Anda di halaman 1dari 10

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

(2022)

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka

Analisis Wacana Kritis Editorial Media Indonesia berjudul Mental


Korup Pejabat Publik

Adwina ,
DOI: https://doi.org/ 10.15294/seloka. v10i1.45907

Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Article Info Abstrak

History Articles Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dalam bidang linguistik. Tujuan
Received: penelitian ini untuk menganalisis teks editorial berjudul “Mental Korup Pejabat
January 2022
Publik” yang dimuat dalam situs mediaindonesia.com. Penelitian ini berfokus pada
Accepted:
makna dan pesan apa yang terkandung dalam teks editorial yang merupakan
11 February
2022 Published: gambaran sikap redaksi terhadap fenomena pencegahan korupsi oleh pemerintah.
2022 Penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis model Teun A Van Dijk.
Teori analisis wacana Van Djik merupakan model analisis wacana yang sering
Keywords: digunakan karena dapat mengolaborasikan elemen-elemen wacana dalam suatu
teks secara praktis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode
simak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi tekstual pada aspek struktur
makro, suprastruktur, dan struktur mikro teks editorial cenderung mendesak
pemerintah untuk segera melakukan pencegahan korupsi mulai dari revisi UU
tentang LHKPN. Berdasarkan temuan hasil penelitian, redaksi terlihat sangat
memihak masyarakat dengan menyudutkan pemerintah agar segera bertindak untuk
melakukan pencegahan adanya korupsi mulai dari memperbaiki mental pejabat
publik dengan memberikan sanksi yang tegas.


Correspondence address: p-ISSN 2301-6744
Alamat korespondensi
e-ISSN 2502-4493
E-mail:

1
Andwina

dengan fungsi yang berbeda-beda. Lead berfungsi


PENDAHULUAN
untuk mengantarkan permasalahan, follow berfungsi
Bahasa memegang peranan penting sebagai
untuk merespons bagian sebelumnya sekaligus untuk
alat berkomunikasi antarmanusia untuk berbagai
mempertahankan topik, sedangkan valuate berfungsi
tujuan. Menurut Leech (1997:47) menyatakan
untuk mengungkapkan penilaian atas informasi pada
bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai alat
bagian sebelumnya.
penyampai informasi. Pateda (2011:6) Bahasa
Media Indonesia merupakan surat kabar harian
merupakan alat yang ampuh untuk menghubungkan
yang terbit di Jakarta. Surat kabar ini merupakan salah
dunia seseorang dengan dunia. Selain itu, bahasa
satu media terbesar yang berpengaruh di Indonesia.
juga media untuk mengekspresikan pikiran,
hal ini disebabkan karena posisi politik Direktur
terutama melalui tulisan. Bahasa juga berperan
Utama Media Indonesia yang strategis di dunia
dalam dalam dunia pers (media massa) untuk
perpolitikan.
mengonstruksi sebuah berita.
Salah satu rubrik dalam surat kabar Media
Menurut Kridalaksana (2008:259)
Indonesia adalah editorial. Sesuai perkembangan
menyatakan bahwa wacana merupakan satuan
zaman, mereka juga menerbitkan media massa daring
terlengkap dalam hierarki gramatikal tertinggi atau
dengan nama mediaindonesia.com. Di dalamnya
terbesar. Sebagai satuan bahasa yang lengkap
memuat versi elektronik dari surat kabar yang
dalam wacana terdapat konsep, gagasan, pikiran
diterbitkan cetak. Media Indonesia juga mendapatkan
atau ide yang yang utuh, sehingga dapat dipahami
penghargaan sebagai media massa yang penggunaan
oleh pembaca (dalam wacana tulis) atau pendengar
bahasa Indonesia sudah baik dan sesuai dengan kaidah
(dalam wacana lisan). Teks di dalam media adalah
kebahasaan Bahasa Indoensia pada tahun 2017 dan
hasil proses wacana media.
tahun 2018, dua tahun berturut-turut.
Media massa merupakan media utama bagi
Disamping itu pada laman situs internet Media
masyarakat dalam hal pemerolehan sumber
Indonesia atau mediaindonesia.com menerbitkan
informasi dan pengetahuan, melalui segala bentuk
bagian editorial setiap hari dan dengan mudah
wacana yang disajikan. Berhubungan dengan hal
dijangkau atau ditemukan oleh pembacanya. Alasan
itu, Budianto (2019:1-2) menyimpulkan bahwa
lainnya yaitu kelebihan media massa daring ini adalah
media massa merupakan saluran komunikasi yang
karena situs atau laman mediaindonesia.com
menjangkau khalayak luas dan dapat memengaruhi
menampilkan editorial tidak hanya dalam bentuk teks
wacana publik (public opinion).
saja seperti pada media cetak pada umumnya, tetapi
Keberadaan bahasa dalam media massa
juga menampilkan tayangan video pemaparan
tidak lagi semata-mata sebagai alat untuk
mengenai editorial oleh pembawa acara berita secara
menggambarkan realitas, tetapi juga menentukan
langsung yang sama persis dengan isi teksnya.
citra atau makna yang muncul di benak masyarakat
Hal tersebut menjadi suatu kelebihan
akan realitas tersebut. Semua media massa
mediaindonesia.com dalam memenuhi kebutuhan
memiliki kepentingan sendiri saat memuat berita.
pembacanya yang memiliki waktu sempit, sedikit atau
Dengan demikian, bahasa, susunan kalimat, atau
singkat dalam membaca suatu informasi. Bagi
pun modifikasi kata mampu mempengaruhi cara
pembaca pada karakteristik ini, video tayangan
percakapan dan mengubah makna dari realitas editorial tersebut dapat menjadi sebuah alternatif yang
sebenarnya. sangat dibutuhkan, karena hanya dilakukan dengan
Editorial atau tajuk rencana merupakan cukup mendengarkan dan menonton saja.
artikel yang dibuat redaktur dari sebuah media
Sesuai fenomena pada media massa daring
massa. Menurut Kosasih (2015:284) editorial
pada saat ini, diperlukan cara untuk memahami
merupakan kolom surat kabar yang berisikan
editorial serta mengungkapkan makna yang tersirat di
tanggapan suatu media mengenai persitiwa. Melalui
dalamnya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
editorial redaktur atau penulis mengekspresikan
tanggapannya terhadap suatu isu yang aktual dan melakukan analisis editorial di media massa daring
faktual terjadi di lapangan. Sebuah editorial yaitu dengan analisis wacana kritis yang
menghadirkan aspek edukatif (sekaligus sedikit dikembangkan oleh Teun A Van Djik.
provokatif dalam arti positif) kepada pembacanya. Pemilihan editorial yang berisi topik korupsi
editorial dipahami sebagai sebuah karya tulis menarik karena menyangkut nama-nama pejabat
redaksi media massa cetak yang mengandung opini publik. Analisis wacana kritis dilakukan karena
media terhadap suatu peristiwa penting yang terjadi analisis ini merupakan upaya pengungkapan maksud
di masyarakat atau negara tertentu (Subagyo, tersembunyi dari subjek (penulis) yang
2012:6). mengemukakan suatu pernyataan. Pengungkapan
Editorial mempunyai tiga bagian dilakukan dengan menempatkan diri pada posisi sang
fundamental, yakni lead, follow, dan valuate yang penulis dengan mengikuti struktur makna dari penulis
berwujud kalimat atau kumpulan kalimat (Bolivar, sehingga bentuk distribusi dan produksi ideologi yang
1994:280). Ketiga bagian itu membentuk kesatuan disamarkan dalam wacana dapat diketahui.
2
Andwina

Selain itu, wacana editorial yang bertema Media Indonesia di Metro TV.
korupsi dipilih karena merupakan manifestasi sikap Metode pengumpulan data pada
dan ideologi surat kabar mengenai kasus korupsi, penelitian ini adalah metode simak. Teks
pencegahan dan penanggulangannya di Indonesia. editorial pada situs berita daring mediaindonesia.com
Ideologi yang dimaksud adalah mengenai disimak. Analisis data dalam penelitian ini
worldview ‘pandangan tentang dunia’ atau ideologi menggunakan model analisis wacana kritis van Dijk.
dalam arti semiotik, yakni titik tolak untuk Teori Van Dijk membagi analisis wacana menjadi tiga
melakukan produksi dan interpretasi pesan atau dimensi, yakni dimensi teks, dimensi kognisi sosial,
nilai moral suatu simbol yang oleh Roland Barthes dan dimensi konteks/praktik sosial (Dijk, 1980; Dijk,
disebut mitologi (Hamad, 2004:20). 1988).
Korupsi merupakan bentuk kejahatan yang Dimensi teks yakni stuktur teks yang terdiri
terkesan tidak bisa dihentikan, bahkan menurut atas kosakata, kalimat, paragraf untuk menjelaskan
suvei yang dilakukan oleh Transparancy dan memaknai suatu teks. Suatu teks terdiri atas tiga
International Indonesian (TII) menempatkan Indeks struktur/tingkatan yakni struktur makro (makna
Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia menduduki umum, diamati dengan melihat topik atau tema dalam
peringkat ketiga se-Asia Tenggara (Aminudin, teks), superstruktur (struktur teks yang berhubungan
2020:32). Kasus korupsi di Indonesia menjadi dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian
masalah yang besar. Walaupuan konon teks tersusun ke dalam berita secara utuh:
pemberantasannya semakin meningkat dalam tiga
pendahuluan, isi, penutup), dan stuktur mikro (makna
tahun terakhir, belum terlihat tanda-tanda yang
teks yang dapat diamati dari bagian kecil suatu teks
meyakinkan bahwa masalah ini dapat segera diatasi
yakni kata, kalimat, paragraf.
(Mardikantoro,dkk, 2019:639). Pemberantasan
kasus korupsi tentu tidak mudah dan harus
dilakukan secara bertahap mulai dari HASIL DAN PEMBAHASAN
pencegahannya juga harus diperhatikan. Dalam teks editorial yang dibuat oleh media
massa daring mediaindonesia.com berjudul “Mental
Korup Pejabat Publik” yang dimuat pada tanggal 9
November 2021 memuat penanggulangan dan
METODE
pencegahan kasus korupsi yang macet. Mental para
Penelitian ini merupakan penelitian
penyelenggaran negara di Indonesia masih
kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
dianggap memiliki mental korup. Hal tersebut
Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
terlihat pada ketidakpatuhan para penyelenggara
adalah penelitian yang mengidentifikasi,
negara dalam pemenuhan kewajiban
mengklarifikasi, dan menganalisis data yang telah
menyampaikan LHKPN setiap tahun, bahkan yang
diperoleh. Hasilnya berupa penggambaran bahasa
telah melapor berani juga memalsukan datanya. Hal
sebagaimana adanya (Sudaryanto, 1993:62).
tersebut dianggap masyarakat sebagai salah satu
Pengkajian masalah dalam penelitian indikasi adanya praktik korupsi. Keterbukaan para
ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis. pejabat publik harus dibudayakan agar dapat
Pendekatan ini menempatkan wacana sebagai mencegah praktik KKN.
power (kekuasaan) (Asher dan Simpson, 1994:940) Untuk melakukan analisis terhadap teks
atau memandang wacana sebagai sebuah cerminan editorial tersebut, penelitian ini akan menggunakan
dari relasi dalam masyarakat. Pendekatan kritis teori Analisis Wacana Kritis Teun Van Dijk.
memahami wacana sebagai bentuk praktik sosial. Berikut akan dipaparkan hasil analisinya.
Dengan demikian, data dalam penelitian ini a. Struktur Makro (Tematik)
berupa teks editorial, akan diidentifikasi, Struktur makro elemen tematik ini
diklasifikasikan, dan dianalisis berdasarkan teori merupakan makna global dari suatu teks. Elemen
Teun A Van Djik. Teori analisis wacana Van Djik ini terletak pada tema atau topik dalam sebuah
merupakan model analisis wacana yang sering teks. Karena tema merupakan “kesan pertama”
digunakan karena dapat mengolaborasikan elemen- dari pembaca, maka mereka tentu akan melihat
elemen wacana dalam suatu teks secara praktis. judul atau headline sebelum membaca sebuah
Sumber data dalam penelitian ini adalah berita atau editorial, pemilihan redaksi pada judul
situs berita daring mediaindonesia.com, sedangkan editorial perlu dipertimbangkan dengan matang
jenis adata yang digunakan dalam penelitian ini sebelum dipublikasikan kepada khalayak.
adalah data tertulis, yaitu teks editorial berjudul Teks editorial berjudul “Mental Korup
“Mental Pejabat Publik” yang dimuat pada situs Pejabat Publik” mengusung tema Pencegahan
daring mediaindonesia.com pada tanggal 9 Tindakan Korupsi. Tema tersebut cukup
November 2021. Selain itu, terdapat data meresahkan masyarakat sehingga sarat
pendukung berupa video pembacaan editorial dan mengandung unsur sosial.
video percakapan dalam program Bedah Editorial Kasus korupsi diawali dari adanya
3
Andwina

keinginan memperkaya diri dengan cara ilegal dan merupakan kategori yang sangat krusial
atau sembunyi-sembunyi. Hal itu ternyata dari skema penulisan berita.
banyak dilakukan oleh pejabat publik. Hal ini Skema teks editorial dimulai dengan
terlihat proses pelaporan LHKPN yang unsur summary, yaitu judul teks tersebut yaitu
ternyata tidak dipatuhi. Hanya separuh anggota Mental Korup Pejabat Publik. Lalu dilanjutkan
DPR yang telah melaporkannya. Bahkan dengan paragraf pembuka yang menrupakan
akurasi datanya tidak bisa dipercaya. Perspektif lead, yaitu :
redaktur dalam membuat editorial ini adalah PENYELENGGARAAN negara yang bersih
ingin menjelaskan dan memberitahu pembaca tidak bisa dipisahkan dari prinsip
mengenai ketidakterbukaan, ketidakpatuhan, keterbukaan. Dari situ kemudian diatur
dan ketidakjujuran penyelenggara negara. Hal kewajiban para penyelenggara negara
tersebut merupakan indikasi adanya korupsi. untuk melaporkan kekayaan mereka setiap
Bahkan undang-undang yang mengaturnya tahun.
telah ada sejak 22 tahun yang lalu tetapi tidak Berikutnya dari unsur story, yang terdiri
tegas karena haya memberi sanksi atas isi dan penutup. Isi teks ini muncul pada
administratif. paragraf kedua. Editorial ini diuraikan dengan
Berikut data hasil analisis dari struktur penjelasan lead dan pendahuluan yang
makro dengan elemen tema atau topik. diberikan untuk teks pemberitaan tersebut yang
mengatakan bahwa
Tabel 1 Analisis Elemen Struktur Makro Laporan harta kekayaan penyelenggara
Struktu Elemen Hasil Analisis negara (LHKPN) tersebut dapat diakses
r secara bebas oleh publik. Tujuannya agar
Wacana masyarakat ikut berpartisipasi mengawasi
Struktur Tematik: Pencegahan individu-individu penyelenggara negara,
Makro Tema/Topik Korupsi untuk antara lain dengan memantau
Pejabat Publik perkembangan kekayaan mereka.
Berikutnya dilanjutkan dengan
b. Superstruktur (Skematik) penjelasan dengan opini dan kritik untuk KPK
Selanjutnya superstruktur hal yang agar para penyelenggara negara memenuhi
diamati adalah unsur skematik dengan kewajiban mereka tersebut. Pernyataan
elemen skema. Hal yang diamati adalah dilanjutkan dengan pernyataan fakta yang
urutan penyajian teksnya. Melihat struktur mendukung opini sebelumnya. Lalu dipaparkan
sebuah teks mulai dari pendahuluan, isi, dan juga data yang merupakan fakta pendukung
penutup. Urutan tersebut menunjukkan opini. Selain itu, ada juga harapan-harapan
bagaimana bagian-bagian dari teks disusun terhadap pemerintah disertai dengan prediksi
dan diurutkan sehingga membuat kesatuan jika masalah ini tidak segera diatasi atau
makna. Keberadaan semantik memberikan menunggu kesadaran dari para penyelenggara
alur berpikir terhadap suatu teks tertentu, dan negara.
membuat informasi yang disampaikan dapat Akhir editorial ditutup dengan simpulan
dipahami pembaca. Urutan dari skema ini bahwa penyelenggara negara harus bisa
mempunyai bentuk yang beragam, tetapi membuktikan harta kekayaan yang dimiliki
pada umumnya terbagi menjadi dua skema bukan hasil korupsi sehingga pencehagan
besar, yaitu summary yang terdiri atas judul korupsi baru bisa bertaring.
dan lead. Kemudian yang kedua adalah story
yaitu isi berita secara keseluruhan (Eriyanto, Tabel 2 Analisis Suprastruktur
2012:232). Struktur Elemen Hasil Analisis
Pembaca media massa sering hanya Wacana
membaca bagian yang merupakan poin Superstruktu Skematik Unsur summary
utama atau ringkasan dari laporan berita r Skema menjelaskan
ketika mereka menyaring sebuah surat kabar. mengenai judul
Mereka menginterpretasikan topik utama yaitu Mental
dari sebuah laporan, setelah memilih mereka Korup Pejabat
barangkali memutuskan untuk terus Publik.
membaca atau untuk berhenti membaca sisa Sedangkan unsur
dari laporan berita. Dengan demikian, lead. Secara story,
headline dan lead memiliki peran yang Isi teks ini
krusial dalam interpretasi dan pengingatan muncul pada
Kembali. Selain itu, kehadirannya juga wajib paragraf kedua.
4
Andwina

Editorial ini karena bisa membuat logika teks menjadi kacau


diuraikan Apabila dan tidak mengalir, bahkan mampu membuat
dilihat urutan semuanya terlihat berantakan dan tidak logis.
ataupun Latar biasanya ditulis sebagai latar belakang suatu
superstuktur dari berita atau peristiwa dengan tujuan menggiring
editorial tersebut pandangan khalayak sesuai kemauan wartawan.
adalah bagaimana Berikut tabel yang menggambarkan hasil analisis
para elemen latar.
penyelenggara
negara tidak Tabel 3 Hasil Analisis Semantik Elemen Latar
patuh terhadap Struktur Elemen Hasil Analisis
undang-undang Wacana
bahkan berani Struktur Semantik: Unsur latar
memanipulasi Mikro Latar membahas
data, tetapi sanksi mengenai
yang diberikan benyaknya pejabat
tidak tegas publik yang
bahkan terkesan memiliki mental
hanya formalitas. korupsi karena
Hal tersebut enggan melaporkan
merupakan awal harta kekayaan
mula munculnya kepada negara dan
mental korupsi masyarakat secara
dan bisa menjalar jujur. Inti latar
menjadi tindakan editorial ini adalah
korupsi. Untuk sebuah opini
itu, tindakan tentang
pemerintah untuk ketidakseriusan
menghadapi pemerintah dalam
masalah korupsi melakukan
tidak hanya pada pencegahan tindak
penanganan korupsi di kalangan
kasusnya saja, penyelenggara
tetapi juga harus negara.
memulai dari Unsur detil
pencegahannya. membahas tentang
Akhir editorial KPK harus
ditutup dengan menyindir DPR
simpulan bahwa karena baru
penyelenggara separuh yang
negara harus bisa memunaiakn
membuktikan kewajiban
harta kekayaan melaporkan harta
yang dimiliki kekayaan,
bukan hasil kemudian KPK
korupsi sehingga menyatakan bahwa
pencehagan jumlah BUMD
korupsi baru bisa yang menyetor
bertaring. LHKPN baru
sedikit, kemudian
c. Struktur Mikro (Semantik) KPK juga
Dalam struktur mikro, terdapat elemen mengungkapkan
semantik yaitu unsur latar, detil, maksud, dan bahwa 95% data
praanggapan. LHKPN tidak
Latar akurat. Unsur
Latar merupakan bagian teks yang maksud
dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin menjelaskan secara
ditampilkan. Perubahan latar sangat penting eksplisit
5
Andwina

ketidakpatuhan dan padahal aturannya sudah sejak lama dibuat,


ketidakterbukaan yaitu telah 22 tahun. Berikut akan disajikan
penyelenggara dalam tabel hasil analisis elemen detil.
negara terhadap
kewajiban Tabel 4 Hasil Analisis Semantik Elemen Detil
pelaporan harta Struktur Elemen Hasil Analisis
kekayaan setiap Wacana
tahun. Unsur Struktur Semantik: Unsur detil
praanggapan Mikro Detil menginformasikan
terdapat dalam dan menggiring
kutipan paragraf opini publik
berikut: bahwa para
“Para penyelenggara
penyelenggara negara tidak
negara tentu menyampaikan
menyadari LHKPN LHKPN bahkan
ibarat alat deteksi berani
dini tindak pidana memanipulasi
korupsi. Maka, laporannya karena
tidak salah bila mereka juga
terhadap pejabat diindikasikan
yang enggan melakukan
melapor harta korupsi. Hal ini
kekayaan, disampaikan
masyarakat wartawan melalui
berpandangan ada sikap KPK
sesuatu yang sebagai institusi
disembunyikan. yang menangani
Barangkali, itu korupsi harus
karena ada hasil dengan susah
korupsi.” payah
mengingatkan
Detil para
Detil juga termasuk dalam semantik. penyelenggara
Detil merupakan elemen wacana yang negara untuk
berhubungan dengan kontrol informasi yang menunaiakan
ditampilkan seseorang. Elemen ini kewajiban
merupakan strategi bagi wartawan menyampaikan
mengekspresikan sikapnya dengan cara yang LHKPN setiap
implisit. Oleh karena itu, informasi yang tahun, padahal
terdapat dalam detil tidak dinyatakan secara aturannya sudah
jelas atau langsung. Perlu analisis secara sejak lama dibuat,
tajam untuk mengetahui makna yaitu telah 22
sesungguhnya dari sebuah informasi yang tahun
disajikan.
Detil dalam teks yang ingin Maksud
disampaikan penulis dalam editorial ini yaitu Maksud hampir memiliki kesamaan
menginformasikan dan menggiring opini dengan elemen detil. Letak perbedaannya detil
publik bahwa para penyelenggara negara informasi menguntungkan komunikator akan
tidak menyampaikan LHKPN bahkan berani diuraikan secara jelas dan panjang, sedangkan
memanipulasi laporannya karena mereka elemen maksud mengandung informasi yang
juga diindikasikan melakukan korupsi. Hal menguntungkan komunikator akan diuraikan
ini disampaikan wartawan melalui sikap secara eksplisit dan jelas, tetapi informasi yang
KPK sebagai institusi yang menangani merugikan akan diuraikan secara samar, implisit
korupsi harus dengan susah payah dan tersembunyi. Maksud lebih mudah terlihat
mengingatkan para penyelenggara negara daripada detil karena jelas dan tida bertele-tele.
untuk menunaiakan kewajiban Elemen maksud yang terkandung pada
menyampaikan LHKPN setiap tahun, editorial ini yaitu menjelaskan secara eksplisit
6
Andwina

ketidakterbukaan, ketidakpatuhan, dan


ketidakjujuran penyelenggara negara terhadap
kewajiban pelaporan harta kekayaan setiap
tahun adalah indikasi bahwa terdapat praktik
korupsi. Berikut disajikan tabel hasil analisis Tabel 6 Hasil Analisis Semantik Elemen
mengenai elemen maksud. Praanggapan
Struktur Elemen Hasil Analisis
Tabel 5 Hasil Analisis Semantik Elemen Wacana
Maksud Struktur Semantik: Elemen
Struktur Elemen Hasil Analisis Mikro Praanggapa praanggapan
Wacana n terdapat dalam
Struktur Semantik: Menjelaskan kutipan
Mikro Maksud secara eksplisit paragraf
ketidakterbukaan, berikut:
ketidakpatuhan, Para
dan ketidakjujuran penyelenggara
penyelenggara negara tentu
negara terhadap menyadari
kewajiban LHKPN ibarat
pelaporan harta alat deteksi
kekayaan setiap dini tindak
tahun adalah pidana
indikasi bahwa korupsi. Maka,
terdapat praktik tidak salah
korupsi bila terhadap
pejabat yang
Praanggapan enggan
Elemen semantik lainnya yaitu melapor harta
praanggapan yang merupakan penyataan yang kekayaan,
digunakan untuk mendukung makna suatu teks. masyarakat
Sama halnya dengan latar yang berupaya berpandangan
mendukung pendapat dengan jalan memberi ada sesuatu
latar belakang. Praanggapan merupakan upaya yang
mendukung pendapat dengan memberikan disembunyikan
premis yang dipercayai kebenarannya. . Barangkali,
Biasanya disajikan data-data pendukung demi itu karena ada
menguatkan pendapatnya, sehingga tidak hasil korupsi.
terdapat celah untuk menyangkalnya.
Praanggapan di dalam teks dibuat oleh d. Struktur Mikro (Sintaksis)
penulis untuk mendukung pernyataan yang Dalam struktur mikro terdapat hal yang
dipandang terpercaya sehingga tidak perlu diamati, yaitu sintaksis yang berupa elemen
dipertanyakan lagi. Elemen praanggapan koherensi, bentuk kalimat, kata ganti.
terdapat dalam kutipan paragraf berikut:
Para penyelenggara negara tentu Koherensi
menyadari LHKPN ibarat alat deteksi Elemen koherensi merupakan pertalian
dini tindak pidana korupsi. Maka, tidak atau perpaduan antarkalimat dalam suatu teks.
salah bila terhadap pejabat yang Dua kalimat yang menggambarkan fakta
enggan melapor harta kekayaan, berbeda dapat dihubungkan sehingga akan
masyarakat berpandangan ada sesuatu tampak koheren (padu). Elemen ini digunakan
yang disembunyikan. Barangkali, itu untuk mengetahui bagaimana seseorang
karena ada hasil korupsi. menggunakan wacana untuk menjelaskan fakta
atau peristiwa, apakah fakta tersebut saling
Berikut disajikan tabel mengenai hasil berhubungan atau malah menimbulkan sebab
analisis elemen pranggapan. akibat.
Bentuk koherensi yang terdapat dalam
editorial tersebut yaitu terlihat pada kutipan
berikut.
Para penyelenggara negara tentu
7
Andwina

menyadari LHKPN ibarat alat deteksi KPK juga sudah mengungkapkan 95%
dini tindak pidana korupsi. Maka, tidak data LHKPN tidak akurat. Banyak
salah bila terhadap pejabat yang penyelenggara negara tidak jujur
enggan melapor harta kekayaan, melaporkan harta kekayaan mereka.
masyarakat berpandangan ada sesuatu
yang disembunyikan. Barangkali, itu Negasi yang digunakan dalam wacana
karena ada hasil korupsi. merupakan strategi wartawan atas
Kata hubung maka yang terdapat ketidaktegasannya dalam menyampaikan
dalam teks tersebut menggambarkan pendapat dan gagasannya kepada masyarakat.
hubungan syarat kedua kalimat yang padu. Penggunaan kalimat negatif tersebut
Kalimat setelah kata hubung maka merupakan bentuk praktik diskursus yang
merupakan penguat pesan yang terdapat menggambarkan ekspresi dan sikap wartawan
dalam kalimat sebelumnya. yang disembunyikan secara implisit.

Bentuk Kalimat Kata Ganti


Bentuk kalimat yang terdapat dalam Penggunaan kata ganti merupakan alat
editorial dijumpai menggunakan kalimat yang digunakan komunikator untuk
pasif. Penulis ingin menonjolkan unsur menunjukan dimana posisi seseorang dalam
sasaran daripada pelaku. Terlihat dalam wacana, pada editorial ini penulis
penggalan teks berikut. menggunakan kata ganti mereka dan kami.
Laporan harta kekayaan penyelenggara Berikut penggalan teksnya.
negara (LHKPN) tersebut dapat diakses PENYELENGGARAAN negara yang
secara bebas oleh publik. bersih tidak bisa dipisahkan dari prinsip
keterbukaan. Dari situ kemudian diatur
Selain itu banyak dijumpai kalimat kewajiban para penyelenggara negara
dalam bentuk aktif dan dan keseluruhan untuk melaporkan kekayaan mereka setiap
sentral kalimat aktif ini menempatakan tahun.
proposisi pelaku pada proposisi awal. Kata ganti mereka mengacu pada para
Berikut penggalan teks dengan bentuk penyelenggara negara.
kalimat aktif.
Pada Agustus lalu, KPK menyindir- Oleh karena itu, kita mendesak DPR dan
nyindir DPR yang baru sekitar separuh pemerintah menggodok aturan sanksi yang
yang sudah menunaikan kewajiban dapat memaksa penyelenggara negara patuh
melaporkan harta kekayaan. Kini, melaporkan kekayaan.
giliran badan usaha milik daerah Kata ganti kita mengacu pada para
(BUMD) yang disentil. KPK penyelenggara masyarakat dan redaksi.
mengungkapkan ketaatan penyampaian
LHKPN di lingkup BUMD sangat e. Struktur Mikro (Stilistik)
rendah. Struktur mikro berikutnya yaitu stilistik,
hal yang diamati adalah pilihan kata atau diksi.
Berikutnya, selain bentuk pasif dan Dalam stilistik terdapat elemen leksikon.
aktif, terdapat penggunaan bentuk ingkar Elemen ini menandakan bagaimana penulis
dalam editorial tersebut. Bentuk kalimat memilih kata atau diksi atas berbagi
negative berupa bentuk negasi tidak, bukan, kemungkinan kata yang tersedia. Suatu fakta
dan belum. umumnya terdiri atas beberapa kata yang
Berikut kutipan teks yang mengandung merujuk pada fakta.
pengingkaran. Setelah dilakukan analisis, peneliti
PENYELENGGARAAN negara yang menemukan beberapa pilihan kata yang
bersih tidak bisa dipisahkan dari digunakan yaitu mulai dari pemilihan kata
prinsip keterbukaan. “mental” pada judul. Kata “mental” dalam KBBI
memiliki makna bersangkutan dengan batin dan
Nyatanya, tidak demikian yang terjadi. watak manusia. Kata tersebut dipilih untuk
menandakan bahwa hal yang penting yang harus
Maka, tidak salah bila terhadap pejabat diperhatikan adalah batin yang tidak terlihat
yang enggan melapor harta kekayaan, bukan hanya fisik saja. Penulis ingin meyakinkan
masyarakat berpandangan ada sesuatu pembaca bahwa saat ini korupsi sudah mengakar
yang disembunyikan. sampai mental pejabat publik. Hal yang harus
Ketidakpatuhan baru satu masalah. mulai diperbaiki adalah mulai mengubah mental
8
Andwina

korup para pejabat publik menjadi mental berikut.


negarawan yang baik. PENYELENGGARAAN negara yang
Berikutnya, ada kata “peringkat” yang bersih tidak bisa dipisahkan dari prinsip
digunakan dalam kalimat berikut. keterbukaan. Dari situ kemudian diatur
Data tersebut menempatkan BUMD kewajiban para penyelenggara negara untuk
sebagai instansi peringkat keempat melaporkan kekayaan mereka setiap tahun.
penyumbang tersangka korupsi terbanyak
setelah pemerintah kabupaten/ kota, Elemen grafis lainnya, yang terdapat
kementerian/ lembaga, dan pemerintah dalam teks editorial ini yaitu ilustrasi gambar di
provinsi. awal teks. Letak ilustrasi setelah judul dan waktu
Kata peringkat biasanya digunakan terbit teks tersebut. Hal ini dilakukan untuk
untuk menyatakan tingkatan pada perlombaan membuat pembaca tertarik melanjutkan membaca
atau kompetesi yang menandakan prestasi. dan memberi gambaran mengenai isi teks. Berikut
Akan tetapi dalam kalimat tersebut penulis tampilan ilustrasi di awal teks.
memilih kata “peringkat” justru memiliki
maksud mengungkapkan kebalikannya, yaitu
menandakan hal yang tidak berprestasi bahkan
disebut kegagalan atau hal yang buruk. Hal ini
memberikan kesan bahwa sesuatu yang buruk
telah terjadi di bangsa ini.
Selanjutnya ditemukan juga diksi
“dikikis”. Kata tersebut dipilih oleh penulis
untuk menyatakan bahwa mental korup
diibaratkan seperti batu karang, yang sangat
keras. Sehingga cara untuk menghilangkannya
harus secara perlahan dan konsisiten. Sedikit
demi sedikit dilakukan suatu perubahan, tetapi
harus konsisten agar perlahan dapat
mengurangi lalu menghilang. Hal ini terlihat Gambar 1 Ilustrasi Editorial
dalam kutipan teks berikut.
Ketidakpatuhan melaporkan harta Selanjutnya elemen metafora, yaitu
kekayaan bagi pejabat publik merupakan ungkapan atau perbandingan yang memperkuat
salah satu mental korup yang harus pesan pokok. Metafora merupakan pemakaian
dikikis. kata bukan dengan arti sebenarnya, melainkan
sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
f. Struktur Mikro (Retoris) perbandingan.
Retoris merupakan struktur mikro yang Dalam teks editorial ditemukan kata
terdiri atas elemen penggunaan grafis dan kiasan “menggodok aturan”, maknanya meminta
metafora. pemerintah lebih serius membahas aturan yang
Grafis menyangkut sanksi untuk pejabat yang tidak
Elemen ini merupakan bagian untuk patuh menyampaikan LHKPN setiap tahun atau
memeriksa hal apa saja yang ditonjolkan atau yang memanipulasi datanya. Berikut kutipan
dianggap penting oleh seseorang yang dapat teksnya.
diamati dari teks. Grafis dalam wacana berita Oleh karena itu, kita mendesak DPR dan
biasanya muncul lewat bagian tulisan yang pemerintah menggodok aturan sanksi yang
dibuat lain daripada yang lainnya, seperti dapat memaksa penyelenggara negara patuh
pemakaian huruf tebal, huruf miring, melaporkan kekayaan.
pemakaian garis bawah, huruf kapital, Kata” bertaring” yang digunakan oleh
termasuk juga pemakaian caption (tulisan di penulis memiliki arti untuk menekankan bahwa
bawah gambar) dan pemakaian grafik, gambar, pencegahan korupsi seharusnya tegas, tajam, dan
tabel, serta angka untuk mendukung arti tanpa ampun yang diwujudkan dengan adanya
penting sebuah pesan. aturan yang mengikat dan bukan hanya mengatur
Unsur grafis yang terdapat dalam teks sanksi administratif. Berikut kutipan teksnya.
editorial ini yaitu penulisan dengan huruf Dengan begitu, pencegahan korupsi baru
kapital di satu kata pertama pada paragraf bisa bertaring.
pertama. Hal ini dilakukan untuk memberikan
pemaknaan mengenai isi teks yang ingin
SIMPULAN
disampaikan penulis. Terlihat pada kutipan
Analisis wacana terhadap teks editorial di
9
Andwina

mediaindonesia.com menghasilkan suatu hal. Dijk, Teun A. van. 1980. Discourse Analysis in
Setelah dianalisis dengan teori Van Dijk, Society. London : Academic Press Inc.
ditemukan beberapa temuan.
Struktur Makro merupakan pemaknaan Dijk, Teun A.van. 1988a. News as Discourse. New
secara tematik yang tentunya menjadi bagian Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
yang sangat berpengaruh terhadap isi dan Publishers.
gagasan yang ditulis dalam berita. Unsur tematik
yang ada pada teks editoarial telihat pada tema Dijk, Teun A.van. 1988b. Macrostructures, An
atau topiknya, oleh Peneliti berhasil dianalisis Interdisciplinary Study of Global Stuctures in
dan dimaknai secara keseluruhan. Discourse, Interaction, and Cognition. New
Struktur Mikro pada analisis wacana Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
kritis menurut Teun A Van Dijk terdiri dari Publishers.
empat elemen disertai dengan subanalisis yang
berbeda-beda. Pertama elemen semantik (latar, Eriyanto. 2012. Analisis Wacana Pengantar Analisis
detil, maksud, praanggapan) yang membahas Teks Media. Yogyakarta: LKis.
secara mendalam perihal makna yang ingin
ditekankan pada teks editorial. Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Publik di
Kedua elemen sintaksis (bentuk kalimat, Media Massa sebuah Studi Critical Discourse
koherensi, kata ganti) yang berfungsi untuk Analysis. Jakarta: Granit.
menganalisis bentuk atau susunan kalimat yang
digunakan oleh penulis. Ketiga elemen stilistik Kosasih, Engkos.2015. Cerdas Berbahasa Indonesia
(leksikon atau pemilihan kata dalam konteks yang untuk SMA/SMK Kelas X11.Jakarta: Erlangga
sesuai dengan kronologis berita yang ingin
disampaikan oleh wartawan kepada khalayak). Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik.
Keempat adalah elemen retoris yang berfungsi Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka
untuk memberikan penekanan dengan penyertaan Utama.
gambar, caption, grafis, penebalan huruf, tanda
miring, tanda petik dan lain sebagainya. Leech. Geoffrey. 1997. Prinsip-prinsip Pragmatik.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Terj. M.D.D Oka. Jakarta: Universitas
oleh peneliti, tidak semua berita mengandung Indonesia.
keempat elemen di atas, setiap teks yang di
konstruksi oleh penulis yang berbeda memiliki Mardikantoro, Hari Bakti. 2014. “Korupsi dalam
perdebaan ideologis dan perbedaan pengemasan, Konstruksi Media: Analisis Tekstual
sehingga tidak dapat memenuhi unsur-unsur Pemberitaan Korupsi di Televisi Swasta
analisis wacana kritis. Nasional Indonesia dalam Perspektif Analisis
Wacana Kritis Van Dijk”. PIBSI XXXIX,
DAFTAR PUSTAKA Semarang 7-8 November 2017, hal. 269-285.

Aminudin, Amin. 2020. “Analisis Wacana Kritis Pateda. 2011. Linguistik sebuah Pengantar. Bandung:
Berta Kasus Korupsi Setya Novanto di Angkasa.
Majalah Online Tempo Edisi November
2017”, COMMUNICATION, Vol. 11 No 1. Subagyo, Paulus Ari. 2012. “Bingkai dalam Wacana
April 2020. hlm 31-47. Tajuk tentang Terorisme: Kajian Pragmatik
Kritis atas Editorial Suara Pembaharuan dan
Asher, R.E dan J.M.Y Simpson (Eds). 1994. The Republika”. Disertasi. Universitas Gadjah
Encyclopedia of Language and Linguistics, Mada.
Volume 2. Oxford: Pergamon Press.

Bolivar, A. 1994. “The Structure of Newpaper


Editorials” dalam M. Coulthard (ed.).
Advances in Written Text Analysis. London:
Routledge, p. 276-294.

Budianto, Heri. 2019. Kontestasi Politik Dalam


Ruang Media (Perspektif Critical Discourse
Analysis), Jakarta: Prenadamedia Group, hlm
1-2.

10

Anda mungkin juga menyukai