(2022)
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka
Adwina ,
DOI: https://doi.org/ 10.15294/seloka. v10i1.45907
History Articles Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dalam bidang linguistik. Tujuan
Received: penelitian ini untuk menganalisis teks editorial berjudul “Mental Korup Pejabat
January 2022
Publik” yang dimuat dalam situs mediaindonesia.com. Penelitian ini berfokus pada
Accepted:
makna dan pesan apa yang terkandung dalam teks editorial yang merupakan
11 February
2022 Published: gambaran sikap redaksi terhadap fenomena pencegahan korupsi oleh pemerintah.
2022 Penelitian ini menggunakan teori analisis wacana kritis model Teun A Van Dijk.
Teori analisis wacana Van Djik merupakan model analisis wacana yang sering
Keywords: digunakan karena dapat mengolaborasikan elemen-elemen wacana dalam suatu
teks secara praktis. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode
simak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi tekstual pada aspek struktur
makro, suprastruktur, dan struktur mikro teks editorial cenderung mendesak
pemerintah untuk segera melakukan pencegahan korupsi mulai dari revisi UU
tentang LHKPN. Berdasarkan temuan hasil penelitian, redaksi terlihat sangat
memihak masyarakat dengan menyudutkan pemerintah agar segera bertindak untuk
melakukan pencegahan adanya korupsi mulai dari memperbaiki mental pejabat
publik dengan memberikan sanksi yang tegas.
Correspondence address: p-ISSN 2301-6744
Alamat korespondensi
e-ISSN 2502-4493
E-mail:
1
Andwina
Selain itu, wacana editorial yang bertema Media Indonesia di Metro TV.
korupsi dipilih karena merupakan manifestasi sikap Metode pengumpulan data pada
dan ideologi surat kabar mengenai kasus korupsi, penelitian ini adalah metode simak. Teks
pencegahan dan penanggulangannya di Indonesia. editorial pada situs berita daring mediaindonesia.com
Ideologi yang dimaksud adalah mengenai disimak. Analisis data dalam penelitian ini
worldview ‘pandangan tentang dunia’ atau ideologi menggunakan model analisis wacana kritis van Dijk.
dalam arti semiotik, yakni titik tolak untuk Teori Van Dijk membagi analisis wacana menjadi tiga
melakukan produksi dan interpretasi pesan atau dimensi, yakni dimensi teks, dimensi kognisi sosial,
nilai moral suatu simbol yang oleh Roland Barthes dan dimensi konteks/praktik sosial (Dijk, 1980; Dijk,
disebut mitologi (Hamad, 2004:20). 1988).
Korupsi merupakan bentuk kejahatan yang Dimensi teks yakni stuktur teks yang terdiri
terkesan tidak bisa dihentikan, bahkan menurut atas kosakata, kalimat, paragraf untuk menjelaskan
suvei yang dilakukan oleh Transparancy dan memaknai suatu teks. Suatu teks terdiri atas tiga
International Indonesian (TII) menempatkan Indeks struktur/tingkatan yakni struktur makro (makna
Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia menduduki umum, diamati dengan melihat topik atau tema dalam
peringkat ketiga se-Asia Tenggara (Aminudin, teks), superstruktur (struktur teks yang berhubungan
2020:32). Kasus korupsi di Indonesia menjadi dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian
masalah yang besar. Walaupuan konon teks tersusun ke dalam berita secara utuh:
pemberantasannya semakin meningkat dalam tiga
pendahuluan, isi, penutup), dan stuktur mikro (makna
tahun terakhir, belum terlihat tanda-tanda yang
teks yang dapat diamati dari bagian kecil suatu teks
meyakinkan bahwa masalah ini dapat segera diatasi
yakni kata, kalimat, paragraf.
(Mardikantoro,dkk, 2019:639). Pemberantasan
kasus korupsi tentu tidak mudah dan harus
dilakukan secara bertahap mulai dari HASIL DAN PEMBAHASAN
pencegahannya juga harus diperhatikan. Dalam teks editorial yang dibuat oleh media
massa daring mediaindonesia.com berjudul “Mental
Korup Pejabat Publik” yang dimuat pada tanggal 9
November 2021 memuat penanggulangan dan
METODE
pencegahan kasus korupsi yang macet. Mental para
Penelitian ini merupakan penelitian
penyelenggaran negara di Indonesia masih
kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
dianggap memiliki mental korup. Hal tersebut
Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif
terlihat pada ketidakpatuhan para penyelenggara
adalah penelitian yang mengidentifikasi,
negara dalam pemenuhan kewajiban
mengklarifikasi, dan menganalisis data yang telah
menyampaikan LHKPN setiap tahun, bahkan yang
diperoleh. Hasilnya berupa penggambaran bahasa
telah melapor berani juga memalsukan datanya. Hal
sebagaimana adanya (Sudaryanto, 1993:62).
tersebut dianggap masyarakat sebagai salah satu
Pengkajian masalah dalam penelitian indikasi adanya praktik korupsi. Keterbukaan para
ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis. pejabat publik harus dibudayakan agar dapat
Pendekatan ini menempatkan wacana sebagai mencegah praktik KKN.
power (kekuasaan) (Asher dan Simpson, 1994:940) Untuk melakukan analisis terhadap teks
atau memandang wacana sebagai sebuah cerminan editorial tersebut, penelitian ini akan menggunakan
dari relasi dalam masyarakat. Pendekatan kritis teori Analisis Wacana Kritis Teun Van Dijk.
memahami wacana sebagai bentuk praktik sosial. Berikut akan dipaparkan hasil analisinya.
Dengan demikian, data dalam penelitian ini a. Struktur Makro (Tematik)
berupa teks editorial, akan diidentifikasi, Struktur makro elemen tematik ini
diklasifikasikan, dan dianalisis berdasarkan teori merupakan makna global dari suatu teks. Elemen
Teun A Van Djik. Teori analisis wacana Van Djik ini terletak pada tema atau topik dalam sebuah
merupakan model analisis wacana yang sering teks. Karena tema merupakan “kesan pertama”
digunakan karena dapat mengolaborasikan elemen- dari pembaca, maka mereka tentu akan melihat
elemen wacana dalam suatu teks secara praktis. judul atau headline sebelum membaca sebuah
Sumber data dalam penelitian ini adalah berita atau editorial, pemilihan redaksi pada judul
situs berita daring mediaindonesia.com, sedangkan editorial perlu dipertimbangkan dengan matang
jenis adata yang digunakan dalam penelitian ini sebelum dipublikasikan kepada khalayak.
adalah data tertulis, yaitu teks editorial berjudul Teks editorial berjudul “Mental Korup
“Mental Pejabat Publik” yang dimuat pada situs Pejabat Publik” mengusung tema Pencegahan
daring mediaindonesia.com pada tanggal 9 Tindakan Korupsi. Tema tersebut cukup
November 2021. Selain itu, terdapat data meresahkan masyarakat sehingga sarat
pendukung berupa video pembacaan editorial dan mengandung unsur sosial.
video percakapan dalam program Bedah Editorial Kasus korupsi diawali dari adanya
3
Andwina
keinginan memperkaya diri dengan cara ilegal dan merupakan kategori yang sangat krusial
atau sembunyi-sembunyi. Hal itu ternyata dari skema penulisan berita.
banyak dilakukan oleh pejabat publik. Hal ini Skema teks editorial dimulai dengan
terlihat proses pelaporan LHKPN yang unsur summary, yaitu judul teks tersebut yaitu
ternyata tidak dipatuhi. Hanya separuh anggota Mental Korup Pejabat Publik. Lalu dilanjutkan
DPR yang telah melaporkannya. Bahkan dengan paragraf pembuka yang menrupakan
akurasi datanya tidak bisa dipercaya. Perspektif lead, yaitu :
redaktur dalam membuat editorial ini adalah PENYELENGGARAAN negara yang bersih
ingin menjelaskan dan memberitahu pembaca tidak bisa dipisahkan dari prinsip
mengenai ketidakterbukaan, ketidakpatuhan, keterbukaan. Dari situ kemudian diatur
dan ketidakjujuran penyelenggara negara. Hal kewajiban para penyelenggara negara
tersebut merupakan indikasi adanya korupsi. untuk melaporkan kekayaan mereka setiap
Bahkan undang-undang yang mengaturnya tahun.
telah ada sejak 22 tahun yang lalu tetapi tidak Berikutnya dari unsur story, yang terdiri
tegas karena haya memberi sanksi atas isi dan penutup. Isi teks ini muncul pada
administratif. paragraf kedua. Editorial ini diuraikan dengan
Berikut data hasil analisis dari struktur penjelasan lead dan pendahuluan yang
makro dengan elemen tema atau topik. diberikan untuk teks pemberitaan tersebut yang
mengatakan bahwa
Tabel 1 Analisis Elemen Struktur Makro Laporan harta kekayaan penyelenggara
Struktu Elemen Hasil Analisis negara (LHKPN) tersebut dapat diakses
r secara bebas oleh publik. Tujuannya agar
Wacana masyarakat ikut berpartisipasi mengawasi
Struktur Tematik: Pencegahan individu-individu penyelenggara negara,
Makro Tema/Topik Korupsi untuk antara lain dengan memantau
Pejabat Publik perkembangan kekayaan mereka.
Berikutnya dilanjutkan dengan
b. Superstruktur (Skematik) penjelasan dengan opini dan kritik untuk KPK
Selanjutnya superstruktur hal yang agar para penyelenggara negara memenuhi
diamati adalah unsur skematik dengan kewajiban mereka tersebut. Pernyataan
elemen skema. Hal yang diamati adalah dilanjutkan dengan pernyataan fakta yang
urutan penyajian teksnya. Melihat struktur mendukung opini sebelumnya. Lalu dipaparkan
sebuah teks mulai dari pendahuluan, isi, dan juga data yang merupakan fakta pendukung
penutup. Urutan tersebut menunjukkan opini. Selain itu, ada juga harapan-harapan
bagaimana bagian-bagian dari teks disusun terhadap pemerintah disertai dengan prediksi
dan diurutkan sehingga membuat kesatuan jika masalah ini tidak segera diatasi atau
makna. Keberadaan semantik memberikan menunggu kesadaran dari para penyelenggara
alur berpikir terhadap suatu teks tertentu, dan negara.
membuat informasi yang disampaikan dapat Akhir editorial ditutup dengan simpulan
dipahami pembaca. Urutan dari skema ini bahwa penyelenggara negara harus bisa
mempunyai bentuk yang beragam, tetapi membuktikan harta kekayaan yang dimiliki
pada umumnya terbagi menjadi dua skema bukan hasil korupsi sehingga pencehagan
besar, yaitu summary yang terdiri atas judul korupsi baru bisa bertaring.
dan lead. Kemudian yang kedua adalah story
yaitu isi berita secara keseluruhan (Eriyanto, Tabel 2 Analisis Suprastruktur
2012:232). Struktur Elemen Hasil Analisis
Pembaca media massa sering hanya Wacana
membaca bagian yang merupakan poin Superstruktu Skematik Unsur summary
utama atau ringkasan dari laporan berita r Skema menjelaskan
ketika mereka menyaring sebuah surat kabar. mengenai judul
Mereka menginterpretasikan topik utama yaitu Mental
dari sebuah laporan, setelah memilih mereka Korup Pejabat
barangkali memutuskan untuk terus Publik.
membaca atau untuk berhenti membaca sisa Sedangkan unsur
dari laporan berita. Dengan demikian, lead. Secara story,
headline dan lead memiliki peran yang Isi teks ini
krusial dalam interpretasi dan pengingatan muncul pada
Kembali. Selain itu, kehadirannya juga wajib paragraf kedua.
4
Andwina
menyadari LHKPN ibarat alat deteksi KPK juga sudah mengungkapkan 95%
dini tindak pidana korupsi. Maka, tidak data LHKPN tidak akurat. Banyak
salah bila terhadap pejabat yang penyelenggara negara tidak jujur
enggan melapor harta kekayaan, melaporkan harta kekayaan mereka.
masyarakat berpandangan ada sesuatu
yang disembunyikan. Barangkali, itu Negasi yang digunakan dalam wacana
karena ada hasil korupsi. merupakan strategi wartawan atas
Kata hubung maka yang terdapat ketidaktegasannya dalam menyampaikan
dalam teks tersebut menggambarkan pendapat dan gagasannya kepada masyarakat.
hubungan syarat kedua kalimat yang padu. Penggunaan kalimat negatif tersebut
Kalimat setelah kata hubung maka merupakan bentuk praktik diskursus yang
merupakan penguat pesan yang terdapat menggambarkan ekspresi dan sikap wartawan
dalam kalimat sebelumnya. yang disembunyikan secara implisit.
mediaindonesia.com menghasilkan suatu hal. Dijk, Teun A. van. 1980. Discourse Analysis in
Setelah dianalisis dengan teori Van Dijk, Society. London : Academic Press Inc.
ditemukan beberapa temuan.
Struktur Makro merupakan pemaknaan Dijk, Teun A.van. 1988a. News as Discourse. New
secara tematik yang tentunya menjadi bagian Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
yang sangat berpengaruh terhadap isi dan Publishers.
gagasan yang ditulis dalam berita. Unsur tematik
yang ada pada teks editoarial telihat pada tema Dijk, Teun A.van. 1988b. Macrostructures, An
atau topiknya, oleh Peneliti berhasil dianalisis Interdisciplinary Study of Global Stuctures in
dan dimaknai secara keseluruhan. Discourse, Interaction, and Cognition. New
Struktur Mikro pada analisis wacana Jersey: Lawrence Erlbaum Associates
kritis menurut Teun A Van Dijk terdiri dari Publishers.
empat elemen disertai dengan subanalisis yang
berbeda-beda. Pertama elemen semantik (latar, Eriyanto. 2012. Analisis Wacana Pengantar Analisis
detil, maksud, praanggapan) yang membahas Teks Media. Yogyakarta: LKis.
secara mendalam perihal makna yang ingin
ditekankan pada teks editorial. Hamad, Ibnu. 2004. Konstruksi Realitas Publik di
Kedua elemen sintaksis (bentuk kalimat, Media Massa sebuah Studi Critical Discourse
koherensi, kata ganti) yang berfungsi untuk Analysis. Jakarta: Granit.
menganalisis bentuk atau susunan kalimat yang
digunakan oleh penulis. Ketiga elemen stilistik Kosasih, Engkos.2015. Cerdas Berbahasa Indonesia
(leksikon atau pemilihan kata dalam konteks yang untuk SMA/SMK Kelas X11.Jakarta: Erlangga
sesuai dengan kronologis berita yang ingin
disampaikan oleh wartawan kepada khalayak). Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik.
Keempat adalah elemen retoris yang berfungsi Edisi Keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka
untuk memberikan penekanan dengan penyertaan Utama.
gambar, caption, grafis, penebalan huruf, tanda
miring, tanda petik dan lain sebagainya. Leech. Geoffrey. 1997. Prinsip-prinsip Pragmatik.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Terj. M.D.D Oka. Jakarta: Universitas
oleh peneliti, tidak semua berita mengandung Indonesia.
keempat elemen di atas, setiap teks yang di
konstruksi oleh penulis yang berbeda memiliki Mardikantoro, Hari Bakti. 2014. “Korupsi dalam
perdebaan ideologis dan perbedaan pengemasan, Konstruksi Media: Analisis Tekstual
sehingga tidak dapat memenuhi unsur-unsur Pemberitaan Korupsi di Televisi Swasta
analisis wacana kritis. Nasional Indonesia dalam Perspektif Analisis
Wacana Kritis Van Dijk”. PIBSI XXXIX,
DAFTAR PUSTAKA Semarang 7-8 November 2017, hal. 269-285.
Aminudin, Amin. 2020. “Analisis Wacana Kritis Pateda. 2011. Linguistik sebuah Pengantar. Bandung:
Berta Kasus Korupsi Setya Novanto di Angkasa.
Majalah Online Tempo Edisi November
2017”, COMMUNICATION, Vol. 11 No 1. Subagyo, Paulus Ari. 2012. “Bingkai dalam Wacana
April 2020. hlm 31-47. Tajuk tentang Terorisme: Kajian Pragmatik
Kritis atas Editorial Suara Pembaharuan dan
Asher, R.E dan J.M.Y Simpson (Eds). 1994. The Republika”. Disertasi. Universitas Gadjah
Encyclopedia of Language and Linguistics, Mada.
Volume 2. Oxford: Pergamon Press.
10