Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

BAHASA DAN MEDIA SOSIAL

Makalah Ini Guna Untuk Menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu:
Abdurrahman Purba, M.Pd

Disusun oleh :

KELOMPOK 10
M ILHAM KHAIRI
EVA KARLINA BR REGAR
TOMMY YAHYA

STIT AL-WASHLIYAH KOTA BINJAI


2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang masih memberikan kesehatan dan kesempatan-Nya terutama
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Berikut ini penulis
mempersembahkan sebuah makalah “Bahasa dan Media Sosial”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Abdurrahman Purba, M.Pd selaku dosen
Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua, terutama
bagi penulis sendiri. Kepada pembaca, jika terdapat kekurangan atau kekeliruan dalam makalah
ini, penulis mohon maaf, karena penulis sendiri masih dalam tahap belajar. Oleh sebab itu, saran
dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Binjai, 08 Oktober 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI
Halaman
Cover
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 2
A. Landasan Teoritis.................................................................................... 2
B. Penggunaan Bahasa di Jejaring Sosial.................................................... 3
C. Dampak Positif Jejaring Sosial Bagi Bahasa Indonesia.......................... 4
BAB III PENUTUP............................................................................................ 5
A. Kesimpulan........................................................................................... 5
B. Saran..................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sampai saat ini
masih tidak dapat dibendung oleh pemerintah. Meskipun UU tentang IT telah
dibuat namun sama seperti peraturan perundangan lainnya pemerintah tidak dapat
terus mengawasi jalannya arus komunikasi dan informasi di media elektronik,
terutama media sosial.
Generasi saat ini dari anak-anak hingga paruh baya semua memiliki setidaknya
satu media sosial, yaitu facebook, twitter, line, whatsup, we chat, instagram, path,
tumblr, BBM, vlog, blog, snapchat, pinterest dan lain-lain. Banyaknya variasi
media sosial yang mudah digunakan, praktis, dan terkesan modern membuat orang-
orang berlomba-lomba untuk memilkinya. Ditambah dengan mudahnya melakukan
promosi bisnis di dunia maya membuat peminat media sosial semakin bertambah.
Kemudahan komunikasi yang ditawarkan dalam media sosial, membuat
pelakunya meski memiliki jarak yang jauh dapat merasa sangat dekat. Media sosial
yang awalnya hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan teman yang memiliki
jarak yang jauh menjadi lebih dekat dan menggunakan biaya yang murah, kini
menjadi alat untuk mengekspresikan diri. Banyak anak-anak hingga dewasa dan
paruh baya mencurahkan isi hatinya di media sosial menggunakan beragam
ekspresi bahasa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia di media jejaring sosial?
2. Apa dampak positif media jejaring sosial bagi penggunaan bahasa Indonesia?
3. Apa dampak negatif media sosial bagi bahasa Indonesia?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui penggunaan bahasa Indonesia di media jejaring sosial?
2. Dapat mengetahui dampak positif media jejaring sosial bagi penggunaan
bahasa Indonesia?
3. Dapat mengetahui dampak negatif media sosial bagi bahasa Indonesia?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Landasan Teoritis
1. Pengertian Bahasa
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa
adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat
untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian bahasa secara
umum dapat didefenisikan sebagai lambang, serta pengertian bahasa menurut
istilah adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang yang dihasilkan
oleh alat ucap pada manusia.
Menurut Pateda (1987:4) bahwa bahasa merupakan saluran untuk
menyampaikan semua yang dirasakan, dipikirkan, dan diketahui seseorang
kepada orang lain. Bahasa juga memungkinkan manusia dapat bekerja sama
dengan orang lain dalam masyarakat. Hal tersebut berkaitan erat bahwa hakikat
manusia sebagai makhluk sosial memerlukan bahasa untuk memenuhi
hasratnya.
2. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di
Negara Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga.
3. Pengertian Media Sosial
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial
secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial
berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing),
dan membangun jaringan (networking).
Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.

2
3

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial


sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas
dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan
dan pertukaran user-generated content" (Kaplan, Andreas M.; Michael
Haenlein [2010] "Users of the world, unite! The challenges and opportunities
of Social Media". Business Horizons 53(1): 59–68).

B. Penggunaan Bahasa di Media Jejaring sosial


Hal utama yang patut diperhatikan saat membahas media sosial adalah
peralihan dari bahasa lisan menjadi bahasa tulisan. Pelaku dan penikmat media
sosial ketika sedang berkomunikasi tulis sering melakukan kegiatan :
a. Menyingkat
Terlalu panjangnya tulisan dan untuk membuatnya agar lebih mudah dan enak
dibaca oleh pengguna lain pengguna media sosial biasa menyingkat tulisan
mereka. Contoh : w atau gw = gue yang berarti aku ; u atau km = you atau
kamu ; mls = malas ; gk = enggak, dn lain-lain
b. Adanya sisipan bahasa Inggris
Banyak pengguna media sosial dalam postingan statusnya menggunakan
sisipan bahasa inggris.
Contoh :
1. Oh, Kamu Sweet banget sihh!!
2. guys, Holiday yukkk!!
c. Penggunaan Emot icon
Pengguna media sosial tidak pernah lupa menambahkan bentuk-bentuk emot
icon selain lucu bentuk-bentuk tersebut dapat mengekspresikan tulisan mereka
sehingga terlihat lebih hidup.
d. Memunculkan Istilah Baru dalam Media Sosial
Seringnya melakukan komunikasi tulis pengguna media sosial pun terkadang
membentuk kosakata-kosakata baru untuk melancarkan komunikasi mereka.
Contoh : OOT : out of the topic yang artinya keluar dari topik bahasan atau
tidak nyambung ; mager : Males gerak ; gabut : Bosan ; pertamax : pertama,
dan lain-lain.
4

C. Dampak positif jejaring sosial bagi Bahasa Indonesia


Media sosial yang paling banyak dinikmati saat ini adalah facebook, twitter,
dan instagram yang memiliki beragam pengguna dari anak-anak hingga paruh
baya. Kemudahan berekspresi dan berkreasi membuat masyarakat sangat
menggemari tiga media sosial ini.
Menurut Syarif Yunus dalam artikelnya “Bahasa Indonesia di Dunia Maya
Ancaman atau Peluang” menyebutkan bahwa dengan adanya media sosial ini dapat
memberi peluang kepada Bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya
sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Setiap pemakai Bahasa Indonesia
menjadi lebih hati-hati terhadap perkembangan varian bahasa yang berkembang di
masyarakat. Kita menjadi semakin peduli terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan
benar setelah munculnya fenomena bahasa dunia maya dan jejaring sosial.
Menurut Sunaryo (2000 : 6), “Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa
Indonesia) iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang”.
Dengan adanya teknologi sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia
mengalami kemajuan yang cukup besar. Hal tersebut karena adanya perkembangan
teknologi yang kian hari kian canggih sehingga menimbulkan akulturasi dan
pengaruh terhadap perkembangan kosa-kata bahasa Indonesia. Dengan adanya
teknologi, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media masa cetak dan
elektronik, baik visual atau audio, harus memakai bahasa Indonesia. Seperti
memberikan informasi-informasi melalui media internet ataupun televisi dengan
ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini tentu berdampak positif bagi
perkembangan bahasa Indonesia. sehingga media massa menjadi tumpuan kita
dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

D. Dampak Negatif jejaring Sosial bagi Bahasa Indonesia


Menurut Febri dalam artikelnya yang berjudul “Dampak Teknologi dalam
Perkembangan Bahasa Indonesia” menyebutkan bahwa media sosial selain
memberi pengaruh positif juga memberi pengaruh negatif antara lain :
1. Menyebarkan bahasa gaul sehingga menjadi santapan sehari-hari dan menjadi
hal yang lumrah bila menggunaakan bahasa gaul. Hal ini menyebabkan turunya
derajat bahasa Indonesia, juga membuat anak-anak pengguna media sosial yang
5

masih di bawah umur tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam situasi formal.
2. Penggunaan bahasa Indonesia-english yang membuat bahasa Indonesia semakin
terpinggirkan karena masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa inggris.
3. Penggunaan bahasa Indonesia yang menyimpang dari kaidah. Yaitu dapat dilihat
dari penggunaan singkatan-singkatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat untuk berbagi
informasi, menyatakan perasaan, dan mengungkapkan pikiran.
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara
online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi,
berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan
(networking).
Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial mengalami banyak perubahan. Yang
pertama, banyak penggunaan kata singkatan dan pemendekan sehingga tidak sesuai
dengan tata bahasa baku bahasa Indonesia, kedua terdapat banyak sisipan bahasa
inggris. Ketiga, penggunaan emot icon sebagai ekspresi tulisan, keempat munculnya
istilah-istilah baru yang semakin memperkaya bahasa tulis.
Dampak positif media sosial bagi bahasa Indonesia adalah dapat memberi peluang
kepada Bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya sebagai bahasa nasional
dan bahasa persatuan. Oleh karena dengan maraknya bahasa gaul yang muncul
membuat banyak orang lebih berhati-hati dalam penggunaan bahasa Indonesia. Selain
itu memberi dampak media sosial adalah dapat menyebarkan bahasa indonesia melaui
media sosial dalam bentuk bacaan sehingga semua masyarakat Indonesia semakin
mengenal dan mencintai bahasa Indonesia.
Sedangkan dampak negatif media sosial dalam penggunaan bahasa Indonesia
adalah 1) menyebarkan bahasa gaul ke publik dengan postingan di media sosial,
menjadikan bahasa gaul sebagai santapan sehari-hari sehingga membuat orang terbiasa
menggunakannya. 2) Penggunaan bahasa Indonesia-english yang membuat bahasa
Indonesia semakin terpinggirkan karena masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa
inggris. 3) Penggunaan bahasa Indonesia yang menyimpang dari kaidah. Yaitu dapat
dilihat dari penggunaan singkatan-singkatan.

5
6

B. Saran
Penyimpangan-penyimpangan bahasa yang terjadi di dunia maya melalui media
sosial sangat sulit untuk diatasi. Selain karena akan membendung kekreativitasan
masyarakat pengguna, mempersempit kebebasan mengemukakan pendapat, juga dapat
memberi batasan komunikasi terhadap penggunanya.
Oleh karena itu penulis memberi saran bahwa bahasa-bahasa yang kita dapatkan
melalui media sosial sebaiknya hanya digunakan di situasi-situasi informal saja,
sedangkan dalam situasi formal gunakanlah bahasa Indonesia yang sesuai dengan
kaidah tata bahasa baku Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html

http://www.kompasiana.com/syarif1970/bahasa-indonesia-di-dunia-maya-ancaman-
atau-peluang_551b006b8133117e089de3a0

http://febrintorinto.blogspot.co.id/

Anda mungkin juga menyukai