Anda di halaman 1dari 12

1

MAKALAH

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAL

Disusun oleh :
Ian Paevi
43121110043

DOSEN : KUNDARI, S.Pd.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA BARAT
2021-2022
2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas hikmat serta karuniaNya yang di berikan
kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu yang
mengambil judul “PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI MEDIA SOSIAl” ini dapat
diselesaikan dengan baik. Dalam proses penyusunan hingga saat ini dapat terselesaikan, penulis
menyadari bahwa hasil ini tidak akan dapat penulis selesaikan tanpa motivasi, bantuan dan doa
dari berbagai pihak. Akhirnya, Kritik, Saran dan masukan yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, 28 Maret 2022

Ian Palevi
3

Daftar Isi
BAB 1 ...................................................................................................................................... 4

Pendahuluan ............................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 4

1.3 Tujan Masalah ............................................................................................................ 4

BAB II...................................................................................................................................... 5

Pembahasan .............................................................................................................................. 5

2.1 Landasan Teoritis ....................................................................................................... 5

2.2 Penggunaan Bahasa di Media Jejaring sosial. ................................................................. 6

2.3 Dampak positif jejaring sosial bagi Bahasa Indonesia. ................................................ 7

2.4 Dampak Negatif jejaring Sosial bagi Bahasa Indonesia ............................................... 7

BAB III .................................................................................................................................... 9

Penutup .................................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 9

3.2 Saran .......................................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ........................................................................................................................ 10


4

BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi sampai saat ini masih
tidak dapat dibendung oleh pemerintah. Meskipun UU tentang IT telah dibuat namun
sama seperti peraturan perundangan lainnya pemerintah tidak dapat terus mengawasi
jalannya arus komunikasi dan informasi di media elektronik, terutama media sosial.
Generasi saat ini dari anak-anak hingga paruh baya semua memiliki setidaknya satu
media sosial, yaitu facebook, twitter, line, whatsup, we chat, instagram, path, tumblr,
BBM, vlog, blog, snapchat, pinterest dan lain-lain. Banyaknya variasi media sosial yang
mudah digunakan, praktis, dan terkesan modern membuat orang-orang berlomba-lomba
untuk memilkinya. Ditambah dengan mudahnya melakukan promosi bisnis di dunia maya
membuat peminat media sosial semakin bertambah.
Kemudahan komunikasi yang ditawarkan dalam media sosial, membuat pelakunya
meski memiliki jarak yang jauh dapat merasa sangat dekat. Media sosial yang awalnya
hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan teman yang memiliki jarak yang jauh
menjadi lebih dekat dan menggunakan biaya yang murah, kini menjadi alat untuk
mengekspresikan diri. Banyak anak-anak hingga dewasa dan paruh baya mencurahkan isi
hatinya di media sosial menggunakan beragam ekspresi bahasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia di media jejaring sosial?
2. Apa dampak positif media jejaring sosial bagi penggunaan bahasa Indonesia?
3. Apa dampak negatif media sosial bagi bahasa Indonesia?

1.3 Tujan Masalah


1 Mengetahui cara penggunaan bahasa indonesia dimedia sosial
2 Mengatahui dampak positif dijejaring sosial
3 Mengatahui dampak negatif dijejaring sosial
5

BAB II
Pembahasan

2.1 Landasan Teoritis


1. Pengertian Bahasa
Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan
sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa adalah alat untuk
beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan
pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa
diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer,
produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian bahasa secara umum
dapat didefenisikan sebagai lambang, serta pengertian bahasa menurut istilah
adalah alat komunikasi yang berupa sistem lambang yang dihasilkan oleh alat
ucap pada manusia.
Menurut Pateda (1987:4) bahwa bahasa merupakan saluran untuk
menyampaikan semua yang dirasakan, dipikirkan, dan diketahui seseorang kepada
orang lain. Bahasa juga memungkinkan manusia dapat bekerja sama dengan orang
lain dalam masyarakat. Hal tersebut berkaitan erat bahwa hakikat manusia sebagai
makhluk sosial memerlukan bahasa untuk memenuhi hasratnya.
2. Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan oleh masyarakat di Negara
Indonesia dan sebagai bahasa persatuan antar warga.
3. Pengertian Media Sosial
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial
secara online di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial
berkomunikasi, berinteraksi, saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan
membangun jaringan (networking).
Menurut Wikipedia, media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya (users) bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan
isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual.
6

Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media sosial sebagai


"sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang membangun di atas dasar
ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang memungkinkan penciptaan dan
pertukaran user-generated content" (Kaplan, Andreas M.; Michael Haenlein
[2010] "Users of the world, unite! The challenges and opportunities of Social
Media". Business Horizons 53(1): 59–68).

2.2 Penggunaan Bahasa di Media Jejaring sosial.


Hal utama yang patut diperhatikan saat membahas media sosial adalah peralihan
dari bahasa lisan menjadi bahasa tulisan. Pelaku dan penikmat media sosial ketika
sedang berkomunikasi tulis sering melakukan kegiatan :
a. Menyingkat
Terlalu panjangnya tulisan dan untuk membuatnya agar lebih
mudah dan enak dibaca oleh pengguna lain pengguna media sosial biasa
menyingkat tulisan mereka. Contoh : w atau gw = gue yang berarti aku ;
u atau km = you atau kamu ; mls = malas ; gk = enggak, dn lain-lain
b. Adanya sisipan bahasa Inggris
Banyak pengguna media sosial dalam postingan statusnya
menggunakan sisipan bahasa inggris.
Contoh :
1. Oh, Kamu Sweet banget sihh!!
2. guys, Holiday yukkk!!
c. Penggunaan Emot icon
Pengguna media sosial tidak pernah lupa menambahkan bentuk-
bentuk emot icon selain lucu bentuk-bentuk tersebut dapat
mengekspresikan tulisan mereka sehingga terlihat lebih hidup.
d. Memunculkan Istilah Baru dalam Media Sosial
Seringnya melakukan komunikasi tulis pengguna media sosial pun
terkadang membentuk kosakata-kosakata baru untuk melancarkan
komunikasi mereka. Contoh : OOT : out of the topic yang artinya keluar
dari topik bahasan atau tidak nyambung ; mager : Males gerak ; gabut :
Bosan ; pertamax : pertama, dan lain-lain.
7

2.3 Dampak positif jejaring sosial bagi Bahasa Indonesia.


Media sosial yang paling banyak dinikmati saat ini adalah facebook, twitter, dan
instagram yang memiliki beragam pengguna dari anak-anak hingga paruh baya.
Kemudahan berekspresi dan berkreasi membuat masyarakat sangat menggemari tiga
media sosial ini.
Menurut Syarif Yunus dalam artikelnya “Bahasa Indonesia di Dunia Maya
Ancaman atau Peluang” menyebutkan bahwa dengan adanya media sosial ini dapat
memberi peluang kepada Bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya
sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan. Setiap pemakai Bahasa Indonesia
menjadi lebih hati-hati terhadap perkembangan varian bahasa yang berkembang di
masyarakat. Kita menjadi semakin peduli terhadap Bahasa Indonesia yang baik dan
benar setelah munculnya fenomena bahasa dunia maya dan jejaring sosial.
Menurut Sunaryo (2000 : 6), “Tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia)
iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang”.
Dengan adanya teknologi sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia
mengalami kemajuan yang cukup besar. Hal tersebut karena adanya perkembangan
teknologi yang kian hari kian canggih sehingga menimbulkan akulturasi dan
pengaruh terhadap perkembangan kosa-kata bahasa Indonesia. Dengan adanya
teknologi, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media masa cetak dan
elektronik, baik visual atau audio, harus memakai bahasa Indonesia. Seperti
memberikan informasi-informasi melalui media internet ataupun televisi dengan
ejaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini tentu berdampak positif bagi
perkembangan bahasa Indonesia. sehingga media massa menjadi tumpuan kita dalam
menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

2.4 Dampak Negatif jejaring Sosial bagi Bahasa Indonesia


Menurut Febri dalam artikelnya yang berjudul “Dampak Teknologi dalam
Perkembangan Bahasa Indonesia” menyebutkan bahwa media sosial selain memberi
pengaruh positif juga memberi pengaruh negatif antara lain :
1. Menyebarkan bahasa gaul sehingga menjadi santapan sehari-hari dan menjadi hal
yang lumrah bila menggunaakan bahasa gaul. Hal ini menyebabkan turunya
8

derajat bahasa Indonesia, juga membuat anak-anak pengguna media sosial yang
masih di bawah umur tidak dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam situasi formal.
2. Penggunaan bahasa Indonesia-english yang membuat bahasa Indonesia semakin
terpinggirkan karena masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa inggris.
3. Penggunaan bahasa Indonesia yang menyimpang dari kaidah. Yaitu dapat dilihat
dari penggunaan singkatan-singkatan.
9

BAB III
Penutup

3.1 Kesimpulan
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat untuk berbagi
informasi, menyatakan perasaan, dan mengungkapkan pikiran.
Media sosial (Social Media) adalah saluran atau sarana pergaulan sosial secara online
di dunia maya (internet). Para pengguna (user) media sosial berkomunikasi, berinteraksi,
saling kirim pesan, dan saling berbagi (sharing), dan membangun jaringan (networking).
Penggunaan bahasa Indonesia di media sosial mengalami banyak perubahan. Yang
pertama, banyak penggunaan kata singkatan dan pemendekan sehingga tidak sesuai dengan
tata bahasa baku bahasa Indonesia, kedua terdapat banyak sisipan bahasa inggris. Ketiga,
penggunaan emot icon sebagai ekspresi tulisan, keempat munculnya istilah-istilah baru yang
semakin memperkaya bahasa tulis.
Dampak positif media sosial bagi bahasa Indonesia adalah dapat memberi peluang
kepada Bahasa Indonesia untuk semakin menegaskan posisinya sebagai bahasa nasional dan
bahasa persatuan. Oleh karena dengan maraknya bahasa gaul yang muncul membuat banyak
orang lebih berhati-hati dalam penggunaan bahasa Indonesia. Selain itu memberi dampak
media sosial adalah dapat menyebarkan bahasa indonesia melaui media sosial dalam bentuk
bacaan sehingga semua masyarakat Indonesia semakin mengenal dan mencintai bahasa
Indonesia.
Sedangkan dampak negatif media sosial dalam penggunaan bahasa Indonesia adalah 1)
menyebarkan bahasa gaul ke publik dengan postingan di media sosial, menjadikan bahasa
gaul sebagai santapan sehari-hari sehingga membuat orang terbiasa menggunakannya. 2)
Penggunaan bahasa Indonesia-english yang membuat bahasa Indonesia semakin
terpinggirkan karena masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa inggris. 3) Penggunaan
bahasa Indonesia yang menyimpang dari kaidah. Yaitu dapat dilihat dari penggunaan
singkatan-singkatan.

3.2 Saran
10

Penyimpangan-penyimpangan bahasa yang terjadi di dunia maya melalui media sosial


sangat sulit untuk diatasi. Selain karena akan membendung kekreativitasan masyarakat
pengguna, mempersempit kebebasan mengemukakan pendapat, juga dapat memberi batasan
komunikasi terhadap penggunanya.
Oleh karena itu penulis memberi saran bahwa bahasa-bahasa yang kita dapatkan
melalui media sosial sebaiknya hanya digunakan di situasi-situasi informal saja, sedangkan
dalam situasi formal gunakanlah bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah tata bahasa
baku Indonesia.

Daftar Pustaka

http://www.romelteamedia.com/2014/04/media-sosial-pengertian-karakteristik.html
11

http://www.kompasiana.com/syarif1970/bahasa-indonesia-di-dunia-maya-ancaman-atau-
peluang_551b006b8133117e089de3a0
http://febrintorinto.blogspot.co.id
12

Anda mungkin juga menyukai