Anda di halaman 1dari 2

Malam ini adalah kemah pertama ku di sekolah SMP, sekolah ku terletak di perapatan jalan

raya dekat pasar sangat ramai dengan bunyi klakson kendaraan yang hilir mudik di depan
gerbang sekolah. Serta ramainya pusat perbelanjaan di dekat sekolah membuat kami
sedikit takut karena peristiwa kerusuhan Mei 1998 banyak korban yang meninggal saat
mengambil barang-barang.
Mama dan Papa ku berpesan agar aku selalu berdoa bila nanti melakukan jurik malam,
tetap fokus dan tidak boleh berpikiran kosong, serta jangan sampai terpisah dengan teman-
teman satu group.
Satu group terdiri dari 10 orang tim ku terdiri dari 5 teman cowok dan 5 teman cewek.
Kebetulan aku mendapat tugas menjadi Ketua. Semua kelompok di beri satu buah peta
untuk mencari setiap pos dan memperhatikan setiap lambang yang ada. Sebagai Ketua
group aku yang banyak berperan dalam menjawab pertanyaan di setiap Pos, Gara-Gara
seorang teman yang sok tahu akhirnya kami tersesat tertinggal dari teman-teman yang lain
saat mencari pos terakhir.
“ Semuanya gara-gara Lu nih Dam, kita tersesat.” Kata Rina dengan sinis
“ Maaf, tadi peta yang gue baca memang arahnya kesini.” Ucap Adam membela diri.
“ Dam, kalau nggak bisa baca peta , jangan belagu deh…”. Vina dan teman-teman yang lain
mulai kesal dengan Adam.
“ Sudah, jangan saling menyalahkan lebih baik kita baca lagi petanya untuk mencari cara
kembali ke sekolah.” Ucap ku menenangkan mereka yang saling menyalahkan.
“ Ya sudah kita jalan lurus saja siapa tahu ada orang yang bisa kita tanyain cara ke
sekolah.”Kata Herdi menenangkan kami semua.
“ Orang……, Lu nggak salah sekarang jam berapa Bang. Jam 1 pagi mana ada orang pagi
buta begini, setan kali yang ada.” Cibir Vina disertai tawa.
“ Husshh, Lu kalau ngomong di jaga jangan sembarangan…” Kata Herdi mengingatkan.
“ Udah, Yuk kita jalan mau nunggu sampai subuh di ujung gang begini.” Kata Adam
mengajak kami semua.
****
Kami dengan percaya diri berjalan lurus sampai akhirnya melihat sebuah taman di sebuah
perumahan, ada seorang perempuan cantik mengenakan gaun putih sedang menyisir
rambut duduk sendirian di taman.
“ Hei teman-teman, itu ada orang lagi duduk di kursi taman.” Gumam Adam
“ Bukan orang kali, masa jam segini duduk sendirian di bangku taman.” Ucap Vina yang
sedikit ketakutan
“ Tapi nggak ada salahnya ditanya jalan kembali kesekolah.” Kata Herdi
“ Sebagai bentuk penyesalan, biar gue yang tanya ke perempuan itu.” Kata Adam dengan
percaya diri.
“ Lu yakin Dam, Kok perasaan gue nggak enak yah.” Ucap Ku
“ Nggak ada salahnya di coba, dari pada kita nggak bisa kembali ke sekolah.” Ucap Adam
menenangkan kekhawatiran ku.
****
Akhirnya dengan perasaan takut disertai cemas, Adam berjalan menuju perempuan yang
duduk di taman itu, menanyakan arah ke sekolah kami. Sekitar 5 menit kemudian Adam
kembali dan memberi tahu arah ke sekolah berdasarkan petunjuk perempuan itu.
“ Gimana Dam, Lu di kasih tahu arah ke sekolah ?” Tanya Ridho
“ Ya, Dia bilang kita lurus saja nanti pas ketemu gang pertama belok kanan, kita langsung
keluar komplek perumahan ini, Dia bilang jam segini biasanya banyak tukang sayur yang
mau ke pasar, kita bisa minta tolong mereka untuk diantar ke sekolah.” Ucap Adam dengan
mimik muka serius.
“ Terus Dam, Dia bilang apa lagi..? Tanya Herdi penasaran
“ Kalau kita sudah berjalan kedepan jangan pernah tengok kebelakang…” Kata Adam dengan
sedikit takut.
“ Ya sudah, Bismillah kita jalan saja waalalu alam siapa tahu petunjuk yang dikasih tahu
benar.” Ucap Ku menenangkan semua.
****
Kami dengan perasaan takut mengikuti petunjuk yang di berikan perempuan di taman tadi
termasuk tidak melaihat kebelakang, kami benar-benar keluar dari komplek perumahan
itu serta bertemu beberapa tukang sayur yang mau berangkat kepasar, para tukang sayur
binggung melihat kami keluar dari gang yang ternyata hanya diketahui oleh orang
kampung untuk keluar masuk komplek perumahan itu, untuk orang yang belum pernah
keperumahan itu pasti tidak akan tahu gang itu.
“ Adik-Adik dari mana ? Kok bisa kelur dari gang tadi ? Tanya seorang tukang sayur.
“ Kami tersesat pak, ingin kembali kesekolah tapi tidak tahu jalannya.” Jawab Vina dengan
mimik muka masih terkejut.
“ Terus dari mana kalian tahu gang tadi ? padahal kalian belum pernah kesini…”Tanya
tukang sayur lagi.
“ Kami tadi diberi petunjuk jalan ini oleh seorang perempuan di taman.” Jawab Herdi dengan
sedikit binggung.
“ Perempuan…? Jam 1 pagi mana mungkin, adik-adik bercanda nih…” Kata tukang sayur lagi.
“ Beneran Pak, kita dikasih tahu jalan ini dari seorang perempuan di taman…” Ucap Adam
lagi.
“ Ya sudah, tudak usah dibahas biar bapak antar kalian kesekolah sekalian kami memang
mau ke pasar.” Ucap Tukang sayur dengan senyum
“ Terima kasih ..Pak” Ucap kami serempak
****
Setelah sekitar 10 menit berjalan kaki, kami akhirnya sampai kesekolah tepat pukul 2 pagi,
Dimana semua sudah menunggu dengan cemas karena takut kami benar-benar hilang atau
malah di culik oleh orang tidak dikenal.
Kami semua mengucap “ Alhamdulillah..” dan saling berpelukan.. sambil saling bertatapan
saling bertanya..“ Siapa ya perempuan di taman yang tadi menolong kita…?”

Anda mungkin juga menyukai