YONITA (1863201069)
PEKANBARU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Visi:
Unggul dalam pelayanan publik dengan SDM aparatur yang handal serta mewujudkan
kecamatan rumbai bersih dan tertib lingkungan menuju kota pekanbaru sebagai kota
metropolitan.
Misi:
A. Prosedur
B. Persyaratan
Setelah semua persyaratan terpenuhi, akan selesal dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja.
D. Sanksi
a. Bagi yang belum habis masa berlaku KTP dan Pemula yang usianya belum lewat
b. 17 (tujuh belas) Tahun 6 (enam) Bulan Rp. 0,-.
c. Keterlambatan atas pengurusan KTP paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah habis
d. masa berlakunya dikenakan denda Rp. 50.000,- perbulan, maksimal 6 (enam) bulan.
e. C. Bagi pemula atau usia 17 (tujuh belas) Tahun atau sudah menikah paling lambat
f. 6 (enam) bulan setelah kewajiban memiliki KTP dikenakan denda Rp. 50.000,
g. perbulan, maksimal 6 (enam) bulan.
E. Dasar Hukum
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan salah satu indikator yang diperlukan dalam
terlaksanya kinerja administrasi kependudukan di Kantor Camat Rumbai Kota
Pekanbaru yang baik dan maksimal. Faktor internal yang menghambat kinerja
pegawai administrasi kependudukan di Kantor Camat Rumbai Barat dapat dilihat dari
Sumber Daya Manusia itu sendiri dan juga dari Sarana dan Prasarana yang ada di
Kecamatan Rumbai Barat itu sendiri, berdasarkan pengamatan mengenai sarana dan
prasana yang ada di Kantor Camat Rumbai Barat sendiri relatif baik artinya untuk
sarana dan prasarana masyarakat sudah cukup puas keberadaan sarana dan prasana
sebagai penunjang kemajuan dari pelayanan di Kantor Camat sendiri memiliki potensi
yang sangat baik.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan salah satu faktor yang diperlukan dalam
terlaksananya kinerja pegawai pada Kantor Camat Rumbai Barat, adapun faktor
eksternal yang menjadi penghambat kinerja pegawai administrasi kependudukan di
Kantor Camat Rumbai Barat dari hasil pengamatan ada beberapa hal dari faktor
eksternal yang menyebabkan terhambatnya pelayanan administrasi di kantor Camat
Rumbai Barat, yaitu: Masalah data, masalah data yang dimaksud disini adalah
masyarakat yang mengurus surat-surat baik akte kelahiran, KK, surat tanah dan surat-
surat lainnya memiliki data yang berbeda dengan data awalnya sehinga membuat
petugas kesulitan untuk mencocokan datanya, selain itu banyak dari masyarakat tidak
membaca SOP yang ada, sehinga ketika terjadi kesalahan data yang disalahkan pihak
Kantor Camat sendiri padahal masyarakat itu sendiri yang kurang hatihati
memberikan datanya dan kepada orang yang dipercayai untuk mengurusnya.
Faktor eksternal lainnya adalah sosial budaya dari masyarakat itu sendiri, dari
hasil pengamatan dapat dilihat bahwa sosial budaya dari masyarakat yang ada di
Kecamatan Rumbai Barat kurang baik artinya masyarakat sudah terbiasanya dengan
budaya memberikan uang sogok kepada pegawai Kantor Camat agar dipercepat
proses pembuatan surat-surat yang ingin mereka buat, padahal pelayanan publik yang
baik adalah pelayanan yang tidak memberikan dan mengharapkan imbalan dari
masyarakat sendiri, budaya seperti ini sulit untuk dihilangkan tapi bisa untuk
dihapuskan jika antara pemerintah dan masyarakat sendiri mau bekerja sama untuk
memberantasnya.
BAB III
KESIMPULAN
1. Faktor Internal faktor internal sendiri pun dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Faktor sarana dan prasana di kantor Camat Rumbai Barat dikatakan sudah cukup
baik dan Lengkap dan memenuhi standar untuk bekerja.
b. Sumber daya manusia di kantor Camat Rumbai Barat kurang baik karena masih
banyaknya pegawai yang belum memenuhi standard dan pengetahuan yang
kurang terlebih dalam penggunaan komputer dan tidak adanya pelatihan yang
diberikan pihak kecamatan terhadap pegawainya serta keramahan yang kurang
pada kantor Camat Rumbai tersebut.
2. Faktor Eksternal dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor masalah data yakni sering banyaknya masyarakat yang tidak membaca
SOP yang disediakan oleh pihak kecamatan dan menyuruh orang lain untuk
mengurusnya sehingga banyak data yang kurang dan salah dalam pembuatan
surat-surat.
b. Sosial budaya manusia itu sendiri masih adanya sogok yang akan menyebabkan
pegawai malas bekerja dan hanya menunggu diberi imbalan dari masyarakat
sehingga baru akan melaksanakan pekerjaannya tersebut. Keseluruhan dari
indikator kinerja berdasarkan pengamatan pada dasarnya belum berjalan secara
sempurna sesuai dengan tuntutan pekerjaan itu sendiri berdasarkan fungsi dan
tugas masing-masing pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Mangku Negara, Anwar.2006.Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: Refika Aditama.
Mangku Negara, Anwar.2006.Evaluasi SDM, Bandung: Refika Aditama.
Mangkunegara, Prabu Anwar.2005.Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: Refika
Aditama. Martoyo, Susilo.1996.Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
BPFE. Mathis, Robert L. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:
Salemba Empat. Moenir, H.A.S.1983.Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia,
Jakarta: Bumi Aksara.
Diskominfo KOTA PEKANBARU. 2007. KECAMATAN RUMBAI Di
http://rumbai.pekanbaru.go.id/Profil (di akses 19 Agustus).
Nimran.1999.Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Prabu,
Anwar Mangkunegara.2006.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung:
PT Refika Aditama. Ranupandojo dan Husnan.1991.Pengertian
EfektivitasPelaksanaanPegawai, Jakarta: Rivai, Veithzal.2006.Manajemen
Sumber Daya Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Sedarmayanti.2003,Good Govermance,Bandung: Mandar
Maju. Sutrisno, Edy.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha
Ilmu. Sutrisno, Edy.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Graha
Ilmu. Sutrisno, Edy.2010.Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana. Wibisono,
Dermawan.2006.Manajemen Kinerja, Jakarta: Erlangga.
Wibowo.2006.Manajemen Perubahan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wibowo.2007.Majemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada