Anda di halaman 1dari 12

EVALUASI KINERJA SEKTOR PUBLIK

DOSEN : Drs. Abdul Mirad, MM

KUALITAS KINERJA PEGAWAI DI KANTOR CAMAT RUMBAI


BARAT KOTA PEKANBARU

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

GITA HERDIANSYAH (1863201157)

HERI GUNANDAR (1863201080)

LENA LUBIS (1863201027)

SHINTA NAOMI (1863201107)

YONITA (1863201069)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PEKANBARU

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan
selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagaikan
kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, atau sasaran tertentu yang telah
ditetapkan dahulu atau disepakati bersama. Dikarenakan kinerja sangat diperlukan dalam
mencapai suatu tujuan dan sumber daya yang berkualitas untuk mewujudkan program
kinerja yang lebih baik dan profesional di dalam segala bidang sesuai jabatan yang telah
di tetapkan. Kinerja itu adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh
seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan.
Pada dasarnya bahwa kinerja secara umum dapat dipahami sebagai besarnya
kontribusi yang diberikan pegawai terhadap kemajuan dan perkembangan di lembaga
tempat dia bekerja. Dengan demikian diperlukan kinerja yang lebih intensif dan optimal
dari bagian organisasi demi optimalisasi bidang tugas yang di embannya. Kinerja aparat
dalam suatu organisasi sangat penting, oleh karena dengan adanya kinerja maka tingkat
pencapaian hasil akan terlihat sehingga akan dapat diketahui seberapa jauh pula tugas
yang telah dipikul melalui tugas dan wewenang yang diberikan dapat dilaksanakan secara
nyata dan maksimal. Kinerja pegawai yang telah dilaksanakan dengan tingkat pencapaian
tertentu tersebut seharusnya sesuai dengan misi yang telah ditetapkan sebagai landasan
untuk melakukan tugas yang diemban.
Dalam penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1999,
tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, bahwa dalam rangka mencapai tujuan nasional untuk
mewujudkan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi, diperlukan pegawai negeri yang merupakan unsur
aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyelenggarakan
pelayanan secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh
kesetian kepada Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945.
Sebagaimana terlihat, bahwa kedudukan dan peranan pegawai negeri sipil adalah
penting dan sangat menentukan, karena pegawai negeri adalah unsur aparatur negara yang
menyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka usaha mencapai tujuan
nasional. Oleh karena itu, setiap pegawai/aparat selalu dituntut untuk melaksanakan
tugasnya secara berdaya guna dan berhasil guna, maka perlu diatur pembinaan pegawai
dengan sebaik-baiknya atas dasar sistem karier dan sistem prestasi kerja, sehingga dengan
demikian dapat dikembangkan bakat dan kemampuan yang ada pada diri masing-masing
pegawai negeri sipil secara wajar, sehingga tercipta motivasi kerja para pegawai untuk
meningkatkan kinerjanya, khususnya dalam meningkatkan kinerja pegawai dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti bahwa sering terlambatnya dan
ketepatan waktu dalam proses penyelesaian tugas administrasi kependudukan di kantor
Camat Rumbai Barat.

1.2 Rumusan masalah


Bagaiamana kinerja pegawai administrasi kependudukan di kantor dan untuk mengetahui
apa faktor-faktor yang menghambat kinerja pegawai administrasi kependudukan di kantor
Camat Rumbai Barat.

1.3 Tujuan penelitian


Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai administrasi kependudukan di kantor dan
untuk mengetahui apa faktor-faktor yang menghambat kinerja pegawai administrasi
kependudukan di kantor Camat Rumbai Barat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah singkat Kecamatan Rumbai Barat

Wilayah Kecamatan Rumbai merupakan suatu wilayah Administrasi Kota


Pekanbaru yang terletak di bagian Utara Kota dengan mengambil nama Rumbai sebagai
nama Kecamatannya. Nama tersebut mengandung makna dan arti asal usul berdirinya
dari Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar sampai menjadi Kecamatan Rumbai
beberapa waktu lalu.
Dengan disempurnakannya pembagian Daerah Administratif dalam Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Pekanbaru tahun 1966 dengan adanya Surat Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau tanggal 20 September 1966 Nomor
Kpts.151/IX/1966, dimana Kotamadya Pekanbaru dibagi dalam 6 (Enam) Wilayah
kecamatan, yaitu : Kecamatan Pekanbaru Kota, Kecamatan Lima Puluh, Kecamatan
Sukajadi, Kecamatan Senapelan, Kecamatan Sail, Kecamatan Rumbai Pesisir dan
Kecamatan Rumbai.
Dengan adanya Kecamatan Rumbai ini, maka daerah Rumbai yang tadinya di
luar Wilayah Kotamadya, dimasukkan menjadi Wilayah Kotamadya. Kecamatan
Rumbai yang mempunyai luas wilayah 251,65 KM2 (31.223 Hektare) yang terdiri dari
7 (Tujuh) Kelurahan, yaitu : Meranti Pandak, Umban Sari, Limbungan, Lembah Sari,
Lembah Damai, Rumbai Bukit dan Muara Fajar.

Visi & Misi Kecamatan Rumbai Barat

Visi:

Unggul dalam pelayanan publik dengan SDM aparatur yang handal serta mewujudkan
kecamatan rumbai bersih dan tertib lingkungan menuju kota pekanbaru sebagai kota
metropolitan.

Misi:

1. Meningkatkan kualitas aparatur yang handal dan berwibawa


2. Membangkitkan minat masyarakat untuk berbudaya melayu yang bermartabat dan
bermarwah serta memiliki rasa kebangsaan
3. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
4. Meningkatkan usaha kecil dan menengah.

Standar Operasional Pelayanan (SOP)

Kartu Tanda Penduduk (KTP) di Kantor Camat

A. Prosedur

a. Penduduk meyerahkan berkas yang sudah ditandatangani Lurah kepada petugas


Kecamatan.
b. Petugas Kecamatan meneliti berkas tersebut, dengan persyaratan yang lengkap.
c. meminta tandatangan Camat/Sekcam.
d. Penduduk mengambil berkas yang sudah di tandatangani Camat/Sekcam kemudian
e. diserahkan ke UPTD Kependudukan untuk di proses.
f. Permohonan diurus langsung oleh yang bersangkutan/tanpa perantara.

B. Persyaratan

a. Surat pengantar dari RT diketahul RW dan Lurah


b. Telah berusia 17 (tujuh belas) tahun keatas/sudah kawin.
c. Kartu keluarga (KK) Siak yang asli.
d. Surat Keterangan Datang dari luar negeri yang diterbitkan oleh instansi pelaksana.
e. Kartu Tanda Penduduk (KTP) lama asil untuk perpanjang KTP.
f. Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 (empat) lembar.
g. Kartu Identitas Pendatang (KIP) dan Kartu Keluarga Pendatang (KKP) bagi penduduk
pendatang, serta Surat Keterangan Mendapatkan (SKM) KTP dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
h. Surat Keterangan dari Kepolisian dan photo kopi KTP lama bagi yang kehilangan
KTP.
i. SK pindah dari atasan, dan Surat Keterangan mendapatkan (SKM) KK dari Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, bagi PNS, TNI, Polri, Mahasiswa dan
BUMN/BUMD.
j. Bagi orang asing (Izin Tinggal Tetap) melampirkan photo kopi paspor, Surat
Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Surat Nikah/ Akta Kawin.

C. Jangka Waktu Penyelesaian

Setelah semua persyaratan terpenuhi, akan selesal dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja.
D. Sanksi

a. Bagi yang belum habis masa berlaku KTP dan Pemula yang usianya belum lewat
b. 17 (tujuh belas) Tahun 6 (enam) Bulan Rp. 0,-.
c. Keterlambatan atas pengurusan KTP paling lama 30 (tiga puluh) hari setelah habis
d. masa berlakunya dikenakan denda Rp. 50.000,- perbulan, maksimal 6 (enam) bulan.
e. C. Bagi pemula atau usia 17 (tujuh belas) Tahun atau sudah menikah paling lambat
f. 6 (enam) bulan setelah kewajiban memiliki KTP dikenakan denda Rp. 50.000,
g. perbulan, maksimal 6 (enam) bulan.

E. Dasar Hukum

1. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan


2. Administrasi Kependudukan.
3. Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor: 2 Tahun 2012 Tentang Retribusi Pengganti
Biaya Cetak Kartu Keluarga dan Akta Catatan Sipil, serta Penetapan Besarnya denda
bagi keterlambatan Pengurusan.
4. Peraturan Walikota Pekanbaru Nomor: 20 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Pelaksana
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2008 dan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru
Nomor: 6 Tahun 2.

Kinerja Pegawai Administrasi Kependudukan Di Kantor Camat Rumbai Barat

1. Kuantitas kinerja (cara Kerja)


Kuantitas merupakan jumlah kerja yang di laksanakan oleh seorang pegawai
dalam suatu periode tertentu dapat dilihat dari hasil kerja dalam penggunaan waktu
tertentu dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Pelayanan
yang diberikan oleh pihak Kecamatan Rumbai secara kuantitas belum memilki
keseimbangan antara pekerjaan dengan jumlah karyawan yang ada secara umum
pelayanan pada dasarnya harus disesuaikan antara jumlah kerja dengan banyaknya
pekerjaan itu sendiri sehingga dapat penghasilkan kualitas kerja yang lebih baik.
2. Ketepatan waktu
Ketetapan waktu merupakan salah satu indikator yang perlu dalam jangka atau
periode yang dibutuhkan untuk terlaksananya kinerja pegawai di Kantor Camat
Rumbai Barat yang baik dan maksimal. Pemanfaatan waktu yaitu penggunaan masa
kerja dan disesuaikan kebijaksanaan perusahaan atau lembaga pemerintah. Efisensi
dan efektifitas pelayanan yang sesuai dengan standar Operasional Prosedur dengan
mempertimbangkan waktu yang digunakan. Ketetapan waktu yang digunakan oleh
pegawai di Kecamatan dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan standar SOP yang
telah dibuat dengan tujuan agar masyarakat merasa puas sebagai pihak yang dilayani.
Akan tetapi masih terdapat kendala seperti mati lampu atau kerusakan alat pada saat
sedang melayani masyarakat sehingga membuat pekerjaan menjadi tertunda.
3. Kerjasama
Kerjasama ialah suatu kemampuan yang mampu menangani hubungan dengan
orang lain agar kedepannya dapat mencapai tujuan yang sama dalam pekerjaan. Kerja
sama merupakan salah indikator yang diperlukan dalam terlaksananya kinerja pada
kantor Camat Rumbai Barat. Kerja sama antara pemimpin dan bawahan atau Camat,
Sekcam, dan pegawainya sudah berjalan baik dan dijalankan guna meningkatkan
kinerja Camat yang baik dan tepat waktu dan tidak menimbulkan kekecewaan pada
masyarakat. Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh pegawai disini adalah bagaimana
melakukan pekerjaan dan menyelesaikan pekerjaan itu agar tidak memakan waktu
yang lama. Dalam melayani masyarakat sudah berusaha untuk memberikan pelayanan
yang lebih baik, menciptakan rasa aman kepada masyarakat agar masyarat merasa
puas dengan pelayanan yang diberikan.
Berdasarkan pengamatan tidak semua masyarakat yang merasakan tidak puas
terhadap pelayanan yang diberikan oleh pihak Kecamatan Rumbai Barat terutama
mengenai kerjasama yang diberikan oleh pegawai Kecamatan sendiri hal ini buktikan
dengan masih ada masyarakat yang merasa sedikit puas dengan bentuk kerjasama
yang diberikan oleh pihak Kecamatan sendiri dalam melayani masyarakat. Kerja sama
yang dimaksud disini tidak hanya merupakan cara kerjasama pegawai dalam melayani
masyarakat tapi juga merupakan sikap dan cara komunikasi yang diberikan kepada
masyarakat pada umumnya.

Faktor-Faktor Yang Menghambat Kinerja Pegawai Administrasi Kependudukan Di


Kantor Camat Rumbai Kota Pekanbaru

1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan salah satu indikator yang diperlukan dalam
terlaksanya kinerja administrasi kependudukan di Kantor Camat Rumbai Kota
Pekanbaru yang baik dan maksimal. Faktor internal yang menghambat kinerja
pegawai administrasi kependudukan di Kantor Camat Rumbai Barat dapat dilihat dari
Sumber Daya Manusia itu sendiri dan juga dari Sarana dan Prasarana yang ada di
Kecamatan Rumbai Barat itu sendiri, berdasarkan pengamatan mengenai sarana dan
prasana yang ada di Kantor Camat Rumbai Barat sendiri relatif baik artinya untuk
sarana dan prasarana masyarakat sudah cukup puas keberadaan sarana dan prasana
sebagai penunjang kemajuan dari pelayanan di Kantor Camat sendiri memiliki potensi
yang sangat baik.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan salah satu faktor yang diperlukan dalam
terlaksananya kinerja pegawai pada Kantor Camat Rumbai Barat, adapun faktor
eksternal yang menjadi penghambat kinerja pegawai administrasi kependudukan di
Kantor Camat Rumbai Barat dari hasil pengamatan ada beberapa hal dari faktor
eksternal yang menyebabkan terhambatnya pelayanan administrasi di kantor Camat
Rumbai Barat, yaitu: Masalah data, masalah data yang dimaksud disini adalah
masyarakat yang mengurus surat-surat baik akte kelahiran, KK, surat tanah dan surat-
surat lainnya memiliki data yang berbeda dengan data awalnya sehinga membuat
petugas kesulitan untuk mencocokan datanya, selain itu banyak dari masyarakat tidak
membaca SOP yang ada, sehinga ketika terjadi kesalahan data yang disalahkan pihak
Kantor Camat sendiri padahal masyarakat itu sendiri yang kurang hatihati
memberikan datanya dan kepada orang yang dipercayai untuk mengurusnya.
Faktor eksternal lainnya adalah sosial budaya dari masyarakat itu sendiri, dari
hasil pengamatan dapat dilihat bahwa sosial budaya dari masyarakat yang ada di
Kecamatan Rumbai Barat kurang baik artinya masyarakat sudah terbiasanya dengan
budaya memberikan uang sogok kepada pegawai Kantor Camat agar dipercepat
proses pembuatan surat-surat yang ingin mereka buat, padahal pelayanan publik yang
baik adalah pelayanan yang tidak memberikan dan mengharapkan imbalan dari
masyarakat sendiri, budaya seperti ini sulit untuk dihilangkan tapi bisa untuk
dihapuskan jika antara pemerintah dan masyarakat sendiri mau bekerja sama untuk
memberantasnya.
BAB III

KESIMPULAN

Kinerja pegawai bagian Administrasi Kependudukan di Kantor Camat Rumbai Barat


dilihat dan dianalisa berdasarkan dengan indikator Kuantitas di kantor Camat Rumbai Barat
khususnya pada kinerja pegawai administrasi kependudukan masih kurang baik. Hal ini
dikarenakan masih adanya keluhan dari masyarakat tentang kuantitas pegwai dalam bekerja.
Kualitas Kerja dari segi kualitas kerja kantor Camat Rumbai Barat masih juga dikatakan
kurang baik karena masih adanya masyarakat mengeluh atas kesalahan administrasi yang
dilakukan oleh pegawai di kantor Camat dalam mengurus surat-surat yang diurus oleh
masyarakat. Ketetapan waktu di kantor Camat Rumbai Barat masih dibilang kurang baik hal
ini dibuktikan pada pengurusan administrasi dan pelayanan yang lelet atau lama serta
pegawai yang pada jam istirahat lama untuk kembali ke kantor dengan berbagai macam
alasan dan banyak membuat masyarakat yang ingin mengurus surat harus menunggu.
Kerjasama secara keseluruhan cukup berjalan dengan baik. Walau masih sedikit ada keluhan.
Tetapi dari kerja sama antara pegawai satu dengan lainnya sudah terjalin kuat untuk
melakukan pelayanan administrasi kepada masyarakat walau terkadang penyampaiannya
kurang dimengerti masyarakat.

Faktor-faktor yang menghambat kinerja pegawai administrasi kependudukan di kantor Camat


Rumbai Barat :

1. Faktor Internal faktor internal sendiri pun dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a. Faktor sarana dan prasana di kantor Camat Rumbai Barat dikatakan sudah cukup
baik dan Lengkap dan memenuhi standar untuk bekerja.
b. Sumber daya manusia di kantor Camat Rumbai Barat kurang baik karena masih
banyaknya pegawai yang belum memenuhi standard dan pengetahuan yang
kurang terlebih dalam penggunaan komputer dan tidak adanya pelatihan yang
diberikan pihak kecamatan terhadap pegawainya serta keramahan yang kurang
pada kantor Camat Rumbai tersebut.
2. Faktor Eksternal dibagi menjadi dua bagian yaitu :
a. Faktor masalah data yakni sering banyaknya masyarakat yang tidak membaca
SOP yang disediakan oleh pihak kecamatan dan menyuruh orang lain untuk
mengurusnya sehingga banyak data yang kurang dan salah dalam pembuatan
surat-surat.
b. Sosial budaya manusia itu sendiri masih adanya sogok yang akan menyebabkan
pegawai malas bekerja dan hanya menunggu diberi imbalan dari masyarakat
sehingga baru akan melaksanakan pekerjaannya tersebut. Keseluruhan dari
indikator kinerja berdasarkan pengamatan pada dasarnya belum berjalan secara
sempurna sesuai dengan tuntutan pekerjaan itu sendiri berdasarkan fungsi dan
tugas masing-masing pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Mangku Negara, Anwar.2006.Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: Refika Aditama.
Mangku Negara, Anwar.2006.Evaluasi SDM, Bandung: Refika Aditama.
Mangkunegara, Prabu Anwar.2005.Evaluasi Kinerja SDM, Bandung: Refika
Aditama. Martoyo, Susilo.1996.Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
BPFE. Mathis, Robert L. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta:
Salemba Empat. Moenir, H.A.S.1983.Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia,
Jakarta: Bumi Aksara.
Diskominfo KOTA PEKANBARU. 2007. KECAMATAN RUMBAI Di
http://rumbai.pekanbaru.go.id/Profil (di akses 19 Agustus).
Nimran.1999.Perilaku Organisasi, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Prabu,
Anwar Mangkunegara.2006.Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung:
PT Refika Aditama. Ranupandojo dan Husnan.1991.Pengertian
EfektivitasPelaksanaanPegawai, Jakarta: Rivai, Veithzal.2006.Manajemen
Sumber Daya Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. Sedarmayanti.2003,Good Govermance,Bandung: Mandar
Maju. Sutrisno, Edy.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha
Ilmu. Sutrisno, Edy.2009.Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: Graha
Ilmu. Sutrisno, Edy.2010.Budaya Organisasi, Jakarta: Kencana. Wibisono,
Dermawan.2006.Manajemen Kinerja, Jakarta: Erlangga.
Wibowo.2006.Manajemen Perubahan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Wibowo.2007.Majemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai