TEKNIK PERAWATAN II
HRP Focus 802
Oleh :
MUHAMMAD HASBIAL
1507037854
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan tentang Teknik Perawatan II HRP Focus 802.
Penulis juga tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen, asisten dan pihak-pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis hanya dapat berdo’a agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua dan penulis juga mendoakan supaya kita dapat diberi keselamatan dan
kesehatan sehingga kita dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PRAKATA........................................................................................................ i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
DAFTAR TABEL............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Tujuan............................................................................................ 1
1.3 Manfaat......................................................................................... 1
1.4 Sistematika Penulisan.................................................................... 2
BAB II TEORI DASAR
2.1 Pengertian Mesin Pendingin.......................................................... 3
2.2 Prinsip Kerja Mesin Pendingin...................................................... 3
2.3 Dasar-Dasar Mesin Pendingin....................................................... 4
2.4 Komponen-Komponen Mesin Pendingin...................................... 5
2.5 Peralatan Kontrol........................................................................... 10
2.6 Aliran Bahan Pendingin................................................................. 11
2.7 Diagram Mollier............................................................................. 12
2.8 Flow Control.................................................................................. 13
BAB III ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat................................................................................................. 15
3.2 Bahan............................................................................................. 16
BAB IV PROSEDUR KERJA
4.1 Prosedur Umum............................................................................. 18
4.2 Prosedur Kerja............................................................................... 19
4.3 Prosedur Akhir............................................................................... 26
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan.................................................................................... 27
5.1.1 Analisa Heat Leakage (Kebocoran A).................................. 28
5.1.2 Analisa Heat Leakage (Kebocoran Kalor B)........................ 30
ii
5.1.3 Analisa Product Heat Load........................................................ 32
5.1.4 Analisa Excessive Discharge Pressure................................. 33
5.1.5 Analisa Effect OF HE........................................................... 35
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.................................................................................... 36
6.2 Saran.............................................................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
Gambar 4.11 Temperature T.ambiat dan T.TEV............................................ 21
Gambar 4.12 Kontak Lampu 75 Watt.............................................................. 22
Gambar 4.13 Head Load “ON”....................................................................... 22
Gambar 4.14 Pressure and Compound............................................................ 22
Gambar 4.15 Temperature Cold Box............................................................... 23
Gambar 4.16 Temperature T.ambiat dan T.TEV............................................ 23
Gambar 4.17 Kontak Lampu 75 Watt dan 75 Watt......................................... 23
Gambar 4.18 Prerssure and Compound.......................................................... 24
Gambar 4.19 Temperature Cold Box............................................................... 24
Gambar 4.20 Temperature T.ambiat dan T.TEV............................................ 24
Gambar 4.21 Kontak Lampu “OFF”............................................................... 25
Gambar 4.22 Meletakkan Kertas Karton......................................................... 25
Gambar 4.23 Pressure and Compound............................................................ 25
Gambar 4.24 Temperature Cold Box............................................................... 26
Gambar 4.25 Temperature T.ambiat dan T.TEV............................................ 26
Gambar 5.1 Diagram Tekanan Kompresor (Bar)............................................ 28
Gambar 5.2 Diagram Tekanan Evaporator (Bar).......................................... 28
Gambar 5.3 Diagram Tekanan Kompresor (Bar).......................................... 29
Gambar 5.4 Diagram Tekanan Evaporator (Bar).......................................... 30
Gambar 5.5 Diagram Tekanan Kompresor (Bar).......................................... 31
Gambar 5.6 Diagram Tekanan Evaporator (Bar).......................................... 32
Gambar 5.7 Diagram Tekanan Kompresor (Bar).......................................... 33
Gambar 5.8 Diagram Tekanan Evaporator (Bar).......................................... 33
Gambar 5.9 Diagram Tekanan Kompresor (Bar).......................................... 34
Gambar 5.10 Diagram Tekanan Evaporator (Bar)......................................... 35
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Praktikum Perawatan II HRP Focus 802 adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui sistem pendinginan pada HRP focus 802.
2. Mahasiswa dapat mengetahui siklus kerja pada HRP focus 802.
3. Agar mahasiswa dapat mengetahui komponen pada mesin HRP focus 802.
4. Agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi mesin HRP Focus 802.
5. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari katup-katup ekspansi.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari Praktikum Perawatan II HRP Focus 802 adalah sebagai
berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui sistem pendinginan pada HRP focus 802.
2. Mahasiswa dapat mengetahui siklus kerja pada HRP focus 802.
3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen pada mesin HRP focus 802.
4. Mahasiswa dapat mengetahui permasalahan yang terjadi pada mesin
pendingin.
5. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari
dan dalam dunia kerja.
2
BAB II
TEORI DASAR
Biasanya terdiri dari : kabel listrik, selector switch, fan motor, pengatur
suhu (Temperature control / thermostat), de ice control (evaporator defrost
control), compressor overload motor protector, run capasitor, start capasitor,
starting relay, motor compressor, reAC tor untuk membatasi besarnya
starting ampere dari motor, starting ampere bisa 3-4 kali dari FLA (Full Load
Ampere).
4
Kemudian sesampainya pada evaporator cairan itu diturunkan tekanannya
sehingga menguap dan menyerap panas yang ada di sekitarnya. Kemudian
dalam bentuk uap refrigerant tadi dihisap kembali oleh bagian kompresor dan
dikeluarkan lagi seperti semula. Proses seperti ini berlangsung secara
berulang. Dalam sistem mesin pendingin jumlah refrigerant yang digunakan
adalah tetap, yang berubah adalah bentuknya karena adanya proses seperti
diatas.
5
Gambar 2.2 Penampang Kompresor Hermetik dan Foss
(Sumber : comercialcompresors.com)
2.4.2 Kondensor
Kondensor adalah suatu alat untuk merubah bahan pendingin dari bentuk
gas menjadi cair. Bahan pendingin dari kompresor dengan suhu dan tekanan
tinggi, panasnya keluar melalui permukaan rusuk-rusuk kondensor ke udara.
Sebagai akibat dari kehilangan panas, bahan pendingin gas mula-mula
didinginkan menjadi gas jenuh, kemudian mengembun berubah menjadi cair.
2.4.3 Evaporator
Evaporator adalah suatu alat dimana bahan pendingin menguap dari cair
menjadi gas. Melalui perpindahan panas dari dinding – dindingnya, mengambil
panas dari ruangan di sekitarnya ke dalam sistem, panas tersebut lalu di bawa ke
kompresor dan dikeluarkan lagi oleh kondensor.
6
Gambar 2.4 Evaporator
(Sumber : mAC sworldwide.wordpress.com)
7
Bentuk dan konstruksi evaporator tidak berbeda dari kondensor, tetapi
fungsi kedua-duanya berlainan. Pada kondensor panas, zat pendingin harus
dikeluarkan agar terjadi perubahan bentuk zat pendingin dari gas ke cair. Prinsip
ini berlaku sebaliknya pada evaporator, zat pendingin cair pada kondensor harus
diubah kembali menjadi gas dalam evaporator. Dengan demikian evaporator
harus menyerap panas. Agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan
sempurna, pipa-pipa evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi
kisi-kisi (elemen) dan kipas listrik (blower), ini dilakukan supaya udara dingin
juga dapat dihembus ke dalam ruangan.
Pada rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya
air yang mengumpul di sekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini
juga akan membesihkan kotoran-kotoran yang menempel pada kisi-kisi
evaporator, karena kotoran-kotoran ini akan turun bersama air.
8
1. Menurunkan tekanan bahan pendingin cair yang mengalir di dalam
pipa tersebut.
2. Mengontrol atau mengatur jumlah bahan pendingin cair yang
mengalir dari sisi tekanan tinggi ke sisi tekanan rendah.
9
2.4.7 Filter Dryer
Alat ini digunakan untuk mengamati secara visual kondisi refrigerant
pada liquid line. Apabila ada pada sigh glass terlihat ada gelembung, berarti
kondensasi pada kondensor tidak berlangsung secara sempurna. Selain itu, dari
warna yang tampak pada alat ini dapat dilihat apakah refrigerant pada sistem
refrigerasi masih mengandung uap air atau tidak.
10
baik. Dengan demikian, peralatan ini tidak saja sensitif terhadap
pemanasan akibat arus yang berlebihan, namun juga pemanasan yang
diakibatkan oleh tekanan discharge yang terlalu tinggi dan sebab-sebab
lainnya. Pengaman ini berbeda dengan starting relay, yang hanya dapat
memberikan pengamanan terhadap arus yang berlebihan, namun tidak
dapat melindungi motor dari pemanasan yang berlebihan.
11
Gambar 2.10 Aliran Bahan Pendingin Pada AC Mobil
(Sumber : cvastro.com)
12
Gambar 2.13 Diagram Tekanan-Entalpi
(Sumber : cvastro.com)
13
4. Flow control sesungguhnya sebagai pengatur cairan refrigerant yang
masuk ke evaporator pada laju yang diinginkan untuk menjaga agar cairan
dalam evaporator seluruhnya berubah menjadi uap.
14
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan pada saat Praktikum Perawatan II HRP focus
802 adalah:
1. Mesin HRP Focus 802
Mesin ini digunakan untuk alat praktikum dalam proses pengambilan data
percobaan praktikum HRP Focus 802.
2. Thermometer
Thermometer berfungsi sebagai alat pengukur Temperature.
3. Stopwatch
Stopwatch berfungsi sebagai alat penghitung waktu.
Gambar 3.3 Stopwatch
(Sumber : Laporan Akhir HRP Focus 802, 2013)
4. Kabel sambung
Kabel sambung berfungsi untuk mempermudah pengaliran arus listrik.
3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada saat praktikum perawatan II HRP Focus
802 adalah:
1. Isolasi Kertas
Berfungsi untuk mencegah kebocoran pada cold box.
16
2. Kertas karton
Berfungsi untuk sebagai penahan udara yang keluar dari evaporator pada
saat pengujian ke-6.
3. Bola lampu
Digunakan untuk memberikan kalor pada di dalam coldbox. Bola lampu
yang digunakan adalah 2 buah bola lampu 100 watt dan 2 buah bola lampu
100 watt.
17
BAB IV
PROSEDUR KERJA
3. Mesin diaktifkan dengan cara putar tombol on dan biarkan mesin hidup
atau dipanaskan selama 15 menit
2. Kemudian dicatat dan amati perubahan yang terjadi saat mesin HRP Focus
802 mati dan kembali hidup.
3. Catat berapa nilai pressure dan compound disaat mesin mati dan kembali
hidup.
19
(Sumber : Lab. Perawatan dan Perbaikan UR,2016)
4. Catat Temperature T.ambiat, Temperature Cold Box, dan Temperature
T.TEV di saat mesin hidup dan mati.
20
2. Lalu Catat dan amati perubahan yang terjadi saat mesin HRP Focus 802
mati dan kembali hidup.
3. Catat berapa nilai pressure dan compound disaat mesin mati dan kembali
hidup.
21
4.2.3 Prosedur Kerja Product Heat Load
1. Kontak lampu pada cold box yang 100 watt dihidupkan.
3. Catat dan amati perubahan yang terjadi saat mesin HRP Focus 802 mati
dan kembali hidup.
4. Lalu nilai pressure dan compound dapat di catat pada saat mesin HRP
Focus 802 mati dan kembali hidup.
22
5. Kemudian Temperature T.ambiat, Temperature Cold Box, dan
Temperature T.TEV dapat dicatat saat mesin hidup dan mati.
23
2. Catat dan amati perubahan yang terjadi saat mesin HRP Fokus 802 mati
dan kembali hidup.
3. Catat berapa nilai pressure dan compound disaat mesin mati dan kembali
hidup.
24
4.2.5 Pengamatan Effect Of HE (Pengaruh Penukar Kalor)
1. Kontak lampu pada cold box semuanya pada posisi “OFF”.
3. Lalu catat dan amati perubahan yang terjadi saat mesin HRP Focus 802
mati dan kembali hidup.
4. Catat berapa nilai pressure dan compound di saat mesin mati dan kembali
hidup.
25
5. Catat Temperature T.ambiat, Temperature Cold Box, dan Temperature
T.TEV disaat mesin hidup dan mati.
26
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan
Adapun pembahasan yang dilakukan pada tabel-tabel praktikum perawatan II
mesin HRP focus 802 adalah sebagai berikut:
27
Hubungan tekanan kompressor terhadap temperatur cold box
Pressure 9 9 9 9 9 9
10 9 9 10 9
Temperatur(ᵒC) Cold box 19 19 19 19
18,5 19 21 18 18,5 19
19
T.Ambiat 32,8 32,7
32,8 32,9 32,9 32,2
31,7 32,8 32,9 31,2
32,6
T.cold box
1,6 2
Cold box 19 19 19 19
18,5 19 21 18 18,5 19
19
T.Ambiat 32,8 32,7
32,8 32,9 32,9 32,2
31,7 32,8 32,9 31,2
32,6
Tekanan Evaporator(bar) T.cold box
T.Ambiant
5.1.1 Analisa
Adapun analisa yang dapat dilakukan dari hasil tabel Heat leakage
(Kebocoran Kalor) A pada mesin HRP Focus 802 adalah sebagai berikut:
1. Pada Temperature Cold box terendah terdapat pada menit ke 10:41 dengan
nilai Temperature 19oC.
2. T.TEV tertinggi terdapat di menit 17:10 dengan nilai 28.9oC.
3. T.ambiat yang diperoleh dari percobaan rata-rata mengalami konstan.
28
.Tabel 5.2 Head Leakage (Kebocoran Kalor) B
No Wakt Pressur Compoun T.TEV Cold T.Ambiat
. u e d box
1 cut 02;00 9.5 1.7 12.6 20 32.1
out
cut in 02;39 9.5 1.75 28.2 19 31.8
2 cut 02;01 9 2.1 11.9 21 31.8
out
cut in 03;04 9.5 1.8 28.4 19 31.1
3 cut 07;41 9.5 2.1 12.2 21 32.1
out
cut in 08;03 9.5 1.8 28.8 19 32.2
4 cut 08;04 9.5 1.75 12.2 20 31.7
out
cut in 12;05 9 1.9 28.2 21 31.8
5 cut 13;49 10 1.9 11 22 32.6
out
cut in 14;10 10 1.7 28.7 18 33.5
6 cut 14;13 9.5 1.8 12.9 19 31.6
out
cut in 16;15 9.5 1.9 28.5 22 32.4
Pressure 9 9 9 9 9,5 10
9 9 9 10 9
Temperatur(ᵒC)
T.cold box
T.ambiant
Tekanan Kompressor(bar)
29
Hubungan tekanan evaporator terhadap temperatur cold box
Compound 1,6 2 1,6
1,4 1,8 2 1,6 1,4 1,6
1,2 1,4
Cold box 20,5 19 19
Temperatur(ᵒC)
19 21 19 19 19 21 19
19
T.Ambiat 31,1 32,6
32,8 32,4 31,8 32,6
32,6 32,7 32 32,5
32,9
T.cold box
T.Ambiant
Tekanan Evaporator(bar)
5.1.2 Analisa
Adapun analisa yang didapat dari hasil tabel-tabel Heat leakage
(Kebocoran Kalor) B pada mesin HRP Focus 802 adalah sebagai berikut:
1. Penerapan head leakage mempengaruhi suhu dari T.TEV walaupun
tidak signifikan.
2. Pada Pressure yang di dapat dari percobaan rata-rata mengalami
konstan.
3. T.ambiat tertinggi terdapat pada menit ke 14:10 dengan nilai
Temperature 33.5oC.
30
Tabel 5.3 Product Heat Load (Beban Kalor)
No Wakt Pressur Compoun T.TEV Cold T.Ambiat
. u e d box
cut
out 01;50 10 1.9 12.9 19 32.7
1 cut in 02;03 10 1.9 28.1 19 32.5
cut
out 02;16 9 1.8 12.8 20 31.8
2 cut in 05;05 10 1.9 28.4 20 32.8
cut
out 07;00 9.5 2.0 12.3 21 32.6
3 cut in 07;24 10 1.7 28.4 18 33.9
cut
out 07;27 9.5 1.8 12.9 19 32.2
4 cut in 10;11 9.5 1.9 28.5 19 33.9
cut
out 11;30 10 2.0 12.5 22 34.4
5 cut in 13;11 9.5 1.8 28.7 19 34.5
cut
out 14;57 10 1.9 12.9 19 32.9
6 cut in 16;30 9 1.9 28.9 22 33.5
Pressure 9 10 9.5 9 9 9
9.5 9 9 10 9
Cold box 21 19 19 19
21 18 18 18 21 18 18
Temperatur(ᵒC)
T.cold box
T.ambiant
31
Hubungan tekanan evaporator terhadap temperatur cold box
Compound 1.8 1.2 1.2
1.6 1.8 1.4 1.6 1.6 1.8
1.2 1.2
Temperatur(ᵒC) Cold box 21 19 19 19
21 18 18 18 21 18 18
T.Ambiat 31.9 33.0
33.6 33.7 32.0 33.7
33.4 33.4 32.2 33.6
33.4
T.cold box
T.Ambiant
Tekanan Evaporator(bar)
5.1.3 Analisa
Adapun analisa yang didapat dari hasil tabel Product Heat Load (Beban
Kalor) pada mesin HRP Focus 802 adalah sebagai berikut:
1. Pada Total waktu pengambilan data adalah 16 menit 30 detik.
2. Pada T.TEV rata-rata mengalami Temperature konstan.
3. T.ambiat terendah terdapat pada saat cut out menit kedua yaitu 31.8 oC.
32
cut in 11;55 11 1.8 28.6 22 34
cut
out 14;11 11 2.0 12.1 19 34
6 cut in 14;30 11 1.7 28.4 19 35.5
Hubungan tekanan kompresor terhadap temperatur cold box
Pressure 9 10 9 9 9 10
9.5 9.5 9 10 9.5
18 18
T.cold box
T.ambiant
18 21.5 18 19 19 21
18 18
T.cold box
T.Ambiant
Tekanan Evaporator(bar)
5.1.4 Analisa
Adapun analisa yang dapat diambil dari tabel Excessive Discharge
Pressure (Tekanan Buang berlebih) adalah sebagai berikut:
33
1. Pada Pressure dominan berada pada angka 11.
2. T.TEV rata-rata mengalami kenaikan suhu berkisar 0.2-0.1 oC.
3. Pada Temperature tertinggi pada cold box berada pada angka 22oC.
34
Tabel 5.5 Effect Of HE (Pengaruh Penukar Kalor)
No Wakt Pressur Compoun T.TEV Cold T.Ambiat
. u e d box
cut
out 02;49 11 1.8 12.5 19 32.66
1 cut in 02;57 10.5 1.9 28.6 21 31.8
cut
out 04;42 11 2.0 12.8 19 34.1
2 cut in 05;11 11 1.8 28.9 18 33.9
cut
out 05;14 11 1.9 12.6 18 33.6
3 cut in 08;44 11 2.0 28.9 11 32.4
cut
out 10;36 11 1.8 12.2 18 34.9
4 cut in 10;37 11 2.0 28.8 18 33.6
cut
out 10;55 11 1.9 12.5 18 33.6
5 cut in 14;52 11 1.8 29.2 21 32.7
cut
out 17;21 11 20 11.5 18 35.7
6 cut in 16;46 11 1.7 29.1 18 34.2
18 18
T.Ambiat 33.2 34.3
34.5 34.5 33.3 33.9
34.1 34.1 32.8 33.5
33.3
T.cold box
T.ambiant
35
Hubungan tekanan evaporator terhadap temperatur cold box
Compound 1.8 1.2 1.8
1.2 1.8 1.5 1.8 1.4 1.8
1.2 1.2
Cold box 21.5 18 18 18
Temperatur(ᵒC)
Tekanan Evaporator(bar)
5.1.5 Analisa
Adapun analisa yang dapat di ambil dari hasil Effect Of HE (Pengaruh
Penukar Kalor) sebagai berikut:
1. Rata-rata suhu T.TEV konstan pada angka 12.5 – 29.2oC.
2. Waktu yang diperlukan pada percobaan ini adalah 16 menit 46 detik.
3. Pada T.ambiat terendah berada pada menit ke 02:57 yaitu 31.8oC.
36
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum perawatan II HRP focus 802
adalah:
1. Nilai pressure, compound dan Temperature tidak bisa akurat, karena angka
pengukurnya analog.
2. Pada percobaan ke-6 waktu yang digunakan sangat lama dari pada
beberapa percobaan lainnya.
3. Kecermatan dan ketelitian sangat dibutuhkan.
4. Pada diagram tekanan berbeda-beda pada setiap percobaan.
5. Pada hasil percobaan pada tabel-tabel harus sesuai dalam pembuatan
diagram kompresor dan evaporator.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum perawatan II HRP focus
802 adalah:
1. Sebaiknya pengukur Temperature dan tekanan menggunakan digital,
sehingga data yang didapat lebih presisi.
2. Perhitungan pada waktu percobaan harus teliti.
3. Kemudian waktu percobaan seharusnya lebih lama.
4. Selalu cermat pada setiap masalah yang terjadi.
5. Percobaan yang dilakukan menggunakan stopwatch yang khusus.
DAFTAR PUSTAKA