Laporan Bengkel Kayu II Bab I Vi Fitri H
Laporan Bengkel Kayu II Bab I Vi Fitri H
BAB I
PENDAHULUAN
Adapun manfaat dari praktek Konstruksi Kerja Kayu II ini antara lain agar
mahasiswa dapat :
a. Menambah pengetahuan tentang konstruksi kayu
b. Mengetahui cara pengerjaan manual dan pengoperasian alat-alat mesin
yang bertenaga listrik
c. Menyadari akan keberadaan potensi dirinya serta kondisi lingkungan yang
menunjang untuk dapat dikembangkan dan berupaya menjadikan diri
sebagai sumber daya manusia yang berpandangan kedepan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini disampaikan berupa kesimpulan dan saran mengenai
pelaksanaan praktikum konstruksi kerja kayu II ini.
Fitri Handayani (061630100055) 3
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
BAB II
DASAR TEORI
Sebagai pengetahuan dasar, ada beberapa hal yang harus diperhatikan guna
kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan bagi ahli teknik sipil seperti
diantaranya :
a. Pemahaman mengenai bahan-bahan bangunan yang digunakan
b. Pengetahuan praktis tentang konstruksi
c. Pengetahuan mengenai pelaksanaan konstruksi
d. Kemampuan dalam merencanakan bangunan
e. Menguasai berbagai peralatan yang diperdagangkan.
Kerugian kayu :
a. Kurang homogen
b. Dapat memuai dan menyusut
c. Mudah terbakar
d. Perawatannya lebih sulit
e. Mudah lapuk karena serangga
f. Mudah dimakan rayap
g. Bersifat kurang awet dalam keadaan tertentu
h. Mempunyai cacat-cacat kayu
i. Kekuatan kayu tidak seragam walaupun dari jenis pohon yang sama
b. Hanya terbuka
terhadap angin dan
Beberapa Sangat
iklim tetapi 20 tahun 15 tahun 10 tahun
tahun pendek
dilindungi terhadap
air dan kelemasan
c. Dibawah atap tidak
terkena dengan tanah
Tak Tak Tak Tak
lembab dan Pendek
terbatas terbatas terbatas terbatas
dilindungi terhadap
kelemasan
d. Seperti poin c, tetapi
Tak Tak Tak 20
terpelihara dengan 20 tahun
terbatas terbatas terbatas tahun
baik, dicat
e. Serangan oleh rayap Tidak Jarang Agak Sangat Sangat
5. Lantai
Fitri Handayani (061630100055) 9
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
Syarat-syarat penyusunan kayu yang baik dan benar antara lain sebagai
berikut :
1. Tempat harus datar dan rata yang bebas dari genangan air.
2. Terlindung dari hujan dan cukup sirkulasi udara.
3. Sumber hama dan penyakit kayu harus dihilangkan.
4. Untuk papan kering, ganjalan boleh dipaang setiap delapan lapis dan
maksimal 3 meter.
5. Jarak timbunan dari lantai 50 cm untuk sirkulasi udara.
6. Antara penumpukan harus ada pembatas untuk lalu lintas udara (sirkulasi).
7. Antara kayu yang satu dengan kayu yang lainnya harus diberi jarak lebih
kurang 2-5 cm.
Fitri Handayani (061630100055) 16
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
2. Kusen tunggal yaitu kusen untuk daun pintu saja, biasanya pada kusen
tunggal bagian atasnya terdapat lubang untuk penerangan dan sirkulasi
udara.
3. Kusen jendela yaitu rangka kusen untuk jendela saja, kusen jendela
juga sama dengan kusen tunggal pada bagian atasnya ditambahkan
lubang untuk penerangan dan sirkulasi udara.
4. Kusen penerangan/ bovenlich yaitu rangka kusen untuk penempatan
kaca.
Bentuk dan variasi kusen akan menambah estetika dan penampilan suatu
bangunan akan tetapi hal ini banyak bergantung pada selera pemilik bangunan dan
keuangan yang tersedia, semakin bagus bentuknya maka semakin sulit
membuatnya dan semakin mahal pula harganya.
Syarat-syarat pemasangan kusen
Fitri Handayani (061630100055) 19
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
dari alur kapur ini untuk memperkuat hubungan antara kusen dan
tembok.
d. Sponing plesteran : pada sekeliling kusen bagian luar yang akan
berhubungan dengan tembuk dibuat sponing ukuran 1 x 1 cm yang
berfungsi untuk memperindah hubungan antar kusen dengan
plesteran tembok, supaya tidak terjadi celah yang tembus jika ada
penyusutan, serta untuk memperkokoh kedudukan kusen pada
tembok.
e. Angker : fungsinya untuk memperkokoh kedudukan kusen terhadap
tembok agar posisinya tidak goyah/ berubah sewaktu dipasang daun
pintu/ daun jendela. Angker ini biasanya dibuat dari besi
berdiameter 8-10 mm dengan panjang sama dengan panjang batu
bata dan kait setebal batu bata, namun bisa juga dipasang paku
berukuran 10-12 cm dengan jumlah yang lebih banyak. Angker ini
dipasang pada tiang pinggir bagian luar yang berhubungan dengan
tembok, angker tersebut dipasang 15 cm dari ambang atas dengan
jaran antar angker 50-60 cm. Selain angker yang dipasang pada sisi
tiang bagian luar juga dipasang angker lurus pada ujung bawah
tuang untuk memperkokoh hubungan tiang dengan duk (sepatu
tiang).
BAB III
Fitri Handayani (061630100055) 27
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
b. Gergaji Potong
Gergaji Punggung
Gergaji punggung terbuat dari baja yang sangat tipis dan pada bagian
atasnya atau punggungnya diberi tulang. Tulang ini gunanya supaya daun
gergaji cukup kaku. Gergaji punggung sering digunakan pada pekerjaan
kayu yang kecil-kecil dan yang halus-halus, misalnya pada pembuatan
purus, membuat serongan 45 derajat terutama pada pembuatan mebel.
3.1.2 Ketam
Ketam Pendek Kasar (Jack Plane)
Alat ini berguna untuk menghilangkan permukaan kayu yang kasar
bekas gergajian atau bekas pemotongan.
Ketam Pendek Halus
Alat ketam pendek halus ini berguna untuk menghaluskan permukaan
kayu yang sudah diketam terlebih dahulu dengan ketam pendek kasar.
Ketam Panjang
Ketam panjang ini berguna untuk menghaluskan kayu yang memiliki
ukuran panjang agar permukaan kayu menjadi lebih mulus.
Ketam Sponing
Ketam sponing terdiri dari dua macam, antara lain :
a. Ketam sponing tetap, besarnya tidak dapat diubah. Ketam sponing
macam ini mempunyai berbagai ukuran besarnya, sesuai dengan mata
ketam. Ketam ini digunakan untuk membuat sponing pada posisi sudut
yang searah degan arah serat kayu.
b. Ketam sponing yang diatur,alat sponing ini memiliki fungsi yang
sama dengan ketam sponing tetap.
Fitri Handayani (061630100055) 30
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
Ketam Pinggir
Ketam pinggir merupakan kebalikannya dari ketam sponing. Ketam
pinggir tidak mempunyai pengatur ukuran dan termasuk golongan ketam
lepas. Ketam ini berfungsi sebagai alat untuk membersihkan/menghaluskan
hasil pengetaman sponing yang masih kasar/ kurang sempurna.
Ketam Cekung dan Cembung
Ketam cekung digunakan untuk mengetam sisi sudut dan bidang
permukaan menjadi bundar atau cembung kebalikan dari mata ketamnya.
Sedangkan ketam cembung digunakan untuk mengetam sisi sudut dari
bidang permukaan kayu menjadi cekung.
Ketam Alur atau Bajak
Ketam alur atau bajak tetap tidak mempunyai pengaruh lebar,
sedangkan ketam alur depan diatur mempunyai pengatur lebar dan
dalamnya pengetaman.
Ketam Pipi
Ketam pipi digunakan untuk pekerjaan mengetam pipi papan panil
yang dimiringkan dalam istilah lain utntuk mengetam Bossing dimana
ketam ini dapat memotong urat (serat) kayu dengan adanya pisau muka
berfungsi sebagai pemotong serat kayu.
Ketam Les
Ketam ini disebut pula ketam profil termasuk dalam golongan ketam
yang bersifat tetap. Ketam ini digunakan untuk membentuk bidang sudut
permukaan kayu sesuai dengan bentuk les atau profil.
Ketam Alur dan Lidah
Ketam alur dan lidah ini digunakan dalam pekerjaan membuat
sambungan memperlebar papan.
Ketam Tungkat
Ketam tungkat ini digunakan untuk mengetam bulat panjang, sisi
langsung dan sisi cekung baik yang buntu maupun langsung.
Ketam Dasar
3.1.3 Pahat
Pahat Tusuk
Pahat tusuk ini berguna untuk menusuk kayu. Sudut penajaman dari
30° hingga 35° atau dapat juga dengan ketentuan lain yaitu dua kali tebal
pahat. Sisi penusuk dari mata pahat dibuat lengkung sedikit, menjaga
supaya sudut pahat tidak menusuk ke dalam. Ukuran pahat tusuk pada sisi
lebarnya mulai dari 1/8° hingga 5/8° dengan kenaikan masing-masing 1/8°
dan dari 3/4° sampai dengan 2° dengan kenaikan masing-masing 1/4°.
Pahat Lubang
Pahat lubang terdiri dari :
a. Pahat lubang tipis
b. Pahat lubang berpunggung
c. Pahat lubang besar
Kepala tangkai pahat lubang dibuat sedemikian bentuknya untuk lebih
memudahkan bila dipukul dengan palu kayu. Pahat lubang tipis gunanya
untuk membuat lubang-lubang yang kecil-kecil, seperti halnya membuat
lubang daun jendela atau pintu. Sudut mata pahat lubang sama dengan pahat
tusuk yaitu 30° sampai dengan 35°. Pahat lubang berpunggung dan pahat
lubang besar, dangkal seperti pekerjaan membuat ambang kusen pintu
ataupun jendela.
Pahat Kuku
Kegunaan dari pahat kuku cekung ialah untuk memahat tusuk sisi
yang berbentung cekung. Pahat kuku cembung digunakan untuk
membersikan sisi-sisi alur yang dibuat bundaran buntu atau pekerjaan
pemahatan lainnya.
Pahat Engsel
Pahat engsel ini berguna untuk memahat lubang-lubang yang sempit-
sempit seperti memasang engsel bersayap. Kemudian pahat ini tidak
bertangkai. Bentuk dari pahat ini mempunyai tiga punggung yang menonjol.
Sehingga ruangan diantara punggung-punggung itu untuk mengeluarkan sisi
pemahatan.
.
Siku Rangka
Siku rangka disebut juga framing square. Seluruh bagian dibuat dari
baja berbentuk plar/rata seluruh bidangnya, dengan sudut siku yang tidak
Fitri Handayani (061630100055) 36
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
3.2.2 Meteran
Adapun macam-macam bentuk dari meteran antara lain :
Meteran Lurus
Meteran lurus terbuat dari baja tipis yang panjangnya 30 cm, pada
kedua sisinya terdapat satuan pengukuran dalam cm dan inch. Meteran ini
digunakan untuk pekerjaan yang kecil dan ringan.
Meteran Lipat
Meteran lipat merupakan suatu meteran yang dapat dilipat dalam 4 @
8 lipatan, pada umumnya terbuat dari kayu tipis dilengkapi dengan lipatan
engsel dari abaj atau kuningan, panjangnya 1 @ 2 meter. Digunakan untuk
pengukuran yang agak panjang dan besar dari dolok kayu yang akan
dikerjakan.
Meteran Gulung/ Rol Meter
Seluruh bagian dari rol meter terbuat dari baja atau plastik, di dalam
rumahnya terdapat pegas secara otomatis. Panjangnya 2 @ 5 meter.
Digunakan untuk ukuran dari segala pekerjaan.
3.2.4 Palu
Ada berbagai macam jenis-jenis palu, yaitu :
Palu Kayu
Palu kayu terdiri dari dua bagian yaitu kepala dan tangkai. Bahan
untuk kepala dan tangkainya harus dibuat dari kayu yang padat dan kenyal
Fitri Handayani (061630100055) 37
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
sehingga sukar untuk dapat dibelah. Selain itu palu kayu digunakan untuk
memukul benda kerja dar kayu.
Palu Besi
Menurut bentuknya terdapat dua jenis palu besi, antara lain : palu
pantak dan palu kuku atau disebut dengan palu kaki kambing.
3.2.5 Perusut
Perusut tunggal digunakan untuk melukis satu garis sejajar terhadap sisi
bidang kayu memanjang yang telah diketam, sedangkan perusut kembar dapat
melukis dua garis sesuai dengan jarak dua garis yang telah ditentukan, seperti
menarik garis sponing dengan perusut tunggal sedangkan lebar lubang sambungan
dengan menggunakan perusut kembar.
3.2.6 Obeng
Adapun jenis-jenis obeng/ pemutar sekrup ada berbagai jenis. Antara lain :
Obeng Tetap
Obeng tetap adalah obeng yang bersifat tetap atau tidak dapat diubah.
Obeng Tangkai Penggerek
Bentuk obeng macam ini tidak diberi pegangan seperti obeng tetap,
tetapi diatas badannya terdapat kepala untuk dapat dimasukkan ke dalam
chuck yang terdapat pada tangkai penggerek.
Obeng Derik
Obeng derik dapat digerakkan ke kanan dan ke kiri dengan cara
memindahkan sebuah palang yang terdapat di bagian bawah pegangan dan
dipasang pada sebuah tabung pengatur arah putaran sehingga tidak perlu
lagi mengalihkan tangan dari pegangan.
Obeng Incar
Badan obeng ini tidak berkelapa seperti obeng tangkai penggerek
tetapi bulat panjang dan bagian atasnya diberi cowakan pengunci antar
obeng dengan chuck
Obeng Kembang/ Istimewa
Keistimewaan dari obeng macam ini ialah terletak pada bentuk
matanya. Obeng ini matanya dibuat semata-mata hanya mempunyai alur
silang, sehingga waktu obeng diputar tidak akan terpeleset/ tergelincir dari
alur sekrupnya.
3.2.8 Waterpass
Waterpass merupakan suatu alat yang terdiri dari :
a. Rumah-rumah yang terbuat dari kayu keras dan padat atau dari
aluminium.
b. Tabung kaca yang berbentuk lengkung berisi zat cair yang dipasang di
tengah-tengah.
3.2.9 Jangka
Jangka terbagi menjadi 4 macam, antara lain sebagai berikut :
Jangka Tusuk
Jangka tusuk terbuat dari baja dan pada salah satu kakinya dipasang
pensil. Gunanya untuk melukis lingkaran-lingkaran kecil dan dapat pula
digunakan untuk memindahkan ukuran pada bidang permukaan kayu
pekerjaan.
Fitri Handayani (061630100055) 40
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
b. Rangka penggantung
c. Lengan-lengan
d. Tiang baja bulat
e. Meja dari kayu
f. Penghantar yang dapat dipindah-pindah
g. Rangka meja dari besi serta berkaki empat buah
Ukuran mesin gergaji ini adalah jarak terjauh dari pengantar terhadap daun
gergaji. Tiga buah skala penyetelan antara lain :
a. Pada rangka motor menentukan kedudukan daun gergaji terhadap meja
b. Pada lengan menentukan jarak pemotongan
c. Pada tiang menentukan kedudukan lengan terhadap pengantar
Macam-macam dari daun gergaji bundar antara lain :
a. Daun gergaji pembelah untuk membelah.
b. Daun gergaji potong untuk memotong.
c. Daun gergaji kombinasi untuk memotong dan membelah.
d. Daun gergaji dada terdiri dari dua lembar daun gergaji luar dan beberapa
pisau keruk untuk dada, alur, sponing, dan purus.
e. Molding head untuk membuat profil/ cowakan permukaan kayu.
Pekerjaan-pekerjaan lainnya :
a. Mengetam miring
b. Mengetam sponing
c. Mengatam tirus
d. Mengetam cowakan
e. Mengetam kepala kayu
Perlengkapan :
a. Tudung/ tutup pengaman pengarah serbuk
b. Pengatur naik turun meja tidak otomatis
c. Penghubung otomatis naik turun
d. Skala pemakan pengetaman
e. Alat pengasah pisau
Ukuran : Maksimum lebar kayu sama dengan lebar meja yang boleh diketam dan
minimum panjang kayu adalah jarang antara as ke as rol pada meja. Adapun
minimum kayu yang boleh diketam sama dengan profil meja ditambah 5 mm.
Menyetel perlengkapan mesin ketam :
a. Pemecah total (cheaps breaker) dan penekan kayu harus sama dengan
tinggi putaran pisau.
b. Rol penggerak bergigi harus lebih rendah 0,8 – 1,5 mm dari putaran
pisau.
c. Rol penarik belakang harus lebih dari 0,8 mm ± 1,6 mm.
Ukuran : ditentukan oleh panjang sumbu ketam
d. Membuat cowakan
e. Membuat sambungan ekor burung
BAB IV
URAIAN KERJA
Bahan- Bahan :
Bahan Baku Kusen Pintu
1. Kayu yang beukuran 8/13 . 200 cm sebanyak 2 buah
2. Kayu ukuran 8/13 . 112 sebanyak 1 buah
Bahan Baku Kusen Jendela
1. Kayu ukuran 8/13 . 112 sebanyak 4 buah
2. Kayu ukuran 8/13 . 92 cm sebanyak 4 buah
No
Ukuran Kayu Jumlah (potong)
.
1. 8/13. 200 2
2. 8/13. 112 5
3. 8/13. 92 4
Peralatan :
1. Mesin gergaji bundar 7. Mesin router
berlengan 8. Meteran, siku-siku, pensil
2. Mesin gergaji bundar 9. Palu kayu, palu besi
3. Mesin ketam perata 10. Pahat pukul, pahat tusuk
4. Mesin ketam penebal 11. Gergaji punggung
5. Mesin bor pahat 12. Ketam block
6. Mesin moulder
Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah selalu pakaian kerja dengan rapi saat praktek berlangsung.
2. Gunakanlah selalu alat-alat pelindung diri sesuai dengan kondisi pekerjaan.
3. Pastikan peralatan yang akan digunakan selalu dalam keadaan baik dan siap
dipakai.
4. Kontrol bahan yang akan digunakan dan pastikan bebas dari benda yang
mengganggu dalam proses pengerjaan.
5. Selalu pusatkan pikiran dan perhatian dengan pekerjaan kita.
6. Tanyakan pada instruktur apabila ada keraguan dalam penyetelan
penggunaan mesin dan hal-hal penting lainnya.
Langkah Kerja :
GAMBAR KERJA
60
120
120 1120
60
1940
800
920
600
1000
1120
120
60
120
60
Tujuan :
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Pengetaman papan kayu siku ke 4 sisi dengan ukuran yang sama untuk seluruh
bahan sejenis, dengan menggunakan mesin ketam perata dan mesin ketam
penebal.
2. Melukis semua sambungan dan bentuk dari daun pintu.
3. Membuat lubang pen dengan menggunakan mesin pahat persegi (Hollow Chisel
Mortiser).
4. Membuat pen dengan menggunakan mesin pembuat pen (Tenoning machsin), atau
dengan mesin gergaji potong berlengan.
5. Membuat sponing kusen dengan menggunakan mesin frish, atau dengan
mesin gergaji belah bermeja.
6. Menyetel dan merangkai daun pintu dengan hasil siku, rata, rapi, rapat, dengan
menggunakan clamp panjang, diperkuat dengan lem dan pasak/ nagel.
Bahan :
No
Ukuran Kayu Jumlah (potong)
.
1. 3,5/12. 202 2
2. 3,5/20. 84 1
3. 3,5/12. 84 1
4. 3,5/10. 70 5
Peralatan
Alat Tangan :
1. Pahat ukuran lubang ¾” 6. Gergaji potong
2. Pukul besi 7. Klem panjang
3. Palu kayu
4. Siku
5. Meteran 3 meter
Alat Mesin :
1. Ketam perata 5. Mesin pahat lubang
2. Ketam penebal 6. Mesin frish
3. Gergaji potong 7. Mesin gergaji pita
4. Gergaji belah 8. Mesin purus
Keselamatan Kerja
1. Gunakanlah pakaian kerja yang sesuai untuk bekerja
2. Mesin yang akan digunakan pastikan telah siap untuk bekerja
3. Pakailah masker hidung bila alat tidak menggunakan dust collector
4. Pakailah penutup telinga bagi yang sangat peka dengan suara
5. Gunakanlah sepatu tertutup dan alas sepatu menggunakan karet bergerigi
6. Gunakan pengaman yang ada pada mesin kayu yang benar
7. Laksanakan pengukuran kayu dengan cermat agar tidak terjadi kekeliruan
8. Pastikan anda dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tidak sedang
mengantuk, lapar dan haus.
Langkah Kerja :
1. Alat yang digunakan adalah rol meter, pensil dan penyiku
2. Ambil bahan yang dibutuhkan dan rencanakan kebutuhan untuk bahan
rangka daun pintu yang terdiri dari rangka luar dan rangka dalam.
3. Siapkan mesin pemotong yang akan digunakan.
4. Letakkan papan diatas meja mesin gergaji potong dengan merapatkan blok
pengantar. Lalu lakukan pemotongan dengan menghidupkan mesin dan
potong bahan yang lain sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
5. Ketam sisi tebal papa dengan menggunakan mesin ketam perata untuk
mendapatkan sisi paapn yang lurus untuk mempermudah pembelahan
dengan hasil yang lurus pula.
6. Belah papan sesuai dengan ukuran rangka. Pembelahan dilakukan dengan
menggunakan mesin gergaji belah, untuk menghasilkan pembelahan dengan
ukuran yang akurat maka penyetelan pengantar gergaji harus diukut dengan
teliti.
7. Belah papan dengan meletakkan sisi tebal papan yang telah diketam lurus
pada penghantar, stel ketinggiannya lalu hidupkan mesinnya.
8. Kemudian proses pembelahan rangka tiang tengah dengan menggunakan
gergaji belah.
9. Ketam muka satu pada ketam perata. Muka satu adalah muka yang cekung,
lalu dilanjutkan dengan pengetaman muka dua. Kemudian dilanjutkan
dengan muka 3 dan 4 sehingga mendapatkan ketebalan tertentu.
10. Untuk rangka tiang disatukan dengan arah ketebalan yang sama dalam
posisi tidur. Goreskan tanda lalu lukislah sambungannya.
11. Lalu membuat lubang pada rangka tiang menggunakan mesin pahat lubang.
12. Kemudian membuat pen pada rangka ambang pintu.
13. Membuat verstek pada sambungannya, dilanjutkan dengan pembuatan alur
panel
14. Pembuatan profil dapat dilakukan dengan menggunakan mesin fries.
15. Lalu membuat papan panel, membuat profilnya
16. Apabila sudah, kita dapat merangkai daun pintunya. Memasukkan pen ke
dalam lubangnya. Untuk memperkuat sambungannya, maka dipasang nagel
pada masing-pasing sambungan pen purus.
GAMBAR
Bahan :
1. Kayu berukuran 3,5/8 . 104 sebanyak 4 buah
2. Kayu ukuran 3,5/8 . 64 cm sebanyak 4 buah
Peralatan :
Alat Tangan
1. Pahat berukuran 5/8” 5. Pensil
2. Pukul besi 6. Rol meter
3. Palu kayu 7. Klem panjang
4. Mistar siku 8. Klem pendek
Alat Mesin
1. Ketam perata 4. Gergaji belah bermeja
2. Ketam penebal 5. Mesin pahat lubang persegi
3. Gergaji potong berlengan 6. Mesin purus
Fitri Handayani (061630100055) 61
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
7. Mesin fries
Keselamatan Kerja :
1. Gunakan masker pelindung debu pada saat mengerjakan dengan mesin kerja
kayu.
2. Gunakan pelindung telinga pada saat bekerja dengan mesin yang bersuara
tinggi.
3. Pakailah pakaian kerja sesuai dengan standarnya.
4. Gunakan alat-alat pengaman dengan sempurna yang ada pada masing-
masing mesin yang anda gunakan.
5. Bila pada bengkel disediakan alat penghisap limbah untuk semua alat, maka
gunakanlah sebaik-baiknya.
6. Pelajari dengan seksama langkah demi langkah dalam mengerjakan latihan
yang telah ditentukan.
7. Pastikan bahwa Anda tidak dalam keadaan mengantuk, lapar, atau sakit
yang dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan.
Langkah Kerja :
1. Siapkan semua bahan dan alat yang digunakan.
2. Ketam papan muka 1 dan muka 2, untuk muka 4 diketam menggunakan
mesin ketam penebal.
3. Lalu belah papan dilanjutkan dengan pengetaman sisi tebal untuk
menghaluskan pada permukaan yang di gergaji agar halus.
4. Lukis sambungan setelah ditentukan masing-masing garus utama untuk
menyamakan ukuran masing-masing.
5. Pembuatan lubang menggunakan mesin pahat lubang persegi dengan bor
persegi ukuran 8-9 mm dipasang kuat pada rumah bornya.
6. Pembuatan pen pada rangka ambang daun jendela. Pekerjaan ini dilakukan
dengan menggunakan mesin purus, dengan cara stel dua buah kepala pisau
pada mesin purus.
7. Membuat takik pada sambungan lubang dengan cara menyetel ujung gigi
yang bawah berada diatas garis porong sambungan.
Fitri Handayani (061630100055) 62
LAPORAN KONSTRUKSI KERJA KAYU II
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jln.Srijaya Negara,Bukit Besar, Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax 0711-355918 Email.Info@mail.polsriwijaya.ac.id
GAMBAR
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat dipetik dalam praktikum Konstruksi Kayu II
ini antara lain sebagai berikut :
a. Mengetahui dan dapat menggunakan peralatan kerja baik tangan maupun
mesin dengan baik dan benar.
b. Mengetahui langkah-langkah kerja dalam pembuatan benda kerja kayu
c. Ketelitian, konsentrasi dan keselamatan kerja harus benar-benar
diperhatikan untuk mencapai hasil yang maksimal.
d. Dalam menggunakan mesin, hasil yang didapat lebih baik dan lebih efisien.
e. Dalam menjalankan mesin kerja kayu tidak boleh lepas dari ketelitian dan
kedisiplinan dalam melaksanakan pekerjaan.
5.2 Saran
a. Hendaknya dalam bekerja harus mengutamakan keselamatan kerja.
b. Ikutilah prosedur yang telah ditentukan.
c. Kerjakanlah sesuai dengan instruksi dari pembimbing
d. Dalam bekerja, kita harus mengerjakannya dengan baik, rapi, teliti, serta
sesuai dengan langkah-langkah kerja yang ditentukan.
e. Dalam melaksanakan praktek kerja kayu jangan ragu untuk bertanya kepada
pembimbing.