Anda di halaman 1dari 24

Teori Karir Roe

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah BK Karir


Dosen Pengampu:
Tuti Alawiyah, M.Pd

Disusun Oleh:

Nursari Endah (18010013)


Lani Apriliani (18010353)

INSTITUT ILMU PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN SILIWANGI


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
2019

1
BAB I

PEMBAHASAN

A. TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN ROE

Teori Anne Roe dikembangkan untuk memprediksi seleksi pekerjaan


berdasaarkan perbedaan individu yang bersifat biologis, sosiologis dan
phsykologis. Lebih spesifik, beliau fokus memprediksi terhadap seleksi pekerjaan
yang berdasarkan kebutuhan pshikologis yang berkembang dari interaksi antara
anak dan orang tua. Pekerjaan seseorang menunjukan latar belakang diman
individu tersebut tumbuh dan berkembang. Dalam proses sistem kalsifikasi yang
dikembangkannya telah didukung oleh penelitian dan telah breguna bagi para
konselor. Pembahasan lain yang berkaitan dengan teori ini yaitu teory hirarki
kebutuhan maslows.

B. Sistem Klasifikasi Pekerjaan Roe

Dalam bukunya The Phsychology of ocuppations, Nanne Roe (1956)


menjelaskan sistem klasifikasi dengan begitu dsangat detail. Dia merinci tugas
pekerjaan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh banyak pekerjaan. System
klasifikasi yang dibuat oleh roe terdiri dari 8 kelompok pekerjaan dan 6 tingkatan
(level) pekerjaan. Dimana tiap tiap pekerjaan yang tertulis berdampingan
dimaknai memiliki kedekatan dalam hal tugas tugas yang dituntut dalam
pekerjaan tersebut. Sementara 6 tingkatan (level) menunjukan kesulitan serta
tanggung jawab yang dituntut dari masing masing pekerjaan.

C. 8 Kelompok Pekerjaan

Setelah kerja keras roe dengan melewati berbagai penelitian yang di ikuti
dan didukung oleh banyak orang, Roe memilih 8 jenis kelompok yang dikira
cukup mewakili mengidentifikasi karakter pekerjaan bagi para siswa. 8 kelompok
pekerjaan tersebut adalah:

2
1. Pelayanan (Service)
Pekerjaan ini terkait dengan pelayanan oleh seseorang terhadap orang lain.
Pekerjaannya seperti : Psikologi klinis, pekerja social, konselor karir,
perawat,pelayan dll
2. Kontak bisnis (bussines contact)
Orang orang dalam kelompok ini adalaj mereka yang bekerja untuk
meyakinkan orang lain, mampu menjual produk produk. Pekerjaannya
antara lain: humas, sales mobil, sales asuransi dan sales konvensional
( door to door)
3. Organisasi
Pekerjaan utama orang orang dalam kelompok ini adala management
( mengelola). Termasuk disalamnya adalah orang-orang pemerintahan atau
juga mereka yang melakukan manajemen di dalam perusahaan seperti,
gubernur, akuntan, sekretasis
4. Teknologi
Yang termasuk didalmnya adalah proses pembuatan, perawatan, dan
pengantaran baragng jenis listrik dan operator alat berat.
5. Lapangan (Outdoor)
Perlindungan terhadap lingkungan, mengembangkan produksidari
kekayaan alam baik pertanian atau perhutanan. Termasuk juga pekerjaan
yang terkait dengan sumber daya perminyakan dan batu bara yang
ditemukan didanau., sungai atau daerah aliran lainnya.jenis pekerjaab
didalamnya termasuk manager pertanian, arsitektur alam, pengawas
perikanan, buruh tambang dan penebang pohon.
6. Sains (Pengetahuan)
Pekerjaan dalam bidang ini terkait dengan pengembangan dan
pengggunaan sains dalam berbagai area kehidupan seperti sains alam,
sains fisika, sains social dan lain sebagainya. Pekerjaan saintifik termasuk
didalamnya adalah professor, ahli farmasi, teknis medis dan laboratorat.

3
7. BudayaUmum ( General culture)
Individu dalam kelompok ini cenderung memiliki ketertarikan kepada
aktivitas kemanuasiaan dan budaya. Termasuk didalamnya adalah
komunikasi dan pelestarian budaya. Lingkup pekerjaanyang tekait dengan
hokum, kementerian, sejarah dan pendidikan. Kepala sekolah dan guru
bisa masuk dalam kelompok ini., tatapi dosen sains akan berada
dikelompok 6. Contoh pekerjaan pada kelompok ini : pengacara, editor,
guru dan penyiar radio.
8. Seni dan Hiburan ( arts and entertaintment)
Kelompok ini termasuk yang membuat dan menampilkan seni kepada
masyarakat luas. Areanya meliputi music, seni, penulisan dan juda atletik.
Contoh pekerjaan : konduktor music, curator museum, pemerhati music,
desainer interior, pesepak bola, penata panggung pementasan.

Sementara untuk 6 level klsifikasi Roe ditunjukan untuk melihat jumlah


tanggung jawab pekerjaan dan tuntutan kemamouan atau keterampilan dari sebuah
pekerjaan, terdiri dari:

1. Profesional dan manajerial:


Independent responsibility. Kategori ini termasuk disalamnya adalah
mereka yang memiliki tanggung jawab tertinggi di dalam sebuah
kelompok kerja. Tanggung jawab mereka cenderung sangat besar dan
beragam. Mereka bisa saja adalah pembuat kebijakan yang duduk di
pemerintahan, pendidikan, kesehatan atau perusahaan-perusahaan privat.
Pada kelompok sains dan budaya umumnya biasanya mereka memiliki
pendidikan doctoral atau juga mereka memiliki pendidikan-pendidikan
yang tinggi.
2. Profesional dan manajerial :
Mirip dengan level 1, yang membedakan adalah dalam hal kebiasaan
kerjanya atau memiliki lebih sedikit tanggung jawab, seringnya dalam
level ini pekerja memiliki gelar sarjana atau master. Kemungkinan juga

4
mereka dilibatkan dalam pembuat kebijakan terkait kehidupan mereka dan
orang lain.
3. Semi professional dan usaha kecil.
Tanggung jawab mereka hanya sebatas pada orang-orang yang setara
dengan mereka seperti tanggung jawab seorang sersan polisi untuk
anggota polisi lainnya. Atau penjual retail untuk para pramuniaga.
Pendidikan yang dibutuhkan pada level ini hanya sebatas sekolah menegah
atas, tetapi kebanyakan dari mereka hanya lulusan dari sekolah teknik atau
tingkat diploma.
4. Skilled
Dibutuhkan pelatihan tertentu walaupun hanya sebatas untuk pekerja
magang atau kejuruan
5. Semi skilled
Sekolah khusus, atau pelatihan kerja mungkin dibutuhkan,dalam pekerjaan
ini sebagai contoh supir taksi mungkin menerima latihan tertentu sebelum
menjalankan tugasnya.
6. Unskilled
Hanya membutuhkan pelatihan sederhana, pekerja hanya membutuhkan
petunjuk kerja yang telah disiapkan dan tidak membutuhkan pendidikan
khusus.

Sistem Roe menyediakan kerangka kerja untuk segala macam pekerjaan,


dengan menggunakan kategorinya konselor dapat dengan mudah untuk membuat
pilihan klien mengenai karir pekerjaan.konsep ini tidak selalu harus sama persis,
namun kategori informasi ini sangatlah bermanfaat. Teori ini memungkinkan
bagi konselor untuk mempersiapkan alternative pendidikan, pelatihan dan
kemampuan individu sesuai kebutuhan pekerjaan.

5
D. Hirarki Kebutuhan Maslow

Sentral dari teori perkembangan kepribadian milik roe adalah konsep


kebutuhan maslow. Menurutnya teori ini sangat sesuai dengan teorinya. Berikiut
ini kesesuaian teori maslow dan teori kepribadian Roe:

1. Kebutuhan Fisiologis : kebutuhan yang mendasar untuk mempertahankan


hidup. Dan bila di hubungkan bahwa pekerjaan mendapatkan
pendapatan/penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
fisiologis.
2. Kebutuhan rasa aman : individu akan memilih pekerjaan-pekerjaan yang
membuatnya merasa aman
3. Kebutuhan memiliki & rasa cinta: ikatan yang baik dalam suatu hubungan
kerja akan membuat individu merasa memiliki pekerjaan secara utuh.
4. Kebutuhan akan penghargaan: harga diri akan terpenuhi pada mereka yang
memiliki level pekerjaan yang lebih tinggi, tanggung jawab yang besar
akan menghasilkan penghormatan baik oleh diri sendiri maupun orang
lain.
5. Kebutuhan akan informasi: pada level-level pekerjaanyang tinggi, individu
memerlukan informasi yang memedai yang diperoleh dari pendidikan.
6. Kebutuhan akan pemahaman : pada pekerjaan yang tinggi dituntut
kemampuan untuk memahami dan menginterprestasikan informasi dengan
baik.
7. Kebutuhan akan keindahan : Para seniman , biasanya sangat menuntut diri
untuk dapat memenuhi kebutuhan ini.
8. Kebutuhan akan aktualisasi diri : jika individu telah melewati tuntutan
tertinggi dalam pekerjaannya maka individu akan mencapai aktualisasi
diri.

E. PROPOSISI TEORI PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN ROE

Teori Roe adalah teori yang sangat luas, tidak hanya didasarkan pada
hierarki kebutuhan Maslow tetapi juga pada faktor genetik dan sosiologis yang

6
memengaruhi pilihan karier. Selain itu, Roe mencoba memprediksi
perkembangan minat dan kemampuan. Dia juga membahas faktor-faktor penentu
penting yang menarik. Teorinya juga membuat pernyataan tentang bagaimana
kebutuhan berkembang menjadi motivasi. Lima saran dasarnya diuraikan dalam
paragraf berikut (Roe & Lunneborg, 1990).

1. Batas Warisan Genetik

Setiap orang berbeda dalam potensi mereka dalam beragam karakteristik.

Roe percaya bahwa kecerdasan dan temperamen lebih ditentukan minat dan sikap.

Secara umum, minat dan sikap cenderung dipelajari, sedangkan kecerdasan dan

temperamen cenderung terbatas dalam pengembangan oleh warisan genetik

seseorang. Untuk semua, pembelajaran minat dan sikap dimulai pada usia yang

sangat dini.

2. Batas faktor sosiologis dan ekonomi

Sejumlah batasan, atau faktor pembatas, berada di luar batas individu

seperti batasan ekonomi, ras atau jenis kelamin, dan sikap budaya atau sosial.

Faktor-faktor tersebut dapat menjadi hambatan untuk diatasi, tetapi mungkin bisa

diatasi yang pertama adalah batasan ekonomi. Seorang individu dari keluarga

miskin tidak memiliki kesempatan yang sama untuk kuliah seperti seseorang dari

keluarga kaya. Keterbatasan geografis mungkin lebih kecil, tetapi memang ada.

Orang-orang dari daerah pedesaan mungkin menemukan peluang pekerjaan lebih

terbatas daripada orang-orang dari daerah perkotaan. Selain itu, ras atau jenis

kelamin seseorang dapat menyebabkan orang lain bereaksi dengan cara rasis atau

seksis, sehingga membatasi peluang orang tersebut. Juga, sikap kelas budaya atau

sosial terhadap pendidikan dan pekerjaan cenderung memiliki efek pada seleksi

7
pekerjaan, budaya yang menilai pendidikan dan keberhasilan pekerjaan cenderung

menghasilkan lebih banyak orang yang menempatkan pada tingkat yang lebih

tinggi dari sistem klasifikasi pekerjaan Roe daripada budaya dengan nilai-nilai

yang berbeda.

3. Perkembangan minat dan sikap

Perkembangan Minat dan Sikap Studi tentang perkembangan minat dan

sikap telah menjadi aspek penting dari penelitian teoritis Roe. Minat dan sikap

dianggap sebagai subjek yang sangat baik untuk penelitian, karena seperti yang

dinyatakan sebelumnya, Roe percaya bahwa mereka relatif tidak terpengaruh oleh

kecenderungan genetik. Pengembangan minat dan sikap tidak disengaja.

Individu tidak memilih orang tua, guru, atau banyak situasi yang mereka hadapi.

Bahkan teman-teman hanya dipilih untuk tingkat yang terbatas-dari lingkungan

atau ruang kelas. Roe merasa bahwa minat dan sikap ditentukan oleh pola awal

kepuasan dan frustrasi. Ini adalah elemen paling penting dari teori Roe, karena ini

adalah fokus dari banyak penelitiannya.) Pola kepuasan dan frustrasi ini

ditentukan oleh seberapa baik kebutuhan terpenuhi.

Menurut Roe, sejauh mana kebutuhan terpenuhi menentukan sifat motivasi

individu. Kebutuhan yang sulit dipenuhi tetapi yang dikerjakan sehingga mereka

akhirnya menjadi motivator, akan menjadi penting bagi individu. Kebutuhan

dasar yang benar-benar frustrasi akan menjadi dominan. Kebutuhan dan

kebutuhan fisiologis untuk keselamatan dan cinta akan menjadi penting jika

frustrasi. Sebaliknya, kebutuhan tingkat tinggi, seperti kebutuhan akan kecantikan

8
dan pemahaman diri, jika frustrasi, akan diabaikan dan tidak akan menjadi

motivator. Kebutuhan yang mudah dipenuhi juga tidak akan menjadi motivator.

Jumlah kepuasan kebutuhan yang terjadi akan tergantung pada kekuatan

kebutuhan pada individu. Faktor-faktor lain termasuk seberapa penting kebutuhan

itu pada saat dirasakan dan berapa lama dibutuhkan untuk dipenuhi. Jika terlalu

lama, suatu kebutuhan akan benar-benar frustrasi. Jika waktunya terlalu singkat,

kebutuhan itu mungkin tidak akan dialami. Sebagai contoh, kebutuhan akan

informasi dan pemahaman dapat menjadi motivator penting bagi seorang individu

jika mereka tidak sepenuhnya terpenuhi atau benar-benar frustrasi.

4. Penentu minat

Minat ditentukan sebagian besar oleh tingkat kepuasan kebutuhan. energi

yang dihasilkan dari kebutuhan yang terpenuhi sebagian dapat mengembangkan

kepentingan bagi individu. Misalnya, seorang siswa yang ingin memuaskan

kebutuhannya akan informasi tentang mata manusia dapat mengembangkan minat

itu jika seorang guru menyajikan materi tentang mata yang merangsang minat itu.

Jika siswa sangat frustrasi dengan kesulitan informasi atau tidak memiliki

kemampuan untuk menangkapnya, maka kegiatan ini tidak akan berkembang

sebagai minat. Mempelajari mata adalah kegiatan yang tidak disengaja. Ketika

pertama kali belajar biologi, minat siswa berkembang secara bertahap dan tanpa

kesadaran. tidak mengatakan. memilih untuk menjadi tertarik dalam studi mata

dan biologi.

5. Pengembangan kebutuhan menjadi motivator

9
Semakin kuat kebutuhan, semakin kuat kebutuhan untuk menjadi sukses.

Ketika kebutuhan untuk informasi dan pemahaman tentang mata meningkat, siswa

akan bekerja lebih keras untuk belajar lebih banyak tentang hal itu. Sewaktu dia

dihargai untuk memenuhi kebutuhan ini, kebutuhan-kebutuhan dasar seperti

merasa dicintai, dihormati, dan penting dapat direalisasikan. Orang tua dapat

memberikan pujian; guru dapat menetapkan nilai tinggi. Dengan cara ini,

kebutuhan berkembang menjadi motivator.

Penekanan Roe pada pengembangan kebutuhan dan minatnya pada faktor-

faktor psikologis memfokuskan pekerjaannya pada interaksi orangtua-anak.

Terutama tertarik pada bagaimana sikap orang tua membuat frustrasi atau

memenuhi kebutuhan anak-anak mereka, Roe mewawancarai seniman, ilmuwan,

dan orang lain untuk belajar lebih banyak tentang bagaimana mereka termotivasi

oleh orang tua mereka. Dia terutama terested dalam sikap membesarkan anak dari

orang tua subyeknya. Sebagian besar penelitiannya bersifat retrospektif, artinya

dia bertanya kepada orang dewasa apa yang terjadi pada mereka sebagai anak-

anak. Penelitian retrospektif telah dikritik karena tidak dapat diandalkannya

ingatan selama 20 tahun atau lebih. Pengamatan langsung atau pengujian anak-

anak adalah metode penelitian yang disukai.

F. INTERAKSI ORANGTUA- ANAK

Anne Roe (1957) mengklasifikasikan hubungan orangtua-anak awal

menjadi tiga jenis masing-masing dengan dua subklasifikasi. Roe lebih tertarik

pada sikap orang tua terhadap anak-anak mereka daripada dalam cara-cara khusus

10
yang dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka. Sistem klasifikasi-nya

berkaitan dengan sikap towar (atau menjauh dari) anak. Pada bagian ini, prediksi

bahwa Roe membuat beberapa kategori pekerjaan yang akan dipilih tergantung

pada praktik konseling praktik pengasuhan anak akan diilustrasikan. Penelitian

tentang prediksi Roe dan implikasinya untuk dan gaya pengasuhan anak akan

membantu dalam memahami kedalaman dan kompleksitas akan dibahas. Sebuah

studi kasus yang berkaitan dengan pilihan karir teori Roe.

1. Tiga jenis sikap orang tua

Tiga Jenis Sikap Orangtua Bagi Roe, orang tua menunjukkan salah satu

dari tiga jenis sikap berikut terhadap anak-anak mereka:

Konsentrasi pada anak: Roe menggambarkan dua jenis konsentrasi

emosional pada anak. Yang pertama adalah proteksi berlebihan. Orang tua yang

terlalu protektif mendorong ketergantungan pada anak dan membatasi

keingintahuan dan eksplorasi. Orang tua yang terlalu menuntut dapat meminta

kesempurnaan dari anak, meminta kinerja yang sangat baik dan menetapkan

standar perilaku yang tinggi. Jika anak tidak melakukan ini, orang tua dapat

menghukum anak itu. Roe menunjukkan bahwa sangat mungkin bagi orang tua

untuk memiliki gaya perilaku yang berbeda dengan masing-masing anak mereka.

Sebagai contoh, ia menyatakan bahwa orang tua dari anak pertama mungkin

cemas dan agak terlalu protektif, tetapi mungkin lebih santai dengan konsentrasi

emosional yang lebih rendah pada anak kedua

Penghindaran anak: Roe menyarankan dua metode penghindaran yang

berbeda: penolakan dan pengabaian. Seorang anak yang ditolak secara emosional

11
dapat dikritik atau dihukum oleh orang tuanya dan tidak diberi cinta dan kasih

sayang. Seorang anak yang diabaikan dapat diabaikan karena berbagai faktor

seperti kekhawatiran orang tua dengan masalah mereka sendiri, anak-anak lain,

pekerjaan, dan semacamnya.

Penerimaan anak: Orang tua mendorong kemandirian daripada

ketergantungan, dan jangan mengabaikan atau menolak anak mereka,

menciptakan lingkungan yang relatif bebas dari ketegangan. Penerimaan biasa

mengacu pada sikap rendah hati oleh orang tua, menawarkan cinta yang

minimum. Penerimaan yang penuh cinta, di sisi lain, menunjukkan sikap yang

lebih hangat oleh orang tua terhadap anak, sementara tidak mengganggu sumber

daya anak dengan menumbuhkan ketergantungan.

2. Sikap orang tua dan Hirarki Maslow

Kebutuhan Maslow dapat digunakan untuk menggambarkan, secara umum,

bagaimana kebutuhan tertentu dipenuhi atau tidak terpenuhi, tergantung pada gaya

orang tua. Di rumah-rumah di mana ada konsentrasi emosional pada anak,

penekanannya mungkin pada kepuasan tingkat rendah. Memenuhi kebutuhan

untuk memiliki rasa memiliki, cinta, dan penghargaan mungkin bergantung pada

kesesuaian anak dengan keinginan orang tua. Kebutuhan akan informasi dan

pemahaman mungkin dibatasi oleh orang tua yang terlalu melindungi atau

menuntut terlalu banyak. Orang tua yang menghindari anak baik melalui

penolakan emosional atau pengabaian dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan

keselamatan. Menolak, atau menahan cinta, dapat memiliki efek negatif yang

kuat dalam hal pembelajaran anak-anak untuk menghindari interaksi dengan orang

12
lain. Kebutuhan akan informasi dan pemahaman dapat berkembang terlepas dari

orangtua. Situasi yang menyediakan kemungkinan semua kebutuhan terpuaskan

adalah dari orangtua penerima. Melalui penerimaan, anak-anak cenderung merasa

dicintai dan mengembangkan gaya mandiri yang akan mendorong pencarian

informasi, pemahaman, keindahan, dan aktualisasi diri. Tiga gaya dasar

pengasuhan ditunjukkan dalam cincin terdalam kedua di Gambar. subtipe

pemahaman orang tua ditunjukkan pada deringan ketiga.

3. Orientasi Menuju Atau Menjauh Dari Orang


Orientasi ke arah atau menjauh dari People Roe percaya bahwa berbagai
sikap orang tua yang baru saja dijelaskan membawa jenis kepribadian tertentu
pada anak. Ini diuraikan dalam cincin berikutnya ke terluar dalam Gambar12-2.
Roe merasa bahwa anak-anak yang dibesarkan di rumah yang terlalu melindungi
atau menuntut cenderung menjadi egois karena mereka sadar akan pandangan
orang lain tentang diri mereka sendiri dan ingin berada dalam posisi yang kuat
dalam hubungan dengan orang lain. Anak-anak yang dibesarkan di rumah yang
menolak cenderung mengembangkan sikap menentang, bukan terhadap, orang.
Mereka mungkin agresif atau defensif, lebih suka bekerja dengan data atau hal-hal
daripada orang. Anak-anak yang dibesarkan dengan menerima orang tua
cenderung tidak agresif atau defensif dan tertarik pada orang daripada data atau
hal-hal. Roe kemudian menghubungkan sikap-sikap ini terhadap orang-orang
atau menjauh dari orang-orang ke pola-pola umum berhubungan di masing-
masing dari delapan kelompok pekerjaan.

4. Hubungan Gaya Orang Tua Dengan Pemilihan Pekerjaan

Hubungan Gaya Orangtua dengan Seleksi Pekerjaan Roe membuat

prediksi tentang pilihan pekerjaan individu, yang menurutnya akan

mengembangkan sikap tertentu terhadap atau menjauh dari orang-orang yang

13
bergantung pada pendekatan pengasuhan anak dari orang tua. Seseorang dapat

mengikuti prediksi ini dengan memeriksa Gambar 12-2, bergerak dari luar

lingkaran ke dalam. Sebagai contoh, orang-orang dalam kelompok 1, layanan,

cenderung memiliki orientasi utama terhadap diri sendiri atau orang lain. Mereka

mungkin dibesarkan di sebuah rumah di mana mereka terlalu dilindungi atau di

mana mereka merasa diterima dengan penuh kasih dari orang tua mereka.

Sebaliknya, mereka yang memilih ilmu pengetahuan (kelompok 6) mungkin lebih

suka hal-hal atau data daripada orang-orang dan mungkin telah diabaikan atau

ditolak oleh orang tua mereka. Ro mengakui bahwa setiap orangtua dalam rasi

bintang keluarga mungkin memiliki gaya pengasuhan yang berbeda dan orang tua

dapat mengubah gaya mereka di berbagai waktu dalam kehidupan mereka.

Namun, dia merujuk pada gaya kismis anak yang paling dominan ketika dia

membuat prediksi. Untuk melakukan ini, ia mengembangkan Kuesioner

Hubungan Orangtua-Anak (PCR I) berdasarkan sistem klasifikasi yang telah

dijelaskan sebelumnya (Roe & Siegelman, 1963). Hasil kuesioner dikategorikan

menjadi tiga faktor dasar: mencintai versus menolak, menuntut versu kasual, dan

perhatian terbuka. Faktor-faktor ini dapat dihubungkan langsung dengan gaya

pengasuhan yang dijelaskan sebelumnya.

5. Dukungan Penelitian

Dukungan penelitian karena sulitnya membuat prediksi tentang perilaku

orang dewasa dari perilaku masa kanak-kanak dan strategi pengasuhan anak,

banyak masalah penelitian yang diselesaikan diajukan oleh teori Roe. Banyak

penelitian yang dilakukan dengan bertanya kepada orang-orang tentang ingatan

14
mereka tentang pengalaman masa kecil mereka. Seperti yang disebutkan

sebelumnya, data retrospektif ini dapat rusak karena memori selektif dan jauh.

Meskipun ada banyak penelitian investi. latar belakang pengasuhan anak

insinyur, ilmuwan, artis, menteri, ibu rumah tangga, dan banyak pekerjaan

lainnya, sampelnya cukup kecil (Osipow, 1983). Selain itu, penelitian ini tidak

membahas perbedaan teknik membesarkan anak antara orang tua atau mereka

yang mungkin telah berubah seiring waktu. Namun, meskipun ada masalah

dengan penelitian ini, osipow (1983) dan Roe dan Lunneborg (1990) jelas setuju

dalam kesimpulan mereka.

6. Menggunakan Teori Roe Dalam Konseling

Meskipun prediksi Roe belum terbukti, pentingnya pendekatan

membesarkan anak dan pengaruhnya terhadap seleksi pekerjaan tetap menjadi

masalah teresting. Karena teori Roe tidak memberikan dukungan yang cukup

untuk konseptualisasi masalah atau masalah klien, dialog klien-konselor tidak

akan digunakan untuk menggambarkannya. Namun, mungkin informatif untuk

menggunakan kasus untuk menunjukkan peran informasi tentang hubungan

orangtua-anak dalam konseling di mana masalah karir menjadi fokus.

Carlotta adalah wanita lajang berusia 26 tahun yang orang tuanya lahir di

Kuba dan berimigrasi ke Amerika Serikat ketika Carlotta berusia 5. Di Kuba, ibu

Carlotta adalah operator telepon dan ayahnya adalah seorang guru sekolah

menengah. Keduanya lancar bilingual, dan Carlotta tumbuh berbicara bahasa

Inggris dan Spanyol. Carlotta adalah anak tertua dari empat bersaudara, memiliki

tiga saudara lelaki yang lebih muda, masing-masing berjarak sekitar dua tahun.

15
Ibu Carlotta adalah pelindung Carlotta ketika dia masih muda. Namun, saat

saudara laki-laki Carlotta lahir, Carlotta semakin jarang mendapat perhatian.

Ibunya cenderung mengabaikannya kecuali ketika dia menginginkan bantuan

penitipan anak dengan saudara laki-laki Carlotta. Penghasilan keluarga setelah

datang ke Amerika Serikat cukup rendah. Ayah Carlotta harus mencari pekerjaan

di pabrik sepatu setempat. Hubungan Carlotta dengan ayahnya selalu hangat dan

penuh kasih sayang.

Meskipun mengalami beberapa ketegangan ketika mereka pindah ke

Amerika Serikat, hubungan itu pada dasarnya tetap dekat. Ketika Carlotta berusia

12 tahun, ibunya terluka parah dalam sebuah kecelakaan mobil yang sangat

membatasi fungsi fisik dan mentalnya. Pada titik ini hubungan antara orang tua

Carlotta memburuk ke tingkat yang sangat besar. Ayah Carlotta tidak memahami

kesulitan istrinya, dan mereka memiliki sedikit komunikasi satu sama lain, namun

mereka tinggal di rumah yang sama. Selama tahun-tahun sekolah menengahnya,

Carlotta terpecah antara merawat keluarganya dan mengejar sekolah. Sebagai

siswa IPA yang sangat baik, ia menerima pujian dari para guru biologi dan kimia.

Mereka mendukung keinginannya untuk melanjutkan pendidikan.

Setelah lulus dari sekolah menengah, Carlotta menghadiri community

college, di mana ia menerima semua nilai A. Dia telah bekerja paruh waktu di

sebuah toko pakaian dan terus melakukannya penuh waktu selama dua tahun lagi.

Dia kemudian memasuki sebuah universitas lokal untuk menyelesaikan gelar

sarjana sains dalam bidang kimia. Dia bekerja selama satu tahun di laboratorium

farmasi sebagai asisten ilmuwan dan kemudian kembali ke kota yang jauh dari

16
rumah. Maksudnya adalah untuk menerima gelar doktorat. setelah menerima

gelar sarjana untuk lulus dalam bidang kimia dan menjadi profesor di sekolah

kimia Ketika Carlotta masuk konseling, dia telah terdaftar dalam program kimia

tingkat doktoral satu tahun. Dia panik. Keinginannya untuk menjadi ahli kimia,

yang tidak pernah dia pertanyakan selama enam tahun, sekarang sedang

dipertanyakan. Dia menemukan materi sangat sulit dan para profesor menuntut

mempertanyakan kemampuannya untuk menyelesaikan tesis dan disertasi dan

kemudian melanjutkan program penelitian yang luas sesudahnya.

Selama dia pertama. tahun sekolah pascasarjana. Carlotta telah mengajar

bagian laboratorium dari kursus kimia sarjana. Dia sangat menikmati mengajar

dan berharap untuk mengajar dalam karirnya. Dia tidak yakin, bagaimanapun,

bahwa dia akan. Dia mampu menyelesaikan gelar doktor. Seluruh keluarganya

mendukung dan menjadi semakin sehingga saudara-saudaranya menjadi lebih tua

dan lebih bebas Konseling berurusan dengan beberapa masalah mengenai

hubungan keluarganya Carlotta mengeksplorasi hubungannya dengan ibu. Dia

ingat saat-saat ketika ibunya tidak membantu. Sekarang dia merasa bersalah

tentang hal itu, ketika dia mengingat kembali masa-masa ketika ibunya kesakitan

karena kecelakaan mobilnya. Dia ingat saat-saat indah yang sangat baik dengan

kedua orang tua sebelum masa remajanya. Dia berbicara tentang kembali ke

rumah sesekali pada liburan dan bagaimana dia memainkan peran dia berusia 14

atau 15 ketika dia cukup marah oleh Peacemaker-nya. Banyak konseling yang

berhubungan dengan perasaannya dibina dan kemudian membalikkan peran untuk

mengasuh orang tua dan saudara laki-laki. Bantuan pare rs telah menjadi peran

17
yang sangat penting baginya. Wajar baginya untuk menikmati pengajaran.

Ketika dia bekerja di toko pakaian, membantu pelanggan memilih barang adalah

bagian dari pekerjaannya yang paling dia sukai, sisanya membuatnya bosan.

Carlotta masih terpesona dengan kimia. Dia menikmati kursusnya tetapi khawatir

tentang tahun yang akan datang ketika dia akan bekerja lebih mandiri dengan tim

peneliti. Konseling perlu untuk membantunya mendamaikan minat ilmiah dan

kebutuhan pengasuhannya. Itu juga membantu meningkatkan kepercayaan

dirinya pada kemampuannya untuk menyelesaikan tugas yang sulit.

Sementara teori Roe tidak menggambarkan secara langsung kejadian

dalam kasus ini, masalah dalam kasus ini mirip dengan yang dianggap Roe.

Hubungan orang tua dan keluarga memiliki pengaruh pada pilihan Carlotta nanti.

Krisis yang dihadapi Carlotta tentang masa depannya berkaitan dengan konflik

antara minat akademisnya dalam bidang kimia dan orientasinya terhadap orang-

orang dan ke arah membantu orang lain yang telah berkembang dalam

keluarganya. Meskipun studi kasus ini mungkin tidak khas, ini menggambarkan

interaksi antara tindakan orang tua-anak dan pilihan pekerjaan. Carlotta bersedia

mengeksplorasi hubungan antara krisis karirnya saat ini dan masalah keluarga,

tidak semua klien bersedia melakukannya.

G. PENERAPAN TEORI ROE

Roe dan Lunneborg (1990) berpendapat bahwa sistem klasifikasi

pekerjaannya tidak memperhitungkan cacing yang kariernya terganggu dengan

merawat keluarga. Benar-benar tidak ada kategori di pembuat soe soe Roe. Dia

18
merasa bahwa sistem klasifikasinya cukup memadai bagi mereka yang memasuki

karier dan tetap bekerja.

Mengenai teorinya tentang pengembangan kepribadian dan pilihan karier,

perhatian Roe tentang latar belakang budaya dan gender dibahas dalam proposisi

kedua teorinya. Roe telah mengembangkan formula khusus untuk memprediksi

pilihan karier. Meskipun tidak dibahas dalam bab ini karena memiliki sedikit

aplikasi untuk konselor, formula ini menunjukkan bahwa Roe telah

mempertimbangkan faktor budaya dan gender dengan sangat erat. Ras

dimasukkan ke dalam latar belakang keluarga sebagai bagian dari formulanya, dan

jenis kelamin individu memiliki tempat yang menonjol dalam formulanya.

Karena teorinya yang mengaitkan pendekatan membesarkan anak dengan pilihan

karier hanya memiliki sedikit penerapan dan prediksi penelitian tidak berlaku,

penerapannya untuk wanita dan orang kulit berwarna diperdebatkan.

H. RINGKASAN

Penelitian pengembangan sejak publikasi makalah pertamanya (Roe &

Brown, 1927). Sistem klasifikasinya yang terdiri dari enam level dan delapan

kelompok pekerjaan cukup membantu untuk mengklasifikasikan pekerjaan dan

pilihan karier.

Kelompok-kelompok pekerjaan telah terbukti memiliki hubungan yang

bermakna satu sama lain dalam hal tempat mereka - Anne Roe telah berkontribusi

pada dunia karir.

19
BAB II

PERBANDINGAN

Teori Roe atau biasa disebut sebagai “a need theory approach to career
choice” atau teori pemilihan karir dengan pendekatan kebutuhan, memandang
pilihan karir seseorang dipengaruhi oleh tiga komponen yang mendasar dalam
hidup. Ketiga komponen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Hereditas terhadap Putusan Karir


Roe memandang bahwa pada prinsipnya individu memiliki berbagai
potensi bawaan yang akan menentukan sifat-sifat, minat, bakat dan
tempramen. Pada akhirnya potensi tersebut memiliki pengaruh yang besar
dalam kehidupan seseorang terutama dalam pemilihan karir yang akan
dilalui pada masa yang akan datang. Seorang anak yang terlahir dari
keluarga yang bekerja pada bidang jasa cenderung juga akan bekerja pada
bidang jasa ketika ia dewasa kelak, demikian juga halnya dengan bidang
pekerjaan lainnya. Sifat, minat, bakat dan temperamen individu diturunkan
dari orang tua mereka.

2. Pengalaman Masa Kecil


Berbagai pola asuh yang diterima individu pada masa anak-anak akan
mempengaruhi bagaimana pilihan karirnya di masa depan. Selain itu,
suasana dan iklim yang ada di keluarga juga memiliki kontribusi besar
terhadap pilihan karir individu. Suasana yang terjadi tersebut dapat saja
berupa hal yang positif, seperti, kasih sayang, penuh perhatian, dan saling
menghargai. Suasana negatif, misalnya, perlakuan kasar, kekerasan, acuh
tak acuh dan keluarga yang broken home.

Roe dan Siegelman mengemukakan hipotesis mengenai pengaruh


pendiddikan dan pola asuh orang tua terhadap anak sebagai berikut.

1. Lingkungan keluarga yang mencintai, melindungi dan menuntut secara


wajar akan menuntun anak menjadi orang yang memiliki orientasi di masa

20
kanak-kanak dan orang yang berorientasi dalam pekerjaan yang akan
ditempatinya.
2. Lingkungan keluarga yang menolak, mengabaikan dan tidak acuh terhadap
anak akan menggiring anak menjadi orang yang tidak memilki orientasi
dalam pekerjaan.
3. Kondisi yang terlalu melindungi (over-protective) atau menuntut terlalu
berlebihan akan menjadikan anak tidak memiliki orientasi dalam
pekerjaan,
4. Sebagian anak yang berasal dari keluarga yang bersifat menolak
kemungkinan orientasinya menjadi mencari kepuasan.
5. Lingkungan keluarga yang santai dan mencintai akan memberikan jumlah
keterkaitan yang memadai.

Dalam perkembangan jabatan, Anne Roe menekankan dampak dari


keseluruhan pengalaman anak kecil dalam lingkungan keluarga inti. Gaya
interaksi orang tua dan anak, serta pengaruh pola pendidikan keluarga menjadi
kebutuhan perkembangan anak yang berhubungan dengan kebutuhan pribadi dan
gaya hidup dewasa nanti. Roe mengemukakan tiga kategori pendidikan yang di
terapkan oleh orang tua. Ketiga kategori tersebut adalah sebagai berikut.

1) Menjauhi Anak. Perilaku orang tua yang menjauhi anak cenderung akan
bersifat sebagai berikut. 2) Menolak, Dingin, bermusuhan, menunjukkan
kekurangan-kekurangan dan mengabaikan preferensi-preferensi dan opini-opini
anak. 3) Mengabaikan, Memberikan perawatan fisik minimum tidak memberikan
afeksi, dingin tetapi tidak menghina.

Pemusatan perhatian pada anak memiliki dua kategori,yaitu: 1)


Overprotecting Memberikan perlindungan berlebih-lebihan (cenderung
hangat),terlalu baik, penuh kasih sayang, membolehkan sedikit kebebasan pribadi,
melindungi dari yang menyakitkan. 2) Overdemanding Terlalu menuntut
(cenderung dingin), menentukan standar-standar tinggi, mendesak untuk

21
memperoleh prestasi akademik yang tinggi, dalam bentuknya yang ekstrim
cenderung menolak.

Pola penerimaan terhadap anak di bagi menjadi dua, yaitu: 1) Santai atau
Casual, Sedikit kasih sayang, responsif kalau pikiran tidak kacau,tidak ambil
pusing tentang anak, membuat beberapa peraturan dan tidak melaksanakannya. 2)
Penuh Kasih atau Loving, Memberikan perhatian hangat dan penuh kasih sayang,
membantu dengan rancangan-rancangan, menggunakan penalaran dan bukan
hukuman, mendorong independensi.

Menurut Roe dari kategori emosional yang ada di dalam rumah tersebut,
kategori penuh kasih, overprotective dan overd emanding akan cenderung
menghasilkan seseorang yang kejuruannya beroriantasi pada kontak dengan orang
lain (person oriented). Sedangkan kategori santai, menolak dan mengabaikan
cenderung menghasilkan seseorang yang kejuruannya beroriantasi pada benda-
benda (non_person oriented).

Kelebihan dan Kelemahan Teori Roe

Kelebihan dari teori Roe adalah sebagai berikut.

1. Teori Roe lebih mengutakan pada pemilihan karir dengan pendekatan


kebutuhan.

2. Kombinasi antara hubungan orang tua-anak pada masa dini,


pengalamanlingkungan, dan faktor-faktor genetik, menentukan
perkembangan struktur kebutuhan itu. Individu kemudian belajar untuk
memuaskan kebutuhannyatersebut. Intensitas kebutuhan merupakan faktor
penentu utama yang memotivasiindividu untuk mencapai tingkat hierarkhi
yang lebih tinggi dalam suatu struktur  pekerjaan.

3. Roe telah memberikan kontribusi yang besar pada konseling karir yaitu
dengan mengarahkan banyak perhatian pada periode perkembangan masa
kanak-kanak.

22
1. Teori Roe telah membangkitkan banyak penelitian.

2. Jika perlakukan orang tua terhadap anak dan pilihan jabatan yang
dikehendakisesuai di kemudian hari, pandangan ini mempunyai sedikit
relevansi bagikonselor karier dan konselor tidak mengalami kesulitan
dalam mengarahkan karir anak.

Sedangkan kelemahan dari teori ini adalah sebagai berikut.

1. Hanya sedikit saja yang mendukung model teori tersebut.

2. Perbedaan interaksi orang tua-anak menghasilkan perbedaan dalam


pemilihan pekerjaan.

3. Pendapat Roe bahwa interaksi orang tua-anak berpengaruh terhadap


pilihan pekerjaan di kemudian hari ternyata sulit untuk divalidasi.

4. Jika terjadi perbedaan antara keinginan orang dan ketidaksesuaian dengan


minatdan bakat anak, maka pandangan ini tidak akan sesuai bagi konselor
karier sehingga konselor akan mengalami kesulitan dalam mengarahkan
karir anak dan konselor perlu waktu untuk menyesuaikan kondisi yang
dihadapi tersebut.

23
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Teori Karier Anne Roe.  (diunduh pada 2 Oktober 2019 pukul
13.45 WIB).

Sharf, Richard S. (2016) Applying Career Development Theory to


Counseling.Cengange Learning.

24

Anda mungkin juga menyukai