Anda di halaman 1dari 15

I.

PENENTUAN AREA MASALAH

Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah
melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan,
berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program – program yang ada dan mencari
prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di
temukan beberapa masalah besar yaitu :
a. TB Paru Pada Dewasa
b. Gizi Buruk Pada Balita
c. Anemia Pada Ibu Hamil
d. Persalinan ke Dukun
e. Ketidaktersediaan Jamban Keluarga
f. Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC
g. Perilaku PSN yang kurang

Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan


masing – masing. Setiap peneliti menemukan area masalah pada masing – masing keluarga
binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing - masing :

1. Peneliti Pertama :
a. Ketidaksediaan air bersih
b. Gizi buruk pada balita
c. Cacingan
d. Persalinan dengan dukun

2. Peneliti kedua :
a. Salah satu anggota keluarga yg sedang menjalankan pengobatan TBC
b. Kebiasaan merokok 4 bungkus per hari
c. Lingkungan tempat tinggal dekat dengan pabrik peleburan besi
d. Kondisi rumah dengan kurang ventilasi dan padat penghuni
e. Kesadaran diri akan kesehatan kurang
f. Riwayat keguguran pada kehamilan kedua dan keempat

1
3. Peneliti ketiga :
a. pengobatan paru tidak tuntas
b. penyakit batuk selama 6 bulan
c. kebiasaan merokok 2 bungkus per hari
d. Tidak pernah kotrol kehamilan ke puskesmas
e. sanitasi lingkungan yang tidak baik
f. imunisasi tidak teratur

4. Peneliti keempat :
a. kebiasaan merokok 5 bungkus per hari
b. sanitasi kurang baik
c. pecahayaan rumah kurang baik
d. riwayat DM pada keluarga
e. Riwayat penyakit TBC pada usia anak-anak
f. Ventilasi kurang baik

5. Peneliti kelima :
a. Salah satu anggota keluarga membuang ludah sembarangan
b. Penyakit TBC pada usia dewasa
c. Sanitasi lingkungan yang kurang baik
d. Bertempat tinggal yang padat penghuni
e. Gizi buruk pada keluarga
f. Riwayat asma pada keluarga

Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu metode
delbeq dan metode delphi . Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah dilakukan
melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan
penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa
mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang
banyak dikemukakan adalah prioritas.

Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan
melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung
(tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar
tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya
dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias.

Dalam penelitian ini kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan
metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan
keluarga binaan untuk menentukan area masalah.

Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas dan hasil penentuan prioritas
masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih area
permasalahan yaitu : Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC. Dengan berbagai
pertimbangan berikut :

1. Kematian ibu menurut WHO adalah kematian yang terjadi disaat hamil, bersalin, atau dalam
42 hari paska persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung
terhadap kehamilan, perdarahan, sepsis, kelahiran premature akibat hipertensi, lahir mati,
dan komplikasi akibat aborsi yang tidak aman menjadi penyebab langsung berkontribusi
pada 80%. (WHO, 2004)
2. Masalah kesehatan pokok yang dihadapi oleh bangsa indonesia adalah masalah kesehatan
yang terjadi pada kelompok ibu dan anak. Deputi bidang informasi keluarga dan pemanduan
program BKKBN pusat Mazwar Murdin mengatakan angka kematian ibu hamil dan
melahirkan di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN (Warta kesehatan ibu,
2004).
3. Menurut Depkes RI (2005) kondisi derajat kesehatan di Indonesia ini masih memprihatinkan
antara lain ditandai dengan masih tingginya AKI yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup dan
mati bayi baru lahir 35 per 1000 mati bayi baru lahir 35 per 1000 (SDKI 2002/2003).
Beberapa faktor yang melatarbelakangi resiko kematian adalah kurangnya partisipasi ibu
yang disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah, kemampuan ekonomi keluarga rendah,
kedudukan sosial budaya yang tidak mendukung.

4. Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2005 di Sumatera utara, jumlah kematian ibu hamil
dan melahirkan mencapai 315 orang per 100.000 kelahiran hidup sedangkan jumlah
kematian ibu hamil dan melahirkan tingkat nasional pada tahun 2003 sebanyak 307 per
100.000 kelahiran hidup (profil kesehatan Propsu, 2005)

II. MEMBUAT KERANGKA TEORI

Mengacu dari konsep segitiga epidemiologi dimana terjadinya penyakit disebabkan oleh
interaksi dinamik faktor host, agent dan environment yang saling mendukung. Faktor host
berupa karakterisitik individu yaitu : usia, jenis kelamin, pendidikan, pengethuan, pekerjaan,
perilaku, status gizi, imunisasi, dan penyakit kronis lain. Faktor agent yaitu penderita TB paru
dengan BTA positif. Sedangkan faktor environment yaitu : kepadatan rumah, ventilasi,
pencahayaan, kelembaban, kepadatan penghuni. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
kerangka teori di bawah ini.

Kurangnya
Pengetahuan Ibu
Hamil tentang
ANC

Agent : Host : Environment :


penderita TB paru usia kepadatan rumah
dengan BTA positif 3x jenis kelamin ventilasi
pemeriksaan pendidikan pencahayaan
pengetahuan kelembaban
Mycobacterium pekerjaan kepadatan penghuni.
tuberculosis Sanitasi
perilaku
status gizi
imunisasi
penyakit kronis
lain

Gambar.1. Kerangka Teori

III. MEMBUAT KERANGKA KONSEP


Kerangka konsep sebagai panduan untuk mempermudah melakukan penelitian. Adapun
kerangka konsep yang dibuat adalah sebagai berikut :

Penderita TB paru
dengan BTA
positif

Pendidikan yang
kurang
Pengetahuan
tentang TBC
yang kurang
Perilaku batuk
tidak ditutup TBC pada usia
Perilaku dewasa
membuang
ludah
sembarangan
Gizi buruk
Tidak imunisasi
BCG

Kepadatan rumah
Ventilasi kurang
Kelembaban
Pencahayaan

Gambar.2. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini variabel independennya adalah Penderita TB paru dengan BTA
positif, kepadatan penghuni, ventilasi yang kurang, perilaku batuk tidak ditutup, meludah
sembarangan, gizi buruk, pengetahuan kurang dan pendidikan rendah sedangkan variabel
dependennya adalah penderita TBC pada usia dewasa.
TABEL DEFINISI OPERASIONAL DIAGNOSIS DAN INTERVENSI
KOMUNITAS AREA MASALAH TINGGINYA ANGKA KEJADIAN TB
DEWASA PADA DAERAH KELUARGA BINAAN

No VARIABEL DEFINISI ALAT CARA HASIL SKALA


OPERASIONAL UKUR UKUR
- Penyakit infeksi Kuesioner Wawancara - Ya/tidak Nominal
1. TBC yang disebabkan dan buku -Hasil
oleh M. register TB pemeriksaan
Tuberculosis puskesmas BTA
dengan gejala negatif/hasil
Batuk lebih dari pemeriksaan
dua minggu BTA positif
disertai, penurunan
berat badan, serta
keringat pada
malam hari
-Batuk dapat
disertai dengan
atau tanpa disertai
darah
-Penderita dengan
hasi pemeriksaan
BTA (+)
Kebiasaan batuk Menutup
2. Perilaku yang dilakukan kuesioner Wawancara mulut/ tidak Ordinal
batuk responden menutup
mulut
3. Kebiasaan Perilaku merokok kuesioner Wawancara Merokok/ Ordinal
merokok yang dilakukan tidak
responden
-perilaku Meteran Pengukuran 1. Empat
4. Gizi buruk responden dalam dan dan sehat lima Ordinal
kebiasaan makan timbangan Wawancara sempurna
sehari-hari - Tidak
Tingkat pendidikan Buku < 9 th :
terakhir yang telah register rendah
5. Pendidikan diselesaikan oleh puskesmas Wawancara 9 – 12 : Ordinal
responden dan sedang
kuesioner > 12 : tinggi
Perbandingan
6. Kepadatan jumlah penghuni meteran observasi Memenuhi/ Ordinal
hunian dengan luas tidak
bangunan minimal
≥ 10 m2/ orang
Lubang pertukaran
7. Ventilasi udara yang terdapat Meteran Pengukuran Cukup Ordinal
pada dinding ventilasi/
rumah, berfungsi tidak
sebagai keluar
masuk udara
minimal 10% dari
lantai rumah
Pengetahuan
8. pengetahuan responden kuesioner wawancara Tahu/tidak nominal
mengenai TB
LAMPIRAN I: KUESIONER

KUESIONER DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS


AREA MASALAH TB DEWASA DI RUMAH KELUARGA BINAAN
DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA
PERIODE 19 AGUSTUS 2013 – 22 SEPTEMBER 2013

IDENTITAS RESPONDEN

a. No Responden :

b. Nama Responden :……………………………

c. Jenis Kelamin :(L/P)

d. Umur...................tahun

e. Latar Belakang Pendidikan :

 Tidak  SLTP  Perguruan Tinggi


Sekolah

 SD  SLTA

f. Pekerjaan :  Ibu Rumah  Wiraswasta  PNS


Tangga

 Pegawai  PNS  dll ,…………


Swasta
I. HOST (MANUSIA)
1. Apakah saudara mengenal penyakit TB paru ?
a. Ya (lanjut no.2)
b. Tidak
2. Menurut Anda, apakah pengertian dari penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) ?

a. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman

Mycobacterium Tuberculosis.

b. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan karena keturunan.

3. Menurut Anda, pada bagian apa kuman TB Paru itu dapat menyerang ?

a. Paru-paru

b. Hati

4. Apa penyebab penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru) ?

a. Kuman TB Paru

b. Keturunan dari SPenderita TB Paru


5. Menurut saudara apakah itu penyakit TB paru?
a. Batuk (dapat disertai darah/tidak) lebih dari dua minggu disertai sesak nafas, penurunan
berat badan drastis, dan keringat pada malam hari.
b. Sesak nafas saat terkena debu dan terjadi pada cuaca dingin

6. Apakah saudara mengetahui gejala penyakit TB paru?


a.Ya (lanjut no. 7)
b.Tidak
7. Bila ya, penyakit TB paru terlihat jelas melalui gejala..
a. batuk berdarah, penurunan berat badan, keringat malam hari
b. Mencret, flu, batuk, nyeri otot

8. Apakah saudara mengetahui cara penularan penyakit TB paru?


a. Ya
b. Tidak
9. Melalui apakah penularan TB paru yang saudara ketahui?
a. Percikan ludah penderita TB paru, dahak penderita TB yang mengering dan terbawa
udara
b. Air kencing, kotoran atau feses penderita TB paru yang mengering dan
terbawa udara

10. Bagaimana perilaku saudara saat batuk ?


a. Menutup dengan tangan atau sapu tangan
b. Biasa saja (tidak menutup mulut)

11. Apakah saudara mengetahui pengobatan TB paru memerlukan pengawasan serta


dilaksanakan secara teratur dan disiplin?
a. Ya
b. Tidak

II. AGENT (SUMBER PENYAKIT)


12. Apakah saudara pernah menderita batuk lebih dari dua minggu dengan atau tanpa darah,
penurunan berat badan dan keringat pada malam hari ?
a. Iya (Lanjut kepertanyaan no.13)
b. Tidak (Lanjut kepertanyaan no.14)

13. Apakah yang anda lakukan setelah keluhan tersebut muncul?


a. Pergi ke puskesmas
b. Biasa saja

14. Apa yang anda lakukan apabila terdapat keluarga,kerabat,atau tetangga yang mengalami
keadaan seperti no.12 ?
a. Menganjurkan untuk berobat kepuskesmas
b. Biasa saja

III. ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)

15. Adakah ventilasi / jendela di dalam rumah saudara?


a. Ya
b. Tidak

16. Apakah sekitar rumah saudara padat dengan rumah penduduk ?


a. Ya
b. Tidak

17. Apakah dirumah saudara cukup pencahayaan ?


a. Ya
b. Tidak

!8. Apakah dirumah saudara kelembaban tinggi ?


a. Ya
b. Tidak

19. Apakah didalam rumah anda termasuk padat dengan penghuni ?


a. Ya
b. Tidak

SKORING KUESIONER

HOST (MANUSIA)
1. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
2. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
3. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0

4. Jika responden menjawab :


a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
5. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
6. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
7. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0

AGENT (SUMBER PENYAKIT)


8. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
9. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0

10. Jika responden menjawab :


a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
11. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0

ENVIRONMENT (LINGKUNGAN)
12. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
13. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
14. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
15. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
16. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
17. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
18. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0
19. Jika responden menjawab :
a. Beri poin 1
b. Beri poin 0

Kesimpulan total skoring :


< 10 : meningkatkan faktor resiko terhadap peningkatan angka kejadian TBC
> 10 : mengurangi faktor resiko terhadap peningkatan angka kejadian TBC

MENCARI KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH

Pada langkah ini mencari kemungkinan penyebab masalah. Metode yang digunakan adalah
diagram sebab akibat dari Ishikawa/Fishbone (diagram tulang ikan).

14
Gambar.3.Diagram fishbone

Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari :


a. Sumber penyakit : penderita TB dengan BTA positif banyak yang mengalami gagal
pengobatan.
b. Manusia :
 Perilaku tidak menutup mulut saat batuk
 Keadaan gizi buruk pada keluarga binaan
 Kebiasaan merokok
 Tingkat pendidikan yang rendah
c. Lingkungan :
 Kepadatan hunian dalam satu rumah
 Ventilasi yang kurang
 Lantai rumah berupa tanah

15

Anda mungkin juga menyukai