Jawab:
Kasus diatas terlebih dalulu harus dijabarkan apa saja yang menjadi dasar hukum kasus
tersebut. Berdasarkan kasus diatas adapun dasar hukunya sebagai berikut.
1. Menurut Pasal 1313 KUHPer Perjanjian adalah Perbuatan dengan mana satu
orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Dari peristiwa
ini, timbullah suatu hubungan hukum antara dua orang atau lebih yang disebut Perikatan
yang di dalamnya terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Sebagai kuasa hukum dari PT Satria Paramartha, langkah penyelesaian yang dapat diberikan
yang juga merupakan tahap penyelesaian pada kasus perdata yaitu sebagai berikut:
1. Tahap pertama Ajukan Gugatan
2. Tahap Mediasi
3. Tahap Pembacaan Gugatan (termasuk jawaban, replik, dan duplik)
4. Tahap Pembuktian
Didasarkan pada uraian dari penjelasan sebelumnya sebagai kuasa hukum saya menarik
kesimpulan dari kasus tersebut sebagai berikut:
1.Pihak PT. GARAY PAATH INC. tidak melaksanakan tanggung jawabnya dan telah
melakukan wanprestasi.
2. Pihak PT. GARAY PAATH INDONESIA yang juga menyanggupi untuk mensupply
barang kepada PT. SATRIA PARAMARTHA yang merupakan perusahaan mayoritas milik
GARAY PAATH INC. melalui perjanjian lisan pun ikut terlibat dalam wanprestasi.
3. PT. GARAY PAATH INDONESIA telah mengurangi Ruang Lingkup Distribusi yang
Dipersempit, dan tidak lagi menjadikan PT. SATRIA PARAMARTHA sebagai Distributor
Tunggal di Indonesia tetapi hanya di 3 kota besar di Indonesia.
4. PT. GARAY PAATH INC. telah mengakhiri perjanjian secara sepihak dan melanggar 1266
KUHPer yang juga diikuti oleh PT. GARAY PAATH INDONESIA sebagai pihak yang
membantu distribusi barang selama tahun 2011-2012 sebagai perusahaan pengganti dari
GARAY PAATH INC.