Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

AKIBAT HUKUM

Dosen Pengampu:
Prof. Budiman Ginting

Disusun Oleh:
1. Adrian M.H Sembiring 210200198
2. William Harvey Saragih 210200434
3. Yeremia Jonathan 210200468
4. Dastin Christeo Marantha Pakpahan 210200472
5. Rahadyan Parikesit 210200439

PENGANTAR ILMU HUKUM


KELAS C
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 7 Desember 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................2
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG..........................................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................3
1.3. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................................3
BAB 2 PEMBAHASAN............................................................................................................................4
A. Akibat Hukum...........................................................................................................................4
BAB 3 PENUTUP.....................................................................................................................................6
KESIMPULAN.....................................................................................................................................6
SARAN................................................................................................................................................6
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Negara Indonesia adalah negara hukum, penyebutan itu seringkali kita dengar, hal ini
tentu saja didasari dengan banyaknya peraturan peraturan, baik itu dalam bentuk tertulis,
seperti UU, KHUP, UUD, dll, dan dalam bentuk lisan, oleh sebab itu dalam kehidupan kita
sehari hari, kita dapat dengan mudah melihat kejadian yang berhubungan dengan hukum.
Sehingga kejadian/ peristiwa yang berhubungan dengan suatu hukum atau bisa disebut
sebagai peristiwa hukum menimbulkan suatu akibat hukum. Akibat hukum itu sendiri adalah
akibat suatu tindakan yang dilakukan untuk memperoleh suatu akibat yang dikehendaki oleh
pelaku dan yang diatur oleh hukum. Tindakan yang dilakukannya merupakan tindakan
hukum yakni tindakan yang dilakukan guna memperoleh sesuatu akibat yang dikehendaki
hukum.

Lebih jelas lagi bahwa akibat hukum adalah segala akibat yang terjadi dari segala
perbuatan hukum yang dilakukan oleh subyek hukum terhadap obyek hukum atau akibat-
akibat lain yang disebabkan karena kejadian-kejadian tertentu oleh hukum yang bersangkutan
telah ditentukan atau dianggap sebagai akibat hukum.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Di dalam makalah ini kami sebagai tim penyusun akan menjelaskan beberapa pokok
permasalahan mengenai judul kami yaitu akibat hukum. Ada pula pokok permasalahan kami
adalah

1. Apa itu akibat hukum ?


2. Bagaimana wujud suatu akibat hukum?
3. Contoh akibat hukum

1.3. TUJUAN PENULISAN


Tujuan makalah ini kami buat agar kita dapat mengetahui dan mengenali apa itu akibat
hukum, wujudnya serta contoh dari akibat hukum itu sendiri
BAB 2 PEMBAHASAN

A. Akibat Hukum

Akibat hukum adalah akibat suatu tindakan yang dilakukan untuk


memperoleh suatu akibat yang dikehendaki oleh pelaku dan yang diatur oleh
hukum. Tindakan yang dilakukannya merupakan tindakan hukum yakni
tindakan yang dilakukan guna memperoleh sesuatu akibat yang dikehendaki
hukum.

Lebih jelas lagi bahwa akibat hukum adalah segala akibat yang terjadi dari
segala perbuatan hukum yang dilakukan oleh subyek hukum terhadap obyek
hukum atau akibat-akibat lain yang disebabkan karena kejadian-kejadian
tertentu oleh hukum yang bersangkutan telah ditentukan atau dianggap
sebagai akibat hukum.

Akibat hukum merupakan sumber lahirnya hak dan kewajiban bagi subyek-
subyek hukum yang bersangkutan. Misalnya, mengadakan perjanjian jual-beli
maka telah lahir suatu akibat hukum dari perjanjian jual beli tersebut yakni ada
subyek hukum yang mempunyai hak untuk mendapatkan barang dan
mempunyai kewajiban untuk membayar barang tersebut. Begitu sebaliknya
subyek hukum yang lain mempunyai hak untuk mendapatkan uang tetapi di
samping itu dia mempunyai kewajiban untuk menyerahkan barang. Jelaslah
bahwa perbuatan yang dilakukan subyek hukum terhadap obyek hukum
menimbulkan akibat hukum.

Akibat hukum itu dapat berwujud:


a) Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu keadaan hukum.
Contoh: Usia menjadi 21 tahun, akibat hukumnya berubah dari tidak
cakap hukum menjadi cakap hukum, atau Dengan adanya
pengampuan, lenyaplah kecakapan melakukan tindakan hukum.
b) Lahirnya, berubahnya atau lenyapnya suatu hubungan hukum, antara
dua atau lebih subyek hukum, di mana hak dan kewajiban pihak yang
satu berhadapan dengan hak dan kewajiban pihak yang lain.
Contoh: “A mengadakan perjanjian jual beli dengan B, maka lahirlah
hubungan hukum antara A dan B. Setelah dibayar lunas, hubungan
hukum tersebut menjadi lenyap”.
c) Lahirnya sanksi apabila dilakukan tindakan yang melawan hukum.
Contoh: Seorang pencuri diberi sanksi hukuman adalah suatu akibat
hukum dari perbuatan si pencuri tersebut ialah mengambil barang
orang lain tanpa hak dan secara melawan hukum.
d) Akibat hukum yang timbul karena adanya kejadian-kejadian darurat
oleh hukum yang bersangkutan telah diakui atau dianggap sebagai
akibat hukum, meskipun dalam keadaan yang wajar tindakan-
tindakan tersebut mungkin terlarang menurut hukum.
Misalnya: Dalam keadaan kebakaran dimana seseorang sudah
terkepung api, orang tersebut merusak dan menjebol tembok,
jendela, pintu dan lain-lain untuk jalan keluar menyelamatkan diri.
Di Dalam kenyataannya, bahwa perbuatan hukum itu merupakan
perbuatan yang akibat diatur oleh hukum, baik yang dilakukan satu pihak saja
(bersegi satu) maupun yang dilakukan dua pihak (bersegi dua). Apabila akibat
hukumnya (rechtsgevolg) timbul karena satu pihak saja, misalnya membuat
surat wasiat diatur dalam pasal 875 KUH Perdata, maka perbuatan itu adalah
perbuatan hukum satu pihak. Kemudian apabila akibat hukumnya timbul karena
perbuatan dua pihak, seperti jual beli, tukar menukar maka perbuatan itu adalah
perbuatan hukum dua pihak.

BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN

Anda mungkin juga menyukai