Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

“Alat Pendeteksi Hujan”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Elektronika Dasar

Disusun oleh :
Nuril Camila Banjari
1207030030

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2021
ABSTRAK
Sensor pendeteksi hujan adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi hujan, sensor ini
dapat akan berfungsi saat ada tetesan air hujan yang jatuh melewati papan sensor. Rangkaian
pendeteksi hujan ini terdiri dari dua rangkaian utama yaitu rangkaian sensor dan rangkaian
transistor. Masalah yang sering terjadi di sekitar kita seperti ketika menjemur pakaian dan
tiba-tiba turun hujan. Dari masalah tersebut kami mencoba mencari solusi dengan rangkaian
sederhana yang dapat memberikan informasi turunnya air hujan. Pada praktikum kali ini
kami membuat alat pendeteksi hujan sederhana. Adapun tujuan dari praktikum ini adalah
mahasiswa mampu membuat sensor sederhana, mahasiswa mampu membuat rangkaian dari
sensor yang dibuat, dan memahami cara kerja dari rangkaian yang dibuat.
Dari praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa rangkaian sensor kami buat
dengan membuat jalur air menggunakan timah yang disolder. Selain rangkaian sensor, pada
alat pendeteksi ini juga terdapat satu rangkaian lain yang terdiri dari beberapa komponen
yaitu transistor, LED, buzzer dan baterai. Pada saat rangkaian sensor terkena percikan air
maka buzzer dan LED masing-masing akan berbunyi dan menyala. Sedangkan ketika tidak
terdapat percikan air maka buzzer dan LED akan tetap mati.
Kata kunci: Buzzer, hujan, sensor, pendeteksi.
ABSTRACT
The rain detection sensor is a tool that can detect rain, this sensor can function when
there are raindrops that fall through the sensor board. This rain detector circuit consists of
two main circuits, namely a sensor circuit and a transistor circuit. Problems that often occur
around us such as when drying clothes and suddenly it rains. From this problem we tried to
find a solution with a simple circuit that can provide information on the rain. In this
practical, we made a simple rain detector. The purpose of this practicum is that students are
able to make simple sensors, students are able to make circuits from sensors that are made,
and understand how the circuits are made.
From this practicum we can conclude that our sensor circuit is made by making a
water path using soldered tin. In addition to the sensor circuit, in this detector there is also
another circuit consisting of several components, namely transistors, LEDs, buzzers and
batteries. When the sensor circuit is splashed with water, the buzzer and LED will
respectively sound and light up. Meanwhile, when there is no water splash, the buzzer and
LED will remain off.
Keywords: Buzzer, rain, sensor, detector.
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latarbelakang
Perkembangan teknologi saat ini sangat pesat membuat semuanya dapat dicarikan
solusi dan alternatif dari suatu masalah yang ada di lingkungan sekitar kita. Saat ini
contohnya, Indonesia kini sedang mengalami musim hujan, di mana cuaca seringkali
berubah dengan tiba-tiba. Masalah yang sering terjadi di sekitar kita seperti ketika
menjemur pakaian dan tiba-tiba turun hujan. Dari masalah tersebut kami mencoba
mencari solusi dengan rangkaian sederhana yang dapat memberikan informasi turunnya
air hujan.
Dengan memanfaatkan komponen-komponen yang sederhana seperti LED dan
buzzer, kita dapat membuat rangkaian pendeteksi air hujan sederhana.
2. Tujuan
a. Mahasiswa mampu membuat sensor sederhana
b. Mahasiswa mampu membuat rangkaian dari sensor yang dibuat
c. Memahami cara kerja dari rangkaian yang dibuat
BAB II
DASAR TEORI

Sensor pendeteksi hujan adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi hujan,
sensor ini dapat akan berfungsi saat ada tetesan air hujan yang jatuh melewati papan
sensor. Rangkaian pendeteksi hujan ini terdiri dari dua rangkaian utama yaitu
rangkaian sensor dan rangkaian transistor. Pada rangkaian transistor terdiri dari
beberapa komponen yaitu buzzer, LED, transistor, dan header. Sedangkan pada
rangkaian sensor hanya PCB dengan diberi pola untuk tempat air menetes dengan
menggunakan timah yang disolder.
LED (Light Emiting Diode) adalah diode yang dapat memancarkan cahaya
pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED merupakan salah satu jenis
diode, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan
memancarkan cahaya apabila diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward
bias.
Berbeda dengan diode pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada
LED cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED dialiri arus lebih besar dari
20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor
sebagai pembatas arus.

Gambar (10.1) : LED (sumber: pcboard.com)

Salah satu komponen elektronika pembangkit suara adalah buzzer. Prinsip


kerja buzzer adalah sinyal elektrik yang dibawa kemudian diubah kembali menjadi
getaran sehingga terbentuk gelombang suara. Getaran yang dihasilkan buzzer sama
dengan getaran yang dihasilkan mikrofon yang direkam dengan tape, CD dan lain-
lain. Dalam setiap sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara bergantung pada
buzzer. Sistem pada buzzer adalah suatu komponen yang membawa sinyal elektronik,
menyimpannya dalam CD, tapes dan DVD, lalu mengembalikannya lagi ke dalam
bentuk suara aktual yang dapat kita dengar.
Gambar (10.2) : Buzzer (sumber: sariteknologi.com)
Cara kerja dari rangkaian ini adalah rangkaian sensor yang terdiri dari dua
terminal yang akan saling terhubung ketika terkena air. Air adalah konduktor listrik
yang baik. Ketika diberi tegangan baterai dan basis akan aktif sehingga terdapat arus
yang mengalir dari kolektor ke emitor yang menyebabkan buzzer berbunyi dan LED
akan menyala.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Alat dan bahan


Tabel (10.1): Alat dan bahan
No Alat dan bahan Jumlah Ilustrasi
.
1. PCB 2

2. Transistor 1

3. LED 1

4. Buzzer 1

5. Timah Secukupnya

6. Solder 1

7. Baterai 6 volt 1
dan soketnya

8. Header Secukupnya

9. Jumper Secukupnya
2. Waktu dan tempat
Praktikum dilaksanakan pada tanggal 29 November 2021 di tempat tinggal
praktikan.
3. Prosedur praktikum

Siapkan komponen yang dibutuhkan

Rangkai rangkaian transistor sesuai dengan skema

Buat pola timah yang disolder sesuai dengan skema

Hubungkan kedua rangkaian, lalu teteskan air pada rangkaian sensor


untuk melihat rangkaian bekerja atau tidak
BAB IV
PEMBAHASAN

Prinsip kerja dari rangkaian ini adalah rangkaian sensor yang terdiri dari dua
terminal akan saling terhubung ketika terkena air. Air adalah konduktor listrik yang
baik. Ketika diberi tegangan baterai 9 volt dan basis akan aktif sehingga terdapat arus
yang mengalir dari kolektor ke emitor yang menyebabkan buzzer berbunyi dan LED
akan menyala.
Ketika ada percikan air pada rangkaian sensor, kedua terminal yang akan
terhubung, dikarenakan air merupakan konduktor yang baik sehingga arus listrik
mengalir ke basis maka buzzer dan LED akan aktif.
Sedangkan ketika tidak ada percikan air, kedua terminal tidak terhubung
sehingga tidak ada arus listrik yang mengalir pada transistor, maka pada keadaan
demikian buzzer tidak akan berbunyi dan LED akan padam.
Di era perkembangan teknologi saat ini alat pendeteksi hujan sudah semakin
canggih. Di antaranya pendeteksi hujan dan curah hujan melalui SMS dengan berbasis
Arduino Uno. Perangkat deteksi air hujan ini dibuat dengan menggunakan papan
konduktor PCB sebagai sensor air hujan, motor DC berfungsi menutup dan membuka
tempat jemuran, mikrokontroler Arduino Uno digunakan sebagai pengendali utama
perangkat ini dan modem wavecome digunakan untuk mengirim SMS berupa
pemberitahuan ketika hujan turun.
BAB V
KESIMPULAN

a. Rangkaian sensor dibuat dengan membuat jalur air menggunakan timah yang
disolder.
b. Selain rangkaian sensor, pada alat pendeteksi ini juga terdapat satu rangkaian
lain yang terdiri dari beberapa komponen yaitu transistor, LED, buzzer dan
baterai.
c. Pada saat rangkaian sensor terkena percikan air maka buzzer dan LED masing-
masing akan berbunyi dan menyala. Sedangkan ketika tidak terdapat percikan
air maka buzzer dan LED akan tetap mati.
REFERENSI

Jaenal Arifin, Danny Kurnianto, Eto Salam. 2019. ‘Rancang Bangun Deteksi Air Hujan
dengan Report Via SMS Berbasis Arduino Uno’. Jurnal Rekayasa dan Teknologi
Elektro Volume 13, No. 1
Muhammad Yusmin Mustar, Rama Okta Wiyagi. 2017. ‘Implementasi Sistem Monitoring
Deteksi Hujan dan Suhu Berbasis Sensor Secara Real Time’. Jurnal Ilmiah Semesta
Teknika Vol. 20, No. 1
Rina Mardiati, Ferlin Ashadi, Geusan Farid Sugihara. 2016. ‘Rancang Bangun Prototipe
Sistem Peringatan Jarak Aman pada Kendaraan Roda Empat Berbasis Mikrokontroler
ATMEGA32’. Telka Vol.2, No.1
Dickson Kho. “Pengertian LED dan Cara Kerjanya” . Online]. Avaible:
http://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diodecara-kerja/. (Diakses
pada 01 Desember 2021)
Rangkaian Sederhana Detektor Hujan Dengan IC 555. Available:
https://knowledgecross.wordpress.com/2020/06/08/rangkaian-detector-hujan-dengan-
ic555/ . ( Diakes pada 01 Desember 2021)
LAMPIRAN

Link YouTube : https://youtu.be/bsecKsP3w-Y

Anda mungkin juga menyukai