Anda di halaman 1dari 9

KOMPETENSI TAHAP PENDIDIKAN PROFESI

RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI


Lembar Penilaian Kompetensi Interpretasi Radiografik
Nama mahasiswa : Muhammad Audryan Heriansjah Putra NPM : 1906297176 TTgl : 30 Agustus 2021
Nama pasien : Kelompok 7 Kasus 1 regio/elemen gigi: Regio 3
Prosedur penjelasan skoring bobot total
I.PERSIAPAN
I.A.Identifikasi regio yang diperiksa (terlihat utuh di radiograf)
> mhs menyesuaikan radiograf dengan data pasien v
> mhs memposisikan dot orientasi menghadap operator v
> mhs meletakkan radiograf sesuai regio dan elemen berdasarkan v
struktur anatomis gigi dan rahang untuk menentukan atas atau bawah v
> mhs meletakkan tepi mesial radiograf di medial sehingga v
operator sepert berhadapan dengan pasien
> mhs menuliskan regio yang akan diinterpretasi (terlihat utuh di radiograf) Regio 3
I.B.Evaluasi mutu Radiograf
> mhs menyatakan apakah obyek tercakup & terletak di tengah radiograf Objek terletak di tengah
> mhs menentukan apakah kontras, detil dan ketajaman radiograf baik Kontras baik, detil baik dan ketajaman cukup baik
> mhs menentukan apakah daerah interdental terlihat jelas Daerah interdental dapat terlihat dengan baik
> mhs menentukan apakah cusp bukal dan palatal/ lingual terletak sebidang Cusp bukal dan palatal tidak terlihat dalam radiografi
> mhs menentukan apakah distorsi yang terjadi minimal Distorsi minimal
> mahasiswa menyimpulkan apakah radiograf dapat diinterpretasi Dapat diinterpretasi
II.PELAKSANAAN INTERPRETASI
II.A.Evaluasi secara umum (general view) Uraian Interpretasi
> kondisi gigi geligi Kondisi gigi geligi baik, tidak ada anomali bentuk, jumlah dan ukuran gigi
> perubahan pada gigi geligi Terdapat radiopasitas pada mahkota gigi (onlay)
> hubungan gigi geligi Hubungan gigi geligi baik, titik kontak gigi geligi baik, garis oklusi baik
> kondisi jaringan periodonsium Ada kelainan/ perubahan
> perubahan pada jar. periodonsium Ada terdapat radiolusensi pada ⅓ servikal gigi yang meluas hingga furkasi gigi berbatas tegas. Terdapat penurunan vertikal tulang alveolar setinggi furkasi.
> hubungan gigi dengan jar.periodonsium Titik kontak baik dan tidak menyebabkan kerusakan tulang kortikal
> kondisi tulang rahang Pola dan densitas tulang rahang normal dan baik.
> perubahan tulang rahang Ada kerusakan tulang alveolar sekitar gigi. Penurunan alveolar crest.
> hubungan gigi,jaringan periodonsium dan tulang rahang Tidak ada
> kesimpulan kelainan secara umum Kelainan periodontal hingga apeks berupa kelainan apikal yang berasal dari kelainan marginal yang menurun hingga apeks
II.B.Evaluasi secara spesifik (spesific view)
Mahasiswa menuliskan satu elemen gigi dan regio yang diperiksa
Mhs menjelaskan kondisi dan perubahan :
a. Gigi :
> mahkota Tidak terdapat perubahan
> akar Tidak ada lesi pada akar
> kamar pulpa Terdapat penyempitan pada kamar pulpa
> saluran akar Penyempitan saluran akar pada akar distal dan mesial

Lembar Penilaian Kompetensi Interpretasi Radiografik


b.Jaringan periodonsium Uraian Interpretasi
> alveolar crest mesial distal
i. tinggi Penurunan hingga sekitar 2 mm dari CEJ Penurunan hingga area furkasi
ii.bentuk Penurunan vertikal Penurunan vertikal
iii.tulang kortikal :# ada/tidak Tidak ada pada puncak alveolar crest Tidak ada
# kontinuitas Terputus Terputus
# outline Irreguler Irreguler
# tebal/lebar Penebalan pada area apeks mesial Tidak ada
# densitas Peningkatan pada daerah apeks menurun
iv.tulang kanselus (spongious) : -densitas normal penurunan
-pola normal Mesio Medial Disto Lateral Disto Medial
> lamina dura sisi mesial (lateral dan medial), distal (lateral dan medial): # 1/3 servikal Ada Tidak Tidak
#1/3 tengah Ada Tidak Tidak
#1/3 apikal Ada Tidak Tidak
> ruang periodontal sisi mesial (lateral dan medial), distal (lateral dan medial):# 1/3 servikal Tidak bisa ditentukan Tidak bisa ditentukan Tidak bisa ditentukan
# 1/3 tengah Tidak bisa ditentukan Tidak bisa ditentukan Tidak bisa ditentukan
#1/3 apikal Tidak bisa ditentukan Tidak bisa ditentukan Tidak bisa ditentukan
c. Evaluasi radiografik hasil perawatan karies
> radiodensitas bahan restorasi Radiopak
> kontur restorasi : over/undercontour Tidak ada
> ada tidaknya overhenging ledge Tidak ada
> ada tidaknya reverse ledge Tidak ada
> kondisi titik kontak Baik
> adaptasi bahan tumpatan dengan basis tumpatan Baik
> marginal fit pada restotasi indirect Baik
> ada tidaknya bahan lining Tidak ada
> radiodensitas bahan lining Tidak ada
d. Evaluasi lesi periapikal
> radiodensitas lesi Radiolusensi di sekitar akar distal apeks dan medial
> lokasi dan perluasan lesi Marginal meluas hingga daerah ⅓ apikal
> bentuk dan ukuran diameter lesi Irreguler
> batas tepi jelas
> struktur interna lesi berkabut
> efek lesi terhadap jaringan sekitar Penurunan densitas tulang pada akar distal
e. Evaluasi radiografik kelainan periodontal
> perbandingan radiograf sebelum dan sesudah perawatan X
> ada tidaknya perubahan radiolusensi resorpsi tulang menjadi lebih radioopak Peningkatan radiolusensi tulang sekitar akar mesial
> tinggi tulang yang ada Terjadi penurunan 1,5 mm dari CEJ
> kondisi alveolar crest Mengalami penurunan akibat kerusakan tulang dalam arah vertikal
> ruang periodontal dan lamina dura Terdapat radiolusensi pada area marginal meluas ke ⅓ apikal
> keterlibatan furkasi Ada
> rasio mahkota akar Normal
> hasil perawatan kelainan periodontal dengan bone graft/ GTR X
> peran radiologi kedokteran gigi dalam perawatan implan gigi Mengidentifikasi kuantitas, densitas dan ketebalan tulang dalam arah bukolingual dan mesiodistal
III.PENETAPAN DIFFERENTIAL DIAGNOSIS (DD/)
> Mahasiswa menuliskan DD/ pertama dengan benar Severe Periodontitis e.c plak dan kalkulus disertai mild localized abses apikalis e.c nekrosis pulpa
> Mahasiswa menuliskan DD/ kedua dengan benar Pulpitis akut, Periodontitis akut

Supervisor 1:
Supervisor 2:
skoring bobot total

skoring bobot total


KOMPETENSI TAHAP PENDIDIKAN PROFESI RKG - 3
RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI
Lembar Penilaian Kompetensi Interpretasi Radiografik
Nama mahasiswa : NPM : Tgl :
Nama pasien : regio/elemen gigi:
Prosedur Penjelasan skoring bobot total
I.PERSIAPAN
I.A.Identifikasi regio yang diperiksa (terlihat utuh di radiograf)
> mhs menyesuaikan radiograf dengan data pasien
> mhs memposisikan dot orientasi menghadap operator
> mhs meletakkan radiograf sesuai regio dan elemen berdasarkan
struktur anatomis gigi dan rahang untuk menentukan atas atau bawah
> mhs meletakkan tepi mesial radiograf di medial sehingga
operator sepert berhadapan dengan pasien
> mhs menuliskan regio yang akan diinterpretasi (terlihat utuh di radiograf)
I.B.Evaluasi mutu Radiograf
> mhs menyatakan apakah obyek tercakup & terletak di tengah radiograf Objek tercakup artinya dalam foto mencakup batas yang jelas antara daerah yang normal dan daerah patologis ( ada reference sites). Objek terletak di tengah radiograf artinya objek menjadi fokus dari sinar x-ray sehingga gambaran objek terlihat palin
> mhs menentukan apakah kontras, detil dan ketajaman radiograf baik Kontras : terdapat perbedaan antara daerah radiopak dan radiolusen dengan gambaran radiolusen sehitam kertas karbon. Detail : struktur anatomis objek terlihat jelas. Ketajaman : outlione / batas dari setiap struktur anatomis terlihat jelas.
> mhs menentukan apakah daerah interdental terlihat jelas Melihat titik kontak untuk menentukan ada tidaknya distorsi horizontal. Jika titik kontak tidak overlap (daerah interdental terlihat) jelas maka distorsi horizontal minimal, kecuali bila malposisi
> mhs menentukan apakah cusp bukal dan palatal/ lingual terletak sebidang Tujuannya untuk melihat ada/ tidaknya distorsi vertikal. Untuk gigi anterior yang menjadi indikator ialah singulum. Jika sudut pemotretan besar maka gigi tampak memendek sehingga singulum berhimpit dengan 1/3 servikal mahkota dan tampak gamba
> mhs menentukan apakah distorsi yang terjadi minimal Amati distorsi vertikal dan distorsi horizontal yang terjadi kemudian tentukan besarnya. Jika distorsi tidak minimal maka radiograf tidak dapat diinterpretasi terutama untuk tujuan menilai keadaan jaringan periodontal.
> mahasiswa menyimpulkan apakah radiograf dapat diinterpretasi Radiograf dapat diinterpretasi jika kelima evaluasi mutu radiograf baik. 0-2 5 10

II.PELAKSANAAN INTERPRETASI
II.A.Evaluasi secara umum (general view) : Dalam general view tidak ditulis elemen gigi dan diagnosis lesi / kelainan. Uraian Interpretasi
> kondisi gigi geligi Amati apakah terdapat gigi malposisi, anomali gigi (bentuk, ukuran, jumlah) fisiologis
> perubahan pada gigi geligi Amati gambaran gigi yang mengalami perubahan (patologis)
> hubungan gigi geligi Titik kontak : baik/ buruk; Garis oklusi : baik/ buruk.
> kondisi jaringan periodonsium Normal atau terjadi perubahan.
> perubahan pada jar. periodonsium Jika kondisi jaringan periodonsium normal maka bagian ini dikosongkan saja. Jika terjadi perubahan dituliskan perubahannya secara mendetail (contohnya : penurunan tulang alveolar dan kehilangan lamina dura serta ruang periodontal sampai 1/3 ser
> hubungan gigi dengan jar.periodonsium Misalnya : Titik kontak antar gigi yang buruk menyebabkan kerusakan tulang kortikal.
> kondisi tulang rahang Normal atau terjadi perubahan. Perubahan dilihat dari pola dan densitas tulang rahang. Jika ada perubahan tuliskan dimana lokasinya
> perubahan tulang rahang Jika kondisi tulang rahang normal maka bagian ini dikosongkan saja. Jiika terjadi perubahan dituliskan perubahannya secara mendetail.
> hubungan gigi,jaringan periodonsium dan tulang rahang Misalnya : radiolusensi yang meluas hingga mencapai kamar pulpa menyebabkan terputusnya lamina dura di apikal dan peningkat densitas tulang rahang di sekitar lesi.
> kesimpulan kelainan secara umum Kesimpulan kelainan ialah sumber atau etiologi lesi. Hanya ada 4 pilihan untuk kesimpulan yakni kelainan berasal dari pulpoperiapikal, periodontal, sistemik, atau kombinasi.
II.B.Evaluasi secara spesifik (spesific view)
Mahasiswa menuliskan satu elemen gigi dan regio yang diperiksa
Mhs menjelaskan kondisi dan perubahan :
a. Gigi : Tuliskan elemen gigi yang dianalisa. Jika ada beberapa elemen gigi dalam foto maka yang dipilih ialah gigi yang memiliki kasus terberat.
> mahkota Normal atau terdapat perubahan. Jika terdapat perubahan uraikan secara mendetail lokasi, perluasan lesi di mahkota. misalnya : terdapat radiolusensi yang meluas mulai dari oklusal distal meluas hingga mencapai kamar pulpa
> akar Normal atau terdapat perubahan. Jika terdapat perubahan uraikan secara mendetail lokasi, perluasan lesi di akar.
> kamar pulpa Normal atau terjadi perubahan. Jika terjadi perubahan uraikan secara detail keterlibatann kamar pulpa akibat lesi. Misalnya terjadi penyempitan kamar pulpa akibat terbentuknya dentin sekunder.
> saluran akar Normal atau terjadi perubahan. Jika terjadi perubahan uraikan secara detail akibatnya terhadap saluran akar. Misalnya terdapat penyempitan saluran akar mulai dari 1/3 tengah akar 0-2 5 10

Lembar Penilaian Kompetensi Interpretasi Radiografik


b.Jaringan periodonsium Mesial Uraian Interpretasi Distal skoring bobot total
> alveolar crest
i. tinggi Normal atau terjadi penurunan. Jika terjadi penurunan tulis mengalami penurunan….mm dari CEJ ( Cemento Enamel Junction)
ii.bentuk Uraikan secara mendetail misalnya : mengalami penumpulan dan kerusakan tulang dalam arah ( horizontal atau vertikal)
iii.tulang kortika# ada/tidak ada / tidak
# kontinuitas kontinue / tidak kontinue
# outline reguler/ irregular
# tebal/lebar mengalami penebalan/ penyempitan.
# densitas densitas meningkat / menurun
iv.tulang kanselus (spongious) : -densitas Densitas ialah kepadatan dari tulang. Sedangkan pola ialah struktur dari tulang trabekula. (Pola normal/ tidak normal). Jika tidak normal jelaskan polanya.
-pola Mesio Lateral Mesio Medial Disto Lateral Disto Medial
> lamina dura sisi mesial (lateral dan medial), distal (lateral dan medial): # 1/3 servikal Hilang/ putus-putus/ menebal/ menyempit/ tidak terlihat. Kalau tidak terlihat terangkan alasannya. ( Ket : untuk gigi dengan akar tunggal maka yang diisi hanya kolom mesiolateral dan distolateral; sedangkan untuk gigi dengan akar ganda atau lebih ma
#1/3 tengah
#1/3 apikal
> ruang periodontal sisi mesial (lateral dan medial), distal (lateral dan medial):# 1/3 servikal Hilang/ melebar/ menyempit/ tidak dapat ditentukan ( Jika lamina dura tidak terlihat maka ruang periodontal tidak dapat ditentukan)
# 1/3 tengah
#1/3 apikal 0-2 10 20
c. Evaluasi radiografik hasil perawatan karies
> radiodensitas bahan restorasi Radiopak/ Radiolusen
> kontur restorasi : over/undercontour terdapat overcountour / tidak ( uraikan lokasinya misalnya di sisi mesial / distal). Overcontour ialah tambalan yang berlebih dilihat dari dimensi vertikal.
> ada tidaknya overhenging ledge terdapat overhenging ledge / tidak ( uraikan lokasinya misalnya di sisi mesial / distal). Overhenging ialah tambalan yang berlebih dilihat dari dimensi horizontal. Misalnya karena tambalan yang mengemper.
> ada tidaknya reverse ledge Kebalikan dari overhenging ledge. Jika ada overhenging ledge maka tidak ada reverse ledge.
> kondisi titik kontak terdapat titik kontak/ tidak terdapat titik kontak. Kemudian uraikan apakah titik kontaknya baik atau buruk.
> adaptasi bahan tumpatan dengan basis tumpatan Amati dengan teliti apakah ada radiolusensi di antara bahan dengan basis tumpatan. Jika terdapat radiolusensi maka dapat diartikan adaptasi buruk.
> marginal fit pada restotasi indirect Amati dengan teliti apakah ada radiolusensi di antara restorasi indirect dengan struktur gigi yang telah dipreparasi. Jika terdapat radiolusensi maka dapat diartikan marginal fit buruk.
> ada tidaknya bahan lining Bahan lining dalam radiograf tampat segaris tipis radiopak dibawah tumpatan.
> radiodensitas bahan lining Radiopak tegas/ kurang tegas. Ketebalannya dijabarkan.
d. Evaluasi lesi periapikal
> radiodensitas lesi Radiopak/ Radiolusen
> lokasi dan perluasan lesi misalnya lokasi di 1/3 apikal akar gigi …dan meluas hingga ke…
> bentuk dan ukuran diameter lesi misalnya : Bentuk membulat dengan diameter +/- (kurang lebih) ……mm
> batas tepi Jelas/ tidak
> struktur interna lesi radiolusen / radiopak dengan kabut tipis radiolusen/ radiopak tegas.
> efek lesi terhadap jaringan sekitar Sesuaikan dengan kasus. Misalnya lesi menyebabkan peningkatan densitas tulang di sekitar lesi atau hubungannya dengan struktur anatomis (misalnya lesi menyebabkan terdesaknya kanalis mandibularis pada kasus ameloblastoma)
e. Evaluasi radiografik kelainan periodontal
> perbandingan radiograf sebelum dan sesudah perawatan
> ada tidaknya perubahan radiolusensi resorpsi tulang menjadi lebih radioopak
> tinggi tulang yang ada sesuai kasus Normal/ terjadi perubahan(mengalami penurunan…mm dari CEJ ( Cemento Enamel Junction)
> kondisi alveolar crest sesuai kasus Normal/ terjadi perubahan ( misalnya : mengalami penurunan akibat kerusakan tulang dalam arah vertikal)
> ruang periodontal dan lamina dura menulis ulang kesimpulan yang diambil dari kolom ruang periodontal dan lamina dura pada evaluasi kelainan jaringan periodontal
> keterlibatan furkasi Sesuaikan dengan kasus.
> rasio mahkota akar Dalam hal ini mahkota ialah struktur gigi di atas alveloar crest dan akar ialah struktur gigi di bawah alveolar crest.
> hasil perawatan kelainan periodontal dengan bone graft/ GTR
> peran radiologi kedokteran gigi dalam perawatan implan gigi 0-2 20 40
III.PENETAPAN DIFFERENTIAL DIAGNOSIS (DD/)
> Mahasiswa menuliskan DD/ pertama dengan benar DD1 adalah radiodiagnosis yang paling sesuai dengan kasus, DD2 yang kedua paling mendekati
> Mahasiswa menuliskan DD/ kedua dengan benar
NILAI : Paraf Staf RKG : 0-2 10 20
baran objek terlihat paling jelas.

kota dan tampak gambaran radiopak tegas. Sedangkan jika sudut pemotretan terlalu kecil maka gigi tampak elongasi sehingga batas singulum menjauhi servikal line sehingga tampak gambaran radiopak difus.

iodontal sampai 1/3 servikal di mesial)


kar ganda atau lebih maka diisi semua kolomnya)

Anda mungkin juga menyukai