Anda di halaman 1dari 16

Makalah Tentang Sistem Baterai

(AKI)

Di susun oleh :

NAMA : JOKO SUPRIYANTO

KELAS : XII TSM 2

NO : 16

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


NEGERI TENGARAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, shalawat serta salam tetap
tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, karena dengan taufik dan hidayah-
Nya kami bisa menyelesaikan laporan hasil penulisan makalah teknik otomotif ini.
Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mengikuti pembelajaran.
Dan dalam kesempatan ini pula, kami hendak menyampaikan rasa terima
kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa masih banyak kekurangan-kekurangan dan
masih jauh dari sempurna, akan tetapi dengan kemampuan yang ada kami mencoba
untuk menyusun sebaik mungkin dengan harapan dapat memperoleh manfaatnya.
Semoga Laporan ini bisa bermanfaat tidak hanya bagi penulis khususnya, tetapi
juga dapat bermanfaat bagi pembaca yaitu para siswa SMK Negeri 1 Tengaran
pada umumnya.

Tengaran ,20 Februari 2016


Penulis

Joko Supriyanto
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan praktik ini penulis persembahkan kepada :

1. Bapak dan ibu guru SMKN 1 TENGARAN


2. Ayah dan ibu tercinta

HALAMAN MOTTO

 Jangan pernah menyesal karena kegagalan tetapi menyesalah


karena menyerah sebelum mencobanya.
 Masa depan adalah sesuatu hal yang akan kita hadapi yang tak
tau jalan ceritanya seperti apa kecuali kita yang memulainya
lebih baik dari sekarang.
 Masa lalu jadikanlah sebuah kenangan yang telah kita
tinggalkan, tetapi ketahuilah didepan bahwa masa depan telah
menanti kita untuk menjadikan kita lebih baik dari sebelumnya.
 Jangan pernah melupakan seorang sahabat karena sahabat itulah
yang sangat berharga saat kita terkapar dalam kesendirian dan
kesunyian.
 Lest we are ended.........!!!!!!!!!!
SISTEM BATERAI

A.SEJARAH AKI
Aki ditemukan oleh ahli fisika dari Prancis bernama Gaston Plante pada
tahun 1859. Saat ini terdapat 3 jenis aki yakni aki basah, aki hybrid & aki
kering. Aki basah banyak digunakan oleh mobil & motor. Salah satu ciri dari
aki jenis ini adalah adanya lubang2 tempat pengisian air aki. Keunggulan
dari aki basah yakni harganya terjangkau. Sedangkan kelemahannya adalah
tingkat penguapannya tinggi. Oleh karena itu kendaraan yang menggunakan
jenis aki basah kudu rutin memeriksa ketinggian permukaan air
aki. Gunakan air suling untuk menambah cairan pada aki. Kondisi
permukaan air yang berada di bawah garis lower serta salah menuangkan
cairan ketika menambah cairan aki (seperti aki zuur, air ledeng) membuat
aki cepat rusak.   
Kemudian adalah aki hybrid. Aki jenis ini mirip dengan aki basah hanya saja
material sel2nya lebih bagus dibandingkan dengan aki basah karena
menggunakan lapisan anti penguapan. Boleh dikata aki hybrid lebih mudah
perawatannya dibandingkan dengan aki basah konvensional.
Dan terakhir adalah aki kering. Istilah kering muncul karena aki tipe ini tidak
memiliki lubang pengisian air aki. Berhubung tidak ada lubangnya, maka
banyak orang bilang aki ini kering, gak pake air aki. Hal ini kurang tepat
karena aki tipe ini tetaplah basah hanya saja sudah tidak menggunakan
media air aki lagi tapi menggunakan gel2 di dalamnya.  Nah aki jenis ini
lebih tepat disebut aki maintenance free (MF). Salah satu keunggulan dari
aki MF adalah tingkat penguapannya sangat rendah sehingga boleh dibilang
relatif tidak memerlukan perawatan. Selain itu aki MF bisa diletakkan berdiri
ato tidur. Dengan berbagai kelebihannya aki MF dibanderol paling mahal
dibandingkan dengan aki basah & aki hybrid.
 
B. Pengertian Baterai
adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya
yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel,
adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari
tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara
regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan
melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di
dalam sel.

C. Fungsi aki pada sepeda motor secara umum

  Untuk menghidupkan motor dengan menggunakan starter aki


sangatlah berfungsi.
  Sebagai sistem penerangan karena tanpa aki lampu tidak bisa
dinyalakan apabila dinyalakan akan putus karena kelebihan arus.
  Lampu rem juga membutuhkan aki tanpa aki lampu rem yang
sangat penting saat mngendara tidak akan berfungsi.
  Agar lampu sen dapat dinyalakan.
  Sebagai pendukung sensor baik sensor minyak maupun sensor
sensor lain.
  Aki juga sangat berfungsi pada sepeda motor yang menggunakan
speedo meter digitral.
  Untuk membunyikan klakson juga butuh aki
Baterai (aki)

D. Komponen komponen aki :

1.          Kotak aki : Berfungsi sebagai rumah atau wadah dari komponen
aki yang terdiri atas cairan aki, pelat positif dan pelat negatif berikut
separatornya.
2.Tutup aki: Berada di atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang
pengisian air aki ke dalam wadahnya. Sehingga  aki tidak mudah tumpah.
Di aki kering tertentu tidak ada komponen ini. Kalaupun ada tidak boleh
dibuka.
3. Lubang ventilasi : Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada
slangnya. Berfungsi untuk memisahkan gas hydrogen dari asam sulfat
serta sebagai saluran penguapan air aki. Sedang tipe MF, gas hydrogen
dikondisikan lagi menjadi cairan sehingga tidak dibutuhkan lubang
ventilasi.
4. Pelat logam: Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif
dibuat dari logam timbel preoksida (PbO2). Sedangkan pelat negatif
hanya dibuat dari logam timbel (Pb).
5. Air aki: Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4).
6. Separator: Berada di antara pelat positif dan negatif, separator
bertugas untuk memisahkan atau menyekat pelat positif dan negatif agar
tidak saling bersinggungan yang dapat menimbulkan short alias hubungan
arus pendek.
7. Sel: Adalah ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi
cairan aki, pelat positif dan negatif berikut seperatornya.
8. Terminal aki: Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan
ujung dari rangkaian pelat-pelat yang nantinya dihubungkan ke beban
arus macam lampu dan lainnya. Bagian ini terdiri dari terminal.
E. Tips Agar Aki Motor Tahan Lama

Tips Pertama Agar Aki Sepeda Motor Awet


Hal pertama yang harus diperhatikan adalah permukaan cairan
yang harus tetap berada antara garis permukaan atas dengan
garis permukaan bawah atau cek setiap 2 bulan sekali. Jika
mendapatkan cairan berada pada garis permukaan bawah
tambahkan air aki hingga mencapai batas permukaan atas.
Tips Kedua Agar Aki Sepeda Motor Awet
Hindari memodifikasi aliran listrik aki. Menyambung kabel ke aki
dengan cara tidak benar menyebabkan daya listrik cepat habis.
Terlebih bila sistim pengisian ke accu bermasalah.
Tips Ketiga Agar Aki Sepeda Motor Awet
Walaupun motor tersemat starter elektrik, sebisa mungkin Anda
menggunakan kick starter (engkol) untuk menghidupkan mesin
motor. Hal tersebut biasanya dilakukan pada pagi hari ketika
hendak beraktivitas. Penggunaan kick starter di pagi hari
ternyata cukup signifikan menghemat baterai aki.
Tips Keempat Agar Aki Sepeda Motor Awet
Cara lain yang ampuh menghemat aki motor adalah perhatikan
jarak antara penggunaan motor dan tidak menggunakan motor.
Biasanya pengguna motor secara acak menggunakan
motor.Karenanya dalam hal ini kita perlu teliti. Anda sebaiknya
menggunakan starter engkol ketika motor tidak digunakan dalam
waktu 8-12 jam. Sementara jika motor tidak digunakan dalam
waktu singkat (5-7 jam), Anda bisa memanfaatkan eletrik starter.
Sumber : detik.com
F. Jenis-Jenis Baterai

Aki Kering

Aki kering dapat dikenali dari bentuknya yang simple dan praktis tanpa
lobang pengisian. Aki kering disebut juga sebagai aki maintenance
free (MF) yang berarti bebas perawatan. Banyak anggapan bahwa aki jenis
ini kering ( sesuai dengan namanya ), namun sebenarnya aki kering tetap
menggunakan media. Aki kering tidak berisi H2SO4 tetapi berisi gel,
sehingga jenis aki kering mempunyai penguapan yang sangat sedikit sekali
( seperti hampir tidak ada penguapan ), sehingga praktis tidak memerlukan
penambahan ( gel ).

Sepintas aki hybrid sama dengan aki basah, namun jika diamati lebih jelas
ternyata material yang digunakan lebih bagus karena telah dilapisi dengan
lapisan anti penguapan, sehingga penguapan aki hybrid lebih sedikit jika
dibandingkan dengan aki basah. Sehingga penambahan air suling menjadi
lebih lama.

Aki basah

dapat dikenali dengan adanya tutup yang berada di atasnya yang berguna
untuk menambah air accu ( air suling ). Penambahan air suling setelah air
zuur ( air aki ) berada pada level low atau di bawahnya ( garis bawah ).
Pengurangan cairan dalam air aki basah disebabkan oleh penguapan
sebagai akibat dari pemakaian. Accu basah memerlukan perawatan yang
kontinyu.
G. Konstruksi

Berdasarkan konstruksi baterai dibedakan menjadi 2 macam yaitu :


1. Konstruksi Comound
Baterai ini sel-selnya berdiri sendiri-sendiri dan antara sel yang satu
dengan yang lain dihubungkan dengan lead bar (connector) diluar case.
2. Konstruksi Solid
Baterai ini antara sel yang satu dengan yang lain dihubungkan dengan lead
bar di dalam case. Terminal yang kelihatan hanya dua buah hasil
hubungan seri dari sel-selnya.

H. Plat Positip Dan Plat Negatip

1. Plat Positip Plat positip terbuat dari material PbO2 (lead peroxide) yang
berwarna coklat tua
2. Plat Negatip Plat negatip terbuat dari material Pb (spongy lead) yang
berwarna kelabu. Untuk mencegah plat positip dan plat negatip
bersinggungan, dipasang separator, yang terbuat dari polyvynil chloride
(PVC) yang berpori-pori.

I.Elektrolit (H2SO4)

Standard berat jenis (specific gravity) elektrolit baterai pada temperatur


standart (20 derajat celcius) adalah 1.280. Apabila temperatur larutan
elektrolit berubah, maka standart berat jenis elektrolit baterai dapat dicari
dengan rumus : S 20 = St + 0,0007 (t – 20) Dimana : S20 = Berat jenis
pada temperatur 20 derajat celcius St = Berat jenis pada temperature
pengukuran t = Temperatur elektrolit Berat jenis elektrolit akan turun pada
saat baterai dipakai (discharge). Pada kondisi standart (20 derajat celcius),
bila berat jenis elektrolit turun mencapai 1.200, maka baterai harus diisi
kembali (charging). Bila jumlah elektrolit di dalam baterai berkurang, maka
harus ditambah dengan air aki (air suling). Perubahan berat jenis elektrolit
tergantung oleh :
- Discharge rate.
- Charge rate.
- Temperature.
- Jumlah dari asam sulfat yang terkandung dalam elektrolit.
Larutan elektrolit dapat membeku pada temperature tertentu. Oleh karena
itu kalau menyimpan baterai boleh ditempat sedingin mungkin asalkan
tidak sampai larutan elektronitnya membeku.

J. Reaksi Kimia Pada Saat Discharging.


Yang dimaksud discharging adalah penggunaan isi (kapasitas)
baterai.Reaksi kimia yang terjadi ialah : Pb O2 + 2 H2 SO4 Pb SO4 + 2 H2
O + Pb SO4 Pada ahir discharging, plat positip dan plat negatip akan
menjadi Pb SO4 dan elektrolitnya akan menjadi H2 O.

K. Reaksi Kimia Pada Saat Recharging


Recharging adalah proses pengisian baterai. Reaksi kimia yang terjadi
ialah : Pb SO4 + 2 H2 O + Pb SO4 Pb O2 + 2 H2 SO4 Ahir dari proses
recharging ini, plat positip kembali menjadi Pb O2 dan plat negatipnya Pb,
sedangkan elektrolit kembali terbentuk menjadi H2 SO4.

L. Larutan Elektrolit
Hasil campuran 36 % Asam Sulfat dan 64 % air akan menghasilkan
elektrolit yang berat jenisnya 1.270 pada 80 derajat F (27 derajat
C).Larutan elektrolit ini terdiri dari pencampuran antara Asam Sulfat
(H2SO4) yang berat jenisnya 1.835 dan air (H2O) yang berat jenisnya 1
dengan komposisi tertentu.

M. Terminal Voltage
Terminal voltage adalah batas tegangan baterai yang diijinkan pada saat
discharging dan recharging.
a. Saat Discharging
Ketika baterai dipakai dengan arus besar, sebagia contoh digunakan untuk
memutar engine waktu start, maka tahanan dalam baterai akan naik. Hal
ini tidak hanya disebabkan berkurangnya asam sulfat (yang semestinya
untuk mempertahankan kecepatan reaksi kimia antara plat-plat dan
elektrolit), tetapi juga akibat polarisasi baterai itu.
b. Saat Recharging
Pada saat recharging ( arus pengisian kurang lebih seper sepuluh dari arus
discharging rata-rata ) maka akan menghasilkan naiknya perbedaan
potensial antara positip dan negatip. Pada saat recharging tersebut, akan
timbul gelembung-gelembung karena peristiwa elektrolisa (penguraian)
H2O. Gelembung-gelembung tersebut dapat menyebabkan umur baterai
pendek. Oleh karena itu, ketika recharging apabila sudah mencapai
terminal voltage, maka recharging dihentikan.

N. Self Discharge
Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai) akan
kehilangan muatan listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi
elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu reaksi kimia, meskipun
baterai tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat dihindarkan
pada semua baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa
pemakaian melalui rangakaian luar disebut “Self Discharge” Sebab-sebab
self discharge sebagai berikut :
1. Plat negatip beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit
membentuk timbal sulfat (Pb SO4)
2. Hubungan singkat antara plat positip dan plat negatip melalui endapan
dari material aktif
3. Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positip
dan negatip akan terjadi reaksi elektrokimia local.
Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan
berkurang meskipun tidak dipakai. Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai
akan lebih cepat dengan kenaikan suhu elektrolit. Hal ini juga berarti “Self
Discharge” akan bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi penyimpanan
baterai pada suhu rendah lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self
Discharge”. Faktor lain yang mempercepat “Self Discharge” adalah bila
elektrolit atau air suling yang diisikan ke dalam baterai mengandung
material-material yang tidak diinginkan, karena akan menimbulkan reaksi
local.
O. Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat dihasilkan dengan
melepaskan arus tetap, sampai dicapai voltage ahir. Besarnya ditentukan
dengan mengalikan besar arus pelepasan dengan waktu pelepasan dan
dinyatakan dalam AH (Ampere Hour). Jadi untuk menyatakan kapasitas
baterai, perlu ditentukan laju arus pelepasan. Karena kapasitas baterai
tergantung dari kuat arus pelepasan. Misalnya suatu baterai mempunyai
kapasitas 100 AH untuk laju arus 20 jam. Ini berarti baterai tersebut
sanggup melepaskan muatan sebesar 5 ampere selama 20 jam. Tapi tidak
berarti mampu melepaskan muatan sebesar 10 ampere selama 10 jam.
Jadi jika ingin membandingkan kapasitas baterai perlu disamakan dahulu
laju arus pelepasan muatan listriknya.

P. Pengetesan Baterai
Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan
elektronitnya. Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya
adalah dengan mengukur berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk
mengukur berat jenis elektrolit disebut “Hydrometer” dan dilengkapi dengan
thermometer untuk mengetahui temperatur elektrolit. Hydrometer
dikalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada temperature standar
(JIS) 20 derajat celcius (68 derajat F). Untuk menentukan pembacaan
berat jenis yang benar adalah sebagi berikut :
- Bila suhu di atas 20 derajat C (68 derajat F), ditambah 0,0007 tiap
kenaikan 1 derajat C. - Bila suhu di bawah 20 derajat C (68 derajat F),
dikurangi 0,0007 tiap penurunan 1 derajat C.
Sebagai contoh, pada suhu 49 derajat C didapatkan pembacaan berat
jenis elektrolit 1,2597. Dimana pengukuran ini suhu elektrolitnya 29 derajat
celcius di atas standar yang ditetapkan yaitu 20 derajat JIS. Sehingga
pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
S20 = St + 0,0007 (t – 20)
= 1.2597 + 0,0007 (49 – 20)
= 1,2597 + 0,0203 = 1,28
Jadi pembacaan yang benar setelah dikoreksi dengan temperature adalah
1,28

Q. Perawatan Baterai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyimpanan baterai :
1. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk
dan tidak kena sinar matahari langsung, karena bias mempercepat reaksi
kimia (self discharge)
2. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan
pemakaiannya.
3. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu
minimal 1 bulan sekali, untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak
cepat rusak.

R. Peringatan Keselamatan
Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata
teriritasi dan terbakar. Asam Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada
beberapa kasus. Saat bekerja dengan Aki dan Elektrolit, lindungi diri Anda
dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan
garmen untuk melindungi wajah, tangan dan tubuh Anda. Selain hal-hal di
atas, perhatikan dengan tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini:
1. Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi
besar pada saat Anda bekerja dengan Aki.
2. Pastikan tempat sekitar Anda bebas dari sumber api ataupun percikan
api, bahkan rokok. Sumber Api dapat menyebabkan Aki meledak.
3. Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat
pelepasan Aki, dan menghubungkannya paling akhir pada saat
pemasangan Aki.
6. Jangan pernah bersentuhan dengan Aki pada saat pengisian aliran listrik
(charging), pengetesan, atau penyetruman mesin.
7. Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik.
PENUTUP

Kesimpulan :
Dengan berakhirnya hasil tulisan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Allah
SWT dan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kesempatan dan
kesehatan sehingga penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik.
Saran-saran :
Adapun saran-saran yang ingin saya sampaikan sebagai berikut:
1.     Untuk memasuki dunia industri diperlukan keterampilan yang cukup.
2.     Persiapan mental yang kuat dan biasakan hidup dengan disiplin.
3.    Taati semua peraturan yang berlaku dan jangan coba-coba melanggarnya
walaupun dalam artian sedikit.
4.     Biasakan bersikap/berfikir kreatif dan inisiatif dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai