(AKI)
Di susun oleh :
NO : 16
Joko Supriyanto
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan praktik ini penulis persembahkan kepada :
HALAMAN MOTTO
A.SEJARAH AKI
Aki ditemukan oleh ahli fisika dari Prancis bernama Gaston Plante pada
tahun 1859. Saat ini terdapat 3 jenis aki yakni aki basah, aki hybrid & aki
kering. Aki basah banyak digunakan oleh mobil & motor. Salah satu ciri dari
aki jenis ini adalah adanya lubang2 tempat pengisian air aki. Keunggulan
dari aki basah yakni harganya terjangkau. Sedangkan kelemahannya adalah
tingkat penguapannya tinggi. Oleh karena itu kendaraan yang menggunakan
jenis aki basah kudu rutin memeriksa ketinggian permukaan air
aki. Gunakan air suling untuk menambah cairan pada aki. Kondisi
permukaan air yang berada di bawah garis lower serta salah menuangkan
cairan ketika menambah cairan aki (seperti aki zuur, air ledeng) membuat
aki cepat rusak.
Kemudian adalah aki hybrid. Aki jenis ini mirip dengan aki basah hanya saja
material sel2nya lebih bagus dibandingkan dengan aki basah karena
menggunakan lapisan anti penguapan. Boleh dikata aki hybrid lebih mudah
perawatannya dibandingkan dengan aki basah konvensional.
Dan terakhir adalah aki kering. Istilah kering muncul karena aki tipe ini tidak
memiliki lubang pengisian air aki. Berhubung tidak ada lubangnya, maka
banyak orang bilang aki ini kering, gak pake air aki. Hal ini kurang tepat
karena aki tipe ini tetaplah basah hanya saja sudah tidak menggunakan
media air aki lagi tapi menggunakan gel2 di dalamnya. Nah aki jenis ini
lebih tepat disebut aki maintenance free (MF). Salah satu keunggulan dari
aki MF adalah tingkat penguapannya sangat rendah sehingga boleh dibilang
relatif tidak memerlukan perawatan. Selain itu aki MF bisa diletakkan berdiri
ato tidur. Dengan berbagai kelebihannya aki MF dibanderol paling mahal
dibandingkan dengan aki basah & aki hybrid.
B. Pengertian Baterai
adalah sebuah sel listrik dimana di dalamnya berlangsung proses
elektrokimia yang reversibel (dapat berbalikan) dengan efisiensinya
yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversibel,
adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari
tenaga listrik menjadi tenaga kimia, pengisian kembali dengan cara
regenerasi dari elektroda-elektroda yang dipakai, yaitu dengan
melewatkan arus listrik dalam arah (polaritas) yang berlawanan di
dalam sel.
1. Kotak aki : Berfungsi sebagai rumah atau wadah dari komponen
aki yang terdiri atas cairan aki, pelat positif dan pelat negatif berikut
separatornya.
2.Tutup aki: Berada di atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang
pengisian air aki ke dalam wadahnya. Sehingga aki tidak mudah tumpah.
Di aki kering tertentu tidak ada komponen ini. Kalaupun ada tidak boleh
dibuka.
3. Lubang ventilasi : Untuk tipe konvensional ada di samping atas dan ada
slangnya. Berfungsi untuk memisahkan gas hydrogen dari asam sulfat
serta sebagai saluran penguapan air aki. Sedang tipe MF, gas hydrogen
dikondisikan lagi menjadi cairan sehingga tidak dibutuhkan lubang
ventilasi.
4. Pelat logam: Terdiri dari pelat positif dan negatif. Untuk pelat positif
dibuat dari logam timbel preoksida (PbO2). Sedangkan pelat negatif
hanya dibuat dari logam timbel (Pb).
5. Air aki: Dibuat dari campuran air (H2O) dan asam sulfat (SO4).
6. Separator: Berada di antara pelat positif dan negatif, separator
bertugas untuk memisahkan atau menyekat pelat positif dan negatif agar
tidak saling bersinggungan yang dapat menimbulkan short alias hubungan
arus pendek.
7. Sel: Adalah ruangan dalam wadah bentuk kotak-kotak yang berisi
cairan aki, pelat positif dan negatif berikut seperatornya.
8. Terminal aki: Keduanya berada di atas wadah, karena merupakan
ujung dari rangkaian pelat-pelat yang nantinya dihubungkan ke beban
arus macam lampu dan lainnya. Bagian ini terdiri dari terminal.
E. Tips Agar Aki Motor Tahan Lama
Aki Kering
Aki kering dapat dikenali dari bentuknya yang simple dan praktis tanpa
lobang pengisian. Aki kering disebut juga sebagai aki maintenance
free (MF) yang berarti bebas perawatan. Banyak anggapan bahwa aki jenis
ini kering ( sesuai dengan namanya ), namun sebenarnya aki kering tetap
menggunakan media. Aki kering tidak berisi H2SO4 tetapi berisi gel,
sehingga jenis aki kering mempunyai penguapan yang sangat sedikit sekali
( seperti hampir tidak ada penguapan ), sehingga praktis tidak memerlukan
penambahan ( gel ).
Sepintas aki hybrid sama dengan aki basah, namun jika diamati lebih jelas
ternyata material yang digunakan lebih bagus karena telah dilapisi dengan
lapisan anti penguapan, sehingga penguapan aki hybrid lebih sedikit jika
dibandingkan dengan aki basah. Sehingga penambahan air suling menjadi
lebih lama.
Aki basah
dapat dikenali dengan adanya tutup yang berada di atasnya yang berguna
untuk menambah air accu ( air suling ). Penambahan air suling setelah air
zuur ( air aki ) berada pada level low atau di bawahnya ( garis bawah ).
Pengurangan cairan dalam air aki basah disebabkan oleh penguapan
sebagai akibat dari pemakaian. Accu basah memerlukan perawatan yang
kontinyu.
G. Konstruksi
1. Plat Positip Plat positip terbuat dari material PbO2 (lead peroxide) yang
berwarna coklat tua
2. Plat Negatip Plat negatip terbuat dari material Pb (spongy lead) yang
berwarna kelabu. Untuk mencegah plat positip dan plat negatip
bersinggungan, dipasang separator, yang terbuat dari polyvynil chloride
(PVC) yang berpori-pori.
I.Elektrolit (H2SO4)
L. Larutan Elektrolit
Hasil campuran 36 % Asam Sulfat dan 64 % air akan menghasilkan
elektrolit yang berat jenisnya 1.270 pada 80 derajat F (27 derajat
C).Larutan elektrolit ini terdiri dari pencampuran antara Asam Sulfat
(H2SO4) yang berat jenisnya 1.835 dan air (H2O) yang berat jenisnya 1
dengan komposisi tertentu.
M. Terminal Voltage
Terminal voltage adalah batas tegangan baterai yang diijinkan pada saat
discharging dan recharging.
a. Saat Discharging
Ketika baterai dipakai dengan arus besar, sebagia contoh digunakan untuk
memutar engine waktu start, maka tahanan dalam baterai akan naik. Hal
ini tidak hanya disebabkan berkurangnya asam sulfat (yang semestinya
untuk mempertahankan kecepatan reaksi kimia antara plat-plat dan
elektrolit), tetapi juga akibat polarisasi baterai itu.
b. Saat Recharging
Pada saat recharging ( arus pengisian kurang lebih seper sepuluh dari arus
discharging rata-rata ) maka akan menghasilkan naiknya perbedaan
potensial antara positip dan negatip. Pada saat recharging tersebut, akan
timbul gelembung-gelembung karena peristiwa elektrolisa (penguraian)
H2O. Gelembung-gelembung tersebut dapat menyebabkan umur baterai
pendek. Oleh karena itu, ketika recharging apabila sudah mencapai
terminal voltage, maka recharging dihentikan.
N. Self Discharge
Suatu baterai yang telah diisi elektrolit, jika didiamkan (tidak dipakai) akan
kehilangan muatan listriknya. Hal ini disebabkan, setelah baterai diisi
elektrolit, maka baterai mulai mengalami suatu reaksi kimia, meskipun
baterai tersebut dipakai atau tidak. Sifat seperti ini tidak dapat dihindarkan
pada semua baterai. Kehilangan muatan listrik yang tersimpan tanpa
pemakaian melalui rangakaian luar disebut “Self Discharge” Sebab-sebab
self discharge sebagai berikut :
1. Plat negatip beraksi langsung dengan asam sulfat dari elektrolit
membentuk timbal sulfat (Pb SO4)
2. Hubungan singkat antara plat positip dan plat negatip melalui endapan
dari material aktif
3. Jika suhu dan konsentrasi elektrolit tidak merata disekitar plat positip
dan negatip akan terjadi reaksi elektrokimia local.
Hal-hal seperti di atas ini yang menyebabkan muatan baterai akan
berkurang meskipun tidak dipakai. Reaksi kimia yang terjadi dalam baterai
akan lebih cepat dengan kenaikan suhu elektrolit. Hal ini juga berarti “Self
Discharge” akan bertambah cepat jika suhu lebih tinggi. Jadi penyimpanan
baterai pada suhu rendah lebih efektif dalam memperkecil kecepatan “Self
Discharge”. Faktor lain yang mempercepat “Self Discharge” adalah bila
elektrolit atau air suling yang diisikan ke dalam baterai mengandung
material-material yang tidak diinginkan, karena akan menimbulkan reaksi
local.
O. Kapasitas Baterai
Kapasitas baterai adalah jumlah listrik yang dapat dihasilkan dengan
melepaskan arus tetap, sampai dicapai voltage ahir. Besarnya ditentukan
dengan mengalikan besar arus pelepasan dengan waktu pelepasan dan
dinyatakan dalam AH (Ampere Hour). Jadi untuk menyatakan kapasitas
baterai, perlu ditentukan laju arus pelepasan. Karena kapasitas baterai
tergantung dari kuat arus pelepasan. Misalnya suatu baterai mempunyai
kapasitas 100 AH untuk laju arus 20 jam. Ini berarti baterai tersebut
sanggup melepaskan muatan sebesar 5 ampere selama 20 jam. Tapi tidak
berarti mampu melepaskan muatan sebesar 10 ampere selama 10 jam.
Jadi jika ingin membandingkan kapasitas baterai perlu disamakan dahulu
laju arus pelepasan muatan listriknya.
P. Pengetesan Baterai
Kondisi dari sebuah baterai ditunjukan oleh berat jenis larutan
elektronitnya. Salah satu cara yang paling sederhana dan lebih dipercaya
adalah dengan mengukur berat jenis dari larutan elektrolit. Alat untuk
mengukur berat jenis elektrolit disebut “Hydrometer” dan dilengkapi dengan
thermometer untuk mengetahui temperatur elektrolit. Hydrometer
dikalibrasi untuk mengukur berat jenis elektrolit pada temperature standar
(JIS) 20 derajat celcius (68 derajat F). Untuk menentukan pembacaan
berat jenis yang benar adalah sebagi berikut :
- Bila suhu di atas 20 derajat C (68 derajat F), ditambah 0,0007 tiap
kenaikan 1 derajat C. - Bila suhu di bawah 20 derajat C (68 derajat F),
dikurangi 0,0007 tiap penurunan 1 derajat C.
Sebagai contoh, pada suhu 49 derajat C didapatkan pembacaan berat
jenis elektrolit 1,2597. Dimana pengukuran ini suhu elektrolitnya 29 derajat
celcius di atas standar yang ditetapkan yaitu 20 derajat JIS. Sehingga
pembacaan berat jenis yang sebenarnya dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
S20 = St + 0,0007 (t – 20)
= 1.2597 + 0,0007 (49 – 20)
= 1,2597 + 0,0203 = 1,28
Jadi pembacaan yang benar setelah dikoreksi dengan temperature adalah
1,28
Q. Perawatan Baterai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat penyimpanan baterai :
1. Baterai yang tidak dipakai harus disimpan di tempat yang kering, sejuk
dan tidak kena sinar matahari langsung, karena bias mempercepat reaksi
kimia (self discharge)
2. Baterai yang diterima lebih dahulu sebaiknya didahulukan
pemakaiannya.
3. Untuk baterai tipe basah, perlu adanya pengisian secara periodi, yaitu
minimal 1 bulan sekali, untuk menjaga baterai tetap full charge dan tidak
cepat rusak.
R. Peringatan Keselamatan
Asam Sulfat sangat berbahaya, dapat menyebabkan kulit dan mata
teriritasi dan terbakar. Asam Sulfat juga dapat menyebabkan ledakan pada
beberapa kasus. Saat bekerja dengan Aki dan Elektrolit, lindungi diri Anda
dengan kaca mata pelindung, dan pelindung wajah. Pakailah bahan
garmen untuk melindungi wajah, tangan dan tubuh Anda. Selain hal-hal di
atas, perhatikan dengan tindakan-tindakan pencegahan di bawah ini:
1. Selalu bekerja di udara terbuka atau tempat yang mempunyai ventilasi
besar pada saat Anda bekerja dengan Aki.
2. Pastikan tempat sekitar Anda bebas dari sumber api ataupun percikan
api, bahkan rokok. Sumber Api dapat menyebabkan Aki meledak.
3. Selalu pastikan tutup pengisian Elektrolit tertutup erat dan tepat.
4. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
5. Selalu putuskan hubungan kabel negatif terlebih dahulu pada saat
pelepasan Aki, dan menghubungkannya paling akhir pada saat
pemasangan Aki.
6. Jangan pernah bersentuhan dengan Aki pada saat pengisian aliran listrik
(charging), pengetesan, atau penyetruman mesin.
7. Matikan semua kelistrikan sebelum memutuskan koneksi arus listrik.
PENUTUP
Kesimpulan :
Dengan berakhirnya hasil tulisan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Allah
SWT dan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan kesempatan dan
kesehatan sehingga penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik.
Saran-saran :
Adapun saran-saran yang ingin saya sampaikan sebagai berikut:
1. Untuk memasuki dunia industri diperlukan keterampilan yang cukup.
2. Persiapan mental yang kuat dan biasakan hidup dengan disiplin.
3. Taati semua peraturan yang berlaku dan jangan coba-coba melanggarnya
walaupun dalam artian sedikit.
4. Biasakan bersikap/berfikir kreatif dan inisiatif dalam bekerja.