Anda di halaman 1dari 8

JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, Mei 2015, hlm. 22-29 Vol. 12 No.

1
ISSN: 1693-5683

ISOLASI SITRONELLAL DARI MINYAK SEREH WANGI (Cymbopogon winterianus Jowit)


DENGAN DISTILASI FRAKSINASI PENGURANGAN TEKANAN

Lucia Wiwid Wijayanti*)

Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Sanata Dharma

Abstract: It has been carried out the isolation of citronellal from citronella oil by fractinational distillation
under reduced pressure. From 500 g citronella oil, citronellal has been received at the amount of 10 g with
the purity of 81.30%, 210 g with the purity of 99.14%.

Keywords: isolation of citronellal, citronella oil, fractional distillation under reduced pressure

1. Pendahuluan Minyak sereh wangi adalah minyak atsiri yang


Indonesia adalah negeri tropis yang kaya diperoleh dari penyulingan uap daun tanaman
sumber daya alam. Kekayaannya yang menonjol itu sereh wangi. Secara botani, sereh wangi
telah dikenal dunia sejak lama. Selama berabad- merupakan tanaman stolonifera, terdiri dari dua
abad, salah satu yang menarik dunia barat untuk tipe yang dapat dibedakan berdasarkan morfologis
datang adalah rempah-rempah. Sampai hari ini dan fisiologis. Kedua tipe tanaman sereh wangi itu
Indonesia masih memainkan peran penting dalam adalah: Cymbopogon nardus Rendle, lenabatu
perdagangan rempah-rempah, termasuk minyak (Andropogon nardus ceylon de Jong) dan
atsiri yang dihasilkannya beserta turunan- Cymbopogon winterianus Jowitt, mahapengiri
turunannya. Minyak atsiri dan turunan-turunannya (Andropogon nardus Java de Jong). Mahapengiri
adalah bagian utama dalam dunia flavour dan dapat dikenal dari bentuk daunnya yang biasanya
fragrance. Industri flavour dan fragrance adalah lebih pendek dan lebih lebar daripada lenabatu.
bidang industri yang cukup besar. Minyak sereh Penyulingan sereh wangi tipe mahapengiri
wangi adalah salah satu minyak atsiri yang penting. menghasilkan rendemen minyak lebih tinggi
Senyawa-senyawa penyusun minyak atsiri dan daripada lenabatu. Selain itu minyak dari
turunannya dipergunakan secara luas dalam industri mahapengiri bermutu lebih baik (kadar geraniol
farmasi dan makanan. Indonesia termasuk produsen dan sitronelal lebih tinggi). Namun demikian
terbesar minyak sereh wangi dunia (Idawanni, mahapengiri membutuhkan tanah yang lebih
2015). subur, curah hujan lebih banyak dan budidaya
Sastrohamidjojo (1981) telah melakukan yang lebih ketat dibandingkan tanaman tipe
identifikasi konstituen penyusun minyak sereh lenabatu (Guenther, 1990). Terdapat dua tipe
wangi. Menurut Wijesekera (1973), komponen minyak sereh wangi (minyak sitronela) di dunia,
penyusun minyak sereh yaitu sitronelal, sitronelol yaitu: Tipe Sri Lanka, berasal dari distilasi uap
dan geraniol dapat diubah menjadi turunan- daun dari spesies Cymbopogon nardus. Minyak
turunannya yang digunakan secara luas dalam tipe ini berwujud cair, berwarna kuning pucat
industri parfum. Minyak sereh dapat ditingkatkan sampai coklat dengan bau segar, seperti rumput
nilai ekonominya dengan cara mengisolasi dan agak seperti kamfer. Minyak Sri Lanka kurang
komponen utamanya yaitu sitronelal, sitronelol dan bernilai ekonomis dibanding minyak tipe Jawa dan
geraniol dan mengkonversi komponen utamanya digunakan hanya sebagai pewangi sabun, bubuk
yaitu sitronelal menjadi turunannya (Gambar 1). pencuci dan produk

*Email korespondensi: lwijayanti@usd.ac.id


WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 23

Minyak Sereh

CHO CH2OH CH2OH

Sitronelal Geraniol
Sitronelol

CH2OR CH2OH
OH

Mentol Sitronelil ester Dimetil oktanol

CH2OR OH
OR

Mentil ester Geranil ester Merolidol

HOH2C

CHO

OH

Hidroksi sitronelal Farnesol

Gambar 1. Bahan dasar parfum sintetik yang diperoleh dari minyak sereh

keperluan rumah tangga lainnya. Tipe Jawa, limonen, linalool, sitronelal, sitronelol, geraniol,
diperoleh dari distilasi uap daun Cymbopogon VLWURQHOLO DVHWDW -NDULRILOHQ JHUDQLO DVHWDW -
winterianus Jowitt atau mahapengiri. Minyak tipe kadinen dan elemol. Komponen yang utama
ini berwarna kuning pucat sampai coklat pucat adalah sitronelal, sitronelol dan geraniol.
mempunyai bau yang manis, seperti bunga mawar Sitronelal, sitronelol dan geraniol termasuk
dengan sentuhan aroma sitrus yang kuat dari golongan monoterpenoid yaitu gabungan dari dua
sitronelal. Minyak tipe Jawa dapat mengandung kerangka isoprena (Pine, 1988).
total senyawa yang dapat diasetilasi mencapai 97% Ketiga komponen utama minyak sereh wangi
dan sampai 45% senyawa karbonil, tergantung pada dapat diisolasi dengan cara fisika yaitu dengan
waktu memanen. Sekarang ini, produser utama distilasi fraksinasi pengurangan tekanan dan cara
minyak tipe Jawa adalah Taiwan, China dan Jawa kimia. Secara kimia, sitronelal dapat dipisahkan
(Bauer,1997). Minyak sereh tipe Jawa mempunyai dengan menggunakan natrium bisulfit. Isolasi
sebelas komSRQHQ GL GDODPQ\D \DLWX .-pinen, secara fisika yaitu dengan distilasi pengurangan
24 WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

tekanan menghasilkan total sitronelal sebanyak Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah
35%, sedangkan pemisahan dengan natrium bisulfit dengan metode ekstraksi dengan menambahan
memberikan hasil 18,4%. Dari segi kemurnian, bisulfit dan diikuti dengan distilasi dilakukan oleh
pemisahan dengan bisulfit menghasilkan sitronelal Muyassaroh (2015). Metode ekstraksi dengan
dengan kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan penambahan bisulfit diikuti distilasi dilakukan
dengan pemisahan secara fisika (Sastrohamidjojo, dengan tujuan mendapatkan sitronelal yang
1981). dengan kadar yang tinggi. Dengan cara ini
Windholz dkk. (1983) menyebutkan bahwa didapatkan sitronelal dengan kadar 40,35%.
sitronelal mempunyai rumus molekul C10H18O dan Penelitian ini dilakukan dengan metode
massa molekul 154,24. Sitronelal adalah konstituen distilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan,
utama minyak sereh wangi dan dijumpai pula pada tanpa didahului ekstraksi.
minyak atsiri lain, seperti minyak lemon, lemon
grass dan melissa. Sitronelal berwujud cair, 2. Metode Penelitian
mempunyai titik didih 47|C pada tekanan 1 mmHg, Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
larut dalam alkohol, sangat sedikit larut dalam air. adalah minyak sereh wangi dari pengrajin minyak
Kegunaan sitronelal adalah sebagai penolak atsiri Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta. Alat-
serangga dan pewangi sabun. alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
seperangkat alat distilasi fraksinasi dengan
O O pengurangan tekanan, alat-alat gelas laboratorium,
H H
neraca analitik digital.
(R)
H
(S)
H
Sistem kromatografi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kromatografi Gas (GC,
Hewlett-Packard 5890 Seri II ) dengan kondisi
operasi:
Jenis kolom : HP-5
Suhu awal kolom : 80oC
(R)-sitronelal (S)-sitronelal Kenaikan suhu : 10oC/menit
Jenis detektor : FID
Gambar 2. Bentuk stereoisomer sitronelal Suhu detektor : 270 oC
Suhu injektor : 260 oC
Morrison (1986) menyebutkan bahwa sitronelal Gas pembawa : He
merupakan senyawa aldehida tak jenuh dan Sistem spektrofotometer IR (Shimadzu FT IR
mempunyai satu atom karbon asimetris (atom 8201 PC) digunakan untuk jenis sampel cair
karbon kiral) yaitu pada C nomor tiga, sehingga (dalam sel NaCl).
mempunyai dua bentuk stereoisomer atau sepasang Sistem kromatografi gas-spektrometer massa yang
enantiomer, (R)-sitronelal dan (S)-sitronelal digunakan adalah Shimadzu GC-17A/MS QP 5000
(Gambar 2). dengan kondisi operasi:
Sitronelal murni berbentuk cairan tidak Jenis pengionan : Electron Impact
berwarna dengan bau yang menyegarkan, Jenis kolom : DB-1, panjang 30 m
mengingatkan pada bau balsam mint. Sitronelal Suhu kolom : 100-290 oC (dengan
dipergunakan secara terbatas sebagai pewangi kenaikan 10oC/menit)
sabun dan deterjen. Kegunaan utamanya adalah Gas pembawa : He
untuk produksi isopulegol, sitronelol dan
hidroksisitronelal (Bauer dkk., 1997). 2.1. Jalannya Penelitian
Ferdayanti dkk (2014) melakukan pemekatan Sebelum dilakukan isolasi sitronellal,
sitronelal dari minyak sereh wangi dengan distilasi terlebih dahulu dilakukan analisis dengan
fraksinasi pengurangan tekanan dan didapatkan kromatografi gas. Analisis minyak sereh dengan
hasil sitronelal dengan kemurnian 25,38%. kromatografi gas ini akan membantu dalam isolasi.
WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 25

2.2. Isolasi sitronelal dapat diperoleh sitronelal dengan % AUC


Minyak sereh sebanyak 500 g dimasukkan mencapai di atas 99%, yaitu pada fraksi II dan III,
ke dalam labu leher tiga kapasitas 1000 mL yang seperti ditunjukkan oleh Tabel I dan Gambar 4.
dilengkapi seperangkat alat distilasi fraksinasi Dari spektrum infra merah sitronelal (Gambar 5)
dengan pengurangan tekanan. Fraksi-fraksi yang dapat diidentifikasi gugus-gugus fungsi sebagai
diperoleh dianalisis dengan kromatografi gas, berikut: pita serapan dengan intensitas lemah pada
spektrofotometer infra merah dan kromatografi gas- 1670 cm-1 atau di dekatnya yang diakibatkan oleh
spektrometer massa. rentangan C=C (Silverstein dkk., 1991) pada
spektrum infra merah sitronelal ini muncul pada
1676 cm-1. Serapan pada 831,3 cm -1 dengan
3. Hasil dan Pembahasan intensitas medium diakibatkan oleh vibrasi
Kromatogram minyak sereh wangi yang akan bengkokan keluar bidang dari =C-H. Serapan kuat
dipisahkan menunjukkan terdapat 22 puncak yang dan tajam pada 1726,2 cm-1 menunjukkan adanya
dapat diartikan bahwa setidaknya terdapat 22 vibrasi rentangan C=O atau adanya gugus
senyawa yang terkandung (Gambar 3). Analisis karbonil. Pita pada 2856 cm-1 dan 2715 cm-1
kuantitatif dilakukan secara semi kuantitatif, yaitu disebabkan oleh rentangan ±C-H. Serapan pada
dengan melihat persentase relatif luas area di bawah 1726,2 cm-1 dan pita pada 2856 cm-1 dan 2715 cm-
1
kurva dari masing-masing puncak pada adalah bukti yang baik akan adanya gugus
kromatogram atau % AUC (Area Under Curve). aldehid (Silverstein dkk, 1991). Pita pada 2964
Minyak sereh wangi didistilasi dengan cm-1 dan 2916 cm-1 diakibatkan oleh vibrasi
pengurangan tekanan untuk memisahkan sitronelal rentangan ±C-H simetris dan asimetris. Serapan
dari komponen yang lain. Tiga fraksi distilat yang pada 1379 cm-1 diakibatkan oleh vibrasi
ditampung dianalisis dengan kromatografi gas. bengkokan ±C-H simetris dari metil.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahap
pemisahan yang dilakukan pada tekanan 35 mmHg,

Gambar 3. Kromatogram minyak sereh wangi yang akan dipisahkan


26 WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

Tabel 1. Distilat yang diperoleh dari fraksinasi minyak sereh wangi


Distilat Titik didih (oC), 35 mmHg Berat (g) % AUC sitronelal
Fraksi I 40 10 81,30 %
Fraksi II 100 30 99,13 %
Fraksi III di atas 100 sd 120 180 99,14 %
Ket: Fraksi II dan Fraksi III yang % AUC sitronelalnya hanya terpaut 0,01%.

Gambar 4. Kromatogram distilat minyak sereh wangi. A: fraksi I; B: fraksi II; dan C: fraksi III

Serapan pada 1456 cm-1 diakibatkan oleh (Gambar 6) disimpulkan sebagai puncak dari
serapan karena vibrasi bengkokan ±C-H sitronelal dengan mempertimbangkan spektra
asimetris dari metil yang tumpang tindih dengan massa puncak tersebut (Gambar 7).
serapan karena vibrasi bengkokan menggunting Fragmentasi sitronelal mempunyai = 154
(scissoring) dari ±CH2-. sesuai dengan massa sitronelal dan mempunyai
Terhadap distilat minyak sereh wangi fraksi puncak dasar pada m/z = 41. Pola fragmentasi
III dilakukan juga analisis dengan GC-MS. sitronelal ditunjukkan pada Gambar 8.
Puncak nomor 3 kromatogram GC-MS fraksi III
WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 27

Gambar 5. Spektrum infra merah sitronelal (distilat minyak sereh wangi fraksi III)

Gambar 6. Kromatogram GC-MS sitronelal (distilat minyak sereh wangi fraksi III)

Gambar 7. Spektra massa sitronelal sesuai puncak nomor 3 kromatogram GC-MS


distilat minyak sereh wangi fraksi III
28 WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas

O O rH
- CH3 - H2O
+

m/z = 154 m/z = 121


m/z = 139
rH
- HCCH

m/z = 95

O _
OH

m/z = 69

m/z = 154

- CH2

- CH2

m/z = 41
m/z = 55
Gambar 8. Pola fragmentasi sitronelal

4. Kesimpulan menghasilkan sitronelal dengan kemurnian yang


Pemisahan tiga komponen utama minyak sereh tinggi.
wangi, dapat dilakukan dengan distilasi fraksinasi
pengurangan tekanan. Dari 500 g minyak sereh Keterbatasan Penelitian
wangi, sitronelal diperoleh sebanyak 10 g dengan % Analisis kuantitatif yang dilakukan pada
AUC 81,30% dan 210 g dengan % AUC 99,14%. penelitian ini termasuk pada analisis semi
Berdasarkan %AUC dari hasil isolasi dapat kuantitatif. Analisis kuantitatif lebih lanjut perlu
disimpulkan bahwa isolasi sitronelal dengan metode dilakukan dengan memasukkan respons faktor
distilasi fraksinasi pengurangan tekanan masing-masing senyawa yang terdapat pada
WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 29

sampel atau dengan membandingkannya dengan teknologi/712-serai-wangi-tanaman-penghasil-atsiri-


sitronelal standard. yang-potensial diakses tanggal 12 November 2015
Morrison, 1986, Chiral Compounds, Fluka Chemie AG,
Switzerland.
Daftar Pustaka
Muyasarroh, 2012, Sitronellal dari Minyak Sereh Wangi
Bauer, K., D. Garbe, H. Surburg, 1997, Common Fragrance
dengan Variasi Kecepatan Pengadukan dan Penambahan
and Flavor Materials,Pre- paration, Properties and
Natrium Bisulfit, Institut Teknologi Nasional, Malang,
Uses, Third Edition, Wiley-VCH, Weinheim.
http://www.scribd.com/doc/91926701/82-279-1-
Ferdayanti dkk., 2014, Pemekatan Sitronelal Dalam PB#scribd diakses 12 November 2015.
Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon Nardus L.) Pine, 1988, Organic Chemistry, Fourth Ed., McGraw-Hill,
Dengan Fraksinasi Distilasi dan Identifikasi New York.
Menggunakan KG-SM, Indonesian Journal of Sastrohamidjojo, H., 1981, A Study of Some Indonesian
Chemical Research, Vol 2 No 1. Essential Oils, Disertation, Universitas Gadjah Mada,
Guenther, E., 1990, Minyak Atsiri, Penerjemah S. Ketaren dan Yogyakarta.
R. Mulyono J., Jilid IV A, Penerbit Universitas Indonesia, Wijesekera, R.O.B., 1973, The Chemical Composition and
Jakarta. Analysis of Citronella Oil, Journal of the National
Idawanni, 2015, Serai Wangi Tanaman Penghasil Atsiri yang Science Council of Srilanka, 1, 67-81.
Potential, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Aceh, Windholz, M., S. Budavari, R.F., Blumetti dan E.S.,
http://nad.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info- Otterbein, 1983, The Merck Index, Merck and Co., Inc.,
Rahway, N.J.

Anda mungkin juga menyukai