1
ISSN: 1693-5683
Abstract: It has been carried out the isolation of citronellal from citronella oil by fractinational distillation
under reduced pressure. From 500 g citronella oil, citronellal has been received at the amount of 10 g with
the purity of 81.30%, 210 g with the purity of 99.14%.
Keywords: isolation of citronellal, citronella oil, fractional distillation under reduced pressure
Minyak Sereh
Sitronelal Geraniol
Sitronelol
CH2OR CH2OH
OH
CH2OR OH
OR
HOH2C
CHO
OH
Gambar 1. Bahan dasar parfum sintetik yang diperoleh dari minyak sereh
keperluan rumah tangga lainnya. Tipe Jawa, limonen, linalool, sitronelal, sitronelol, geraniol,
diperoleh dari distilasi uap daun Cymbopogon VLWURQHOLO DVHWDW -NDULRILOHQ JHUDQLO DVHWDW -
winterianus Jowitt atau mahapengiri. Minyak tipe kadinen dan elemol. Komponen yang utama
ini berwarna kuning pucat sampai coklat pucat adalah sitronelal, sitronelol dan geraniol.
mempunyai bau yang manis, seperti bunga mawar Sitronelal, sitronelol dan geraniol termasuk
dengan sentuhan aroma sitrus yang kuat dari golongan monoterpenoid yaitu gabungan dari dua
sitronelal. Minyak tipe Jawa dapat mengandung kerangka isoprena (Pine, 1988).
total senyawa yang dapat diasetilasi mencapai 97% Ketiga komponen utama minyak sereh wangi
dan sampai 45% senyawa karbonil, tergantung pada dapat diisolasi dengan cara fisika yaitu dengan
waktu memanen. Sekarang ini, produser utama distilasi fraksinasi pengurangan tekanan dan cara
minyak tipe Jawa adalah Taiwan, China dan Jawa kimia. Secara kimia, sitronelal dapat dipisahkan
(Bauer,1997). Minyak sereh tipe Jawa mempunyai dengan menggunakan natrium bisulfit. Isolasi
sebelas komSRQHQ GL GDODPQ\D \DLWX .-pinen, secara fisika yaitu dengan distilasi pengurangan
24 WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas
tekanan menghasilkan total sitronelal sebanyak Penelitian lain yang pernah dilakukan adalah
35%, sedangkan pemisahan dengan natrium bisulfit dengan metode ekstraksi dengan menambahan
memberikan hasil 18,4%. Dari segi kemurnian, bisulfit dan diikuti dengan distilasi dilakukan oleh
pemisahan dengan bisulfit menghasilkan sitronelal Muyassaroh (2015). Metode ekstraksi dengan
dengan kemurnian yang lebih tinggi dibandingkan penambahan bisulfit diikuti distilasi dilakukan
dengan pemisahan secara fisika (Sastrohamidjojo, dengan tujuan mendapatkan sitronelal yang
1981). dengan kadar yang tinggi. Dengan cara ini
Windholz dkk. (1983) menyebutkan bahwa didapatkan sitronelal dengan kadar 40,35%.
sitronelal mempunyai rumus molekul C10H18O dan Penelitian ini dilakukan dengan metode
massa molekul 154,24. Sitronelal adalah konstituen distilasi fraksinasi dengan pengurangan tekanan,
utama minyak sereh wangi dan dijumpai pula pada tanpa didahului ekstraksi.
minyak atsiri lain, seperti minyak lemon, lemon
grass dan melissa. Sitronelal berwujud cair, 2. Metode Penelitian
mempunyai titik didih 47|C pada tekanan 1 mmHg, Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
larut dalam alkohol, sangat sedikit larut dalam air. adalah minyak sereh wangi dari pengrajin minyak
Kegunaan sitronelal adalah sebagai penolak atsiri Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta. Alat-
serangga dan pewangi sabun. alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
seperangkat alat distilasi fraksinasi dengan
O O pengurangan tekanan, alat-alat gelas laboratorium,
H H
neraca analitik digital.
(R)
H
(S)
H
Sistem kromatografi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Kromatografi Gas (GC,
Hewlett-Packard 5890 Seri II ) dengan kondisi
operasi:
Jenis kolom : HP-5
Suhu awal kolom : 80oC
(R)-sitronelal (S)-sitronelal Kenaikan suhu : 10oC/menit
Jenis detektor : FID
Gambar 2. Bentuk stereoisomer sitronelal Suhu detektor : 270 oC
Suhu injektor : 260 oC
Morrison (1986) menyebutkan bahwa sitronelal Gas pembawa : He
merupakan senyawa aldehida tak jenuh dan Sistem spektrofotometer IR (Shimadzu FT IR
mempunyai satu atom karbon asimetris (atom 8201 PC) digunakan untuk jenis sampel cair
karbon kiral) yaitu pada C nomor tiga, sehingga (dalam sel NaCl).
mempunyai dua bentuk stereoisomer atau sepasang Sistem kromatografi gas-spektrometer massa yang
enantiomer, (R)-sitronelal dan (S)-sitronelal digunakan adalah Shimadzu GC-17A/MS QP 5000
(Gambar 2). dengan kondisi operasi:
Sitronelal murni berbentuk cairan tidak Jenis pengionan : Electron Impact
berwarna dengan bau yang menyegarkan, Jenis kolom : DB-1, panjang 30 m
mengingatkan pada bau balsam mint. Sitronelal Suhu kolom : 100-290 oC (dengan
dipergunakan secara terbatas sebagai pewangi kenaikan 10oC/menit)
sabun dan deterjen. Kegunaan utamanya adalah Gas pembawa : He
untuk produksi isopulegol, sitronelol dan
hidroksisitronelal (Bauer dkk., 1997). 2.1. Jalannya Penelitian
Ferdayanti dkk (2014) melakukan pemekatan Sebelum dilakukan isolasi sitronellal,
sitronelal dari minyak sereh wangi dengan distilasi terlebih dahulu dilakukan analisis dengan
fraksinasi pengurangan tekanan dan didapatkan kromatografi gas. Analisis minyak sereh dengan
hasil sitronelal dengan kemurnian 25,38%. kromatografi gas ini akan membantu dalam isolasi.
WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 25
Gambar 4. Kromatogram distilat minyak sereh wangi. A: fraksi I; B: fraksi II; dan C: fraksi III
Serapan pada 1456 cm-1 diakibatkan oleh (Gambar 6) disimpulkan sebagai puncak dari
serapan karena vibrasi bengkokan ±C-H sitronelal dengan mempertimbangkan spektra
asimetris dari metil yang tumpang tindih dengan massa puncak tersebut (Gambar 7).
serapan karena vibrasi bengkokan menggunting Fragmentasi sitronelal mempunyai = 154
(scissoring) dari ±CH2-. sesuai dengan massa sitronelal dan mempunyai
Terhadap distilat minyak sereh wangi fraksi puncak dasar pada m/z = 41. Pola fragmentasi
III dilakukan juga analisis dengan GC-MS. sitronelal ditunjukkan pada Gambar 8.
Puncak nomor 3 kromatogram GC-MS fraksi III
WIJAYANTI Jurnal Farmasi Sains dan Komunitas 27
Gambar 5. Spektrum infra merah sitronelal (distilat minyak sereh wangi fraksi III)
Gambar 6. Kromatogram GC-MS sitronelal (distilat minyak sereh wangi fraksi III)
O O rH
- CH3 - H2O
+
m/z = 95
O _
OH
m/z = 69
m/z = 154
- CH2
- CH2
m/z = 41
m/z = 55
Gambar 8. Pola fragmentasi sitronelal