Anda di halaman 1dari 19

Pengertian Balance Scorecard

Menurut Para Ahli

Menurut Luis dan Menurut Dr. Robert


Kaplan dan David Norton
Biromo
Suatu alat manajemen kinerja dari Harvard Business
Sebuah metode alternatif yang
yang dapat membantu organisasi
digunakan perusahaan untuk mengukur
untuk menerjemahkan visi dan
kinerja perusahaan secara lebih
strategi ke dalam aksi dengan
komprehensif, tidak hanya terbatas
memanfaatkan sekumpulan pada kinerja keuangan, namun meluas
indikator finansial, non finansial ke kinerja non keuangan, seperti
yang kesemuanya terjalin dalam perspektif pelanggan, Proses bisnis
suatu hubungan sebab akibat”. internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan”.
Pengertian Balance Scorecard
Menurut Para Ahli

Menurut Mulyadi
Menurut Tunggal Terdiri dari dua kata yaitu Balanced
Laporan akuntansi yang di dan scorecard. Scorecard diartikan
dalamnya terdapat empat sebagai kartu skor, maksudnya adalah
kartu skor yang akan digunakan untuk
faktor dari perusahaan agar merencanakan skor yang diwujudkan
perusahaan itu sukses yang di masa yang akan datang.
pertama adalah kinerja Sedangkan Balanced artinya
finansial, kepuasan berimbang, untuk mengukur kinerja
eksekutif secara berimbang dari
pelanggan, proses bisnis berbagi dimensi yaitu keuangan dan
internal, inovasi dan non keuangan jangka pendek dan
pembelajaran”. jangka panjang, intern dan ekstern
Tujuan Balance
Scorecard
• Memberi pedoman dalam penentuan tujuan-
tujuan dan ukuran scorecard
• Mendapatkan komitmen dari partisipan
proyek
• Mengklarifikasi kerangka kerja bagi
pelaksanaan dan proses manajemen yang
harus dilaksanakan setelah penyusunan
scorecard awal.
Fungsi - Fungsi
Balance Scorecard
• Sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan misi yang
dianut telah tercapai
• Sebagai alat ukur keunggulan kompetitif yang memiliki
perusahaan
• Sebagai panduan strategi untuk menjalankan bisnis
• Sebagai alat analisis efektifitas strategi yang telah
digunakan
• Memberikan gambaran kepada perusahaan terkait SWOT
yang dimiliki
• Sebagai alat key percormance indictor perusahaan
• Sebagai feedback terhadap sharehorlder
Manfaat Penggunaan Balanced
Scorecard

1. Perencanaan Strategis yang Lebih Baik


2. Peningkatan Komunikasi Strategi & Eksekusi
3. Penyelarasan Proyek dan Inisiatif yang Lebih Baik
4. Informasi Manajemen yang Lebih Berkualitas
5. Peningkatan Pelaporan Kinerja
6. Penyelarasan Organisasi yang Lebih Baik
7. Penyelarasan Proses yang Lebih Baik
Karakteristik Balanced
Scorecard
1. Komprehensif.
Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam pengukuran
kinerja, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif pelanggan,
perspektif proses bisnis internal, serta perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.
2. Koheren.
Balanced Scorecard mewajibkan personel untuk membangun hubungan
sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan dalam
perencanaan strategis.
3. Seimbang.
Keseimbangan diantara keempat perspektif dalam Balanced Scorecard yang
dihasilkan oleh sistem perencanaan strategis, sangat penting untuk
menghasilkan kinerja keuangan yang berjangka panjang.
4. Terukur.
Balanced Scorecard mengukur sasaran strategis yang sulit untuk diukur.
Perspektif dalam Balanced Scorecard
1. Perspektif Keuangan: Tujuan finansial menjadi fokus dan ukuran di semua
perspektif scorecard lainnya. Scorecard harus menjelaskan strategi perusahaan,
dimulai dengan tujuan finansial jangka panjang, dan kemudian
mengkaitkannya dengan berbagai ukuran tindakan yang harus diambil
berkenaan dengan proses finansial, pelanggan, proses internal, dan para pekerja
serta sistem untuk menghasilkan kinerja ekonomi jangka panjang yang
diinginkan perusahaan (Kaplan dan Norton, 2000).
2. Perspektif Pelanggan: Segmen pasar merupakan sumber yang akan menjadi
komponen penghasilan tujuan finansial perusahaan.
3. Perspektif Bisnis Internal: perusahaan melakukan pengukuran terhadap semua
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan
untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang dapat memberikan kepuasan
tertentu kepada pelanggan dan juga para pemegang saham
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran: mengungkapkan betapa pentingnya
suatu organisasi atau perusahaan bisnis untuk terus memperhatikan para
karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan
pengetahuan karyawan.
Langkah-langkah Balanced Scorecard
1. Assessment: Langkah awal dalam mengembangkan BSC adalah melakukan assessment
untuk mengetahui nilai inti dari organisasi.
2. Menentukan strategi: Strategi merupakan cara yang dilakukan oleh organisasi untuk
mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
3. Objectives: Strategi yang telah ditetapkan kemudian diperinci dan difokuskan ke dalam
sasaran strategis yang lebih spesifik.
4. Strategic Map: Setelah menetapkan sasaran strategis, organisasi membuat peta strategi
sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan sasaran strategis ke para individu di dalam
organisasi tersebut. Sasaran strategis ini kemudian diklasifikasikan ke setiap perspektif
yang digunakan oleh organisasi dan menggambarkan cause-effect relationship (hubungan
sebab-akibat) antara setiap perspektif.
5. Performance : mengukur kinerja organisasi tersebut dengan menentukan KPI (Key
Performance Indicator)/IKU (Indikator Kinerja Utama) dari setiap sasaran strategis serta
menetapkan target yang harus dicapai oleh tiap KPI/IKU sebagai tolok ukur bagi
pencapaian sasaran strategis.
6. Initiatives : suatu program kerja yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian target
dari setiap sasaran strategis yang telah ditentukan.
7. Automation : Langkah automation merupakan langkah awal dalam
mengimplementasikan BSC. Langkah ini menunjukkan penggunaan software BSC
untuk mengumpulkan data pencapaian kinerja setiap individu dan mengelola pelaporan
kinerja setiap individu agar lebih valid dan efektif.
8. Cascading Process: BSC Penerapan BSC pada setiap level dilakukan dengan
menurunkan (cascading) sasaran strategis dari unit level atas ke unit level bawahnya.
Dari proses cascading ini, setiap unit memiliki scorecard yang selaras dengan level
diatasnya.
9. Evaluation: Tahap terakhir dalam implementasi BSC adalah melakukan evaluasi atas
pencapaian kinerja yang dapat dilihat dengan membandingkan antara target dengan
realisasi kerja
Penelitian Variabel Metode Hasil

Analisis Implementasi Variabel: pengelolaan Kualitatif: 1. Proses


Pengelolaan Kinerja kinerja, Balanced Menggunakan data pengembangan dan
Berbasis Balanced Scorecard, primer dari hasil implementasi
Scorecard (BSC) Pada wawancara dan observasi pengelolaan kinerja
Kantor Pelayanan Pajak serta data sekunder dari berbasis BSC pada
(KPP) Pratama Batu hasil dokumentasi. KPP Pratama Batu
Metode Analisis: dari level
Analisis penelitian ini Kemenkeu-Three
menggunakan analisis hingga level
regresi. Kemenkeu-Five
dilakukan melalui
proses cascading
Penelitian Variabel Metode Hasil

2. Ketercapaian
kinerja KPP Pratama
Batu jika diukur
dengan BSC dari
kuartal I hingga
kuartal III tahun
2013 menunjukkan
status kuning
3.Pencapaian IKU
KPP Pratama Batu
yang berjumlah 25
IKU menunjukkan 8
IKU berstatus merah,
2 IKU berstatus
kuning dan 15 IKU
berstatus hijau.
Penelitian Variabel Metode Hasil

4. Hambatan yang
terjadi dalam
implementasi BSC di
KPP Pratama Batu
yaitu: a. Kurangnya
edukasi tentang BSC.
b. Penggunaan BSC
hanya diintegrasikan
dengan reward yang
didasarkan pada
pencapaian kinerja
organisasi. c.
Lambannya akses ke
aplikasi BSC, yaitu
e-performance,
karena digunakan
oleh seluruh pegawai
Kementerian
Keuangan.
Penelitian Variabel Metode Hasil

ANALISIS KINERJA Variabel: Metode deskriptif 1. Pengukuran


DENGAN kinerja,balanced kualitatif: Perspektif BSC secara
PENDEKATAN scorecard Metode penelitian yang keseluruhan
BALANCE akan dipakai adalah menunjukkan kinerja
SCORECARD ( Studi metode deskriptif. Yaitu yang baik dari tahun
Kasus PDAM Tirta penelitian terhadap 2009-2011 yaitu PDAM
Dharma Kabupaten fenomena atau populasi mampu berkembang,
Klaten ) tertentu yang diperoleh memperbaiki kas dan
peneliti dari subyek kewajiban pinjaman.
berupa individu, PDAM juga mampu
organisasional, industri mengoperasikan
atau perspektif lain. instalasi secara efisien
Metode kuantitatif: dan efektif serta
ROA,Rasio operasi,rasio memberikan pelayanan
kas,rasio solvabilitas dan yang prima kepada
efektivitas Penagihan. masyarakat secara tepat
. kualitas, kuantitas dan
kontinuitas maupun
mewujudkan tingkat
pendapatan perusahaan
dan kontribusi untuk
PAD Kabupaten Klaten.
Penelitian Variabel Metode Hasil

Sampel: Jenis data adalah


data sekunder yang
berasal dari Laporan
Keuangan tahun 2009-
2011 dan data
admnistrasi PDAM Tirta
Dharma Kabupaten
Klaten serta data
BPPSPAM publikasi
2007-2010
Penelitian Variabel Metode Hasil

Analisis Penerapan Variabel: penerapan Metode deskriptif 1. penerapan BSC


Balance Scorecard, Alat balance scorecard,alat kualitatif:: data yang sebagai alat ukur
Ukur Penilaian Kinerja ukur penilaian kinerja dikumpulkan berupa penilaian kinerja
Pada Dinas Pendapatan, rangkaian kata dan bukan pada Dinas
Pengelolaan Keuangan, dalam bentuk angka- Pendapatan,
Dan Aset Kabupaten angka (Moleong, 1996) Pengelolaan
Sidoarjo Keuangan, dan Aset
Kabupaten Sidoarjo
memiliki penilaian
sangat baik, tetapi
organisasi
seharusnya mampu
mengetahui apakah
pengukuran BSC
tersebut dapat
membantu
manajemen dalam
pengambilan
keputusan supaya
bisa mengubah
suatu pengukuran
kinerjanya yang
memerlukan waktu
panjang.

Anda mungkin juga menyukai