Anda di halaman 1dari 12

Steroid

Klasifikasi steroid:

1. Sterol
2. Asam-asam empedu
3. Hormon seks
4. Hormon adrenokortikoid
5. Aglikon kardiak
6. Sapogenin

Telah dikenal bahwa batu empedu sebagian besar merupakan alkohol (kristal
putih) yang disebut kolesterol dengan rumus molekul (C27H46O) mengandung satu
ikatan rangkap.

Struktur kolesterol ditetapkan berdasarkan reaksi dehidrogenasi oleh selenium 


hidrokarbon Diels

Struktur kolesterol terdiri dari 3 lingkar enam seperti fenantren dan terlebur dengan
suatu lingkar lima yaitu hidrokarbon tetrasiklik jenuh (17 atom C) yang disebut 1,2
siklopentenoperhidrofenantren
 Jenis steroid dapat dilihat dari struktur molekul berdasarkan substituen R1,
R2, R3 yang terikat pada kerangka karbon (Steroid).
 Perbedaan antara senyawa satu dan yang lain dalam satu kelompok tertentu
ditentukan oleh panjang rantai karbon gugus fungsi yang terdapat pada
substituen (R1, R2, R3), jumlah serta posisi gugus fungsi oksigen dan ikatan
rangkap.

Contoh : Beberapa steroid alam

Sterol
Asam-asam Empedu

Hormon Seks

Hormon Andrenokartikoid
Aglikon Kardiak

Sapogenin

 Asal-usul steroid
Steroid yang terdapat dialam berasal dari gol. Triterpen
Steroid yang terdapat dijaringan hewan berasal dari triterpen Lanosterol,
sedangkan yang dari tanaman berasal dari triterpen sikloartenol setelah
mengalami banyak perubahan tertentu.
Biosintesis Steroid
Biosintesis steroid, diawali dengan pengubahan asam asetat melalui asam
mevalonat dan squalen (suatu triterpen) menjadi lanosterol atau
sikloartenol.
Percobaan – percobaan menunjukkan bahwa :
 squalen terbentuk dari 2 molekul fornesil pirofosfat yang bergabung secara
ekor-ekor yang segera diubah menjadi 2,3 epoksiskualen.
 Lanosterol terbentuk, karena 2,3 epoksiskualen yang mengandung 5 ikatan
rangkap melakukan siklisasi
 Siklisasi diawali dengan terjadinya protonasi gugus epoksi dan diikuti
dengan pembukaan lingkar epoksi.
 Kolesterol terjadi setelah ada penyingkiran 3 gugus metil dari molekul
lanosterol yaitu 2 metil dari C4 dan 1 metil dari C-14.
 Pada percobaan yang dilakukan penyingkiran 3 metil terjadi secara bertahap.
Mulai dari C-14 dilanjutkan C-4.
 Gugus metil pada C-14 disingkarkan sebagai asam format (HCOOH),
setelah gugus metil mengalami oksidasi menjadi gugus aldehid.
 Gugus 2 metil dari C-4 disingkirkan sebagai karbon dioksida, setelah
keduanya mengalami oksidasi menjadi asam karboksilat.
 Dari percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa senyawa
Lanosterol dan sikloartenol merupakan senyawa antara.

Stereokimia Steroid.
Steroid (kristal) diselidiki para ahli dengan sinar X, maka konfigurasi dari
kerangka dasar steroid sebagai berikut :

atau

atau

Terlihat bahwa molekul steroid relatif datar (planar)

Maka gugus yang terikat pada inti molekul dapat dibedakan (2 jenis)

 1. Atom atau gugus yang berada diatas bidang molekul seperti pada gugus-
gugus metil yang berada C-10 dan C-13 yang disebut konfigurasi-β.
Ikatannya digambarkan dengan garis tebal.
 2. Atom atau gugus yang berada dibawah bidang molekul disebut
konfigurasi-α dan ikatan-ikatannya digambarkan dengan garis putus-putus.
 Sedangkan atom atau gugus yang konfigurasinya belum jelas, apakah α atau
β dinyatakan dengan ξ (xi) dan ikatannya digambarkan dengan
bergelombang.
 Kedua konfigurasi steroid tersebut mempunyai satu perbedaan sbb:
- Pada cincin A dan cincin B terlebur (bergabung) sehingga hubungan
gugus metil pada C-10 dan atom hidrogen pada C-5 adalah trans (A/B
trans). Pada konfigurasi ini gugus metil pada C-10 adalah β dan atom
hidrogen di C-5 adalah α.
- Pada konfigurasi kedua, penggabungan cincin A dan B, menyebabkan
hubungan antara gugus metil dan atom hidrogen itu menjadi Cis (A/B
cis) dan konfigurasi kedua substituen adalah β.
- Pada steroid alam konfigurasi C-5 dapat berubah-ubah yaitu α atau β.
- Steroid dimana konfigurasi atom C-5 adalah β, termasuk deret 5 β.
 Pada kedua konfigurasi diatas hubungan cincin B/C dan cincin C/D
keduanya adalah trans. Cincin B dan C diapit oleh cincin A dan D sehingga
cincin B dan C sulit untuk berubah konformasinya. Maka peleburan cincin
B/C dalam semua steroid alam adalah trans.
 Cincin A dan D dapat terjadi perubahan konformasi, Perubahan cincin A
menyebabkan steroid alam dapat berada pada salah satu dari kedua
konfigurasi (cis atau trans)
 Perubahan terhadap cincin D dapat mengakibatkan hal yang sama, sehingga
peleburan cincin C/D dapat Cis atau trans
 Peleburan C/D trans ditemukan hampir diseluruh steroid alam, kecuali
kelompok aglikon kardiak dimana C/D adalah Cis.
 Dalam semua steroid alam, substituen pada C-10 dan C-9 berada pada posisi
berlawanan bidang molekul  trans
 Begitu juga pada posisi C-8 dan C14 adalah trans, kecuali pada kelompok
aglikon kardiak.
 Jadi Stereokimia dari steroid alam mempunyai suatu pola umum yaitu
substituen-substituen pada titik-titik temu dari cincin sepanjang “tulang
punggung” molekul : C-5, C-10, C-9, C-8, C-14 dan C-13 mempunyai
hubungan trans.

Tata nama Steroid.

Penomoran dalam struktur steroid.

Berdasarkan struktur umum Steroid, maka jenis-jenis hidrokarbon induk


dari steroid.

Hidrokarbon induk yang lain


Disamping nama trivial ada juga nama sistematik

Anda mungkin juga menyukai