Anda di halaman 1dari 12

Proposal Usulan Penelitian Skripsi

Manajemen dan Pemeliharaan Bangunan Fasilitas Pendidikan, Studi Kasus


di Gedung D Universitas Widya Dharma Klaten

Mahasiswa Pengusul :

Benny Nur Aprillino

NIM : 1842100019

1. Latar Belakang

Menurut Permen PU 24 Th. 2008 pasal 1 ayat 1 bangunan gedung

merupakan bentuk raga hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat

perannya, sebagian ataupun sepenuhnya terletak di atas serta/ ataupun di dalam

tanah serta/ ataupun air, yang berperan selaku tempat manusia melaksanakan

kegiatannya, baik buat hunian ataupun tempat tinggal, aktivitas keagamaan,

aktivitas usaha, aktivitas sosial, budaya, ataupun aktivitas special. Berdasarkan

Permen PU 34 Th.2005 pasal 84 ayat 1, bahwa umur perncanaan gedung paling

sedikit adalah 50 tahun, maka dengan umur rencana yang tidak sebentar, sebuah

bangunan gedung sangat perlu adanya manajemen perawatan gedung. Menurut

Permen PU 24 Th. 2008 pasal 1 ayat 2 dan 3, pemeliharaan bangunan gedung

adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan

sarananya agar bangunan gedung selalu laik fungsi. Perawatan bangunan gedung

adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan gedung,

komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar bangunan


gedung tetap laik fungsi. Manajemen perawatan serta pemeliharaan bangunan

gedung merupakan permasalahan yang sangat berarti serta wajib betul- betul

dicermati sebab berkaitan dengan kenyamanan serta keselamatan diri tiap orang

yang memakai maupun yang ada di dalam gedung tersebut, dan mempengaruhi

pula terhadap usia rencana dari gedung tersebut sehingga menggapai usia yang di

rencanakan. Manajemen perawatan terhadap sesuatu gedung cenderung kurang

dicermati sebab efeknya yang tidak dialami secara langsung. Menyadari

berartinya manajemen perawatan serta pemeliharaan untuk sesuatu gedung,

hingga periset butuh mangulas tentang manajemen perawatan serta pemeliharaan

bangunan gedung dengan harapan dapat mengkaji pola manajemen perawatan

serta pemeliharaan yang sudah dicoba pada gedung tersebut, sehingga bisa

dikenal komponen komponen apa saja yang membutuhkan perawatan serta

pemeliharaan yang spesial( baik teratur ataupun berkala) dan menciptakan

sesuatu pekerjaan yang penuhi standar yang sudah didetetapkan supaya bisa

terlaksana secara maksimal serta efesien (Kristiana et al., 2017)

Semakin pesatnya pendidikan di Indonesia maka semakin bertambahnya

bangunan bangunan gedung yang berfungsi untuk menunjang pembelajaran,

Sarana belajar sangatlah berarti dalam mendukung aktivitas belajar mengajar,

sebab terus menjadi lengkap sarana belajar yang dimiliki hingga hendak

menolong memudahkan proses belajar mengajar. Djamarah(2002) menarangkan

kalau sarana belajar turut memastikan keberhasilan belajar siswa. Siswa yang

mempunyai sarana belajar baik, hingga dalam belajarnya hendak berjalan mudah

serta tertib, sebaliknya siswa yang belajar tanpa dibantu dengan sarana belajar
yang baik, hingga ia hendak memperoleh hambatan dalam menuntaskan kegiatan

belajar. Oleh sebab itu sarana belajar ialah aspek yang tidak dapat diabaikan

dalam aktivitas belajar mengajar.

Universitas Widya Dharma merupakan universitas yang memiliki beberapa

gedung di Kota Klaten.Umumnya bangunan tersebut sudah tua dan secara

fungsional masih dapat digunakan.Pihak universitas menggunakan dana untuk

perawatan dan pemeliharan bangunan pada setiap tahunya untuk ke andalan

fungsi bangunan tersebut.Oleh karena itu perlu ditinjau seberapa besar

kenyamanan mahasiswa belajar di lingkungan Universitas Widya Dharma Klaten

khususnya fakultas teknik.Di dalam fakultas teknik terdapat 3 lantai yang masing

masing lantai nya berfungsi antara lain: lantai 1 di gunakan sebagai ruang-ruang

pembelajaran, lantai 2 untuk ruang dosen dan beberapa ruang pembelajaran,

sedangkan lantai 3 untuk laboratorium teknik dan ruang himpunan mahasiswa.

Klaten ialah sesuatu kabupaten yang terletak di daerah Jawa Tengah serta

ialah salah satu kabupaten yang bersebelahan dengan salah satu gunung berapi

yang aktif ialah gunung merapi serta ialah kawasan yang terletak di jalan“ ring of

fire”. 2 kemampuan musibah yang sudah dikenal warga luas, apalagi dunia

internasional, merupakan letusan gunung Merapi serta gempa bumi tektonik.

Menurut data BPBD Kabupaten Klaten( dalam Perdana, I. P. et. all, 2018),

peristiwa gempa bumi pada 27 Mei 2006 yang berpusat di Bantul, D. I. Akibat

dari gempa bumi tersebut antara lain terdapatnya korban jiwa serta kehancuran

bangunan yang tidak sedikit jumlahnya. Di Kabupaten Klaten Provinsi Jawa

Tengah, korban wafat sebanyak 1154 jiwa, yang sebagian besar disebabkan sebab
tertimpa reruntuhan bangunan. Zona perumahan ialah zona yang sangat banyak

hadapi kehancuran ialah sebanyak 191. 891 unit rumah, yang terdiri atas rumah

roboh sebanyak 29. 989 unit, rumah rusak berat sebanyak 62. 992 unit, serta

rumah rusak ringan sebanyak 98. 910 unit. Buat sarana universal yang hadapi

kehancuran ialah 582 unit sekolah, 56 unit puskesmas, 275 unit pasar, 362 unit

fasilitas pemerintahan, 855 unit fasilitas peribadatan, 3 unit candi serta 3 unit

obyek wisata.

Menurut Pasal 1 ayat 6 Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, mitigasi diartikan sebagai

serangkaian upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik lewat

pembangunan fisik ataupun penyadaran serta peningkatan kemampuan dalam

menghadapi ancaman bencana. Di lansir di laman website kompas.com,

menyebutkan bahwa secara garis besar, mitigasi bencana dibagi menjadi dua

jenis, yaitu: Mitigasi struktural Mitigasi struktural merupakan upaya menurunkan

tingkat kerentanan terhadap suatu bencana lewat bangunan tahan bencana.

Mitigasi ini dilakukan dengan melaksanakan pembangunan prasarana fisik yang

menggunakan berbagai pendekatan teknologi tahan bencana. Bangunan tahan

bencana yang dimaksud ialah bangunan dengan struktur baik yang telah

direncanakan, agar bisa bertahan atau meminimalisasi risiko kerusakan dan

timbulnya korban jiwa. Upaya mitigasi dan paling penting adalah meningkatkan

kesiapsiagaan mahasiswa/pengguna gedung jika terjadi ancaman gempa. Pihak

kampus perlu untuk membuat jalur-jalur evakuasi di setiap daerah dan diberi

tanda, selain itu setiap bangunan gedung wajib memberi jalur evakuasi jika
terjadi kondisi darurat. Alarm peringatan dini tanda bahaya harus diaktifkan dan

perlu untuk menetapkan titik kumpul (meeting point) untuk memudahkan

memobilisasi massa. Serta di perlukanya perawatan dan pemeliharaan bangunan

terutama pada struktur untuk meminimalisir dampak dari bencana gempa bumi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis melakukan penelitian dengan tema

“Manajemen dan Pemeliharaan Bangunan Fasilitas Pendidikan, Studi Kasus di

Gedung D Universitas Widya Dharma Klaten.


1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah diatas maka di rumuskan permasalahan utama

yang di kaji dalam penelitian ini, adalah :

1. Bagaimana kondisi perawatan bangunan yang sedang berlangsung di Gedung

D Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Bagaimana pengaruh faktor-faktor perawatan bangunan gedung di Gedung D

Universitas Widya Dharma Klaten terhadap kenyamanan pengguna di

Gedung D dalam pelaksanaan kegiatan perkuliaahan?

3. Faktor maintenance apa yang paling dominan dalam mempengaruhi

kenyamanan pengguna gedung di Gedung D Universitas Widya Dharma

Klaten dalam kegiatan perkuliahan.

1.2 Batasan Masalah

1. Penelitian ini hanya dilakukan di dalam Kawasan Kampus Terpadu

Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Objek kajian adalah pemeliharaan Gedung D Universitas Widya Dharma

Klaten.

3. Sasaran kajian adalah Mahasiswa dan dosen pengguna Gedung D Universitas

Widya Dharma Klaten.

4. Persyaratan Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan ada pada Permen PU 24

Th. 2008.
1.3 Tujan dari penelitian ini adalah

1. Mengetahui kondisi perawatan bangunan gedung yang sedang berlangsung di

Gedung D Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor pemeliharaan bangunan

gedung terhadap tingkat kenyamanan kegiatan perkuliahan yang berlangsung

di Gedung D Universitas Widya Dharma Klaten.

3. Mengetahui faktor pemeliharaan bangunan gedung yang paling dominan

dalam mempengaruhi kenyamanan pengguna gedung di Gedung D dalam

kegiatan perkuliahan sehingga dapat diambil sebagai bahan pertimbangan

pihak-pihak yang bertanggungjawab atas perawatan gedungi di Universitas

Widya Dharma Klaten khususnya di Gedung D.

1.4 Manfaat Pembuatan alat dan/atau Peren-canaan Penelitian

1. Pihak Fakultas Teknik Unwidha

Memberikan masukan dalam hal pemeliharaan bangunan gedung demi

meningkatkan kenyamanan kegiatan perkuliahan pengguna bangunan Gedung

D Universitas Widya Dharma Klaten.

2. Peneliti

Menambah pengetahuan dan memberikan gambaran tentang pengaruh

pemeliharaan bangunan gedung perkuliahan di Gedung D Universitas Widya

Dharama Klaten terhadap kenyamanan kegiatan perkuliahan.


3. Pembaca

Informasi dan data hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai bahan pertimbangan bagi pembaca dan semoga dapat bermanfaat

untuk digunakan pada penelitian selanjutnya.


1. Rencana Penelitian

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Pustaka

Menentukan variable: Menentukan sumber data :


-Pemeliharaan Bangunan -Subyek penelitian
-Responden

Kriteria Pemeliharaan Bangunan

Membuat Kuisioner Membuat Form Penilaian


Kondisi Bangunan

Pengolahan Data dengan Kompilasi Data


metode SPSS menggunakan
aplikasi Ms. Excel
A A

A A

Analisis Hasil
Data

Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai
2. Rencana Kuisioner
No Pertanyaan TB KB CB B SB
1 Bagaimana kebersihan dinding kaca menurut
bapak/ibu/saudara?
2 Bagaimana kebersihan permukaan lantai/karpet
menurut bapak/ibu/saudara?
3 Bagaimana kondisi pintu menurut bapak/ibu/saudara
menyangkut kenyamanan?
4 Bagaimana kondisi plafond menurut
bapak/ibu/saudara?
5 Bagaimana kebersihan dinding kamar mandi
menurut bapak/ibu/saudara?
6 Bagaimana kondisi kusen menurut
bapak/ibu/saudara?
7 Bagaimana kualitas AC menurut bapak/ibu/saudara?
8 Bagaimana kebersihan kaca jendela menurut
bapak/ibu/saudara?

9 Bagaimana kebersihan saluran air kotor pada sekitar


bangunan menurut bapak/ibu/saudara?
10 Bagaimana kondisi cat di bagian luar bangunan
menurut bapak/ibu/saudara?
11 Bagaimana kebersihan kamar mandi menurut
bapak/ibu/saudara?
12 Bagaimana kondisi kran air menurut
bapak/ibu/saudara?
13 Bagaimana kebersihan wastafel, kloset duduk,
kloset jongkok, urinal menurut bapak/ibu/saudara?
Keterangan :
TB : Tidak Baik
KB : Kurang baik
CB : Cukup Baik
B : Cukup baik
SB : Sangat Baik

Anda mungkin juga menyukai