Prostitusi Online - Pak Putut
Prostitusi Online - Pak Putut
Dosen Pengampu:
Putut Wisnu Kurniawan, M.Pd
Disusun Oleh
NAMA NPM
Okta Rahma 21140005
Sheikha Lutfi Ananta 21140006
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah tersebut. Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan tentang fenomena
budaya plagiasi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini khususnya Bapak Putut wisnu kurniawan, M.Pd yang telah membimbing penulis
dengan sabar demi terselesaikannya makalah ini. Penulis berharap makalah yang sederhana dapat
menjadi tambahan bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih jauh tentang pendidikan
lingkungan sosial budaya tentang fenomena budaya plagiasi. Seperti kata pepatah "Tak ada
gading yang tak retak". Penulis sadar makalah ini ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritikdan saran dari semua pihak penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.
Kelompok 8
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
2.1 Prostitusi Online dan Penyebab Timbulnya......................................................... 4
2.2 Penyebab Timbulnya Prostitusi Online................................................................ 4
..............................................................................................................................
2.3 Dampak Prostitusi Online Terhadap Kehidupan Masyarakat.............................. 5
2.4 Upaya Penanganan dan Penanggulangan Prostitusi Online................................. 6
2.4.1 Usaha yang bersifat preventif/pencegahan.................................................. 6
..............................................................................................................................
2.4.2 Usaha yang bersifat repsesif dan kuratif..................................................... 7
2.5 Hasil Observasi.................................................................................................... 8
2.5.1 Legitnya bisnis prostitusi online untuk mahasiswi, SPG,
dan remaja cantik................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya zaman dikehidupan dewasa ini semakin banyak masyarakat yang
berbeda membuat mereka harus hidup dengan jalan yang salah untuk meneruskan kehidupan
mereka.Pelacuran adalah peristiwa penjualan diri dengan menjual belikan badan, kehormatan dan
kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu dengan imbalan atau bayaran.Pekerja
seks komersial sangat erat kaitannya dengan seks bebas. Sekarang seringkali ditemukan seks
bebas pada remaja yang disebabkan beberapa faktor seperti: kemiskinan, tekanan yang datang dari
teman pergaulannya, adanya tekanan dari pacar, adanya kebutuhan badaniah, rasa penasaran,
Di tengah upaya berbagai daerah untuk menutup lokalisasi dan memberantas prostitusi,
belakangan ini justru terungkap makin maraknya praktik prostitusi terselubung yang makin
canggih. Meski praktik prostitusi di lokalisasi telah berkurang drastis, di masyarakat justru muncul
prostitusi dalam berbagai bentuk, termasuk prostitusi online yang melibatkan perempuan di bawah
umur, model, dan bahkan artis (Jawa Pos, 28 April 2015).Berbeda dengan prostitusi di lokalisasi
yang secara terang-terangan menawarkan jasa layanan seksual, setelah penutupan lokalisasi,
ditawarkan melalui media sosial dalam kelompok yang relatif tertutup. Perkembangan teknologi
informasi yang makin canggih, bagi para germo dan mucikari, justru menjadi ladang baru untuk
1
Perkembangan IPTEK khususnya teknologi informasi dan komunikasi, memang membawa
dampak yang besar terhadap kehidupan manusia sekarang ini.Dengan adanya kecanggihan alat
komunikasi, segala informasi dari belahan dunia manapun bisa kita ketahui dengan segera.Namun,
melesatnya teknologi yang semakin canggih sering di salah gunakan oleh pihak pihak tertentu
khususnya para pelaku prostitusi dalam menjalankan pekerjaanya dengan menawarkan dirinya
melalui media online yang lebih praktis. Pelanggan juga lebih di untungkan, karena akses mereka
akan lebih mudah dan efisien.Tindak kriminal seksual dibagi ke dalam dua kategori: mereka yang
Dari perspektif korban, pemerkosaan orang dewasa, pemerkosaan anak-anak dan remaja,
dan penyerangan seksual masuk ke dalam kategori tindak kriminal karena seseorang telah menjadi
korban. Sementara itu, aktivitas seksual yang dipersiapkan melalui persetujuan kedua belah pihak,
prostitusi dan pornografi, “tidak ada korbannya” Artinya, pihak yang terlibat di dalamnya
menganggap tidak ada yang saling dirugikan.Prostitusi sangat merugikan bagi bangsa dan negara
karena dengan adanya prostitusi akan merusak moral bangsa. Sehingga jika dibiarkan terus
menerus akan menjadi masalah besar yang menggoyahkan ketahanan negara.Sebagai Negara yang
berideologikan Pancasila, prostitusi telah menciderai jati diri bangsa yang tersohor luhur dan
menjunjung tinggi nilai.Sehingga dapat dikatakan, prostitusi dapat menjadi gangguan atau
hambatan bahkan ancaman bagi ketahan bangsa di bidang ideology dan di bidang social budaya.
Untuk itu dibutuhkan penanganan yang serius terhadap prostitusi, khusunya prostitusi online yang
saat ini marak terjadi.Kerjasama antara pemerintah, penegah hukum, dan masyarakat sangat
2
1.2. Rumusan Masalah
masyarakat.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Namun, dalam praktik sehari-hari, pekerjaan sebagai mucikari ini selalu ditoleransi,
secara konvensional dianggap sah ataupun dijadikan sumber pendapatan dan pemerasan
yang tidak resmi.
Adanya keinginan dan dorongan manusia untukk menyalurkan kebutuhan seks,
khususnya diluar ikatan perkawinan. Namun tidak dibarengi dengan control diri yang
kuat.
Dekadensi moral, merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat-saat orang
mengenyam kesejahteraan hidup; dan ada pemutarbalikan nilai-nilai pernikahan sejati.
Masih lemahnya pengawasan pemerintah terhadap penyalahgunaan internet dan media
social di Indonesia. Terbukti semakin maraknya situs-situs pornografi yang semakin hari
semakin menggerogoti moral bangsa, terutama generasi penerus.
menjadiberantakan.
morfin,heroin dll.
Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama. Terutama menggoyahkan norma
perkawainan.
5
Adanya pengeksploitasian manusia oleh manusia lain. pada umumnya wanita-
wanitapelacur itu hanya menerima upah sebagaian kecil saja dari pendapatan yang
centeng,pelindung, dll. Dengan kata lain, ada sekelompok manusia yang memeras
keringat parapelacur.
ejakolasipremature.
6
5) Penyelenggaraan sosialisasi mengenai internet sehat.
6) Pembentukan badan atau tim koordinasi dari semua usaha penanggulangan
pelacuran yang dilakukan oleh beberapa instansi sekaligus mengikutsertakan
potensi masyarakat lokal.
7) Penyitaan terhadap buku-buku, majalah-majalah cabul, gambar-gambar porno,
film-film biru serta sarana-sarana lainnya yang merangsang nafsu seks. Serta
pemblokiran situs-situs internet yang menyediakan semua hal yang berbau
pornografi maupun bisnis prostitusi.
8) Meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya.
7
2.5 Hasil Observasi
Berikut merupakan hasil observasi yang didapat melalui proses perselancaran didalam
dunia maya dengan judul :
2.5.1 Legitnya bisnis prostitusi online untuk mahasiswi, SPG, dan remaja cantik.
Kasus prostitusi online terjadi pada tanggal 19 Agustus 2014 yang dilakukan oleh Galih Pratama
alias Papi Pisang salah seorang yang berperan sebagai mucikari berumur 23 tahun asal Panceng
Gresik ditangkap Polisi disalah satu hotel di Kedungsari, Surabaya. Papi Pisang biasanya
menggunakan jaringan prostitusi online melalui website www.krucil.com. Dalam
pelaksanaannya pemesanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan cara yang
biasa dan cara ekspo. Pemesanan jasa Pekerja Seks Komersial secara biasa ialah dilakukan untuk
klien yang berada dikota Surabaya (didalam kota) yang jasanya hanya dipakai dalam waktu satu
hari, sedangkan untuk pemesanan Pekerja Seks Komersial secara ekspo ialah Pekerja Seks
Komersial yang berada diluar kota Surabaya yang jasanya dipakai oleh klien dalam waktu tiga
hari dengan mengumumkan diforum-forum besar seperti krucil sebulan sebelum Pekerja Seks
Komersial tersebut disewa oleh klien, kemudian mucikari menunggu dan mengkonfirmasikan
kepada Pekerja Seks Komersialnya melalui Whatsappdan Blackberry Massanger.namun
websitekrucil ini hanya dapat dipergunakan oleh klien yang sudah memiliki ID (identity)
memberdi forum tersebut, kemudian dibawa menginap beberapa hari di hotel yang telah
disepakati klien dengan mucikari tersebut.
Klien harus mendaftarkan diri terlebih dahulu pada Website yang telah disediakan, kemudian
mengisi formulir yang berisi nama, alamat, dan nomor telepon. Setelah pendaftaran selesai, klien
dapat langsung memilih Pekerja Seks Komersial yang dinginkan dan dapat mulai bernegosiasi
harga. Para Pekerja Seks Komersial yang direkrut pada umumnya berstatus Mahasiswa, Sales
Promotion Girl (SPG), dan bahkan ada juga anak yang masih dibawah umur.Biasanya tariff
ditawarkan oleh Papi Pisang kepada calon kliennya sebesar Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah) untuk satu pelanggan cara pembayarannya, pelanggan menyetor uang muka
Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) terlebih dahulu melalui rekening Galih atau Papi Pisang,
Sisanya sebesar yang Rp 550.000,00 (lima ratus lima puluh ribu rupiah) dibayar saat eksekusi
dilakukan oleh Pekerja Seks Komersial.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah ini adalah:
Prostitusi merupakan bentuk penyimpangan seksual, yang menyimpang dari nilai social,
agama, dan moral bangsa Indonesia. Sedangkan prostitusi online merupakan bentuk dari
kegiatan prostitusi yang dilakukan melalui media social maupun internet. Faktor utama
yang menimbulkan terjadi prostitusi online adalah perkembangan teknologi yang tidak di
dasari dengan nilai-nilai karakter yang baik.
Banyak dampak yang ditimbulkan prostitusi online terhadap kehidupan masyarakat, salah
satunya adalah merusak moral bangsa yang dapat menjadi ancaman kelansungan hidup
bangsa dan Negara dimasa yang mendatang.
Penanganan prostitusi online tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan
dibutuhkan kerjasama pemerintah dengan seluruh rakyat. Dan usaha penanggulangan
prostitusi online dapat dilakukan dengan 2 usaha, yakni usaha secara preventif dan usaha
yang bersifat represif dan kuratif.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2355/1/prostitusi.online
diakses pada Sabtu 13 Juni 2015
http://www.liputan6.com/tag/prostitusi-online
diakses pada Sabtu 13 Juni 2015
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150514100234-20-53228/soal-prostitusi-online-
lulung-itu-artis-artisan/
diakses pada Sabtu 13 Juni 2015
http://batampos.co.id/19-08-2014/legitnya-bisnis-prostitusi-online-untuk-mahasiswi-spg-dan-
remaja-cantik/
xe
10