Anda di halaman 1dari 13

PROSTITUSI ONLINE

Dosen Pengampu:
Putut Wisnu Kurniawan, M.Pd

Disusun Oleh
NAMA NPM
Okta Rahma 21140005
Sheikha Lutfi Ananta 21140006

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) BANDAR LAMPUNG
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas mata kuliah tersebut. Makalah ini disusun untuk mendeskripsikan tentang fenomena
budaya plagiasi.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini khususnya Bapak Putut wisnu kurniawan, M.Pd yang telah membimbing penulis
dengan sabar demi terselesaikannya makalah ini. Penulis berharap makalah yang sederhana dapat
menjadi tambahan bagi pembaca yang ingin mempelajari lebih jauh tentang pendidikan
lingkungan sosial budaya tentang fenomena budaya plagiasi. Seperti kata pepatah "Tak ada
gading yang tak retak". Penulis sadar makalah ini ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
kritikdan saran dari semua pihak penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.

                                                                         Bandar Lampung, Desember 2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
2.1 Prostitusi Online dan Penyebab Timbulnya......................................................... 4
2.2 Penyebab Timbulnya Prostitusi Online................................................................ 4
..............................................................................................................................
2.3 Dampak Prostitusi Online Terhadap Kehidupan Masyarakat.............................. 5
2.4 Upaya Penanganan dan Penanggulangan Prostitusi Online................................. 6
2.4.1 Usaha yang bersifat preventif/pencegahan.................................................. 6
..............................................................................................................................
2.4.2 Usaha yang bersifat repsesif dan kuratif..................................................... 7
2.5 Hasil Observasi.................................................................................................... 8
2.5.1 Legitnya bisnis prostitusi online untuk mahasiswi, SPG,
dan remaja cantik................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 9


3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 9
3.2 Saran..................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang masalah

Semakin berkembangnya zaman dikehidupan dewasa ini semakin banyak masyarakat yang

melakukan penyimpangan terhadap norma-norma yang berlaku.Berbagai macam alasan yang

berbeda membuat mereka harus hidup dengan jalan yang salah untuk meneruskan kehidupan

mereka.Pelacuran adalah peristiwa penjualan diri dengan menjual belikan badan, kehormatan dan

kepribadian kepada banyak orang untuk memuaskan nafsu dengan imbalan atau bayaran.Pekerja

seks komersial sangat erat kaitannya dengan seks bebas. Sekarang seringkali ditemukan seks

bebas pada remaja yang disebabkan beberapa faktor seperti: kemiskinan, tekanan yang datang dari

teman pergaulannya, adanya tekanan dari pacar, adanya kebutuhan badaniah, rasa penasaran,

ataupun pelampiasan diri.

Di tengah upaya berbagai daerah untuk menutup lokalisasi dan memberantas prostitusi,

belakangan ini justru terungkap makin maraknya praktik prostitusi terselubung yang makin

canggih. Meski praktik prostitusi di lokalisasi telah berkurang drastis, di masyarakat justru muncul

prostitusi dalam berbagai bentuk, termasuk prostitusi online yang melibatkan perempuan di bawah

umur, model, dan bahkan artis (Jawa Pos, 28 April 2015).Berbeda dengan prostitusi di lokalisasi

yang secara terang-terangan menawarkan jasa layanan seksual, setelah penutupan lokalisasi,

praktik prostitusi umumnya dilakukan secara terselubung.Perempuan dan anak perempuan

ditawarkan melalui media sosial dalam kelompok yang relatif tertutup. Perkembangan teknologi

informasi yang makin canggih, bagi para germo dan mucikari, justru menjadi ladang baru untuk

menjajakan para pekerja seksual secara lebih eksklusif

1
Perkembangan IPTEK khususnya teknologi informasi dan komunikasi, memang membawa

dampak yang besar terhadap kehidupan manusia sekarang ini.Dengan adanya kecanggihan alat

komunikasi, segala informasi dari belahan dunia manapun bisa kita ketahui dengan segera.Namun,

perkembangan teknologi tersebut, tak selamanya membawa dampak baik.Seiring dengan

melesatnya teknologi yang semakin canggih sering di salah gunakan oleh pihak pihak tertentu

khususnya para pelaku prostitusi dalam menjalankan pekerjaanya dengan menawarkan dirinya

melalui media online yang lebih praktis. Pelanggan juga lebih di untungkan, karena akses mereka

akan lebih mudah dan efisien.Tindak kriminal seksual dibagi ke dalam dua kategori: mereka yang

menjadi korban dan mereka yang bukan.

Dari perspektif korban, pemerkosaan orang dewasa, pemerkosaan anak-anak dan remaja,

dan penyerangan seksual masuk ke dalam kategori tindak kriminal karena seseorang telah menjadi

korban. Sementara itu, aktivitas seksual yang dipersiapkan melalui persetujuan kedua belah pihak,

prostitusi dan pornografi, “tidak ada korbannya” Artinya, pihak yang terlibat di dalamnya

menganggap tidak ada yang saling dirugikan.Prostitusi sangat merugikan bagi bangsa dan negara

karena dengan adanya prostitusi akan merusak moral bangsa. Sehingga jika dibiarkan terus

menerus akan menjadi masalah besar yang menggoyahkan ketahanan negara.Sebagai Negara yang

berideologikan Pancasila, prostitusi telah menciderai jati diri bangsa yang tersohor luhur dan

menjunjung tinggi nilai.Sehingga dapat dikatakan, prostitusi dapat menjadi gangguan atau

hambatan bahkan ancaman bagi ketahan bangsa di bidang ideology dan di bidang social budaya.

Untuk itu dibutuhkan penanganan yang serius terhadap prostitusi, khusunya prostitusi online yang

saat ini marak terjadi.Kerjasama antara pemerintah, penegah hukum, dan masyarakat sangat

diperlukan dalam penanganan dan pencegahan prostitusi online ini.

2
1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahannya adalah:

1. Apakah prostitusi online dan penyebab timbulnya prostitusi online?

2. Apakah dampak yang ditimbulkan prostitusi online terhadap kehidupan masyarakat?

3. Bagaimana upayapenanganan dan penanggulangan prostitusi online?

1.3. Tujuan Makalah

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Menjelaskan prostitusi online dan penyebab timbulnya prostitusi online.

2. Menjelaskan dampak yang ditimbulkan prostitusi online terhadap kehidupan

masyarakat.

3. Menjelaskanupayapenanganan dan penanggulangan prostitusi online

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prostitusi Online dan Penyebab Timbulnya


Prostitusi merupakan peyimpangan seksual berupa tindakan sex bebas yang dilakukan
dengan tujuan tertentu.Adapun tujuannya bisa berupa sebagai mata pencahariaan maupun
sebagai pemuas nafsu birahi semata. Prostitusi juga merupakan bentuk penyimpangan dari norma
social, agama, dan moral.Sedangkan prostitusi online merupakan bentuk dari kegiatan prostitusi
yang dilakukan melalui media social maupun internet.Para pelacur maupun para germo dapat
menjajakan dirinya maupun anak buahnya melalui internet dan media social kepada lelaki
hidung belang maupun pada tante-tante girang.Dengan adanya internet dan media social ini, para
pelaku prostitusi mendapatkan kemudahan dalam melakukan pekerjaannya.

2.2 Penyebab Timbulnya Prostitusi Online


Berlangsungnya perubahan-perubahan sosial yang serba cepat dan perkembangan yang tidak
sama dalam kebudayaan, mengakibatkan ketidakmampuan banyak individu untuk menyesuaikan
diri, mengakibatkan timbulnya disharmoni, konflik-konflik eksternal dan internal, juga
disorganisasi dalam masyarakat dan dalam diri pribadi. Peristiwa-peristiwa tersebut
memudahkan individu menggunakan pola-pola respon/reaksi yang inkonvensional atau
menyimpang dari pola-pola umum yang berlaku. Dalam hal ini ada pola pelacuran, untuk
mempertahankan hidup ditengah-tengah hiruk-pikuk alam pembangunan, khususnya di
Indonesia. Seiring dengan melesatnya teknologi yang semakin canggih sering di salah gunakan
oleh pihak pihak tertentu khususnya para pelaku prostitusi dalam menjalankan pekerjaanya
dengan menawarkan dirinya melalui media online yang lebih praktis.
Beberapa peristiwa sosial penyebab timbulnya pelacuran antara lain sebagai berikut:
 Tidak adanya undang-undang yang melarang pelacuran. Juga tidak ada laranganterhadap
orang-orang yang melakukan relasi seks sebelum pernikahan atau di luar pernikahan.
Yang dilarang dan diancam dengan hukuman ialah: praktik germo (Pasal 296 KUHP) dan
mucikari (Pasal 506 KUHP). KUHP 506: Barang siapa yang sebagai mucikari mengambil
untung dari perbuatan cabul seorang perempuan, dihukum dengan hukuman kurungan
selama-lamanya satu tahun.

4
Namun, dalam praktik sehari-hari, pekerjaan sebagai mucikari ini selalu ditoleransi,
secara konvensional dianggap sah ataupun dijadikan sumber pendapatan dan pemerasan
yang tidak resmi.
 Adanya keinginan dan dorongan manusia untukk menyalurkan kebutuhan seks,
khususnya diluar ikatan perkawinan. Namun tidak dibarengi dengan control diri yang
kuat.
 Dekadensi moral, merosotnya norma-norma susila dan keagamaan pada saat-saat orang
mengenyam kesejahteraan hidup; dan ada pemutarbalikan nilai-nilai pernikahan sejati.
 Masih lemahnya pengawasan pemerintah terhadap penyalahgunaan internet dan media
social di Indonesia. Terbukti semakin maraknya situs-situs pornografi yang semakin hari
semakin menggerogoti moral bangsa, terutama generasi penerus.

2.3 Dampak Prostitusi Online Terhadap Kehidupan Masyarakat

Beberapa dampak yang ditimbulkan oleh pelacuran adalah sebagai berikut:

 Menimbulkan dan menyebarluaskan penyakit kelamin dan kulit. Penyakit yang

palingbanyak terdapat adalah kencing nanah.

 Merusak sendi-sendi kehidupan keluarga. Suami-suami yang tergoda oleh

pelacurbiasanya meluapkan fungsinya sebagai kepala keluarga, sehingga keluarga

menjadiberantakan.

 Memberikan pengaruh demoralisasi kepada lingkungan khususnya anak-anak

mudaremaja pada masa puber.

 Berkolerasi dengan kriminalitas dan kecanduan bahan-bahan narkotika, ganja,

morfin,heroin dll.

 Merusak sendi-sendi moral, susila, hukum, dan agama. Terutama menggoyahkan norma

perkawainan.

5
 Adanya pengeksploitasian manusia oleh manusia lain. pada umumnya wanita-

wanitapelacur itu hanya menerima upah sebagaian kecil saja dari pendapatan yang

diterimanya,karena sebagaian besar harus diberikan kepada germo, calo-calo, centeng-

centeng,pelindung, dll. Dengan kata lain, ada sekelompok manusia yang memeras

keringat parapelacur.

 Bisa menyebabkan terjadinya disfungsi seksual, misalnya impotensi,anorgasme,

ejakolasipremature.

2.4 Upaya Penanganan dan Penanggulangan Prostitusi Online

2.4.1 Penanganan Prostitusi Online


Prostitusi adalah persoalan yang rumit dan terkait aspek sosial, budaya, ekonomi,
politik serta moral dan agama. upaya menanggulangi prostitusi hanya dengan pendekatan
moral dan agama adalah naif dan tidak akan menyelesaikan masalah itu.
Pemerintah bersama seluruh masyarakat disarankan untuk menggunakan pendekatan
sosial, budaya, ekonomi, politik selain moral dan agama untuk mencari penyelesaian
serta menjawab persoalan prostitusi secara komprehensif.

2.4.2 Pencegahan Prostitusi Online


Secara umum upaya penanggulan prostitusi online dapat dilakukan dengan dua cara:
2.4.2.1 Usaha yang bersifat preventif/ pencegahan
Usaha yang bersifat preventif diwujudkan dalam kegiatan-kegiatan untuk mencegah
terjadinya pelacuran. Usaha ini antara lain berupa :
1) Penyempurnaan perundang-undangan mengenai larangan atau penyelenggaraan
prostitusi, khusunya prostitusi online.
2) Intensifikasi pemberian pendidikan keagamaan dan kerohanian.
3) Memperluas lapangan kerja. Karena kebanyakan dari para pelaku prostitusi
melakukan prostitusi karena desak ekonomi.
4) Penyelenggaraan pendidikan seks dan pemahaman nilai perkawinan dalam
kehidupan keluarga.

6
5) Penyelenggaraan sosialisasi mengenai internet sehat.
6) Pembentukan badan atau tim koordinasi dari semua usaha penanggulangan
pelacuran yang dilakukan oleh beberapa instansi sekaligus mengikutsertakan
potensi masyarakat lokal.
7) Penyitaan terhadap buku-buku, majalah-majalah cabul, gambar-gambar porno,
film-film biru serta sarana-sarana lainnya yang merangsang nafsu seks. Serta
pemblokiran situs-situs internet yang menyediakan semua hal yang berbau
pornografi maupun bisnis prostitusi.
8) Meningkatkan kesejahteraan rakyat pada umumnya.

2.4.2.2 Usaha yang bersifat represif dan kuratif


Usaha represif dan kuratif ini antara lain berupa :
1) Melalui lokalisasi yang sering ditafsirkan sebagai legalisasi, orang melakukan
pengawasan/kontrol yang ketat.
2) Diusahakan rehabilitas dan resosialisasi bagi para pelaku prostitusi, agar mereka
bisa kembali ke jalan yang benar.
3) Menyediakan lapangan kerja baru.
4) Memberikan hukuman yang setimpal bagi pelaku prostitusi, untuk memberikan
efek jera.
5) Meblokir situs-situs internet yang menyediakan semua hal yang berbau pornografi
dan prostitusi. Dan lebih mengamankan penggunaan internet di Indonesia.

7
2.5 Hasil Observasi
Berikut merupakan hasil observasi yang didapat melalui proses perselancaran didalam
dunia maya dengan judul :

2.5.1 Legitnya bisnis prostitusi online untuk mahasiswi, SPG, dan remaja cantik.

Kasus prostitusi online terjadi pada tanggal 19 Agustus 2014 yang dilakukan oleh Galih Pratama
alias Papi Pisang salah seorang yang berperan sebagai mucikari berumur 23 tahun asal Panceng
Gresik ditangkap Polisi disalah satu hotel di Kedungsari, Surabaya. Papi Pisang biasanya
menggunakan jaringan prostitusi online melalui website www.krucil.com. Dalam
pelaksanaannya pemesanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan cara yang
biasa dan cara ekspo. Pemesanan jasa Pekerja Seks Komersial secara biasa ialah dilakukan untuk
klien yang berada dikota Surabaya (didalam kota) yang jasanya hanya dipakai dalam waktu satu
hari, sedangkan untuk pemesanan Pekerja Seks Komersial secara ekspo ialah Pekerja Seks
Komersial yang berada diluar kota Surabaya yang jasanya dipakai oleh klien dalam waktu tiga
hari dengan mengumumkan diforum-forum besar seperti krucil sebulan sebelum Pekerja Seks
Komersial tersebut disewa oleh klien, kemudian mucikari menunggu dan mengkonfirmasikan
kepada Pekerja Seks Komersialnya melalui Whatsappdan Blackberry Massanger.namun
websitekrucil ini hanya dapat dipergunakan oleh klien yang sudah memiliki ID (identity)
memberdi forum tersebut, kemudian dibawa menginap beberapa hari di hotel yang telah
disepakati klien dengan mucikari tersebut.

Klien harus mendaftarkan diri terlebih dahulu pada Website yang telah disediakan, kemudian
mengisi formulir yang berisi nama, alamat, dan nomor telepon. Setelah pendaftaran selesai, klien
dapat langsung memilih Pekerja Seks Komersial yang dinginkan dan dapat mulai bernegosiasi
harga. Para Pekerja Seks Komersial yang direkrut pada umumnya berstatus Mahasiswa, Sales
Promotion Girl (SPG), dan bahkan ada juga anak yang masih dibawah umur.Biasanya tariff
ditawarkan oleh Papi Pisang kepada calon kliennya sebesar Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima
puluh ribu rupiah) untuk satu pelanggan cara pembayarannya, pelanggan menyetor uang muka
Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) terlebih dahulu melalui rekening Galih atau Papi Pisang,
Sisanya sebesar yang Rp 550.000,00 (lima ratus lima puluh ribu rupiah) dibayar saat eksekusi
dilakukan oleh Pekerja Seks Komersial.

8
BAB  III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam makalah ini adalah:
 Prostitusi merupakan bentuk penyimpangan seksual, yang menyimpang dari nilai social,
agama, dan moral bangsa Indonesia. Sedangkan prostitusi online merupakan bentuk dari
kegiatan prostitusi yang dilakukan melalui media social maupun internet. Faktor utama
yang menimbulkan terjadi prostitusi online adalah perkembangan teknologi yang tidak di
dasari dengan nilai-nilai karakter yang baik.
 Banyak dampak yang ditimbulkan prostitusi online terhadap kehidupan masyarakat, salah
satunya adalah merusak moral bangsa yang dapat menjadi ancaman kelansungan hidup
bangsa dan Negara dimasa yang mendatang.
 Penanganan prostitusi online tidak dapat dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan
dibutuhkan kerjasama pemerintah dengan seluruh rakyat. Dan usaha penanggulangan
prostitusi online dapat dilakukan dengan 2 usaha, yakni usaha secara preventif dan usaha
yang bersifat represif dan kuratif.
3.2 Saran

Adapun saran dari penulis adalah:


 Sebagai warga Negara yang baik, maka kita harus membantu pemerintah dalam
mewujudkan ketahanan nasional, khusunya dalam hal ini adalah tentang prostitusi online.
Pencegahan secara preventif perlu dilakukan sejak dini.
 Bekerjasama dan ikut berperan aktif dengan pemerintah dalam upaya penanganan
maupun penanggulangan prostitusi online.
 Membentengi diri sendiri dan keluarga dengan mempertebal moral dengan norma agama
dan norma-norma lainnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Kartono, Kartini.Patologi Sososial.2009. Jakarta: Rajawali Pers.

http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2355/1/prostitusi.online
diakses pada Sabtu 13 Juni 2015

http://www.liputan6.com/tag/prostitusi-online
diakses pada Sabtu 13 Juni 2015

http://metro.sindonews.com/topic/3146/kasus-prostitusi-online diakses pada Sabtu 13 Juni 2015

http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150514100234-20-53228/soal-prostitusi-online-
lulung-itu-artis-artisan/
diakses pada Sabtu 13 Juni 2015

http://batampos.co.id/19-08-2014/legitnya-bisnis-prostitusi-online-untuk-mahasiswi-spg-dan-
remaja-cantik/

diakses pada Sabtu 13 Juni 2015

xe

10

Anda mungkin juga menyukai