Bab I-V Niken Ayu
Bab I-V Niken Ayu
Oleh
Assalamualaikum, Wr.Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir Luaran. Luaran ini merupakan tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan
Sarjana Keperawatan Universitas Aisyiyah Surakarta dengan judul “Pentingnya
Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan Dengan Media Poster”. Penulis menyadari
bahwa penulisan luaran ini masih jauh dari kesempurnaan.
Selama penyusunan Laporan Tugas Akhir Luaran ini, penulis menyadari
bahwa penulisan luaran ini terdapat banyak hambatan, namun berkat bantuan, saran
serta dukungan dari banyak pihak, maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh
karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
2
memberikan Do’a terbaik untuk saya senantiasa sabar menerima keluh kesah
dan memberikan semangat untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.
7. Kepada penyemangat saya yang dengan sabar menerima keluh kesah saya,
memotivasi saya, dan memberikan doa terbaik untuk saya.
8. Kepada teman-teman Sarjana Keperawatan Angkatan 2016 terimakasih atas
kerja samanya selama ini, kita sudah berhasil melewati fase ini dengan baik.
Selamat dan semangat menjemput kesuksesan untuk kita semua.
9. Kepada sahabat saya Adewiyatu Syifa, Ade Miranti, Nanda Estu, Neni Afrida
yang senantiasa memberikan masukan dan motivasi untuk cepat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu telah membantu dalam
penyusunan Tugas Akhir ini
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan digantikan dengan pahala yang
berlipat ganda oleh Allah SWT. Selanjutnya demi kesempurnaan tugas akhir ini
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Penulis berharap
laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa khususnya profesi
keperawatan dan masyarakat umum. Atas segala bantuan yang sudah diberikan
penulis ucapkan terimakasih.
3
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Dinyatakan telah disetujui untuk diujikan pada ujian Skripsi Program Studi Sarjana
Keperawatan Universitas ‘Aisyiyah Surakarta.
Surakarta,Juli 2020
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kaprodi Sarjana Keperawatan
4
PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi ini telah diujikan pada ujian skripsi pada tanggal Juli 2020 dan dinyatakan
memenuhi nyarat/sah sebagai tugas akhir pada Program Studi Sarjana Keperawatan
Universitas ‘Aisyiyah Surakarta.
Mengesahkan,
Mengetahui
Kaprodi Sarjana Keperawatan
5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................................................3
PENGESAHAN PENGUJI..................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................................6
A. Latar Belakang...........................................................................................................6
BAB II...................................................................................................................................10
A. Landasan Teori.........................................................................................................10
1. Pengartian ibu hamil............................................................................................10
2. Tanda bahaya pada masa kehamilan..................................................................12
a. Tanda bahaya pada masa kehamilan tm I...............................................................12
b. Tanda bahaya pada masa kehamilan tm II..............................................................15
c. Tanda bahaya pada masa kehamilan tm III.............................................................19
BAB III..................................................................................................................................21
1. TEMA.......................................................................................................................21
2. TUJUAN...................................................................................................................21
3. ISI LUARAN............................................................................................................21
4. PROSES PEMBUATAN..........................................................................................22
BAB IV..................................................................................................................................23
A. MEDIA DAN LUARAN YANG DICAPAI............................................................23
BAB V...................................................................................................................................25
A. Kesimpulan...............................................................................................................25
B. Saran.........................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................26
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengalami masa kehamilan, bagi sebagian wanita yang sudah
menikah adalah puncak bagi wanita dalam kehidupan. Kehadiran anak di
tengah perjalanan perkawinan merupakan dambaan bagi semua pasangan
suami istri. Akan tetapi, tidak setiap ibu hamil dapat mengupayakan
kehamilan untuk tumbuh dan berkembang. Dalam masyarakat definisi medis
dan legal kehamilan dibagi menjadi tiga periode triwulan, untuk
mempermudah tahap berbeda dariperkembangan janin. Triwulan pertama
membawa resikotertinggi keguguran (kematian alami embrio atau janin),
sedangkan pada masa triwulan ke-2 perkembangan janin dapat dimonitor dan
didiagnosa. Triwulan ke-3 menandakan awal viabilitas yang berarti janin
dapat tetap hidup bila terjadi kelahiran awal alami atau kelahiran paksa. Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan untuk kesehatan kandungan ibu dan
janin adalah tanda bahaya pada ibu hamil. Tanda bahaya kehamilan adalah
tanda yang mengindikasikan adanya bahaya yang dapat terjadi selama
kehamilan atau periode antenatal, yang apabila tidak dilaporkan atau tidak
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Pusdinkes, 2005 dalam Rista
Andaruni, N. Q dkk, 2017).
Faktor penyebab resiko kematian dan kesakitan ibu salah satunya
adalah karena tidak terdeteksinya tanda bahaya selama kehamilan karena
kunjungan ANC yang tidak teratur. Banyak faktor yang melatar belakangi
terjadinya hal tersebut, diantaranya faktor ketidakpatuhan ibu hamil dalam
melaksanakan ANC secara teratur atau tidak sama sekali, selain itu ketidak
tahuan ibu hamil dalam mengenal tanda bahaya kehamilan. Dapat
diidentifikasi ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tentang resiko
7
tinggi tanda bahaya pada kehamilan, antara lain adalah pengatahuan. Sebagai
salah satu faktor pengetahuan ibu hamil tentang tanda bahaya pada kehamilan
sangat penting sekali peranannya dalam mendeteksi sejak dini. Sehingga
dapat dikatakan semakin tinggi pengetahuan ibu tentang tanda bahaya dalam
kehamilan maka, semakin rendahnya kejadian bahaya pada ibu hamil,
sebaliknya bagi ibu yang memiliki pengetahuan yang rendah atau tidak
mengatahui tentang tanda bahaya pada kehamilan maka, akan beresiko tinggi
mengalami tanda bahaya pada kehamilan (Depkes,2001 dalam Rista
Andaruni, N. Q dkk, 2017).
Tanda bahaya kehamilan merupakan indikator awal adanya kelainan
pada ibu hamil. Tanda bahaya kehamilan meliputi perdarahan per vagina,
nyeri kepala yang hebat, pandangan mata kabur, bengkak pada muka dan
tangan, nyeri uluh hati, gerakan janin berkurang, atau bahkan tidak ada,
demam, muntah-muntah yang berlebihan, dan keluar cairan ketuban sebelum
waktunya. Tanda-tanda bahaya tersebut telah mencakup tanda preeklamsia
atau eklamsia, perdarahan dan infeksi yang merupakan penyebab utama
kematian ibu. Deteksi dini tanda-tanda bahaya kehamilan lebih awal akan
dapat menurunkan kasus kematian ibu (Evie, 2014 dalam Purwanti. I. A, dkk,
2016).
Tingginya Angka kematian Ibu (AKI) baik di dunia maupun di
Indonesia diantaranya berkaitan dengan kehamilan. Sebagian besar kehamilan
berakhir dengan persalinan namun 15-20 diantara 100 ibu hamil mengalami
gangguan kehamilan, persalinan dan nifas. Gangguan tersebut dapat terjadi
secara mendadak, dan biasanya tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tanda
bahaya pada kehamilan yang mungkin terjadi diantaranya adalah muntah yang
terus dan tidak mau makan, demam tinggi, bengkak pada kaki, tangan dan
wajah atau sakit kepala disertai kejang, janin dirasakan kurang bergerak
dibandingkan sebelumnya, perdarahan pada hamil muda dan hamil tua, air
ketuban pecah sebelum waktunya. Untuk dapat mencegah terjadinya masalah
8
pada kehamilan, maka setiap ibu hamil harus dapat mengetahui dan mengenali
tanda-tanda bahaya pada kehamilan sehingga keluarga dapat segera membawa
ibu untuk mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatan terdekat secara tepat
waktu. Apabila sejak awal ibu mengenali adanya gangguan dalam kehamilan
maka ibu tidak akan terlambat mendapatkan pertolongan dari tenaga
kesehatan (Kemenkes RI, 2011 dalam Senja Atika Sari, dkk. 2018).
Salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
pengetahuan serta sikap masyarakat khususnya ibu hamil tentang tanda-tanda
bahaya kehamilan adalah dengan memberikan edukasi atau pendidikan
kesehatan. Edukasi atau pendidikan kesehatan sendiri merupakan kegiatan
atau usaha dalam menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat,
kelompok atau individu. Dengan adanya pesan tersebut, maka masyarakat,
kelompok ataupun individu mampu memperoleh pengetahuan tentang
kesehatan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut pada akhirnya diharapkan
dapat berpengaruh terhadap perilaku. Dengan kata lain, adanya edukasi
tersebut diharapkan dapat membawa perubahan perilaku kesehatan dari
masyarakat (Notoatmodjo S, 2010 dalam Senja Atika Sari dkk, 2018).
Terdapat berbagai media yang dapat digunakan sebagai solusi dalam
menyampaikan pentingnya menganali tanda bahaya kehamilan. Salah satunya
adalah media poster (selembaran berisi materi didalamnya selain terdapat
tulisan juga terdapat gambar yang menarik didalamnya sehingga lebih mudah
untuk dipahami). Selain itu, poster juga dapat ditempel dan dipajang sehingga
memungkinkan untuk ibu hamil dan keluarga untuk mengetahui apa saja
tanda bahaya selama kehamilan yang sudah tertera di poster.
Target luaran yang ingin dicapai adalah poster ini dapat bermanfaat
bagi berbagai pihak, diantaranya bagi ibu hamil sebagai upaya penambahan
informasi tentang tanda bahaya kehamilan. Kemudian bagi petugas KIA
informasi diharapkan dapat disosialisasikan pada masyarakat, dan bagi
masyarakat diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang menambah
9
wawasan tentang pentingnya mengenali tanda bahaya kehamilan. Dengan
demikian, media poster dianggap efektif untuk digunakan sebagai informasi
tentang pentingnya tanda bahaya kehamilan.
Tujuan disusunnya poster ini sebagai media untuk menyampaikan
informasi terkait tanda bahaya pada masa kehamilan. Serta upaya pemberian
edukasi kepada masyarakat dan ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan.
Media poster ini bisa dijadikan sumber referensi kepustakaan dan
dapat digunakan sebagai acuan, masukan dan perbandingan dalam
mengembangkan dan melakukan penelitian serta pembuatan media lain
tentang tanda bahaya selama masa kehamilan.
Media poster ini bisa menjadi bahan perhatian dan pertimbangan bagi
tenaga kesehatan untuk melakukan pengkajian secara keseluruhan pada ibu
hamil, salah satunya tentang tanda bahaya selama kehamilan.
Projek ini sebagai media untuk belajar penulis, menambah wawasan
dan pengetahuan serta pengembangan kompetensi diri sesuai dengan
keilmuan yang diperoleh selama perkuliahan dan sebagai pengaplikasian
langsung pada masyarakat.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengartian ibu hamil
Ibu adalah sosok perempuan yang paling berjasa dalam kehidupan
seorang anak termasuk kita. Kasih ibu sepanjang masa, begitulah
peribahasa yang kita kenal untuk menggambarkan seberapa besarnya
kasih sayang ibu untuk anaknya, tak ada perumpamaan seindah apapun
mungkin yang sebanding dengan realita kasih sayang yang ibu berikan
dengan tulus kepada kita. Ibu adalah anggota keluarga yang berperan
penting dalam mengatur semua terkait urusan rumah tangga, pendidikan
anak dan kesehatan seluruh keluarga. Dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan, ibu merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan
prioritas. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesehatan ibu mendapatkan
perhatian khusus. Penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya
kesehatan ibu penting untuk dilakukan pemantauan. Hal tersebut
dikarenakan Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator
yang peka dalam menggambarkan kesehatan masyarakat di suatu negara
(Kemenkes, 2014 dalam Khatarina dkk, 2016)
Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi
perempuan, keluarga dan masyarakat. Pemeriksaan dan pengawasan
terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan secara teratur. Hal ini bertujuan
untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak
selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga didapatkan ibu
dan anak yang sehat selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya
tandabahaya, kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasa dialami oleh
ibu hamil sehingga hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati (Marmi,
2014 dalam Khatarina dkk, 2016).
11
Tanda bahaya pada kehamilan merupakan suatu pertanda telah
terjadinya masalah yang serius pada ibu hamil atau janin yang
dikandungnya. Berdasarkan penelitian, telah diakui saat ini bahwa setiap
kehamilan dapat memiliki potensi dan membawa resiko bagi ibu. Badan
kesehatan dunia World Health Organization (WHO) memperkirakan
sekitar 15% dari seluruh wanita hamil akan berkembang menjadi
komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya dan dapat
mengakibatkan kematian ibu dan janin (Marmi, 2011 dalam Khatarina
dkk, 2016)
Banyak wanita yang hamil mengalami komplikasi atau berada dalam
kondisi risiko tinggi selama kehamilannya sebagai akibat dari keadaan
yang sudah ada sebelumnya atau sebagai akibat dari kehamilan itu sendiri.
Semua permasalahan ini dapat menempatkan ibu dan janinnya pada suatu
kondisi berisiko (Lockhart, 2014 dalam Khatarina dkk, 2016).
World Health Organization (WHO) sudah menetapkan standar dalam
melakukan ANC, minimal 4 kali selama kehamilan. Untuk melihat jumlah
ibu hamil yang sudah melakukan ANC yaitu dari hasil pencapaian
indikator cakupan pelayanan K1 dan K4. K1 adalah kunjungan pertama
ibu hamil ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC yang
dilakukan pada trimester pertama kehamilan (sebelum minggu ke 14).
Sedangkan K4 adalah kunjungan ibu hamil untuk mendapatkan pelayanan
ANC minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada
trimester kedua (minggu ke 15-28) dan 2 kali pada trimester ketiga
(minggu ke 28-36) (Depkes R.I, 2008 dalam Khatarina dkk, 2016).
12
2. Tanda bahaya pada masa kehamilan
a. Tanda bahaya pada masa kehamilan trimester I
Tanda bahaya tri semester I usia kehamilan 1-13 minggu atau 1-4
bulan:
Perdarahan pervagina yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam
yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa abortus, kehamilan
mola, kehamilan ektopik terganggu (KET).
Abortus adalah penghentian atau hasil konsepsi pada kehamilan 16
minggu atau sebelum pelekatan pada plasenta selesai. Abortus yaitu
berakhirnya beberapa penilaian (akibat faktor tertentu) pada atau
sebelum kehamilan tersebut berusia 20 minggu atau buah kehamilan
belum mampu untuk hidup bayi di luar kandungan.
Mola Hidatidosa atau biasa dikenal dengan hamil anggur. Hamil
anggur adalah pertumbuhan massa jari dalam rahim (rahim) yang tidak
akan berkembang menjadi janin dan merupakan hasil konsepsi yang
tidak normal. Jenis masalah kehamilan ini adalah penyakit jenius
trofoblas gestasional, dan bentuk kanker dan penyakit trofoblas
gestasional disebut koriokarsinome Massa sel abnormal tumbuh
sebagai kantung berisi ca (kista) seperti hubungan buah anggur. Sel-
sel ini tumbuh pesat di dalam rahim dan sel yang abnormal ini disebut
sebagai mol, yang diterjemahkan dari bahasa Latin yang berarti mossa
atau benjolan, Kehamilan ini muncul dengan perubahan perdarahan
pervaginam pada tri semester pertama.
kehamilan ektopik terganggu (KET) merupakan salah satu bahaya
yang mengancam setiap wanita hamil. Gejala yang dikeluhkan
penderita yaitu berupa pendarahan pada trimester awal kehamilan
yang disertai nyeri perut hebat. Secara normal proses kehamilan terjadi
ketika sel telur yang dibuahi tertanam didalam Rahim berkembang
13
dengan baik karena asupan nurtisi dari pembuluh darah Rahim.
Namun berbeda dengan kehamilan normal, pada kasus kehamilan
ektopik terjadi akibat sel telur yang telah dibuahi tidak tertanam
didalam Rahim dan berada ditempat lain di luar Rahim seperti pada
saluran tuba. Pada kondisi seperti ini janin tidak akan tumbuh karena
tidak adanya asupan nutrisi.
Mual dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada
kehamilan trimester I. mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih
terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung
selama kurang lebih 10 minggu. Gejala ini menjadi lebih berat karena
disebabkan oleh meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG
dalam serum.
Sakit kepala yang hebat menunjukkan suatu masalah serius dalam
kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang
dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat menyebabkan
penglihatan ibu hamil menjadi kabur atau terbayang. Hal ini
merupakan gejala dari preeklamsia dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang stroke, dan koagulopati, nyeri kepala pada masa
hamil dapat merupakan gejala preeklamsia, suatu penyakit yang terjadi
hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan
kejang maternal, stroke, dan koagulopati.
Penglihatan menjadi kabur atau terbayang dapat disebabkan oleh
sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan
meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi system saraf pusat.
Sakit kepala hebat juga dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri
kepala, kejang), dan mengganggu penglihatan.
Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda
preeklamsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang
14
mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya
penglihatan kabur atau berbayang, melihan bintik-bintik (spot),
berkunang-kunang. Selain itu adanya skotama, diplopia dan
ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menunjukkan adanya
preeklamsia berat yang mengarah pada eklamsia. Hal ini disebabkan
adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks
serebri atau di dalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh
darah).
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini
mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus.
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain:
kehamilan ektopik, pre-eklamsia, persalinan premature, solusio
plasenta, abortus, rupture uteri imminens.
Beberapa keputihan adalah normal. Namun dalam beberapa kasus,
keputihan diduga akibat tanda-tanda infeksi atau penyakit menular
seksual. Infeksi ini akan membahayakan pada bayi. Segera hubungi
dokter untuk pengobatan yang mungkin diperlukan untuk kesehatan
janin.
Nyeri atau panas selama buang air kecil menjadi tanda gangguan
kandung kemih atau infeksi saluran kemih. Jika tidak diobati,
gangguan ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, infeksi
dan kelahiran premature. Jika infeksi, obati hal itu untuk meredakan
rasa sakit dan membantu memastikan kehamilan yang sehat.
Wanita yang memiliki penyaakit kronis atau kondisi medis tertentu
yang sudah ada seperti tiroid, penyakit diabetes, tekanan darah tinggi,
asma, dan lupus, harus mencatat setiap perubahan kondisi mereka
selama kehamilan. Jika penyakit yang telah diderita sebelum hamil ini
bergejolah atau tidak terkontrol dengan baik, dapat memiliki
konsekuensi serius bagi kesehatan ibu dan bayi. Misalnya, jika
15
hormone tiroid ibu hamil terlalu tinggi atau rendah dapat
menyebabkan resiko keguguran. Atau jika kadar gula darah ibu hamil
tidak dikontrol ketat, ada kemungkinan ibu hamil menghadapi
peningkatan resiko keguguran atau kelainan janin.
16
sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban
dapat terjadi pada kehamilan 37 minggu maupun kehamilan aterm.
Untuk menangani masalah keluar ketuban sebelum waktunya,
maka dapat melakukan hal berikut: konfirmasi usia kehamilan,
kalau ada dengan USG, dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan
speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,
bau) dan membedakan dengan urin, jika ibu mengeluh perdarahan
akhir kehamilan (setelah 22 minggu) jangan lakukan pemeriksaan
dalam secara digital, observasi tidak ada infeksi, observasi tanda-
tanda inpartu.
3) Gerakan Bayi Berkurang
Ibu hamil mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5
atau ke-6, bahkan beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya
lebih awal. Bayi harus gerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3
jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Apabila
ibu tidak merasakan gerakan bayi seperti biasa, hal ini merupakan
suatu tanda bahaya. Bayi kurang bergerak seperti biasa dapat
disebebkan oleh aktivitas ibu yang terlalu berlebihan, keadaan
psikologis ibu maupun kecelakaan.
4) Pusing yang hebat
Sering pusing saat hamil sering dikeluhkan oleh ibu baik yang
sedang hamil muda maupun hamil tua. Penyebabnya antara lain:
Morning sickness dapat mengakibatkan pusing. Hal wajar yang
dialami oleh ibu hamil di trimester pertama. Pemicu munculnya
morning sickness itu adalah tubuh mulai menyesuaikan diri dengan
perubahan yang ada pada tubuh ibu hamil. morning sickness juga
merupakan penyesuaian tubuh terhadap bakal janin yang
17
menempel di dinding Rahim yang mulai tumbuh dan berkembang
di dalam Rahim.
Pembuluh darah melebar terjadi karena pelebaran pembuluh
darah didalam tubuh ibu hamil dipicu oleh perubahan hormon.
Pelebaran pembuluh darah itu memiliki dampak yang baik untuk
janin, yaitu aliran darah ke tubuh janin menjadi lancer. Adapun
dampak buruknya adalah detak jantung dan system didalam
jantung semakin meningkat, bebab darah yang dipompa menjadi
meningkat. Hal tersebulah yang membuat ibu yang sedang hamil
sering merasakan pusing.
System kardiovaskuler jantung yang meningkat atau aliran
darah meningkat menyebabkan aliran darah ke janin ibu semakin
meningkat. Dampaknya adalah ibu akan mengalami tekanan darah
yang menurun atau biasa disebut tekanan darah rendah. System
saraf dan juga system kardiovaskuler sudah tahu dan sudah siap
mengalami hal tersebut. Akan tetapi kesiapan tersebut diikuti
dengan aliran darah ke otak yang menjadi tidak mencukupi. Aliran
darah ke otak yang tidak mencukupi tersebutlah yang
menyebabkan ibu hamil sering pusing bahkan sampai pingsan.
Gula darah Ibu yang sedang hamil mengalami penurunan
karena system metabolisme yang berubah. System metabolisme
yang berubah itu berakibat pada penurunan gula darah yang ada di
dalam tubuh ibu hamil. Penurunan gula darah secara tiba-tiba
berimbas pada rasa pusing yang akan dialami oleh ibu. Orang yang
kekurangan gula darah juga menjadi lemas dan tidak bertenaga.
Rasa lapar pada Ibu hamil yang membiarkan dirinya kelaparan
akan sering merasakan pusing daripada ibu hamil yang selalu
memiliki jadwal makan yang tepat. Rasa lapar itu bisa dipengaruhi
oleh kondisi lambung ibu yang menolak untuk diisi makanan. Hal
18
itu terjadi pada ibu yang hamil muda di mana perutnya akan terasa
tidak enak ketika diisi dengan makanan dan minuman. Meski
begitu harus dijadwalkan harus makan tepat waktu, sebab rasa
pusing akan semakin menjadi saat ibu hamil dalam kondisi lapar.
Rasa lapar membuat pusing karena tidak ada makanan yang bias
diubah menjadi energy, selain itu ibu hamil yang sedang lapar juga
memiliki kadar gula yang rendah.
Ibu hamil yang lelah bekerja akan sering terkena pusing. Hal
itu dikarenakan ada proses pembuatan energi secara tiba-tiba
karena ibu sedang melakukan aktivitas yang membuat dirinya
lelah.
Anemia pada ibu hamil yang kekurangan zat besi akan terkena
anemia. Anemia merupakan penyakit kekurangan sel darah merah
yang ada di dalam tubuh ibu hamil. Ketika jumlah sel darah merah
berkurang, asupan oksigen dan aliran darah menuju ke otak
semakin berkurang. Hal tersebutlah yang menyebabkan ibu hamil
akan mengalami pusing bahkan sampai pingsan.
Gangguan emosional ibu yang sedang hamil akan mengalami
mood yang berubah-ubah yang berpengaruh terhadap emosional
ibu hamil. Ibu hamil yang emosional akan merasakan pusing setiap
harinya dikarenakan saraf otak akan mengkerut ketika dirinya
emosi. Saraf yang mengkerut terutama di bagian otak bias
menyebabkan aliran darah menjadi tidak lancer. Hal tersebutlah
yang menyebabkan mengapa ibu hamil sering mengalami pusing
ketika emosional.
Hipertensi dalam kehamilan terjadi karena Pelebaran pembuluh
darah menjadikan tekanan darah ibu hamil mendadak menjadi
rendah kemudian menyebabkan rasa pusing. Sebaliknya,
penyempitan pembuluh darah saat hamil bias menyebabkan ibu
19
hamil terkena penyakit penyempitan pembuluh darah. Ibu yang
memiliki penyakit seperti kolesterol dan asam urat rentan untuk
terkena penyempitan pembuluh darah, sehingga penyempitan
pembuluh darah itu berdampak pada tekanan darah ibu yang
menjadi tinggi. Aliran darah ke otak menjadi tidak lancar akibat
penyempitan pembuluh darah yang dialami oleh penderita
hipertensi.
Dehidrasi pada ibu hamil terjadi karena, aliran darah dan
oksigen ke seluruh tubuh menjadi tidak lancar. Begitu pula dengan
aliran darah dan oksigen menuju ke otak. Ibu yang tidak memiliki
darah dan oksigen yang cukup di dalam otak bias menjadikannya
pusing bahkan sampai pingsan.
Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dapat terjadi jika ibu
hamil sering berdiri terlalu cepat dari posisi jongkok maupun
duduk. Penyebabnya adalah darah biasanya akan berkumpul
dibagian kaki dan juga di mata kaki. Sehingga saat ibu hamil
berdiri dengan cepat, darah dari kaki menuju ke jantung menjadi
tidak cukup. Hal itulah yang menyebabkan tekanan darah tiba-tiba
menjadi menurun kemudian menyebabkan pusing.
Penurunan sirkulasi oksigen dan darah Saat ibu hamil
memasuki trimester kedua, pertumbuhan janin di dalam kandungan
semakin pesat, sehingga menyebabkan penurunan sirkulasi oksigen
dan juga penurunan aliran darah yang berasal dari jantung. Hal
tersebut menjadi penyebab mengapa ibu hamil mengalami pusing
selama kehamilan.
Hypotensive akan dialami ketika ibu hamil tidur dengan posisi
terlentang dan dalam waktu yang lama. Posisi itu membuat aliran
darah menuju ke otak menjadi tidak lancar. Sindrom itu juga
menyebabkan denyut jantung ibu menjadi meningkat serta tekanan
20
darah ibu hamil menjadi menurun. Tidur dengan posisi terlentang
dalam waktu lama juga bias menyebabkan kegelisahan. Posisi
miring dianjurkan untuk ibu yang sudah memasuki usia kehamilan
trimester kedua.
Ibu hamil yang mengalami penyakit tertentu atau penyakit
kronis seperti diabetes, kolesterol dan asam urat bisa mengalami
pusing. Hal itu dikarenakan ibu hamil dengan penyakit kronis
tersebur akan mengalami penyempitan pembuluh darah terutama
pembuluh darah menuju ke otak. Akibatnya aliran darah dan
oksigen menuju ke otak menjadi tidak lancar.
21
berubah. Perut kembung karena penurunan kerja saluran pencernaan
yang menyebabkan perlambatan pengosongan lambung, dan terjadi
penekanan dari uterus yang membesar terhadap usus besar. (Sutanto,
A. V. dkk. 2018).
22
BAB III
DESKRIPSI DESAIN YANG DIHASILKAN
1. TEMA
Luaran yang dihasilkan akan berupa poster. Poster yang bertemakan tentang
kehamilan. Yang didalamnya akan membahas tentang pentingnya mengenali
tanda bahaya pada kehamilan.
2. TUJUAN
Tujuan dibuatnya poster ini adalah sebagai sebuah sarana pembelajaran atau
edukasi kepada ibu hamil yang akan mempermudah ibu hamil dalam
mengetahui apa saja tanda bahaya kehamilan. Poster ini dirancang dengan
gambar yang menarik dan kalimat yang mudah dipahami oleh ibu hamil
sehingga akan lebih efektif dan efisien. Dengan demikian informasi akan
tersampaikan dengan baik dan ibu hamil mengetahui apa saja tanda bahaya
pada kehamilan sebagai upaya pencegahan.
3. ISI LUARAN
a) Materi
Poster ini berisi dengan materi yang dapat bermanfaat bagi kelangsungan
kehidupan dan ilmiah. Materi dalam poster disajikan menggunakan
gambar yang menarik dan menggunakan bahasa yang sederhana. Poster
ini disajikan secara lengkap, menarik dan sistematis.
b) Gambar
Gambar yang digunakan berhubungan dengan tanda bahaya selama
kehamilan.
c) Font
Font yang digunakan tidak boleh lebih dari dua jenis, jarak spasi 1.2 spasi.
lembar ukuran tinggi x lebar adalah 80 cm x 60 cm dipasang vertical.
d) Warna
Warna poster di dominasi pink, hijau dan ungu.
23
e) Highlight
Highlight menggunakan warna pink dan hijau.
f) Layout
Terdiri dari judul, gambar untuk mengilustrasikan dan kalimat untuk
penjelasan.
4. PROSES PEMBUATAN
1. Menyiapkan materi yang singkat padat dan mudah dipahami oleh pembaca.
2. Poster berjumlah 1 (satu) lembar ukuran tinggi x lebar adalah 80 cm x 60 cm
dipasang vertical
3. Poster hendaknya terbaca dengan baik dalam jarak maksimum 7 kaki atau
sekitar 2 meter
4. Jumlah maka maksimum 250 kata
5. Pedoman tipografi: disarankan teks rata kiri (justified menyulitkan/
meletihkan, kecuali ada pengaturan ruang antar kata); linespacing 1.2 spasi;
6. Gunakan sub-judul dengan ukuran lebih besar dari teks (dapat juga memberi
garis bawah/menggunakan bold)
7. Batasi panjang kolom tidak lebih dari 11 kata. Gunakan tidak lebih dari 2
typeface (jenis huruf)/font
8. Jangan menggunakan huruf kapital semua, margin harus sesuai dengan besar
kolom
9. Desain lay-out poster harus memperhatikan prinsip keseimbangan formal-non
formal, yaitu simetris–asimetris, prinsip kesatuan pengaturan elemen gambar,
warna, latar belakang, gerak mengarahkan mata pembaca mengalir ke seluruh
area poster
10. Pertimbangkan hirarki dan kontras untuk menunjukkan penekanan objek atau
hal mana yang diutamakan
11. Isi poster harus dapat terbaca secara terstruktur untuk kemudahan
'navigasi'nya;
24
12. Poster harus memuat judul, nama pelaksana dan logo Perguruan Tinggi, latar
belakang/introduksi/abstrak, Metode, Hasil (teks dan
gambar/fotografi/skema), Simpulan, Referensi (tambahan), Sponsor/lembaga
(+logo), Detail kontak, Keterangan Latar belakang, hendaknya singkat
langsung kepada tujuan dan permasalahan (Tujuan-Metode-Hasil Temuan-
Simpulan dan Saran);
13. Poster dibuat dengan perangkat lunak aplikasi komputer (dengan grafik, tabel
disertai hasil dokumentasi fotografi apa yang sangat dianjurkan jika ada); dan
resolusi minimal 300 dpi.
14. Tidak boleh plagiat dari poster/media-media lain yang sudah dipublikasikan,
media murni hasil karya sendiri
25
BAB IV
LUARAN YANG DICAPAI
Luaran yang ingin dicapai dalam projek tugas akhir ini adalah media
Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dalam bentuk poster dengan judul
“Pentingnya Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan” yang memiliki Hak
Kekayaan Intelektual (HKI). Hak Kekayaan Intelektual merupakan ha katas
kekayaan yang timbul dan lahir dari kemampuan intelektual manusia dalam
wujud suatu karya yang memiliki manfaat atau nilai guna. HKI juga dikenal
dengan nama Intellectual Property Rights (IPR) yaitu hak untuk menikmati
secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Poster ini diharapkan
dapat dipatenkan sebagai bentuk apresiasi untuk penulis memiliki hak cipta
atas karya yang dihasilkan dengan tujuan menumbuhkan semangat dalam
menciptakan karya yang lebih inovatif dan produktif. Dengan HKI karya
penulis berada dibawah perlindungan hukum sehingga meminimalisir adanya
tindak plagiatisme oleh orang lain. Selain itu, sistem HKI juga menimbulkan
suatu perubahan budaya dengan cara pandang bangsa dengan mendorong
dokumentasi yang baik. Dengan demikian, diharapkan HKI dapat digunakan
bahan pertimbangan pada perlindungan hasil riset dan implementasi atau
komersialitasnya, khususnya dalam bidang kesehatan.
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan yang ada dapat disimpulkan bahwa penggunaan
media poster dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pengetahuan pembaca
untuk lebih mengenal lagi tentang apa saja tanda bahaya selama masa
kehamilan. Dengan bentuk yang sederhana dan menarik untuk di baca, dengan
adanya poster ini diharapkan akan lebih mempermudah pembaca untuk
memahami materi.
B. Saran
1. Bagi masyarakat
Berdasarkan media poster ini, masyarakat lebih aktif mencari informasi
yang benar dan bisa didapatkan dari tenaga-tenaga kesehatan lainnya
maupun sosial media. Sehingga meningkatkan pengetahuan tentang apa
saja tanda bahaya selama kehamilan.
2. Penulis Selanjutnya
Menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan dan pengerjaan
poster ini, diharapkan bagi penulis lain agar bisa lebih mengembangkan
metode lain dalam membantu meningkatkan pengetahuan tanda bahaya
selama kehamilan.
27
DAFTAR PUSTAKA
Purwanti, I. A., Larasaty, N. D., & Latar, A. (n.d.). “Temu Ilmiah Hasil Penelitian
dan Pengabdian Masyarakat” TANDA BAHAYA KEHAMILAN YANG BELUM
DIKETAHUI MASYARAKAT.
Senja Atika Sari, Suhendra Sulaeman, I. (2018). Pengaruh Paket Edukasi Tanda
Bahaya Kehamilan Melalui Media Booklet , Audiovisual Dan Kombinasi
Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil the Effect of Education Packages
of Pregnancy Hazards Through Booklet , Audiovisual and Combination Media
on Knowledge. Jurnal Kesehatan, 3(2).
28