Anda di halaman 1dari 2

KEWAJIBAN MUSLIM UNTUK MEMAKMURKAN MASJID

LANDASAN AL QURAN
Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman
kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan salat, menunaikan zakat
dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka
termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk (At Taubah 9:18)

• Ayat ni dimulai dengan kata innama (sesungguhnya), yang bermakna


sebagai pembeda atau pembatas antara orang-orang yang
memakmurkan masjid dan orang-orang yang tidak layak memakmurkan
masjid;
• Orang-orang yang tidak beriman, tidak mendirikan shalat, tidak
membayar zakat, dan tidak takut kepada Allah, tidak layak
memakmurkan masjid
• Pengurus DKM harus ahli masjid, yaitu orang-orang yang di dalam
dirinya ada ruh masjid, dengan selalu shalat berjamaah di masjid
• Ketika Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, yang pertama dibangun
adalah masjid, karena masjid adalah pusat kegiatan umat islam
• Antithesis dari ahli masjid adalah orang yang paling zalim, yaitu orang-
orang yang melarang atau menghalangi masuk masjid, dengan membuat
masjid tandingan (masjid dhiror)
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid
(dhiror) untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran
dan untuk memecah belah antara orang-orang yang beriman, serta untuk menunggu
kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu (At
Taubah 9:107)

LANDASAN HADIST
Ada tujuh golongan (orang beriman) yang akan mendapat naungan dari Allah (pada hari
kiamat) yang ketika tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu
1. pemimpin yang adil,
2. pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Rabbnya,
3. orang yang hatinya terpaut dengan masjid,
4. dua orang yang saling menyayangi karena Allah, keduanya bertemu karena Allah
dan berpisah karena Allah,
5. laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia
berkata, "aku takut kepada Allah",
6. seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya
tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya,
7. seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri sendirian
hingga kedua matanya basah karena menangis," (Hadits Riwayat Bukhari).
• Besarnya pahala tergantung pada tingkat kesulitannya;
• Orang-orang yang hatinya terpaut dengan masjid adalah-orang yang
bahagia, karena mereka berorientasi pada akhirat; sebaliknya orang-
orang yang tidak bahagia adalah orang-orang yang berorientasi pada
dunia;
• Bagaimana agar hati kita terikat pada masjid?
➢ Kepekaan; peka terhadap kondisi masjid; jika melihat masjid
dalam keadaan kotor, maka segera bersihkan; jangan menunggu
orang lain untuk melakukannya; jika melihat masjid bersih, jaga
kebersihannya, jangan mengotori;
➢ Tanggungjawab; hanya laki-laki mulia yang mampu memuliakan
wanita; terutama inu kita; muliakan masjid seperti kita
memuliakan wanita;
➢ Jiwa pengorbanan; masjid menjadi prioritas utama; jika masjid
memanggil, tinggalkan yang lainnya;
➢ Kompetitif dalam berbuat kebaikan (fastabikul khoirot); jadikan
masjid sebagai pusat kebaikan; pusat kebersamaan; pusat
persatuan; pusat dzikir dan ibadah; pusat kekhusyuan;

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “Maukah
kalian untuk aku tunjukkan atas sesuatu yang dengannya Allah menghapus kesalahan-
kesalahan dan mengangkat derajat?” Mereka menjawab, "Tentu, wahai Rasulullah."
Beliau bersabda: "Menyempurnakan wudhu pada sesuatu yang dibenci (seperti keadaan
yang sangat dingin pent), banyak berjalan ke masjid, dan menunggu shalat berikutnya
setelah shalat. (Hadits Riwayat Muslim)

• 3 hal yang menghapuskan dosa dan mengangkat derajat:


➢ Menyempurnakan wudhu pada waktu yang sulit (atau tidak
menyenankan); termasuk waktu yang sulit misalnya ketika cuaca
dingin; sulit air; malam hari ketika hendak tidur; ini sejalan dengan
kaidah “ganjaranmu sesuai dengan kadar lelahmu”; besarnya
pahala sesuai dengan kadar kesulitannya
➢ Banyak berjalan ke masjid; ini sesuai dengan hadits lain yang
diriwayatkan oleh Imam Muslim: “Barang-siapa bersuci di
rumahnya, lalu berjalan ke satu masjid untuk menunaikan sholat
fardhu, maka satu langkahnya menghapus dosa dan satu langkah
yang lain menaikkan derajatnya.”
➢ Menunggu shalat berikutnya setelah shalat; tinggalkan aktifitas
dan berhenti bekerja sebelum azan berkumandang;

Ringkasan tabligh oleh Ustadz Ahmad Humaedi


Masjid Al Falah, 27 Desember 2021

Anda mungkin juga menyukai