Anda di halaman 1dari 22

Restorasi

Adhesive
• Fatima Ika Pratiwi - J530205068
• Rifdah Afiifah Rahmat - J530205035
• Bella Puspitasari - J530205048
• Yolla Havidha Aldara Sukma - J530205047
• Nuzulia Chairunnisa - J530205053
• Tafiana Husnul Khotimah - J530205044
• Annisa Fitriananda Rudiyanto - J530205032
• Farah Rahmah Annisa Pasha - J530205055
• Dhea Frensiana H - J530205024
• Citra Monika S C - J530205061
Pengertian
Restorasi adhesif adalah bahan pengisi sewarna gigi yang terikat pada gigi
untuk memperbaiki bentuk dan fungsi gigi. Restorasi adhesif digunakan saat
struktur gigi telah hilang karena kerusakan gigi, saat anatomi gigi tidak
terbentuk dengan sempurna atau saat kondisi telah mengakibatkan hilangnya
sebagian gigi. Restorasi adhesif dapat digunakan pada gigi desidui dan
permanen, gigi anterior maupun posterior
Klasifikasi Menurut G.V Black

Kelas I : Pit fissure, bagian oklusal pada gigi posterior, dan bagian foramen caecum pada gigi
anterior
Kelas II : Bagian proksimal gigi posterior
Kelas III : Bagian proksimal gigi anterior, tapi belum mencapai incisal edge
Kelas IV : Bagian proksimal gigi anterior, sudah mencapai incisal edge
Kelas V : Pada bagian 1/3 servikal permukaan bukal/labial (facial), lingual gigi anterior dan
posterior
Kelas VI : Kavitas pada bagian ujung cusp atau pada bagian incisal edge.
JENIS BAHAN INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI

SIKMR (semen ionomer kaca modifikasi resin) / RM-GIC

Indikasi Kontraindikasi

• Insidensi karies tinggi • Gigi dengan tekanan oklusal


• Perbaikan mahkota yang berat
• Dapat digunakan untuk gigi
decidui
Kompomer

Indikasi Kontraindikasi
Restorasi servikal (missal klas V) Restorasi klas I dan klas VI (daya tahan
Restorasi posterior gigi desidui terbatas)
Restorasi klas III Restorasi klas II dan IV (tidak cukup kuat
Restorasi klas I dan II decidui menahan daya gigit atau daya kunyah
Pit dan fissure sealant
SIK (Semen ionomer kaca) / GIC

Indikasi Kontraindikasi
Untuk gigi anterior dan posterior Gigi yang menerima tekanan
Karies proksimal gigi anterior pengunyahan yang berat
Pit dan fissure sealant Kavitas yang ketebalannya kurang
Restorasi gigi decidui Lesi karies klas IV atau fraktur incisal
Restorasi karies klas V Lesi yang melibatkan area luas email
labial yang mengutamakan factor
estetika
Komposit

Indikasi Kontraindikasi
Resin preventive pada pit dan fissure Pasien dengan alergi komposit
Restorasi pada tempat-tempat yang Gigi dengan dinding kavitas sedikit atau tidak
memerlukan estetika ada email
Restorasi pada pasien yang alergi terhadap Pasien dengan insidensi karies tinggi
logam
Restorasi pada gigi yang dapat dilakukan isolasi
selama prosedur dilakukan
Jarak faciolingual preparasi kavitas tidak
melebihi 1/3 intercuspal
pasak atau core build up
Prosedur

SIKMR (semen ionomer kaca modifikasi resin) / RM-GIC


1. Setelah kavitas dipreparasi, etsa kavitas selama 5 detik
2. Cuci dan keringkan dengan oil free air, kemudian isolasi menggunakan rubber dam atau
cotton roll
3. Campurkan bahan dengan spatula selama 20 detik sampai warna merata terbentuk,
hindari terbentuknya rongga udara
4. Gunakan micro brush untuk mengoleskan RMGIC pada permukaan enamel dan dentinn
5. Sinari dengan light cure selama 15-20 detik
6. Lakukan Finishing kontur dan polishing
Prosedur
Kompomer
1. Pencocokan warna (shade guide)
2. Preparasi kavitas
3. Gigi dipreparasi dengan prinsip preparasi seminimal mungkin. Bersihkan permukaan gigi dengan rubber cup
dan pumice. Jika bagian dentin yang dalam tidak cukup tebal untuk melindungi pulpa, diberikan bahan
pelindung pulpa seperti kalsium hidroksid
4. Persiapan kavitas
5. Aplikasikan etsa pada enamel 20 detik dan dentin 15 detik. Bilas dengan air mengalir, usahakan dentin tetap
dalam keadaan lembab. Aplikasikan bahan bonding selama 20 detik
6. Keringkan menggunakan air syringe atau ditunggu 5 detik, permukaan gigi akan terlihat licin dan mengkilap
7. Sinar bahan bonding selama 20 detik
8. Peletakan bahan restorasi
9. Aplikasikan kompomer secara langsung pada kavitas yang telah dipreparasi. Peletakan dilakukan selapis demi
selapis setebal kira-kira 2mm, kemudian disinar untuk meminimalkan shrinkage selama polimerisasi
10. Sinar restorasi setiap lapisan selama 20 detik. Pada kavitas yang dalam, sinar setiap lapisan selama 40 detik.
Sebaiknya restorasi disinar dari permukaan lingual atau bukal dinding enamel
Prosedur
4. Persiapan bahan, Rasio powder dan liquid yang dianjurkan
SIK (Semen ionomer kaca) / GIC oleh pabrik. Dilakukan pada paper pad, Powder & Liquid terpisah.
Serbuk dibagi menjadi 2 bagian, I bagian dicampur sampai
1. Gigi diprofilaksis menggunakan rubber cup dan pumice yang konsistensi milky, sisanya di mixing dan dilakukan waktu total
dicampur dengan air, bila ada karang dibersihkan terlebih 45-60 detik (tgt pabrik)
dahulu
5. Dicampur dengan cepat dengan cara melipat. Pengadukan
harus selesai dalam waktu 40 detik
2. Preparasi, Gigi fraktur karena trauma dibuat bevel pada 6. Cairan tidak boleh dikeluarkan sampai tepat sebelum waktu
seluruh tepi enamel selebar 2-3 mm dari tepi kavitas dengan pengadukan dilaksanakan (terjadi penguapan air penaikan
diamond fissure bur dengan sudut 45°. Gigi dengan karies viskositas).
dibersihkan dengan diamond fissure bur atau excavator, 7. Konsistensi adonan : Terlihat kental dan berkilat di permukaan
kemudin dibuat bevel seperti di atas. pembuatan outline form. asam poliakrilat masih basah & dapat melekat ke struktur gigi
Pembuatan retensi. Bentuk retensi pada setiap kasus berbeda 8. Penempatan bahan ke dalam kavitas
tergantung pada besar kavitasnya apakah kecil atau besar salah 9. Adukan semen segera ditempatkan dengan alat plastis filling
satu bentuk retensi undercut. Setelah preparasi selesai dan syringe insulin ke dalam kavitas gigi
dilakukan tahap selanjutnya perlu dilakukan pengecekan tepi 10. Selanjutnya dipasang sebuah matriks yang sudah dibentuk
kavitas agar tidak ada email dan dentin karies yang tersisa terlebih dahulu (untuk memberi kontur)
sehingga tidak menyebabkan karies sekunder. Selanjutnya 11. Penyelesaian permukaan dari semen yang telah mengeras
adalah pembersihan kavitas, semua debris dan sisa preparasi 12. Prosedur penyelesaian lanjutan, dianjurkan waktu
diirigasi dengan aquade ststeril dan kemudian dikeringkan. penyelesaian selama 10 meniT
Terakhir kavitas perlu diperiksa lagi dari berbagai aspek 13. Prosedur pasca restorasi
sebelum dilakukan penumpatan. 14. Tambalan harus dilapisi lagi dengan bahan pelindung karena
tepi semen yang terbuka akibat baru dirapikan masih peka
3. Isolasi menggunakan saliva ejector, kapas atau cotton roll, terhadap lingkungan Oleh karena itu, restorasi GIC dilindungi
atau dengan rubber dam dengan lapisan varnish atau resin.
Komposit

1. Melakukan penghilangan jaringan karies dengan round


bur metal
2. Preparasi seminimal mungkin dengan menggunakan
round bur diamond, cek menggunakan sonde, buat bevel
sebagai retensi.
3.
Prosedur
Isolasi gigi menggunakan cotton roll dan keringkan gigi
dengan syringe udara
4. Aplikasikan etsa selama 20 detik, Kemudian bilas sampai
bersih, Keringkan area kerja dengan syringe udara sampai
moist
5. Aplikasikan bahan bonding dengan microbrush pada
kavitas, dibiarkan selama 10 dtik, dan disinar dengan light
cure selama 20 dtik.
6. Aplikasikan bahan resin komposit menggunakan spatula
stainless, apabila lesi dalam bagian dasar kavitas diberi
proteksi dngan Ca(OH)2 lalu diberi lining SIK, lalu
aplikasikan RK packable sinar selama 20 detik
7. Cek Oklusi dengan articulating paper
8. Lakukan finishing dengan bur finishing pita kuning
9. Lakukan poslihing dengan enhance bur dan rubber cup
Instruksi Pasca Restorasi

1. Melakukan kontrol 1 minggu setelah perawatan


2. Tetap menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi
minimal 2x sehari.
3. Untuk SIK tidak boleh makan minum selama 1 jam
4. Kontrol berkala 6 bulan sekali ke dokter gigi
Macam-Macam Kegagalan Restorasi

- Kerusakan pada bagian tepi tumpatan


- Kegagalan adaptasi dinding kavitas akibat adanya monomer sisa
dan shrinkage (proses pengerutan) selama polimerisasi
- Kebocoran tepi makin besar jika tidak ada sisa email yang
mendukung.
Case Report 1
Subjektif dan Objektif
● Identitas : pasien perempuan berusia 8 tahun
● Pemeriksaan subjektif : pasien datang dengan keluhan gigi 11 patah, pasien telah melakukan
perawatan kegawatdaruratan oleh dokter gigi dan diberikan restorasi GIC sementara, jarak
antara kedatangan pasien dengan perawatan kegawatdaruratan awal adalah 45 hari
● Pemeriksaan objektif : pasien pada masa gigi bercampur, gigi patah melibatkan enamel dan
dentin tanpa pulpa terbuka, perkusi vertikal dan horizontal (-), palpasi (-), vitalitas (+), relasi
molar klas 1, overjet dan overbite normal
● Pemeriksaan penunjang radiograph : jaringan periapikal normal dan tidak terdapat gambaran
patologis pada area gigi yang dikelukan
Treatment
Tahapan perawatan
- Pencetakan gigi dengan irreversible
hydrocolloid
- Rekonstruksi gigi yang patah dengan
menggunakan wax (gambar 3)
- Penentuan warna tumpatan
- Anestesi infiltrasi
- Preparasi cavitas
- Pemasangan rubber dam
- Restorasi : pemberian bahan adhesive lalu
peletakan resin komposit dengan teknik
inkremental dan selanjutkan lakukan light-
cure
Kontrol

Kontrol berkala dikalkuakn untuk memeriksa :


- kemungkinan adanya perubahan periapikal (gambar 5 )
dan
- melihat stabilitas warna dari resin komposit (gambar 6
dan 7)
Case Report 2
Subjektif dan
Objektif
- Pasien anak-anak, berusia 7,5 tahun datang ke
klinik ditemani ibunya
- CC : datang ingin dilakukan perawatan pada gigi
molar bawah kirinya, ibunya menjelaskan tidak
terdapat nyeri spontan.
- Dari pemeriksaan klinis terdapat karies oklusal
pada gigi molar dua decidui.
- Dx : Pulpitis reversibel

-Dari pemeriksaan radiografi dikonfirmasi karies


pada oklusal mendekati pulpa
Treatment
Treatment
- Kunjungan pertama, dilakukan tindakan anestesi tropical
benzocaine dengan cotton pellet. Selanjutnya dilakukan
anestesi infiltrasi pada inferior alveolar nerve dengan
articaine 4% and epinephrine 1 :100.000

- Isolasi dengan menggunakan rubber dam, dilakukan


penghilangan jaringan karies pada dinging lateral kavitas
dengan menggunakan low speed round bur, dan pada
dinding pulpa menggunakan ekscavator.

- Kavitas dibersihkan menggunakan cotton pellet.

- Manipulasi bahan MTA (Angelus, Londrina, PR, Brazil).


Sesuai petunjuk pabrik letakkan pada glass plate. Aplikasi
bahan MTA pada dinding pulpa selapis tipis dengan
ketebalan 2 mm.

- Setelah itu manipulasi RMGIC (Vitremer, 3M/ESPE,


Minnesota, USA) perbandingan powder dan liqud 1:1 lalu
aplikasikan pada kavitas.
Kontrol
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai