Clobazam
Clobazam
PENDAHULUAN
jiwa yang sering muncul sebagai gangguan fisik adalah 28,73% untuk dewasa dan
Perasaan cemas atau sedih yang berlangsung sesaat adalah normal dan
hampir semua orang pernah mengalaminya. Cemas pada umumnya terjadi sebagai
reaksi sementara terhadap stress kehidupan sehari-hari. Bila cemas menjadi begitu
besar atau sering seperti yang disebabkan oleh tekanan ekonomi yang
pikiran yang biasa dugunakan dalam bidang psikiatri atau ilmu kedokteran jiwa.
1
Termasuk didalam psikotropik ini salah satunya adalah antiansietas. Obat yang
digunakan untuk pengobatan ansietas ialah sedatif, atau obat-obatan yang secara
umum memiliki sifat yang sama dengan sedatif. Antiansietas yang terutama
jangka panjang dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikis. Oleh karena
itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai struktur kimia, farmakodinamik,
aturan pakai, serta interaksi clobazam dengan obat lain bila diberikan bersamaan
sediaan, dosis, aturan pakai, serta interaksi clobazam dengan obat lain bila
diberikan bersamaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
berikut (3):
2.2. Farmakodinamik
rnempunyai efek antikonvulsan yang lebih spesifik dengan efek sedasi yang
minimal (3).
Hampir semua efek benzodiazepin merupakan hasil kerja golongan ini pada
emosi/ansietas, relaksasi otot dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang
merupakan kerja golongan ini pada jaringan perifer : vasodilatasi koroner setelah
3
pemberian dosis terapi benzodiazepin tertentu secara IV dan blokade
namun beberapa derivat benzodiazepin pengaruhnya lebih besar terhadap SSP dari
derivat yang lain. Benzodiazepin tidak mampu menghasilkan tingkat depresi saraf
profil farmakologi yang hampir sama, namun efek utamanya sangat bervariasi,
menyebabkan depresi SSP yang meningkat dari sedasi ke hipnosis dan dari
hipnosis ke stupor; keadaan ini sering dinyatakan sebagai efek anesthesia, tapi
obat golongan ini tidak benar-benar memperlihatkan efek anestesi umum yang
spesifik, karena kesadaran pasien tetap bertahan dan relaksasi otot yang
(GABA). Reseptor GABA merupakan protein yang terikat pada membran dan
dibedakan dalam 2 bagian besar sub-tipe, yaitu reseptor GABAA dan reseptor
GABAB. Reseptor ionotropik GABAA terdiri dari 5 atau lebih subunit (bentuk
majemuk dari α, β, dan γ subunit) yang membentuk suatu reseptor kanal ion
4
transduksinya oleh protein-G. Benzodiazepin bekerja pada reseptor GABAA, tidak
peningkatan potensial elektrik sepanjang membran sel dan menyebabkan sel sukar
tereksitasi (4,5).
5
agonis menurunkan jumlah jumlah aliran klorida yang terjadi oleh aktivasi
reseptor GABAA. Efek agonis maupun inverse agonis dapat diblokir oleh
tinggi (4,6).
2.3. Farmakokinetik
87% dan 85% sampai 91% dari clobazam terikat pada protein plasma.
Bioavailabilitas relatif clobazam (40 mg) dalam bentuk kapsul, tablet atau solusio
clobazam sebesar 50%. Waktu paruh eliminasi plasma sekitar 10-30 jam dan
konsentrasinya 10-20 kali lebih tinggi daripada bentuk aslinya. Setelah dosis
6
Clobazam dapat menembus barrier plasenta dan muncul dalam ASI. Pada
orang tua, ada kecenderungan untuk mengurangi pemberian oral karena waktu
paruhnya menjadi lama dan volume distribusinya meningkat. Hal ini dapat
menyebabkan akumulasi obat yang lebih luas bila diberikan dengan dosis yang
besar jika dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Efek usia pada
pembersihan dan profil akumulasi clobazam juga berlaku untuk metabolit aktif.
Pada pasien dengan penyakit hati yang berat, volume distribusi clobazam
meningkat dan waktu paruhnya memanjang. Pada pasien dengan gangguan ginjal,
obat (7).
2.4. Indikasi
Penggunaannya sebagai antikonvulsan dimulai oleh Gastaut pada tahun 1978, dan
sampai sekarang telah digunakan oleh lebih dari 2000 pasien, diantaranya melalui
2.5. Kontraindikasi
7
Pasien dengan riwayat ketergantungan obat atau alkohol (peningkatan risiko
Pasien dengan insufisiensi pernapasan yang parah dan pasien dengan sleep
pernapasan, terutama jika diberikan dalam dosis tinggi. Oleh karena itu, pada
Pada pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat (risiko pencetus
ensefalopati).
trimester pertama kehamilan. Pada tahap akhir kehamilan, itu hanya harus
8
Perempuan menyusui karena clobazam dapat menembus barrier plasenta dan
Clobazam tidak boleh digunakan pada anak-anak antara usia 6 bulan dan 3
tahun.
Efek samping yang dapat dijumpai kurang lebih sama dengan sediaan
muncul pada awal pengobatan dan berangsur-angsur hilang bila terapi dilanjutkan.
Pada kasus-kasus tertentu dapat timbul rasa gelisah dan kelemahan otot. Obat ini
kulit, seperti eksantema atau urtikaria, dapat berkembang pada kasus yang sangat
jarang. Reaksi-reaksi tersebut terjadi khususnya dengan dosis tinggi atau jangka
9
Anxibloc, Asabium, Clobazam OGB Dexa, Clobium, Frisium, dan
Proclozam (7,9,10).
Tablet : 10 mg
untuk menjaga dosis serendah mungkin. Pasien dengan gangguan fungsi ginjal
atau hati: respon yang meningkat dan kerentanan terhadap efek samping lebih
tinggi dan memerlukan dosis awal yang rendah dan penambahan dosis secara
- Dewasa dan pada remaja lebih dari 15 tahun: Dosis awal 20 mg/hari. Jika
efek samping dapat hadir pada pasien lansia dan membutuhkan dosis awal
10
- Anak-anak dari usia 3 sampai 15 tahun: Peningkatan respon dan
kerentanan yang lebih tinggi terhadap efek samping mungkin hadir pada
0,4mg/kgbb/hari (7).
harus dinilai kembali setelah jangka waktu yang tidak melebihi 4 minggu
untuk perawatan lanjutan, terutama pasien yang telah bebas dari gejala.
kembali (7).
sedangkan serangan fokal lebih efektif diatasi dengan dosis tunggal 20 mg/hari.
Suatu studi yang melibatkan 1300 kasus di Canada menunjukkan bahwa clobazam
11
dapat menurunkan frekuensi serangan lebih dari 50% pada sedikitnya 40% pasien
serangan sampai 63%, bahkan 12 dari 16 pasien menjadi bebas serangan. Masalah
yang mungkin timbul pada penggunaan jangka lama ialah adanya toleransi, seperti
yang umum dijumpai pada penggunaan derivat benzodiazepin pada umumnya (3).
tetapi dapat dicegah/diperlambat dengan pemberian dosis kecil, dosis tunggal atau
secara intermiten. Masalah toleransi timbul pada 18,8% pasien setelah pengobatan
mg/hari (3).
12
clobazam meningkat sehingga menambah terjadinya depresi sistem saraf pusat
(7,8).
Efek relaksan otot dan nitrous oxide dapat ditingkatkan oleh clobazam (7).
13
BAB III
PENUTUP
ketergantungan fisik dan psikis serta menimbulkan efek samping dari yang ringan
berupa sedasi, pusing (diz-ziness), rasa kering di mulut, konstipasi, mual dan
14
DAFTAR PUSTAKA
9. Shann F. Drug Doses 14th edition. Australia : ICU Royal Children’s Hospital,
2008.