Anda di halaman 1dari 3

Pentingnya Pendidikan Moral Dalam Membentuk Jiwa

dan Karakter Mahasiswa

Pendidikan

Ario Trapsilo Wibowo (04211012)

Firman Ramadhana (04211027)

Gozales (09211021)

Narumi Patricia Nababan (07211063)

Menjadi Mahasiswa haruslah memiliki konsep pokok berupa


nilai-nilai dasar mahasiswa yang harus ada dalam setiap diri
mahasiswa. Dan untuk membentuk nilai-nilai dasar mahasiswa, perlu
adanya pendidikan moral atau etika agar mahasiswa memiliki
kepribadian yang luhur dan landasan moral yang kuat sehingga tidak
ada lagi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh
mahasiswa. Karena lembaga pendidikan formal di Indonesia saat ini
masih lebih mementingkan intelektual atau memupukkan ilmu
pengetahuan kepada peserta didik sehingga mengabaikan pendidikan
lainnya, terutama pendidikan moral. Akibat yang ditimbulkan adalah
para mahasiswa tidak lagi memiliki sopan santun, etika, dan tata
karma kepada senior dan dosen di kampus. Seperti contoh tentang
tidak adanya rasa sungkan dalam tata cara berpakaian, bahkan
sampai menyapa dosen dengan sapaan informal. Maka dari itu kita
sebagai mahasiswa wajib untuk mempelajari lebih dalam tentang
pendidikan moral sehingga kita dapat menjadi mahasiswa yang
Solid, Peduli, Cerdas, Beriman, dan Bertakwa.

Moral bukan hanya tentang bertingkah laku sopan dan santun,


akan tetapi dalam konteks yang luas, moral dapat diartikan sebagai
perilaku jujur, bertanggung jawab, konsekuen, cinta bangsa dan
sesama manusia, mengabdi kepada rakyat dan Negara, berkemauan
keras, dan berperasaan halus. Para pendidik juga mengetahui bahwa
pendidikan di Indonesia saat ini masih bersifat intelektualitas dan
verbalitas. Lembaga pendidikan formal kebanyakan masih sangat
mementingkan pendidikan intelek, memupukkan ilmu pengetahuan
kepada otak peserta didik dan kurang memperhatikan pendidikan
moral dan etika. Akhirnya yang terjadi sekarang adalah pendidikan
yang telah kehilangan martabatnya hingga mengalami degradasi
moral. Dan untuk membangun jiwa aktif, kreatif, inovatif, dan kritis
mahasiswa terutama di Era Society 5.0 ini diperlukan adanya sikap
atau attitude yang baik, karena jiwa tersebut tidak akan terbentuk bila
hanya mementingkan pendidikan intelek saja tanpa mempelajari
lebih dalam ilmu tentang moral dan etika. Sebagai contoh menjadi
mahasiswa aktif yang memiliki ciri-ciri yaitu memiliki skill orasi dan
relasi yang banyak. Hal tersebut terwujud karena mahasiswa yang
aktif memiliki moral yang baik sehingga tumbuhlah skill orasi dan
juga relasi yang baik antar mahasiswa maupun dosen. Dan
mahasiswa pun akan menjadi semakin kreatif berkat adanya
“brainstorming”. Yaitu dimana dalam sebuah kelompok masing-
masing anggotanya mengutarakan ide-ide yang dimiliki, lalu ide-ide
tersebut dikumpulkan dan ditampung hingga pada akhirnya
diputuskan secara bersama. Banyak wadah bagi mahasiswa untuk
berkreasi untuk membangun karakter yang cerdas secara intelektual
dan moral, seperti mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)
serta kompetisi lainnya. Dengan cerdasnya karakter mahasiswa baik
secara intelektual maupun secara moral, mendapatkan kelebihan
yaitu dapat berinovatif yang memiliki ciri yaitu, baiknya dalam
bereksperimen, dapat berfikir inovatif sehingga menghasilkan
inovasi-inovasi yang bermanfaat hingga mempunyai inisiatif yang
tinggi untuk mengembangkan minat bakat berkat kreatifitasnya.

Anda mungkin juga menyukai