Anda di halaman 1dari 10

Nama : Emiliyana Fitri

Npm : 2088201052

Prodi : Pbsi Semester 3

Mk : Kajian prosa fiksi

Tugas akhir semester

Judul : Si miskin bersekolah

Tema : Kunci kesuksesan adalah kesabaran

Amanat : Kalau ingin sukses maka harus berusaha dan bersabar

Penulis : Indah Tri Lestari

Penokohan

Tokoh Yahya

Penjelasan

Merupakan tokoh utama sekaligus tokoh protagonis dalam cerpen si


miskin yang bersekolah, Yahya dikatakan tokoh utama karna tokoh
Yahya slalu slalu muncul dari awal sampai akhir.

Yahya adalah anak yang berwatak baik karna selain dibaik Yahya juga
sabar dengan keadaanya yang serba kekurangan walaupun Yahya serba
kekurangan materi tetapi Yahya tidak putus asa dia masih mau berkeja
dia selalu membantu ibunya mencari uang dengan berjualan koran
Tokoh Yahya banyak terlibat dengan tokoh lain dalam berbagai
peristiwa dan kejadian.

Tokoh Yahya termasuk tokoh tipikal karna hanya sedikit ditampilkan


individualitas hanya ditonjolkan pekerjaan. Tokoh yahya sebagai wujud
reaksi pengarang terhadap sikap seorang anak yang tanpa patah
semangat bertahan hidup berkerja berjualan koran.

Yahya juga termasuk kedalam tokoh protagonis karna sabar dan


berkerja keras.

Kutipan

Kini Yahya hanya tinggal bersama dengan ibunda tercintanya.


Tinggal di gubuk bambu yang sangat minim dan harus
melaksanakan lagi renovasi. Di desa Pagarbanyu, dan pada ketika
itu belum ada listrik di desa tersebut.

Yahya pun tidak sekedar membantu ibunya di sawah, tetapi juga


dia memilih untuk berjualan Koran dan mengamen.

Tokoh Andi

Penjelasan

Merupakan tokoh tambahan sekaligus tokoh antagonis dalam cerpen si


miskin yang bersekolah karya Indah Tri Lestari Andi dikatakan tokoh
tambahan karna hanya muncul sedikit dalam cerita

Kenapa Andi dikatakan tokoh antagonis karna Andi wataknya tidak


baik/jahat karna ibunya ingin menolong Yahya tetapi Andi tidak suka
ibunya menolong Yahya
Tokoh Andi hanya beperan beberapa adegan saja tokoh Andi
merupakan tokoh tipikal.

Kutipan

Kemudian anak bu Indah yang bernama andi tiba-tiba dating dari


kamarnya menghampiri Yahya, dan Andi pun tidak suka melihat
kedatangan Yahya dan Sani karena mereka orang miskin. Bu indah
menasehati Andi agar tidak bersikap kasar kepada Yahya dan Sani.

Tetapi andi masih bersih keras dia tidak suka dengan kedatangan
Yahya dan Sani. Andi tidak suka mamanya menolong Yahya dan
Sani.

Tokoh buk Indah

Penjelasan

Merupakan tokoh bawahan sekaligus tokoh protagonis dalam cerpen si


miskin yang bersekolah, buk indah dikatakan tokoh bawahan karna
hanya muncul dibeberapa adegan.

Buk Indah adalah orang yang menyerempet Yahya, buk Indah selain dia
bertangungjawab untuk mengobati Yahya bu Indah juga ingin
membantu Yahya untuk melanjutkan sekolah

Selain buk indah ingin membantu Yahya sekolah tapi buk Indah juga
membantu teman Yahya yaitu Sani untuk melanjutkan sekolahnya

Tokoh buk indah termasuk tokoh tipikal karna hanya sedikit ditampilkan
individualitas hanya ditonjolkan pekerjaan atau kebangsaan .

Kutipan
Setelah bu Indah meminta maaf, ia menawari kepada Yahya dan
Sani untuk bersekolah. Yahya dan Sani merasa senang dan tidak
percaya.

Pada akhirnya mereka berdua bisa melanjutkan sekolah kembali.


Dan Bu Saji merasa bersyukur akhirnya Yahya bisa sekolah .

Latar
Latar tempat

Penjelasan

Untuk latar tempat itu berada dipingir jalan karna Yahya sedang
menjajakan Koran jualannya tetapi buk Indah tidak sengaja
menyerempet Yahya, akibat diserempet mobil buk Indah Yahya terjatuh

Kutipan

Setelah menjajakan Koran Yahya dan sani melanjutkan untuk


mengamen. Mereka ingin mendapatkan penghasilan lebih. Tak
disangka sebuah mobil menyerempet Yahya dari belakang, Yahya
pun jatuh tersungkur.

Kemudian keluarlah Bu Indah dari mobilnya. Dan mengajak Yahya


untuk pergi kerumah sakit tetapi Yahya menolak. Dan Sani keget
melihat kaki Yahya memerah dan bengkak, Bu Indah pun langsung
membawa Yahya ke rumahnya untuk diberi obat.
Latar waktu

Disini saya menjelaskan bahwa latar waktunya pagi hari karna buk
Indah bertanya kepada Yahya dan Sani mengagapa kalian berada
dijalan waktu pagi-pagi

Kutipan

Kemudian Bu Indah bertanya kepada Yahya dan Sani. “mengapa


kalian berada di jalan waktu pagi-pagi? Apakah kaliat tidak
sekolah?” dengan wajah merasa bersalah telah menyerempet
Yahya. Yahya pun bilang kalau ia tedak sekolah. Sani pun
menjelaskan bahwa mereka ingin sekolah tetapi tidak punya
biaya.

Latar social

Untuk latar sosial itu kenapa saya bilang berada didesa Pagarbanyu
karna Yahya dan buk Saji tingal didesa Pagarbanyu, didesa tersebut
belum ada listri.

Kutipan

Kini Yahya hanya tinggal bersama dengan ibunda tercintanya.


Tinggal di gubuk bambu yang sangat minim dan harus melakukan
lagi renovasi. Di desa Pagarbanyu, dan pada saat itu belum ada
listrik di desa tersebut.

Alur : kronologis
Karna ceritanya berjalan sesuai dengan urutan waktu
Cerita si miskin yang bersekolah itu berurutan dari awan hinga
akhir
Tahap penyituasian

Penjelasan

Jadi semenjak ayahnya meninggal disitulah perekonomian buk Saji tidak


stabil, karna ayahnya sudah tidah ada maka Yahya membantu ibunya
agar mencari rezeki untuk makan dan kebutuhan sehari hari. Untuk
ibunya Yahya berkerja disawah dan Yahya sendiri berkerja menjual
Koran.

Kutipan

Semenjak ayahnya meninggal ekonomi keluarga bu Saji tidak


stabil. Sehingga membuat mereka berusaha keras mengumpulkan
uang untuk kebutuhan sehari-hari dan berharap mendapatkan
rezeki lebih agar Yahya bisa sekolah kembali.

Yahya pun tidak sekedar membantu ibunya di sawah, tetapi juga


dia memilih untuk berjualan Koran.

Tahap pemunculan konflik

Penjelasan

Mulai munculnya masalah ketika Yahya dan Sani sedang mengamen


dijalan tiba-tiba ada sebuah mobil yang menyerempet Yahya dari
belakang ternyata itu adalah buk Indah tetapi buk Indah tidak kabur,
buk Indah bertangung jawab atas kesalahannya dan buk Indah ingin
mengobati Yahya tetapi Yahya menolak tawaran buk Indah yang ingin
mengajak Yahyah kerumah sakit untuk mengobatinya, karna Yahya
menolak tawaran buk Indah kerumah sakit buk Indah mengajak Yahya
kerumahnya karna melihat keadaan kaki Yahya yang merah dan
bengkak, Yahya tidak menolak ajakan buk Indah untuk pergi kekerumah
buk indah.

Kutipan

Sambil menjajakan Koran Sani bertanya kepada Yahya “Emang


cita-citamu pengen jadi apa sobat ?”. “Ada deh, mau tau aja ..”
Yahya tertawa melihat wajah sani yang amat penasaran. Sani pun
masih tetap bersih keras menanyakan cita-cita Yayha. Tetapi
Yahya masih tetap tidak mau memberitahu Sani.

Setelah menjajakan Koran Yahya dan sani melanjutkan untuk


mengamen. Mereka ingin mendapatkan penghasilan lebih. Tak
disangka sebuah mobil menyerempet Yahya dari belakang, Yahya
pun jatuh tersungkur.

Kemudian keluarlah Bu Indah dari mobilnya. Dan mengajak Yahya


untuk pergi kerumah sakit tetapi Yahya menolak. Dan Sani keget
melihat kaki Yahya memerah dan bengkak, Bu Indah pun langsung
membawa Yahya ke rumahnya untuk diberi obat.

Tahap peningkatan konflik

Penjelasan

Ibuk Indah bertanya kenapa kalian pagi-pagi berada dijalan kenapa


tidak sekolah, Sani menjawab pertanyaan buk Indah karna kami ingin
sekolah tetapi kami tidk mempunyai biaya maka kami berjualan Koran
dan mengamen.
Andi sebagai anaknya buk Indah tidak suka kalau ibunya mengajak
Yahya dan Sani kerumahnya karna Yahya dan Sana orang miskin, tetapi
buk Indah tidak diam saja melihat prilaku Andi yang tidak baik, buk
Indah menasehati Andi tetapi andi tidak peduli dengan nasehat ibunya.

Kutipan

Sesampainya di rumah Bu Indah menyuruh pembantunya untuk


merawat Yahya yang kakinya kesleo dan bengkak itu.

Kemudian Bu Indah bertanya kepada Yahya dan Sani. “mengapa


kalian berada di jalan waktu pagi-pagi? Apakah kalian tidak
sekolah?” dengan wajah merasa bersalah telah menyerempet
Yahya. Yahya pun bilang kalau ia tidak sekolah. Sani pun
menjelaskan bahwa mereka ingin sekolah tetapi tidak punya
biaya.

Kemudian anak bu Indah yang bernama andi tiba-tiba datang dari


kamarnya menghampiri Yahya, dan Andi pun tidak suka melihat
kedatangan Yahya dan Sani karena mereka orang miskin. Bu indah
menasehati Andi agar tidak bersikap kasar kepada Yahya dan Sani.

Tahap klimaks

Penjelasan

Berkali-kali buk Indah memberitahu andi agar tidak kasar pada Yahya
dan Sani tetapi nasehat buk Indah tidak didengarkan Andi dia tetap
tidak suka kalau ibunya membantu mereka.

Kutipan
Tetapi andi masih bersih keras dia tidak suka dengan kedatangan
Yahya dan Sani. Andi tidak suka mamanya menolong Yahya dan
Sani.

Dan bu Indah ingin menolong mereka agar bisa sekolah kembali.


Tetapi dengan niatan Bu Indah seperti itu, Andi tidak suka
mamanya membantu mereka untuk sekolah di tempat andi
bersekolah.

Tahap penyelesaiyan

Penjelasan

Walaupun Andi tidak suka dengan Yahya dan Sani tetapi mamanya Andi
tetap menolong Yahya dan Sani untuk melanjutkan sekolahnya agar
cita-cita Yahya dan Sani tercapai menjadi seorang guru.

Kutipan

Pada akhirnya mereka berdua bisa melanjutkan sekolah kembali.


Dan Bu Saji merasa bersyukur akhirnya Yahya bisa sekolah .

Yahya sekolah dengan amat sangat rajin sehingga dia sekolah


sampai di perguruan tingi ia mendapatkan beasiswa, dan dapat
mewujudkan cita-citanya menjadi seorang guru.

Sudut pandang
Penjelasan

Disini menggunakan sudut pandang orang ketiga terbatas


Yahya masih saja teringat dengan kepergian ayahnya yang meninggal
karena sakit kangkar, karna ayanya sudah tidak ada Yahya menikirkan
bagaimana untuk makan Yahya dan ibunya.

Kutipan

Sudah delapan bulan yahya masih saja teringat dengan ayah nya
yang meninggal karena kanker yang dideritanya Yahya adalah
anak petani buta huruf yang harus memikirkan bagaimana cara
untuk memenuhi kebutuhannya.

Sweet greetings from

Emiliyana fitri

Anda mungkin juga menyukai