SKRIPSI
Oleh:
Margaret Charista Alverina
NIM: 152114063
SKRIPSI
Oleh:
Margaret Charista Alverina
NIM: 152114063
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
“Berserah diri bukan berarti menyerah. Dengan berserah diri kita menyadari
-Aprishi Allita-
Tuhan Yesus
Teman-temanku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
persaingan semakin ketat antar usaha sejenis. Salah satu jenis usaha yang
memiliki persaingan ketat saat ini adalah usaha dibidang jasa. Salah satu
yang termasuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa adalah klinik.
dua jenis yakni Klinik Pratama yang memberikan pelayanan medik dasar dan
Setiap bidang usaha baik itu dagang maupun jasa erat kaitannya dengan
ada serta diperlukan pengawasan yang baik karena kas yang diterima berupa
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
uang tunai yang memiliki sifat mudah dibawa. Menurut Warren, dkk (2017:
oleh TCWG, manajemen, dan karyawan lain untuk menangani risiko bisnis
berlaku.
perusahaan besar maupun kecil. Oleh karena itu, penulis mengambil judul
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Peneliti
klinik.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
data.
BAB IV PENUTUP
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian lainnya yakni menurut Romney dan Steinbart (2014: 13), sistem
antara lain:
SIA;
SIA.
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Meningkatkan efisiensi.
1. Bagan alir dokumen, memberikan ilustrasi arus dokumen dan data antar
fungsinya:
Dokumen.
Dokumen.Digunakan untuk menggambarkan semua
jenis dokumen yang merupakan formulir yang
digunakan untuk merekam data terjadinya suatu
transaksi.
Berbagai dokumen.
Digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis
dokumen yang digabungkan Bersama di dalam satu
paket.
Catatan.
Digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi
yang digunakan untuk mencatat data yang direkam
sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.
On-page connector.
Digunakan untuk menghubungkan arus proses pada
halaman yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Off-page connector.
Digunakan untuk menghubungkan arus proses pada
halaman yang berbeda atau berada di luar halaman.
Kegiatan manual.
Digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual
seperti menerima order dari pembeli, mengisi formulir,
membandingkan, dan memeriksa berbagai jenis
kegiatan.
Keterangan, komentar.
Digunakan untuk menambahkan keterangan untuk
memperjelas pesan yang disampaikan bagan alir.
Arsip sementara.
Digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan
dokumen
Arsip permanen.
Digunakan untuk menggambarkan arsip permanen
yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang
tidak akan diproses lagi.
Keying.
Digunakan untuk menggambarkan pemasukan data ke
dalam computer melalui on-line terminal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Pita magnetic.
Digunakan untuk menggambarkan arsip komputer yang
berbentuk pita magnetik.
On-line storage.
Digunakan untuk menggambarkan arsip computer yang
berbentuk on-line.
Keputusan.
Digunakan untuk menggambarkan keputusan yang
harus dibuat dalam proses pengolahan data.
Garis alir.
Digunakan untuk menggambarkan arah proses
pengolahan data.
Mulai/berakhir (terminal).
Digunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu
sistem akuntansi.
Database.
Digunakan untuk menggambarkan data yang disimpan
secara elektronik dalam database.
uang baik dari penjualan tunai maupun piutang yang digunakan untuk
penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari piutang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
manajemen, yakni jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai, nama dan
alamat pemberi kas, otorisasi dari pemberi dana. Jadi dapat disimpulkan
C. Pengendalian Internal
1. Tujuan operasi
2. Tujuan pelaporan
Tujuan ini terkait dengan pelaporan keuangan dan non keuangan, baik
12
3. Tujuan kepatuhan
komponen, yaitu:
nilai etika.
pengendalian internal.
internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
signifikan.
dan prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
komunikasi, yaitu:
pengendalian internal.
15
3. Mendorong efisiensi.
sebagai berikut:
fungsional.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit.
D. Klinik
Tahun 2014 Tentang Klinik dalam bab I pasal 1 ayat (1), Klinik adalah
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Dalam pasal 1 ayat (2), tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
1. Klinik Pratama
medik dasar.
2. Klinik Utama
atas:
2. Ruang konsultasi;
3. Ruang administrasi;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Ruang obat dan bahan habis pakai untuk klinik yang melaksanakan
pelayanan farmasi;
5. Ruang tindakan;
7. Kamar mandi/wc;
tenaga medis dan tenaga kesehatan pada Klinik pratama yang memberikan
pelayanan. Pasal 12 ayat (1) menyatakan tenaga medis pada Klinik pratama
orang dokter dan/atau dokter gigi sebagai pemberi pelayanan. Pasal 13 ayat
mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP)
mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan Surat Izin Kerja (SIK) atau
18
E. Penelitian Terdahulu
Jaminan Sosial (Studi Kasus di Rumah Sakit Panti Rini Yogyakarta) yang
pasien rawat inap non BPJS di Rumah Sakit Panti Rini telah sesuai dengan
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
informasi terkait objek tertentu, acara atau kegiatan, seperti unit atau
data.
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
1. Subjek yang dipilih dalam penelitian ini adalah Kepala Klinik dan Kasir
D. Data Penelitian
1. Wawancara
Data yang diambil dari wawancara berupa gambaran umum klinik, alur
penerimaan kas baik dari pasien baru maupun pasien lama, dokumen dan
22
2. Dokumentasi
misi, tata nilai, kwitansi rangkap dua, tampilan software OFR bagian
penelitian ini:
23
Tabel 2. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo.
Komponen Pengendalian
Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
Internal COSO
Lingkungan a. Organisasi menunjukkan komitmen
Pengendalian terhadap integritas dan nilai - nilai etika.
b. Dewan direksi menunjukkan independensi
terhadap manajemen.
c. Organisasi menetapkan struktur, alur
pelaporan, kewenangan, dan tanggung
jawab.
d. Organisasi menunjukkan komitmen
terhadap kompetensi.
e. Organisasi mendorong setiap individu
menerapkan akuntabilitas atas tanggung
jawab pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Tabel 2. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen Pengendalian
Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
Internal COSO
Penilaian Risiko a. Organisasi menetapkan tujuan dengan jelas.
b. Organisasi mengidentifikasi dan
menganalisa risiko sebagai dasar dalam
menentukan pengelolaan risiko yang tepat.
c. Organisasi mempertimbangkan potensi
adanya kecurangan.
d. Organisasi mengidentifikasi dan
mengevaluasi perubahan yang berpengaruh
secara signifikan pada sistem pengendalian
internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Tabel 2. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen Pengendalian
Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
Internal COSO
Aktivitas Pengendalian a. Organisasi memilih dan mengembangkan
kegiatan pengendalian yang berkontribusi
dalam pencegahan risiko.
b. Organisasi memilih dan mengembangkan
kegiatan pengendalian melalui teknologi.
c. Organisasi menerapkan kegiatan
pengendalian melalui kebijakan dan
prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 2. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen Pengendalian
Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
Internal COSO
Informasi dan a. Organisasi menghasilkan dan menggunakan
Komunikasi. informasi yang berkualitas dan relevan.
b. Organisasi mengkomunikasikan informasi
termasuk tujuan dan tanggung jawab yang
diperlukan untuk mendukung fungsi
pengendalian internal.
c. Berkomunikasi dengan pihak eksternal
mengenai hal yang dapat mempengaruhi
fungsi pengendalian internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Tabel 2. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen Pengendalian
Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
Internal COSO
Kegiatan Pemantauan. d. Organisasi memilih, mengembangkan, dan
melakukan evaluasi berkelanjutan untuk
memastikan apakah pengendalian internal
ada dan berfungsi.
e. Organisasi mengevaluasi dan
mengkomunikasikan kekurangan
pengendalian internal tepat waktu kepada
pihak yang bertanggung jawab untuk
menentukan tindakan perbaikan.
(Sumber data: COSO, 2013)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
menurut COSO.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
Pada awal tahun 1960-an, ketika sarana dan fasilitas maupun tenaga kerja di
Kudus dan sekitarnya masih sangat minim dan jauh dari memadai. Beberapa aktivis
dan tokoh Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Kudus seperti Liem Wie Tan /
Daud Darmawan Karunia, Lie Tjwan Tjie, Lie Djie Le, Kwik Tjhiang Ien / Indarto
Kirana, Ds Sudarsohadi dan beberapa orang lainnya, terinspirasi dari kisah “orang
samaria yang murah hati”, merasa terpanggil dan terbebani untuk menolong sesame,
Kristen Sekitar Muria (YKKSM). Pengelola Rumah Sakit Kristen Tayu, mereka
Lokasi yang dipilih dan dipersiapkan yaitu 2 Balai Pengobatan yang ada di
Kudus yakni bangunan yang terletak di sebelah selatan gedung GKMI Kudus,
tepatnya di Jl. KH Wahid Hasyim 76-78, Kudus, sedang yang satunya berada di
Jekulo, tepatnya di Jl. Raya Kudus - Pati, Desa Klaling, Kecamatan Jekulo, Kudus
yang diberi nama Balai Pengobatan Mardi Waluyo. Balai pengobatan lainnya
sendiri, melalui akta notaris dari Kantor Notaris Ny. S. R. Widarso, SH, Kudus No.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Balai pengobatan makin berkembang, maka pada tahun 2012 berubah menjadi
Klinik Pratama termasuk Balai Pengobatan Mardi Waluyo menjadi Klinik Pratama
Mardi Waluyo.
beralamatkan di Jl. Raya Pati - Kudus No.159, Kauman, Kec. Jekulo, Kabupaten
Kudus, Jawa Tengah 59382. Waktu pelayanan Klinik Pratama Mardi Waluyo:
Senin s/d Sabtu Pagi pukul 08.00 – 12.00 dan Sore pukul 17.00 – 20.00. Libur pada
YKKMR
STAF KHUSUS
URUSAN KLINIK
YKKMR
KEPALA KLINIK
PRATAMA MARDI
WALUYO
31
berikut:
1. Kepala Klinik
a. Uraian tugas:
b. Tanggung jawab:
YKKMR.
c. Wewenang:
2. Dokter Umum.
a. Uraian tugas:
32
b. Tanggung jawab:
c. Wewenang:
pelayanan medis.
3. Dokter Gigi
a. Uraian tugas:
bidang profesi.
33
b. Tanggung Jawab:
c. Wewenang:
pelayanan.
4. Perawat
a. Uraian Tugas:
b. Tanggung Jawab:
5. Apoteker
a. Uraian Tugas:
34
3) Menyiapkan obat.
sesuai standar.
b. Tanggung Jawab:
kebutuhan persediaan.
6. Laboratorium
a. Uraian Tugas:
laboratorium.
35
b. Tanggung Jawab:
7. Pendaftaran
a. Uraian Tugas:
berobat.
pelayanan.
b. Tanggung Jawab:
Waluyo.
c. Wewenang:
36
8. Kasir
a. Uraian Tugas:
b. Tanggung Jawab
9. Umum
a. Uraian Tugas:
b. Tanggung Jawab:
37
E. Visi, Misi, Tata Nilai dan Strategi, serta Jenis dan Tarif Pelayanan
1. Visi
berkat.
2. Misi
masyarakat.
3. Tata Nilai
M: Mutu
A: Antusias
J: Jujur
U: Umum
4. Strategi
38
c. Laboratorium.
e. Nebulizer.
pasien lama tetap membayar biaya yang tertera sesuai dengan berikut:
39
dokter gigi tarif jasanya dilihat sesuai dengan tarif tindakan yang
dilakukan:
40
41
42
BAB V
A. Analisis Data
penerimaan kas, yakni penerimaan kas yang berasal dari pasien baru dan
pasien lama, berikut merupakan proses penerimaan kas yang berasal dari
a. Pasien baru
43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
b. Pasien lama
54
pasien lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
56
57
58
59
60
61
dalam penerimaan kas baik dari pasien baru maupun pasien lama di
1) Nomor antrean
pendaftaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
2) Formulir pendaftaran
Mardi Waluyo.
3) Kartu periksa
periksa ini juga digunakan oleh pasien lama pada saat kembali
pemeriksaan lainnya.
lainnya.
6) Kwitansi
63
7) Laporan aktivitas
laporan aktivitas ini juga berisi tanda tangan kepala klinik yang
Waluyo. Bukti setor bank ini sebagai bukti penerimaan kas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
harian.
65
ajaran kristiani.
yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
description.
kompeten.
menyatakan bahwa:
67
internal.
bekerja dan job description yang ada serta kepala klinik berharap
68
69
yang dapat dilakukan oleh kasir. Karena selama ini tidak pernah
signifikan.
70
otorisasi kasir klinik, kepala klinik beserta cap, kasir induk dan
klinik.
tujuan.
71
pengendalian internal.
72
73
korektif.
74
3. Membandingkan Pengendalian Internal menurut standar COSO dan Pengendalian Internal yang Terjadi di
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo.
Komponen
Pengendalian Internal Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
COSO
Lingkungan a. Organisasi menunjukkan a. Nilai etika dalam Klinik berbentuk Sesuai.
Pengendalian komitmen terhadap integritas peraturan yang tercantum dalam buku
dan nilai – nilai etika. peraturan YKKMR yang
dikomunikasikan pada seluruh
karyawan. Karyawan Klinik sudah
berperilaku jujur, contohnya pada kasir
menulis total pembayaran pasien di
kwitansi sesuai dengan total
pembayaran yang ada di sistem.
b. Dewan direksi menunjukkan b. Pengawasan kasir dilakukan secara Sesuai.
independensi terhadap langsung dari tim Sistem Pengawasan
manajemen. Internal Rumah Sakit Mardi Rahayu
dengan melakukan pengecekan laporan
yang dibuat oleh kasir dengan uang kas
yang ada setiap satu bulan sekali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Internal Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
COSO
c. Organisasi menetapkan struktur, c. Klinik sudah memiliki struktur Sesuai.
alur pelaporan, kewenangan, kepengurusan, memiliki visi dan misi
dan tanggung jawab. yang jelas, tetapi belum memiliki
pedoman alur pelaporan keuangan
secara tertulis. Alur pelaporan
penerimaan kas yang terjadi di Klinik
sebagai berikut:
- Kasir menghitung total uang dari
penerimaan kas dan mencocokan
dengan laporan penyetoran kas di
sistem
- Mencetak dokumen bukti
penerimaan kas dari sistem
(laporan aktivitas, dan laporan
penyetoran kas)
- Kepala klinik mengotorisasi
laporan aktivitas dan laporan
penyetoran kas.
- Kasir mengumpulkan dokumen
penerimaan kas (kwitansi rangkap
kedua, laporan aktivitas, laporan
penyetoran kas) dan uang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Internal Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
COSO
- Keesokan harinya Kasir menyetor
uang di bank dan mendapat bukti
setoran dari bank
- Menyerahkan kwitansi rangkap
kedua, laporan aktivitas, laporan
penyetoran kas, dan bukti setor
bank ke staf keuangan khusus
klinik.
d. Organisasi menunjukkan d. Perekrutan karyawan dilakukan Sesuai.
komitmen terhadap kompetensi. melalui proses seleksi yang dilakukan
oleh bagian Sumber Daya Rumah Sakit
Mardi Rahayu.
Kasir selalu mengikuti pelatihan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan.
Pengembangan kompetensi dilakukan
oleh karyawan yang bersangkutan
menggunakan biaya pribadi karyawan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Internal Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
COSO
e. Organisasi mendorong setiap e. Kepala klinik melakukan penilaian Sesuai.
individu menerapkan terhadap kinerja karyawan setiap tiga
akuntabilitas atas tanggung bulan sekali untuk memastikan bahwa
jawab pengendalian internal. karyawan sudah melakukan tugas
sesuai dengan job description masing-
masing karyawan dengan
menggunakan alat bantu penilaian
kinerja karyawan yang sudah
disediakan dan diserahkan kepada
karyawan SDM Rumah Sakit Mardi
Rahayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Internal Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
COSO
Penilaian a. Organisasi menetapkan tujuan a. Kepala klinik dan kasir sudah Sesuai.
Risiko dengan jelas. menetapkan tujuan pelaporan
penerimaan kas sebagai bentuk
pertanggungjawaban klinik kepada
Rumah Sakit Mardi Rahayu.
b. Organisasi mengidentifikasi dan b. Risiko penerimaan kas yang mungkin Sesuai.
menganalisa risiko sebagai terjadi yakni risiko pencurian uang
dasar dalam menentukan pada saat Kasir diperjalanan menuju ke
pengelolaan risiko yang tepat. rumah atau saat di rumah.
Risiko lainnya yakni terjadinya
perubahan sistem baru, Kasir harus siap
mengikuti perubahan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Internal Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
COSO
c. Organisasi mempertimbangkan c. Kepala Klinik tidak Tidak
potensi adanya kecurangan. mempertimbangkan potensi kecurangan sesuai.
dalam penerimaan kas.
d. Organisasi mengidentifikasi dan d. Kasir Klinik tidak melakukan evaluasi Tidak
mengevaluasi perubahan yang perubahan yang berpengaruh signifikan sesuai.
berpengaruh secara signifikan terhadap pengendalian internal.
pada sistem pengendalian
internal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Internal Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
COSO
Aktivitas a. Organisasi memilih dan a. Aktivitas pengendalian yang sudah Tidak
Pengendalian mengembangkan kegiatan diterapkan yakni desain dokumen yang sesuai.
pengendalian yang baik. Namun tidak ada pemisahan tugas
berkontribusi dalam antara fungsi penerimaan, pencatatan,
pencegahan risiko. penyimpanan kas serta pengendalian
atas penyimpanan kas masih kurang.
b. Organisasi memilih dan b. Aktivitas pengendalian melalui Sesuai.
mengembangkan kegiatan teknologi sudah diterapkan yaitu
pengendalian melalui teknologi. dengan penggunaan software Oracle
Forms Runtime dalam mencatat dan
mengolah transaksi penerimaan kas
yang dapat membantu menjamin
keakuratan.
Adanya pembatasan akses atas file
buku bank, laporan aktivitas, laporan
penyetoran kas.
c. Organisasi menerapkan c. Aktivitas pengendalian melalui Sesuai.
kegiatan pengendalian melalui kebijakan dan prosedur yang
kebijakan dan prosedur. diterapkan adalah Kepala Klinik tidak
memperbolehkan Kasir melakukan
pekerjaan di luar klinik kecuali
melakukan setor tunai di bank.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Keterangan
Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik
Internal
COSO
Informasi dan a. Organisasi menghasilkan dan a. Kasir sudah menggunakan software Sesuai.
Komunikasi menggunakan informasi yang OFR dalam mencatat transaksi
berkualitas dan relevan. penerimaan, sehingga laporan
penerimaan kas harian menghasilkan
informasi yang relevan dan berkualitas.
b. Organisasi mengkomunikasikan b. Kepala Klinik sudah Sesuai.
informasi termasuk tujuan dan mengkomunikasikan informasi secara
tanggung jawab yang diperlukan untuk internal pada saat Rapat Internal Klinik
mendukung fungsi pengendalian sesuai dengan job description masing-
internal. masing karyawan.
c. Berkomunikasi dengan pihak eksternal c. Klinik berkomunikasi dengan pihak Sesuai.
mengenai hal yang dapat eksternal yakni Rumah Sakit Mardi
mempengaruhi fungsi pengendalian Rahayu terkait pengendalian yang
internal. terjadi di klinik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel 9. Perbandingan Pengendalian Internal berdasarkan COSO dengan Pengendalian Internal berdasarkan Klinik
Pratama Mardi Waluyo. (Lanjutan)
Komponen
Pengendalian Kriteria COSO Pelaksanaan pada Klinik Keterangan
Internal COSO
Kegiatan a. Organisasi memilih, mengembangkan, a. Klinik sudah melakukan evaluasi Sesuai.
Pemantauan dan melakukan evaluasi berkelanjutan dengan melalui Sistem Pengawasan
untuk memastikan apakah Internal (SPI) yang dilakukan oleh tim
pengendalian internal ada dan audit khusus klinik secara berkala
berfungsi. setiap 1 bulan sekali untuk melakukan
pengawasan terhadap aktivitas
operasional serta sarana dan prasana
klinik.
b. Organisasi mengevaluasi dan b. Klinik sudah melakukan evaluasi Sesuai.
mengkomunikasikan kekurangan pengendalian internal penerimaan kas
pengendalian internal tepat waktu maupun evaluasi pelayanan klinik pada
kepada pihak yang bertanggung jawab saat rapat rutin bulanan, dan segera
untuk menentukan tindakan perbaikan. menentukan tindakan perbaikan dengan
mempertimbangkan hasil evaluasi dari
bulan ke bulan maupun tahun ke tahun.
(Sumber data: COSO, 2013; data diolah, 2020)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kegiatan pemantauan.
84
B. Pembahasan
1. Lingkungan pengendalian
struktur organisasi yang tertulis secara resmi serta job description secara
rinci serta memiliki visi misi yang jelas dan tertera dalam bentuk stand
dilakukan oleh bagian Sumber Daya Rumah Sakit Mardi Rahayu, proses
evaluasi kinerja dilakukan oleh Kepala Klinik secara berkala setiap tiga
85
2. Penilaian risiko
menuju ke rumah atau pada saat di rumah. Penerapan yang tidak sesuai
penerimaan kas karena menurut Kepala klinik selama ini tidak pernah
3. Aktivitas pengendalian
Penerapan yang tidak sesuai yaitu tidak adanya pemisahan tugas antara
karena uang kas dibawa pulang oleh kasir sehingga memiliki risiko yang
tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
terjadi di klinik.
5. Kegiatan pemantauan
melalui Sistem Pengawasan Internal (SPI) yang dilakukan oleh tim audit
khusus klinik, hal ini sesuai karena dengan adanya SPI tersebut dapat
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Waluyo tiga komponen yaitu lingkungan pengendalian yang terdiri dari lima
prinsip, informasi dan komunikasi yang terdiri dari tiga prinsip, serta
kegiatan pemantauan yang terdiri dari dua prinsip, semuanya sesuai dengan
teori menurut COSO. Dua komponen lainnya yaitu penilaian risiko yang
terdiri dari empat prinsip terdapat dua prinsip tidak sesuai yaitu organisasi
yang terdiri dari tiga prinsip, terdapat satu prinsip tidak sesuai yaitu
B. Keterbatasan Penelitian
laporan aktivitas, laporan penyetoran kas, bukti setor bank, alat bantu
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
melalui wawancara.
C. Saran
pribadi.
c. Sebaiknya kasir menyimpan uang kas di laci meja kasir yang selalu
terkunci dan hanya kasir yang memiliki kunci tersebut serta ruangan
kasir diberi tanda selain kasir atau kepala klinik dilarang masuk dan
hanya kepala klinik dan kasir yang memiliki kunci ruangan kasir.
2. Penelitian Selanjutnya
laporan aktivitas, laporan penyetoran kas, bukti setor bank, alat bantu
penilaian kinerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
1. Lingkungan pengendalian
dan wewenang?
berwenang?
karyawan?
2. Penilaian risiko
penerimaan kas?
93
3. Aktivitas pengendalian
berkualitas?
5. Kegiatan pemantauan
pengendalian internal?
94
95
96