Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN MICRO MAGANG

DI KSOP KELAS IV PROBOLINGGO

Oleh :

Eric Antrachena

09 21 007 122

PROGRAM STUDI TEKNIKA

POLITEKNIK PELAYARAN SURABAYA

2021
i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Micro Magang dengan judul

LAPORAN MICRO MAGANG

DI KSOP KELAS IV PROBOLINGGO

Telah disetujui dan disahkan di :

Politeknik Pelayaran Surabaya

Pada tanggal 29 Desember 2021

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga Laporan Micro Magang di KSOP Kelas IV Probolinggo dapat
terselesaikan dengan baik.

Terima kasih kepada Bapak Dirhamsyah S.E., M.Pd. sebagai pembimbing


utama yang telah membimbing dan memberikan pengarahan selama penulisan
laporan micro magang ini.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan memberi
semangat dalam pengerjaan laporan micro magang ini.

Pada laporan micro magang ini sangat dimungkinkan masih banyak


kekurangan yang harus diperbaiki. Segala bentuk kritik dan saran akan dengan
senang hati diterima dan diharapkan dapat membantu dalam penulisan laporan
selanjutnya agar lebih baik lagi.

Semoga Laporan Micro Magang di KSOP Kelas IV Probolinggo dapat


menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca.

Pasuruan, 29 Desember 2021

Eric Antrachena

iii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang…………….................................................................1
1.2 Tujuan Micro Magang.........................................................................1
1.3 Manfaat Micro Magang……………………………………………...2
BAB II METODE MICRO MAGANG.................................................................3
2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Micro Magang.............3
2.2 Metode Pelaksanaan…………………………………………………3
BAB III PROFIL PERUSAHAAN……………………………………………...4
3.1 Deskripsi Instansi.................................................................................4
3.2 Sejarah Singkat Lokasi Micro Magang..............................................4
3.3. Struktur Organisasi dan Tata Kelola................................................5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………9
4.1 Deskripsi Kegiatan Micro Magang.....................................................9
4.2. Tantangan Dari Kegiatan yang Dilakukan di Tempat Micro
Magang……………………………………………………………...11
4.3. Kegiatan Micro Magang yang Dapat Merubah Mindset..............11
4.4. Hal-Hal Yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja Di
Masa Depan………………………………………………………...11
BAB V PENUTUP................................................................................................13
5.1. Kesimpulan....................................................................................................13
LAMPIRAN..........................................................................................................14
DOKUMENTASI KEGIATAN MICRO MAGANG …………………….....16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Magang merupakan bagian dari proses belajar yang direncanakan dan tertuang
dalam kurikulum. Magang juga merupakan suatu latihan yang dirancang secara
cermat untuk menciptakan suatu pengalaman kerja tertentu bagi Taruna/i, yang
dilakukan dalam suasana belajar. Sedangkan kegiatan Micro Magang adalah
kegiatan magang dengan kurun waktu pelaksanaan yang pendek yang
memberikan kesempatan kepada Taruna/i untuk mengenal atmosfer dunia kerja,
memberi ruang dan kesempatan untuk mengaplikasikan teori dan berpraktek serta
mendekatkan Taruna/i kepada Industri dan Dunia kerja (IDUKA). Selain itu
micro magang juga menyiapkan Taruna/i untuk mengukur kompetensi dalam
rangka mencapai ketrampilan/keahlian tertentu serta untuk memberikan
kesempatan bagi Taruna/i Politeknik Pelayaran Surabaya agar dapat
mengembangkan diri dibidang yang diminati guna meningkatkan kompetensi
softskills dan hardskills di luar kampus.

1.2 Tujuan Micro Magang

Micro Magang ditujukan :


1. Agar Taruna/i memiliki internalisasi sikap professional dan budaya kerja yang
sesuai serta diperlukan bagi IDUKA.
2. Agar Taruna/i memiliki pengetahuan yang belum/tidak dipelajari dalam proses
perkuliahan di kampus
3. Agar Taruna/i memperoleh keterampilan khusus/keahlian kerja dan/atau
pengetahuan, ketrampilan umum
4. Agar Taruna/i mempunyai gambaran nyata mengenai lingkungan kerjanya,
mulai dari tingkat bawah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi.

1
5. Agar kehadiran Taruna/i peserta magang diharapkan dapat memberikan
manfaat dan wawasan baru bagi dirinya serta instansi tempat melaksanakan
Magang.
6. Pada Taruna/i yang sudah mengenal lingkungan kerja akan memberikan
keuntungan sekaligus sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja dan
karirnya.

1.3 Manfaat Micro Magang

Manfaat Micro Magang :


1. Taruna/i memiliki internalisasi sikap professional dan budaya kerja yang
sesuai serta diperlukan bagi IDUKA.
2. Taruna/i memiliki pengetahuan yang belum/tidak dipelajari dalam proses
perkuliahan di kampus
3. Taruna/i memperoleh keterampilan khusus/keahlian kerja dan/atau
pengetahuan, ketrampilan umum
4. Taruna/i mempunyai gambaran nyata mengenai lingkungan kerjanya, mulai
dari tingkat bawah sampai dengan tingkat yang lebih tinggi.
5. Taruna/i peserta magang diharapkan dapat memberikan manfaat dan
wawasan baru bagi dirinya serta instansi tempat melaksanakan Magang.
6. Taruna/i yang sudah mengenal lingkungan kerja akan memberikan
keuntungan sekaligus sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja dan
karirnya.

2
BAB II

METODE MICRO MAGANG

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan Micro Magang

Waktu dan tempat pelaksanaan Micro Magang bertempat di KSOP KELAS IV


PROBOLINGGO Jalan Tanjung Tembaga Timur, Mayangan, Kecamatan
Mayangan, Kota Probolinggo, Jawa Timur 67218. Dimulai pada tanggal 22
Desember s.d. 28 Desember 2021. Dengan jadwal dalam satu minggu 5 hari kerja
yang dimulai dari pukul 07.00 – 16.00 WIB dengan memakai seragam PDH
(Pakaian Dinas Harian).

2.2 Metode Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan magang taruna/i yang dilaksanakan di KSOP Kelas IV


Probolinggo ini menggunakan metode antara lain:
1. Pengumpulan data secara langsung
Wawancara langsung dengan pendamping praktek lapang di KSOP Kelas IV
Probolinggo dan karyawan yang berkaitan dengan masing-masing bagian.
2. Pengumpulan data secara tidak langsung
a. Studi Pustaka Mencari dan mempelajari pustaka mengenai permasalahan-
permasalahan yang berkaitan dengan pelaksanaan Micro Magang Taruna dan
mencari referensi dari website KSOP KELAS IV PROBOLINGGO.
b. Dokumentasi dan data-data mendokumentasikan dan mencatat data atau
hasil-hasil yang ada pada pelaksanaan micro magang.
3. Praktik dan aktivitas langsung Pelaksanaan micro magang terlibat langsung
dalam kegiatan-kegiatan proses yang ada pada instansi.

3
BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Deskripsi Instansi

Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan kelas IV Probolinggo adalah


Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut
dengan tugas melakukan pemberian,pelayanan lalu lintas angkutan laut,
keselamatan pelayarandan keamanan di Pelabuhan serta mengkoordinasikan
kegiatan instansi terkait dalam rangka memberikan pelayanan jasa Pelabuhan
guna menjamin kelancaran tugas Operasional di Pelabuhan.

3.2 Sejarah Singkat Lokasi Micro Magang

Pelabuhan Probolinggo dikenal dengan sebutan Pelabuhan Tanjung Tembaga


ditetapkan sebagai Pelabuhan pantai pada tahun 1920 berdasarkan Statblad 1920
No. 424 jo Statblad 1926 No. 546. Sebagai Pelabuhan Pantai, Pelabuhan
Probolinggo waktu itu hanya melayani kegiatan pelayaran antar pulau yang
kebanyakan menggunakan kapal kayu ukuran kecil, sehingga kedalaman kolam
dirancang relatif tidak terlalu dalam ± -3 m LWS

Pada masa zaman penjajahan Belanda kegiatan Pelabuhan Tanjung Tembaga


cukup ramai karena hasil perkebunan seperti Tembakau, Gambir, Gula dan
sebagainya di export kenegara-negara Eropa melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga
probolinggo.

Sejalan dengan perkembangan perdagangan, perekonomian dan perkembangan


angkutan laut, maka Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo berubah statusnya
dari Pelabuhan Pantai menjadi Pelabuhan Laut yang terbuka untuk perdagangan
dari dan ke luar negeri. Bahwa untuk menunjang kelancaran angkutan laut di
Pelabuhan Tanjung Tembaga saat ini mempunyai sarana dan prasaran antara lain
Talud sepanjang lebih kurang 961 meterlebar 18 meter dengan kedalaman 1,5
meter / lws , dibangun pada tahun 1920 kondisi fisiknya yang sederhana karena

4
terbuat dari pasangan batu kali tanpa menggunakan konstruksi batu beton yang
kuat, talud ini berfungsi sebagai tempat tambatnya kapal-kapal guna melakukan
kegiatan bongkar/muat barang dari dan ke kapal.

Mengingat keterbatasan kedalaman kolam Pelabuhan yaitu 0.80 meter/lws


maka kapal-kapal yang bisa masuk hanya kapal-kapal lokal , rakyat, dan nelayan
dengan draf maximum 2.00 meter. Demikian juga dengan tongkang-tongkang
yang mempunyai draft yang sama tidak lebih dari 2.00 meter sedangkan untuk
kapal-kapal Nusantara dan samudera berlabuh di reede perairan sekitar 1 mil
sebelah utara ujung Talud untuk kegiatan bongkar / muat barang menggunakan
tongkang ( reede transport ), sampai saat ini secara fisik Pelabuhan Tanjung
tembaga probolinggo belum banyak mengalami perubahan walaupun
perkembangan industri dan teknologi disektor angkutan laut sudah berkembang
dengan pesat.

3.3 Struktur Organisasi dan Tata Kelola

a. Seksi SHSK

Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal mempunyai tugas melakukan


penyiapan bahan pengukuran, pendaftaran, balik nama, hipotek dan surat
tanda kebangsaan, penggatian bendera kapal serta pemasangan tanda selar dan
melakukan pemeriksaan, penilikan, rancang bangun kapal, pengawasan
pembangunan, perombakan dan docking kapal, pemeriksaan dan pengujian
nautis, teknis, radio, elektronika kapal, penghitungan dan pengujian stabilitas
kapal, percobaan berlayar, pengujian peralatan, verifikasi dan penyiapan
bahan penerbitan sertifikat keslamatan kapal, sertifikat manajemen keslamatan
dan pencegahan pencemaran dari kapal, spembersihan tangki serta
perlindungan ganti rugi pencemaran.

b. Seksi KBPP

Pasal 27 Ayat 3 dijelaskan bahwa Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan


dan Patroli mempunyai tugas melakukan penilikan pemenuhan persyaratan

5
pengawakan kapal, penyiapan bahan penerbitan dokumen kepelautan
peIjanjian keIja laut dan penyijilan awak kapal serta perlindungan awak kapal,
pelaksanaan pengawasan tertib bandar, pergerakan kapal (shifting),
pemanduan dan penundaan kapal di perairan pelabuhan dan tertib berlayar,
lalu lintas ke1uarmasuk kapal, kapal asing (port state controQ, flag state
control dan pemenuhan persyaratan kelaiklautan kapal dan penerbitan Surat
Persetujuan Berlayar, penjagaan, pengamanan dan penertiban embarkasi dan
debarkasi penumpang di pelabuhan, pengawasan kegiatan bongkar muat
barang khusus, barang berbahaya , pengisian bahan bakar serta limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3), pembangunan fasillitas pelabuhan serta
pengerukan dan reklamasi, patroli di perairan pelabuhan, pengawasan dan
pengamanan terhadap keselamatan kapal yang masuk keluar pelabuhan, kapal
sandar dan berlabuh, penyiapan bahan koordinasi dan pemberian bantuan
pencarian dan penyelamatan (Search And Rescue / SAR), penanggulangan
pencemaran laut serta pencegahan dan pemadarnan kebakaran di perairan
pelabuhan, pengawasan kegiatan alih muat di perairan pelabuhan, salvage dan
pekeIjaan bawah air, pelaksanaan pemeriksaan dan verifikasi pelaksanaan
pemeriksaan dan verifikasi sistem keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan
(International Ship and Port Facility Security Code/ ISPS-Code), penyiapan
bahan pemeriksaan pendahuluan pada kecelakaan kapal, serta pelaksanaan
penyidikan tindak pidana di bidang pelayaran sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

c. Seksi LLAL dan UK

Pasal 27 Ayat 4 dijelaskan bahwa Seksi Lalu Lintas dan Angkutan Laut,
dan Usaha Kepelabuhanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
pengaturan, pengendalian dan pengawasan kegiatan lalu lintas dail angkutan
laut, tenaga kerja bongkar muat, pengawasan kegiatan keagenan dan

6
perwakilan perusahaan angkutan kapal asing, penjaminan kelancaran arus
barang, keamanan dan ketertiban di pelabuhan, pengaturan dan
penyelenggaraan lalu lintas kapal keluarImasuk pelabuhan melalui pemanduan
kapal, penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi penerapan standar
penggunaan peralatan kegiatan bongkar muat serta Tenaga Kerja Bongkar
Muat (TKBM), penyusunan Rencana Induk Pelabuhan, rencana dan program
pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana pelabuhan, penjaminan dan
pemeliharaan kelestarian lingkungan di pelabuhan, program pembangunan dan
pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum
disediakan oleh Badan Usaha Pelabuhan serta penyusunan desain konstruksi
fasilitas pokok pelabuhan dan fasilitas penunjang kepelabuhanan, pelaksanaan
pengaturan, pengendalian dan pengawasan penggunaan lahan daratan dan
perairan pelabuhan serta Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan pelabuhan, fasilitas dan operasional pelabuhan, penetapan dan
evaluasi standar kinerja operasional pelayanan jasa, penyiapan bahan
pemberian rekomendasi persetujuan lokasi pelabuhan, pengelolaan terminal
untuk kepentingan sendiri serta peningkatan kemampuan terminal dan
operasional pelabuhan 24 (dua puluh empat) jam, penyusunan pemberian
konsesi, atau bentuk lainnya kepada Badan Usaha Pelabuhan serta penyediaan
danl atau pelayanan jasa kepelabuhanan yang belum disediakan oleh Badan
Usaha Pelabuhan, penyusunan dan pengusulan tarif penggunaan daratan danl
atau perairan, fasilitas pelabuhan serta jasa kepelabuhanan, analisa dan
evaluasi pembangunan penahan gelombang, alur pelayaran, jaringan jalan, dan
sarana bantu navigasi pelayaran serta sarana dan prasarana pelayanan jasa
kepelabuhanan yang diperlukan oleh pengguna jasa yang belum disediakan
oleh Badan Usaha Pelabuhan dan penyusunan sistem dan prosedur pelayanan
jasa kepelabuhanan, usaha jasa terkait dengan kepelabuhanan dan angkutan di
perairan serta penyediaan dan pengelolaan sistem informasi angkutan di
perairan dan sistem informasi pelabuhan.

7
d. Subbag Tata Usaha.
Peraturan Menteri Perhubungan No. 36 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Berdasarkan
sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Peraturan Menteri
Perhubungan No. 135 Tahun 2015. Pasal 27 Ayat 1 dijelaskan bahwa
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan keuangan,
kepegawaian dan umum, hukum dan hubungan masyarakat serta pelaporan
Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan.

8
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Kegiatan Micro Magang

Magang merupakan bagian dari proses belajar yang direncanakan dan tertuang
dalam kurikulum. Magang juga merupakan suatu latihan yang dirancang secara
cermat untuk menciptakan suatu pengalaman kerja tertentu bagi Taruna/i, yang
dilakukan dalam suasana belajar. Sedangkan kegiatan Micro Magang adalah
kegiatan magang dengan kurun waktu pelaksanaan yang pendek yang
memberikan kesempatan kepada Taruna/i untuk mengenal atmosfer dunia kerja,
memberi ruang dan kesempatan untuk mengaplikasikan teori dan berpraktek serta
mendekatkan Taruna/i kepada Industri dan Dunia kerja (IDUKA). Selain itu
micro magang juga menyiapkan Taruna/i untuk mengukur kompetensi dalam
rangka mencapai ketrampilan/keahlian tertentu serta untuk memberikan
kesempatan bagi Taruna/i Politeknik Pelayaran Surabaya agar dapat
mengembangkan diri dibidang yang diminati guna meningkatkan kompetensi
softskills dan hardskills di luar kampus.

Logbook

Hari, Tanggal Jam Kegiatan


Rabu, 22 Desember 2021 07.30 - 07.45 Apel Pagi
07.45 - 11.30 -Membuat Surat Kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan
-Membuat Surat Pemeriksaan
11.30 - 13.00 ISHOMA
13.00 – 16.00 -Membuat Surat Kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan
-Membuat Surat Pemeriksaan
Kamis, 23 Desember 2021 07.30 - 07.45 Apel Pagi

9
07.45 - 11.30 -Membuat Surat Kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan
-Membuat Surat Pemeriksaan
11.30 - 13.00 ISHOMA
13.00 – 16.00 -Membuat Surat Kelaikan dan
pengawakan kapal penangkap ikan
-Membuat Surat Pemeriksaan
Jumat, 24 Desember 2021 07.00 - 07.45 Apel Kesiapan Pengamanan
Angkutan Laut Natal 2021 dan
Tahun Baru 2022 di Pelabuhan
Tanjung Tembaga Probolinggo
07.45 – 11.30 -Membuat Surat JPT
-Membuat Surat PBM
-Membuat Surat Keagenan
11.30 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 16.00 -Membuat Surat JPT
-Membuat Surat PBM
-Membuat Surat Keagenan
Senin, 26 Desember 2021 07.30 – 07.45 Apel Pagi
07.45 – 11.30 -Membuat Surat JPT
-Membuat Surat PBM
-Membuat Surat Keagenan
11.30 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 13.30 Rapat Penyandaran Kapal
13.30 – 16.00 -Membuat Surat JPT
-Membuat Surat PBM
-Membuat Surat Keagenan
Selasa, 27 Desember 2021 07.30 – 07.45 Apel Pagi
07.45 – 11.30 -Register PPK
-Register SPB

10
11.30 – 13.00 ISHOMA
13.00 – 16.00 Membuat Buku Pelaut

4.2 Tantangan Dari Kegiatan yang Dilakukan di Tempat Micro


Magang

Tantangan yang kami hadapi saat micro magang pertama kali saat pengajuan
persetujuan, tempat tidak sesuai dengan domisili kami yang berjarak 40 km dari
domisili. Kami harus cepat menyesuaikan dan belajar di sub bagian yang kami
tempati karena waktu kami hanya 5 hari dan ada di tiap sub bagian 2 hari.

4.3 Kegiatan Micro Magang Yang Dapat Merubah Mindset

Kegiatan Micro Magang dapat merubah mindset mengenai pekerjaan dan


profesi yang akan dijalani kelak ketika lulus dari perkuliahan. Dapat secara linier
menambah pengalaman serta memiliki bayangan apa yang akan dihadapi di dunia
kerja nantinya. Namun tida secara linier kegiatan micro magang dapat
mempengaruhi mindset ketika ilmu yang didapatkan di perkuliahan.

Kegiatan Micro Magang dapat merubah mindset kami yang awalnya kami
berpikir bahwa kerja itu santai dan tidak susah tetapi setelah kami melakukan
Micro Magang kami menjadi mengerti bahwa bekerja tidak semudah yang kami
bayangkan. Kesdisplinan juga diperhatikan dalam bekerja

4.4 Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan Menghadapi Dunia Kerja di


Masa Depan

Setelah kami melaksanakan micro magang kami mengetahui dunia kerja


sebenarnya. Pada proses micro magang ini kami belajar tentang menghargai
waktu dalam mengerjakan setiap tugasnya, belajar disiplin waktu, dan juga
menghormati serta menghargai orang-orang sekitar. Dalam menghadapi dunia
kerja diperlukan sebuah keahlian yang relevan dengan bidang yang akan di tekuni

11
dan tidak menutup hal untuk belajar mengenai hal-hal yang baru adalah pelajaran
yang pertama harus dipahami agar tidak hilang arah dalam pekerjaan. Fokus pada
tujuan, hal yang pertama perlu untuk dipahami tujuan merupakan akhir dari
sebuah pekerjaan namun diantaranya terdapat objektif yang perlu diperhatikan
dalam membuat pekerjaan jadi sempurna.

Hal yang perlu disiapkan dalam dunia kerja adalah persiapan berkarya. Dengan
berkarya tidak hanya dapat menghasilkan sebuah pekerjaan yang baik namun
terdapat dedikasi yang dipersembahkkan di dalamnya. Tidak perlu dalam suatuu
bidang yang relevan dengan bidang ilmu yang ditekuni namun tetap dalam suatu
yag dikuasai. Dengan menguasai suatu kompetensi akan didapatkan sebuah
keahlian dan karya yang orisinil, bukan hasil karya orang lain yang
diimplementasikan menjadi bentuk yang nyata. Bersaing dengan karya sendiri
yang lebih berbeda akan jauh lebih baik dibandingkan dengan mengerjakan karya
orang lain dengan hasil lebih baik. Orisinalitas merupakan hal yang perlu
disiapkan untuk menghadapi dunia kerja dan dunia kerja yang akan datang.

12
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kegiatan micro magang yang dilaksanakan kurang lebih selama 5 hari dapat
dijadikan bahan refleksi terhaadap kemungkinan profesi dan pekerjaan yang akan
dilakukan dimasa yang akan mendatang hal tersebut tidak terlepas dari proses
pekerjaan rutin yang dilakukan selama berbulan-bulan dan bertahun tahun pada
masa yang akan mendatang sebagai mata pencarian. Pengembangan diri dan
melihat potensi diperlukan taruna dengan lebih cepat agar tidak terjadi overlap
dengan realita dunia kerja yang semakin berkembang dengan pesat yang
menjadikan sumber daya manusia perlu untuk melakukan peningkatan kerja dan
krativitas. Menciptakan suasana kerja yang baik dan menyenangkan perlu
dibangun untuk membangkitkan semangat kerja para pegawai yang bekerja dan
diperlukan sentuhan anak muda untuk dapat melakukan hal tersebut dikarenakan
seberapapun baik orangtua yang mengerjakan apabila tidak terjadi regenerasi dan
pembaruan dalam sektor apapun maka yang akan terjadi akan terlihat usang dan
tidak dapat bersaing dalam waktu yang lebih lama lagi. Kegiatan magang ini
dapat mengubah presepsi secara keseluruhan bagaimana relevansi mata kuliah
dengan fakta yang berada dilapangan. Banyak hal yang tidak dapat dijelaskan
dengan teori namun pada kenyataannya ada dalam kegiatan sehari hari. Begitu
sebaliknya banyak teori yang membenarkan fakta yang terjadi dilapangan dalam
hubungan sebab akibatnya. Dengan kata lain kerja dengan menekuni profesi
adalah implementasi karya yang tertuang dalam teori yang didapat selama
menjalani mata kuliah.

13
LAMPIRAN

14
15
DOKUMENTASI KEGIATAN MICRO MAGANG

16
17
18
19
20

Anda mungkin juga menyukai