Oleh
Oleh
INDAH SARI PENDRA
17.14201.30.14
iii
ABSTRACT
BINA HUSADA COLLAGE OF HEALTH SCIENCES
NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM
Student Thesis,July 2021
iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Oleh
telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan tim penguji sidang SKRIPSI
Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang
Palembang, 05 Juli 2021
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Program Studi ilmu keperawatan
KETUA
Penguji I
Penguji II
1. IDENTITAS
NAMA : Indah Sari Pendra
TEMPAT TANGGAL LAHIR : Awal Terusan, 24 April 1999
AGAMA : Islam
JENIS KELAMIN : Perempuan
ORANG TUA
AYAH : Samsul Indra
IBU : Peri Nelda
NO HP : 088276776934
ALAMAT : Terusan Laut,Kecamatan Sirah Pulau
Padang, Kabupaten Ogan Komering
Ilir, Sumatra Selatan
2. RIWAYAT PENDIDIKAN
a) 2006-2011 : SDN 3 AWAL TERUSAN
b) 2011-2014 : SMPN 6 KAYUAGUNG
c) 2014-2017 : SMAN 4 KAYUAGUNG
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTO
Kupersembahkan Kepada :
Kedua Orang Tuaku
Ayahandaku (samsul indra) dan ibundaku (peri nelda) yang
senantiasa mendoakanku,terima kasih telah menjadi penyemangatku
dalam pembuatan skripsi ini,yang tiada lelah mendoakanku serta yang
selalu memotivasiku disetiap waktu,yang telah mengorbankan segala nya
hanya untukku terima kasih atas segalanya skripsi ini kupersembahkan
untuk kalian kedua orang tua tercinta itu.
Motto :
Jalani hidup sesuai alur yang diberikan tuhan dan menjadi diri
sendiri akan jauh lebih baik dari pada berpura-pura menjadi
orang lain hanya karna untuk membuat orang lain bahagia.
viii
UCAPAN TERIMA KASIH
rahmat kesehatan dan kesempatan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
Dalam penyusuan skripsi ini banyak pihak yang membantu penulisan dalam
berbagai hal. oleh karena itu dengan rasa hormat dan terimah kasih sedalam-
dalamnya kepada.
1. Ersita S.Kep, Ners, M.Kes, Selaku Ketua Stik Bina Husada Palembang.
4. Ns. Citra Suraya S.Kep, M.Kes, M.Kep selaku penguji 1 yang telah
ix
5. Ns. Meta Nurbaiti S.Kep, M.Kes selaku penguji 2 yang telah membimbing,
Peneliti
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
ABSTRAK............................................................................................................ iii
ABSTRACT......................................................................................................... iv
PERNYATAAN PERSETUJUAN..................................................................... v
UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................ ix
DAFTAR ISI........................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 5
1.3 Pertanyaan Penelitian..................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian........................................................................... 5
1.4.1 Tujuan Umum...................................................................... 6
1.4.2 Tujuan Khusus..................................................................... 6
1.5 Manfaat Penelitian......................................................................... 12
xii
4.2.1 Analisis Univariat................................................................. 48
4.2.2 Analisis Bivariat.................................................................... 50
4.3 Pembahasan.................................................................................... 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR BAGAN
Halaman
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
xvi
xvii
BAB 1
PENDAHULUAN
Kelelahan mata diakibatkan oleh stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti
terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu diamati secara teliti terhadap
retina akibat ketidak tepatan kontras (Suma’mur 2009). Beberapa pengaruh dari
kelelahan mata yaitu kuantitas iluminasi, kualitas ilumiasi atau distribusi cahaya(Cok
Gd Rai 2006). Data hasil riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa di
Indonesia Pravelesi Severe Low Visiondan kebutaan meningkat secara pesat pada
penduduk kelompok umur 45 tahun keatas dengan rata-rata peningkatan sekitar dua
sampai tiga kali lipat setiap 10 tahunnya. Prevalensi dan kebutuhan tertinggi
ditemukan pada penduduk kelompok umur 75 tahun keatas sesuai peningkatan proses
Salah satu penyebab kelelahan mata itu sendiri yaitu penggunaan smartphone
yang terlalu sering. Penggunaan perangkat digital (smartphone) dalam waktu yang
lama akan mengakibatkan mata lelah (asthenopia) (Santoso dan Widajati, 2011).
1
2
individu, posisi dan tampilan layar, desain kerja, ataupun kombinasi dari seluruh
yang semakin canggih adalah Smartphone. dalam kehidupan setiap manusia diera
global saat ini, manusia akan selalu terhubung dengan teknologi. Menurut
(Smaldino2008), dapat diprediksi pengguna ponsel pintar secara global akan tumbuh
22 % pada tahun 2015. Di indonesia sendiri pengguna Smartphone atau ponsel pintar
diprediksi akan semakin meningkat. menurut (Dyah dkk pada tahun 2018), seluruh
Salah satu negara yang mengalami kemajuan media informasi dan teknologi
Indonesia pada tahun 2021 hanya setengah juta penduduk. Dan semakin bertambah
karena harga dari ponsel itu sendiri sudah terjangkau (Sanjaya & Wibhowo, 2011).
Pada tahun 2015 hanya terdapat 28,6% populasi di Indonesia menggunakan Gawai
tersebut, Lebih dari 56,2% atau setengah dari populasi di indonesia telah
menggunakan ponsel pintar pada tahun 2018, satahun setelahnya 63,3% masyarakat
Indonesia telah memanfaatkan ponsel pintar, dalam kurun waktu enam tahun sejak
Saat ini Smartphone dapat dijadikan solusi dalam massa pandemi Covid-19
pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan,2011). Berbagai media juga dapat
dan aplikasi pesan instan seperti Whatsapp (So,2016). (Sadikin & Hamidah, 2020)
Sistem pembelajaran yang awalnya tatap muka secara langsung di kelas, harus
diganti dengan sistem pembelajaran yang terintegrasi secara virtual melalui jaringan
bahwa pembelajaran online/daring mencakup lima hal penting yang pertama isi yang
disajikan memiliki relevansi dengan tujuan khusus pembelajaran yang ingin dicapai,
membantu belajar, ketiga menggunakan media seperti gambar dan kata untuk
menyajikan isi dan metode, dan yang keempat mengembangkan dan membangun
pengetahuan dan keterampilan baru sesuai dengan tujuan individu dan peningkatan
organisasi (Abidin & Arizona, 2020). Pembelajaran daring dilakukan oleh hampir
setiap institusi pendidikan “demi memutus rantai penyebaran virus dan menjaga
4
keamanan serta keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik (Zhafira, Ertika, &
Chairiyaton, 2020).
plh. Ketua STIK Bina Husada Palembang April 2020. Tentang perpanjangan waktu
sampai waktu yg telah ditentukan. Kegiatan perkuliahan tatap muka, praktik klinik,
biasa bila wabah Covid 19 sudah mulai berkurang. Metode perkuliahan yang
Word Health Organization (WHO) tahun 2014 terdapat data angka kejadian
kelelahan mata (astenopia) kisaran 40% - 90%. Pada tahun 2013 jumlah pengguna
smartphone di dunia sebesar 88%, tahun 2014 sebesar 72%, tahun 2015 sebesar
68%, sedangkan tahun 2016 sebesar 60%. Perkiraan secara global, sekitar 45 hingga
70 juta populasi menghabiskan waktu melihat tampilan video, disebut sebagai layar
hubungan antara gejala visual dan pemakaian smartphone terkait kesehatan pada
memiliki kasus yang lebih parah. akibat PJJ ini efektifitas pembelajaran berkurang.
Menurutnya PJJ ini boleh saja dilakukan seperti sekolah dipalembang perlu wawasan
lokal dari daerah lain. Maka tentunya tidak perlu ke lokasi sehingga menghambat
ongkos, dan lain sebagainya. Meskipun begiru PJJ ini dilakukan lantaran adanya
Sementara itu, wakil wali kota palembang, Fitriani Agustinda belum dapat
di zona merah.
aktif Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 310 Mahasiswa, yang terdiri dari
sementara yang saya lakukan terhadap 8 mahasiswa Ilmu Keperawatan STIK Bina
4-12 jam, karena terlalu sering menggunakan atau berhadapan di depan layar
kelelahan mata seperti mata mulai perih dan gatal, mata berair, kering,cpenglihatan
6
mulai kabur dan ganda,csakit kepala, nyeri pada leher, bahu, punggung,csulit
mahasiswa keperawatan Di STIK Bina Husada Palembang Tahun 2021. Yaitu karena
sekarang lagi gemparnya tentang penyakit korona atau juga sering disebut COVID-
19 dan dengan adanya kejadian tersebut hampir seluruh mahasiswa dan termasuk
Keperawatan STIK Bina Husada Palembang didapatkan data 5 (62,5%) dari 8 (100%)
sekitar kurang lebih 4-12 jam, karena terlalu sering menggunakan atau berhadapan di
keluhan kelelahan mata seperti mata mulai perih dan gatal, mata berair,
kering,penglihatan mulai kabur dan ganda,sakit kepala, nyeri pada leher, bahu,
1) Tujuan Umum
2) Tujuan Khusus
Hasil penelitian yang peneliti buat dapat digunakan sebagai referensi atau acuan
didikkeperawatan
keperawatan yang dapat memberikan wacana baru bagi peneliti untuk memilih
Penelitian ini dilakukan pada tangga 17-21 Juni 2021, Lokasi penelitian di STIK Bina
Husada Palembang. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional. Sampel dalam
penelitian ini adalah 76 Mahasiswa Program Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada
mata) menggunakan Visual Fatique Indeks, teknik sampling yang digunakan adalah
proportional random sampling. Data akan dianalisis secara univariat dan bivariat. Uji
2.1 Definisi
2.1.1 Daring
yaitu internet, CD-ROM (secara langsung dan tidak langsung) (Abidin & Arizona,
2020).(Ningsih, 2020).
mahasiswa pun pada umumnya harus mencari sendiri solusi akan hambatan yang
10
11
menjadi hal yang menarik dikaji mengingat sistem pembelajaran daring ini pertama
covid-19;
al.,2018)
pandemi covid-19
materi.
disaat pandemi Covid-19dengan mengikuti kajian dan hasil penelitian yang sudah
ada.sehingga kita harapkan penelitian ini memberikan informasi dan solusi bagi
pandemicCOVID-19.
Menerut Isman (2020) Pembelajaran mode daring akan berdampak positif baik
terhadap institusi, dosen, dan juga mahasiswa. Manfaat tersebut juga memberi
a) Institusi
b) Dosen
13
c) Mahasiswa
Mahasiswa yangkuliah sambil bekerja akan terbantu sekali karena tidak perlu
datang ke kampus untuk belajar,cukup melalui daring (internet) dan dapat dilakukan
kapanpun dan di mana saja. Dan juga dapat mengatasi keterbatasan biaya karena
menatap ke layar perangkat digital,jumlah kedipan akan menurun. Kedipan mata bisa
berkurang hingga setengah atau 3 kali lipatnya. Inilah yang menyebabkan mata cepat
lelah karena dipaksa bekerja fokus menatap layar tanpa banyak berkedip(American
terlalu lama akan menimbulkan beberapa gejala kelelahan mata yang disebut
disebabkan oleh kelainan okular termasuk gangguan daya akomodasi tapi bisa juga
Word Health Organization (WHO) tahun 2014 terdapat data angka kejadian
kelelahan mata (astenopia) kisaran 40% - 90%. Pada tahun 2013 jumlah pengguna
komputer di dunia sebesar 88%, tahun 2014 sebesar 72%, tahun 2015 sebesar 68%,
sedangkan tahun 2016 sebesar 60%. Perkiraan secara global, sekitar 45 hingga 70 juta
hubungan antara gejala visual dan pemakaian komputer terkait kesehatan (Computer
Vision Syndrome, CVS) pada anak - anak dan dewasa (Arkibinu & Marshalla, 2014).
(Irma et al., 2019).Data hasil riset kesehatan dasar tahun2013 menunjukan bahwa di
Indonesia Pravelesi Severe Low Visiondan kebutaan meningkat secara pesat pada
sampai tiga kali lipat setiap 10 tahunnya. Prevalensi dan kebutuhan tertinggi
15
ditemukan pada penduduk kelompok umur 75 tahun keatas sesuai peningkatan proses
yang diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang berada dalam
adalah suatu kondisi subjektif yang disebabkan oleh penggunaan mata secara
2001). kelelahan mata timbul sebagai stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti
terhadap otot-otot akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau
terhadap retina sebagai akibat ketidak tepatan kontras. Kelelahan mata bisa
melihat dalam jangka waktu yang lama dan biasanya disertai dengan kondisi
stress intensif pada fungsi-fungsi mata seperti terhadap otot-otot akomodasi pada
pekerjaan yang perlu diamati secara teliti terhadap retina akibat ketidak tepatan
16
kontras (Suma’mur 2009). Pengaruh dari kelelahan mata yaitu kuantitas iluminasi,
penerangan yang kurang bisa menyebabkan otot iris mengatur pupil sesuai dengan
intensitas penerangan yang ada. Beberapa Kualitas iluminasi yaitu jenis penerangan,
memerlukan kemampuan agar dapat melihat dalam jangka waku yang lamadisertai
dengan kondisi pandangan yang tidak nyaman yang disebabkan oleh ketegangan pada
mata.setelah beberapa jam bekerja akan muncul Gejala mata terasa pegal.Bekerja
yang tidak sesuai standar dapat mempengaruhi penglihatan dan menggangu pekerjaan
penglihatan kabur, penglihatan ganda, nyeri yang berdenyut diarea mata,mata tidak
fokus,perih,merah, dan berair,mata terasa gatal dan juga kering,sakit kepala dan
pusing disertai mual adalah Dampak dari kelelahan mata.Mata lelah merupakan
kumpulan gejala,bukan sebuah penyakit mata tertentu. Biasanya hal ini dapat dengan
mata adalah pertanda dari kondisi lain yang memerlukan perawatan medis.
17
penglihatan,stress pada otot akomodasi dapat terjadi pada saat seseorang berupaya
untuk melihat pada objek berukuran kecil dan pada jarak yang dekat dalam waktu
yang lama.pada kondisi demikian,otot-otot mata akan bekerja secara terus menerus
besar sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan sebagai akibatnya terjadi
kelelahan mata,stress pada retina dapat terjadi bila terdapat kontras yang berlebihan
banyak dijumpai pada pemakai kaca mata,membaca dekat dan terus menerus lebih
dari dua jam. Terutama diruangan yang pencahayaannya kurang dari 200 lix.
(Fauzi,2006).
mata. Distribusi cahaya yang kurang merata sehingga menurunkan efisiensi tajam
mencegah terjadinya mata lelah (Astenopia). Metode 20-20-20 bisa menjadi solusi
yang berjarak minimal 20 kaki (6 meter) dari tempat anda. (Stanford Health Care),
sekali.hubungiDokter ketika gejala mata lelah tak kunjung hilang dan anda mulai
penglihata kabur, mata merah dan kering, penglihatan ganda dan sebagainya
kelelahan mata. Kelelahan otot mata dan kelelahan syaraf mata datap terjadi akibat
Gangguan kelelahan mata dapat terjadi kepada para pekerja yang aktivitas
waktu yang lama (Santoso dan Widajati, 2011).Beberapa Faktor yang mempengaruhi
(ukuran objek), karakteristik individu (kelainan mata atau refraksi), posisi dan
tampilan layar, desain kerja (jarak monitor, durasi kerja), ataupun kombinasi dari
19
kurang baik, layar digital terlalu silau , jarak penglihatan yang kurang tepat, postur
Waktu atau durasi penggunan bagi setiap orang menentukan efisiensi dan
produktivitas,dan lamanya penggunaan sehari yang baik pada umumnya adalah 6-8
jam. Memperpanjang waktu penggunaan lebih dari batasan tersebut tidak diikuti
dengan efisiensi yang tinggi, penurunan produktivitas biasanya akan terlihat serta
cenderung untuk timbulnya kelelahan dan penyakit (Suma’mur, 1996). Secara umum,
terjadinya hal-hal yang bersifat negatif yang tidak diinginkan. Hal ini ada kaitannya
dengan potensi bahaya atau risiko yang akan muncul,sehingga semakin lama mereka
terpapar bahan atau hazard tersebut maka semakin besar kemungkinan mereka akan
B. Kelaianan Refraksi
Kelaianan refraksi adalah keadaan bayangan tegas tidak dibentuk pada retina.
Secara umum, terjadi ketidak seimbangan sistem penglihtan pada mata sehingga
menghasilkan bayangan yang kabur,Sinar tidak dibiaskan tepat pada retina. Tetapi
20
dapat didepan atau dibelakang retina dan tidak terletak pada atau titik fokus. Kelaian
lensa,perubahan indek bias,dan kelainan panjang sumbu bola mata. Penderita kelaian
refraksi biasanya mengalami keluhan sakit kepala terutama di daerah tengkuk atau
dahi. Mata berair, cepat mengantuk,mata terasa pedas,pegal pada bola mata dan
penglihatan kabur.
pnyebab kelelahan mata (astenopia) bila orang dengan kelainan refraksi tidak
mata akan lebih rileks dan fokusnya tidak terlalu kuat, sehingga otot-otot tersebut
tidak bekerja terlalu keras untuk melihat layar smartphone yang rata-rata hurufnya
Penggunaan perangkat digital yang dianjurkan adalah tidak lebih dari empat jam
sehari. Bila lebih dari waktu tersebut, mata cenderung mengalami refraksi.
Seandainya penggunaan dalam tempo lebih dari empat jam itu tak bisa dihindari,
C. Istirahat mata
kesehatan pekerja termasuk beban kerja, waktu kerja yang lama dan kurangnya
istirahat. NIOSH juga menjelaskan bahwa keluhan mata berkurang secara bermakna
21
pada pekerja yang mengambil 5 menit istirahat selama 4 kali sepanjang waktu bekerja
mereka tanpa menurunkan produktivitas kerja. Beristirahatlah sekitar 2-3 menit setiap
15–20 menit bekerja di depan perangkat digital, atau 5 menit istirahat setelah bekerja
selama 30 menit,atau 10 menit istirahat untuk 1 jam berkutat dengan perangkat digital
dan seterusnya. Suma’mur (1999),istirahat yang pendek tetapi sering atau banyak
adalah lebih baik dari pada satu kali istirahat dengan durasi yang panjang. Karena
sebenarnya pengaturan waktu istirahat yang tepat akan berpengaruh positif terhadap
1. Penglihatan ganda
3. penglihatan rangkap
22
4. sakit kepala
6. kekuatan konvergensi
7. akomodasi menurun
sebaiknya dilakukan rutin atau 1 tahun sekali. Segerah menghubungi Dokter bila
gejala mata lelah tak kunjung hilang danmerasakan gejala-gejala seperti pusing yang
terus-menerus, mata mulai berair, penglihata kabur, mata merah dan kering,
1. Perbaikan Kontras
Ini adalah cara paling mudah dan paling sederhana,dilakukan dengan memilih
berfikir dan sedang berkonsetrasi dalam pekerjaan. Melihat tanpa berkedip akan
melelahkan mata. Dengan berkedip mata akan beristirahat walaupun hanya sesaat dan
akan terjadi proses pembersihan mata serta proses pembasahan ulang pada mata
sehingga penglihatan akan tetap jelas. Oleh karena proses mengedip ini merupakan
proses yang otomatis maka pada tahap awal harus tetap disadari bahwa mengedip
adalah penting.
2. Bernafas (Breath)
akan menyebabkan otot-otot menjadi tegang tanpa disadari. Bernafas secara benar
3. Istirahat(Break).
24
yang tinggi maka diperlukan adanya istirahat singkat utnuk memberikan waktu
pemulihan.
cahaya dan begitupun sebaliknya benda yang berada sekitar kita dapat terlihat apabila
benda tersebut memancarkan cahaya,baik cahaya dari benda tersebut maupun dari
cahaya pantulan yang datang dari sumber lain yang mengenai benda tersebut.
Luminensi, Lamanya Waktu Melihat dan Kontras Antara Obyek Sekitar. Pada ruang
lingkup pekerjaan, kombinasi untuk dapat melihat dan mengenal benda-benda dengan
dapat dilihat akan terlihat jelas (Equal vicible).Hal-hal yang harus diperhatikan adalah
ada yang bisa melihat dengan mudah dan cepat,ada yang berusaha dengan
Tabel 2.1
Derajat visibilitas
25
global saat ini, manusia akan selalu terhubung dengan teknologi. Menurut
(Smaldino2008), dapat diprediksi pengguna ponsel pintar secara global akan tumbuh
22 % pada tahun 2015. Di indonesia sendiri pengguna Smartphone atau ponsel pintar
diprediksi akan semakin meningkat. menurut (Dyah dkk pada tahun 2018), seluruh
elektronik atau mekanik dengan fungsi praktis,gawai. Gadget termasuk kedalam kelas
kata nomina yang merupakan kata benda atau pengertian secara luas yaitu kelas kata
yang dalam bahasa indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata
26
dengan yang tercatat dalam KBBI bahwa gadget memiliki padanan dalam bahasa
Smartphone yaitu telepon genggam atau telepon seluler pintar yang dilengkapi
fitur yang lebih lengkap dibanding handphone biasa. Dan Menurut Ridi Ferdiana
dapat digunakan untuk keperluan bisnis oleh pengusaha dan masyaraka umum.
Gadget yaitu barang canggih yang diciptakan dengan berbagai aplikasi yang
dapat menyajikan berbagai media berita, jejaring sosial, hobi, bahkan hiburan. Barang
canggih ini yang dilihat dari segi harga yang tidak bisa dibilang murah tidak hanya
sekedar dijadikan media hiburan semata tapi dengan aplikasi yang terus diperbaharui
gadget wajib digunakan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan bisnis, atau
pengerjaan tugas kuliah dan kantor, akan tetapi pada faktanya gadget tak hanya
27
digunakan oleh orang dewasa atau lanjut usia (22 tahun keatas), remaja (12-21
tahun), tapi pada anak-anak (7-11 tahun), dan lebih ironisnya lagi gadget digunakan
untuk anak usia (3-6 tahun), yang seharusnya belum layak untuk menggunakan
Data yang didapatkan dari Emarketer, Indonesia akan memiliki lebih dari 100
juta pengguna smartphone aktif di tahun 2018. Hal ini menyebabkan Indonesia
Pengguna smartphone justru lebih rajin untuk mencari informasi. Dari hasil
dua jam/hari. Mereka cenderung menggunakan perangkatnya untuk internet (24 menit
49 detik), social media (17 menit 29 detik), musik (15 menit 38 detik) dan
bermain games (14 menit 26 detik) (Setiamanah, 2013:7). Dari beberapa penelitian
dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) mencapai 33% dari 2013-2017.
Pertumbuhan pesat itu didorong oleh pengguna usia muda di bawah 30 tahun,
tepatnya usia 18-24 tahun, dengan porsi 61% dari seluruh pengguna gadget
(Ningrum, 2015:14)
Teknologi yang tidak pernah lepas dari kehidupan sehari dan paling disukai
oleh semua kalangan yaitu gadget. gadget juga sudah terdapat beberapa jenis seperti
28
dari 2,5 milyar pengguan pada tahun 2016 menjadi sekitar 3,2 miliyar pengguna di
pendidikan,serta tempat tujuan untuk berlibur. Biasanya Ponsel pintar memiliki layar
sentuh, akses Internet seluler melalui Wi-Fi dan jaringan seluler, kapabilitas untuk
instalasi aplikasi smartphone, dan fungsi lain seperti media player, digital kamera,
dan navigasi berbasis GPS. Sama seperti negara Barat lainnya,hampir semua remaja
di Swiss yang berusia 12-19 tahun (98%) memiliki handphone, sebagian besar (97%)
untuk mencegah dan mengobati penyakit kronis seperti diabetes yang menjanjikan
(Arsand, Muzny, Bradway, Muzik & Hartvigsen,2015; Bain, Jones, O’Brian &
informasi dan teknologi (Ameliola & Nugraha, 2013). penggunaan gadget yang dapat
dengan mudah terkoneksi dengan internet ini, mengalami peningkatan dari waktu ke
waktu. Untuk Saat ini kurang lebih 45 juta orang menggunakan internet, dimana
29
pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 hanya setengah juta penduduk. Dan
semakin bertambah karenaharga dari ponsel itu sendiri sudah terjangkau (Sanjaya &
Wibhowo, 2011).
Gawai tersebut, seiring berjalannya waktu ponsel pintar semakin terjangkau, sehingga
meningkat pula penggunaannya. Lebih dari 56,2% atau setengah dari populasi di
indonesia telah menggunakan ponsel pintar pada 2018, satahun setelahnya 63,3%
populasi di Indonesia telah memanfaatkan ponsel pintar, dalam kurun waktu enam
tahun sejak 2019. Penetrasi ponsel pintar di Indonesia tumbuh 25,9%. (Statista,juli
survey yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang bekerja sama
pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2013 mencapai 71,19 juta orang,
mengalami kenaikan di bandingkan dengan hasiil survei tahun 2012 yaitu sebanyak
30
63 juta orang. Itu berarti mengalami kenaikan sebanyak 13 persen, bahkan menurut
Jika terlalu sering digunakan akan menyebabkan kerugian pada kesehatan fisik
dan mental. Contoh efek fisik yang merugikan termasuk gejala nyeri leher (Lee, Kang
& Shin, 2015) atau kecelakaan terhadap pejalan kaki dan pengemudi saat telepon
digunakan saat pengguna mengemudi (Klauer et al., 2014; Shelton,Elliott, Lynn &
peningkatan penggunaan ponsel cerdas ada kaitannya dengan gangguan tidur dan
sangat erat kaitannya hingga kecanduan terhadap ponsel (Lee, Ahn, Choi &Choi,
fungsi yakni :
personal digital assistant (PDA) seperti kalender, personal schedule, address book,
Menurut Fenrich dalam Oka (2017 : 22) manfaat multimedia yaitu sebagai
berikut:
yang seketika.
2. Siswa belajar dari tutor yang sabar (smartphone) yang menyesuaikan diri
3. Belajar kapan saja merek mau tanpa terikat suatu waktu yang telah ditentukan.
1. Dampak positif
a. Mempermudah komunikasi
b. Media hiburan
c. Meningkatkan pengetahuan
32
2. Dampak negatif
h. Mengganggu kesehatan
j. Tindakan kecurangan
1. Handhone (smaartphone)
2. Laptop
3. Kamera digital
4. Tablet
Akan tetapi smartphone dapat dijadikan solusi dalam massa pandemi Covid-19
pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan,2011). Berbagai media juga dapat
34
dan aplikasi pesan instan seperti Whatsapp (So,2016). (Sadikin & Hamidah, 2020)
Saat ini di dunia sedang marak-maraknya wabah Corona virus. Corona virus
penyakit mulai dari gejala ringan sampai gejala yang paling berat. Ada 2 jenis corona
belum pernah diidentifikasi terhadap manusia. Tanda dan gejala umum infeksi Covid-
19 yaitu gejala gangguan pernapasan akut yakni demam, batuk, dan sesak napas.
Masa inkubasi rata-rata (5- 6 hari) dan masa inkubasi terpanjang yaitu (14 hari).
dunia yaitu Pada tanggal 30 Januari 2020. Indonesia pertama kali melaporkan kasus
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei,
(WHO) telah mendeklarasikan kejadian ini sebagai pandemi global Pada tanggal 11
Maret, 2020 (Cucinotta & Vanelli, 2020). Hal ini mewajibkan kita untuk melakukan
virus covid-19. Keadaan ini menyebabkan seluruh kegiatan dalam berbagai sektor
Corona virus adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit
pada manusia dan hewan. Pada manusia dapat menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai dari flu ringan hingga penyakit serius seperti MERS (Middle East
Pernafasan Akut Berat). Corona virus jenis baru ini ditemukan pada manusia pada
Desember 2019 di Wuhan Cina, lalu diberi nama SARS-COV2 (Severe Acute
dampak penyebaran virus Covid-19 ,dunia pendidikan menuntut para pendidik dan
peserta didik untuk bisa cepat beradaptasi terhadap perubahan yang ada. Sistem
pembelajaran yang awalnya tatap muka secara langsung di kelas, harus diganti
dengan sistem pembelajaran yang terintegrasi secara virtual melalui jaringan internet
(online learning).
mengurangi orang yang terinfeksi virus Corona. Pemerintah awalnya tidak terlalu
Indonesia. Hal ini dilakukan upaya menghindari kepanikan dan keresahan masyarakat
juga guna menghindari beberapa isu yang kebenarannya belum jelas. Dari
36
pemberitaan Detik News Kamis, 19 Maret 2020, Achmad Yurianto selaku juru bicara
mengupayakan dilakukannya tes massal virus Corona dan perlu dilakukan adanya uji
COVID-19 bahwa pada hari Kamis, 19 Maret 2020 WHO melakukan penelitian
mendapatkan suatu kesepakatan yang bisa dijadikan standar dunia terkait dengan
Universitas di Indonesia telah menerapkan kelas jarak jauh atau kelas Online. Selain
belajar dan mengajar, sejumlah kampus tanah air sudah mengambil kebijakan hingga
akhir semester genap ini agar semua kegiatan perkuliahan dilakukan secara Daring,
termasuk ujian tengah semester, ujian akhir semester, praktikum, dan bimbingan
tugas akhir, tesis serta disertasi. Keputusan ini diambil berdasarkan pertimbangan
kondisi penyebaran virus corona saat ini ditingkat Nasional yang semakin parah.
plh.Ketua STIK Bina Husada April 2020. Tentang perpanjangan waktu pelaksanaan
kuliah daring mahasiswa STIK Bina Husada, serta memperhatikan situasi dan kondisi
37
LTA/skripsi/tesis akan kembali aktif seperti biasa bila wabah Covid 19 sudah mulai
berkurang. Metode perkuliahan yang digunakan yaitu Daring Method (Bina Husada,
2020)
Perguruan tinggi pada masa kebijakan belajar dari rumah perlu melakukan
penguatan belajar secara daring,karena pembelajaran ini akan menjadi tuntutan dunia
pendidikan dalam masa pandemi kedepannya program studi ilmu keperawatan (PSIK)
adalah calon Ners. Walaupun era revolusi industri pembelajaran daring mampu
memiliki tantangan sendiri.sebagai calon Perawat bukan hanya dituntut untuk ahli
Pada Siswa Smp Negeri 3 Cimahi. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa-
dengan keluhan terbanyak adalah sakit kepala sebanyak 72% dan keluhan
paling sedikit yaitu mual sebanyak 46%. Terdapat hubungan yang signifikan
antara kebiasaan penggunaan gadget dengan keluhan kelelahan mata pada siswa
0,009.
yang tidak mengalami kelelahan mata sebanyak 13 responden (13%). Dari hasil
uji statistik dengan menggunakan uji chi square (X2) diperoleh nilai p = 0,021 <
Pandemi Covid-19
Pembelajaran Mahasiswa
daring
2.2
suatu pendekatan,observasi atau dengan pengumpulan data sekaligus pada suatu saat
1. Lokasi Penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Ilmu
38
39
yang tersebar dari beberapa semester yaitu semester II Reg A,IV Reg A,VIReg A dan
2. Sampel
VI Reg A dan Reg B,VIII Reg A dan Reg B. Program studi ilmu keperawatan STIK
Bina Husada Palembang tahun 2021. Jumlah sampel dihitung menggunakan rumus
Slovin :
n=
Keterangan
n = jumlah Sampel
N = jumlah Populasi
1+N(d)2 ¿
1+311(0,1 )2 ¿
311¿
1+3,11¿
n=N¿
311¿ 311¿ 4,11¿ ¿
75,6=76¿
¿
¿
40
jumlah proporsi masing masing sampel pada setiap kelas pada semester II, IV, VI
Adapun rincian jumlah sampel pada masing masing kelas adalah sebagai berikut :
TABEL 3.1
PERJUMLAHAN SAMPEL
Semester Kelas Perhitungan Jumlah sampel
proporsi sampel setiap kelas
II (dua) Reg A 18 x 76 = 4,39 4
311
IV (empat) Reg A 17 x 76 = 4,15 4
311
Reg A 42 x 76 = 10,2 10
VI (enam) 311
Reg B1 26 x 76 = 6,35 6
311
Reg B2 25 x 76 = 6,10 6
311
Reg A1 26 x 76 = 6,35 6
311
Reg A2 21 x 76 = 5,13 5
VIII 311
(delapan) Reg B1 30 x 76 = 7,33 7
311
Reg B2 37 x 76 = 9,04 9
311
Reg B3 32 x 76 = 7,81 8
311
Reg B4 37 x 76 = 9,04 9
311
Total 76
41
1. Kriteria inklusi
2. Kriteria ekslusi
b. Mahasiswa yang sudah Stop out dari STIK Bina Husada Palembang
diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan. Berdasarkan kerangka
teori yang ada ditinjau pustaka dan dikaitkan dengan masalah penelitian maka dapat
Independen Dependen
Penggunaan gadget
Kejadian Astenopia
(Smartphone)
(kelelahan mata)
Gambar 3.2
Kerangka konsep
42
Tabel 3.3
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara suatu penelitian, patokan duga atau
Tahun 2021.
Intrumen penelitian ini adalah kuesioner melalui google form untuk mengetahui
Kelelahan Mata (Astenopia) menggunakan visual fatique indeks. dan juga untuk
1. Sumber data
a. Data Primer
Data primer adalah sumber-sumber dasar yang tediri dari bukti-bukti atau saksi
utama dari kejadian (fenomena) objek yang diteliti dan gejala yang terjadi di
yang diisi oleh mahasiswa keperawatan STIK bina husada palembang mengenai
melaui kuisioenr yang disebar dengan media google form dan WA Grup.
diajukan,setelah itu peneliti Mengecek kuesioner yang telah diisi oleh responden dan
meneliti kembali apakah seluruh pertanyaan sudah diisi oleh responden dan yang
pertanyaan yang disediahkan dalam kuesioner dan respon bersediah responden disaat
b. Data Sekunder
merupakan data yang dusah tersediah sehingga kita tinggal mencari dan
STIK Bina Husada Palembang dengan mengenai jumlah mahasiswa program studi
sebagai berikut :
1. Editing
2. Coding
peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf
menjadi data angka atau bilangan. Koding atau pemberian kode ini sangat berguna
(huruf atau angka) dimasukan kedalam program atau “software” komputer. Software
4. Cleanning
Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai
atau koreksi.
Menurut Yusuf (2014) analisa data yaitu salah satu langka dalam kegiatan
1. Analisis Univariat
karakteristik setiap variabel. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya.
untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi.
pada umumnya dalam nalisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan
47
presentase dari tiap variabel. Analisis univariat yang digunakan dalam penelitian ini
2. Analisis Bivariat
Analisi bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan
atau berkorelasi. dalam analisi bivariat ini dilakukan beberapa tahap yaitu :
antara dua variabel yang bersangkutan. analisis dari hasil uji statistik (chi square test,
Z test, t test dan sebagainya) melihat dari hasil uji statistik ini akan dapat disimpulkan
adanya hubungan 2 variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna. analisis keeratan
hubungan antara dua variabel tersebut, dengan melihat Odd Ratio (OR). besar
kecilnya OR menunjukan besarnya keeratan hubungan antara dua variabel yang diuji.
digunakan adalah uji chi square dengan batas kemaknaan α= 0.05 pada test signifikan
sebagai beikut:
b. P value > α (0,05), Ho ditolak,berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara
Masalah etika penelitian keperawatan ialah masalah yang sangat penting dalam
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan. Masalah etika harus
hak untuk bebas berpartisipasi atau menolak menjadi responden, jika responden
mengenai idensitas baik dalam kuisioner atau alat ukur apapun. Pada penelitian ini
informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang dapat
49
merugikan responden dalam bentuk apapun informasi yang diperoleh hanya untuk
Bina Husada Palembang didasari oleh keinginan yang luhur, disertai dengan
tekad yang suci untuk ikut serta dalam memajukan dan mengembangkan
(PSIK), yang merupakan hasil kerja keras dari kumpulan beberapa orang yang
AL, S.Sos, Amar Muntaha, SKM, M.Kes, dr. Chairil Zaman, M.Sc, dan Drs.
M. Ali Yusuf.
50
51
pada tanggal 20 April 2007 dan didukung rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Capaian akreditasi institusi pada STIK Bina Husada pada saat ini
peringkat “C”. Sedangkan seluruh program studi, yaitu: program studi capaian
peringkat “B”.
1. Visi
52
berkarakter di Indonesia.
2. Misi
Tehnology).
(penggunaan gadget) yang dikumpulkan dalam tabel dan teks seperti dibawah
ini :
53
jenis kelamin dan usia setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan usia Pada
mahasiswa keperawatan Di STIK Bina Husada Palembang Tahun 2021
No Jenis kelamin Ƒ %
1 Laki-laki 24 31.6
2 Perempuan 52 68.4
Usia Ƒ %
1 Kurang dari 23 58 76.3
2 Lebih 23 18 23.7
tahun.
Palembang
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan penggunaan gadget (smartphone)
Di STIK Bina Husada Palembang Tahun 2021
No Gadget Ƒ %
54
1 Tinggi 51 67.1
2 Sedang 25 32.9
3 Rendah 0 00.0
kejadian kelelahan mata setelah dikategorikan terlihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kejadian Kelelahan Mata Di
STIK Bina Husada Palembang Tahun 2021
No Kelelahan Mata ƒ %
1 Ada 66 86.8
2 Tidak ada 10 13.2
Analisa bivariat dilakukan dengan tabulasi silang (Crosstab) dan uji chi-
gadget Dengan Kelelahan Mata Di STIK Bina Husada Palembang Tahun 2021
Tabel 4.4
Hubungan Antara Penggunaan gadget Dengan Kelelahan Mata Di STIK Bina
Husada Palembang Tahun 2021
Kelelahan Mata
Ƒ
No Gadget Ada Tidak Ada Value
N % N % N %
1 Tinggi 48 94.1 3 5.9 51 100.0
2 Sedang 18 72.0 7 28.0 25 100.0 0.012
3 Rendah 0 00.0 0 00.0 0 000.0
value = 0,012 lebih kecil dari = 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan
4.3 PEMBAHASAN
4.3.1 Analisis Univariat
4.3.1.1 Karateristik Responden
Dan teori yang dikemukan oleh Wawan & Dewi (2011), usia merupakan
individu yang terhitung mulai dari saat dilahirkan sampai berulang tahun.
semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
penelitian dengan jumlah paling banyak yakni responden yang memiliki usia
bahwa jenis kelamin dan usia berpengaruh terhadap kejadian kelelahan mata
karena responden yang berjenis kelamin perempuan dan yang berumur kurang
(smartphone).
tinggi,sedang,dan rendah. Tinggi jika skor 68-100%, sedang jika skor 34-
67% dan rendah jika 0-33%. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan
pembelajaran jarak jauh (Korucu & Alkan,2011). Berbagai media juga dapat
dan aplikasi pesan instan seperti Whatsapp (So,2016). (Sadikin & Hamidah, 2020).
Penggunaan Gadget Dengan Keluhan Kelelahan Mata Pada Siswa Smp Negeri 3
gadget dengan keluhan kelelahan mata pada siswa SMP Negeri 3 Cimahi yaitu untuk
Berdasarkan hasil penelitian dan juga teori serta penelitian terkait maka peneliti
hari karena dengan menggunkan gadget kita bisa lebih mudah dan cepat dalam
melakukan suatu pekerjaan dan dengan gadget kita bisa mengakses beberapa media
59
Dalam penelitian ini variabel kelelahan mata terdiri dari 2 kategori yaitu
Ada dan Tidak Ada. Ada jika responden mengalami minimal satu keluhan dan
Tidak Ada jika responden tidak mengalami mengalami keluhan. Dari hasil
gejala yang diakibatkan oleh upaya berlebihan dari sistem penglihatan yang
akomodasi pada pekerjaan yang perlu pengamatan secara teliti atau terhadap
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil penelitian dan juga teori serta penelitian terkait maka
gadget mengalami kelelahan mata sebanyak 48 orang. Hasil uji statistik chi-
Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Santoso Dan Widajati (2011)
yang menyatakan bahwa Salah satu penyebab kelelahan mata itu sendiri yaitu
(smartphone) dalam waktu yang lama merupakan salah satu akibat dari mata lelah
(asthenopia).
hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi square (X 2) diperoleh nilai p =
0,021 < a = 0,05. Artinya Ho ditolak. Dari data tersebut menunjukan dimana
Berdasarkan hasil penelitian dan juga teori serta penelitian terkait maka
kelelahan mata.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bulan juni tahun 2021 di STIK
STIK Bina Husada Palembang Tahun 2021 didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
dari 23 tahun.
orang.
orang.
5.2 Saran
Melihat hasil kesimpulan diatas,ada beberapa saran yang perlu diperhatikan dan
62
63
peneliti sebaiknya mampu memberikan terapi cara menangani kelelahan mata agar
dengan membandingkan pada dua tempat dan menggunakan metode yang berbeda
Irma, I., Lestari, I., & Kurniawan, A. R. (2019). Faktor Yang Berhubungan Dengan
Keluhan Subjektif Kelelahan Mata Pada Pengguna Komputer. Makassar
Salote, A., Jusuf, H., Amalia, L., Gorontalo, U. N., Gorontalo, U. N., Gorontalo, U.
N., Monitor, J., & Mata, G. K. (2020). Hubungan Lama Paparan Dan Jarak
Monitor Dengan Gangguan Kelelahan Mata Pada Pengguna Komputer.
Gorontalo
Sadikin, A., & Hamidah, A. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-
19. Jambi
Ganie, M. A., Himayani, R., Kurniawan, B., Kedokteran, F., Lampung, U., Ilmu, B.,
Mata, K., Kedokteran, F., Lampung, U., Parasitologi, B., Kedokteran, F., &
Lampung, U. (2019). Hubungan Jarak dan Durasi Pemakaian Smartphone
dengan Keluhan Kelelahan Mata pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung. Lampung
Haug, S., Paz Castro, R., Kwon, M., Filler, A., Kowatsch, T., & Schaub, M. P.
(2015). Smartphone use and smartphone addiction among young people in
Switzerland. Switzerland
Dengan hormat,
Saya mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Bina Husada Palembang
Nama : Indah Sari Pendra
NPM : 17.14201.30.14
Prodi : PSIK Reg A1
Responden Peneliti
…………………… ……………………
No Kode Responden :
Tanggal Pengisian :
a. Bacalah pernyataan dan pertanyaan dengan baik, cermat dan teliti sebelum
saudara/I menjawab
b. Untuk pertanyaan yang membutuhkan jawaban berupa isia, tuliskan jawaban
pada titik-titik yang tersedia dengan tulisan yang jelas
c. Untuk pertanyaan dengan pilihan, contreng (√) jawaban sesuai dengan keadaan
yang sebenar-benarnya.
DATA DEMOGRAFI
1. Nama :
2. Umur : Tahun
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada disebelah kanan pada masing-masing
butir pertanyaan dengan pilihan sesuai dengan yang anda alami.
Pengukuran Intensitas Penggunaan Smartphone/gadget
T = tinggi
S = Sedang
R = rendah
Skor
No Pernyataan
T S R
1 Saya menggunakan smartphone selama
pembelajaran daring
2 Saya menggunakan internet melalui smartphone
selama pembelajaran daring
3 Saya menggunakan smartphone selama
pembelajaran daring untuk browsing internet karena
lebih simple
4 Saya menggunakan smartphone selama
pembelajaran daring untuk chatting (WA Grup
Kelas)
5 Saya memeriksa smartphone selama pembelajaran
daring lebih dari satu kali dalam satu jam
6 Saya menggunakan smartphone selama
pembelajaran daring untuk menyelesaikan tugas
kuliah
7 Saya menonton video praktik dalam pembelajaran
daring melalui smartphone
8 Saya menggunakan kamera smartphone dalam
pembelajaran daring untuk mengambil gambar dan
video untuk menyelesaikan tugas
9 Saya menggunakan smartphone untuk mengakses
aplikasi SIAKAD, Edlink dalam pembelajaran daring
KUESIONER
PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda (√) pada kolom angka yang ada disebelah kanan pada masing-masing
butir pertanyaan dengan pilihan sesuai dengan yang anda alami.
Regression
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
/MISSING LISTWISE
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT VariabelDependen
/METHOD=ENTER
VariabelIndependen
/SAVE RESID.
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Gadgeta . Enter
Model Summaryb
Total 8.684 75
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
NPar Tests
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
/K-S(NORMAL)=RES_1
/MISSING ANALYSIS.
Unstandardized
Residual
N 76
Negative -.194
Kolmogorov-Smirnov Z 3.840
Frequencies
Notes
Comments
Filter <none>
Weight <none>
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=VariabelDependen
VariabelIndependen Karakteristik1
Karakteristik2
/ORDER=ANALYSIS.
Statistics
N Valid 76 76 76 76
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
KelelahanMata
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Gadget
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstabs
Notes
Comments
Input Data C:\Users\User\Documents\materi skripsi
indah sari pendra\KOMPRE\MAJU
KOMPRE\Data SPSS Indah Sari
Pendra.sav
Filter <none>
Weight <none>
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=VariabelIndependen BY
VariabelDependen
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ RISK
Dimensions Requested 2
Cases
KelelahanMata
Total Count 66 10 76
N of Valid Cases 76
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,29.
N of Valid Cases 76
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI