Anda di halaman 1dari 88

BUDIDAYA KAMBING ETAWA

DAN DOMBA
Cara Ternak Kambing Cepat Gemuk Dan

Hasil Panen Maksimal

Cara Ternak Kambing

Dengan menggunakan cara ternak kambing yang baik dan benar maka sebuah

usaha ternak kambing akan berjalan dengan lancar dan juga hasil panennya akan lebih

maksimal. Kambing adalah salah satu binatang jenis mamalia berkaki empat yang

keberadaannya sangat banyak kita jumpai di segala wilayah Indonesia. Saat ini memang

ternak kambing menjadi hal yang biasa terutama untuk yang tinggal di pedesaan, rata-rata

para penduduk desa memang berprofesi sebagai petani dan peternak, dan pada umumnya

mereka akan memelihara kambing, sapi, ayam, dan binatang ternak lainnya. Namun, para

masyarakat desa tidak sadar akan besarnya peluang ternak kambing di Negara kita, saat ini

daging kambing sangat laris di pasaran karena seiring dengan semakin banyaknya

penduduk di Negara kita dan juga memang dagingnya yang memiliki rasa khas untuk di

sate atau olahan masakan lainnya.

Cara Ternak Kambing Cepat Gemuk Dan Hasil Panen Maksimal


Cara ternak kambing yang baik dan benar sehingga akan menunjang penghasilan

belum di praktekkan oleh para masyarakat desa yang telah melakukan ternak kambing, di

sana hanya memiliki beberapa ekor kambing saja. Mereka tidak ada target untuk

mengembangkan ternaknya, dan kambing sifatnya adalah hanya sebagai harta simpanan di

lain waktu jika membutuhkannya maka akan di jual di pasar atau melalui tengkulak.

Padahal justru sangat tepat untuk memulai usaha ternak kambing di daerah pedesaan, lokasi

yang tepat dan juga banyaknya sumber makanan kambing di sana. Para petani yang juga

melakukan ternak kambing tidak memiliki target dalam ternaknya, seperti target jumlah

setiap bulan atau tahunannya, karena sedikitnya kambing siap potong di Indonesia maka

pemerintah masih melakukan impor daging. Untuk menaggapi hal ini maka dalam hati saya

untuk membuat artikel tentang cara ternak kambing yang mungkin akan bermanfaat bagi

yang ingin memulai usaha ternak kambing.

Dengan serius untuk menjalankan cara ternak kambing yang baik, maka sebenarnya

peluang yang sangat istimewa untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah semakin terbuka

lebar, ini yang saya analisa sebelum membuat artikel tentang hal ini. Dalam perawatannya,

kambing ini sangat mudah untuk di budidayakan, ketahanan dari serangan penyakit dan

juga biaya pakan yang minim menjadi peluang yang sangat menyedihkan jika kita lewati.

Kambing memiliki tingkat perkembangbiakan yang sangat baik, dalam 7 bulan induk

kambing sudah bisa di kawinkan lagi, dengan masa kehamilan sekitar 5-6 bulan, maka anak

kambing akan terlahir. Pada umumnya 1 induk kambing akan beranak sekitar 1-4 ekor, jadi

ini sangat bagus untuk kita kembangkan menjadi usaha ternak yang berpotensi.

Keuntungan dari cara beternak kambing yang tepat tentunya adalah maksimalnya

pertumbuhan dan perkembangbiakan pada kambing. Dari hal itu juga masih banyak

keuntungannya, yaitu dari hasil susu peras yang di hasilkan (jika ternak kambing
etawa/susu), keuntungan lainnya adalah pupuk kandang yang bisa dijual atau di gunakan

pupuk sendiri. Pupuk yang di hasilkan dari kotoran dan pembuangan sisa pakan dai ternak

kambing sangat bagus untuk di gunakan sebagai pupuk organik. Jadi tunggu apalgi segera

kita mulai untuk melakukan ternak kambing sendiri!!

Proses Reproduksi Kambing

Sebelum memulai untuk menjalankan usaha ternak kambing, maka sebaiknya yang

perlu kita ketahui adalah bagaimana prosesnya. Kambing memang memiliki tingkat

reproduksi yang tinggi, bahkan kambing ini dapat melahirkan 2 kali dalam satu tahun.

Paling tidak kambing akan beranak 3 kali dalam masa 2 tahun, jadi betapa menggiurkan

untuk memulai usaha ternak kambing tersebut, apalagi jika induk mampu beranak 3-4 ekor

setiap melahirkan tentunya akan mempercepat perkembangan ternak kambing yang kita

lakukan.

Kambing ini akan dewasa setelah berumur 6 bulan, dan kambing siap di kawinkan

saat berumur 10-12 bulan. Dengan lama waktu birahi sekitar 24 – 45 jam, dengan siklus

birahi yang berselang selama 17 – 21 hari, birahi kambing dapat di tandai dengan sifatnya

yang gelisah, memiliki nafsu makan dan minum berkurang, selalu mengibaskan ekornya,

kencing lebih sering, kemaluan akan bengkak dan basah.

Dalam ternak kambing, ratio jumlah pejantan dan betina adalah = 1 : 10, jika

perkawinan sudah terbuahi maka lama waktu bunting adalah 144 – 156 hari (atau sekitar 5

bulan). Dan anak kambing akan di sapih setelah sekitar 3-4 bulan anak kambing terlahir.
Langkah Awal Cara Ternak Kambing Yang Benar

Dalam langkah awal tentunya di mulai dari persiapan pembuatan kandang sebagai

tempat tinggal kambing dan di akhiri dengan masa panen. Dalam langkah-langkah cara

ternak kambing yang baik dan benar memang sangat mudah untuk di lakukan, kita bisa

melakukan usaha ini sebagai usaha sampingan. Dibawah ini adalah langkah-langkah yang

harus kita lakukan terlebih dahulu agar ternak kambing yang akan kita jalankan menjadi

semakin mantab dan berimbas dengan maksimalnya hasil panen.

Persiapan Pembuatan Kandang Kambing

Untuk modal awal cara ternak kambing yang tepat, kandang ini adalah salah satu

hal penting yang nantinya akan menunjang keberhasilan dari usaha ternak kambing yang

akan kita jalankan. Kandang yang baik juga akan menimbulkan kenyamanan yang

membuat kambing menjadi mudah gemuk dan berkembangbiak. Tingkat minimal kandang

ini adalah bersih, memiliki sinar matahari yang cukup, tidak panas (teduh), dan penempatan

kandang paling minim adalah berjarak 5 meter dari rumah. Hal ini ditakutkan akan

berimbas bau kotoran campur urine kambing yang tidak sedap, ingat selain kambing kita

sehat, kita juga lebih penting untuk lebih sehat. Di bawah ini adalah ukuran ideal kandang

untuk memulai ternak kambing.


Kandang Cara Ternak Kambing Cepat Gemuk Dan Hasil Panen Maksimal

 Kandang untuk beranak untuk induk+dua anak : 120 cm x 120 cm /ekor

 Kandang induk (baik yang hamil atau tidak hamil) untuk 1 ekor: 100 cm x 125 cm

 Kandang pembesaran anak yang telah di sapih untuk satu ekor: 100 cm x 125 cm

 Kandang pejantan per ekornya adalah : 110 cm x 125 cm

 Kandang dara/dewasa (di siapkan sebagai kambing potong) per ekornya adalah :

100 cm x 125 cm

Persiapan Pemilihan Bibit Ternak Kambing

Dalam tahap ini tentunya kita sudah menentukan untuk melakukan ternak kambing

dengan jenis tertentu, mengingat jenis kambing di Indonesia sangatlah banyak, bahkan

sampai puluhan jenisnya di masing-masing wilayah. Dalam kasus ini, jika kita ingin ternak
kambing sebagai kambing potong (pedaging) maka sebaiknya bibit yang kita siapkan

adalah bibit jenis kambing kacang (jawa). Mengapa kambing ini, karena kambing ini

sangatlah cepat untuk berkembangbiak, mudah gemuk, mudah adaptasi di semua

lingkungan, lebih tahan penyakit, dan dagingnya paling diminati.

Jika kita ternak kambing dengan tujuan susu perah, maka bibit jenis kambing yang

harus kita siapkan adalah jenis kambing etawa, kambing sangat bagus untuk menghasilkan

susu.

Kambing etawa ini justru malah memiliki 2 opsi hasil panen, yaitu susu perah dan

juga sebagai kambing potong/pedaging. Kambing etawa ini memiliki keunggulan tubuhnya

yang berukuran yang besar, tentunya bobot daging yang di hasilkan juga lebih banyak

daripada kambing jenis kacang/jawa. Baiklah, untuk menentukan bibit kambing sebagai

induk dan pejantan yang baik harus memiliki kriteria seperti dibawah ini :

A. Kriteria Calon Induk Kambing Yang Ideal:

Indukan Untuk Cara Ternak Kambing Cepat Gemuk Dan Hasil Panen Maksimal
 Bentuk tubuhnya yang seimbang, memiliki dada yang dalam dan lebar, bentuk garis

punggung dan pinggangnya lurus, tulangan/tubuhnya besar dan tidak gemuk (sehat)

bukan obesitas
 Berkaraktek jinak dan tidak galak
 Memiliki keempat kakinya yang lurus dan tumitnya tinggi.
 Memiliki jumlah gigi lengkap, mempunyai kriteria merumput dengan baik, dan

rahang atas/bawah rata.


 Terlahir dari 2 pranakan/bahkan anak tunggal.
 Bentuk ambingnya simetris dan tidak menggantung atau memiliki puting 2 buah

(bercabang).

B. Kriteria Calon Pejantan Kambing Yang Ideal:

 Memiliki ukur tubuh yang besar dan panjang (tulangannya besar), sangat bagus jika

memiliki bagian belakang yang lebih tinggi dan lebih besar, memiliki bentuk dada

yang lebar, serta kambing tidak teralalu gemuk, perawakannya gagah, aktif dan

tentunya memiliki nafsu kawin yang tinggi.


 Bentuk seluruh kakinya yang lurus serta kuat.
 Di lahirkan dari 2 bersaudara atau tunggal.
 Memiliki usia di antara 1,5 -3 tahun.

C. Cara Pemberian Pakan Ternak Kambing

Poin ini juga termasuk hal penting dalam cara ternak kambing yang baik dan

benar, pakan juga salah satu masalah penting yang menunjang keberhasilan ternak

kambing yang telah kita mulai. Sebenarnya dalam pemberian pakan ini sangatlah

mudah, tidak seperti pemberian pakan pada ternak lainnya, karna kambing ini dapat

memakan rumput/hijau-hijauan lainnya serta pakan tambahan yang nantinya akan

menunjang agar kambing cepat gemuk dan juga berreproduksi dengan baik.
Pakan yang di berikan sebaiknya yang lebih mudah di dapatkan, tidak pakan

yang harganya mahal agar bisa menekan seminimal mungkin pengeluaran untuk pakan.

Namun pakan yang kita berikan haruslah mengandung karbohidrat, protein, vitamin,

dan mineral yang cukup untuk kebutuhan kambing setiap harinya. Pakan yang di

berikan juga di anjurkan yang mudah di cerna, tidak beracun, dan di sukai kambing

(lahap makannya). Kandungan pakan ini bisa kita dapatkan dengan memberinya hijauan

seperti berbagai jenis rumput dan makan tambahan seperti konsentrat yang bisa di

dapatkan dengan membelinya di toko pakan ternak terdekat.

Solusi lainnya untuk mengganti konsentrat agar kambing sehat dan gemuk

adalah campuran dari beberapa bahan seberat 3kg (sebaiknya 1 ekor kambing setiap

harinya di berikan dengan berat pakan tambahan 3 kg) yaitu ; ampas tahu 40%, bekatul

40%, dan racikan singkong 20%, pakan tambahan bisa di berikan pada siang hari

(bukan pada saat memberi pakan hijau-hijauan).

Cara pemberian pakan yang baik adalah dengan memberinya pakan rerumputan

2 kali dalam satu hari, yaitu pagi di antara pukul 08.00 WIB - pukul 16.00 WIB, berat

rumput yang di butuhkan adalah 10% dari berat badan kambing setiap harinya. Dan

pemberian pakan tambahan konsentrat/campuran bahan yang saya sebutkan diatas,

adalah paling bagus diberikan pakan tambahan dengan berat 3kg setiap harinya, pakan

tambahan bisa di berikan pada saat siang hari.

Untuk indukan kambing yang sedang hamil, menyusui, atau pejantan yang

sering di kawinkan, sebaiknya di berikan pakan penguat yang bisa di beli di toko pakan

ternak terdekat. Jangan lupa untuk memberinya minum setiap harinya, pemberian

minum paling bagus setelah memberikan pakan tambahan.


D. Cara Pengendalian Penyakit Pada Kambing

Sudah sering saya bilang bahwa kunci keberhasilan dalam usaha ini adalah

dengan menjalankan cara ternak kambing yang baik dan benar, dengan terpenuhinya

poin tersebut maka keberhasilan ternak kambing yang telah kita jalankan akan tercapai.

Selain dari persiapan kandang yang baik dan pemberian pakan yang tepat, ada satu hal

lagi yang penting yaitu, pengendalian penyakit!!

Dengan pencegahan terjadinya serangan penyakit pada kambing maka

sebaiknya di cegah dengan melalui sanitasi kandang yang tepat dan pemberian makanan

yang mencukupi gizi, serta vaksinansi. Penyakit yang sering menyerang kambing

adalah sebagai berikut ; cacingan, kudis (scabies), kembung perut (bloat), paru-paru

(pneumonia), orf, dan koksidiosis. Semua penyakit ini bisa di kendalikan dengan cara

ternak kambing yang baik dan benar, dengan itu kambing akan lebih sehat dan terhindar

dari penyakit. Jika ada kambing yang terserang penyakit, maka sebaiknya di lakukan

pemisahan dan pengobatan.

E. Cara Panen Ternak Kambing

Panen kambing ini tentunya terbagi dua jenis, yaitu sebagai kambing pedaging

(potong) atau sebagai kambing susu perah. Dalam hal ini tentunya harus di usahakan

agar selalu meningkatkan nilai tambah hasil produksi ternak kambing yang kita

jalankan yaitu mencakup daging, susu, kulit, tanduk, atau kotoran yang nantinya bisa di

jadikan pupuk organik.

Untuk waktu yang tepat menjual kambing adalah di saat berat badan kambing

sudah tidak dapat bertambah lagi (berat maksimal) agar nilai jualnya tinggi karena

dagingnya juga banyak. Kambing di usia 1-1,5 tahun berat tubuhnya sudah tidak dapat
bertambah lagi (kambing normal tidak kurus), jadi saat umur tersebut sangat ideal untuk

menjualnya.

Sangat mudah untuk menjalankan cara ternak kambing yang baik dan benar agar

mencapai hasil produksi yang maksimal, Segera untuk memulai usaha ternak ini, saya

ingatkan lagi bahwa permintaan daging kambing, susu kambing selalu mengalami

kenaikan, dan peternakan di Negara kita belum mampu menjawab hal itu, solusinya

pemerintah melakukan impor daging, jadi Anda tahu apa yang menjadi peluang usaha

ini!!
KAMBING ETAWA

Budidaya kambing Peranakan Etawa ( PE ) Kaligesing adalah sebuah investasi bagus

dalam dunia peternakan kambing. Jenis kambing ini memiliki nilai yang tinggi

dibandingkan jenis kambing lainnya.

Kambing PE Kaligesing biasanya dibedakan menjadi kategori kelas kontes dan kelas

pedaging. Kambing kelas kontes tentu saja kualitasnya lebih unggul dibandingkan kelas

pedaging, namun untuk kambing PE kelas pedagingpun tetap prospektif dipelihara

khususnya bagi peternak yang arah usahanya adalah supply daging dan susu perah.

Kambing PE Kaligesing kelas kontes.

Kambing PE jenis kontes memiliki 11 karakter penilaian. Dari beberapa pengamatan dan

survei dilapangan penjualan kambing PE Kaligesing kelas kontes yang mempunyai kualitas

seni tinggi menunjukkan peningkatan yang signifikan. Ada beberapa alasan mengapa

sebagian peternak lebih fokus memelihara kambing PE Kaligesing kelas kontes :

 Sebagai bahan breeding kedepan supaya bisa menghasilkan bibit-bibit peranakan yang

berkualitas dan bernilai tinggi.

 Sebagai jagoan dalam kontes dan breeding ke depannya yang tentu saja bisa

mengangkat pamor peternakan mereka


 Penjualan hasil peranakannya akan lebih tinggi dan lebih mudah.

 Sebagai daya tarik utama di dalam kandang peternakannya.

 Ternyata nilai hobbynya lebih tinggi dibanding dengan nilai bisnis sehingga dengan

"bungkus" seni maka nilai kambing kontes tidak terbatas.


Untuk anak ( cempe ) kambing PE Kaligesing kelas kontes pun memiliki nilai jual

yang sudah tinggi bahkan banyak cempe dengan umur 1 bulan yang dihargai dengan nilai

jutaan. Sebuah bonus bagi para peternak kambing PE Kaligesing apabila hasil breeding

mereka melahirkan anakan yang prospektif.


Kambing PE Kaligesing kelas pedaging

Jenis kambing PE Kaligesing kelas breeding atau pedaging & susu, biasanya memiliki

postur tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan kambing kelas kontes. Kambing jenis

pedaging atau susu ini tetap prospektif dipelihara karena nilainya pun tinggi dan double

manfaat.
Harga kambing PE Kaligesing kelas pedaging dan susu relatif terjangkau khususnya untuk

peternak pemula atau peternak yang mau mencoba memelihara jenis kambing ini, rincian

harganya adalah sebagai berikut :

 Kambing betina doro ( betina siap kawin ) dengan tinggi 66-70 cm umur 6-8 bulan

harga berkisar 2.5 - 3 jt / ekor


 Pejantan kambing PE Kaligesing sebagai pemacek umur 1 tahun harga berkisar 5 -

10 jt / ekor.
Langkah efektif dalam budidaya kambing PE Kaligesing kelas pedaging ini adalah

dengan memelihara 1 pejantan dan banyak betina ( bisa berkisar 10 betina ). Dengan siklus

yang normal maka selama 2 tahun kambing PE betina akan melahirkan sebanyak 3x proses

kelahiran. Apabila rata-rata prosentase setiap kelahiran adalah 1.5 cempe ( ada yang

melahirkan 1 bahkan 3 cempe sekaligus ) maka selama 3 tahun peternak akan memiliki 45

cempe.

Untuk peternak pemula, ada 2 strategi lebih efektif apabila ingin serius beternak kambing

PE Kaligesing, yaitu :

Cara Pertama : Memilih kambing PE Kaligesing kelas kontes dengan membeli dara siap

kawin plus nanti dikawinkan dengan pejantan unggulan yang sudah terbukti mampu

menurunkan genetika bagus dan sokur-sokur pejantannya sering mendapatkan gelar juara

kontes.

Cara Kedua : Memelihara kambing PE kelas pedaging dengan strategi memiliki 1 pejantan

kelas breeding, dan membeli banyak dara siap kawin atau indukan laktasi 1-2. Hasil dari

beternaknya kemudian dijual dan uang yang didapat pelan-pelan digunakan untuk

memperbaiki kualitas ternaknya, yaitu dengan mendatangkan kambing yang kelas kontes.

Layanan penjualan yang kami berikan :

1. Kami melayani pemesanan kambing PE Kaligesing baik yang kelas kontes maupun

yang kelas pedaging.

2. Kami siap memberikan kambing dengan kualitas baik dan kami lengkapi dengan SKLB

(surat keterangan layak bibit)

3. Kami melayani orderan dalam jumlah kecil ( minimal 2 ekor khusus area Jawa )
4. Kami melayani orderan kambing PE kelas pedaging sampai dengan luar jawa namun

dengan quantity minimal pesanan, supaya hemat di ongkos kirim.

5. Kami melayani pesanan untuk proyek departement maupun perusahaan yang akan

memberikan CSR dalam bentuk ternak kambing kepada masyarakat

6. Untuk orderan di wilayah Jawa khususnya yang dilewati jalur kereta, kami siap

melayani orderan kecil dan akan kami kirim kambingnya dengan menggunakan jasa

pengiriman Herona cargo ( kereta api ), biaya pengirimannya adalah 250rb/ ekor , sudah

include biaya peti packing dan ongkos hantar ke Heroba cargo.

7. Setiap kambing yang kami jual, sudah include kami berikan obat cacing dan

supplement vitamin

8. Kami setiap saat bersefia memberikan layanan bimbingan beternak kambing PE yang

baik dan benar

9. Kami menyediakan bibit pakan hijauan yang memang nantinya untuk memenuhi

kebutuhan pakan kambing anda

10. Kami menyediakan layanan bebas konsultasi mengenai perkembangan peternakan anda

11. Kami siap membatu menjualkan produk peternakan anda secara online.

Untuk informasi lebih lengkap silahkan hubungi kami :

CV Sumber Sentosa Investama

Bayu 78 Farm : Tlp / WA : 0812-2838-0678, pin BB : 5317476F


Tips Cara Beternak Kambing Etawa
Agar Untung Besar

Modal Awal
Dalam melakukan usaha apapun harus di awali dengan modal, modal merupaka hal yang
sangat penting. Sebab dengan tidak adanya modal usaha yang anda kerjakan tidak akan
berjalan sesuai dengan keinginan. Namun anda tidak perlu bingung, karena modal bisa kita
setir atau di sesuaikan dengan rencana usaha yang akan anda jalani mau besar atau kecil itu
terserah kita.

Untuk anda pemula sebaiknya, awali usaha anda dengan modal yang kecil terlebih dahulu
dan tips sukses agar mendapatkan keuntungan sebaiknya beli lah calon indukan kambing
yang sudah berumur 1 tahun atau sudah siap untuk di kawinkan. Untuk beternak kambing
etawa Di mulai dari perincian modal usaha kecil sebagai berikut,
 Belilah indukan kambing etawa yang sudah dewasa berumur 1 tahun atau yang sudah
siap kawin, biasanya untuk membeli kambing yang sudah siap kawin berkisar antara 5 –
6 juta untuk satu pasang indukan jantan dan betina.
 Siapkan biaya untuk pembuatan kandang
 Siapkan biaya perawatan, namun ada baiknya di rawat sendiri sebab apabila di kerjakan
orang lain akan membutuhkan biaya yang lebih besar lagi.
 Serta siapkan biaya oprasional lain untuk obat apabila sakit, vitamin dan biaya lainnya.

Menentukan Lokasi dan Pembuatan Kandang


Pertama dalam beternak anda harus menentukan lokasi kandang terlebih dahulu, sebab
dengan lokasi yang tepat akan menentukan usaha atau bisnis yang sedang anda jalani
berjalan sebagai mana mestinya. Usahakan tempat atau lokasi budidaya berada pada tempat
yang jauh dari keramaian, tidak menggangu aktivitas warga yang lain, lokasi tenang serta
mudah di jangkau oleh peternak dan lain sebagainya.
Ketika beternak kambing etawa Buatlah kandang senyaman mungkin dan bersih, jangan
lupa dalam pembuatan kandang berilah ventilasi pada kandang tersebut agar siklus udara di
dalam kandang berjalan secara optimal. Kemudian usahakan agar kandang menghadap
ketimur, hal ini bertujuan agar kesehatan kambing tetap terjaga.

Memilih Bibit Indukan Unggul


Kemudian dengan cara memilih bibit indukan unggul atau yang berkualitas baik. Cara ini
cukup terbilang sangat efektif dalam meningkatkan hasil budidaya. Ciri bibit indukan yang
berkualitas baik adalah badan indukan terlihat segar, sehat dan tidak memiliki cacat baik
itu kambing jantan maupun betina.

Perawatan Kambing Etawa


Selanjutnya tahap perawatan, untuk perawatan yang baik dalam beternak kambing etawa
sangat di butuhkan guna menjaga pertumbuhan kambing tetap berjalan dengan optimal.
Perawatan nya sendiri meliputi beberapa hal, seperti perawatan kandang, pemberian pakan
dan lain sebagainya, untuk lebih jelasnya simak ulasan berikut ini,

 Pemberian Pakan
sama seperti pada budidaya hewan ternak lainnya, pemberian pakan yang baik di
lakukan dengan memberikan pakan hijauan, seperti rumput, daun singkong, mindri dan
lain sebagainya, atau bisa juga dengan memberikan pakan tambahan seperti kosentrat
dan vitamin. Seperti yang kita tahu, kambing etawa juga menghasilkan susu, oleh
karena itu berikan pakan hijauan untuk menopang kebutuhan pokoknya tercukupi dan
hasil susu yang dihasilkan melimpah ruah.
Atau jika anda sulit untuk mendapatkan pakan hijauan, anda bisa menggunakan cara
alternatife lain seperti membuat pakan fermentasi sendiri, sama seperti yang di lakukan
oleh peternak modern.
Selanjutnya untuk pemberian air minum, bisa anda berikan sebanyak 2 liter/ekor
kambing setiap harinya. Kemudian jangan lupa untuk mencampurkan garam beryodium
secukupnya di dalam air minum kambing tersebut.
 Perawatan kandang
Selain pemberian pakan yang harus di perhatikan, dalam beternak kambing etawa anda
juga di haruskan melakukan perawatan kandang. Perawatan kandang juga berfungsi
agar kambing tidak gampang stress dan merasa nyaman di dalam tempat tinggal
mereka, serta menjadikan kambing etawa anda dalam keadaan sehat dan bersih.
Perawatan kandang ini sangat penting dilakukan agar susu dan daging kambing yang
dihasilkan berkualitas baik. Dan juga apabila kandang kambing anda bersih sudah pasti
kambing terbebas dari segala macam jenis penyakit.

Masa Reproduksi kambing Etawa


Umumnya dalam dua tahun kalender, kambing etawa sanggup melahirkan anak sebanyak 3
kali. Namun anda bisa mengusahakan untuk membuat lebih dari 3 kali dalam dua tahun.
Dalam beternak kambing etawa agar menghasilkan anak banyak anda harus memperhatikan
masa reproduksi indukan kambing. Kapan masa birahi datang dan apa saja tanda tanda jika
masa birahi tersebut datang?

Hal ini sangat penting sebab kunci dalam kesuksesan dalam melakukan bisnis kambing
adalah mengetahui kapan indukan siap di kawinkan. Nah untuk mengetahui ciri ciri
kambing siap di kawinkan dan sudah birahi adalah sebagai berikut,
 Kambing sudah berusia matang sekitar umur 1 tahun namun tidak menutup
kemungkinan umur 10 bulan kambing sudah matang dan siap dikawinkan, namun
sebaiknya kawinkan saat usianya sudah mencapai 1 tahun.
 Untuk kambing betina terlihat gelisah dan berjalan mondar mandir
 Terlihat selalu mengibas ngibaskan ekornya.
 Nafsu makan terlihat menurun.
 Sering buang air,
 Alamat kelamin terlihat membengkak, dan
 Diam saja apabila di naiki oleh kambing pejantan.
Umumnya, kondisi yang di alami betina hanya dapat berlangsung selama 30 jam atau 1 – 2
hari saja kemudian siklus tersebut akan terulang kembali setelah 17 hari kemudian.
Selanjutnya Waktu yang ideal untuk mengawinkan kambing adalah 12 – 18 jam setelah
indukan mengalami ciri diatas. tips agar beternak kambing etawa berjalan lancar dan
mendapatkan keuntungan yang baik, jangan mengawinkan kambing sedarah karena dapat
menyebabkan cacat genetik pada anak kambing.

Masa Hamil dan Melahirkan


Setelah kambing berhasil di kawinkan, betina akan mengandung selama kurang lebih 5
bulan dan kemudian melahirkan. Selama masa kelahiran hingga masa istirahat adalah 2
bulan, dan dalam waktu itu anda harus menjaga pola makan kambing dan kebersihan di
dalam kandang. Sebab saat ini lah kambing rawan terkena penyakit dan cacingan.

Masa Panen
Umumnya kambing etawa di dapat di panen atau di jual belikan sebagai kambing pedaging
ketik sudah menginjak umur 1,5 tahun. sebab dalam umur tersebut bobot kambing etawa
sudah tidak bisa naik lagi sehingga anda harus bisa menyiasati kapan kambing bisa anda
jual belikan. Oleh sebab itu kami menganjurkan kepada anda, dalam beternak kambing
etawa belilah bibit indukan yang sudah berumur 1 tahun sebab anda hanya menunggu
selama 1,5 tahun untuk mendapatkan hasil kerja keras anda. dan penjualan bisa anda
lakukan ketika mendekati hari raya, di mana semua orang mencari untuk berqurban. Selain
daging etawa juga bisa kita ambil susunya dan kita jual, jadi dalam kasus ini anda akan
mendapatkan dua keuntungan, yang pertama keuntungan dari menjual anak kambing yang
sudah dewasa dan menjual susu kambing etawa itu sendiri.
KAMBING ETAWA

Melihat fenomena ini, peluang budidaya kambing etawa juga terbuka lebar untuk kita

terjuni. Bisnis ini juga cocok bagi para karyawan yang ingin mendapatkan penghasilan

sampingan. Namun, sebelum masuk dalam bisnis ini, baiknya kita persiapkan hal - hal yang

diperlukan sehingga nantinya kita tidak perlu direpotkan oleh kebutuhan kecil yang

dibutuhkan. Diantaranya :

1. Kita wajib melihat visi ke depan dan pasar yang kita tuju. Apakah kambing etawa kita

akan diambil dagingnya, susunya, atau dijadikan sebagai kambing kontes. Karena

perawatan untuk masing-masing jenis tersebut berbeda-beda.

2. Gali informasi sebanyak mungkin kepada rekan atau orang yang lebih dulu menerjuni

bisnis ini. Karena dengan begitu kita sedikit banyak akan tahu kesulitan dan kelebihan

dalam budidaya kambing etawa.

3. Buatlah catatan mengenai anggaran biaya untuk usaha. Untuk awalan, jangan terlalu

banyak mengeluarkan uang untuk membeli banyak kambing indukan. Secukupnya

karena dengan pengalaman nantinya anda akan semakin matang.

4. Pelajari lokasi kandang dan media dari peternak kambing yang anda kenal. Banyaklah

bertanya tentang kelembaban, kesuburan rumput, hama, dll. Sehingga anda dapat

mencari tempat yang sesuai dengan habitat terbaik kambing etawa.

5. Persiapkan obat-obatan dan rajin-rajinlah berkonsultasi dengan dokter hewan terdekat.

Bila perlu anda dapat berkonsultasi dengan Dinas Peternakan setempat.

6. Bila ada seminar atau workshop tentang ternak, dapat anda ikuti agar menunjang ilmu

anda sehingga tidak kebingungan jika nantinya ada kendala dalam beternak.

7. Berdoa dan siap mental merupakan kunci sukses dalam ternak kambing etawa.
Setelah memahami dan menerapkan beberapa hal diatas, barulah kita bisa mulai action

untuk beternak kambing etawa. Kelebihan beternak kambing daripada hewan lain adalah

umurnya yang panjang, dapat dipanen dalam waktu relatif pendek dan tidak perlu lokasi

yang luas. Usaha kambing juga merupakan salah satu upaya kita untuk membuka lapangan

usaha baru dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Budidaya Kambing Etawa Mudah dan Menguntungkan


Budidaya Kambing Etawa

Memelihara kambing etawa pada dasarnya hanya terdiri dari tiga hal. Pengadaan,Pakan dan

Pelaksanaan. Jika kita dapat melakukan ketiga hal tersebut dengan baik, maka segalanya

akan baik - baik saja. Namun tidaklah mudah, terutama dalam pelaksanaan. Biasanya tetap

ada kendala berupa apapun. Kita dituntut untuk sabar dan sering belajar pada peternak

senior di Daerah kita.

Pengadaan Induk/Bibit Etawa

Dalam pengadaan kambing hendaknya kita beli indukan atau bibit dari peternak yang sudah

terpercaya. Karena dengan begitu kita dapat mengetahui track record dari kambing tersebut.

Kambing yang bagus untuk kita gunakan sebagai pejantan adalah memiliki punggung yang
lurus/tidak bengkok, tubuh yang besar dan gagah, kaki yang kokoh, berumur lebih dari 1,5

tahun dan tidak ada cacat. Sedangkan indukan etawa yang bagus menurut para peternak

pada umumnya adalah Jinak, kaki lurus, berputing dua buah, bertubuh proporsional dan

simetris lurus, tumit cenderung tinggi dan sehat tanpa cacat. Berikan vitamin setibanya

kambing di lokasi/kandang hingga beberapa hari. Karena dapat mencegah penyakit dalam

proses adaptasi di lingkungan yang baru.

Pakan Kambing Etawa

Pemberian pakan pada budidaya kambing etawa tidak dapat sama ratakan. Harus kita

sesuaikan dengan kebutuhan gizi pada usia tertentu. Sebisa mungkin pakan mengandung,

protein, vitamin, karbohidrat, mudah dicerna dan tentunya mudah didapat sekaligus murah.

Pakan kambing di pedesaan pada umumnya adalah rumput/hijauan dengan diselingi

kacang-kacangan yang mengandung vitamin dan mineral. Namun sekarang sudah banyak

yang menggunakan pakan buatan yang melalui beberapa proses. Karena mengandung gizi

lebih tinggi dan dapat kita sesuaikan dengan kebutuhan nutrisi kambing etawa. Baca artikel

tentang pakan fermentasi kambing.

Tidak ada kententuan/rumus dalam pembuatan pakan bagi kambing. Namun umunya para

peternak etawa menggunakan perbandingan sebagai berikut : Bekatul dan Konsentrat

dibuat dengan perbandingan 3: 1. cara lain adalah dengan menggunakan bekatul sebanyak

50% dicampur bungkil kelapa sebanyak 25%, sisanya campuran antara bungkil kacang

tanah dan kapur. Selingi dengan rumput sebagai pakan tambahan.

Pemberian rumput juga harus kita kira-kira dengan berat badan kambing. Maksimal

pemberian pakan tambahan/rumput 15% dari berat badan kambing. Untuk merangsang dan
mempercepat pertumbuhan kita bisa menambahkan vitamin dan premix yang banyak

tersedia di toko peternakan. Berikan pakan secukupnya sebanyak 2x sehari pagi dan sore

secara rutin agar kesehatan kambing tetap terjaga.

Untuk Air, berikan takaran 2 liter per ekor per hari nya. Tambahkan garam yodium

secukupnya juga pada air minum.

Pelaksanaan Ternak Kambing Etawa

1. Kandang Kambing Etawa : Syarat utama kandang bagi kambing etawa adalah

kebutuhan sinar matahari yang cukup, bersih, agak jauh dari rumah dan hawa angin

dapat masuk sebagai ventilasi. Tujuan terkena sinar matahari yaitu mencegah

kotoran dan bakteri yang cepat tumbuh di lingkungan kandang. Untuk pembuatan

kandang akan kami posting pada artikel selanjutnya.

2. Kambing Etawa setidaknya dapat beranak 3 kali dalam dua tahun. Tapi usahakan

agar kambing dapat beranak lebih banyak dari itu. Oleh karena itu hal yang harus

jadi patokan anda dalam cara budidaya kambing etawa adalah usia kambing bisa

disebut dewasa pada usia setengah tahun sampai satu tahun. Kawinkan setelah usia

benar - benar matang, yaitu antara 11-12 bulan. Kadang ada pula yang 10 bulan

sudah matang dan dewasa. Bobot harus lebih dari 50kg pada usia produksi tersebut.

Birahi kambing adalah selama 1-2 hari dan dapat siklus itu dapat bertahan selama 2

atau 3 minggu. Tanda bila kambing mulai birahi adalah kambing terlihat mondar -

mandir karena merasa gelisah, kurang doyan makan, ekor terus bergerak dan

dikibaskan, kemauan membesar dan terus bergerak(diam bila kambing dinaiki),

buang air kecil tidak teratur/sering.


3. Waktu bunting dari indukan/kambing betina adalah kurang lebih 5 bulan, dan masa

melahirkan sampai masa istirahat adalah 2 bulan. Pada saat - saat tersebut jagalah

pola makan dan kebersihan kambing. Apabila kita kurang memperhatikan

kebersihan dan pola makan, dikhawatirkan kambing akan cacingan dan terkena

skabies/kudisan.

4. Setelah memasuki masa panen dan berhasil, terus rawat dan tingkatkan produksi

dan budidaya. Karena semua bagian dari kambing etawa baik itu daging, susu,

kotoran dan kulitnya akan laku dijual. Biasanya pada usia lebih dari 1,5 tahun berat

badan kambing sudah sulit untuk naik lagi. Pada saat itu, siasati penjualan saat

kambing sedang naik daun. Dengan begitu kambing tetap dapat terjual dengan harga

yang lumayan. Perkiraan harga kambing dapat dihitung dari berat x 50 persen

karkas x harga daging kambing eceran.


BERTERNAK DOMBA

Beternak Domba dapat dijadikan sebagai suatu usaha yang bisa mendatangkan

banyak keuntungan bagi pelakunya. Dengan sistem pengelolaan yang baik dan benar akan

menghasilkan produksi domba sesuai yang di inginkan. Namun untuk bisa melakukan

semua itu seorang pengusaha harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang baik

dalam beternak domba, berbagai disiplin ilmu dan praktik lapangan tentang ilmu beternak

domba akan sangat berguna untuk menjalankan usaha beternak domba. Disamping bekal

ilmu dan keterampilan usaha beternak domba juga tidak akan terwujud tanpa adanya modal

dan tempat usaha yang memadai.

SEKITAR TENTANG USAHA BETERNAK DOMBA

Sejak zaman dahulu kala manusia telah melakukan kegiatan beternak domba dan

masih terus berlangsung hingga masa sekarang ini. Kegiatan beternak domba kebanyakan

dilakukan masyarakat hanya sebagai kegiatan sampingan saja serta untuk dijadikan sebagai

tabungan di kala ada kebutuhan tertentu barulah domba ternak mereka dijual atau
digunakan. Domba Telah dikenal manusia sejak zaman dahulu, dan diperkirakan bahwa

domba yang ada saat ini adalah hasil domestikasi oleh manusia dan merupakan hasil

persilangan dari beberapa jenis domba.Menurut sejarah, domba diturunkan dari 3 jenis

domba liar, diantaranya adalah domba Mouflon (Ovis musimon) yang berasal dari Eropa

Selatan dan juga ada yang berasal dari Asia Kecil, kemudian domba Argali (Ovis amon)

yang berasal dari kawasan Asia Tenggara dan yang terakhir adalah domba Urial (Ovis

vignei) yang berasal dari daerah Asia.

Tempat beternak domba yang telah dianggap sebagai sentra-nya di Indonesia adalah

berada di daerah Aceh dan daerah Sumatra Utara. Pada tahun 1993 di Aceh telah tercatat

sekitar 106 ribu ekor populasi domba da disana, dan sekitar 95 ribu ekor populasi domba

yang di ternak-kan berada si daerah Sumatera Utara. Berdasarkan data dari Puslit Tanah

dan Agroklimat Deptan tahun 1979 Lahan yang digunakan untuk beternak domba di daerah

Aceh, adalah seluas 5,5 juta hektar, dan sekitar 7 juta hektar luas lahan yang digunakan

dalam beternak domba di Sumatera Utara.

Di Indonesia sendiri sudah ada bebrapa jenis domba yang telah banyak digunakan

dalam usaha beternak domba, dintara jenis domba yang ada di Indonesia adalah domba

kampung, domba garut atau disebut juga sebagai domba pariangan, ada lagi domba ekor

gemuk dan domba ekor tipis.

Dari usaha beternak domba dapat diambil beberapa manfaat diantaranya domba

dapat diambil manfaat daging, bulu dan juga susunya. Untuk di Indonesia sendiri beternak

domba untuk mengambil manfaat susu dan bulunya belum begitu memasyarakat,

melainkan biasanya beternak domba hanya bertujuan untuk mengambil manfaat dagingnya

saja.
PEDOMAN TEKNIS DALAM BETERNAK DOMBA YANG

PERLU DIPERHATIKAN

Dalam usaha beternak domba untuk mendapatkan hasil produksi yang berkualitas

maka sebaiknya mengikuti pedoman atau cara beternak domba yang sudah teruji

keberhasilannya, berikut adalah beberapa pedoman dalam usaha beternak domba yang

dapat anda terapkan untuk usaha beternak domba.

Penyediaan Sarana dan Peralatan

Hal pertama yang haru dipersiapkan dalam usaha beternak domba adalah kandang domba,

adapun kandang domba perlu memnuhi bebrapa syarat antara lain seperti:

 Kandang terbuat dari bahan yang kuat dan cukup kuat menahan gerakan domba,

sehingga kandang domba dapat digunakan dalam kurun waktu yang lama.

 Sesuaikan dimensi kandang dengan ukuran domba yang akan diternak.

 Kandang harus bersih dan mendapat sinar matahari langsung pada pagi hari.

 Kandang domba harus mempunyai cukup saluran udara dan sebaiknya kandang domba

berbentuk panggung dengan ketinggian tertentu guna menghindari kemungkinan hama

pemangsa

 Usahakan Atap kandang terbuat dari bahan yang dapat menahan terik panas matahari,

bisa terbuat dari bahan yang ringan misalnya dari daun rumbia.

Perlunya membagi Kandang domba menjadi beberapa bagian sesuai dengan fungsinya

mislnya:

 Ruang Kandang Utama = digunakan untuk indukan, dan tempat penggemukan domba.

perlu diperhatikan bahwa seekor domba membutuhkan ruang kandang seluas 1 x 1 m

persegi.
 Ruang Kandang Indukan dan Anakan = digunakan sebagai tempat induk yg sedang

menyusui anaknya, biasanya dalam waktu 3 bulan seekor induk menyusui anaknya.

biasanya sekor induk domba membutuhkaan ruang kandang seluar 1,5 x 1 m persegi

sedangkan untuk anak domba membutuhkan ruang kandang seluas 0,75 x 1 m persegi.

 Ruang Kandang Domba Pejantan = digunakan sebagai tempat domba pejantan seluas 2

x 1,5 m persegi.

Kandang domba yang baik disertakan pula kelengkapan pendukung seperti halnya

tempat pakan dan tempat minum domba, tersedia tempat penampung kotoran domba,

tersedia lahan umbaran yang digunakan ketika kandang domba sedang di bersihkan.

Penyiapan Bibit Domba

Dalam beternak domba adalah hal yang utama disini yaitu menyiapkan bibit domba unggul.

Dimana domba bibit unggul adalah domba yang sehat dan tidak mengalami sakit atau

terserang penyakit, mempunyai kondisi fisik yang lengkap dan normal atau tidak cacat,
gerakannya lincah dan aktif, berasal dari keturunan domba unggul yang persentase

kelahirannya tinggi, pertumbuhannya cepat, serta memiliki persentase daging yang tinggi.

Bibit domba unggul sangat menentukan keberhasilan dalam usaha beternak domba.

Pemilihan Calon Induk dan Pejantan domba Untuk Usaha Beternak Kambing

 Calon Induk domba = berumur 1,5 s/d 2 tahun, tidak memiliki cacat dan sehat, bentuk

fisik yang baik dan normal, serta memiliki tingkat birahi yang tinggi.

 Calon Pejantan = berumur 1,5 s/d 2 tahun, tidak terdapat cacat dan sehat, merupakan

keturunan dari induk yang bersifat prolifik atau induk sering melahirkan anak kembar,

mempunyai buah zakar yang simetri atau sama besar dan tidak serta alat kelamin-nya

normal, lincah, serta pertumbuhannya baik dan cepat.

Reproduksi dan Masa Perkawinan Domba


Seorang peternak dalam beternak domba harus mengerti tentang pengelolaan reproduksi

dan perkawinan domba, agar perkawinan domba tepat waktu dan terencana dengan baik.

Ketika domba sudah mencapai usia antara 6 s/d 8 bulan, umumnya domba baik pejantan

maupun betina keduanya sudah memasuki usia dewasa kelamin domba, yang

memungkinkan seekor domba akan memulai masa perkawinan yang pertama.

Selanjutnya ketika domba sudah mencapai usia antara 10 s/d 12 bulan, maka masaini

domba sudah mencapai usia dewasa fisik atau tubuh. Yang selebihnya domba sudah benar-

benar siap untuk dikawinkan. Pada masa ini perlu diketahui adalah perkawinan domba akan

berhasil ketika kedua domba betina dan jantan dalam kondisi birahi.

Proses Kelahiran Anak Domba

Masa bunting bagi domba pada umumnya adalah 150 hari atau sekitar 5 bulan lamanya.

Sebaiknya persiapkan kandang ketika anak kambing sudah mau dilahirkan. Kandang harus

dalam kondisi kering dan bersih, usahakan menyediakan alas seperti jerami kering atau

bahkan karung goni bila memungkinkan. Jangan lupa sediakan obat luka seperti yodium

yang akan dipergunakan untuk mengobati luka potongan tali pusar anak kambing agar

segera kering.

Induk domba yang akan segera melahirkan dapat diketahui dari tanda-tandanya sebagai

berikut:

 Perut menurun dan pinggul mengendur.

 Alat kelamin domba betina membesar serta kemerah-merahan dan terlihat basah.

 Buang urin lebih sering.

 Ambing susu membesar dan apabila puting susu di pencet akan

mengeluarkan kolostrum.
 Induk domba terlihat gelisah dan banyak mengembik sserta nafsu makannya turun.

Pemeliharaan Domba

Melakukan Tindakan Preventif atau Pencegahan dalam Beternak Domba

Dalam beternak domba, Kebersihan kadang dan lingkungannya harus dijaga, peralatan

kandang juga perlu untuk dibersihkan seperti tempat makan dan tempat minum domba.

Kondisi kandang, lingkungan serta peralatan kandang yang kotor senantiasa akan memicu

tumbuhnya bibit penyakit yang akan dapat mengancam kesehatan ternak domba, oleh

karenanya tindakan preventif ini perlu dilakukan dalam beternak domba.

Pengontrolan Terhadap Penyakit Dalam Beternak Domba

Lakukan karantina dan pengobatan segera pada domba yang sakit, dan bila perlu domba

yang sehat diberikan vaksinasi untuk pencegahan tertular-nya penyakit. Hal ini sangat

penting untuk dilakukan dalam upaya menjaga kelangsungan usaha beternak domba.

Perawatan Terhadap Ternak Domba


Domba yang tengah bunting berikan kandang ruang kandang tersendiri, hal ini untuk

memberikan ruang gerak khusus pada induk domba dan agar tidak terganggu oleh domba

yang lain yang kemungkinan akan membahayakan calon anak domba yang masih dalam

kandungan induknya. Setelah lahir anak domba segera bersihkan dan beri susu buatan

apabila induk belum mau menyusui. Setelah anak kambing atau cempe sudah disapih,

berikan pakan yang terseleksi dan berkualitas baik.

Perawatan Ternak Domba Dewasa

Perlunya memandikan hewan dalam beternak domba secara rutin, dalam waktu minimal

seminggu sekali pada pagi hari, perlunya pada siang atau sore harinya ternak domba sudah

dalam keadaan kering dan bersih. Lakukan penjemuran dibawah terik matahari setelah

melakukan pemandian terhadap ternak domba.

Mencukur Bulu Domba

Pencukuran bulu domba dapat dilakukan dengan menggunakan gunting atau lt pencukur

khusus.. Lakukan pencukuran 6 bulan sekali. Pada setiap kali pencukuran sisakan bulu

dengan ketebalan antara 0.5 cm, dan mandikan domba sebelum melakukan pencukuran

bulu. ikat semua kaki domba agar tidak lari saat di cukur, mulailah mencukur dari arah

perut domba dan gerakan sejajar dengan punggung.

Perlunya Memotong Kuku Domba

Dalam beternak domba, memotong dan merawat kuku domba adalah juga hal yang penting

untuk dilkukan. Lakukan pemotongan kuku domba setidaknya 4 bulan sekali, dalam
memotong bisa menggunakan alat bantu seperti golok, pisau kuku, pahat kayu bahkan

gunting.
Pengelolaan Kandang Domba

Dalam beternak domba hal penting terhadap kandang adalah, menjaga kebersihan kandang

domba, membuang kotoran, membersihkan sekitar kandang dan melakukan penyemprotan

disinfektan adalah penting dilakukan guna memutus mata rantai penyakit yang akan

membahayakan ternak domba, dan menjaga agar domba ternak senantiasa sehat.

Pemberian Vaksin dan Obat Terhadap Domba

Vaksinasi bisa dilakukan dengan jalan penyuntikan pada tubuh domba. Vaksinasi dilakukan

setidaknya 6 bulan sekali. Vaksinasi dilakukan apabila anak domba sudah mencapai usia

minimal 1 tahun dan dapat diulangi lagi ketika sudah berusia 2 bilan atau 3 bulan. Biasanya

pemberian vaksinasi berupa Serum anti anthrax, vaksin Spora (Max Sterne), vaksin AE, &

Vaksin SE (Septichaemia Epizootica).


BUDI DAYA DOMBA

Di Indonesia para petani beternak domba tujuanya hanyalah untuk membantu

perekonomian dan mengurangi dampak pengangguran. ya tenimbang di rumah ga ada

kerjaan lain mending memelihara kambing dan sebagian orang di desa banyak yang

beranggapan seperti itu.

Dan para peternak domba memelihara domba tujuanya hanya untuk diambil

dagingnya,karena permintaan daging. di beberapa daerah tempatnya di America dan saya

juga pernah mendengar tuh,para peternak mengembangkan ternak dombanya hanya untuk

diambil bulunya saja untuk di jadikan wool.

Namun,saluran pasar untuk wool di Indonesia masih sangat minim dan terbatas mungkin

karena iklim dan lingkungan kita kurang cocok untuk mengembangkan produksi wool kali

yah

Kembali ke topic, dalam menjalankan usaha ternak domba biar menghasilkan domba yang

banyak hal yang pertama adalah kita di paksan harus memilih jenis indukan yang bagus dan

berkwalitas,memperhatikan lokasi dan struktur kandang,selalu memberikan kebutuhan

pakan dan perawatan. Jenis domba yang bagus pada umumnya ada 2 jenis domba yang

biasa diternakkan di Indonesia, yaitu, domba lokal dan domba silangan.


Domba lokal

Domba lokal ini paling banyak diusahakan sebagai ternak domba oleh masyarakat

indonesia.sebab dengan jenis domba local ini harganya bisa terjangkau dan

reproduksinyapun bisa di bilang sangat cepat Terdapat dua jenis domba lokal yang populer,

yaitu domba ekor tipis dan ekor tebal.

Domba Lokal Ekor Tipis Memiliki Ciri-ciri

1. Ekor kecil dan tipis

2. Berat tubuh minimal 25-30 kg

3. Telinga lebar mengarah ke bawah

4. Domba jantan mempunyai tanduk dan betina tidak,memilki warna bulu putih, hitam,

dan coklat

Domba Lokal Ekor Tebal Memiliki Ciri-ciri

1. Ekornya tebal membentuk segitiga

2. Berat tubuh mencapai 35-45 kg

3. Telinga lebar mengarah ke samping

4. Jantan dan betina tidak bertanduk; warna bulu rata-rata putih

Domba Silangan

Domba Garut. Jenis domba ini merupakan silangan segitiga dari domba lokal, domba

merino dan domba dari Afrika Selatan. Yang dimana sudah kita ketahui mempunyai postur

yang gagah. Bagian dadanya membusung tegap dengan tanduk besar melingkar yang
gunanya untuk melindungi kepalanya. Domba Garut ini dibudidayakan biasanya sebagai

domba aduan

Domba merino. Domba ini berasal dari Spanyol. Berat tubuh jantan bisa mencapai 70 kg,

betina 40 kg. Tubuhnya ditutupi wool yang tebal. Domba jantan memiliki tanduk panjang

yang melingkar.

Domba Texel. Ini pertama kalinya didatangkan dari Negara Belanda,yang sampai saat ini

banyak dikembangkan di daerah pegunungan Wonosobo, Jawa tengah. Ciri-ciri domba

texel adalah mempunyai bulu tebal keriting halus berwarna putih, warna hidung dan kuku

hitam, telinga kecil mengarah ke samping, berat badan bisa mencapai 130 kg.

Domba Batur. Selain itu ada juga hasil silangan domba tapos. Banyak dibudidayakan di

daerah Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. Ciri-cirinya bulunya tebal, bisal menghasilkan 1

kg bulu/ekor, bobotnya berkisar 80-150 kg. Jenis domba silangan/impor ini biasanya hanya

cocok di daerah-daerah berhawa sejuk dengan suhu rata-rata dibawah 18oC

Pemilihan Bibit dan Calon Induk

Calon Induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut normal, telinga kecil hingga

sedang, bulu halus, roman muka baik dan memiliki nafsu kawin besar mempunyai ekor

normal.

Induk Pejantan: berumur 1,5-2 tahun, sehat dan tidak cacat, badan normal, keturunan dari

induk yg melahirkan anak 2 ekor/lebih, tonjolan tulang pada kaki besar ,mempunyai buah

zakar yg sama besar serta kelaminnya dpt bereaksi, mempunyai gerakan yg lincah, roman

muka baik , tingkat pertumbuhan relatif cepat.


Reproduksi dan Perkawinan

Hal yang harus di ketahui oleh para peternak dalam pengelolaan reproduksi adalah

pengaturan perkawinan yang terencana dan tepat waktu.Perkembangbiakan seksual terjadi

pada hampir seluruh tingkatan hewan. Perkembangbiakan tersebut melibatkan alat kelamin

jantan dan alat betina yang ditandai oleh adanya peristiwa pembuahan (fertilisasi).

Dewasa Kelamin, yaitu saat ternak domba memasuki masa birahi yg pertama kali siap

melaksanakan proses reproduksi. Fase ini dicapai pada saat domba berumur 6-8 bulan, baik

pada yg jantan maupun yg betina.

Dewasa tubuh, yaitu masa domba jantan dan betina siap untuk dikawinkan. Masa ini

dicapai pada umur 10-12 bulan pada betina dan 12 bulan pada jantan. Perkawinan akan

berhasil apabila domba betina sudah dalam keadaan birahi

Dalam usaha ternak domba bisa di lakukan dengan dua cara, yaitu:dengan melakukan

penggembala’an dan sistem kandang. Para petani di desa saya ternak domba dengan sistem

gembala mulai berangkat dari pukul 01:00 siang,domba-domba sudah mulai dikeluarkan

dari kandang ,karena di pedesaan saya tidak jarang lahan kosong kebanyakan para petani di

desa banyak yang menanam tanaman padi,ketikan sudah pukul jam 2 lebih,di pedesaan

saya para karyawan pabrik pembuat mie putih(soun)sudah mulai pulang, hampir ada 3

pabrik pembuat mie putih(soun) di sini,dan lahan inilah yang sering di manfaatkan untuk

penggembalaan domba-domba para peternak

Tipe Kandang

Untuk membuat kandang ternak domba terdapat dua tipe kandang, yaitu kandang koloni

dan kandang panggung. Untuk kandang koloni adalah dimana satu ruangan kandang

tersebut dihuni oleh semua domba yang ada. Sebagai contoh Untuk ukuran luas kandang
4×6 meter bisa menampung hingga 30 ekor domba pembuatan kandang ini sangat cocok

untuk domba-domba gembala

Sedangkan Tipe Kandang Panggung Ini,Yang Harus Agan Lakukan Adalah:

Susunan Kandang

Untuk susunan kandang apalagi di bagian tiang-tiang utamanya, sebaiknya dibuat dari

bahan yang kokoh dan kuat meskipun sederhana Kandang harus kuat sehingga dapat

dipakai dalam jangka waktu yg lama.kenapa harus membuat kandang yang kuat dan

kokoh?? Ini dikarena domba jantan senang membentur-benturkan tanduknya ke kandang

apalagi kalo kepingin kawin udah deh terasa kandang mau roboh

Lantai dan dinding kandang domba bisa dibuat dari kayu ataupun bambu. yang sebelumnya

sudah di diamkan selama 4-7 hari,mempunyai kolong-kolong di setiap lantai. Hal ini untuk

memudahkan pembersihan kotoran dan air kencing domba. Tinggi panggung dari tanah

dibuat minimal 50 cm atau 2 m, utuk peternakan besar. adalah setiap ekor domba

menempati satu kamar ruangan. Ruangan biasa dibuat pas dengan badan domba. Sehingga

domba tidak bisa berbalik, hanya bisa bergerak maju, mundur,maju,mundur cantik,cantik

Membuat lubang kotak persegi panjang di bawah kandang dengan ukuran kandang masing-

masing, lubang digali sedalam 50-70 cm sehingga kotoran & air kencingnya tidak

berceceran .Untuk atap kandang, sebaiknya gunakan bahan yang menyerap panas. Atap bisa

dari rumbia welit,genteng digunakan untuk daerah panas, sedangkan di daerah dingin bisa

menggunakan seng atau asbes


Perlengkapan Kandang

Di dalam kandang domba sebaiknya terdapat tempat perlengkapan,Perlengkapan kandang

meliputi dengan tempat makan dan minum,tempat makan domba disebut palung, Palung

makanan harus dibuat rapat, agar bahan makanan yg diberikan tidak berjatuhan keluar. buat

ukuran palung yang cukup besar untuk menampung kebutuhan pakan domba. Sedangkan

untuk minum cukup disediakan ember plastic yang ukuran kecil saja

Penerapa Pakan Cara Ternak Domba

Jenis Pakan Domba

Pakan adalah hal utama yang sangat penting untuk kesuksesan usaha ternak domba. Tidak

hanya takarannya, peternak harus bisa membedakan jenis-jenis pakan yang dibutuhkan

untuk ternak domba. Secara umum jenis pakan yang digunakan untuk ternak domba adalah

pakan rumput hijau, konsentrat dan pakan tambahan

Pakan hijau

Domba berkembang hidup sepenuhnya pada rumput alam maka dari itu kita sebaga pemilik

harus memberikan pakan rumput ,bahan berupa rumput-rumputan yang boleh di berikan

yaitu seperti: rumput gajah, rumput benggala, rumput raja dan rumput liar. Dan untuk pakan

hijauan segar yang di berikan bisa berupa daun-daunan yaitu: daun waru,daun

pisang,lamtoro/petai cina, daun kedelai, daun kacang panjang, daun ubi jalar, daun

beringin,daun kacang tanah,daun kacang panjang,daun munthul,daun waru, daun jagung

muda,daun nangka dan daun ketela. Sedangkan untuk pemberian hijauan kering bisa berupa

jerami yang memiliki kandungan serat kasar. adalah jerami padi, jerami pucuk tebu dan

jerami jagung.
Pakan konsentrat

Pemberian konsentrat ini diberikan saat domba sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi

belum terlihat kenyang.Fungsi pakan konsentrat atau penguat pada ternak domba adalah

sebagai pelengkap kebutuhan protein. Pakan ini harus mengandung zat gizi tinggi,dan yang

mudah untuk dicerna juga berserat rendah. Pakan konsentrat yang di anjurkan bisa berupa

seperti bungkil kedelai,bekatul,ampas singkong dan ampas tahu

Pakan Tambahan Garam

Hewan memiliki nafsu makan yang didefinisikan secara lebih baik dengan natrium klorida

daripada senyawa oleh sebab itu pakan tambahan diperlukan untuk memicu produkstivitas

ternak domba. Pakan tambahan biasanya terdiri dari garam mineral, vitamin, hormon dan

probiotik.garam memegang peran kunci dalam keamanan dan pelestarian pangan dengan

memperlambat pertumbuhan mikroorganisme pembusuk. Pakan tambahan selain garam

mineral tidak wajib diberikan.

Kebutuhan pakan domba

Kebutuhan pakan hijauan domba lokal dari pengalaman biasanya saya berikan berkisar 4-6

kg/ekor/hari. Pemberian pakan hijauan ini bisa diberikan pada waktu pagi 06:00,sore hari

16:00 dan malam pkl 21:30 WIB. Sedangkan untuk pakan konsentrat kebutuhannya sekitar

1 kg/ekor/hari. Pemberiannya bisa dilakukan dua kali, pagi sekitar pukul 07.00 dan sore

hari pukul 17.00 WIB jadi pemberian konsentratnya 1kg di bagi menjadi 2.

Pemberian pakan juga harus memperhatikan usia dan ukuran domba. Kebutuhan domba

muda yang masih kecil bisa di berikan pakan minimal yaitu


1. Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%,diberikan pada waktu pagi

06:00,sore hari 16:00 dan malam pkl 21:30 WIB

2. Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40% & konsentrat 0,5–1 gelas,diberikan pada

waktu pagi 06:00,sore hari 16:00 dan malam pkl 21:30 WIB

Pemberian pakan domba dewasa bisa mengikuti cara dibawah ini

Kebutuhan Pakan Ternak Domba Per Hari:

1. Pakan hijauan berupa rumput= 75-% daun 30% di berikan pada waktu pagi 06:00,sore

hari 16:00 dan malam pkl 21:30 WIB

2. Jam 05.00 beri makan ampas tahu bungkil,dan ampas singkong dan konsentrat

3. Kandungan mineral (garam) = 1% dari bobot tubuh bsa di berikan pagi dan sore

4. Air minum = 3-4 liter per ekor di berikan pada sore hari

Air

Nutrisi yang paling penting, air diperlukan untuk mengontrol suhu tubuh, transportasi

nutrisi dan limbah melalui tubuh, dan menghidrasi sel dan reaksi kimia dalam tubuh. Air

harus tersedia untuk domba setiap saat. Air harus bersih dan idealnya sekitar 50 derajat.

Terutama di musim panas, domba kehilangan kelembaban melalui kulit dan mereka sangat

terengah-engah . Menyediakan banyak air untuk domba dapat membantu menjaga

kelembaban dalam tubuh mereka.


Perawatan

Menjaga sanitasi kandang dengan membersihkan kotoran yang ada di dalam kandang

secara teratur minimal seminggu 3 x perilaku ini disengaja dalam pembudayaan hidup

bersih dengan maksud untuk mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan

bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan terjaga dan meningkatkan

kesuksesan. Di lain sisi dalam beternak domba ada hasil yang tidak di duga di antanranya

adalah kotoran domba.kotoran domba ini bisa menjadi sumber pemasukan sampingan,yang

bisa kita jual kepada pengusaha bunga sebagai pupuk kandang

Memandikan Domba

Dalam menjaga kebersihan domba supaya tidak terlalu kotor kita bisa memandikan domba

agar bersih dan terhindar dari penyakit, seperti cacingan. Memandikan domba dilakukan

setiap minggu. Domba yang bersih juga nafsu makan akan bertambah lahap. Selain itu bila

domba akan dikembangbiakkan, atau dikawinkan kebersihan domba perlu dijaga.

Mencukur Bulu Domba

Pencukuran bisa dilakukan dengan gunting biasa/cukur dalam melakukan tahapan ini bisa

di lakukan setiap 6 bulan sekali atau bila bulu terlihat gimbal dan kotor.proses pencukuran

ini sebaiknya di lakukan dengan teman atau keluarga,munimal 2 orang ada yang megangin

domba dan ada yang mencukurnya biar domba tidak berlarian jangan lupa sisakan bulu

dipermukaan kulit setebal 0,5 cm.

Merawat dan Memotong


Pemotongan kuku bisa di lakukan dengan pahat atau pisau tajam atau gunting. Pemotongan

kuku dilakukan setiap 4 bulan sekali.guna untuk menjaga supaya kuman dan bakteri tidak

bersarang di dalam kuku tersebut


Beberapa Jenis Penyakit Yang Dapat Menyerang Domba Adalah:

Penyakit Kudis

1. Merupakan penyakit menular yg menyerang kulit domba pada semua usia. Akibat

dari penyakit ini produksi domba merosot, kulit menjadi jelek hal ini juga

mengurangi nilai jual ternak domba

2. Penyebab: parasit berupa kutu yg bernama Psoroptes ovis, Psoroptes ciniculi dan

Chorioptes bovis

3. Gejala: tubuh domba lemah, kurus, nafsu makan berkurang dan senang menggaruk-

garuk tubuhnya.penyakit kudis dapat menyerang muka, telinga, perut punggung,

kaki dan pangkal ekor

4. Pengendalian:bisa di lakukan dengan mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada

luka, menyemprot domba dengan Coumaphos pemberianya bisa mengikuti

keterangan yang ada di botol

Penyakit Mulut dan Kuku

1. Penyakit menular ini dapat menyebabkan kematian pada ternak domba, dan yg

diserang adalah pada bagian mulut dan kuku.virus ini dapat menyerang semua usia

pada domba

2. Gejala: mulut melepuh dan diselaputi lendir.

3. Pengendalian: membersihkan bagian yg melepuh pada mulut dgn menggunakan

larutan Aluminium Sulfat pemberianya bisa mengikuti keterangan yang ada di botol

Sedangkan pada kuku dilakukan dgn merendam kuku dalam larutan formalin atau Natrium

karbonat pemberianya bisa mengikuti keterangan yang ada di botol


Penyakit Perut Kembung

1. Penyebab: pemberian makanan yg tidak teratur atau makan rumput yg masih

diselimuti embun

2. Gejala: lambung membesar dalam khasus ini dapat menyebabkan kematian domba .

untuk itu diusahakan pemberian makan yang teratur jadwal

3. Pengendalian: memberikan gula yang diseduh dengan asam,urut perut dari atas ke

bawah sampai domba mengeluarkan gas. Lakukan cara ini 1 minggu minimal 4 hari

insya allah ini dalam jangka dekat bisa sembuh

Penyakit Parasit Cacing

1. Semua usia domba dpt terserang penyakit ini. Penyebab: cacing Fasciola gigantica

(Cacing hati), cacing Neoascaris vitulorum (Cacing gelang), cacing Haemonchus

contortus (Cacing lambung), cacing Thelazia rhodesii (Cacing mata)

2. Pengendalian: diberikan Zanil atau Valbazen yg diberikan lewat minuman, Hal ini

dapat juga diberi obat cacing seperti Piperazin dgn dosis 220 mg/kg berat tubuh

domba

Cara termudah untuk mencegah penyakit pada domba adalah untuk selalu menjaga mereka

dalam kesehatan yang baik.pembersihan kandang 1 minggu 3x,Dan salah satu cara penting

untuk melakukannya adalah melalui dokter hewan yang diandalkan. Ketika muempunyai

banyak domba,dalam perawatan ini penting untuk menemukan dokter hewan yang

berkualitas dan mengembangkan hubungan kerja dengan dia. Ini adalah tanggung jawab

pemilik
Cara Sukses Budidaya Domba Garut

Domba Garut merupakan domba yang sangat lah populer karena domba garut ini memiliki

keuntungan yang sangat lah besar sebagai sumber makanan hewani yang dapat di

manfaatkan untuk berbagai macam olahan . Dengan begitu harga yang di capai domba ini

sangat lah meningkat dan tinggi . Maka dari itu para peternak ingin memelihara dan

membudidayakan domba garut ini dengan baik . Berikut cara membudidayakan domba

garut dengan mudah .

Persiapan Budidaya Domba Garut

Sebelum melakukan pembudidayaan domba garut , sebaiknya para peternak harus

menyiapkan terlebih dahulu lokasi kandang yang sangat lah baik dan sesuai dengan

pertumbuhan dan perkembangan domba garut . Kandang yang di buat sebaiknya kuat dan

tahan lama , dengan ukuran sesuai dengan bobot badan dan jumlah pada ternak domba .

Kandang harus bersih , serta mendapatkan sinar matahari langsung dan menmpunyai
sirkulasi udara yang sangat lah baik . Dan jauh dari pemukiman warga dan ke banjiran

pada kandang .

Pemilihan Bibit Domba Garut

Dengan melakukan pemilihan bibit yang baik akan menghasilkan domba yang sangat lah

berkualitas dengan baik pula . Peternak sebaiknya melakukan pemilihan bibit domba garut

yang sehat dan bebas dari penyakit , memiliki karkas dan juga pertumbuhan yang sangat

lah baik , pembibitan harus memperhatikan juag proses perkawainan dan juga proses

kelahiran .

Pemeliharaan Domba Garut

Dalam melakukan sebuah pemeliharaan domba sebaiknya menjaga kebersihan kandanf

tetap terjaga , yaitu kandang di bersihkan 1 minggu sekali . Namun harus juga

membersihkan tempat makan dan minum secara teratur .

Namun dalam pengendalian penyakit pada domba garut , harus lah di berikan obat berupa

vaksinasi dan juga melakukan pemisahan terhadap domba yang sudah terkena penyakit ,

yang akan langsung di obati dengan vaksinasi juga .

Pemberian Pakan Domba garut

Dalam pemberian pakan domba garut harus lah sesuai dengan kebutuhan pada ternak yaitu

zat gizi seperti vitamin , mineral , protein , lemak dan karbohidrat yang sangat lah tercukupi

untuk domba garut . Namun juga imbangi dengan memakan rumput-rumputan ( seperti

rumput gaja , rumput alam dam lainnya ) , kacang – kacangan ( seperti daun lantoro , daun
kacang-kacangan ) , Hasil limbah pertanian ( daun pisang , daun jagung , daun nangka , dan

lainnya ) , pakan konsentrat ( bekatul , ampas tahu , ampas kelapa dam lainnya ) .

Pakan Tambahan Domba Garut

Dengan mencampurkan pakan dengan bahan-bahan yang sangat la baik untuk ternak

sebaiknya harus di sesuai kan dengan tingkatan umur pada domba garut seperti :

 Domba garut dewasa pakan rumput dan daun 3 : 1

 Indukan sedang bunting pakan rumput dan daun 3 : 2 tambah kan dengan 2 – 3

konsentrat

 Indukan menyusui pakan rumput dan daun 1 : 1 dengan tambahan 2 – 3 gelas

konsentrat

 Anakan belum di sapih pakan rumput dan daun 1 : 1

 Anakan lepas sapih pakan rumput dan daun 3 : 2 di tambah 0,5 – 1 gelas konsentrat

Pemanenan Domba garut

Dalam melakukan sebuah pemanenan domba garut di tentukan dengan umur , Dalam

pemanen sebaiknya melakukan pemilihan indukan yang akan di kembangkan berikutnya

sedangkan yang tidak untuk di jadikan indukan maka lakukan pemisahan di kandang

lainnya . Yang akan di lakukan pemasaran domba sudah jadi daging ataupun daging yang

masih utuh .
DOMBA GARUT

Sebelum masuk ke pembahasan tentang Beternak domba garut, kita akan terlebih dahulu

membahas tentang perbedaan domba dengan kambing.

Kebanyakan masyarakat masih Sering salah paham dalam membedakan

antara domba dengan kambing. Nah kali ini kita akan mengulas sedikit informasi

tentangnya. Pada kenyataannya kedua hewan tersebut merupakan jenis ruminania pemakan

rumputan hijau dan sebagai hewwan peliharaan yang diternakkan oleh manusia untuk

diambil berbagai manfaat pada keduanya. Kedua hewan ini adalah salah satu hewan

ternakan yang populasinya telah tersebar disetiap negara diberbagai belahan dunia, Bila kita

perhatikan ternyata secara bentuk dan ukurn antara keduanya, ternyata ada perbedaan yang

cukup nampak disini. Binatang ini cenderung memiliki bentuk tubuh yang lebih bulat

ketimbang seekor kambing, yang mana sekor kambing mempunyai betuk fisik tubuh lebih

ramping dari pada seekor kambing domba.


Untuk di Indonesia sendiri Keberadaan binatang ini telah sejak lama dan telah

diternakkan oleh banyak masyarakat secara luas. Diantaranya yang paling populer di

Indonesai adalah dari jenis domba garut, domba garut sendiri sebenarnya hingga saat ini

lebih sering dikenal sebagai domba adu yang sering di kompetisikan pada acara-acara adu

domba, kegiatan adu domba garut oleh masyarakat garut sendiri telah dilakukan sejak lama

dan hal ini sudah menjadi tradisi kebudayaan masyarakat garut jawa barat di Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa gambar domba jenis unggul yang banyak dijadikan sebagai

usaha ternak:
Domba periangan atau di sebut domba garut
Jenis Merino
Jenis ini Asli Indonesia

Jenis Suffolk
Jenis Barbados Blackbelly

Jenis Dorset
DOMBA GARUT TERGOLONG JENIS DOMBA ATAU KAMBING?

Diantara perbedaan yang langsung nampak pada keduanya adalah jenis bulu kabing

biasanya lebih pendek, jika dibanding dengan bulunya yang cenderung lebih tebal dan

keriting. Sehingga selain dimanfaatkan daging dan susunya, seekor domba juga sering

dmanfaatkan bulunya sebagai bahan baku misalnya untuk kain wool penghangat tubuh saat

musim dingin.

Keberadaan ternak domba saat ini diperkirakan adalah dari hasil dometikasi yang

dialkukan oleh manusia sejak yaman dahulu, yaitu dari 3 jenis domba liar yaitu Domba

Urial dari Asia, Jenis Domba Mouflon dari Eropa Selatan dan Asia Kecil dan Domba

Argali dari Asia Tenggara. Pada awalnya dahulu domba liar selalu diburu oleh manusia

hingga pada akhirnya ada manusia yang mulai menernakkan domba sebagai binatang

peliharaan. Domba adalah sesama jenis hewan ruminansia seperti halnya sapi, kambing,

kuda dan kerbau. Akan tetapi dalam sejarah, domba merupakan hewan yang lebih dahulu

telah memiliki nilai jual semenjak abad 7000 Sebelum Masehi.


Di indonesia sendiri keberadaan domba telah tercatat semenjak pada relief Circa

pada Candi Borobudur sekitar 800 Sebelum Masehi. Makan dari itu sudah wajar bila

popuilasi dari domba lebih banyak ketimbang populasi kambing, didunia. FOA atau

kepanjangan dari “Data Food Agricultural Organization” di tahun 2002, terdapat populasi

domba di dunia sekitar 1.034 milyar ekor. Sementara populasi kambing hanya sekitar 743

juta ekor. Dan di negra Cina-lah populasi terbesar domba dan kambing terdapat disana,

peringkat setelahnya adalah negara Australia untuk domba dan Negara India untuk

kambing.

PELUANG BESAR USAHA PETERNAKAN DOMBA GARUT DI INDONESAI

Prosentase kebutuhan akan daging domba dan daging kambing oleh masyarakat

Nasional Indonesia adalah masih jauh di bawah sub sektor usaha peternakan lainnya seperti

pada peternakan sapi yang mencapai 23% dan pada peternakan unggas mencapai 56%

misalnya ayam. Jika dilihat dari data permintaan dan kebutuhan akan daging kambing dan

daging domba setiap tahunnya yang mencapai sekitar 5,6 juta ekor untuk memenuhi

permintaan kebutuhan hewan qurban saja, Temapt usaha kuliner seperti restoran

serta warung sate yang membutuhkan 2 sampai 3 ekor tiap harinya, adalah suatu peluang

yang masih besar jika mengingat pertumbuhan populasi domba dan kambing di Indonesia

masih jauh belum dapat memenuhi angka permintaan pasar dalam Negeri yang cenderung

terus meningkat setiap tahunnya.

Terlebih lagi ini belum termasuk dalam hitungan akan kebutuhan pasar luar negeri

seperti Malaysia dan Singapura sebagai kawasan asia tenggara, dan juga kawasan negara
Timur Tengah yang pada setiap tahunnya bisa mencapai permintaan ssekitar 9,3 juta ekor

domba disetiap tahunnya. Yang mana hingga saat ini negara Selandia Baru dan Negara

Autralia-lah yang baru dapat memenuhi suplai domba untuk negara kawasan Timur Tengah.

Hal ini sangat ironis bila mengingat negara Indonesia dengan jumlah penduduk beragama

muslim terbesar di dunia yang sebenarnya adalah lebih memiliki peluang untuk itu.

Dari fakta tersebut diatas bahwa pertumbuhan petrnakan domba dan kambing di

Indonesia adalah masih kecil dan belum mampu memenuhi kebutuhan akan permintaan

pasar indoneia yang terus mengalami peningkatan pada setiap tahunnya, hal ini seiring

pertumbuhan perekonomian rakyat Indoneia yang teru meningkat sehuingga sangat

mempengaruhi kebutuhan akan daging domba dan kambing oleh mayarakat Indonesia.

Bukan suatu hal yang tidak mustahil jika suatu saat impor kambing dan domba dari luar

negeri akan terjadi demi memenuhi kebutuhan kambing domba dan kambing qurban saja.

Hal ini jika pada suatu saat pemenuhan kebutuhan akan kambing dan domba di pasar

indonesia tidak mampu lagi dipenuhi oleh juamlah populasi kambing dan domba di

Indonesai.

Sebenarnya populasi kambing dan domba di Indonesia telah menyebar rata

keseluruh wilayah indonesia. Tetapi hal ini tetap saja belum dapat memenuhi kebutuhan

pasar daging kambing dan domba dalam negeri, hal ini dikarenakan budidaya domba dan

kambing yang dialakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia masih dalam sekala

kecil bahkan sebagian besar pengeloaannya masih menggunakan cara tradisional yang

hasilnya belum dapat maksimal. Sementara itu seperti negara Australia telah lebih dahulu

menerapkan sistem peternakan domba dan kambing dengan menggunakan teknologi tinggi

dan canggih, hal ini memungkinkan bagi mereka untuk melakukan budidaya domba dan
kambing dalam sekala besar serta hasil produkssi yang maksimal. Dengan Pola peternakan

modern yang di dukungan teknologi tinggi telah menjadikan Australia sebagai negara

penghasil domba berkwalitas tinggi dalam skala yang besar.

Hal ini bisa dilihat dari data ekspor daging domba Australia ke negara Saudi Arabia

pada tahun 2006 yang mencapai 3,6 juta ekor domba, wao!!! hebat buka? lalu bagaimana

dengan Negara Indonesia? Mampukah kita kedepan bersaing dengan mereka dalam hal ini?

Jawabannya ada pada diri kita sendiri. Selagi mau berupaya saya yakin kaita bisa dan

mampu, karena sebenarnya potensi alam indonesia yang kaya akan sumberpakan bagi

hewan ternak seperti domba dan kambing sangat banyak tersedia, hal setelahnya adalah

tinggal cara pengeloaannya.

Salah satu Jenis domba dengan kwalitas super yang bisa dijadikan sebagai hewan

ternak pilihan adalah Domba garut. Karena domba ini memiliki postur tubuh yang besar

dengan daging yang banyak, serta tampilan yang menarik membuat domba garut banyak

diminati oleh pecinta kambing kontes. Harga Domba garut sendiri tergolong mahal,

sehingga domba garut bisa memiliki nilai ekonomi yang tinggi sebagai hewan yang di

budidayakan.
DOMBA

SEJARAH SINGKAT

Domba yang kita kenal sekarang merupakan hasil dometikasi manusia yang sejarahnya

diturunkan dari 3 jenis domba liar, yaitu Mouflon (Ovis musimon) yang berasal dari Eropa

Selatan dan Asia Kecil, Argali (Ovis amon) berasal dari Asia Tenggara, Urial (Ovis vignei)

yang berasal dari Asia.

Di Indonesia sentra peternakan domba berada di daerah Aceh dan Sumatra Utara. Di Aceh

pada tahun 1993 tercatat sekitar 106 ribu ekor domba, sementara di Sumatera Utara sekitar

95 ribu ekor domba yang diternakan. Lahan yang digunakan untuk berternak di daerah

Aceh berdasarkan data Puslit Tanah dan Agroklimat Deptan tahun 1979, seluas 5,5 juta

hektar mulai dari kemampuan kelas I sampai VIII, sedangkan di Sumatera Utara luas lahan

yang digunakan sekitar 7 juta hektar.

JENIS

Domba seperti halnya kambing, kerbau dan sapi, tergolong dalam famili Bovidae. Kita

mengenal beberapa bangsa domba yang tersebar diseluruh dunia, seperti:

1. Domba Kampung adalah domba yang berasal dari Indonesia

2. Domba Priangan berasal dari Indonesia dan banyak terdapat di daerah Jawa Barat.

3. Domba Ekor Gemuk merupakan domba yang berasal dari Indonesia bagian Timur

seperti Madura, Sulawesi dan Lombok.

4. Domba Garut adalah domba hasil persilangan segi tiga antara domba kampung,

merino dan domba ekor gemuk dari Afrika Selatan.


Di Indonesia, khususnya di Jawa, ada 2 bangsa domba yang terkenal, yakni domba ekor

gemuk yang banyak terdapat di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan domba ekor

tipis yang banyak terdapat di Jawa Barat

MANFAAT

Daging domba merupakan sumber protein dan lemak hewani. Walaupun belum

memasyarakat, susu domba merupakan minuman yang bergizi. Manfaat lain dari berternak

domba adalah bulunya dapat digunakan sebagai industri tekstil.

PERSYARATAN LOKASI

Lokasi untuk peternakan domba sebaiknya berada di areal yang cukup luas, udaranya segar

dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan ternak, memiliki sumber air,

jauh dari daerah pemukiman dan sumber air penduduk (minimal 10 meter), relatif dekat

dari pusat pemasaran dan pakan ternak.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA

A. Penyiapan Sarana dan Peralatan


1. Perkandangan

Kandang harus kuat sehingga dapat dipakai dalam waktu yang lama, ukuran sesua

dengan jumlah ternak, bersih, memperoleh sinar matahari pagi, ventilasi kandang

harus cukup dan terletak lebih tinggi dari lingkungan sekitarnya agar tidak

kebanjiran. Atap kandang diusahakan dari bahan yang ringan dan memiliki daya

serap panas yang relatif kecil, misalnya dari atap rumbia.Kandang dibagi menjadi

beberapa bagian sesuai fungsinya, yaitu:


a. Kandang induk/utama, tempat domba digemukkan. Satu ekor domba

membutuhkan luas kandang 1 x 1 m.

b. Kandang induk dan anaknya, tempat induk yang sedang menyusui anaknya

selama 3 bulan. Seekor induk domba memerlukan luas 1,5 x 1 m dan anak

domba memerlukan luas 0,75 x 1 m.

c. Kandang pejantan, tempat domba jantan yang akan digunakan sebagai pemacak

seluas 2 x 1,5 m/pemancak. Di dalam kandang domba sebaiknya terdapat tempat

makan, palung makanan dan minuman, gudang makanan, tempat umbaran

(tempat domba saat kandang dibersihkan) dan tempat kotoran/kompos.

Tipe dan model kandang pada hakikatnya dapat dibedakan dalam 2 tipe, yaitu:

a. Tipe kandang Panggung

Tipe kandang ini memiliki kolong yang bermanfaat sebagai penampung kotoran.

Kolong digali dan dibuat lebih rendah daripada permukaan tanah sehingga

kotoran dan air kencingnya tidak berceceran. Alas kandang terbuat dari

kayu/bambu yang telah diawetkan, Tinggi panggung dari tanah dibuat minimal

50 cm/2 m untuk peternakan besar. Palung makanan harus dibuat rapat, agar

bahan makanan yang diberikan tidak tercecer keluar.

b. Tipe kandang Lemprak

Kandang tipe ini pada umumnya digunakan untuk usaha ternak domba kereman.

Kandang lemprak tidak dilengkapi dengan alas kayu, tetapi ternak beralasan

kotoran dan sisa-sisa hijauan pakan. Kandang tidak dilengkapi dengan palung

makanan, tetapi keranjang rumput yang

diletakkan diatas alas. Pemberian pakan sengaja berlebihan, agar dapat hasil

kotoran yang banyak. Kotoran akan dibongkar setelah sekitar 1-6 bulan.
2. Penyiapan Bibit
Domba yang unggul adalah domba yang sehat dan tidak terserang oleh hama

penyakit, berasal dari bangsa domba yang persentase kelahiran dan kesuburan

tinggi, serta kecepatan tumbuh dan persentase karkas yang baik. Dengan demikian

keberhasilan usaha ternak domba tidak bisa dipisahkan dengan pemilihan

induk/pejantan yang memiliki sifat-sifat yang baik.


3. Pemilihan Bibit dan Calon Induk

a. Calon Induk: berumur 1,5-2 tahun, tidak cacat, bentuk perut normal, telinga

kecil hingga sedang, bulu halus, roman muka baik dan memiliki nafsu kawin

besar dan ekor normal.

b. Calon Pejantan: berumur 1,5-2 tahun, sehat dan tidak cacat, badan normal dan

keturunan dari induk yang melahirkan anak 2 ekor/lebih, tonjolan tulang pada

kaki besar dan mempunyai buah zakar yang sama besar serta kelaminnya dapat

bereaksi, mempunyai gerakan yang lincah, roman muka baik dan tingkat

pertumbuhan relatif cepat.

4. Reproduksi dan Perkawinan


Hal yang harus di ketahui oleh para peternak dalam pengelolaan reproduksi adalah

pengaturan perkawinan yang terencana dan tepat waktu.

a. Dewasa Kelamin, yaitu saat ternak domba memasuki masa birahi yang pertama

kali dan siap melaksanakan proses reproduksi. Fase ini dicapai pada saat domba

berumur 6-8 bulan, baik pada yang jantan maupun yang betina.

b. Dewasa tubuh, yaitu masa domba jantan dan betina siap untuk dikawinkan.

Masa ini dicapai pada umur 10-12 bulan pada betina dan 12 bulan pada jantan.

Perkawinan akan berhasil apabila domba betina dalam keadaan birahi.

5. Proses Kelahiran
Lama kebuntingan bagi domba adalah 150 hari (5 bulan). Menjelang kelahiran anak

domba, kandang harus bersih dan diberi alas yang kering. Bahan untuk alas kandang

dapat berupa karung goni/jerami kering. Obat yang perlu dipersiapkan adalah

jodium untuk dioleskan pada bekas potongan tali pusar. Induk domba yang akan

melahirkan dapat diketahui melalui perubahan fisik dan perilakunya sebagai

berikut:

a. Keadaan perut menurun dan pinggul mengendur.

b. Buah susu membesar dan puting susu terisi penuh.

c. Alat kelamin membengkak, berwarna kemerah-merahan dan lembab.

d. Ternak selalu gelisah dan nafsu makan berkurang.

e. Sering kencing.

Proses kelahiran berlangsung 15-30 menit, jika 45 menit setelah ketuban pecah,

anak domba belum lahir, kelahiran perlu dibantu. Anak domba yang baru lahir

dibersihkan dengan menggunakan lap kering agar dapat bernafas. Biasanya induk

domba akan menjilati anaknya hingga kering dan bersih.

6. Pemeliharaan
Sanitasi dan Tindakan Preventif
Sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan membersihkan kandang dan peralatan

dari sarang serangga dan hama. kandang terutama tempat pakan dan tempat minum

dicuci dan dikeringkan setiap hari. Perlu dilakukan pembersihan rumput liar di

sekitar kandang. Kandang ternak dibersihkan seminggu sekali.


Pengontrolan Penyakit
Domba yang terserang penyakit dapat segera diobati dan dipisahkan dari yang sehat.

Lakukan pencegahan dengan menyuntikan vaksinasi pada domba-domba yang

sehat.
Perawatan Ternak
Induk bunting diberi makanan yang baik dan teratur, ruang gerak yang lapang dan

dipisahkan dari domba lainnya. induk yang baru melahirkan diberi minum dan

makanan hijauan yang telah dicampurkan dengan makanan penguat lainnya. Selain

itu, induk domba harus dimandikan. Anak domba (Cempe) yang baru dilahirkan,

dibersihkan dan diberi makanan yang terseleksi. Cempe yang disapih perlu

diperhatikan. pakan yang berkualitas dalam bentuk bubur tidak lebih dari 0,20 kg

satu kali sehari.


7. Perawatan ternak dewasa meliputi:

a. Memandikan ternak secara rutin minimal seminggu sekali. dengan cara disikat

dan disabuni. pada pagi hari, kemudian dijemur dibawah sinar

matahari pagi.

b. Mencukur Bulu

Pencukuran bulu domba dengan gunting biasa/cukur ini. dilakukan minimal 6

bulan sekali dan disisakan guntingan bulu setebal kira-kira 0,5 cm. Sebelumnya

domba dimandikan sehingga bulu yang dihasilkan dapat dijadikan bahan tekstil.

Keempat kaki domba diikat agar tidak lari pada saat dicukur. Pencukuran dimulai

dari bagian perut kedepan dan searah dengan punggung domba.

c. Merawat dan Memotong Kuku Pemotongan kuku domba dipotong 4 bulan sekali

dengan golok, pahat kayu, pisau rantan, pisau kuku atau gunting.

8. Pemberian Pakan

Zat gizi makanan yang diperlukan oleh ternak domba dan mutlak harus tersedia

dalam jumlah yang cukup adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan

air. Bahan pakan untuk domba pada umumnya digolongkan dalam 4 golongan

sebagai berikut:
a. Golongan Rumput-rumputan, seperti rumput gajah, benggala, brachiaria, raja,

meksiko dan rumput alam.

b. Golongan Kacang-kacangan, seperti daun lamtoro, turi, gamal daun kacang tanah,

daun kacang-kacangan, albisia, kaliandra, gliricidia dan

siratro.

c. Hasil Limbah Pertanian, seperti daun nangka, daun waru, daun dadap, daun

kembang sepatu, daun pisang, daun jagung, daun ketela pohon,

daun ketela rambat dan daun beringin.

d. Golongan Makanan Penguat (Konsentrat), seperti dedak, jagung karing, garam

dapur, bungkil kelapa, tepung ikan, bungkil kedelai, ampas tahu, ampas kecap

dan biji kapas.

Pakan untuk domba berupa campuran dari keempat golongan di atas yang

disesuaikan dengan tingkatan umur. Adapun proporsi dari campuran tersebut adalah:

a. Ternak dewasa: rumput 75%, daun 25%

b. Induk bunting: rumput 60%, daun 40%, konsentrat 2-3 gelas

c. Induk menyusui: rumput 50%, daun 50% dan konsentrat2-3 gelas

d. Anak sebelum disapih: rumput 50%, daun 50%

e. Anak lepas sapih: rumput 60%, daun 40% dan konsentrat 0,5–1 gelas

Sedangkan dosis pemberian ransum untuk pertumbuhan domba adalah sebagai

berikut:

a. Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=180 kg/hari, pertambahan bobot=50

gram/hari

b. Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=340 kg/hari, pertambahan bobot=100

gram/hari
c. Bobot badan 1,4 kg: rumput/hijauan=410 kg/hari, pertambahan bobot=150

gram/hari

d. Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=110 kg/hari, pertambahan bobot=50

gram/hari

e. Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=280 kg/hari, pertambahan bobot=100

gram/hari

f. Bobot badan 2,9 kg: rumput/hijauan=440 kg/hari, pertambahan bobot=150

gram/hari

g. Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=160 gram/hari, pertambahan bobot=50

gram/hari

h. Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=320 gram/hari, pertambahan bobot=100

gram/hari

i. Bobot badan 4,3 kg: konsentrat=470 gram/hari, pertambahan bobot=150

gram/hari

j. Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=100 gram/hari, pertambahan bobot=50

gram/hari

k. Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=100

gram/hari

l. Bobot badan 5,8 kg: konsentrat=410 gram/hari, pertambahan bobot=150

gram/hari

m. Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=60 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari

n. Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=180 gram/hari, pertambahan bobot=100

gram/hari
o. Bobot badan 7,2 kg: konsentrat=340 gram/hari, pertambahan bobot=150

gram/hari

p. Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=50 gram/hari, pertambahan bobot=50 gram/hari

q. Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=110 gram/hari, pertambahan bobot=100

gram/hari

r. Bobot badan 8,7 kg: konsentrat=260 gram/hari, pertambahan bobot=150

gram/hari

s. Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=40 gram/hari, pertambahan bobot=50

gram/hari

t. Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=280 gram/hari, pertambahan bobot=100

gram/hari

u. Bobot badan 10,1 kg: konsentrat=440 gram/hari, pertambahan bobot=150

gram/hari

9. Pemberian Vaksinasi dan Obat


Pemberian vaksinasi dapat dilakukan setiap enam bulan sekali vaksinasi dapat

dilakukan dengan menyuntikan obat kedalam tubuh domba. Vaksinasi mulai

dilakukan pada anak domba (cempe) bila telah berusia 1 bulan, selanjutnya diulangi

pada usia 2-3 bulan. Vaksinasi yang biasa diberikan adalah jenis vaksin Spora (Max

Sterne), Serum anti anthrax, vaksin AE, dan Vaksin SE (Septichaemia Epizootica).

10. Pemeliharaan Kandang


Pemeliharaan kandang meliputi pembersihan kotoran domba menimal satu minggu

sekali, membuang kotoran ke tempat penampungan limbah, membersihkan lantai

atau alas, penyemprotan dan pengapuran kandang untuk disinfektan.


HAMA DAN PENYAKIT

1. Penyakit Mencret Penyebab: bakteri Escherichia coli yang menyerang anak domba

berusia 3 bulan. Pengobatan: antibiotika dan sulfa yang diberikan lewat mulut.

2. Penyakit Radang Pusar Penyebab: alat pemotongan pusar yang tidak steril atau tali

pusar tercemar oleh bakteri Streptococcus, Staphyloccus, Escherichia coli dan

Actinomyces necrophorus. Usia domba yang terserang biasanya cempe usia 2-7

hari. Gejala: terjadi pembengkakan di sekitar pusar dan apabila disentuh domba

akan kesakitan. Pengendalian: dengan antibiotika, sulfa dan pusar dikompres

dengan larutan rivanol (Desinfektan).

3. Penyakit Cacar Mulut Penyakit ini menyerang domba usia sampai 3 bulan. Gejala:

cempe yang terserang tidak dapat mengisap susu induknya karena tenggorokannya

terasa sakit sehingga dapat mengakibatkan kematian. Pengendalian: dengan sulfa

seperti Sulfapyridine, Sulfamerozine, atau pinicillin.

4. Penyakit Titani Penyebab: kekurangan Defisiensi Kalsium (Ca) dan Mangan (Mn).

Domba yang diserang biasanya berusia 3-4 bulan. Gejala: domba selalu gelisah,

timbul kejang pada beberapa ototnya bahkan sampai keseluruh badan. Penyakit ini

dapat diobati dengan menyuntikan larutan Genconos calcicus dan Magnesium.

5. Penyakit Radang Limoah Penyakit ini menyerang domba pada semua usia, sangat

berbahaya, penularannya cepat dan dapat menular ke manusia. Penyebab: bakteri

Bacillus anthracis.. Gejala: suhu tubuh meninggi, dari lubang hidung dan dubur

keluar cairan yang bercampur dengan darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar dan

nafsu makan hilang. Pengendalian: dengan menyuntikan antibiotika Pracain

penncillin G, dengan dosis 6.000-10.000 untuk /kg berat tubuh domba tertular.
6. Penyakit Mulut dan kuku Penyakit menular ini dapat menyebabkan kematian pada

ternak domba, dan yang diserang adalah pada bagian mulut dan kuku. Penyebab:

virus dan menyerang semua usia pada domba Gejala: mulut melepuh diselaputi

lendir. Pengendalian: membersihkan bagian yang melepuh pada mulut dengan

menggunakan larutan Aluminium Sulfat 5%, sedangkan pada kuku dilakukan

dengan merendam kuku dalam larutan formalin atau Natrium karbonat 4%.

7. Penyakit Ngorok Penyebab: bakteri Pasteurella multocida. Gejala: nafsu makan

domba berkurang, dapat menimbulkan bengkak pada bagian leher dan dada. Semua

usia domba dapat terserang penyakit ini, domba yang terserang terlihat lidahnya

bengkak dan menjulur keluar, mulut menganga, keluar lendir berbuih dan sulit tidur.

Pengendalian: menggunakan antibiotika lewat air minum atau suntikan.

8. Penyakit perut Kembung Penyebab: pemberian makanan yang tidak teratur atau

makan rumput yang masih diselimuti embun. Gejala: lambung domba membesar

dan dapat menyebabkan kematian. Untuk itu diusahakan pemberian makan yang

teratur jadwal dan jumlahnya jangan digembalakan terlalu pagi Pengendalian:

memberikan gula yang diseduh dengan asam, selanjutnya kaki domba bagian depan

diangkat keatas sampai gas keluar.

9. Penyakit Parasit Cacing Semua usia domba dapat terserang penyakit ini. Penyebab:

cacing Fasciola gigantica (Cacing hati), cacing Neoascaris vitulorum (Cacing

gelang), cacing Haemonchus contortus (Cacing lambung), cacing Thelazia rhodesii

(Cacing mata). Pengendalian: diberikan Zanil atau Valbazen yang diberikan lewat

minuman, dapat juga diberi obat cacing seperti Piperazin dengan dosis 220 mg/kg

berat tubuh domba.


10. Penyakit Kudis Merupakan penyakit menular yang menyerang kulit domba pada

semua usia. Akibat dari penyakit ini produksi domba merosot, kulit menjadi jelek

dan mengurangi nilai jual ternak domba. Penyebab: parasit berupa kutu yang

bernama Psoroptes ovis, Psoroptes ciniculi dan Chorioptes bovis. Gejala: tubuh

domba lemah, kurus, nafsu makan menurun dan senang menggaruk tubuhnya.

Kudis dapat menyerang muka, telinga, perut punggung, kaki dan pangkal ekor.

Pengendalian: dengan mengoleskan Benzoas bensilikus 10% pada luka,

menyemprot domba dengan Coumaphos 0,05-0,1%.

11. Penyakit Dermatitis Adalah penyakit kulit menular pada ternak domba, menyerang

kulit bibit domba. Penyebab: virus dari sub-group Pox virus dan menyerang semua

usia domba. Gejala: terjadi peradangan kulit di sekitar mulut, kelopak mata, dan alat

genital. Pada induk yang menyusui terlihat radang kelenjar susu. Pengendalian:

menggunakan salep atau Jodium tinctur pada luka.

12. Penyakit Kelenjar Susu Penyakit ini sering terjadi pada domba dewasa yang

menyusui, sehingga air susu yang diisap cempe tercemar. Penyebab: ambing domba

induk yang menyusui tidak secara ruti dibersihkan. Gejala: ambing domba bengkak,

bila diraba tersa panas, terjadi demam dan suhu tubuh tinggi, nafsu makan kurang,

produsi air susu induk berkurang. Pengendalian: pemberian obat-obatan antibiotika

melalui air minum.

Secara umum pengendalian dan pencegahan penyakit yang terjadi pada domba dapat

dilakukan dengan:

1. Menjaga kebersihan kandang, dan mengganti alas kandang.

2. Mengontrol anak domba (cempe) sesering mungkin.


3. Memberikan nutrisi dan makanan penguat yang mengandung mineral, kalsium dan

mangannya.

4. Memberikan makanan sesuai jadwal dan jumlahnya, Hijauan pakan yang baru

dipotong sebaiknya dilayukan lebih dahulu sebelum diberikan.

5. Menghindari pemberian makanan kasar atau hijauan pakan yang terkontaminasi

siput dan sebelum dibrikan sebainya dicuci dulu.

6. Sanitasi yang baik, sering memandikan domba dan mencukur bulu.

7. Tatalaksana kandang diatur dengan baik.

8. Melakukan vaksinasi dan pengobatan pada domba yang sakit.

PANEN

1. Hasil Utama Hasil utama dari budidaya domba adalah karkas (daging)

2. Hasil Tambahan Hasil tambahan dari budidaya domba adalah bulunya (wool) yang

dapat di jadikan sebagai bahan tekstil.

3. Pembersihan Sebelum dipotong ternak dibersihkan dengan cara mencuci kaki

domba dan menyemprotkan air diatas kepala ternak agar karkas yang dihasilkan

tidak tercemar oleh bakteri dan kotoran.

PASCAPANEN

1. Stoving

Ada beberapa prinsip teknis yang harus diperhatikan dalam pemotongan domba agar

diperoleh hasil pemotongan yang baik, yaitu:

a. Ternak domba harus diistirahatkan sebelum pemotongan

b. Ternak domba harus bersih, bebas dari tanah dan kotoran lain yang dapat

mencemari daging.
c. Pemotongan ternak harus dilakukan secepat mungkin, dan rasa sakit yang diderita

ternak diusahakan sekecil mungkin dan darah harus keluar secara tuntas.

d. Semua proses yang digunakan harus dirancang untuk mengurangi jumlah dan jenis

mikroorganisme pencemar seminimal mungkin.

2. Pengulitan

Pengulitan pada domba yang telah disembelih dapat dilakukan dengan menggunakan

pisau tumpul atau kikir agar kulit tidak rusak. Kulit domba dibersihkan dari daging,

lemak, noda darah atau kotoran yang menempel. Jika sudah bersih, dengan alat

perentang yang dibuat dari kayu, kulit domba dijemur dalam keadaan terbentang. Posisi

yang paling baik untuk penjemuran dengan sinar matahari adalah dalam posisi sudut 45

derajat.

3. Pengeluaran Jeroan

Setelah domba dikuliti, isi perut (visceral) atau yang sering disebut dengan jeroan

dikeluarkan dengan cara menyayat karkas (daging) pada bagian perut

domba.

4. Pemotongan Karkas

Karkas dibelah menjadi dua bagian yaitu karkas tubuh bagian kiri dan karkas tubuh

bagian kanan. Karkas dipotong-potong menjadi sub-bagian leher, paha depan, paha

belakang, rusuk dan punggung. Potongan tersebut dipisahkan menjadi komponen

daging, lemak, tulang dan tendon. Pemotongan karkas harus mendapat penanganan

yang baik supaya tidak cepat menjadi rusak, terutama kualitas dan hygienitasnya. Sebab
kondisi karkas dipengaruhi oleh peran mikroorganisme selama proses pemotongan dan

pengeluaran jeroan.

ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA

1. Analisis Usaha Budidaya

Perkiraan analisis usaha domba selama 136 hari di Bogor tahun 1995 adalah sebagai

berikut:

a. Biaya produksi

1) Lahan

 Sewa tanah 700 m 2 (5 bulan) Rp. 100.000,-

2) Bibit

 Domba lepas sapih 100 ekor@ Rp.40.000,- Rp. 4.000.000,-

3) Bangunan dan peralatan

 Kandang ukuran 3,5 m x 18,75 m (2 buah) :

Bambu 360 batang @ Rp. 2.000,- Rp. 720.000,-

Papan kayu panjang 2 m (352 buah) @ Rp. 2.000,- Rp. 704.000,-

Paku reng 8 kg @ Rp. 4.000,- Rp. 32.000,-

Paku usuk 10 kg @ Rp. 2.500,- Rp. 25.000,-

Genting 6.480 buah @ Rp. 200,- Rp. 1.296.000,-

Tali 42 m @ Rp. 700,00 Rp. 29.400,-

 Base Camp + gudang ukuran 5 m x 6 m :

Bambu 28 batang @ Rp.2.000,- Rp. 56.000,-

Papan kayu panjang 2 m 60 buah @ Rp.1.800,- Rp. 108.000,-

Paku reng 2 kg @ Rp.4.000,00 Rp. 8.000,-


Paku usuk 3 kg @ Rp.2.500,00 Rp. 7.500,-

Genting 1.200 buah @ Rp.200,- Rp. 240.000,-

Tali 15 m @ Rp. 700,- Rp. 10.500,-

 Peralatan

Tempat minum dia 25 cm(100 buah) @ Rp.2.500,- Rp. 250.000,-

Sekop 2 buah @ Rp.12.500,- Rp. 25.000,-

Ember plastik diameter 25 cm (3 bh) @ Rp.2.500,- Rp. 7.500,-

Tong bak air (2 buah) @ Rp.35.000,- Rp. 70.000,-

Ciduk (4 buah) @ Rp.1.500,- Rp. 6.000,-

4) Pakan

 Hijauan/rumput 34.000 kg @ Rp.500,- Rp. 17.000.000,-

 Konsentrat Rp. 2.450.000,-

 Dedak 1.780 kg @ Rp.600,- Rp. 1.068.000,-

 Bungkil kelapa 890 kg @ Rp.1.250,- Rp. 1.112.500,-

 Tepung jagung 534,1 kg @ Rp.900,- Rp. 480.690,-

 Bungkil kacang tanah 284,9 kg @ Rp.1800,- Rp. 512.820,-

 Garam dapur 35,598 kg @ Rp.500,- Rp. 17.800,-

 Tepung tulang 23,472 kg @ Rp.600,- Rp. 14.100,-

 Kapur 23,472 kg @ Rp.600,- Rp. 14.100,-

5) Tenaga kerja

 Tenaga kerja 112 HKSP @ Rp.7.000,- Rp. 784.000,-

 Tenaga kerja 15 HKSP @ Rp.7.000,- Rp. 105.000,-

 Tenaga kerja pemeliharaan selama 136 hari Rp. 884.000,-


6) Biaya tak terduga 10% Rp. 3.213.800,- Total Modal Usaha Tani Rp.

35.351.710,-

b. Pendapatan

1) Nilai penjualan ternak100 x 95% x Rp.400.000,- Rp. 38.000.000,-

2) Nilai penjualan pupuk kandang Rp 250.000,- : Total Pendapatan (II) Rp.

38.250.000,-

3) Keuntungan usaha : (II - I) Rp. 2.898.290,-

c. Parameter kelayakan usaha

Total Pendapatan

a. B/C Ratio = ........ . = 1,08 Total biaya produksi

2. Gambaran Peluang Agribisnis : …

DAFTAR PUSTAKA

1. Bambang agus murtidjo. 1993. Memelihara Domba, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

2. Bambang Cahyono. 1998. Beternak Domba dan Kambing, Penerbit Kanisius,

Yogyakarta.

3. Bambang Sugeng. 1990. Beternak Domba. Penebar Swadaya, Jakarta,

4. Joko santoso dkk. 1991. Pengembangan Ternak Potong di Pedesaan (Prosiding),

Fakultas Peternakan UNSOED. Purwokerto.

5. Warta pertanian No. 125/Th.X/1993, Peternakan, Jakarta, 1993.

KONTAK HUBUNGAN

1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa

No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan

Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta

10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web:

http://www.ristek.go.id

Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

You might also like:

Anda mungkin juga menyukai