PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Parasitologi adalah ilmu yang mengkaji mengenai segala sesuatu yang
menyebabakan penyakit atau infeksi oleh parasit, baik macam parasit atau
cara menginfeksi kepada induk semang atau hospes Parasitme adalah
hubungan interaksi antar dua individu dimana salah satu pihak dirugikan
yaitu inangnya, dan pihak lain diuntungkan. Parasit adalah organisme yang
hidup pada atau didalam tubuh beberapa organisme lain. Parasit dapat
berupa hewan atau tumbuhan yaitu virus, bakteri, jamur, protozoa, cacing
dan arthropoda. Artropoda adalah avertebrata dengan tubuh bersegmen
dan kaki berbuku-buku. Anggota-anggota tubuh membentuk suatu
eksooskeleton, yang utamanya terdiri atas kitin α, salah satu turunan dari
glukosa. Kutikula krustasea juga mengalami biomineralisasi dengan kalsium
karbonat.
B. Tujuan
Untuk membedakan parasit kelompok Arthropoda yang meliputi :
1. Caplak penyebab kudis
2. Nyamuk
3. Kutu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sarcoptes scabiei betina dapat hidup diluar pada suhu kamarselama lebih
kurang 7 – 14 hari. Yang diserang adalah bagian kulit yang tipis dan lembab,
contohnya lipatan kulit pada orang dewasa. Pada bayi, karena seluruh kulitnya
masih tipis, maka seluruh badan dapat terserang. (Orkin, 2008).
Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah,iritasi dan rasa gatal pada
kulit yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku, selangkangan, dan lipatan
paha. Gejala lain adalah munculnya garis halus yang berwarna kemerahan di
bawah kulit yang merupakan terowongan yang digali Sarcoptes betina. Gejala
lainnya muncul gelembung berair (vesikel) pada kulit.
Ada 4 tanda cardinal (Handoko, R, 2005) :
Nyamuk termasuk dalam ordo diptera dan family culicidae karena bentuk
morfologinya yang memiliki sepasang sayap. Morfologi nyamuk dewasa berbeda
dari ordo diptera lainnya karena nyamuk memiliki probosis yang panjang dan
sisik pada bagian tepi dan vena sayapnya. Nyamuk tersebar diseluruh dunia dari
daerah tropis sampai daerah kutub utara. Beberapa jenis nyamuk ada yang
dapat ditemukan 200 mil dari tempat hidupnya.
Jika Anda mengalami gejala seperti flu (misalnya sakit kepala dan demam
tinggi) selama lebih dari satu minggu, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter.
Terlebih lagi jika gejala tersebut dirasakan setelah berkunjung ke daerah yang
sedang dilanda wabah demam dengue. Para dokter yang sudah terbiasa
menangani demam dengue biasanya dapat langsung mengenali penyakit ini
hanya dari gejala-gejala yang Anda rasakan. Apabila dokter yang memeriksa
Anda belum yakin bahwa Anda terkena demam dengue, maka pemeriksaan
darah dapat dilakukan untuk melihat keberadaan virus di dalam aliran darah.
Selain untuk memperkuat diagnosis, pemeriksaan darah juga bisa dilakukan
untuk mengetahui dampak infeksi terhadap darah.
Hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa mencegah demam dengue,
meskipun begitu pengobatan penyakit ini tergolong sederhana dan tidak
memerlukan sebuah obat khusus. Demam dengue bisa ditangani dengan
meminum banyak cairan, beristirahat, serta mengonsumsi parasetamol dan
acetaminophen. Jika langkah pengobatan ini diterapkan, biasanya gejala demam
dengue akan mulai menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu 2-5 hari. Tidak
diperbolehkan untuk mengonsumsi obat pereda nyeri jenis ibuprofen, aspirin,
dan naproxen sodium jika Anda menderita demam dengue karena
dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan internal.
b. Nyamuk Anopheles sp
- Ciri Morfologi :
o Hidup di daerah tropic dan sub tropic, ditemukan hidup di dataran
rendah
o Menggigit antara waktu senja (malam hari) dan subuh hari
o Biasanya tinggal di dalam rumah, di luar rumah, dan senang
mengigit manusia (menghisap darah)
o Jarak terbangnya tidak lebih dari 2-3 km
o Pada saat menggigit bagian belakangnya mengarah ke atas dengan
sudut 48 derajat
o Daur hidupnya memerlukan waktu ± 1 minggu .
o Lebih senang hidup di daerah rawa
- Ciri-ciri nyamuk Anopheles betina sebagai vektor Malaria
o Pada bagian sayapnya terdapat gambaran belang hitam dan putih.
o Bagian ekornya lebih runcing dari pada nyamuk Aedes Aegypti
vektor DBD.
o Tempat bertelur bervariasi dan pada umumnya di daerah rawa-
rawa (air kotor) misalnya sawah, tempat ikan, lumpur, saluran
irigasi, kebun kangkung, kolam, dan sebagainya.
o Telurnya diletakkan satu persatu pada permukaan air berbentuk
seperti perahu dan mempunyai sepasang pelampung pada sisi
sampingnya.
o Menggigit umumnya pada saat senja sampai malam hari.
- Siklus Hidup Nyamuk Anopheles sp
a. Fase seksual
Fase ini terjadi di dalam tubuh manusia (Skizogoni), dan di dalam tubuh
nyamuk (Sporogoni). Setelah beberapa siklus, sebagian merozoit di dalam
eritrosit dapat berkembang menjadi bentuk- bentuk seksual jantan dan betina.
Gametosit ini tidak berkembang akan mati bila tidak di hisap oleh Anopeles
betina. Di dalam lambung nyamuk terjadi penggabungan dari gametosit jantan
dan betina menjadi zigote, yang kemudian mempenetrasi dinding lambung dan
berkembang menjadi Ookista. Dalam waktu 3 minggu, sporozoit kecil yang
memasuki kelenjar ludah nyamuk (Tjay & Rahardja, 2002, hal .162-163).
b. Fase Aseksual
- Penyakit
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk dari manusia dan
hewan lain yang disebabkan oleh protozoa parasit (sekelompok
mikroorganisme bersel tunggal) dalam tipe Plasmodium. Malaria menyebabkan
gejala yang biasanya termasuk demam, kelelahan, muntah, dan sakit kepala.
Dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kulit kuning, kejang, koma, atau
kematian. Gejala biasanya muncul sepuluh sampai lima belas hari setelah digigit.
Jika tidak diobati, penyakit mungkin kambuh beberapa bulan kemudian. Pada
mereka yang baru selamat dari infeksi, infeksi ulang biasanya menyebabkan
gejala ringan. resistensi parsial ini menghilang selama beberapa bulan hingga
beberapa tahun jika orang tersebut tidak terpapar terus-menerus dengan
malaria. Penyakit ini paling sering ditularkan oleh nyamuk Anopheles betina
yang terinfeksi. Gigitan nyamuk memasukkan parasit dari air liur nyamuk ke
dalam darah seseorang. Parasit bergerak ke hati di mana mereka dewasa dan
bereproduksi. Lima spesies Plasmodium dapat menginfeksi dan disebarkan oleh
manusia. Sebagian besar kematian disebabkan oleh P. falciparum karena P.
vivax, P. ovale, and P. malariae umumnya menyebabkan bentuk yang lebih
ringan dari malaria. Spesies P. knowlesi jarang menyebabkan penyakit pada
manusia. Malaria biasanya didiagnosis dengan pemeriksaan mikroskopis darah
menggunakan film darah, atau dengan uji diagnostik cepat berdasarkan-antigen.
Metode yang menggunakan reaksi berantai polimerase untuk mendeteksi DNA
parasit telah dikembangkan, tetapi tidak banyak digunakan di daerah di mana
malaria umum karena biaya dan kompleksitasnya.
- Pengobatan
- Pencegahan
c. Culex sp
- Morfologi Culex sp
Nyamuk Genus Culex adalah nyamuk yang paling dominan di sekitar kita.
Nyamuk ini biasanya mulai aktif ketika hari mulai malam hingga menjelang pagi.
Nyamuk jenis Culex ini juga terdiri dari banyak spesies, seperti C. pipiens, C.
quinquefasciatus, C. tarsalis, C. territans, dan lain-lain. Walaupun jenis penyakit
yang dibawa oleh nyamuk Culex ini jarang menyebabkan kematian pada
manusia, namun ternyata banyak sekali jenis penyakit yang dibawa oleh nyamuk
ini.
2. Larva
Setelah kontak dengan air, telur akan menetas dalam waktu 2-3 hari.
Pertumbuhan dan perkembangan larva dipengaruhi oleh faktor temperature,
tempat perindukan dan ada tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum
waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan sampai dewasa kurang lebih 5
hari.
3. Pupa
Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air,
pada stadium ini tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap
hingga dapat terbang, stadium kepompong memakan waktu lebih kurang satu
sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi
nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan apapun dan akan keluar
dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.
4. Dewasa
Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin dan
nyamuk betina yang sudah dibuahi akan menghisap darah waktu 24-36 jam.
Darah merupakan sumber protein yang esensial untuk mematangkan
telur.Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10 sampai
12 hari.
- Penyakit
- Pengobatan
- Pencegahan
2.3 Kutu
Kutu adalah ektoparasit yang kecil, tidak bersayap, dari unggas dan
mamalia. Serangga ini sering kali dibagi menjadi dua ordo yang terpisah yaitu
Mallophaga (kutu pengigit) dan Anoplura (kutu penghisap). Sub ordo Anoplura
mengandung beberapa jenis sebagai parasit pada hewan-hewan peliharaan dan
dua jenis yang menyerang manusia. Serangga-serangga ini adalah ektoparasit
yang mengganggu, dan beberapa vektor penyakit yang penting. Banyak kutu
pengigit (sub family amblycera dan ishnocera) adalah hama hewan-hewan
peliharaan, terutama unggas. Kutu-kutu ini menyebabkan iritasi yang
menyakitkan, dan hewan- hewan yang terinfestasi kesehatan dan berat
badannya menurun. Kutu yang berbeda jenis menyerang tipe-tipe unggas dan
mamalia peliharaan yang berbeda, dan tiap-tiap jenis biasanya menginfestasi
suatu bagian tubuh induk semang. Tidak satupun kutu penggigit dikenal
menyerang manusia.
Kutu mengacu pada berbagai artropoda berukuran kecil hingga sangat
kecil. Nama ini dipakai untuk sejumlah krustasea air kecil (seperti kutu air),
serangga (seperti kutu kepala dan kutu daun), serta — secara salah kaprah —
berbagai anggota Acarina (tungau dan caplak, yang berkerabat lebih dekat
dengan laba-laba daripada serangga). Semua disebut "kutu" karena ukurannya
yang kecil. Dengan demikian, pengertian awam istilah ini tidak memiliki arti
taksonomi. Dalam arti lebih sempit, kutu adalah serangga yang tidak bersayap
dan berukuran kecil, yang dalam bahasa Inggris mencakup flea (kutu yang
melompat, ordo Siphonaptera) dan louse (kutu yang lebih suka merayap,
kebanyakan ordo Phtiraptera yangn semuanya adalah parasit). Dalam bahasa
Indonesia keduanya tidak dibedakan, malah mencakup juga sebagian dari
kerabat wereng (ordo Hemiptera) dan beberapa anggota ordo Coleoptera. Untuk
menjelaskan, diberi keterangan di belakang kata "kutu". Para biologiwan
berusaha mendayagunakan kata tuma bagi kelompok Phtiraptera, walaupun
menyadari terdapat kesulitan dalam penerapannya.
2.3.2 Siklus Hidup Kutu
Siklus hidup Sarcoptes scabiei dari telur hingga dewasa berlangsung
selama satu bulan. Sarcoptes scabei memiliki empat fase kehidupan yaitu telur,
larva nimfa dan dewasa. Berikut ini siklus hidup Sarcoptes scabiei :
1. Betina bertelur pada interval 2-3 hari setelah menembus kulit .
2. Telur berbentuk oval dengan panjang 0,1-0,15 mm
3. Masa inkubasi selama 3-8 hari. Setelah telur menetas, terbentuk larva
yang kemudian bermigrasi ke stratum korneum untuk membuat
lubang molting pouches. Stadium larva memiliki 3 pasang kaki.
4. Stadium larva terjadi selama 2-3 hari. Setelah stadium larva berakhir,
terbentuklah nimfa yang memiliki 4 pasang kaki.
5. Bentuk ini berubah menjadi nimfa yang lebih besar sebelum berubah
menjadi dewasa. Larva dan nimfa banyak ditemukan di molting
pouches atau di folikel rambut dan bentuknya seperti tungau dewasa
tapi ukurannya lebih kecil. Perkawinanterjadi antara tungau jantan
dengan tungau betina dewasa.
6. Tungau betina memperluas molting pouches untuk menyimpan
telurnya. Tungau betina mempenetrasi kulit dan menghabiskan
waktu sekitar 2 bulan di lubang pada permukaan.
Macam-Macam Kutu:
a. Pediculus humanus corporis (Kutu Badan)
Penyakit kulit scabies menular dengan cepat pada suatu komunitas yang
tinggal bersama sehingga dalam pengobatannya harus dilakukan secara
serentak dan menyeluruh pada semua orang dan lingkungan pada komunitas
yang terserang scabies, karena apabila dilakukan pengobatan secara individual
maka akan mudah tertular kembali penyakit scabies.
2.3.4 Pengobatan
Permetrin dalam bentuk krim 5% efektif untuk semua stadium dan relative
aman untuk digunakan pada anak-anak. Obat lain yang efektif untuk semua
stadium adalah benzyl benzoat 20 – 55% dan krotamiton, tetapi obat ini relative
mahal.
Agar pengobatan berhasil baik, factor yang harus diperhatikan adalah
jelaskan cara pemakaian obat pada pasien bahwa krim harus dioleskan bukan
hanya pada lesi tetapi keseluruh tubuh mulai dari leher hingga ke hari kaki
selama 12 jam. Perhatian harus diberikan kepada area intertriginosa termasuk
lipatan intergluteal, ibu jari kaki dan subungual. Bila krim terhapus sebelum
waktunya, maka krim harus dioleskan lagi. Selain itu obati orang yang kontak
dengan penderita dan pada lesi dengan infeksi sekunder berikan antibiotic.
Pakaian, seprei dan sarung bantal harus dicuci dan disetrika dengan baik. Kasur,
bantal, guling paling sedikit 2 kali seminggu, ventilasi rumah diperbaiki agar
cahaya matahari dapat masuk.
2.3.5 Pencegahan
Jika Anda memiliki anak yang masih kecil, ingatkan dia untuk tidak ikut-
ikutan permainan atau aktivitas lain yang melibatkan kontak antar rambut
dengan temannya. Bagi orang dewasa pun prinsipnya sama, jagalah jarak kepala
Anda terutama dengan teman yang dicurigai memiliki kutu rambut.
Rasa gatal dan perasaan seperti ada sesuatu yang bergerak di kepala
adalah tanda yang paling sering dialami. Mungkin juga orang lain yang pertama
melihat keberadaan kutu di rambut, biasanya berupa telur kecil berwarna putih.
Jika ada orang yang Anda kenal memiliki tanda-tandanya, jaga jarak dan jangan
berbagi benda-benda pribadi bersamanya.
Dan terakhir, ketika salah satu anggota di keluarga Anda merasa gatal-
gatal maka segera periksakan ke dokter. Jika menderita penyakit skabies maka
lebih baik jika yang memeriksakan diri seluruh anggota keluarga.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpuan
Dalam makalah ini, kita membahas tentang Arthropoda yang dibagi
atas:
- Caplak penyebab kudis
Gejala yang ditunjukkan adalah warna merah,iritasi dan rasa
gatal pada kulit yang umumnya muncul di sela-sela jari, siku,
selangkangan, dan lipatan paha.
- Nyamuk ada beberapa yaitu Nyamuk Aedes Aegypti, Anopheles
sp dan Culex sp
- Kutu
Penyakit Scabies sering disebut kutu badan. Penyakit ini juga
mudah menular dari manusia ke manusia , dari hewan ke
manusia dan sebaliknya. Scabies mudah menyebar baik secara
langsung melalui sentuhan langsung dengan penderita
maupun secara tak langsung melalui baju, seprai, handuk,
bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita dan
belum dibersihkan dan masih terdapat tungau Sarcoptesnya.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/9550906/makalah_Parasitologi
http://www.ilmuternak.com/2014/03/makalah-penyakit-parasit-
caplak_21.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Artropoda