Anda di halaman 1dari 4

Pakan 

Alami dan Buatan
Dijelaskan, Gemi Triastutik peneliti dari  Balai Budidaya Air Payau Situbondo, pakan alamiuntuk
benur antara lain fitoplankton (Skeletonema costatum, Tetraselmis chuii, Chaetoceros calcitrans,
Thallasiosirra)dan zooplankton (Artemia sp). Lalu, pakan buatan,dengan berbagai macam merek
yang digunakan serta bentuknya ada powder (serbuk) dan liquid (cair).
 
Seperti diketahui, kata Gemi, ada 4 fase perkembangan larva udang setelah terjadinya pemijahan,
telur akan menjadi nauplii, zoea, mysis, dan Post Larvae(PL). “Setiap fase kombinasi pemberian
pakan larva udang berbeda–beda,” ungkapnya.
 
Lanjut Gemi, pada fase nauplii sistem pencernaannya belum sempurna dan masih memiliki
cadangan makanan serupa kuning telur sehingga pada stadia ini belum membutuhkan makanan
dari luar. Pada fase zoea – mysis sudah diberikan kombinasi pakan alami (fitoplankton) dan pakan
buatan dengan ukuran mikron, sedangkan untuk stadia PLdiberikan kombinasi pakan alami
(zooplankton) dan pakan buatan.
 
Dipaparkan Uus, menu dan komposisi pemberian pakan alami dan buatan setiap hatchery punya
standar masing-masing.  Adahatcheryyang hanya menggunakan pakan tunggal saja pada
saatzoea dengan satu merek pabrikan pakan sampai panen. Tetapi  banyak juga yang ditemui
bervariasi, agar nafsu makan udang pun lebih baik dengan tetap memperhatikan kandungan
nutrisinya.“Sama seperti manusia, jika menunya lebih banyak tentunya makannya lebih lahap,”
jelasnya.
 
Kombinasi pembenrian pakan alami dan buatan bukannya tanpa alasan. Menurut Uus,dengan
memberikan pakan buatan pada stadia awal dan mulai PL3- PL4 atau menjelang panen,udang akan
mudah beradaptasi ditambakpembesaran. Selain itu ada faktor efisien,karena jika terus
memberikan pakan alami pada stadia PL harganya cukup mahal dan tidak konsistensi suplainya.
“Harapannya nanti ditambak saatdiberi pakan bentuk crumbledan pelet sudah terbiasa,”terangnya.
 
Hal senada diungkap AdjieRasa petambak udang vannamei asal Indramayu, Jawa Barat.
Menurutnya, apabila benur sudah dapat beradaptasi denganpakan dengan baik, maka biasanya
pertumbuhanbenurakan baikl.  Tetapi kalau dari awal sudah ada masalah, sampai kapanpun tidak
akan baik masa panennya. “Jika dari awal sudah banyak kematian, berarti kualitas bibitnya
dipertanyakan. Selain memang manajemen pemeliharaandi hatchery harus dievaluasi juga,”
ungkapnya.
 
Hatcheryudang saat ini dihadapkan pada produk pakan benur yang beragam. Ada sejumlah
parameter yang dapat dilihat untuk menilai kualitas suatu produk pakan benur. Seperti
dikemukakan Muhammad Basri, pembenih udang windu skala rumah tangga asal Palu, Sulawesi
Tengah, pakan berkualitas dapat dilihat melalui SR(Survival Rate) atau daya tahan
hidupminimal40 %. Jika, pakan tidak berkualitas dibawah itu.
 
Menurut Head Of Unit Shrimp Hatchery- Indramayu, PT Suri Tani Pemuka,Tirza Irwanda, harus
dilihat pakan berkualitas atau tidak dilihat pakan harus sesuai ukuran mulut udang. Selain
itu,lanjutnya, indikator pertumbuhan panjang benur perhari sebesar 0,3 – 0,5 milimeter ditambak.
“Mulai PL 1 sampai setiap stadia perhari pertambahan panjangnya minimal 0,5 milimeter
di hatchery,” jelasnya.
 
Lebih lanjut dijelaskan Tirza, pakan yang dipakai untuk hatchery harus tidak cepat tenggelam atau
mempunyai water stability (stabilitas air) tinggi. Hal inisupaya pakannya bisa dioptimalkan oleh
benur. Jika,cepat tenggelam otomatis tidak dimakan, karena sifat benur pada stadia awal masih
bersifat pelagic (melayang di permukaan) baru pada PL pemeliharaan ditambak
bersifat benthic (dasar). “Waktu maksimal pakan di air hanya 4 jam, kalau tidak dimakan akan
busuk dan membuat amoniak,” urainya.

Artemia Inve Biru

Artemia Inve merupakan Artemia GSL yang berasal  dari great salt lake dan cocok digunakan sebagai pakan

pada kegiatan pembenihan ikan dan udang. 

Artemia Inve Mackay Hijau

Artemia Mackay digunakan sebagai sumber makanan yang hidup untuk larva ikan.Artemia Mackay juga

digunakan untuk pakan bibit ikan atau udang agar pertumbuhannya bagus dan meningkat

Artemia juga dapat memakan bakteri dan Algae sehingga ikut mengurangi mikroorganisme yang tidak

menguntungkan pada air asin.

Pakan alami
Jenis pakan alami yang di gunakan adalah Skeletonema costatum,Thalla Sios Sira dan Artemia salina. Pakan
alami merupakan kebutuhan mutlak yang perlu pengadaannya untuk pakan larva udang, namun untuk makanan
yang baik harus memenuhi syarat:
1. Mempunyai betuk dan ukuran yang sesuai dengan mulut dan larva dan post larva.
2)  Kandungan protein tinggi / high protein. 
3)  Cepat berkembang biak dan mudah pemeliharaannya.
4)  Tidak mengeluarkan seyawa beracun.
5)  Pergerakannya tidak terlalu aktif, sehingga mudah di tangkap oleh larva udang.
6)   Tidak mencemari lingkungan.

Lansy ZM adalah pakan benur yang dapat menggantikan 40% artemia tanpa menurunkan kelangsungan hidup,

pertumbuhan atau ketahanan stres. Dapatkan Lansy ZM dengan penawaran harga terbaik sebesar Rp 600.000

di Minapoli.

Lansy Shrimp MPL merupakan pakan udang buatan yang diformulasi untuk stadia mysis hingga PL (post

larva). Lansy Shrimp MPL mengandung nutrisi yang cocok untuk membantu pertumbuhan benur udang

Lansy Shrimp PL merupakan pakan udang buatan yang diformulasi untuk stadia post Larva. Lansy Shrimp

PL mengandung nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan benur udang.


Flake merupakan pakan buatan. Pakan benur Flake TOP atau Lempengan Artemia merupakan pakan yang

cocok untuk larva udang dan ikan. Flake top dapat memenuhi nutrisi yang dibutuhkan larva udang dan ikan

sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan.

Kandungan nutrisi

Protein           : 40%

Lemak            : 3%

Serat Kasar  : 3%

Kadar Air      : 10%

Kadar Abu    : 17%

Pengendalian penyakit mengunakan elbazin

Penyakit merupakan salah satu penyebab timbulnya kematian dalam waktu singkat, oleh karena itu untuk

menghindari hal tersebut maka dilakukan pencegahan penyakit dengan pengelolaan kualitas air. Setiap

perubahan stadia larva sangat rentan terhadap serangan penyakit.  Oleh karena itu tidak hanya dilakukan

pencegahan tetapi harus juga dengan pengobatan, untuk mengobati diberikan treflan dengan dosis 0,5 ppm

untuk mencegah timbulnya penyakit jamur dan elbazin sebanyak 0,5 ppm untuk mencegah timbulnya penyakit

parasit yang sering menyerang larva dan post larva. Penyakit yang sering menyerang larva dan post larva

yaitu jamur merah dan jamur kapas. Cara pengendaliannya yaitu dengan cara benur dipindahkan dari bak satu

ke bak yang lain dan upaya untuk mencegah terjadinya penyakit jamur kapas dan jamur merah yaitu dengan

cara pemberian EDTA setelah pengisian air dengan dosis 300 ppm untuk mengikat benda – benda logam yang

dapat menggangu larva, pemberian treflan sebelum di tebarnya nauplius dengan dosis 0,5 ppm gunanya untuk

membasmi jamur  dan pemberian elbazin setelah nauplius ditebar dengan dosis 1 ppm gunanya untuk

mengobati infeksi bagi larva.


Erytromycin

Pemeliharaan larva dilakukan pada bak semen bangsal A berukuran 4x3x1,5 m sebanyak 10 buah dan bangsal

E berukuran 4x2,5x1,3 m sebanyak 6 buah dengan media air laut berkadar garam 28-32 ppt. suhu air media

berkisar antara 28-32°C. Pakan yang diberikan adalah pakan alami berupa Skeletonema sp pada stadia zoea-

mysis, sedangkan pada stadia post larva (PL) diberikan Artemia salina. Pakan buatan diberikan pada stadia

zoea hingga mysis berupa Flake, Riken dan Spirulina. Selama pemeliharaan diberikan Erythromycin untuk

mencegah bakteri dan Treflan untuk mencegah jamur. Benur dapat dipanen bila mencapai ukuran PL 12 atau

sesuai dengan permintaan konsumen. Tahap pengepakan dilakukan dengan cara memasukkan benur ke dalam

kantong plastic yang diisi oksigen dengan perbandingan 1:3.

Memanfaatkan fungsi Spirulina sebagai bahan pengkaya pada pakan segar bagi induk udang windu maupun

sebagai pakan tambahan dalam pemeliharaan benih windu dan vaname.

Ia melanjutkan, hasil tersebut memberikan pengaruh yang baik bagi peningkatan fekunditas induk udang

windu dan peningkatan sintasan benih.  Di tingkat pembudidaya ikan, khususnya pembibitan ikan hias

pemanfaatan tepung Spirulina telah banyak digunakan yang dapat meningkatkan kecerahan warna bagi ikan

hias.

Anda mungkin juga menyukai