Anda di halaman 1dari 6

PERHATIAN!!!

DICATAT DI BUKU CATATAN

Memberi Pakan Larva Ikan

Pada kegiatan pembenihan ikan dimulai dari proses pemijahan ikan air tawar yang
akan menghasilkan telur, larva dan benih ikan. Fase larva sangat menentukan
keberhasilan suatu usaha pembenihan. Pada fase ini larva ikan mulai
mengkonsumsi pakan yang diberikan pada media pemeliharaan karena kantong
kuning telur yang terdapat pada tubuh larva ikan air tawar ini hanya dapat
memasok energi bagi larva sekitar 2-3hari, Selanjutnya agar dapat bertahan hidup
pada media pemeliharaan larva ikan air tawar ini harus sudah mulai belajar makan
makanan yang berasal dari luar tubuhnya. Apakah larva itu? Bagaimana cara
memberi makan larva dan pakan jenis apa yang tepat diberikan pada larva
yang mempunyai ukuran bukaan mulut sangat kecil? Mari kita diskusikan dan
carilah referensi dari melakukan browsing internet, buku dan majalah lainnya.
Dalam modul ini hanya akan dibahas secara singkat tentang jenis-jenis pakan
larva, kandungan gizi pakan larva dan jenis pakan yang sesuai dengan bukaan
mulut larva.

Larva adalah anak ikan yang baru menetas dari telur berukuran sangat kecil
dan membawa cadangan makanan pada tubuhnya berupa kuning telur dan
butiran minyak. Pada fase larva organ –organ tubuhnya belum sempurna karena
masih dalam proses perkembangan. Pada fase ini jika larva tidak menemukan
makanan dari luar pada saat cadangan makanan didalam tubuhnya habis maka
larva tersebut akan mati. Oleh karena itu pada fase ini harus dapat diberikan
pakan yang tepat jenisnya, tepat ukurannya sesuai dengan bukaan mulut
larva dan mempunyai kandungan gizi yang tinggi karena pada fase larva
masih dalam proses perkembangan seluruh organ-organ tubuh larva.

Pada fase larva pakan yang dikonsumsi oleh larva digunakan untuk proses
morfogenesis, organogenesis dan metamorfosis. Oleh karena itu pakan yang
diberikan pada larva harus benar-benar sesuai dengan ukuran bukaan mulut larva,
mempunyai kandungan gizi yang tinggi. Pada fase larva belum banyak terjadi
pertumbuhan karena seluruh energi yang diperoleh digunakan untuk ketiga proses
tersebut.
Organ pencernaan pada fase larva belum sempurna dimana saluran pencernaan
dan mulut belum terbuka secara sempurna. Oleh karena itu dalam menentukan
jenis pakan yang tepat harus diperhatikan tentang :

1. Perkembangan bukaan mulut larva agar dapat menetapkan pakan yang tepat,
pada umur berapa, jenis pakan dan ukuran pakan. Bukaan mulut larva ini
berkaitan dengan kemampuan larva untuk memangsa pakan yang berasal dari
luar. Ukuran pakan yang dapat dimangsa oleh larva biasanya adalah
berkisar antara 30 – 50% dari bukaan mulut larva, misalnya ukuran
bukaan mulut larva adalah 1 cm, maka pakan yang dapat dimangsa oleh larva
ikan maksimal berukuran 3 - 5 mm.

2. Kemampuan mencerna larva sangat dipengaruhi oleh enzim pencerna, produksi


enzim dalam tubuh larva ditentukan oleh kelenjar enzim belum sempurna, oleh
karena itu larva belum mampu mencerna pakan yang masuk kedalam
tubuhnya. Berdasarkan hasil penelitian larva ikan lele, lambungnya baru
terbentuk pada usia 12 hari oleh karena itu pada usia larva belum ada enzim
yang dapat mencerna makanan didalam tubuhnya dan pada fase tersebut
pakan yang tepat diberikan adalah pakan alami yang didalam tubuh pakan alami
terdapat enzim yang dapat mencerna makanan.

3. Pada fase larva mata belum berkembang secara sempurna sehingga untuk
mendeteksi keberadaan pakan didalam media pemeliharaan sangat terbatas.
Oleh karena itu pada fase larva sebaiknya dipelihara pada wadah yang
ukurannya terbatas dan kepadatan pakan alami didalam media pemeliharaan
cukup tinggi, agar larva dapat mengkonsumsi pakan.

Berdasarkan uraian diatas maka jenis pakan yang tepat diberikan kepada
larva ikan air tawar adalah pakan alami karena pakan alami :

1. Mempunyai bentuk dan ukuran yang kecil sesuai dengan bukaan mulut
larva.

2. Kandungan gizinya lengkap dan cukup tinggi sangat dibutuhkan untuk


proses perkembanga tubuh larva.

3. Isi selnya padat dan mempunyai dinding sel yang tipis sehingga mudah
diserap, karena pada fase larva belum ada enzim yang akan mencerna
pakan sehingga pakan alami mudah dicerna dalam saluran pencernaan
larva dan didalam tubuh pakan alami terdapat enzim yang dapat
melakukan autolisis sendiri sehingga dapat mudah dicerna oleh larva.

4. Tidak menyebabkan penurunan kualitas air, karena pakan alami selama


berada dalam media pemeliharaan larvat idak mengeluarkan senyawa
beracun.

5. Pergerakan pakan alami relatif tidak terlalu aktif sehingga sangat mudah
untuk ditangkap oleh larva.

6. Meningkatkan daya tahan larva terhadap penyakit dan perubahan kualitas


air

7. Ketersediaan pakan alami relatif mudah dilakukan pembudidayaan karena


cepat perkembangbiakannya dan mudah membudidayakannya.

Oleh karenaitu jenis pakan yang tepat diberikan kepada larva ikan air tawar adalah
pakan alami dari kelompok zooplankton . Jenis-jenis pakan alami yang biasa
diberikan kepada larva ikan air tawar antara lain adalah Artemia salina,
Daphnia, moina dan rotifer. Ukuran nauplii Artemia salina kurang lebih adalah
500 μm, Daphnia berukuran 2 kali lipat dari Moina, ukuran Moina dewasa adalah
700 – 1000 μm, sedangkan Moina muda berukuran kurang dari 400 μm, ukuran
rotifer air tawar adalah 130 – 340 μm.

Materi tentang jenis-jenis pakan alami yang dapat dikonsumsi oleh ikan air tawar
dapat anda pelajari pada modul pembelajaran tersendiri yang membahas secara
rinci tentang bagaimana membudidayakan mulai dari identifikasi sampai
pemanenan.
1. Sampling Larva

Larva ikan yang baru menetas mempunyai ukuran yang relatif sangat kecil. Larva
merupakan suatu fase pada ikan air tawar yang mempunyai umur mulai dari
menetas sampai maksimal berumur 20 hari, setelah waktu tersebut maka larva akan
mengalami perkembangan menjadi benih ikan. Fase larva yang hanya kurang lebih
tiga minggu ini merupakan fase yang sangat sulit dalam pemeliharaannya. Pada
fase ini akan sangat menentukan keberhasilan dari suatu usaha pembenihan.
Bagaimana cara melakukan pemeliharaan larva pada fase ini agar dihasilkan
kelangsungan hidup yang tinggi?

Ada beberapa faktor yang sangat menentukan antara lain adalah

1. kualitas larva itu sendiri,


2. jenis pakan alami yang tepat dan

3. kualitas air didalam wadah pemeliharaan.

Bagaimana kita mengetahui ketiga faktor tersebut dalam suatu suatu usaha
pemeliharaan larva. Jawabannya adalah melakukan sampling terhadapfaktor-
faktor tersebut Apakah sampling itu? Bagaimanakah cara melakukan sampling?
Carilah beberapa literatur dari buku bacaan yang dapat menjawab pertanyaan
tersebut atau melalui browsing internet. Didalam modul ini akan dipelajari secara
ringkas tentang sampling dan cara melakukan sampling terhadap larva ikan air
tawar.

Sampling adalah suatu kegiatan mengambil beberapa contoh/sampel ikan


untuk diukur dan dihitung. Data yangdiperoleh sangat bergantung kepada tujuan
utama dari sampling. Sampling biasanya dilakukan secara berkala untuk
mengetahui pertumbuhan ikan yang dipelihara pada wadah budidaya, untuk
mengetahui bobot ikan rata-rata,menghitung biomassa dan dapat digunakan untuk
menghitung jumlah pakan yang akan diberikan selama pemeliharaan dan
penyesuaian jumlah pakan berdasarkan bobot ikan dalam wadah pemeliharaan
(biomasa). Sampling yang dilakukan pada fase pemeliharaan larva hanya dapat
dilakukan satu atau dua kali. Hal ini dikarenakan fase pemeliharaan larva ini
biasanya maksimal hanya empat minggu.Sedangkan pelaksanaan sampling pada
suatu usaha budidaya agar dapat diketahui perubahan yang terjadi selama
pemeliharaan adalah dua sampai empat minggu sekali. Hal ini dilakukan agar ikan
yang dipelihara tidak mengalami gangguan/stress karena proses sampling. Oleh
karena itu pada fase pemeliharaan larva sampling sebaiknya dilakukan pada saat
larva aman dan sudah terbiasa mengkonsumsi makanan yang berasal dari luar
tubuhnya. Berdasarkan hal tersebut, maka sampling pada pemeliharaan larva
hanya dapat dilakukan pada saat larva berumur dua minggu.

Pelaksanaan sampling pada larva harus dilakukan secara hati-hati, karena sampling
akan sangat mempengaruhi larva ikan yang ada didalam wadah pemeliharaan.
Waktu yang tepat jika akan melakukan sampling dilakukan pada pagi atau sore
hari disaat kondisi suhu media pemeliharaan stabil. Sampling dilakukan dengan
menggunakan alat bantu berupa seser yang sangat halus agar larva tidak mati.
Sampling larva bertujuan

1. untuk mengetahui perkembangan yang terjadi pada larva ikan,


2. untuk mengetahui berat rata-rata larva pada umur sampling,

3. untuk memprediksi jumlah pakan dan

4. menghitung jumlah larva yang hidup agar dapat diketahui nilai


kelangsungan hidup larva.

Sampling larva ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar larva yang akan
dilakukan pengukuran tidak mati. Jumlah larva yang diambil sebagai sampling
sebaiknya maksimal 30% dari jumlah populasi untuk mengetahui perkembangan
larva secara akurat.

2. Menghitung kebutuhan pakan Larva

Bagaimanakah anda melakukan penghitungan kebutuhan pakan larva ikan ?


Apakah dosis pemberian pakan itu? Untuk menjawab pertanyaantersebut mari kita
diskusikan dan pelajari hand out ini atau mencari referensi ain dari buku, internet ,
majalah dan sebagainya.

Dosis pemberian pakan adalah jumlah pakan yang diberikan kepada larva
ikan yang dibudidayakan dan biasanyadinyatakan dalam persen . Istilah ini
dalam dunia perikanan disebut dengan feeding rate yang berarti jumlah
pemberian pakan perhari berdasarkan persentase dari bobot biomassa.

Biasanya feeding rate pada ikan akan semakin besar jika ukuran ikannya
semakin kecil jadi feeding rate untuk larva ikan berbeda dengan feeding rate untuk
benih ikan. Pemberian pakan pada larva ikan biasanya tidak diperhitungkan dosis
pemberian pakannya jika diberikan pakan alami, tetapi hanya frekuensi pemberian
pakannya diberikan tiga sampai empat kali sehari.
Dosis pemberian pakan larva ikan dengan metode ad libitum biasanya diterapkan
pada pemeliharaan larva untuk mengurangi mortalitas larva didalam wadah
pemeliharaan. Seperti telah dibahas sebelumnya larva itu mempunyai gerakan yang
lambat dan mata belum sempurna penglihatannya sehingga pemberian pakan alami
akan membantu larva ikan untuk memangsa pakan yang diberikan.Kepadatan atau
densitas pakan alami didalam wadah pemeliharaan larva akan meningkatkan
pemangsaan larva terhadap pakan alami sehingga kelangsungan hidup larva di
dalam media pemeliharaan cukup tinggi.

Ada juga beberapa jenis ikan diberikan pakan buatan, jenis pakan buatan yang
dapat diberikan kepada larva ikan adalah suspensi kuning telur atau emulsi kuning
telur dan pakan buatan dalam bentuk tepung. Dosis pakan buatan yang diberikan
pada fase pemeliharaan larva ini biasanya cukup tinggi yaitu berkisar antara
20 – 30%, tetapi hal ini akan sangat mempengaruhi kualitas air didalam wadah
pemeliharaan karena banyaknya hasil eksresi yang dikeluarkan oleh larva dan sisa-
sisa pakan yang tidak dapat dikonsumsi oleh larva akan mengotori wadah
budidaya.

Anda mungkin juga menyukai