Anda di halaman 1dari 21

WIDODO, S.

Pd

UNTUK SMA/SMK
SEMESTER GENAP

NAMA : ……………………………………………………………………………………… KELA


S
KELAS : ………………………………………………………………………………………
XI

SMK NEGERI 1 SELO


Jalan Ki Hajar Saloka No. 125 Telp/fax. (0276) 326023-326063 Selo, Boyolali, Jawa
Tengah

Kode Pos 57363, E-mail: smk.n1selo@gmail.com, Website : www.smkn1selo.sch.


LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Widodo, S.Pd

NIP : 19800815 201406 1 001

Pangkat/Gol : Penata Muda Tk. I /III-B

Jabatan : Guru Pertama

Telah menyusun modul “Bahan Ajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan Semester Genap” pada
pembelajaran di SMK Negeri 1 Selo.

Boyolali, Januari 2021

Waka. Kurikulum Penyusun,

Dwi Hastuti, S.Pd. Widodo, S.Pd.


NIP. 19781127 200801 2 009 NIP. 19800815 201406 1 001

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Suprihono, S.Pd, M.M.


NIP. 19670602 199503 1 002

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 2


KATA PENGANTAR

Ucapan terimakasih dan Puji Syukur kami


panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa,
karena atas karunia dan rahmat-Nya, maka Lembar
Kerja Siswa dapat hadir ditengah-tengah siswa
tanpa halangan apapun.

SMK Merupakan pendidikan menengah yang


memprsaiapkan peserta didik untuk bekrja di bidang
tertentu. Modul ini disusun sesuai dengan
kurikulum 2013 dan dilengkapi materi pembelajaran
yang terperinci dan sistematik, disertai latihan dan
evaluasi. Adapun cakupan isi yang terkandung
didalamnya merupakan sarana bagi siswa agar
dapat lebih memahami materi yang diajarkan.

Akhirnya penyusun menyadari sepenuhnya


bahwa bahan ajar ini masih kurang sempurna. Oleh
karena itu dengan segala kerendahan hati para
pembaca dan rekan guru untuk memberikan saran,
kritik untuk menuju perbaikan. Demikian atas
sumbangsih diucapkan terimakasih.

Penyus
un

Pangripta

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 3


DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ................................................................


2

Kata Pengantar........................................................................
3

Daftar isi..................................................................................
4

BAB III Hak Atas Kekayaan Intelektual


……………………… 5

BAB IV Prototipe dan Kemasan Produk ..


……………................. 13

Daftar Pustaka .......................................................................…


21

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 4


BAB III BAB
HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL
Tujuan Kegiatan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Modul ini diharapkan siswa mampu :
Mengetahui apa yang dimaksud dengan HaK katas Kekayaan Intelektual dan fungsinya di
dalam kehidupan berwirausaha.
Mengetahui berbagai macam HAKI dan fungsinya dalam kehidupan berwirausaha
Menciptakan merek dagang sebagai penunjang produksi usaha

A. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL DAN MACAM –MACAMNYA


1. Sejarah HAKI
Secara historis, peraturan perundang-undangan di bidang HKI di Indonesia telah ada
sejak tahun 1840. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkan undang-undang
pertama mengenai perlindungan HKI pada tahun 1844. Selanjutnya, Pemerintah
Belanda mengundangkan UU Merek tahun 1885, Undang-undang Paten tahun 1910,
dan UU Hak Cipta tahun 1912. Indonesia yang pada waktu itu masih bernama
Netherlands East-Indies telah menjadi angota Paris Convention for the Protection of
Industrial Property sejak tahun 1888, anggota Madrid Convention dari tahun 1893
sampai dengan 1936, dan anggota Berne Convention for the Protection of Literaty and
Artistic Works sejak tahun 1914. Pada zaman pendudukan Jepang yaitu tahun 1942
sampai dengan 1945, semua peraturan perundang-undangan di bidang HKI tersebut
tetap berlaku. Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamirkan
kemerdekaannya. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan peralihan UUD 1945,
seluruh peraturan perundang-undangan peninggalan Kolonial Belanda tetap berlaku
selama tidak bertentangan dengan UUD 1945. UU Hak Cipta dan UU Merek tetap
berlaku, namun tidak demikian halnya dengan UU Paten yang dianggap bertentangan
dengan pemerintah Indonesia. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Paten peninggalan
Belanda, permohonan Paten dapat diajukan di Kantor Paten yang berada di Batavia
(sekarang Jakarta), namun pemeriksaan atas permohonan Paten tersebut harus
dilakukan di Octrooiraad yang berada di Belanda.
Pada tahun 1953 Menteri Kehakiman RI mengeluarkan pengumuman yang
merupakan perangkat peraturan nasional pertama yang mengatur tentang Paten, yaitu
Pengumuman Menteri Kehakiman no. J.S 5/41/4, yang mengatur tentang pengajuan
sementara permintaan Paten dalam negeri, dan Pengumuman Menteri Kehakiman No.
J.G 1/2/17 yang mengatur tentang pengajuan sementara permintaan paten luar negeri.

Pada tanggal 11 Oktober 1961 Pemerintah RI mengundangkan UU No.21 tahun


1961 tentang Merek Perusahaan dan Merek Perniagaan untuk mengganti UU Merek
Kolonial Belanda. UU No 21 Tahun 1961 mulai berlaku tanggal 11 November 1961.
Penetapan UU Merek ini untuk melindungi masyarakat dari barang-barang
tiruan/bajakan.

10 Mei 1979 Indonesia meratifikasi Konvensi Paris Paris Convention for the
Protection of Industrial Property (Stockholm Revision 1967) berdasarkan keputusan
Presiden No. 24 tahun 1979. Partisipasi Indonesia dalam Konvensi Paris saat itu belum
penuh karena Indonesia membuat pengecualian (reservasi) terhadap sejumlah
ketentuan, yaitu Pasal 1 sampai dengan 12 dan Pasal 28 ayat 1.

Pada tanggal 12 April 1982 Pemerintah mengesahkan UU No.6 tahun 1982 tentang
Hak Cipta untuk menggantikan UU Hak Cipta peninggalan Belanda. Pengesahan UU
Hak Cipta tahun 1982 dimaksudkan untuk mendorong dan melindungi penciptaan,

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 5


penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu, seni, dan sastra serta
mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa.

Tahun 1986 dapat disebut sebagai awal era moderen sistem HKI di tanah air. Pada
tanggal 23 Juli 1986 Presiden RI membentuk sebuah tim khusus di bidang HKI melalui
keputusan No.34/1986 (Tim ini dikenal dengan tim Keppres 34) Tugas utama Tim
Keppres adalah mencakup penyusunan kebijakan nasional di bidang HKI, perancangan
peraturan perundang-undangan di bidang HKI dan sosialisasi sistem HKI di kalangan
intansi pemerintah terkait, aparat penegak hukum dan masyarakat luas.

19 September 1987 Pemerintah RI mengesahkan UU No.7 Tahun 1987 sebagai


perubahan atas UU No. 12 Tahun 1982 tentang Hak Cipta.

Tahun 1988 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.32 ditetapkan pembentukan


Direktorat Jenderal Hak Cipta, Paten dan Merek (DJHCPM) untuk mengambil alih fungsi
dan tugas Direktorat paten dan Hak Cipta yang merupakan salah satu unit eselon II di
lingkungan Direktorat Jenderal Hukum dan Perundang-Undangan, Departemen
Kehakiman.

Pada tanggal 13 Oktober 1989 Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui RUU tentang
Paten yang selanjutnya disahkan menjadi UU No. 6 Tahun 1989 oleh Presiden RI pada
tanggal 1 November 1989. UU Paten 1989 mulai berlaku tanggal 1 Agustus 1991.

28 Agustus 1992 Pemerintah RI mengesahkan UU No. 19 Tahun 1992 tentang


Merek, yang mulai berlaku 1 April 1993. UU ini menggantikan UU Merek tahun 1961.

Pada tanggal 15 April 1994 Pemerintah RI menandatangani Final Act Embodying the
Result of Uruguay Round of Multilateral Trade Negotiations, yang mencakup Agreement
on Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (Persetujuan TRIPS).

Tahun 1997 Pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang-undangan di


bidang HKI, yaitu UU Hak Cipta 1987 jo. UU No. 6 tahun 1982, UU Paten 1989 dan UU
Merek 1992.

Akhir tahun 2000, disahkan tiga UU baru dibidang HKI yaitu : (1) UU No. 30 tahun
2000 tentang Rahasia Dagang, UU No. 31 tahun 2000 tentang Desain Industri, dan UU
No. 32 tahun 2000 tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.

Untuk menyelaraskan dengan Persetujuan TRIPS (Agreement on Trade Related


Aspects of Intellectual Property Rights) pemerintah Indonesia mengesahkan UU No 14
Tahun 2001 tentang Paten, UU No 15 tahun 2001 tentang Merek, Kedua UU ini
menggantikan UU yang lama di bidang terkait. Pada pertengahan tahun 2002, disahkan
UU No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang menggantikan UU yang lama dan berlaku
efektif satu tahun sejak di undangkannya.

Pada tahun 2000 pula disahkan UU No 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan


Varietas Tanaman dan mulai berlaku efektif sejak tahun 200

2. Macam-macam HAKI
Hak Atas Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau
peraturan kepada seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya. Menurut UU
yang telah disahkan oleh DPR-RI pada tanggal 21 Maret 1997, HaKI adalah hak-hak
secara hukum yang berhubungan dengan permasalahan hasil penemuan dan kreativitas
seseorang atau beberapa orang yang berhubungan dengan perlindungan permasalahan
reputasi dalam bidang komersial (commercial reputation) dan tindakan / jasa dalam
bidang komersial (goodwill).
Secara umum Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) terbagi dalam dua kategori, yaitu :
Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 6
1. Hak Cipta
Hak Cipta adalah Hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan ciptaannya atau
memperbanyak ciptaannya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19/2002 Pasal 1
ayat 1 mengenai Hak Cipta :
Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk
mengumumkan atau memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Hak cipta termasuk kedalam benda immateriil, yang
dimaksud dengan hak milik immateriil adalah hak milik yang objek haknya adalah
benda tidak berwujud (benda tidak bertubuh). Sehingga dalam hal ini bukan fisik suatu
benda atau barang yang di hak ciptakan, namun apa yang terkandung di dalamnya
yang memiliki hak cipta. Contoh dari hak cipta tersebut adalah hak cipta dalam
penerbitan buku berjudul “Manusia Setengah Salmon”. Dalam hak cipta, bukan
bukunya yang diberikan hak cipta, namun Judul serta isi didalam buku tersebutlah
yang di hak ciptakan oleh penulis maupun penerbit buku tersebut. Dengan begitu
yang menjadi objek dalam hak cipta merupakan ciptaan sang pencipta yaitu setiap
hasil karya dalam bentuk yang khas dan menunjukkan keasliannya dalam ilmu
pengetahuan, seni dan sastra. Dasar hukum Undang-undang yang mengatur hak
cipta antara lain :
 UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
 UU Nomor 6 Tahun 1982 tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1982
Nomor 15)
 UU Nomor 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
tentang Hak Cipta (Lembaran Negara RI Tahun 1987 Nomor 42)
 UU Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan atas UU Nomor 6 Tahun 1982
sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 7 Tahun 1987 (Lembaran Negara
RI Tahun 1997 Nomor 29)
2. Hak Kekayaan Industri
Hak kekayaan industri adalah hak yang mengatur segala sesuatu milik perindustrian,
terutama yang mengatur perlindungan hukum. Hak kekayaan industri sangat penting
untuk didaftarkan oleh perusahaan-perusahaan karena hal ini sangat berguna untuk
melindungi kegiatan industri perusahaan dari hal-hal yang sifatnya menghancurkan
seperti plagiatisme. Dengan di legalkan suatu industri dengan produk yang dihasilkan
dengan begitu industri lain tidak bisa semudahnya untuk membuat produk yang
sejenis/ benar-benar mirip dengan mudah. Dalam hak kekayaan industri salah
satunya meliputi hak paten dan hak merek.

Hak Kekayaan Industri terbagi lagi menjadi beberapa bagian yang meliputi:
a. Hak Paten
Menurut Undang-undang Nomor 14/2001 pasal 1 ayat 1, Hak Paten adalah hak
eksklusif yang diberikan oleh Negara kepada Inventor atas hasil penemuannya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu dalam melaksanakan sendiri
penemuannya tersebut atau dengan membuat persetujuan kepada pihak lain
untuk melaksanakannya. Paten hanya diberikan negara kepada penemu yang
telah menemukan suatu penemuan (baru) di bidang teknologi. Yang dimaksud
dengan penemuan adalah kegiatan pemecahan masalah tertentu di bidang
teknologi, hal yang dimaksud berupa proses, hasil produksi, penyempurnaan dan
pengembangan proses, serta penyempurnaan dan pengembangan hasil produksi.
Perlindungan hak paten dapat diberikan untuk jangka waktu 20 tahun terhitung
dari filling date. Undang-undang yang mengatur hak paten antara lain :
UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1989 Nomor
39)
UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang
Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)
UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 2001
Nomor 109).

b. Hak Merek
Berdasarkan Undang-undang Nomor 15/2001 pasal 1 ayat 1, hak merek adalah
tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda
dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. Merek merupakan
Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 7
tanda yang digunakan untuk membedakan produk/jasa tertentu dengan
produk/jasa yang sejenis sehingga memiliki nilai jual dari pemberian merek
tersebut. Dengan adanya pembeda dalam setiap produk/jasa sejenis yang
ditawarkan, maka para costumer tentu dapat memilih produk.jasa merek apa yang
akan digunakan sesuai dengan kualitas dari masing-masing produk/jasa tersebut.
Merek memiliki beberapa istilah, antara lain :
Merek Dagang
Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan
oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum
untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.
Merek Jasa
Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.
Merek Kolektif
Merek Kolektif adalah merek yang digunakan pada barang atau jasa dengan
karakteristik yang sama yang diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan
hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang atau jasa
sejenis lainnya.
Selain itu terdapat pula hak atas merek, yaitu hak khusus yang diberikan negara
kepada pemilik merek yang terdaftar dalam Daftar Umum Merek untuk jangka
waktu tertentu, menggunakan sendiri merek tersebut atau memberi izin kepada
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk
menggunakannya. Dengan terdaftarnya suatu merek, maka sudah dipatenkan
bahwa nama merek yang sama dari produk/jasa lain tidak dapat digunakan dan
harus mengganti nama mereknya. Bagi pelanggaran pasal 1 tersebut, maka
pemilik merek dapat mengajukan gugatan kepada pelanggar melalui Badan
Hukum atas penggunaan nama merek yang memiliki kesamaan tanpa izin,
gugatan dapat berupa ganti rugi dan penghentian pemakaian nama tersebut.
Selain itu pelanggaran juga dapat berujung pada pidana yang tertuang pada bab
V pasal 12, yaitu setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak menggunakan
merek yang sama secara keseluruhan dengan merek terdaftar milik orang lain
atau badan hukum lain, untuk barang atau jasa sejenis yang diproduksi dan
diperdagangkan, dipidana penjara paling lama tujuh tahun dan denda paling
banyak Rp100.000.000,-
Oleh karena itu, ada baiknya jika merek suatu barang/jasa untuk di hak patenkan
sehingga pemilik ide atau pemikiran inovasi mengenai suatu hasil penentuan dan
kreatifitas dalam pemberian nama merek suatu produk/jasa untuk dihargai dengan
semestinya dengan memberikan hak merek kepada pemilik baik individu maupun
kelompok organisasi (perusahaan/industri) agar dapat tetap melaksanakan
kegiatan-kegiatan perekonomiannya dengan tanpa ada rasa was-was terhadap
pencurian nama merek dagang/jasa tersebut.
Undang-undang yang mengatur mengenai hak merek antara lain :
UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1992
Nomor 81)
UU Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 19 Tahun 1992 tentang
Merek (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 31)
UU Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek (Lembaran Negara RI Tahun 2001
Nomor 110)

c. Hak Desain Industri


Sebuah karya desain dianggap sebagai kekayaan intelektual karena merupakan
hasil buah pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, sehingga dilindungi hak
ciptanya oleh pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tahun 2000 tentang
Desain Industri. Kriteria desain industri adalah baru dan tidak melanggar agama,
peraturan perundangan, susila, dan ketertiban umum. Jangka waktu perlindungan
untuk desain industri adalah 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan
permohonan Desain Industri ke Kantor Ditjen Hak Kekayaan Intelektual.
Desain Industri adalah cabang HKI yang melindungi penampakan luar suatu
produk. Sebelum perjanjian TRIPS lahir, desain industri dilindungi oleh Undang-
Undang Hak Cipta. Namun karena perkembangan desain yang sangat pesat,
maka perlu dibuatkan UU Khusus yang mengatur tentang desain industri.
Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 8
d. Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Hak Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) adalah hak eksklusif yang
diberikan oleh negara Republik Indonesia kepada pendesain atas hasil kreasinya
untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan
persetujuaannya kepada pihak lain untuk melaksanakan hak tersebut.
e. Hak Rahasia Dagang
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang
teknologi dan/ atau bisnis dimana mempunyai nilai ekonomis karena berguna
dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Lingkup perlindungan rahasia dagang meliputi metode produksi, metode
pengolahan, metode penjualan, atau informasi lain di bidang teknologi dan/atau
bisnis yang memiliki nilai ekonomi dan tidak diketahui oleh masyarakat umum.
Rahasia dagang mendapat perlindungan apabila informasi itu:
Bersifat rahasia hanya diketahui oleh pihak tertentu bukan secara umum oleh
masyarakat,
Memiliki nilai ekonomi apabila dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan atau
usaha yg bersifat komersial atau dapat meningkatkan keuntungan ekonomi,
Dijaga kerahasiaannya apabila pemilik atau para pihak yang menguasainya telah
melakukan langkah-langkah yang layak dan patut.
Pemilik rahasia dagang dapat memberikan lisensi bagi pihak lain. Yang dimaksud
dengan lisensi adalah izin yang diberikan kepada pihak lain melalui suatu
perjanjian berdasarkan pada pemberian hak (bukan pengalihan hak) untuk
menikmati manfaat ekonomi dari suatu rahasia dagang yang diberikan
perlindungan pada jangka waktu tertentu dan syarat tertentu.
Tidak dianggap sebagai pelanggaran rahasia dagang apabila:
Mengungkap untuk kepentingan hankam, kesehatan, atau keselamatan
masyarakat,
Rekayasa ulang atas produk yang dihasilkan oleh penggunaan rahasia dagan
milik orang lain yang dilakukan semata-mata untuk kepentingan pengembangan
lebih lanjut produk yang bersangkutan.
Rahasia Dagang di Indonesia diatur dalam UU No 30 tahun 2000 tentang Rahasia
Dagang. Perlindungan rahasia dagang berlangsung otomatis dan masa
perlindungan tanpa batas.
f. Hak Indikasi
Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu
barang, yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor
manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan ciri dan kualitas
tertentu pada barang yang dihasilkan.
Indikasi asal adalah suatu tanda yang memenuhi ketentuan tanda indikasi geografis
yang tidak didaftarkan atau semata

Tugas Kelompok:
Buatlah kelompok terdiri dari 4 orang. Kemudian buatlah makalah mengenai fungsi hak
cipta dalam kegiatan berwirasaha! Ketiklah dalam selembar folio. Setelah itu, masing-
masing kelompok mempresentasikan di depan kelas.

Latihan 3.1
1. Sebutkan syarat-syarat dalam mendaftrakan hak cipta
2. Sejak kapan seseorang mendapatkan perlindungan hak cipta atas karyanya?
3. Sebutkan 3 karya yang tidak dilindungi oleh pemerintah!
4. Apa dasar hokum hak cipta di Indonesia?
5. Apa yang dimaksud dengan hak paten

B. Membangun Merek Dagang

Merek adalah nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi dari itu semua yang
dapat digunakan untuk mengenali produk dan layanan dari penjual dan untuk membedakan
produk atau layanan tersebut dari yang lain. Secara langsung ataupun tidak, merek akan

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 9


mewakili citra keseluruhan dari bisnis kita, implikasi dari hal ini maka merek sangat penting
untuk dibangun. 
Merek yang baik adalah merek yang bisa menempatkan dirinya sesuai dengan target
pasar memberikan kualitas produk dan layanan yang berkualitas serta menggunakan media
komunikasi yang tepat secara terencana. Berikut ini adalah 9 cara praktis untuk membangun
merek dagang Anda:
 
1. Lakukan Inovasi
Merek yang baik adalah merek yang selalu melakukan inovasi terhadap produknya.
Inovasi harus dilakukan oleh UKM jika mereknya ingin bertahan lama. Inovasi bisa
dilakukan misalnya dengan cara membuat produk baru, varian baru ataupun
menciptakan paket baru. 

2. Buat Diferensiasi dan Jadilah Ahli


Untuk membangun merek yang kuat Anda harus tahu kelebihan dari produk Anda.
Kelebihan ini bisa menjadi diferensiasi produk Anda atas produk lainnya dipasaran.
Bukan asal beda, namun perbedaannya harus memiliki nilai tersendiri bagi pelanggan.
Lalu merek Anda juga harus bisa menjadi ahli atas produk yang dijual.  

3. Social Media 
Salah satu media yang saat ini banyak diperbincangkan adalah social media. Banyak
kalangan pebisnis pemula yang sukses menggunakan social media untuk melakukan
kampanye marketing. Penggunaan social media marketing yang tepat bisa menjadi
alternative channel media yang efektif membangun merek. Hal penting ketika
menjalankan strategi social media marketing adalah fokus pada konten yang
bermanfaat, bangun komunikasi serta konsisten.  

4. Kemasan yang Baik


Merek yang baik akan memperhatikan kemasan produk, karena identitas dari sebuah
produk adalah keseluruhan tampilan kemasan. Maka penting untuk membuat kemasan
yang beridentitas, menarik sesuai dengan target market yang disasar.  

5. Membangun Networking
Cara membangun networking relatif mudah. Anda cukup menghilangkan rasa malu-malu
untuk berkenalan dengan orang lain dan janganlah malu untuk berinteraksi dengan
orang lain. Jangan selalu jualan, jadilah teman saat membangun networking. Dalam
networking pada dasarnya kita membawa nama merek kita, melalui networking kita
berharap nama merek kita bisa diperkenalkan ke calon klien atau calon pembeli.

6. Membuat Blog dan Website


Buatlah website yang baik untuk meningkatkan citra dari merek Anda. Ketika membuat
blog atau website gunakanlah domain berbayar (.com, .net dll). Kemudian berikan
informasi yang jelas, tempatkan kolom testimoni, dan maksimalkan SEOnya. Hal yang
tak kalah penting ketika membuat website atau blog adalah jangan lupa untuk
memberikan artikel-artikel yang bermanfaat.  

7. Membuat Buku
Saat ini banyak pemilik merek mengkomunikasikan merek dengan membuat sebuah
buku. Dengan membuat buku, Anda bisa menciptakan citra merek yang spesifik, berbagi
cerita, manfaat dan juga bisa memberikan informasi tentang produk Anda.  

8. Membuat Event/Seminar
Seminar adalah salah satu cara yang efektif untuk mengedukasi tentang manfaat produk
ke calon konsumen. Dengan membuat event/seminar, selain berbagi informasi dan
manfaat, merek juga bisa berinteraksi lebih dekat dengan konsumen. Merek bisa
memberikan manfaat emosional yang membuat konsumen menjadi lebih loyal.

9. Pendekatan ke Komunitas
Strategi lain yang bisa digunakan oleh pelaku UKM untuk membangun merek adalah
melakukan pendekatan ke komunitas. Strategi ini cukup efektif untuk membangun merek
untuk calon konsumen khususnya target market. Misalnya jika kita menjual pakaian
muslim (hijab) kita bisa terlibat atau mendukung aktivitas komunitas hijab. 
Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 10
Tugas Individu :
Bayangkan kamu meiliki sebuah mall. Setiap Mall harus memiliki logo yang bisa didaftarkan
sebagai Hak paten. Gambarkan logo Mall yang kamu impikan .

UJI KOMPETENSI 3
A. Pilihlah Jawaban yang paling benar!
1. Berikut ini tidak termasuk dalam hak atas kekayaan intelektual adalah….
a. Hak cipta d. Rahasia dagang
b. Hak paten e. Desain industri
c. Hak dagang
2. Didik adalah seorang yang menjiplak logo milik perusahaan A. Apa yang dilakukan Didik
adalah….
a. Plagiarisme d. Kejelian
b. Kreativitas e. Peluang
c. Kemampuan
3. Undang-undang di Indonesia yang memuat tentang HAKI adalah….
a. UU nomor 19 tahun 2002 d. UU nomor 19 tahun 2005
b. UU nomor 19 tahun 2003 e. UU nomor 19 tahun 2006
c. UU nomor 19 tahun 2004
4. Lihatlah daftar berikut;
(1) Lagu
(2) Ceramah
(3) Patung
(4) Karya Foto
(5) Ide yang masih abstrak
Dari daftar diaatas, manakah karya yang tidak dilindungi oleh HAKI?
a. 1,2,3 d.3, 1
b. 2,3,4 e. 4
c. 5
5. Berikut bukan syarat dalam mendaftarkan hak cipta….
a. Mengisi formulir pendaftaran ciptaan rangkap dua
b. Surat permohonan pendaftaran ciptaan mencantumkan: nama, kewarganegaraan
c. Uraian ciptaan rangkap dua
d. Melampirkan bukti kewarganegaraan pencipta dan pemegang hak cipta berupa fotokopi
KTP
e. Menuntut di pengadilan
6. Dibawah ini merupakan kewajiban pemilik hak paten adalah….
a. Mereka yang mempunyai hak paten harus membayar semua biaya pemeliharaan paten
yang biasa disebut biaya tahunan
b. Dapat memiliki hak eksklusif dalam melaksanakan paten yang dimilikinya sehingga
orang lain dilarang melaksanakan tanpa persetujuannya
c. Pemegang hak paten dapat memberikan lisensi kepada orang lain berdasarkan
perjanjian yang terdapat dalam surat perjanjian lisensi
d. Pemegang hak paten berhak untuk melakulan tuntutan kepada orang yang dengan
sengaja dan tanpa hak melanggar hak pemegang paten dengan dasar melakukan suatu
tindakan yang telah dijelaskan
e. Pemegang hak paten dapat meminta ganti rugi kepada siapapun yang dengan sengaja
melanggar dan tanpa hak melakukan perbuatan menggunakan hak patennnya
7. Istilah dalam hak paten yang merupakan ide atau gagasan yang dituangkan ke dalam suatu
kegiatan pemecahan masalah yamh spesifik dibidang teknologi, dapat berupa produk atau
proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau proses disebut….
a. Inventor d. Kreatifitas
b. Invensi e. Inventory
c. Hak cipta
Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 11
8. Pelajari daftar berikut ini:
(1) Bersifat baru
(2) Bersifat lama
(3) Mengandung langkah inventif
(4) Dapat diterapkan dalam skala industry
(5) Bersifat permanen
Dari daftar diatas yang merupakan syarat penemuan agar bisa mendapatkan hak paten
berdasarkan paal 2 ayat 1 UU No. 14 tahun 2001 tentang paten adalah….
a. 1,2,3,4 d. 3,4,5
b. 2,3,4,5 e. 1,3,5
c. 1,3,4
9. Merek yang bertujuan untuk memunculkan gambaran dari produk atau jasa ketika lokasi
tersebut disebutkan oleh seseorang adalah….
a. Merek regional d. Merek perusahaan
b. Merek produk e. Merek budaya
c. Merek pribadi
10. Dibawah ini bukan cara membangun merek yang baik adalah….
a. Melakukan inovasi terhadap produk
b. Mengetahui kelebuhan produk sendiri
c. Membangun Networking
d. Membuat Blog dan Website
e. Memakai merek lain yang sudah terkenal

B. Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan benar!


1. Jelaskan apa yang
2. Jelaskan mengenai prinsip-prinsip yang terdapat dalam hak kekayaan intelektual !
3. Jelskan tujuan penerapan HAKI !!
4. Apa manfaat HAKI ? (6 saja)
5. Jelaskan macam-macam haki!
6. Bagaimana sejarah hak cipta?
7. Sebutkan dasar hukum dari :
a. Hak cipta
b. Hak Paten
c. Hak Merek
d. Hak rahasia dagang
8. Berikan contoh !
a. Kasus pelanggaran hak cipta
b. Kasus pelanggaran hak merek
c. Kasus pelanggaran hak paten
d. Kasus pelanggaran rahasia dagang
9. Hal-hal apa saja yang tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta ??
10. Apa pentingnya HAKI dalam Dunia usaha ?

BAB IV AB
Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 12
PROTOTIPE DAN KEMASAN PRODUK
Tujuan Kegiatan Pembelajaran :
Setelah mempelajari Modul ini diharapkan siswa mampu :
Mengetahui Pengertian dan konsep tentang prototype dan kemasan produk
Mengetahui Cara pembuatan desain dan kemasan produk

A. Konsep Prototipe

1. Pengertian Prototipe Produk

Fenomena dewasa ini banyak manajer menjalankan Total Quality


Management (TQM) sebagai prioritas untuk peningkatan dan pengendalian
kualitas produk. Karena kualitas suatu produk berhubungan erat dengan
kepuasan pelanggan (customer satisfaction) serta keuntungan industri. Dengan
kualitas yang lebih tinggi akan menghasilkan kepuasan pelanggan yang lebih
tinggi, sekaligus mendukung harga yang lebih tinggi dan sering juga biaya lebih
rendah.

Perhatian terhadap kualitas yang terbaik adalah bukan pada produk akhir.
Hal ini penting agar produk akhir yang dihasilkan adalah produk yang bebas
cacat dan tidak ada lagi pemborosan karena produk tersebut dibuang atau
dikerjakan ulang. Maka sebaiknya perhatian terhadap kualitas harus dimulai pada
saat awal pembangunan produk. Tahapan yang sangat penting dalam
perencanaan awal pembuatan produk adalah pembuatan prototipe produk.

Prototipe produk (purwa–rupa produk) adalah bentuk dasar dari sebuah


produk merupakan tahapan yang sangat penting dalam rencana pembuatan
produk karena menyangkut keunggulan produk yang akan menentukan
kemajuan suatu usaha di masa mendatang. Dikatakan sebagai tahapan yang
sangat penting karena prototipe dibuat untuk diserahkan pada pelanggan (lead–
user) agar pelanggan dapat mencoba kinerja prototipe tersebut. Selanjutnya jika
pelanggan memiliki komplain ataupun masukan mengenai protipe tersebut maka
industri mendokumentasikannya untuk proses perbaikan prototipe tersebut.
Sehingga menciptakan suatu sistem inovasi produk yang dibangun bersama-
sama antara industri dan pelanggan sebagai upaya pemenuhan kepuasan
pelanggan (customers).

Sebagai bentuk dasar produk, prototipe memiliki bagian yang ukuran dan
bahan sama seperti jenis produk yang akan dibuat tetapi tidak harus difabrikasi
dengan proses sebenarnya ditujukan untuk pengetesan untuk menentukan
apakah produk bekerja sesuai desain yang diinginkan dan apakah produk
memuaskan kebutuhan pelanggan. Prototipe seperti ini disebut alpha prototype
ada juga yang disebut beta prototype yang dibuat dengan bagian yang disuplai
oleh proses produksi sebenarnya, tetapi tidak rakit dengan proses akhir ditujukan
untuk menjawab pertanyaan akan performance dan ketahanan uji untuk
menemukan perubahan yang perlu pada produk final.

2. Kategori dalam Prototipe

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 13


Kata prototype dan model sering digunakan secara bersamaan, karena bias
dikatakan bahwa prototype merupakan model suatu produk. Oleh sebab itu,
dengan mengetahui penggolongan menurut fungsinya akan sangat membantu
kita dalam membuat sebuah prototype sebuah produk. Berikut ini merupakan
kategorisasi prototype menurut fungsinya.

a) Protipe sebagai pembuktian sebuah teori

Prototipe berfungsi sebagai pembuktian sebuah teori. Artinya, prototype jenis


ini berfungsi menguji suatu desain atau teori

b) Prototipe bentuk

Prototipe bentuk dibuat dengan maksud untuk memberikan informasi


mengenai tampilan sebuah produk. Biasanya prototype jenis ini dibuat
menggunakan tangan atau mesin, sehingga biayanya lebih murah. Prototipe
bentuk hanya digunakan untuk memberikan umpan balik bagi produsen
mengenai bentuk umum suatu barang.

c) Prototipe visual

Prototipe visual merupakan prototype yang dibuat sesuai dengan tampilan,


nuansa, material dan dimensi produk asli. Protipe jenis ini tidak dimaksudkan
untuk penggunaan sebearnya, hanya digunakan untuk uji akhir suatu produk.
Prototipe visual sering digunakan sebagai model palsu (dummy) di pameran.
Meskipun demikian, ulasan lengkap tentang produk yang bersangkuta
disertakan dalam prototype visual.

d) Prototipe Fungsional

Prototipe Fungsional memiliki komponen yang hamper mirip dengan


komponen sebenarnya, tidak seperti prototype visual dan prototype bentuk.
Saking miripnya, komponen dalam prototype fungsional dapat digunakan
untuk menguji suatu produk dalam penggunaan sebenarnya

3. Keuntungan dan Manfaat Prototipe


a) Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh
metode ‘spesifikasi tulisan’.
b) User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk
prototipe.
c) Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena
fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
d) User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan
melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar
mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user
terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung
analisis selama proyek berlangsung.

4. Tahapan yang diperlukan dalam membuat suatu prototype


Agar kita dapat mengetahui hal-hal penting yang perlu dilakukan dalam pembuatan prototype tersebut.
Berikut ini adalah tahapan dalam pembuatan suatu prototype:

1) Pengumpulan kebutuhan.

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 14


Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak,
mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2) Membangun prototyping.

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3) Evaluasi protoptyping.

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan
keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi
dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3

4) Mengkodekan system.

Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang
sesuai

5) Menguji system.

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum
digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan
lain-lain

6) Evaluasi Sistem.

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Juka
ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7) Menggunakan system.

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

5. Teknik-Teknik untuk membuat prototipe

 Berikut ini adalah teknik-teknik yang digunakan:

 STORYBOARD.

adalah bentuk prototype yang paling sederhana berupa gambaran secara grafis dari tampilan sistem
yang akan dibangun tanpa fungsi dari sistem.

 SIMULASI FUNGSI TERBATAS.

fungsi sistem disertakan pada prototype tidak sekadar gambar tampilannya saja.

 HIGH-LEVEL PROGRAMING SUPPORT.

HyperTalk adalah contoh dari special-purpose high-level programming language yang memudahkan
desainer membuat fitur tertentu dari sebuah sistem interaktif.

6. Kelebihan dan kelemahan prototipe

Kelebihan:

1) Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan


2) Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
3) Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
4) Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 15


5) Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.

Kelemahan:

1) Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum
mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan
pemeliharaan untuk jangka waktu lama.
2) Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan
bahasa pemrograman yang sederhana untuk membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa
memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3) Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik
perancangan yang baik.

CONTOH PENGGUNAAN PROTOTYPE


Contoh Paper Prototyping

Contoh STORYBOARD

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 16


B. Menyajikan Desain Prototipe Kemasan Produk

Apa yang dimaksud desain ? Desain merupakan seluruh proses pemikiran dan perasaan
yang akan menciptakan sesuatu dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan
estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia. Desain adalah konsep pemecahan masalah
ripa, warna, bahan, teknik, biaya, kegunaan dan pemakaian yang diungkapkan dalam
gambar dan bentuk.

1. Penyajian desain kemasan

Pengemasan (Packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan


pembuatan wadah suatu produk. Kemasan yang dibuat sedemikian rupa dapat
menambah daya tarik, sehingga menaikkan nilai jual produk tersebut. Untuk itu ada hal-
hal yang perlu diperhatikan pada penyajian desain sebuah kemasan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian desain kemasan, antara lain sebagai
berikut:

a. Mampu melindungi produk dari benturan dan cuaca


b. Memberikan kemudahan saat membawanya
c. Memilii daya tarik bagi calon pembeli
d. Menampilkan produk yang siap jual
e. Informatif dan komunikatif
f. Bermanfaat dalam pemakaian ulang

2. Tahap desain kemasan

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat sebuah desain kemasan, anatar lain
sebagai berikut:

a. Melakukan surve terlebuh dahulu, terutama untuk mengenal konsep desain


competitor, dan seberapa pengaruh desain competitor terhadap penjualan produk.
Bias juga dengan membuat panelis dan polling untuk mengetahui seberapa kuat
kompetisi anatar konsep desain produk kita dengan dengan kompetitor.
b. Membuat konsep desain kemasan menjadi beberapa alternative.
c. Membuat desain kemaan yang unik, memiliki ciri khas, dan menarik.
d. Desain kemasan harus disesuaikan dengan isi
e. Desain kemasan harus disesuaikan dengan karakter konsumen.

Berikut tahap-tahap dalam desain kemasan produk:


Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 17
a. Fase 0: perencanaan produk, sering di rujuk sebagai “zero fase” karena kegiatan ini
mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk
actual.
b. Fase 1: pengembangan konsep, pada fase ini kebutuhan pasar diidentifikasi,
alternative konsep-konsep produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih
konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.
c. Fase 2: perancangan tingkat system, fase ini mencakup definisi arsitektur produk dan
uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen
d. Fase 3: perancangan detail, mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan
toleransi-toleransi dari seluruh komponen
e. Fase 4: pengujian dan perbaikan, melibatkankonstruksi dan evakuasi dari
bermacam-macamversi produksi awal produk
f. Fase 5: produksi awal, pada fase ini produk dibuat dengan menggunakan system
yang sesungguhnya.

UJI KOMPETENSI BAB IV


Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 18
1. Prototipe yang dibuat dengan maksud untuk memberikan informasi mengenai tampilan
sebuah produk adalah….
a. Prototipe sebagai pembuktian teori
b. Prototipe bentuk
c. Prototipe visual
d. Prototipe fungsional
e. Prototipe cepat
2. Biaya prototipe yang lebih besar daripada produk akhir dikarenakan oleh….
a. Inefisiensi bahan d. kemalasan para produsen
b. Percobaan e. Tidak mendatangkan keuntugan
c. Serangkaian tes
3. Prototipe biasanya digunakan sebagai….
a. Alat uji d. Alat produksi
b. Alat penjualan e. Alat distribusi
c. Alat marketing
4. Tujuan prototipe kertas adalah….
a. Untuk menguji
b. Untuk mengkomunikasikan desain yang dikembangkan
c. Membuat orang lain serius dengan bisnis kita
d. Untuk mendapatkan informasi pada desain awal produk
e. Menguji kualitas jenis bahan
5. Prototipe yang dapat menjadi alat untuk menguji dan mengkomunikasikan desain yang
sedang dikembangkan adalah….
a. Prototipe cepat d. Prototipe bentuk
b. Prototipe kertas e. Prototipe visual
c. Prototipe fungsional
6. Salah satu alasan utama dalam melakukan pengemasan adalah….
a. Produk yang dikemas lebih awet
b. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas tinggi
c. Kemasan memenuhi syarat keamanan dan kemanfaatan
d. Kemasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi suatu citra tertentu
e. Agar dapat dikemas menjadi produk utuh
7. Tujuan pengemaan adalah….
a. Produk yang dikemas lebih menarik
b. Sebagai pembeda produk
c. Kemasanmerupakan cara untuk meningkatkan laba perusahaan
d. Kemasan harus menarik konsumen
e. Isi kemasan harus dapat memberikan informasi dan daya tarik tentang barang yang
dikemas
8. Nama brand yang dicetak dalam kemasan dapat menunjukkan….
a. Citra produsen dan kualitas produk tertentu
b. Kuantitas dari suatu produk
c. Sebagai ajang menunjukkan kemampuan perusahaan
d. Kekuatan suatu produk
e. Selera konsumen

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 19


9. Hal – hal yang tidak harus diperhatikan dalam membuat sebuah desain kemasan adalah…
a. Karakter konsumen
b. Membuat konsep desain kemasan menjadi beberapa alternative
c. Desain kemasan tidak perlu disesuaikan dengan isi produk
d. Membuat desain kemasan yang unik
e. Melakukan survey terlebih dahulu
10. Fase ke 4 dalam tahap-tahap pembuatan desain kemasan produk adalah….
a. Perencanaan produk d. Pengembangan konsep
b. Perancangan detai e. Pengujian dan perbaikan
c. Produksi awal

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 20


DAFTAR PUSTAKA

Djaali.2014.Psikologi Pendidikan.Jakarta: Rhineka Cipta

Dody Kusmana. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK Kelas XI. Jakarta:
Yudistira

H. Ating Tedjasutesna, MBA, 2004, Kewirausahaan SMK, Bandung, Armico

http:/bina – usaha – mandiri.com/node/101 (30 November 2013)

Muhammad Anwar.2014.Pengantar Kewirausahaan, Teori dan Aplikasi.Jakarta:Prenada

Susanto, A.B. 2009. Leadpreneurship Pendekatan Stategic Manajemen Dalam


Kewiraushaan. Jakarta: Erlangga.

Bahan Ajar Prakarya dan Kewirausahaan Kelas XI| 21

Anda mungkin juga menyukai