Laurensius Aspik Kapita Selekta-Dikonversi
Laurensius Aspik Kapita Selekta-Dikonversi
MAKALAH
Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar Selama COVID-19
khususnya di SDK Rangang
DI SUSUN OLEH:
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas rahmat yang diberikan Allah Yang Maha Kuasa,sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa
Sekolah Dasar Selama COVID-19 khususnya di SDK Rangang” selesai dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kapita Selekta. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang Dampak Pembelajaran Daring Bagi Siswa Sekolah Dasar
Selama COVID-19 Khususnya Di SDK Rangang bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Jusmawati, S.Pd.,M.Pd selaku Dosen Mata
Kuliah Kapita Selekta.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah
ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini dimasa yang akan datang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................iii
A. Latar Belakang…………………………………………………..…..……….…...iii
B. Rumusan Masalah …………………………………………….….……..…….….1
C. Tujuan……………………………………………………….……..………...…….1
A. Kesimpulan
B. Saran
Di negara kita (Indonesia) bahkan seluruh dunia sedang dihebohkan dengan adanya virus
corona/corona virus (Covid-19).Corona virus ini menyebar di Indonesia pada awal tahun 2020 dan
pertama kali ditemukan atau pertama kali muncul di kota Wuhan,China pada akhir Desember
tahun lalu (2019).Hal ini menyebabkan beberapa negara bahkan mungkin di semua negara
menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lock down dalam rangka mencegah penyebaran
virus corona tersebut. di Indonesia sendiri memberlakukan sistem PSBB, PSBB itu sendiri adalah
singkatan dari “Pembatasan Sosial Berskala Besar”. Hal ini diberlakukan agar semua masyarakat
Indonesia dapat mengurangi keterlibatan antar satu dengan yang lain dan juga bisa menjaga
jarak(Agustino, 2020; Ahidin, 2020; Misno, 2020).Dengan munculnya corona virus ini menjadi
kendala bagi semua kalangan di dunia dan ini juga merupakan ancaman bagi kesehatan manusia.
Dalam dunia pendidikan,hal ini juga sangat juga berdampak yang sangat luar biasa. Dampak
Covid-19 terhadap dunia pendidikan sangat besar dan dirasakan oleh berbagai pihak, terutama para
guru,kepala sekolah, peserta didik dan juga orang tua. Akibat pandemi yang tinggi, universitas dan
perguruan tinggi seluruh dunia ditutup(Fredy et al.,2020) juga berlaku sampai tingkatsekolah
dasar.Dengan dilakukannya penutupansekolah, maka pemerintah mengambil langkah agar proses
pembelajaran tidak tertinggal dan peserta didik tetap menerima hak untuk mendapatkan ilmu.
Maka dari itu keputusan pemerintah selanjutnya yaitu proses pembelajaran berlangsung, akan
tetapi tidak dengan tatap muka, melainkan pembelajaran secara online.Dengan adanya peraturan
ini, guru harus bisa melakukan proses pembelajaran dengan efektif secara online di rumah saja.
Pada dasarnya guru itu dituntut untuk mampu melakukan pembelajaran dengan
daring,kemampuan guru dalam teknologi informasi sangat dibutuhkan (Nugraha et al.,
2020).Mengenai permasalahan guru, Covid-19 juga sangat berdampak pada peserta
didik,pelajaran yang biasanya dilakukan di dalam kelas dengan suasana banyak teman, sekarang
harus berbanding terbalik dengan kondisi yang mengharuskan peserta didik belajar di rumah saja.
Apalagi dengan melihat kemampuan yang dimiliki peserta didik berbeda, serta daya serap masing-
masing peserta didik pastinya juga sangat berbeda. Hal ini secara otomatis akan berdampak pada
prestasi dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran.Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan
pemerintah 18 Maret 2020 segala kegiatan didalam dan diluar ruangan di semua sector sementara
waktu ditunda demi mengurangi penyebaran corona, terutama pada bidang pendidikan. Pada
tanggal 24 Maret 2020Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia mengeluarkan Surat Edaran
Nomor4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan KebijakanPendidikan Dalam Masa Darurat
PenyebaranCovid dimana dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa proses belajar
dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh, hal ini
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa. Belajar di rumah
dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi Covid-
19(Halijah, 2020).Proses pembelajaran yang biasanya dilaksanakan di sekolah dengan tatap muka
langsung dengan bapak/ibu guru dan teman-teman tidak dapat dilakukan pada masa pandemi ini.
Para siswa diharuskan belajar dari rumah (BDR), untuk itu guru juga diharuskan menyiapkan
perangkat pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar dari rumah. Kondisi ini
membuat guru harus mengubah strategi belajar mengajarnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apan dampak pembelajaran daring bagi siswa sekolah dasar
Selama COVID-19 khususnya di SDK Rangang
2. Apa saja kendala pelajar di daerah terpencil selama pembelajaran daring khususnya di SDK
Rangang.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dampak pembelajaran daring bagi siswa sekolah dasar selama COVID-19
khususnya di SDK Rangang
2. Untuk mengetahui kendala pelajar di daerah terpencil selama pembelajaran daring khususnya
di SDK Rangang
BAB II
PEMBAHASAN
Banyak pengajar yang mengeluhkan partisipasi siswa dan mahasiswa ketika pembelajaran
daring berlangsung. Pengajar kesulitan memastikan apakah siswa dan mahasiswanya mengikuti
pembelajaran dengan serius. Karena sering terjadi, dalam pembelajaran daring, ada siswa atau
mahasiswa yang sengaja memasang video yang sudah direkam, agar seolah-olah mengikuti
proses pembelajarann, namun ternyata mereka melakukan hal lain.
Dalam proses evaluasi pun banyak kesulitan yang dihadapi. Apabila biasanya tes atau
ujian, guru atau dosen bisa melakukan pengawasan langsung, sehingga siswa atau mahasiswa
bisa dididik untuk jujur dalam mengerjakan soal, sekarang keadaannya berubah, tak ada yang
bisa mengawasi dan memastikan apakah soal-soal yang diberikan, dikerjakan sendiri atau tidak
? ataukah sembari mencari jawaban dari internet kemudian tinggal “copy-paste” jawaban ?
Pembelajaran olahraga, dan praktikum di laboratorium, juga terbengkalai. Padahal materi
pelajaran tersebut mendidik siswa dan mahasiswa untuk memiliki karakter positif seperti, teliti,
tekun, jujur, hati-hati, tidak mudah menyerah dan menghargai proses. Yang dikhawatirkan jika
pandemi ini berlangsung lama, dan pembelajaran daring dilakukan selama setahun penuh atau
mungkin lebih, generasi muda bangsa ini akan terbiasa dengan berbagai kemudahan-
kemudahan yang tak mendidik dan mendewasakan. Mereka bisa jadi akan kehilangan setahun
penuh dengan pendidikan karakter yang nilainya sangat berharga sebagai bekal menjalani
kehidupan.
Bangsa ini tidak lagi menghadapi ancaman kekurangan orang-orang pintar di era internet
seperti sekarang ini. Akses informasi tanpa batas memudahkan setiap orang untuk belajar
apapun. Namun pembelajaran berbeda dengan pendidikan, apalagi pendidikan karakter. Bangsa
ini butuh generasi muda yang karakter positifnya terbentuk, dan itu hanya bisa diraih dengan
pendidikan karakter yang mengedepankan keteladanan para pengajar, yang harus disaksikan
dan ditiru langsung oleh para siswa dan mahasiswa. Oleh karena itu, sudah saatnya Pemerintah
dan segenap elemen pendidikan di Indonesia memikirkan bagaimana cara mengganti
pendidikan karakter yang selama masa pandemi ini terpaksa harus terabaikan. Jangan sampai
hilangnya nilai-nilai pendidikan karakter juga menjadi bagian dari “new normal”. Sehingga
nantinya kita tak lagi merasa aneh melihat generasi muda yang kehilangan karakter-karakter
positif karena pendidikan kita akhirnya didominasi pembelajaran daring yang hanya
mengedepankan transfer pengetahuan tanpa penanaman nilai-nilai akhlak yang mulia. Itulah
yang sangat diperlukan bangsa ini untuk memperbaiki keadaannya sendiri yang sedang dilanda
banyak masalah seperti sekarang ini.
Proses pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik terbaik sebagai upaya
peningkatan pengetahuan dan skill dalam belajar. Selain itu banyak siswa menganggap
bahwa sekolah adalah kegiatan yang sangat menyenangkan, mereka bisa berinteraksi satu
dengan yang lainnya. Sekolah dapat meningkatkan keterampilan sosial.Sekolah secara
keseluruhan adalah media interaksi antar siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan
integensi, skill dan rasa kasih sayang di antara mereka. Tetapi sekarang kegiatan di sekolah
berhenti dengan tiba-tiba karena adanya atau munculnya Covid-19.Kesamaan kondisi
Indonesia saat ini dengan negara-negara lain di belahan dunia harus segera diatasi dengan
seksama.KementrianPendidikan dibawah kepemimpinan Mentri Nadiem
Makarim,mendengungkan semangat peningkatan produktifitas bagi siswa untuk
mengangkat peluang kerja ketika menjadi lulusan sebuah sekolah. Namun dengan hadirnya
wabah Covid-19 yang sangat mendadak, maka dunia pendidikan di Indonesia perlu
mengikuti alur yang sekiranya dapat membantu kondi sisekolah dalam keadaan darurat.
Sekolah-sekolah juga perlu memaksakan diri menggunakan media daring, agar proses
pembelajaran daring atau pembelajaran jarak jauh ini dapat berlangsung dengan baik.Namun
penggunaan teknologi bukan berarti tidak ada masalah, banyak kendala-kendala atau masalah-
masalah yang menghambat terlaksananya efektifitas pembelajaran dengan metode
daring,diantaranya adalah:
1. Keterbatasan Penguasaan Teknologi Informasi oleh Guru dan Siswa
Keterbatasan penugasan teknologiinformasi yang terjadi yaitu, dilihat darikondisi
guru di Indonesia tidak seluruhnya mampu memahami penggunaan teknologi (Andriani,
2015). Hal ini juga dapat dilihat dari guru-guru yang lahir tahun 1980-an. Kendala teknologi
informasi membatasi mereka dalam menggunakan media daring,begitu juga dengan siswa
yang kondisinya mungkin hampir sama dengan para guru-guru yang dimaksud dengan
pemahaman penggunaan teknologi.Senada dengan penelitian Dewi (2020) bahwa beberapa
guru senior belum sepenuhnya mampu menggunakan perangkat atau fasilitas untuk
penunjang kegiatan pembelajaran online dan perlu pendampingan dan pelatihan terlebih
dahulu. Jadi, dukungan dan kerja sama orang tua demi keberhasilan pembelajaran sangat
dibutuhkan.Komunikasi guru dan sekolah dengan orangtua harus terjalin dengan lancar.
2. Kerugian Siswa pada Proses Penilaian
Adapun kerugian siswa pada prosespenilaian yaitu, ada kerugian yang
mendasar bagi para murid ketika terjadi penutupan pada sekolah. Banyak juga kegiatan ujian
sekolah maupun ujian negara yang mestinya dapat dilakukan oleh para murid pada kondisi
normal, sekarang dengan mendadak karena dampak Covid-19, maka ujian tersebut
dibatalkan ataupun ditunda. Penilaian internal bagi sekolah mungkin dianggap kurang, akan
tetapi bagi keluarga murid informasi penilaian murid itu sangatlah penting. Ada yang
menganggap hilangnya informasi penilaian murid juga sangat berarti bagi keberlangsungan
masa depan murid.Misalkan saja target-target skill maupun keahlian tertentu yang mestinya
tahun ini mendapatkan penilaian, sehingga berdampak untuk tahun yang akan
datang.Dampak ini juga sudah terjadi terhadap orang tua yaitu mengenai kendala yang
dihadapi para orang tua adalah adanya penambahan biaya untuk pembelian kuota internet
juga bertambah, pada teknologi online memerlukan koneksi jaringan keinternet dan kuota,
oleh karena itu tingkatpenggunaan kuota internet akan semakin bertambah dan akan
menambah beban pengeluaran orang tua. Hal ini sependapat dengan Syaharudin
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari berbagai argument diatas tentang kendala yang dihadapi guru
mengajar daring pada masa pandemi Covid-19 di SDK Rangang , maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran daring di lakukan dengan menggunakan media aplikasi
WhatsApp dan Dari Rumah Ke Rumah yang digunakan ketika belajar daring di SDK
Rangang. Terdapat kendala guru dalam melakukan pembelajaran daring kepada siswa
diantaranya adalah kurangnya pemahaman siswa ketika melakukan proses belajar daring.
Hal ini dikarenakan siswa kurang paham dengan pembelajaran yang diajarkan oleh guru
karena tidak bertatap muka langsung dan guru sulit untuk memantau perkembangan
belajar siswa. Faktor utama yang lebih penting lagi adalah kurangnya fasilitas yang
dimilki oleh siswa ketika belajar daring karena tidak semua siswa memiliki komputer
ataupun Smartphone sebagai media pembelajaran menggunakan daring. Selain itu faktor
yang lain adalah paket internet yang tidak bisa dijangkau oleh semua siswa.
B. Saran
Terkait dengan berbagai factor yang menjadi kendala dalam pembelajaran daring ,
maka penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran diantaranya: Pertama,
diharapkan kepada guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar mneggunakan
daring agar menjelaskan sejelas-jelasnya kepada siswa karena banyak juga siswa yang
kurang paham dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring. Kedua, diharapkan
kepada orangtua siswa berkoordinasi dengan guru dalam membimbing proses belajar
mengajar siswa selama pembelajaran daring ini. Ketiga, diharapkan kepada pemerintah
daerah untuk menyediakan fasilitas daring seperti wfi,dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:sN5pJLxZH0wJ:www.uniflor.ac.id/e-
journal/index.php/JPM/article/download/732/752/1674+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://mahasiswaindonesia.id/kendala-pelajar-di-daerah-terpencil-selama-pembelajaran-daring/
http://unissula.ac.id/c24-berita-unissula/dampak-pembelajaran-daring-di-masa-pandemi-bagi-
pendidikan-karakter/
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:gza9Y3X0GM8J:https://repository.ar-
raniry.ac.id/id/eprint/14083/1/Jurnal_Nindia%2520Taradisa%252C%2520160209063%252C%2
520FTK%252C%2520PGMI%252C%2520082283525253.pdf+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
Jusmawati, J., Satriawati, S., & Sabillah, B. M. (2020). Pengaruh Pembelajaran
Berbasis Daring Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Pgsd Unimerz Pada Mata Kuliah
Pendidikan Matematika. JKPD (Jurnal Kajian Pendidikan Dasar), 5(2), 106-111.
Jusmawati, E. F. H. (2019). Manejemen Kelas, Banten: CV. AA. Rizky.