Anda di halaman 1dari 10

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KENDARI

SOAL DAN JAWABAWAN UJIAN AHIR SEMESTER TAHUN AKADEMI


2021/2022

Mata Kuliah : PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Semester : I PAI
Desen : H. Moh. Yahya Obaid

NAMA MHS: LILLAH NUR AQIYLAH


NIM : 2021010101267

1. Deskripsikan sejarah lahirnya Pancasila sehingga disepakati sebagai azas


berbangsa dan bernegara, Ideologi Negara dan falsafah bangsa, serta
bagimana bentuk aplikasinya menjadikan sila-sila dari pancasila sebagai
moralitas hidup dalam berbangsa dan bernegara.
Jawaban :
A. Sejarah lahirnya Pancasila sehingga disepakati sebagai azas berbangsa dan
bernegara, ditandai dengan judul pidato yang disampaikan oleh Soekarno
dalam sidang Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa Indonesia: “Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan”) pada tanggal 1 Juni 1945. Dalam pidato
inilah konsep dan rumusan awal “Pancasila” pertama kali dikemukakan oleh
Soekarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Pidato ini pada awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa
judul dan baru mendapat sebutan “Lahirnya Pancasila” oleh mantan Ketua
BPUPK Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang
berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPK tersebut.
Menjelang kekalahan Tentara Kekaisaran Jepang di akhir Perang Pasifik,
tentara pendudukan Jepang di Indonesia berusaha menarik dukungan
rakyat Indonesia dengan membentuk Dokuritsu Junbi Cosakai (bahasa
Indonesia: “Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan” atau BPUPK,
yang kemudian menjadi BPUPKI, dengan tambahan “Indonesia”).
Badan ini mengadakan sidangnya yang pertama dari tanggal 29 Mei (yang
nantinya selesai tanggal 1 Juni 1945). Rapat dibuka pada tanggal 28 Mei
1945 dan pembahasan dimulai keesokan harinya 29 Mei 1945 dengan tema
dasar negara. Rapat pertama ini diadakan di gedung Chuo Sangi In di Jalan
Pejambon 6 Jakarta yang kini dikenal dengan sebutan Gedung Pancasila.
Pada zaman Belanda, gedung tersebut merupakan gedung Volksraad
(bahasa Indonesia: “Perwakilan Rakyat”).
Setelah beberapa hari tidak mendapat titik terang, pada tanggal 1 Juni
1945, Bung Karno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasannya
tentang dasar negara Indonesia merdeka, yang dinamakannya “Pancasila”.
Pidato yang tidak dipersiapkan secara tertulis terlebih dahulu itu diterima
secara aklamasi oleh segenap anggota Dokuritsu Junbi Cosakai.
Selanjutnya Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk Panitia Kecil untuk
merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar dengan berpedoman pada
pidato Bung Karno tersebut. Dibentuklah Panitia Sembilan (terdiri dari Ir.
Soekarno, Mohammad Hatta, Mr. AA Maramis, Abikoesno
Tjokrosoejoso,Abdul Kahar Muzakir, Agus Salim, Achmad Soebardjo,
Wahid Hasjim, dan Mohammad Yamin) yang ditugaskan untuk merumuskan
kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasar pidato yang diucapkan
Bung Karno pada tanggal 1 Juni 1945, dan menjadikan dokumen tersebut
sebagai teks untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Setelah melalui proses persidangan dan lobi-lobi akhirnya rumusan
Pancasila hasil penggalian Bung Karno tersebut berhasil dirumuskan untuk
dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, yang disahkan
dan dinyatakan sah sebagai dasar negara Indonesia merdeka pada tanggal
18 Agustus 1945 oleh PPKI.
Dalam kata pengantar atas dibukukannya pidato tersebut, yang untuk
pertama kali terbit pada tahun 1947, mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman
Wedyodiningrat menyebut pidato Ir. Soekarno itu berisi “Lahirnya
Pancasila”.
B. sejarah lahirnya Pancasila sehingga disepakati sebagai Ideologi Negara
dimulai dengan adanya rumusan Pancasila yang disepakati oleh BPUPKI
tertulis dalam Piagam Jakarta yang tertandatangan pada tanggal 22 Juni
1945. Namun dalam rumusan yang tertulis dalam Piagam Jakarta masih
sedikit berbeda dengan Pancasila yang ada sekarang. Perbedaan tersebt
terdapat pada sila pertama. Dimana dalam Piagam Jakarta menyebutkan
sila pertama “ketuhanan dengan mewajibkan menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya”, Sedangkan dalam artian Terminologis atau
secara paduan kata Pancasila memiliki makna sebagai perlengkapan negara
sebagaimana lazimnya sebuah negara merdeka. Dalam ini Pancasila yang
mendampingi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai perlengkapan
negara tertulis sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Rumusan Pancasila yang tercantum dalam aline ke empat UUD 1945 secara
konstitusional sah dan benar serta telah ditandatangani oleh PPKI. Dalam
perkembangan ketatanegaraan rumusan Pancasila juga mengikuti
perkembangan tata negara Indonesia. Sebagai contoh adalah ketika
Indonesia menjadi negara Republik Indonesia Serikat dimaan rumusan
Pancasila seperti dibawah ini:
1. Ketuhanan Yang Maha esa
2. Peri Kemanusiaan
3. Kebangsaan
4. Kerakyatan
5. Keadilan Sosial
Sementara itu dalam UUDS 1950 rumusan Pancasila sama dengan yang ada
pada konstitusi RIS. Dari berbagai versi rumusan Pancasila yang ada yang
sah dan benar adalah yang terdapat UUD 1945 dan telah diperkuat dengan
ketetapan MPR.
C. Sejarah lahirnya Pancasila sehingga disepakati sebagai Falsafah Bangsa
mengandung wawasan dengan hakikat, asal, tujuan, nilai, dan arti dunia
seisinya, khususnya manusia dan kehidupannya, baik secara perorangan
maupun sosial. Falsafah hidup bangsa mencerminkan konsepsi yang
menyeluruh dengan menempatkan harkat dan martabat manusia sebagai
faktor sentral dalam kedudukannya yang fungsional terhadap segala
sesuatu yang ada. Ini berarti bahwa wawasan dan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila secara kultural diinginkan agar tertanam dalam
hati sanubari, watak, kepribadian serta mewarnai kebiasaan, perilaku dan
kegiatan lembaga-lembaga masyarakat. Kelima nilai dasar yang tercakup
dalam Pancasila memberikan makna hidup dan menjadi tuntutan serta
tujuan hidup. Dengan kata lain Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa
Indonesia yang mengikat seluruh warga masyarakat, baik secara
perorangan maupun sebagai kesatuan bangsa.

cita-cita moral bangsa Indonesia merupakan inti semangat bersama dari


berbagai moral yang secara nyata terdapat di Indonesia. Seperti
diketahui, di tanah air kita terdapat berbagai ajaran moral sesuai dengan
adanya berbagai agama dan kepercayaan serta adat istiadat. Setiap moral
itu mempunyai corak sendiri , berbeda satu sama lain, dan hanya berlaku
pada umatnya yang bersangkutan. Namun, dalam moral-moral itu terdapat
unsur bersama yang bersifat umum dan mengatasi segala paham golongan.
Moral Pancasila mampu mengatasi segala golongan dan bersifat nasional.

Moral Pancasila memberikan inspirasi dan menjadi pembimbing dalam


pembuatan undang-undang yang mengatur kehidupan negara, menetapkan
lembaga-lembaga negara dan tugas mereka masing-masing, serta hubungan
kerja sama diantara mereka, hak-hak dan kedudukan warga negara, dan
hubungan warga negara dan negara dalam iklim semangat kemanusiaan.

2. Kemukakakn penjelasan Devinisi Kewarganegaraan, bagaimana hubungan


Agama dan Negara serta mengapa Kewarganegaraan menjadi mata kuliah
wajib disemua jenjang pendidikan?
Jawaban:

Menurut kewarnegaraan adalah menunjukan keanggotaan seseorang dalam


suatu negara. Secara umum kewarganegaraan adalah hal-hal dalam hubungan
wargan dengan negara. Setiap penduduk disuatu negara harus jelas
kewarganegaraannya. Unsur apa saja yang menentukan kewarganegaraan?,
problem apa yang bisa muncul dengan status kewarganegaraan, apa yang
menjadi hak dan kewajiban sebagai warga Negara.

Hubungan agama dengan Negara yakni Manusia sebagai warga negara, adalah
juga makhluk sosial dan makhlk Tuhan. Sebagai makhluk sosial, manusia
mempunyai kebebasan untuk memenuhi dan memanifestasikan kodrat
kemanusiaannya. Namun, sebagai makhluk Tuhan, manusia juga mempunyai
kewajiban untuk mengabdi kepadanya dalam bentuk penyembahan atau ibadah
yang diajarkan oleh agama atau keyakinan yang dianutnya. Hal-hal yang
berkaitan dengan negara adalah manifestasi dari kesepakatan manusia.
Sedangkan hubungan dengan Tuhan yang tertuang dalam ajaran agama adalah
wahyu dari Tuhan. Oleh karena itu ada benang emas yang menghubungkan
antara agama dan negara. ( Dede Rosyada, 2000: 124).

Agama dan Negara merupakan dua bentuk yang berbeda dan satu sama lain
memiliki dan satu sama lain memiliki garapannya bidangnya masing-masing.
Sehingga keberadaannya harus di pisahkan dan tidak boleh satu sama lain
melakukan intervensi berdasar pada pemahaman yang dikotomis ini. Maka
hukum positif yang berlaku adalah hukum yang betul-betul berasal dari
kesepakatan manusia.

Pentingnya mata kuliah kewarganegaraan karena Pendidikan kewarganegaraan


sangat erat kaitannya dengan pengembangan kemampuan intelektual dan
partisipasi mahasiswa sebagai warganegara. Pendidikan kewarganegaraan
merupakan model pendidikan yang mengajarkan pengetahuan dan pemahaman
tentang kehidupan berbangsa dan bernegara kepada warganegara yang erat
kaitannya dengan hak dan kewajibannya.
3. Upaya-upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam
mengembangkan kepribadian mahasiswa sebagai warga negara. dan Apa
perlunya identitas nasional dan idealisme bangsa bagi mahasiswa dalam
membangun kepribadian sebagai warga Indonesia?.
Jawaban:
upaya apa saja yang dapat dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam
mengembangkan kepribadian mahasiswa sebagai warga negara yaitu dengan
cara memperkenalkan pentingnya bela negara, memperkenalkan peantingnya
pemahamana tentang idealisme bangsa indonesia serta menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari, serta mampu memberikan pengertahuan terkait
identitas bangsa indonesia. Mengapa? Karna dari beberapa upaya tersebut
mahasiswa akan mengenal identitas bangsa indonesia dalam hal ini yaitu
mahasiswa Mengetahui bahasa persatuan di Indonesia, yang merupakan
bahasa nasional yang kita miliki secar bersama yaitu bahasa Indonesia
walaupun kita tahu ada bnayak bahsa daerah yang ada di Indonesia,
mengetahui bendera yang melambangkan bangsa Indonesia yanitu Bendera
Merah Putih, mengatahui sebuah lagu terbaik dna merupakan lagu kebangsaan
dari negara Indonesia yaitu Indonesia Raya. Pancasila merupakan sebuah
lambang negara Indonesia Mmeiliki semboyan terkuat yaitu Bhinneka Tunggal
Ika Pancasila juga merupakan dasar dari falsafah negara UUD 1945
meruoakan sebuah kenistitusi dasar dari negara Indonesia Keadulatan rakyat
merupakan bentuk mutak dari RI Memiliki konsep wawasan nusantara
Kebudayaan nasional yang banyak yang diketahui pembagian dari kebudayaan
daerah.
Selain itu, mahasiswa mampu memahami ideologi bangsa indonesia singkatnya
yakni badasarkan pengamalam pancasila dalam kehidupan sehari hari.
4. Buatlah uraian yang dapat menggambarkan apa, mengapa dan bagaimana cara
pelaksanaannya tentang:
a. Demokrasi Pancasila
b. HAM
c. Good Gavernance
d. Masyarakat Madani

Jawaban:
a. Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang berlandaskan
pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila. Ideologi ini lahir
dari sistem demokrasi yang dilaksanakan dengan mengambil nilai dasar
pada asas-asas Pancasila. Karena pancasila sendiri merupakan bentuk
cerminan jati diri bangsa Indonesia. Sehingga dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara, kita harus senantiasa mengamalkan asas-asas yang
terdapat di dalamnya, termasuk dalam kehidupan politik.
Mengapa harus demokrasi pancasila, Karena :
1. Sistem demokrasi yang dilaksanakan dengan cara musyawarah untuk
mencapai mufakat demi kesejahteraan rakyat.
2. Sistem demokrasi yang didasarkan pada sikap kekeluargaan.
3. Tidak adanya diskriminasi baik dari mayoritas ke minoritas ataupun
sebaliknya.
4. Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi, setiap kebijakan harus
dengan persetujuan rakyat.
5. Menjamin kebebasan setiap individu untuk berekspresi dengan adanya
batasan-batasan tertentu.
Dampak dari pelaksanaan demokrasi pancasila, yaitu ;
1. Terjaminnya rakyat untuk ikut serta dalam proses pemerintahan.
2. Terjaminnya hukum dapat ditegakan sesuai dengan UUD dan pancasila.
3. Pemerintah harus bertanggung jawab atas kebijakannya kepada rakyat.
4. Menjaga pe rsatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
5. Segala bentuk keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.

b. Hak asasi manusia di Indonesia tertulis dalam UU No. 39 Tahun


1999 yang berbunyi HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan
dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM meliputi hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik, hak
asasi sosial dan kebudayaan, hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang
sama dalam hukum dan pemerintahan, serta hak asasi manusia untuk
mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan.
Contoh Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia
Ada beberapa contoh kasus pelanggaran HAM yang berat di Indonesia, di
antaranya:
1. Kerusuhan Tanjung Priok tanggal 12 September 1984. Dalam kasus ini 24
orang tewas, 36 orang luka berat, dan 19 orang luka ringan. Keputusan
majelis hakim terhadap kasus ini menetapkan seluruh 14 terdakwa
dinyatakan bebas.
2. Penembakan mahasiswa Universitas Trisakti pada tanggal 12 Mei 1998.
Dalam kasus ini, 4 orang mahasiswa tewas.
Mahkamah Militer yang menyidangkan kasus ini memvonis dua terdakwa
dengan hukuman hanya 4 bulan penjara, empat terdakwa divonis 2 - 5
bulan penjara dan sembilan orang terdakwa divonis penjara 3 - 6 tahun.
3. Pelanggaran HAM yang termasuk berat lainnya adalah penculikan aktivis
pada 1997/1998. Dalam kasus ini, 23 orang dinyatakan hilang dengan
rincian 9 orang di antaranya telah dibebaskan, dan 13 orang belum
ditemukan sampai saat ini.

c. Good Gavernance adalah Good governance merupakan salah satu


penyelenggaraan manajemen pembangunan yang sangat solid dan
bertanggung jawab yang sejalan dengan berbagai prinsip demokrasi dan
pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi dan
pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif. Good
governance ini juga menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan
legal dan politican framework bagi tumbuhnya kegiatan pada usaha.
Governance ini pertama kali digunakan pada dunia usaha atau korporat.

Prinsip Good Governance

 Transparansi yaitu yang dapat dibangun atas dasar arus informasi yang


bebas. Seluruh proses pemerintahan lembaga dan informasi dapat diakses
oleh pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus
memadai agar dapat dimengerti.
 Peduli pada Stakehoder yaitu berbagai lembaga-lembaga dan seluruh
proses pemerintahan harus berusaha melayani semua pihak yang
berkepentingan.
 Berorientasi pada Konsensus yakni sebuah tata pemerintah yang baik
dapat menjembatani kepentingan yang berbeda demi terbangunnya suatu
konsensus menyeluruh dan yang terbaik bagi kelompok masyarakat.
 Kesetaraan ialah semua warna masyarakat mempunyai kesempatan
memperbaiki atau mempertahankan kesejahteraan mereka.
 Efektifitas dan Efisiensi yakni segala proses pemerintahan dan lembaga
membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan
menggunakan sumber daya yang ada seoptimal mungkin.
 Akuntabilitas merupakan beberapa pengambil keputusan di pemerintah,
sektor swasta dan organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada
masyarakat ataupun kepada lembaga yang berkepentingan.
 Visi Strategis adalah seorang pemimpin dan masyarakat memiliki
perspektif yang luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik
dan pembangunan manusia, serta kepekaan untuk mewujudkannya, harus
memiliki pemahaman atas kompleksitas kesejarahan sosial budaya yang
menjadi dasar bagi perspektif tersebut.
 Partisipasi Masyarakat ialah semua warga masyarakat mempunyai suara
dalam pengambilan keputusan baik secara langsung maupun tidak.
 Tegaknya Supremasi Hukum yaitu salah satu kerangka hukum harus adil
dan diberlakukan tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya hukum-hukum
yang menyangkut hak asasi manusia.

Karakteristik Good Governance

 Adanya partisipasi masyarakat.


 Adanya aturan hukum yang adil tanpa pandang bulu.
 Pemerintah bersifat transparan.
 Pemerintah mempunyai daya tanggap terhadap berbagai pihak.
 Pemerintah berorientasi pada konsesus untuk mencapai kesepakatan.
 Menerapkan prinsip keadilan.
 Pemerintah bertindak secara efektif dan efisien.
 Segala keputusan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atau
bersifat akuntabilitas.
 Penyelenggaraan pembangunan bervisi strategis.
 Adanya kesalingketerkaitan antarkebijakan.

d. Masyarakat Madani
Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan
prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu
untuk stabilitas masyarakat. Inisiatif individu dan masyarakat akan
berpikir, seni, pelaksanaan pemerintah oleh hukum dan tidak nafsu atau
keinginan individu.

Karakteristik Masyarakat Madani

Berikut ini terdapat beberapa karakteristik masyarakat madani, terdiri atas:

1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif kedalam


masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang
mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-kekuatan
alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh negara
dengan program-program pembangunan yang berbasis masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan masukan-
masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh rejim-
rejim totaliter.
6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-
individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak
mementingkan diri sendiri.
7. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial
dengan berbagai ragam perspektif.
8. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang
beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan
sebagai landasan yang mengatur kehidupan sosial.
9. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu
maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil.
10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya.
11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah
diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa
terganggu oleh aktivitas pihak lain yang berbeda tersebut.
12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki
kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan untuk umat manusia.
14. Berakhlak mulia.

Masyarakat madani sejatinya bukanlah konsep yang ekslusif dan dipandang


sebagai dokumen usang. Ia merupakan konsep yang senantiasa hidup dan
dapat berkembang dalam setiap ruang dan waktu. Mengingat landasan dan
motivasi utama dalam masyarakat madani adalah Alquran.

Adapun yang masih menjadi kendala dalam mewujudkan masyarakat madani di


Indonesia diantaranya:

1. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata.
2. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat.
3. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter.
4. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang
terbatas.
5. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar.

Anda mungkin juga menyukai