Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PEMAGANGAN DI KANTOR NOTARIS ELSYE J, S.H.

PEMAGANGAN

Laporan Akhir Pelaksanaan Pemagangan

Oleh
Putri Mutiara Sanitya Deatami A

NPM : 184301237
Program Studi : Ilmu Hukum
Tempat Pemagangan : Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H.

Pembimbing
Prof. Dr. H. Hata, S.H., M.H.
Meliyani Sidiqah, S.H., M.H.

SEKOLAH TINGGI HUKUM BANDUNG


2021
LAPORAN PEMAGANGAN DI KANTOR NOTARIS ELSYE J, S.H.

PEMAGANGAN

Laporan Akhir Pelaksanaan Pemagangan

Oleh

Putri Mutiara Sanitya Deatami A

NPM: 184301237

Telah Disetujui oleh Pembimbing

Bandung, Agustus 2021

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Prof. Dr. H. Hata, S.H., M.H. Meliyani Sidiqah, S.H., M.H.


KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan
pemagangan di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua yang
senantiasa mendukung dan mendoakan kesuksesan anaknya. Selain itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Hata, S.H., M.H., selaku dosen pembimbing utama yang
telah memberikan bimbingan dan ilmu sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan baik dan benar;
2. Ibu Meliyani Sidiqah, S.H., M.H, selaku dosen pembimbing pendamping
yang telah memberikan pendampingan bimbingan dan ilmu sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan dengan baik dan benar;
3. Ibu Elsye Javanka, S.H., selaku pembimbing dari Kantor Notaris yang telah
membimbing penulis selama melaksanakan pemagangan;
4. Kepada seluruh pegawai Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H., yang telah
banyak membantu dan membimbing selama pelaksanaan pemagangan;
5. Teman-teman Kelas Sore 2018 yang telah memberikan semangat dan
bantuan kepada penulis dalam mengerjakan laporan;
6. Bapak Kim Myung Min dan Ibu Lee Jung Eun sebagai pemain drama korea
berjudul Law School yang sangat berkarakter dan tegas, sehingga saya
termotivasi untuk menjadi praktisi hukum yang memiliki integritas tinggi
dalam diri; dan
7. Seluruh pihak yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan
dukungan serta bantuan dalam menyelesaikan penyusunan laporan ini.

i
ii

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat


kekurangan disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai
masukan yang dapat dijadikan pelajaran bagi penulis.
Semoga laporan pemagangan ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa
Sekolah Tinggi Hukum Bandung khususnya dan dapat memberikan pengetahuan
lebih untuk pembaca dan masyarakat luas pada umumnya.

Bandung, Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................1
A. Latar Belakang Pemagangan …………………………...………………….... 1
B. Tujuan Pemagangan ……………………………………...………………… 3
C. Manfaat Pemagangan ………………………………………………………. 4
D. Waktu Pelaksanaan Pemagangan …………………………………………... 5
BAB II PELAKSANAAN PEMAGANGAN ....................................................................6
A. Kantor Notaris Elsye Javanka ……………………………………………… 6
B. Deskripsi pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan di tempat pemagangan ... 8
C. Pencapaian tujuan pelaksanaan pemagangan ………………………………. 9
BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………...10
A. Kesimpulan ………………………………………………………………... 10
B. Saran ………………………………………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA ...………………………………………………………………....11
LAMPIRAN

iii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Permohonan Pengajuan Pemagangan

Lampiran 2: Surat Pengantar Pemagangan dari STHB ke Intansi Tempat Pemagangan

Lampiran 3: Surat Keputusan Penunjukan Dosen Pembimbing Pemagangan

Lampiran 4: Daftar Hadir Mahasiswa di tempat Pemagangan

Lampiran 5: Kartu Bimbingan Pemagangan

Lampiran 6: Daftar Evaluasi Pelaksanaan Pemagangan oleh Intansi Pemagangan

Lampiran 7: Daftar Evaluasi Pelaksanaan Pemagangan Oleh Dosen Pembimbing

Lampiran 8: Daftar Rekapitulasi Nilai Hasil Evaluasi Pelaksnaan Pemagangan oleh Dosen

Pembimbing

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemagangan


Kata notaris berasal dari kata “nota literaria” yaitu tanda tulisan atau karakter
yang dipergunakan untuk menuliskan atau menggambarkan ungkapan kalimat yang
disampaikan narasumber. Tanda atau karakter yang dimaksud adalah tanda yang
dipakai dalam penulisan cepat (stenografie). 1

Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) lahir sehubungan dengan adanya


kegiatan pendaftaran tanah di Indonesia, yang dirumuskan dalam Pasal 19 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria (UUPA), yang menyatakan bahwa untuk menjamin kepastian hukum oleh
pemerintah diadakan pendaftaran tanah di seluruh wilayah Republik Indonesia
menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Peraturan Pemerintah.2 Dalam
perkembangan PPAT maupun notaris adalah pejabat umum yang diberikan
kewenangan membuat akta otentik tertentu, sedangkan yang membedakan
keduanya adalah landasan hukum yang mengatur keduanya.

Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan
kewenagan lainnya, sebagaimana dimaksud UU No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan
Notaris. 3

Pasal 1868 BW menyatakan:

“Suatu akta otentik ialah suatu akta yang dibuat dalam bentuk yang
ditentukan Undang-Undnag oleh atau di hadapan pejabat umum yang
berwenang untuk itu di tempat akta itu dibuat”.

1
https://notarisruthlinapasaribu.id/2020/05/30/sejarah-tugas-wewenang-dan-bagaimana-menjadi-
notaris-dan-ppat/ diakses pada 15 Juli 2021
2
Ibid.
3
https://www.jimlyschool.com/baca/9/notaris-openbare-amtbtenaren-syafran-sofyan diakses pada
15 Juli 2021

1
2

Pasal 1870 BW menyatakan:


“Suatu akta otentik memberikan diantara para pihak beserta ahli waris-ahli
warisnya atau orang-orang yang mendapat hak dari mereka, suatu bukti
sempurna tentang apa yang termuat di dalamnya”.
Akta otentik mempunyai kekuatan pembuktian lahiriah, formil dan materil: 4

1. Kekuatan pembuktian lahiriah: akta itu mempunyai kekuatan untuk


membuktikan dirinya sendiri sebagai akta otentik, karena kehadirannya,
kelahirannya sesuai atau ditentukan dengan perundang-undangan yang
mengaturnya;
2. Kekuatan pembuktian formil: apa yang dinyatakan dalam akta tersebut adalah
benar; dan
3. Kekuatan pembuktian materil: memberikan kepastian terhadap peristiwa apa
yang diterangkan dalam akta itu benar.

Ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 15 ayat (1) Undang-Undang


Jabatan Notaris menentukan bahwa:

“Notaris berwenang membuat akta otentik mengenai semua perbuatan,


perjanjian dan penetapan yang diharuskan oleh peraturan perundang-
undangan dan/atau yang dikehendakinya oleh yang berkepentingan untuk
dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal pembuatan akta,
menyimpan akta, memberikan grosse, salinan dan kutipan akta, semuanya itu
sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau dikecualikan
kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh undang-undang”.
Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang No. 2 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Undang-Undang No. 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UU
Jabatan Notaris), notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk
membuat akta otentik dan kewenangan lainnya yang dimaksud dalam UU Jabatan
Notaris atau berdasarkan undang-undang lainnya.

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 24 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 37
Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah merupakan
Pejabat Pembuat Akta Tanah, selanjutnya disebut PPAT, adalah pejabat umum
yang diberikan kewenangan untuk membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan

4
Ibid
3

hukum tertentu mengenai hak atas tanah atau Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun.
PPAT adalah pejabat umum sehingga jabatannya adalah jabatan publik (public
office).
Berdasarkan definisi tersebut, jelas terdapat perbedaan bahwa meskipun
keduanya berwenang untuk membuat akta otentik, namun jenis akta otentik yang
dibuat berbeda di mana PPAT berwenang membuat akta otentik mengenai
perbuatan hukum yang berkaitan dengan tanah. Sedangkan notaris berwenang
membuat akta otentik atas pebuatan hukum secara umum, selain yang berkaitan
dengan tanah. Menurut Karlita Rubianti, S.H., seorang notaris boleh menjalankan
profesinya setelah diangkat oleh Meneri Hukum dan Hak Asasi Manusia,
sedangkan PPAT diangkat langsung oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN).5

PPAT sudah dikenal sejak berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun


1961 tentang Pendaftaran Tanah yang telah diganti dengan UU No. 23 Tahun 1997
tentang Pendaftaran Tanah yang merupakan peraturan pelaksanaan dari UU No. 5
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). Dengan
demikian, PPAT diangkat oleh pemerintah dengan diberikan tugas dan wewenang
tertentu dalam rangka melayani kebutuhan masyarakat akan akta pemberian hak
atas tanah, akta pembebanan hak atas tanah, dan akta pemberian kuasa pembebanan
hak tanggungan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.6

B. Tujuan Pemagangan
Adapun tujuan dari kegiatan pemagangan adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi kewajiban dalam melaksanakan mata kuliah Pemagangan Program


Studi Ilmu Hukum Sekolah Tinggi Hukum Bandung.
2. Memberikan Pendidikan yang lebih spesifik dan mengarah kepada kemampuan
profesional mahasiswa, yang pelaksanaannya berkolerasi dengan peluang
kerja, keterampilan serta pengembangan diri (Soft Skill);

5
https://libera.id/blogs/perbedaan-notaris-dan-ppat/ diakses pada 15 Juli 2021
6
A.P. Parlindungan, 1982, Pedoman Pelaksanaan Undang-undang Pokok Agraria dan Tata CaraPejabat
Pembuat Akta Tanah, Alumni, Bandung, hlm.40
4

3. Menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian secara akademik dan


professional sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat yang
modern; dan
4. Untuk mengetahui, mempelajari, dan memahami lingkungan kerja serta
aktivitas kerja di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H.

C. Manfaat Pemagangan
1. Bagi Mahasiswa
a. Memberikan pemahaman bahwa prosses belajar berkaitan erat dengan
bekerja serta menyadarkan bahwa bekerja merupakan konsekuensi yang
harus dihayati melalui proses pembelajaran;
b. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan mekanisme pengurusan jual
beli sertifikat hak milik atas tanah;
c. Menambah wawasan, pengalaman untuk terjun langsung di dunia kerja;
dan
d. Melatih kedisiplinan dan belajar bertanggung jawab dalam dunia kerja.
2. Bagi Universitas
a. Terjalin kerjasama yang baik antara universitas dengan instansi tempat
mahasiswa melakukan pemagangan;
b. Terjalinnya hubungan baik antara universitas dengan Instansi tempat
mahasiswa melakukan pemagangan;
c. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan, serta
menemukan penyesuainnya dengan kebutuhan tenaga kerja yang
kompeten dalam bidangnya.
3. Bagi Instansi
a. Sebagai sarana kerjasama antara Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H. dengan
Sekolah Tinggi Hukum Bandung;
b. Membantu pekerjaan yang ada di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H. dalam
pelaksanaan pengurusan dokumen-dokumen penting; dan
c. Adanya pertukaran informasi dan pengalaman yang dimiliki pleh pihak-
pihak intansi dan mahasiswa yang melaksanakan pemagangan.
5

D. Waktu Pelaksanaan Pemagangan


Waktu pemagangan dilaksanakan di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H yang
dilaksanakan mulai dari tanggal 12 April sampai dengan tanggal 4 Juni 2021, dari
pukul 09.00 sampai dengan 17.00 Waktu Indonesia Barat.

Pemagangan tidak dapat dilaksanakan setiap hari dikarenakan kondisi


pandemi Covid 19, di mana hal tersebut berakibat menurunnya transaksi yang
dilakukan di kantor tempat penulis melakukan kegiatan pemagangan, selain itu
jadwal pemagangan disesuaikan dengan jadwal kerja, sehingga penulis hanya
melakukan kegiatan pemagangan di hari Senin dan Jumat.
BAB II
PELAKSANAAN PEMAGANGAN

A. Kantor Notaris Elsye Javanka


Notaris dan PPAT Elsye Javanka, S.H. merupakan lembaga profesi yang
bergerak di bidang jasa yang resmi berdasakan Surat Keputusan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 25 September 2002
Nomor: C-1128.HT.03.01-Th.2002 dan Surat Keputusan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional Republik Indonesia, tanggal 18
Desember 2006, Nomor: 275-XVII-2006, diangkat sebagai Pejabat Pembuat Akta
Tanah yang selanjutnya disebut PPAT, yang dimaksud dalam Pasal 7 Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan daerah kerja
Kota Bandung dan berkantor di Komplek Surapati Core AB 15, Kota Bandung.

Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H memiliki visi untuk menciptakan


kestabilan dalam bidang penegakan peraturan perundang-undangan, khususnya
dalam bidang keperdataan dan misi dari Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H. adalah
agar tidak terjadi silang sengketa atau perselisihan antara para pihak yang terkait
dalam hubungan keperdataan.

NOTARIS & PPAT

Staf Lapangan Asisten Staf 2 Administrasi


Asisten Staf 1
1 dan 2 dan Keuangan

Korektor Staf Kantor

Gambar 1. Struktur Organisasi Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H.

6
7

1. Penjelasan Bagan dan Tugas


a. Notaris
Notaris bertugas untuk membuat akta otentik mengenai semua perbuatan
perjanjian dan penetapan, menerima laporan dari staf secara berkala,
mengecek seluruh pekerjaan staf, dan menandatangani akta maupun surat-
surat yang dibuat.
b. Asisten
Asisten bertugas untuk menerima klien dan menganalisa maksud
kedatangan klien, memberi masukan atas permintaan klien, menerima
berkas-berkas, dan memeriksa kelengkapan dokumen, menolak berkas
yang tidak memenuhi syarat untuk pembuatan suatu akta, menyiapkan
minuta akta notaris atau ppat, dan menjadi saksi atas penandatanganan akta.
c. Administrasi dan Keuangan
Administrasi dan Keuangan bertugas untuk membuat laporan bulanan akta
notaris dan PPAT, membuat laporan bulanan kepada klien, mencatat
kegiatan pembuatan akta Notaris dan PPAT harian, membuat dan
menyusun buku-buku protokol, dan melakukan pencatatan keuangan.
d. Lapangan
Lapangan bertugas untuk melalukan pemberesan pajak, antara lain; pajak
waris, pajak jual beli, pajak hibah, dan pajak pembagian hak bersama;
verifikasi BPHTB; verifikasi PPH; pengecekan keabsahan dokumen;
sertifikasi ke BPN; penyelesaian surat-surat lainnya seperti keterangan
kelurahan; melakukan pengurusan yang berhubungan dengan Kantor
Badan Pertanahan Nasional seperti pendaftaran dokumen; mengambil
kembali semua dokumen tersebut diatas apabila prosesnya telah selesai.
e. Korektor
Korektor bertugas untuk memeriksa akta, membuat dan memeriksa
kembali salinan akta, membuat dan menyelesaikan salinan akta, membuat
warkah-warkah, dan membukukan minuta.
8

B. Deskripsi pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan di tempat


pemagangan
Dalam pelaksanaan proses magang yang dilakukan mulai dari tanggal 12
April 2021 sampai dengan 4 Juni 2021, dimulai pukul 09.00 s/d 17.00 wib, selama
empat belas kali pertemuan. Penulis melakukan pemagangan tidak setiap hari
karena menyesuaikan dengan jadwal bekerja. Penulis mengikuti berbagai kegiatan
yang dilaksanakan di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H. sebagai berikut:

1. Pada hari Senin, tanggal 12 April 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis
berkenalan dengan para staf, lalu mengenal setiap pekerjaan yang dilakukan
oleh para staf, dan juga budaya kerja di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H.
2. Pada hari Jumat, tanggal 16 April 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis
diperkenalkan dengan akta pemberian hak tanggungan dan diberikan tugas
untuk merevisi akta pemberian hak tanggungan yang telah di review oleh
Notaris Elsye Javanka, S.H.
3. Pada hari Senin, 19 April 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk membantu membuat akta pemberian hak tanggungan.
4. Pada hari Jumat, 23 April 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi
tugas untuk membuat akta jual beli, sebelumnya penulis diberitahu mengenai
bagaimana cara pembuatan akta jual beli. Sehingga, pada pelaksanaannya
penulis dapat melaksanakan tugas dengan baik dan benar.
5. Pada hari Senin, 26 April 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk membantu menyiapkan dokumen yang berkaitan dalam proses roya.
6. Pada hari Jumat, 30 April 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi
tugas untuk membantu merapikan warkah PPAT.
7. Pada hari Senin, 3 Mei 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk membantu menyelesaikan minuta akta notaris.
8. Pada hari Jumat, 7 Mei 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk menyiapkan dokumen akta pemberian hak tanggungan.
9. Pada hari Senin, 10 Mei 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk memeriksa akta pemberian hak tanggungan.
10. Pada hari Jumat, 21 Mei 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk memeriksa akta perjanjian kredit.
9

11. Pada hari Senin, 24 Mei 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk membantu membat akta perubahan PT (Perseroan Terbatas).
12. Pada hari Jumat, 28 Mei 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk membuat akta hibah.
13. Pada hari Senin, 31 Mei 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk menyiapkan dokumen terkait pendaftaran Hak Tanggungan elektronik (
HT-El).
14. Pada hari Jumat, 4 Juni 2021, pukul 09.00 s/d 17.00 WIB, penulis diberi tugas
untuk membantu membuat akta pendirian perkumpulan.

C. Pencapaian tujuan pelaksanaan pemagangan


Dari pelaksanaan pemagangan yang dilakukan selama 14 (empat belas) hari
di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H, penulis dapat mengetahui bahwa pekerjaan
antara Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) adalah hal yang berbeda.
Penulis juga mengamati secara langsung segala sesuatu yang berkaitan dengan
perjanjian, akta, minuta, sertipikat, maupun hal lainnya, dan ruang lingkup juga
budaya kerja secara luas dimana sangat jauh berbeda dengan dunia perkuliahan.

Hal ini sangat membantu penulis dalam memahami secara praktik apa saja
yang ada di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) terutama pada
bagian Buku Ketiga tentang Perikatan.

Pemagangan ini sangat membatu penulis dalam berinteraksi secara langsung


dengan setiap klien yang mempunyai karakter beragam dan menemui banyak
macam kasus yang dapat diselesaikan oleh Notaris.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam perkembangan PPAT maupun Notaris merupakan pejabat umum yang
diberikan kewenangan membuat akta otentik tertentu, yang membedakan diantara
keduanya adalah landasan hukum yang mengatur keduanya.

Selama melaksanakan kegiatan pemagangan, penulis mendapatkan banyak


sekali ilmu dan pengalaman, diantaranya seperti membuat draft Akta Jual Beli,
membuat Akta Pendirian Perkumpulan, menyiapkan dokumen untuk pendaftaran
HT- Elektronik, dan lain sebagainya. Penulis juga mengetahui bahwa Notaris dan
PPAT adalah 2 hal yang berbeda apabila dilihat dari segi kewenangannya.

Kegiatan pemagangan ini sangat membantu penulis dalam memahami


berbagai hal secara praktikal, yang sebelumnya sudah dipelajari secara teori di
kampus selama perkuliahan.

Penulis dapat dengan baik mengikuti jalannya program Kuliah Kerja Magang
(KKM) yang dilaksanakan di Kantor Notaris Elsye Javanka, S.H.

B. Saran
Penulis mengharapkan bahwa kedepannya Kantor Notaris Elsye Javanka,
S.H. dapat menjalin kerjasama lebih baik dengan Sekolah Tinggi Hukum Bandung.
Dan lebih meningkatkan lagi kualitas dan budaya kerja yang telah berjalan dengan
baik selama ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

A.P. Parlindungan. Pedoman Pelaksanaan Undang-undang Pokok Agrariadan


Tata Cara Pejabat Pembuat Akta Tanah. Bandung : Alumni. 1982.

Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016


tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998
tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

Indonesia. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar


Pokok-Pokok Agraria (UUPA).

Pasaribu, Ruth Lina. “Sejarah, Tugas dan Wewenang Notaris dan PPAT”. Diakses
15
Juli 2021. https://notarisruthlinapasaribu.id/2020/05/30/sejarah-tugas-
wewenang-dan-bagaimana-menjadi- notaris-dan-ppat/.

Sofyan, Safran. “Notaris Openbare Amtbtenaren”. Diakses 15 Juli 2021.


https://www.jimlyschool.com/baca/9/notaris-openbare-amtbtenaren-syafran-
sofyan

11
LAMPIRAN

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai