Anda di halaman 1dari 23

Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp.

67-89

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA TIGA
PERUSAHAAN FABRIKASI LEPAS PANTAI DI BATAM DAN
KARIMUN)

Agustinus Setyawan
Universitas Internasional Batam
agustinus@uib.ac.id

First received: 8-11-2017 Final Proof received: 29-01-2018

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan yang merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam peningkatan
kinerja perusahaan, sehingga memudahkan perusahaan untuk fokus pada faktor-faktor
yang signifikan pengaruhnya terhadap kinerja karyawan dan sebagai referensi bagian
sumber daya manusia dalam menentukan kebijakan strategis dalam menangani kinerja
karyawan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa faktor penghargaan karyawan,
kepuasan karyawan, perilaku karyawan dan gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian ini juga menjelaskan bahwa faktor
motivasi karyawan, pengembangan karyawan dan lingkungan kerja pada perusahaan yang
bergerak di bidang fabrikasi lepas pantai pengaruhnya tidak signifikan terhadap kinerja
karyawan.

Keywords:
Motivasi Karyawan, Pengembangan Karyawan, Lingkungan Kerja, Sistem Penghargaan
Karyawan, Kepuasan Karyawan, Perilaku Karyawan, Gaya Kepemimpinan, Kinerja
Karyawan.

PENDAHULUAN perusahaan seperti modal, mesin,


Seperti yang telah diketahui metode dan material tidak bisa
bersama bahwa AFTA (Asean Free memberikan hasil yang optimum
Trade Area) telah diberlakukan apabila tidak didukung oleh sumber
secara serentak pada tahun 2015, dan daya manusia yang mempunyai
perdagangan bebas dilaksanakan kinerja yang optimum.
sepenuhnya di seluruh wilayah Suatu organisasi dibentuk untuk
negara-negara anggota ASEAN. mencapai suatu tujuan tertentu.
Tantangan bagi setiap perusahaan Tujuan organisasi dapat berupa
adalah menyiapkan diri dalam perbaikan pelayanan pelanggan,
menghadapi globalisasi pemenuhan permintaan pasar,
perekonomian untuk mendapatkan peningkatan kualitas produk atau jasa,
keuntungan yang maksimal meningkatnya daya saing, dan
(competitive advantage) sekaligus meningkatnya kinerja organisasi.
untuk mengantisipasi terjadinya Pencapaian tujuan organisasi
kerugian akibat persaingan global menunjukkan hasil kerja atau prestasi
melalui pengelolaan sumber daya kerja organisasi dan menunjukkan
manusia yang efektif dan efisien. sebagai kinerja atau performa
Sumber daya yang dimiliki oleh organisasi (Wibowo, 2007).

67
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

Menurut Costello (1994:6), Peningkatan pengetahuan, keahlian,


manajemen kinerja mendukung perubahan sikap, perilaku, serta
tujuan menyeluruh organisasi dengan koreksi terhadap kekurangan-
menghubungkan pekerjaan dari setiap kekurangan kinerja dibutuhkan untuk
pekerja dan manajer pada misi meningkatkan kinerja dan
keseluruhan dari unit kerjanya. produktivitas melalui motivasi,
Seberapa baik pihak terkait pengembangan, kondisi lingkungan
mengelola kinerja anggota tim akan kerja, sistem penghargaan, kepuasan
secara langsung mempengaruhi tidak kerja, perilaku karyawan, dan gaya
hanya kinerja masing-masing pekerja kepemimpinan. Sistem penilaian
secara individu dan unit kerjanya, kinerja karyawan ini merupakan hasil
tetapi juga kinerja seluruh organisasi. kerja karyawan dalam lingkup
Mengukur kinerja adalah sangat tanggung jawabnya yang mengacu
penting dalam perencanaan insentif pada suatu sistem formal dan
karena berhubungan dengan tujuan terstruktur yang digunakan sebagai
organisasi. “Apa yang dinilai dan instrumen untuk mengukur, menilai,
dihargai harus mendapatkan dan mempengaruhi sifat-sifat yang
perhatian” (Bohlander et al., 2001). berkaitan dengan pekerjaan,
Dalam disiplin ilmu manajemen mengendalikan perilaku karyawan,
sumber daya manusia, peneliti yang termasuk tingkat ketidakhadiran,
berbeda menunjukkan indikator hasil kerja, membuat keputusan-
untuk mengukur kinerja karyawan keputusan yang berkaitan dengan
termasuk kualitas yang dapat diukur kenaikan gaji, pemberian bonus,
dengan persentase output pekerjaan promosi, dan penempatan karyawan
yang harus diulang atau ditolak, dan pada posisi yang sesuai dengan
kepuasan pelanggan dapat diukur kompetensinya.
dengan jumlah masukan Sejalan dengan penjelasan di
(input/feedback) dari pelanggan. atas, dari berbagai bidang industri
Demikian juga dengan ketepatan yang berada di Batam dan Karimun,
waktu yang dapat diukur seberapa perusahaan yang bergerak dibidang
cepat pekerjaan dilakukan oleh fabrikasi lepas pantai merupakan
karyawan ketika diberikan tugas- salah satu bidang industri yang
tugas tertentu, absensi atau menjadi lokomotif dan barometer
keterlambatan yang diamati ketika kemajuan perekonomian di Provinsi
karyawan tidak masuk kerja, dan Kepulauan Riau pada khususnya dan
pencapaian tujuan yang terukur ketika di Indonesia pada umumnya. Selain
seorang karyawan telah melampaui itu juga belum adanya parameter yang
targetnya, sehingga karyawan jelas bagi perusahaan fabrikasi lepas
tersebut dianggap telah melakukan pantai di Batam dan Karimun untuk
pekerjaan dengan baik untuk mengetahui variabel-variabel yang
mencapai tujuan yang ditetapkan mempengaruhi kinerja karyawan.
(Hakala, 2008; Armstrong, 2006). Berdasarkan latar belakang
Kualitas sumber daya manusia masalah yang telah diuraikan, maka
ditentukan oleh sejauh mana sistem di penulis menganggap penting adanya
bidang sumber daya manusia ini perhatian terhadap faktor-faktor yang
sanggup menunjang dan mempengaruhi kinerja karyawan,
mengakomodasi kepentingan adapun penulis merangkum faktor-
karyawan maupun perusahaan. faktor tersebut menjadi 7 (tujuh)
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

faktor yaitu motivasi karyawan, hasil yang dicapai dari pekerjaan


pengembangan karyawan, tersebut. Kinerja adalah tentang apa
lingkungan kerja, sistem penghargaan yang dikerjakan dan bagaimana cara
karyawan, kepuasan karyawan, mengerjakannya.
perilaku karyawan, dan gaya Terdapat beberapa pandangan
kepemimpinan. Adapun tujuan dari para pakar tentang pengertian
penelitian ini adalah: manajemen kinerja. Bacal (1994:4)
a. Untuk menganalisa apakah memandang manajemen kinerja
terdapat pengaruh antara motivasi sebagai proses komunikasi yang
karyawan terhadap kinerja dilakukan secara terus menerus dalam
karyawan. kemitraan antara karyawan dengan
b. Untuk menganalisa apakah atasan langsungnya. Proses
terdapat pengaruh antara komunikasi ini meliputi kegiatan
pengembangan karyawan membangun harapan yang jelas serta
terhadap kinerja karyawan. pemahaman mengenai pekerjaan
c. Untuk menganalisa apakah yang akan dilakukan. Proses
terdapat pengaruh antara komunikasi merupakan suatu sistem,
lingkungan kerja terhadap kinerja memiliki sejumlah bagian yang
karyawan. semuanya harus diikutsertakan,
d. Untuk menganalisa apakah apabila manajemen kinerja ini hendak
terdapat pengaruh antara system memberikan nilai tambah bagi
penghargaan karyawan terhadap organisasi, manajer dan karyawan.
kinerja karyawan. Berbeda dengan Bacal yang
e. Untuk menganalisa apakah menekankan pada proses komunikasi,
terdapat pengaruh antara Armstrong (2004:29) lebih melihat
kepuasan karyawan terhadap manajemen kinerja sebagai sarana
kinerja karyawan. untuk mendapatkan hasil yang lebih
f. Untuk menganalisa apakah baik dari organisasi, tim, dan individu
terdapat pengaruh antara perilaku dengan cara memahami dan
karyawan terhadap kinerja mengelola kinerja dalam suatu
karyawan. kerangka tujuan, standar, dan
g. Untuk menganalisa apakah persyaratan-persyaratan atribut yang
terdapat pengaruh antara gaya disepakati.
kepemimpinan terhadap kinerja Amstrong dan Baron (1998:7)
karyawan. sebelumnya berpandangan bahwa
manajemen kinerja adalah
TELAAH LITERATUR DAN pendekatan strategis dan terpadu
PENGEMBANGAN HIPOTESIS untuk menyampaikan sukses
berkelanjutan pada organisasi dalam
Definisi Kinerja Karyawan memperbaiki kinerja karyawan yang
Kinerja merupakan hasil bekerja di dalamya dan dengan
pekerjaan yang mempunyai hubungan mengembangkan kapabilitas tim dan
kuat dengan tujuan strategis kontributor individu. Mereka juga
organisasi, kepuasan konsumen, dan mengutip pendapat Fletcher yang
memberikan kontribusi pada ekonomi menyatakan bahwa manajemen
(Armstrong dan Baron, 1998:15). kinerja sebagai berkaitan dengan
Dengan Demikian, kinerja adalah pendekatan menciptakan visi bersama
tentang melakukan pekerjaan dan tentang maksud dan tujuan organisasi,

69
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

membantu karyawan memahami, dan Motivasi adalah dorongan interior


mengenal bagiannya dalam yang menyebabkan seseorang untuk
memberikan kontribusi, dan dalam memutuskan untuk mengambil
melakukannya, mengelola, dan tindakan. Motivasi individu
meningkatkan kinerja baik individu dipengaruhi oleh faktor biologis,
maupun organisasi. intelektual, sosial dan faktor
Dessler (2009) berpendapat emosional (Chaudhary & Sharma,
bahwa kinerja (prestasi kerja) 2012).
karyawan adalah prestasi aktual Berdasarkan penelitian
karyawan dibandingkan dengan Chaudhary dan Sharma (2012)
prestasi yang diharapkan dari motivasi memiliki pengaruh yang
karyawan. Prestasi kerja yang positif terhadap kinerja karyawan.
diharapkan adalah prestasi standar Demikian juga diungkapkan dalam
yang disusun sebagai acuan sehingga penelitian Elijah dan Adekunle
dapat melihat kinerja karyawan sesuai (2013), Salleh et al. (2011), Asim
dengan posisinya dibandingkan (2013), Tabassi (2011), Dysvik dan
dengan standar yang dibuat. Selain itu Kuvaas (2008), dan Ellis et al. (2010).
dapat juga dilihat kinerja dari Akan tetapi berbeda dengan
karyawan tersebut terhadap karyawan penelitian Uche et al. (2011).
lainnya.
Berdasarkan beberapa pendapat Hubungan Pengembangan
tentang kinerja dan prestasi kerja Karyawan dan Kinerja Karyawan
karyawan dapat disimpulkan bahwa Pengembangan karyawan
pengertian kinerja maupun prestasi adalah salah satu fungsi yang paling
kerja mengandung substansi penting dari manajemen sumber daya
pencapaian hasil kerja oleh seseorang. manusia. Pengembangan karyawan
Dengan demikian bahwa kinerja berarti untuk mengembangkan
maupun prestasi kerja merupakan kemampuan karyawan individu dan
cerminan hasil yang dicapai oleh organisasi secara keseluruhan, maka
seseorang atau sekelompok orang. pengembangan karyawan terdiri dari
Kinerja perorangan (individual pertumbuhan individu atau karyawan
performance) dengan kinerja lembaga dan keseluruhan karyawan ketika
(institutional performance) atau karyawan akan mengembangkan
kinerja perusahaan (corporate organisasi, organisasi akan lebih
performance) terdapat hubungan berkembang dan kinerja karyawan
yang erat. Dengan perkataan lain bila akan meningkat (Antonacopoulou,
kinerja karyawan (individual 2000).
performance) baik, maka Menurut hasil penelitian
kemungkinan besar kinerja Hameed dan Waheed (2011)
perusahaan (corporate performance) pengembangan karyawan,
juga baik. peningkatan keahlian, pembelajaran
karyawan, pengarahan individu, sikap
Hubungan Motivasi Karyawan dan dan perilaku karyawan memiliki
Kinerja Karyawan pengaruh yang positif terhadap
Motivasi adalah tentang kinerja karyawan. Demikian juga
antusiasme intrinsik karyawan dan menurut penelitian Nassazi (2013),
mendorong untuk mencapai kegiatan Elnaga et al. (2013), Farooq et al.
yang berhubungan dengan pekerjaan. (2011), Tabassi (2011), Dysvik dan
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

Kuvaas (2008), Rogers (2003), sesuai serta memfasilitasi mereka


Sultana et al. (2012), dan Asim untuk meningkatkan kinerja mereka
(2013). melalui motivasi dan mematuhi
undang-undang ketenagakerjaan dan
Hubungan Lingkungan Kerja dan peraturan yang berlaku. Sebagai
Kinerja Karyawan akibat dari tekanan ini, manajer
Desain tempat kerja perlu sumber daya manusia berusaha untuk
memperhitungkan berbagai masukan. merancang struktur penghargaan
Membuat lebih baik dan lebih tinggi yang memfasilitasi tujuan strategis
di tempat kerja berkinerja organisasi dan tujuan dari masing-
membutuhkan kesadaran tentang masing karyawan. Sistem
bagaimana dampak perilaku kerja dan penghargaan sangat penting bagi
bagaimana perilaku itu sendiri suatu organisasi (Maund, 2001).
mendorong kinerja di tempat kerja. Imbalan mencakup sistem, program
Joroff et al. (2003) berpendapat dan praktek yang mempengaruhi
bahwa dalam hubungan antara tindakan orang. Tujuan dari sistem
pekerjaan, tempat kerja dan alat kerja, penghargaan adalah menyediakan
tempat kerja menjadi bagian integral cara sistematis untuk memberikan
dari pekerjaan itu sendiri. konsekuensi positif. Tujuan mendasar
Pemahaman dibangun pada adalah untuk memberikan
pengakuan bahwa ruang memiliki konsekuensi positif bagi kontribusi
karakteristik yang berbeda, terhadap kinerja yang diinginkan
melakukan fungsi yang berbeda dan (Wilson, 2003). Satu-satunya cara
ada berbagai cara orang bekerja. karyawan akan memenuhi impian
Orang-orang bekerja secara pengusaha adalah untuk berbagi
individual dan berinteraksi dengan dalam mimpi mereka (Kotelnikov,
orang lain dan hal ini membutuhkan 2010). Sistem penghargaan adalah
solusi ruang kerja yang berbeda. mekanisme yang membuat hal ini
Lingkungan kerja, sikap terjadi. Mereka dapat mencakup
karyawan, aspek-aspek fisik, faktor- penghargaan dan bentuk lain dari
faktor pekerjaan, dan pengakuan hasil pengakuan, promosi, penugasan
kerja tidak berpengaruh terhadap kembali, bonus non moneter seperti
kinerja karyawan (Chandrasekar, liburan atau ucapan terima kasih yang
2011). Akan tetapi menurut penelitian sederhana.
Ardakani et al (2012), Imran et al. Dalam penelitian Njanja et al.
(2012), Ajayi et al. (2011) dan Khan (2012) menunjukkan bahwa
et al. (2012) bahwa kinerja karyawan penghargaan karyawan dalam hal ini
dipengaruhi oleh lingkungan cash bonus tidak berpengaruh pada
organisasi (organizational kinerja karyawan. Akan tetapi
environment). penelitian yang dilakukan oleh
Edirisooriya (2014), Ajila dan Abiola
Hubungan Sistem Penghargaan (2004), Khan et al. (2012), Mikander
Karyawan dan Kinerja Karyawan (2010), Sajuyigbe et al. (2013) serta
Manajemen penghargaan Gohari et al. (2013) menunjukkan
merupakan salah satu strategi yang bahwa penghargaan karyawan
digunakan oleh manajer sumber daya berpengaruh positif terhadap kinerja
manusia untuk menarik dan karyawan.
mempertahankan karyawan yang

71
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

Hubungan Kepuasan Karyawan pekerjaan (misalnya: organisasi,


dan Kinerja Karyawan kelompok kerja, dan pekerjaan secara
Ada banyak alasan yang keseluruhan). Dua yang paling sering
menunjukkan kepuasan karyawan diselidiki sikap kerja mungkin adalah
adalah hasil dari prestasi kerja dan kepuasan kerja, yang didefinisikan
penghargaan memiliki peran penting sebagai evaluasi kognitif dan/atau
dalam hal itu. Penghargaan internal afektif pekerjaan seseorang sebagai
karena hasil pekerjaan (yaitu perasaan lebih atau kurang komitmen
sukses) dan yang eksternal karena organisasi positif atau negatif (Brief
rasa syukur dari pekerjaan & Weiss, 2002), dan sikap atau
(penghasilan dan gaji). Penghargaan afektif, yang didefinisikan sebagai
ini akan memuaskan karyawan, kekuatan relatif dari identifikasi
khususnya pekerja (Gholipour, individu dengan dan keterlibatan
2001:76). Kepuasan kerja telah dalam organisasi tertentu (Mowday,
menjadi titik fokus penting bagi Steers, & Porter, 1979:226.; lihat juga
psikologi organisasi dan industri. Allen & Meyer, 1990).
Dalam mendefinisikan kepuasan Dalam penelitian Liao et al.
kerja referensi sering dibuat untuk (2011), Kim (2014), Susanty dan
Lockes (1976) deskripsi kepuasan Miradipta (2013), Naqvi (2012) dan
kerja sebagai keadaan emosional Robertson et al. (2010) menemukan
yang menyenangkan atau positif yang korelasi positif antara nilai-nilai kerja
dihasilkan dari penilaian dari dan sikap kerja (termasuk keterlibatan
pekerjaan atau pengalaman kerja (Jex, kerja dan komitmen organisasi).
2002:116). Sedangkan dalam penelitian Riketta
Dalam penelitian Berghe (2008) menunjukkan bahwa perilaku
(2011) menunjukkan bahwa hanya kerja tidak berpengaruh kuat pada
ada hubungan yang lemah antara kinerja karyawan.
kepuasan kerja, fitur pekerjaan,
pandangan orang lain, dan Hubungan Gaya Kepemimpinan
kepribadian karyawan. Sedangkan dan Kinerja Karyawan
dalam penelitian Khan et al. (2011) Kepemimpinan adalah konsep
menunjukkan bahwa kepuasan kerja, yang awalnya dikembangkan di
gaji, promosi, keamanan kerja, psikologi rakyat untuk menjelaskan
kondisi kerja, otonomi pekerjaan, pengaruh sosial pada kelompok
hubungan antar rekan kerja, (Calder, 1977). Banyak orang percaya
hubungan dengan pengawas, dan bahwa kepemimpinan hanya menjadi
jenis/sifat pekerjaan berpengaruh yang pertama, terbesar atau paling
pada kinerja karyawan. Demikian kuat. Kepemimpinan dalam
juga dalam penelitian Dizgah et al. organisasi memiliki definisi yang
(2012), Tayyaba et al. (2014), berbeda dan lebih bermakna.
Mikander (2010), Hussin (2011) dan Paradigma kepemimpinan telah
Perera et al. (2014). berubah selama dekade terakhir, telah
transit dari kepemimpinan tradisional
Hubungan Perilaku Karyawan dan dengan perspektif baru.
Kinerja Karyawan Schermerhorn et al. (2000) dan Hoy
Sikap kerja merujuk pada dan Miskel (2001) mengkategorikan
evaluasi atau kepentingan target sifat, teori perilaku dan situasional
pribadi yang berhubungan dengan atau contingency bawah perspektif
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

kepemimpinan tradisional, dan teori- kepemimpinan yang berpusat pada


teori kepemimpinan karismatik dan orang dan perilaku demokratis yang
transformasional di bawah tidak signifikan dan memiliki korelasi
kepemimpinan perspektif baru. Fokus yang negatif. Akan tetapi dalam
dari semua teori tentang penelitian Shahosseini et al. (2013),
kepemimpinan adalah untuk Prasertwattanakul (2007), Volman
menentukan efektivitas organisasi. (2007), Hayward et al. (2008),
Dalam penelitian Tandoh Duquesnoy (2011), Bodewes (2011)
(2011) menunjukkan bahwa perilaku dan Shafie et al. (2013) menunjukkan
kepemimpinan yang berpusat pada bahwa gaya kepemimpinan
pekerjaan memiliki pengaruh positif berpengaruh positif pada kinerja
pada kinerja karyawan dan juga karyawan.
produktivitas, akan tetapi gaya

Motivasi Karyawan

Pengembangan Karyawan

Lingkungan Kerja

Sistem Penghargaan Karyawan Kinerja Karyawan

Kepuasan Karyawan

Perilaku Karyawan

Gaya Kepemimpinan

Gambar 1. Model Penelitian Analisa Pengaruh Motivasi Karyawan,


Pengembangan Karyawan, Lingkungan Kerja, Sistem Penghargaan Karyawan,
Kepuasan Karyawan, Perilaku Karyawan, dan Gaya Kepemimpinan terhadap
Kinerja Karyawan.

Berdasarkan penjelasan dan H3: Terdapat pengaruh antara


model penelitan di atas, pengajuan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
hipotesis yang diuji dalam penelitian Karyawan.
ini adalah sebagai berikut: H4: Terdapat pengaruh antara Sistem
H1:Terdapat pengaruh antara Penghargaan Karyawan terhadap
Motivasi Karyawan terhadap Kinerja Karyawan.
Kinerja Karyawan. H5: Terdapat pengaruh antara
H2: Terdapat pengaruh antara Kepuasan Karyawan terhadap Kinerja
Pengembangan Karyawan Karyawan.
terhadap Kinerja Karyawan. H6: Terdapat pengaruh antara
Perilaku Karyawan terhadap Kinerja
Karyawan.

73
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

H7: Terdapat pengaruh antara Gaya Motivasi karyawan adalah


Kepemimpinan terhadap Kinerja pendekatan atasan kepada anggota
Karyawan. timnya dalam memberikan dorongan
semangat dalam melakukan pekerjaan
METODE PENELITIAN dengan mendengarkan pendapat
Obyek penelitian ini adalah karyawan, mengetahui dan
perusahaan yang bergerak di bidang memahami pekerjaan karyawan,
fabrikasi lepas pantai terbesar di memperlakukan adil kepada
Batam dan Karimun. Penelitian ini karyawan, memberikan dukungan
dilakukan pada tiga besar perusahaan karyawan untuk berkembang, dan
fabrikasi lepas pantai di Batam dan memiliki harapan yang realistis dari
Karimun berdasarkan jumlah kontribusi karyawannya (Chaudhary
karyawannya. Total populasi dari tiga & Sharma, 2012). Instrumen motivasi
perusahaan tersebut sebesar 8.710 karyawan terdiri dari lima pertanyaan
karyawan. Metode pemilihan sampel diadopsi dari Chaudhary dan Sharma,
yang digunakan adalah stratified 2012.
random sampling. Teknik ini Pengembangan karyawan
digunakan bila populasi mempunyai adalah proses pelaksanaan
anggota atau unsur yang tidak peningkatan kompetensi karyawan
homogen dan berstrata (Sugiyono, dengan memberikan pelatihan awal
2014:123). Berdasarkan tabel Krejcie pada saat masuk kerja, pelatihan yang
dan Morgan (1970), dengan jumlah berkelanjutan untuk dapat melakukan
populasi (N) 8.710, maka jumlah pekerjaan yang lebih baik, dukungan
minimum sampel (n) yang harus untuk pengembangan diri, pelatihan
digunakan dalam penelitian ini adalah dan pengembangan untuk
sebanyak 368, untuk mencegah peningkatan karir, peningkatan
terjadinya data yang tidak valid keahlian dalam pekerjaan, dan
ataupun error pada data kuesioner pelatihan untuk menutup kekurangan
dalam penelitian ini, maka jumlah dari hasil evaluasi kerja dari
sampel yang telah didistribusikan karyawannya (Chaudhary & Sharma,
kepada responden ditambahkan 2012). Instrumen pengembangan
menjadi 450 sampel dengan jumlah karyawan terdiri dari tujuh
pertanyaan kuesioner sebanyak 67 pertanyaan diadopsi dari Chaudhary
item pertanyaan. dan Sharma, 2012.
Kinerja karyawan adalah Lingkungan kerja adalah
pelaksanaan fungsi pekerjaan yang lokasi dan fasilitas kerja yang
optimal, dan melakukan pekerjaan memenuhi persyaratan untuk
dengan senang dan aman sehingga melakukan pekerjaan, hubungan kerja
bisa bekerja dengan baik. Kinerja dengan atasan dan rekan kerja, sistem
karyawan dapat diukur dengan komunikasi di tempat kerja,
standar evaluasi kinerja dengan adil, perlakuan adil di tempat kerja, tempat
dan karyawan juga mendapatkan kerja yang kondusif, dan adanya
umpan balik (feedback) atas hasil prosedur-prosedur untuk
pekerjaan yang dilakukannnya mengidentifikasi serta mengontrol
(Tandoh, 2011). Instrumen kinerja potensi bahaya (Chandrasekar, 2011).
karyawan terdiri dari sembilan Instrumen lingkungan kerja terdiri
pertanyaan yang diadopsi dari dari enam pertanyaan diadopsi dari
Tandoh (2011). Chandrasekar, 2011.
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

Sistem penghargaan harus diselesaikan, memperlakukan


karyawan adalah sistem pemberian semua karyawannya secara adil,
imbalan kepada karyawan yang memperhatikan karyawan jika dalam
diberikan sesuai dengan hasil kerja kesulitan, mendukung pekerjaan yang
dan distribusikan dengan benar dilakukan karyawan, dan
sehingga karyawan merasa puas memberikan apresiasi ketika
dengan kualitas dan kuantitas karyawan telah menyelesaikan
penghargaan yang diberikan dan pekerjaannya (Liao et al., 2011).
memberikan efek positif kepada Instrumen pengembangan karyawan
karyawan untuk bekerja lebih baik terdiri dari sembilan pertanyaan
dan meningkatkan upaya karyawan diadopsi dari Liao et al., 2011.
dalam mencapai kinerja yang optimal Semua variabel di atas diukur
(Mikander, 2010). Instrumen sistem dengan menggunakan lima poin skala
penghargaan karyawan terdiri dari Likert di mana 1 adalah sangat tidak
tujuh pertanyaan diadopsi dari setuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah
Mikander, 2010. netral, 4 adalah setuju, dan 5 adalah
Kepuasan karyawan adalah sangat setuju.
perasaan puas karyawan dalam
menerima kompensasi yang diterima, Metode Analisis Data
penghargaan atas hasil kerja yang Dalam penelitian kuantitatif,
dicapai, penilaian kinerja yang adil analisis data merupakan kegiatan
dari manajemen, dan mendapatkan setelah data dari seluruh responden
peluang untuk berkembang di dalam atau sumber data lain terkumpul.
perusahaan (Chaudhary & Sharma, Kegiatan dalam analisis data adalah:
2012). Instrumen kepuasan karyawan mengelompokkan data berdasarkan
terdiri dari empat pertanyaan diadopsi variabel dan jenis responden,
dari Chaudhary dan Sharma, 2012. menyajikan data tiap variabel yang
Perilaku karyawan adalah diteliti, melakukan perhitungan untuk
sikap kerja karyawan yang menjawab rumusan masalah, dan
ditunjukkan dengan menjalankan melakukan perhitungan untuk
pekerjaan dengan benar sesuai menguji hipotesis yang telah
dengan deskripsi pekerjaan, bekerja diajukan. Untuk penelitian yang tidak
dengan loyal dan fokus pada merumuskan hipotesis, langkah
pekerjaan yang dilakukan, jika terakhir tidak dilakukan. Teknik
diperlukan bersedia bekerja melebihi analisis data dalam penelitian
waktu yang ditetapkan untuk kuantitatif menggunakan statistik
membuat pekerjaan menjadi lancar, (Sugiyono, 2014:199).
menjaga reputasi perusahaan, dan Metode analisis yang
melakukan yang terbaik untuk digunakan dalam penelitian adalah
perusahaan (Liao et al., 2011). analisis regresi berganda (multiple
Instrumen perilaku karyawan terdiri regression) dengan menggunakan
dari dua puluh tiga pertanyaan program statistic SPSS (Statistical
diadopsi dari Liao et al., 2011. Package for Social Sciences). Uji-uji
Gaya kepemimpinan adalah yang digunakan pada penelitian ini
pendekatan memimpin seorang atasan adalah uji outlier, uji validitas dan
dengan memiliki sikap yang pasti, reliabilitas, uji normalitas, uji
membuat yakin tentang harapan multikolinearitas, dan uji
perusahaan, menetapkan tugas yang heterokedastisitas. Untuk menguji

75
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

hipotesis menggunakan uji F, t dan Hasil Uji Hipotesis


Koefisien determinasi (R2). Hasil uji F dalam penelitian
ini menunjukkan variabel independen
HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki pengaruh secara simultan
terhadap variabel dependen. Tabel 1.
Analisis Demografi Responden
menunjukkan bahwa perhitungan uji
Penelitian dilakukan melalui
F yang memiliki nilai signifikan
metode secara personal (Personally
sebesar 0,000 atau lebih kecil dari
Administered Questionnaires)
0,05 (F.Sig 0,000 < α 0,005), artinya
dimana peneliti membagikan
semua variabel independen
kuesioner secara langsung kepada
merupakan penjelas yang signifikan
karyawan yang memenuhi kualifikasi
terhadap variabel dependen. Dalam
untuk mengisi kuesioner
hal ini maka variabel motivasi
penelitian.Penyebaran kuesioneryang
karyawan, pengembangan karyawan,
dilakukan untuk mendukung
lingkungan kerja, sistem penghargaan
penelitian sebanyak 450 kuesioner.
karyawan, kepuasan kerja, perilaku
Data penelitian yang dikumpulkan
karyawan, dan gaya kepemimpinan
sejumlah 406 responden karyawan
merupakan penjelas yang signifikan
fabrikasi lepas pantai dari tiga
terhadap variabel kinerja karyawan.
perusahaan di Batam dan Karimun.

Tabel 1 Hasil Uji F

Variabel F Sig. Kesimpulan


Kinerja
Karyawan 61,734 0,000 Signifikan

Sumber: Data primer diolah (2014)

Uji t dilakukan untuk melihat demikian tidak konsisten dengan


tingkat signifikansi dari masing- penelitian sebelumnya yang
masing variabel independen terhadap dilakukan oleh Chaudhary dan
variabel dependen. Hasil uji dapat Sharma (2012),Elijah dan Adekunle
dilihat nilai signifikansi pada tabel (2013), Salleh et al. (2011), Asim
4.10di bawah ini: (2013), Tabassi (2011), Dysvik dan
Berdasarkan hasil uji t pada Kuvaas (2008), dan Ellis et al. (2010).
Tabel 4.10 menunjukkan tingkat Berdasarkan hasil uji t pada
signifikansi hubungan antara Tabel 4.10 menunjukkan tingkat
motivasi karyawan dan kinerja signifikansi hubungan antara
karyawan lebih besar dari 0,05 pengembangan karyawandan kinerja
(0,253). Oleh karena itu dapat karyawan lebih besar dari 0.05
disimpulkan bahwa tidak ada (0,433). Oleh karena itu dapat
pengaruh antara motivasi karyawan disimpulkan bahwa tidak ada
dan kinerja karyawan. Hasil pengaruh antara pengembangan
penelitian ini konsisten dengan karyawan dan kinerja karyawan.
penelitian Uche et al. (2011). Namun Hasil penelitian ini tidak konsisten
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

dengan penelitian sebelumnya yang karyawan.Hasil penelitian ini


dilakukan oleh Hameed et al. (2011); konsisten dengan penelitian yang
Nassazi (2013), Elnaga et al. (2013), dilakukan oleh Khanet al. (2012),
Farooq et al. (2011), Tabassi (2011), Dizgah et al. (2012), Tayyaba et al.
Dysvik dan Kuvaas (2008), Rogers (2014), Mikander (2010), Hussin
(2003), Sultana et al. (2012), dan (2011) dan Perera et al.
Asim (2013). (2014).Namun demikian tidak
Berdasarkan hasil uji t pada konsisten dengan penelitian Berghe
Tabel 4.10 menunjukkan tingkat (2011).
signifikansi hubungan antara Berdasarkan hasil uji t pada
lingkungan kerja dan kinerja Tabel 4.10 menunjukkan tingkat
karyawan lebih besar dari 0,05 signifikansi hubungan antara perilaku
(0,603). Oleh karena itu dapat karyawan dan kinerja karyawan lebih
disimpulkan bahwa tidak ada kecil dari 0,05 (0,000). Oleh karena
pengaruh antara lingkungan kerja dan itu dapat disimpulkan bahwa terdapat
kinerja karyawan. Hasil penelitian ini pengaruh antara perilaku karyawan
konsisten dengan penelitian dan kinerja karyawan. Hasil
Chandrasekar (2011). Namun penelitian ini konsisten dengan
demikian tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Liao et al.(2011), Kim
dilakukan oleh Ardakaniet al. (2012), (2014), Susanty dan Miradipta
Imran et al. (2012), Ajayi et al. (2011) (2013), Naqvi (2012) dan Robertson
dan Khan et al. (2012). et al. (2010).Namun demikian tidak
Berdasarkan hasil uji t pada konsisten dengan penelitian Rikettaet
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa al.(2012).
tingkat signifikansi hubungan antara Berdasarkan hasil uji t pada
sistem penghargaan karyawandan Tabel 4.10 menunjukkan tingkat
kinerja karyawan lebih kecil dari 0,05 signifikansi hubungan antara gaya
(0,010). Oleh karena itu dapat kepemimpinan dan kinerja karyawan
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh lebih kecil dari 0,05 (0,000). Oleh
antara sistem penghargaan karyawan karena itu dapat disimpulkan bahwa
dan kinerja karyawan.Hasil penelitian terdapat pengaruh antara gaya
ini konsisten dengan penelitian kepemimpinan dan kinerja karyawan.
sebelumnya yang dilakukan oleh Hasil penelitian ini konsisten dengan
Edirisooriya (2014), Ajila dan Abiola penelitian sebelumnya yang
(2004), Khan et al. (2012), Mikander dilakukan oleh Shahosseini et al.
(2010), Sajuyigbe et al. (2013) serta (2013), Prasertwattanakul (2007),
Gohari et al. (2013).Namun demikian Volman (2007), Hayward et al.
tidak konsisten dengan penelitian (2008), Duquesnoy (2011), Bodewes
Njanjaet al. (2013). (2011) dan Shafie et al.
Berdasarkan hasil uji t pada (2013).Namun demikian tidak
Tabel 4.10 menunjukkan tingkat konsisten dengan penelitian Tandoh
signifikansi hubungan antara (2011) menunjukkan bahwa perilaku
kepuasan karyawan dan kinerja kepemimpinan yang berpusat pada
karyawan lebih kecil dari 0,05 pekerjaan memiliki positif signifikan
(0,015).Oleh karena itu dapat efektif pada kinerja karyawan dan
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh juga produktivitas, akan tetapi gaya
antara kepuasan karyawan dan kinerja kepemimpinan yang berpusat pada

77
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

orang dan perilaku demokratis yang


sangat tidak signifikan dan korelasi
yang negatif.

Tabel 2 Hasil Uji t

Unstandardized
Variabel Coefficients (B) t Sig. Kesimpulan
(Constant) 5,678 5,295 0,000
Motivasi Karyawan 0,58 1,145 0,253 Tidak Signifikan
Pengembangan
Karyawan -0,026 -0,784 0,433 Tidak Signifikan
Lingkungan Kerja -0,039 -0,521 0,603 Tidak Signifikan
Sistem
Penghargaan
Karyawan 0,119 2,603 0,010 Signifikan
Kepuasan
Karyawan 0,150 2,437 0,015 Signifikan
Perilaku Karyawan 0,108 6,084 0,000 Signifikan
Gaya
Kepemimpinan 0,202 6,128 0,000 Signifikan

sebesar 52,5%. Sisanya 47,5%


Sumber: Data primer diolah (2014) dipengaruhi oleh variabel lain.
Perkiraan variabel lain yang
Tabel 4.10 menunjukkan nilai mempengaruhi antara lain team
adjusted R square sebesar 0,525. coaching (Martinez, 2010), company
Nilai tersebut menunjukkan bahwa culture (Chaudhary &Sharma, 2012),
variabel independen motivasi employee evaluation (Mir et al.,
karyawan, pengembangan karyawan, 2014), employee engagement
lingkungan kerja, sistem penghargaan (Robertsonet al.,2011), employee
karyawan, kepuasan karyawan, evaluation (Tayyaba, 2014), life
perilaku karyawan, gaya satisfaction and happiness
kepemimpinandapat menjelaskan (Streimikiene, 2009), dan job
variabel dependen kinerja karyawan involvement(Sultana et al.,2012).
Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Determinasi

Variabel R Adjusted R Square

Kinerja
Karyawan 0,730 0,525

Sumber: Data primer diolah (2014)


Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

SIMPULAN waktu pengerjaan proyek yang


Tujuan dari penelitian ini bersamaan. Oleh karena itu
adalah mencari jawaban atas rumusan manajemen perusahaan melalui
masalah yang diajukan dalam bagian sumber daya manusia harus
penelitian yaitu faktor-faktor yang mengantisipasi selain menyediakan
mempengaruhi kinerja karyawan skala gaji yang kompetitif juga sistem
studi kasus pada tiga perusahaan penghargaan kepada karyawan
fabrikasi lepas pantai di Batam dan misalnya dalam bentuk bonus,
Karimun. Hasil penelitian ini dapat insentif produktivitas, dan
dilihat bahwa tidak semua faktor atau penghargaan pencapaian kinerja
variabel memiliki pengaruh yang keselamatan kerja.
positif terhadap kinerja karyawan dan Kepuasan karyawan juga
tidak semua dari variabel tersebut merupakan variabel penting yang
memiliki pengaruh yang signifikan. mempengaruhi peningkatan kinerja
Pada penelitian ini menemukan faktor karyawan. Dalam hal ini karyawan
utama yang berpengaruh signifikan yang bekerja di fabrikasi lepas pantai
terhadap kinerja karyawan adalah tidak hanya fokus kepada kompensasi
sistem penghargaan karyawan, dan benefitnya saja tetapi juga
kepuasan karyawan, perilaku memerlukan apresiasi dalam bentuk
karyawan, dan gaya kepemimpinan. yang lain sehingga membuat
Faktor atau variabel yang lainnya, karyawan lebih senang dalam
dimana motivasi karyawan, melakukan pekerjaannya, sebagai
pengembangan karyawan, dan contoh perusahaan menyediakan
lingkungan kerja memiliki pengaruh tempat makan yang layak, penyediaan
yang tidak signifikan terhadap kinerja tempat sholat yang memadai,
karyawan. pelayanan untuk berobat, transportasi
Permasalahan kinerja di dalam lapangan fabrikasi, peralatan
karyawan yang sering dialami oleh kerja yang lengkap, sarana
beberapa perusahaan dalam praktek komunikasi antar karyawan dan
bisnis mereka bersumber dari manajemen yang baik, dan
permasalahan sistem penghargaan mendapatkan penilaian dari pihak
karyawan. Berdasarkan hasil atasan atau manajemen minimal satu
penelitian ini, sistem penghargaan kali dalam satu tahun.
karyawan merupakan elemen yang Variabel perilaku karyawan
paling penting dalam meningkatkan memberikan kontribusi yang besar
kinerja karyawan. Karyawan yang terhadap kinerja karyawan. Perilaku
kompeten dan memiliki sertifikasi merupakan hal yang mendasar yang
akan memilih perusahaan yang cocok harus dimiliki oleh karyawan. Dengan
untuk mereka sesuai dengan kondisi kerja yang penuh tantangan,
kompensasi dans benefit yang tekanan, resiko kecelakaan yang
diharapkan. Sebagai contoh kondisi cukup tinggi, jadwal pekerjaan
saat ini banyak perusahaan fabrikasi proyek yang ketat, spesifikasi dan
lepas pantai yang mengalami persyaratan proyek, jika tidak diikuti
kesulitan untuk mendapatkan tenaga dengan perilaku yang baik akan
juru las yang berpengalaman mengakibatkan masalah yang besar
dikarenakan hampir semua dalam kinerja karyawan dan akan
perusahaan fabrikasi lepas pantai berimbas kepada kualitas produk,
membutuhkan tenaga tersebut dalam produktivitas, jadwal pengiriman

79
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

produk, performa keselamatan kerja, signifikan pada peningkatan kinerja


dan semuanya akan berujung kepada karyawan.
biaya (cost) dari perusahaan. Perilaku Berdasarkan proses yang
karyawan disini juga menyangkut dikembangkan dalam penelitian ini
mengenai kepatuhan terhadap maka masalah penelitian yang
prosedur dan kebijakan perusahaan, diajukan dan telah mendapat
komitmen, integritas serta melakukan justifikasi melalui pengujian dapat
pekerjaan dengan penuh tanggung disimpulkan bahwa rumusan masalah
jawab dan profesional sesuai dengan yang diajukan dalam penelitian ini
tanggung jawab masing-masing yaitu faktor – faktor yang
karyawan. mempengaruhi kinerja karyawan
Dari hasil penelitian ini juga studi kasus pada tiga perusahaan
dapat dilihat variabel gaya fabrikasi lepas pantai di Batam dan
kepemimpinan memiliki pengaruh Karimun dapat diwujudkan dengan
yang sangat besar terhadap prioritas pada penanganan yang
peningkatan kinerja karyawan. Rantai optimal terhadap sistem penghargaan
komando di perusahaan fabrikasi karyawan, kepuasan karyawan,
lepas pantai memiliki karakteristik perilaku karyawan, dan gaya
yang agak berbeda dengan industri kepemimpinan.
lainnya. Di lapangan fabrikasi gaya Penelitian ini memiliki
kepemimpinan dari seorang atasan beberapa keterbatasan dalam
merupakan hal yang harus pelaksanaannya, sehingga
diperhatikan, karena yang dipimpin berpengaruh terhadap hasil penelitian
mayoritas karyawan pria, tempat yang diperoleh secara keseluruhan.
kerja yang beresiko tinggi terhadap Adapun keterbatasan yang terdapat
kecelakaan kerja, pencapaian target dalam penelitian ini adalah:
produksi yang ketat, komunikasi antar a. Penelitian ini hanya dilakukan
bidang pekerjaan dan representatif pada karyawan di tiga besar
dari pelanggan. Seorang pemimpin perusahaan fabrikasi lepas pantai
harus memiliki keahlian antar di Batam dan Karimun, yang saat
personal dengan baik (interpersonal ini memiliki jumlah karyawan
skills), serta bisa memberikan teladan yang banyak, yaitu PT McDermott
terhadap orang yang dipimpinnya Indonesia, PT Profab Indonesia,
(leading by example). PT Saipem Indonesia Karimun
Solusi atas permasalahan Branch. Akan lebih baik lagi jika
penelitian ini salah satunya dapat penelitian berikutnya dilakukan
dipecahkan melalui penanganan yang pada seluruh perusahaan fabrikasi
optimal terhadap sistem penghargaan lepas pantai yang berada di
karyawan, kepuasan karyawan, wilayah Provinsi Kepulauan Riau
perilaku karyawan, dan gaya maupun kota-kota besar lainnya
kepemimpinan. Karena semakin sehingga penelitian serta
optimal penanganan terhadap faktor- pembahasan dapat lebih beragam.
faktor tersebut akan mendorong b. Pengaruh antara variabel
peningkatan kinerja karyawan dalam independen terhadap kinerja
perusahaan. Pada sisi lain bukti karyawan yang diukur dengan uji
empirik menunjukkan bahwa adjusted R square masih agak
keseluruhan faktor tersebut rendah, seperti yang ditunjukkan
memberikan dampak strategis yang oleh hasil uji adjusted R2 dimana
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

masih banyak faktor-faktor lain karyawan. Program-program yang


yang mempengaruhi kinerja direncanakan oleh manajemen
karyawan. perusahaan akan dapat berjalan
c. Sulitnya mendapatkan responden dengan efektif dan efisien jika
untuk di minta informasi dalam dibarengi dengan komitmen dari
melakukan pengisian kuesioner. level manajemen dan keterlibatan
Sebagai contoh dalam penelitian karyawan secara menyeluruh
ini tidak adanya kuesioner yang dalam perusahaan.
kembali dari level kepala c. Dalam hal pemilihan sampel
departemen (head of department). responden dapat difokuskan pada
d. Terdapat beberapa item variabel karyawan-karyawan dengan
yang dikeluarkan dari model berbagai jabatan secara
penelitian (excluded variables), proporsional. Dalam penelitian ini
yaitu variabel motivasi karyawan, masih belum mendapat
pengembangan karyawan, dan pengembalian kuesioner dari
lingkungan kerja. karyawan yang memiliki posisi
Rekomendasi-rekomendasi kepala departemen (head of
yang dapat dijadikan pertimbangan department). Jika bisa
untuk penelitian yang akan datang mendapatkan responden dari
adalah sebagai berikut: semua jabatan secara proporsional,
a. Pada penelitian ini obyek kinerja dengan demikian akan lebih
karyawan yang diteliti adalah terlihat data aktual dari berbagai
bidang industri fabrikasi lepas sudut pandang termasuk dari
pantai, sehingga disarankan untuk atasan karyawan tersebut.
penelitian selanjutnya bisa meluas, d. Perluasan periode pengamatan
tidak hanya di bidang tersebut, agar hasil penelitian lebih dapat
tetapi juga bisa dibidang galangan menjelaskan pengaruh dan
kapal, elektronik, perhotelan, keakuratan hasil penelitian.
properti, perbankan, dan
pertambangan. Faktor gaya kepemimpinan
b. Penggunaan model penelitian pada penelitian ini memberikan
dapat dikombinasikan dengan kontribusi yang besar terhadap
penelitian lain yang juga peningkatan kinerja karyawan.
berhubungan dengan kinerja Beberapa faktor yang perlu
karyawan, dan juga bisa diperhatikan sehubungan dengan
menambahkan variabel company gaya kepemimpinan yaitu mengenai
culture (Chaudhary & Sharma, perlakuan adil seorang atasan
2012), karena masing-masing terhadap karyawannya, sikap
responden terutama di wilayah kepastian atau ketegasan seorang
geografis yang berbeda memiliki atasan, sikap seorang atasan yang bisa
budaya yang berbeda pula dimana membuat yakin kepada karyawannya
hal tersebut dapat mempengaruhi dalam melaksanakan pekerjaan, dan
perilaku mereka. Selain itu juga bantuan atau dukungan seorang
bisa menambahkan variabel job atasan jika melihat karyawannya
involvement (Sultana et al., 2012), mengalami kesulitan dalam
dimana keterlibatan dan partisipasi melaksanakan pekerjaannya. Dalam
karyawan dapat berpengaruh juga penelitian ini menunjukkan bahwa
terhadap peningkatan kinerja faktor-faktor di atas tidak terlalu

81
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

memuaskan karyawan pada yaitu dengan menerapkan KPI (Key


perusahaan fabrikasi lepas pantai di Performance Indicator).
Batam dan Karimun. Dengan Sistem penghargaan karyawan
demikian faktor-faktor tersebut bisa pada penelitian ini memberikan
menjadi masukan kepada pihak kontribusi yang besar terhadap
manajemen perusahaan melalui peningkatan kinerja karyawan.
manajer sumber daya manusia dalam Beberapa faktor yang perlu
meningkatkan kinerja karyawan di diperhatikan sehubungan dengan
tempat kerja. Langkah yang dapat sistem penghargaan karyawan yaitu
dilakukan dari atasan/manajemen mengenai kepuasan karyawan
adalah dengan melakukan terhadap kualitas dan kuantitas
komunikasi dan human approach penghargaan, sistem pendistribusian
melalui beberapa program yang penghargaan yang benar, dan skema
dilakukan secara rutin seperti toolbox pemberian penghargaan yang tepat.
meeting yang berhubungan Dalam penelitian ini menunjukkan
produktivitas, kualitas, keselamatan bahwa faktor-faktor di atas tidak
kerja dan juga kode etik. terlalu memuaskan karyawan pada
Perilaku karyawan pada perusahaan fabrikasi lepas pantai di
penelitian ini memberikan kontribusi Batam dan Karimun. Dengan
yang besar terhadap peningkatan demikian faktor-faktor tersebut bisa
kinerja karyawan. Beberapa faktor menjadi masukan kepada pihak
yang perlu diperhatikan sehubungan manajemen perusahaan melalui
dengan perilaku karyawan yaitu manajer sumber daya manusia dalam
mengenai pandangan karyawan meningkatkan kinerja karyawan di
terhadap pekerjaan dan kehidupan tempat kerja. Langkah yang dapat
mereka dan perasaan nyaman diambil oleh manajemen adalah
karyawan tinggal dalam perusahaan dengan menerapkan skema
dengan kondisi yang berjalan apa productivity incentive bonus yang
adanya dan tidak terdapat perubahan diukur dengan menggunakan
yang signifikan (status quo). Dalam beberapa kriteria seperti index
penelitian ini menunjukkan bahwa productivity, production progress,
faktor-faktor di atas tidak terlalu quality performance, safety
memuaskan karyawan pada performance, tingkat repair rate,
perusahaan fabrikasi lepas pantai di serta tingkat ketaatan terhadap
Batam dan Karimun. spesifikasi pekerjaan (Non
Dengan demikian faktor- Compliance Report).
faktor tersebut bisa menjadi masukan Demikian juga faktor
kepada pihak manajemen perusahaan kepuasan karyawan pada penelitian
melalui manajer sumber daya ini memberikan kontribusi yang
manusia dalam meningkatkan kinerja cukup besar terhadap peningkatan
karyawan di tempat kerja. Langkah kinerja karyawan. Salah satu faktor
yang dapat diambil oleh manajemen yang perlu diperhatikan sehubungan
adalah dengan mengimplementasikan dengan kepuasan karyawan yaitu
sistem rewards and punishment, mengenai kompensasi yang
sehingga setiap item yang dikerjakan didapatkan karyawan dengan posisi
harus diukur dan dimonitor secara yang sama jika dibandingkan dengan
berkala. Salah satu perangkat yang perusahaan lain di bidang industri
banyak digunakan oleh perusahaan yang sejenis. Dalam penelitian ini
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

menunjukkan bahwa faktor-faktor di melakukan regular meeting, coaching


atas tidak terlalu memuaskan & mentoring program, dan
karyawan di perusahaan fabrikasi penekanan dalam implementasi
lepas pantai di Batam dan Karimun. program etika di perusahaan.
Dengan demikian faktor tersebut Pada penelitian ini variabel
dapat menjadi masukan kepada pengembangan karyawan
manajemen perusahaan melalui memberikan pengaruh tidak
manajer sumber daya manusia dalam signifikan terhadap peningkatan
meningkatkan kinerja karyawan di kinerja karyawan. Beberapa faktor
tempat kerja. Langkah yang dapat yang perlu diperhatikan sehubungan
diambil manajemen melalui bagian dengan pengembangan karyawan
sumber daya manusia dengan yaitu mengenai dukungan atasan
melakukan annual salary survey terhadap pengembangan karyawan,
terhadap beberapa perusahaan dengan pelatihan yang memadai untuk
bidang yang sejenis sebagai bahan pengembangan karir karyawan, dan
untuk benchmarking dalam dukungan seorang atasan terhadap
penentuan skala kompensasi dan juga karir karyawannya. Dalam penelitian
sistem penghargaan terhadap ini menunjukkan bahwa faktor-faktor
karyawannya. di atas tidak terlalu memuaskan
Pada penelitian ini variabel karyawan sehingga berpengaruh tidak
motivasi karyawan memberikan signifikan terhadap peningkatan
pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan di perusahaan
peningkatan kinerja karyawan. fabrikasi lepas pantai di Batam dan
Beberapa faktor yang perlu Karimun.
diperhatikan sehubungan dengan Dengan demikian faktor-
motivasi karyawan yaitu mengenai faktor tersebut dapat menjadi
sikap atasan dalam mendengarkan masukan kepada manajemen
pendapat karyawannya, perlakuan perusahaan melalui manajer sumber
adil atasan terhadap karyawannya, daya manusia dalam meningkatkan
dan harapan atasan yang realistis kinerja karyawan di tempat kerja.
terhadap kontribusi karyawannya. Langkah yang dapat diambil
Dalam penelitian ini menunjukkan manajemen melalui bagian sumber
bahwa faktor-faktor di atas tidak daya manusia dengan menerapkan
terlalu memuaskan karyawan analisa kebutuhan pelatihan yang
sehingga berpengaruh tidak efektif sebelum merancang annual
signifikan terhadap peningkatan training plan, melakukan program
kinerja karyawan di perusahaan competency assessment secara
fabrikasi lepas pantai di Batam dan regular, dan pelaksanaan program
Karimun. Dengan demikian faktor- talent management yang meliputi
faktor tersebut dapat menjadi talent identification, talent selection,
masukan kepada manajemen talent development dan talent
perusahaan melalui manajer sumber retention.
daya manusia dalam meningkatkan Pada penelitian ini variabel
kinerja karyawan di tempat kerja. lingkungan kerja memberikan
Langkah yang dapat diambil pengaruh tidak signifikan terhadap
manajemen melalui bagian sumber peningkatan kinerja karyawan.
daya manusia dengan menerapkan Beberapa faktor yang perlu
sistem komunikasi yang baik dengan diperhatikan sehubungan dengan

83
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

lingkungan kerja yaitu mengenai DAFTAR PUSTAKA


perlakuan adil seorang atasan
terhadap karyawan, dan adanya Adeyinka, A.E., & Rahman, O.A.E.
sistem komunikasi di tempat kerja (2013). Motivation and its
yang berjalan dengan baik. Dalam effects on employee’s
penelitian ini menunjukkan bahwa performance. Pakistan
faktor-faktor di atas tidak terlalu Journal of Social Science, 10
memuaskan karyawan sehingga (2), 99-104.
berpengaruh tidak signifikan terhadap
peningkatan kinerja karyawan di Ali, A., Abrar, M., & Haider, J.
perusahaan fabrikasi lepas pantai di (2012). Impact of motivation
Batam dan Karimun. Dengan on the working performance
demikian faktor-faktor tersebut dapat of employees – A case study
menjadi masukan kepada manajemen of Pakistan. Global Advanced
perusahaan melalui manajer sumber Research Journal of
daya manusia dalam meningkatkan Management and Business
kinerja karyawan di tempat kerja. Studies, 1 (4), 126-133.
Langkah yang dapat diambil
manajemen melalui bagian sumber Ardakani, A.E., Jowkar, B., &
daya manusia dengan menerapkan Mooghali, A. (2012). The
sistem komunikasi yang baik dengan effect of organizational
melakukan sistem performance environment on performance
appraisal yang transparan, program and job satisfaction (Case
orientasi, dan penekanan dalam study of Shiraz University).
implementasi program etika di Journal of Basic and Applied
perusahaan. Scientific Research.
Hasil penelitian ini juga dapat
digunakan sebagai tolak ukur Asim, M. (2013). Impact of
(benchmark) dalam mengelola kinerja motivation on employee
di departemen masing-masing yang performance with effect of
berkaitan langsung dengan indikator training: Specific to education
kerja utama (key performance sector of Pakistan.
indicator). Manajer lini departemen International Journal of
memiliki peran yang besar dalam Scientific and Research
peningkatan kinerja karyawan dan Publication, 3 (9).
sekaligus menjadi mitra manajer
sumber daya dalam meningkatkan Ajila, C., & Abiola, A. (2004).
kinerja karyawan secara keseluruhan Influence of rewards on
dalam perusahaan. Dengan workers performance in an
mengetahui variabel-variabel yang organization. Department of
mempengaruhi kinerja karyawan, Psychology, Obafemi
manajer lini departemen dapat Awolowo University, Nigeria.
membuat langkah-langkah yang
strategis dalam meningkatkan kinerja Berghe, J.V. (2011). Job satisfaction
karyawan di lingkungan kerjanya. and job performance at the
workplace. Degree Thesis
International Business,
University of Oxford.
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

Dessler, G. (2011). Human resource


Bodewes, T. (2011). Leadership and management twelfth edition.
employee behavior in Pearson International Edition.
organizations: The mediating
effect of regulatory focus on Dessler, G. (2011). Human resource
the relation between management twelfth edition.
leadership style and Pearson International Edition.
employees’ creativity and in-
role performance. Master Duquesnoy, P. (2011). Generations,
thesis occupational and leadership style and employee
organizational psychology, performance. Human
Twente University. Resource Studies, Tilburg
University.
Chaudhary, N., & Sharma, B. (2012).
Impact of employee Elnaga, A., & Imran, A. (2013). The
motivation on performance effect of training on employee
(productivity) in private performance. European
organization. International Journal of Business and
Journal of Business Trends Management, 5 (4).
and Technology, 2 (4).
Edirisooriya, W.A. (2014). Impacts of
Chandrasekar, K. (2011). Workplace rewards on employee
environment and its impact on performance: With special
organizational performance in reference to electric
public sector organization. corporation. Proceedings of
International Journal of the 3rd International
Enterprice Computing and Conference on Management
Business System (Online). and Economics, 311-318.

Dysvik, A., & Kuvaas, B. (2008). The Ellis et al. (2010). Varying influences
relationship between of motivation factors on
perceived training employees’ likelihood to
oppotunities, work motivation perform safe food handling
and employee outcome. practices because of
International Journal of demographic differences.
Training and Development 12 Journal of Food Protection,
(3). 73 (11), 2065-2071.

Dizgah, M.R., Chegini, M.G., & Farooq, M., & Khan, M.A. (2011).
Bisokhan, R. (2012). Impact of training and
Relationship between job feedback on employee
satisfaction and employee job performance. Far East
performance in Guilan public Journal of Psychology and
sector. Journal of Basic and Business, 5 (1).
Applied Scientific Research.
Gohari et al. (2013). The relationship
between rewards and
employee performance.

85
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

Interdiciplinary Journal of Indriantoro, N., & Supomo, B.


Contemporary Research in (2014). “Metodologi
Business, 5 (3). penelitian bisnis untuk
akuntansi dan manajemen”,
Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis Yogyakarta: BPFE.
multivariate dengan program
IBM SPSS 19. Semarang: Khan et al. (2012). Impact of job
Badan Penerbit Universitas satisfaction on employee
Diponegoro. performance: An empirical
study of autonomous medical
Hameed, A., & Waheed, A. (2011). institutions of Pakistan.
Employee deveopment and its African Journal of Business
affect on employee Management, 6 (7), 2697-
performance: A conceptual 2705.
framework. International
Journal of Humanities and Kim, H.K. (2014). Work-life balance
Social Science, 2 (13). and employees’ performance:
The mediating role of
Hair, J.W.B. et al. (2006). affective commitment. Global
Multivariate data analysis, Business and Management
New Jersey: Prentice Hall. Research: An International
Journal,. 6 (1), 37-51.
Hayward, B.A., Amos, T.L., &
Baxter, J. (2008). Employee Liao et al. (2012). Work values, work
performance, leadership style attitude and job performance
and emotional intelligence: of green energy industry
An exploratory study in South employees in Taiwan. African
African Parastatal. South Journal of Business
Africa: Rhodes University. Management, 6 (15), 5299-
5318.
Hussin, A. (2011). The relationship
between job satisfaction and Martinez, R.N. (2010). Investigation
job performance among of the effects of team
employees in tradewinds coaching, performance
group of companies. Center feedback, and collective
for graduate studies, Open afficacy on small group
University Malaysia. performance. Chicago:
Loyola University.
Imran et al. (2012). How to boost
employee performance: Mikander, C. (2010). The impact of
Investigating the influence of reward system on employee
transformational leadership motivation in motonet-espoo.
and work environment in a International Business.
Pakistani perspective. Middle-
East Journal of Scientific McGuffin, A.A., & Obonyo, E.
Research 11 (10), 1455-1462. (2010). Enhancing
performance: A case study of
the effects of employee
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

coaching in construction Prasertwattanakul, S. & Chan, P.


practice. Construction (2007). Impact of leadership
Management and Economics, style on performance: A study
28, 141-149. of six sigma professionals in
Thailand. International/Asia
Macan, T.H. (1996). Time Pacific DSI.
management training: Effects
on time behaviors, attitudes, Riketta, M. (2008). The causal
and job performance. The relation between job attitudes
Journal of Psycology 130 (3), and performance: A meta-
229-236. analysis of panel studies.
Journal of Applied
Naqvi, S.M.M.R. (2012). Impact of Psychology 93 (2), 472-481.
high performance work
practices system on Robertson, I.T., Birch, A.J., &
organizational performance. Cooper, C.L. (2012). Job and
Islamabad: Mohammad Ali work attitudes, engagement
Jinnah University. and employee performance.
Leadership and Organization
Njanja et al. (2013). Effect of reward Development Journal 33 (3),
on employee performance: A 224-232.
case of Kenya power and
lighting company Ltd., Rogers, T.T., Pasztor, E.M., &
Nakuru, Kenya. International Kleinpeter, C.B. (2003). The
Journal of Business and Impact of training on worker
Management, 8 (21). performance and retention:
Perceptions of child welfare
Nassazi, A. (2013). Effect of training supervisors. Professional
on employee performance. Development: International
Evidence from Uganda. Journal of Continuing Social
Business Economic and Work Education, 6 (3).
Tourism, University of
Applied Sciences. Salleh et al. (2011). The effect of
motivation on job
Perera et al. (2014). Job satisfaction performance of state
and job performance among government employees in
factory employees in apparel Malaysia. International
sector. Asian Journal of Journal of Humanities and
Management Sciences & Social Science, 1 (4).
Education, 3 (1), 96-104.
Sajuyigbe, A.S., Olaoye, B.O., &
Perera et al. (2014). Job satisfaction Adeyemi, M.A. (2013).
and job performance among Impact of reward on employee
factory employees in apparel performance in selected
sector. Asian Journal of manufacturing companies in
Management Sciences & Ibadan, Oyo State, Nigeria.
Education, 3 (1), 96-104. International Journal of Arts
and Commerce, 2 (2).

87
Setyawan, Analisis Faktor Faktor ...

Industri, 15 (1), 13-24.


Shahhosseini, M., Silong, A.D., & Semarang: Universitas
Ismaill, I.A. (2013). Diponegoro.
Reationship between Tandoh, V.C. (2011). Effect of
transactional, leadership behaviors on
transformational leadership employee performance in
styles, emotional intelligence Guiness Ghana Breweries
and job performance. Limited. Kwame Nkrumah
International Refereed University of Science and
Research Journal, 4 (1). Technology.
Tabassi, A.A., Ramli, M., & Abu
Shafie, B., Baghersalimi, S., & Bakar, A.H. (2011). Training,
Barghi, V. (2013). The motivation and team
relationship between improvement: The case of
leadership style and employee construction firms. African
performance. Singaporean Journal of Business
Journal of Business Management, 5 (14), 5627-
Economics and Management 5636.
Studies, 2 (5). Tayyaba, M., & Moezza, M. (2014).
Santoso, S. (2010). Statistik Impact of employee
multivariat konsep dan evaluation on employee
aplikasi dengan SPSS. performance: A study of
Jakarta: Elex Media banking sector of Pakistan.
Komputindo. Global Conference on
Business and Finance
Sultana, A., Irum, S., Ahmed, K., & Proceedings, 9 (1).
Mehmood, N. (2012). Impact Uche, A.L., Fiberesima, D., &
of training on employee Onwuchekwa, C.A. (2011).
performance: A study of Relationship between
telecommunication sector in motivational factors and
Pakistan. Interdisciplinary teachers’ performance on the
Journal of Contemporary job in Ogba, Egbema, and
Research in Business, 4 (6). Ndoni Local Government
Streimikiene, D., & Grundey, D. Area of Rivers State.
(2009). Life satisfaction and Mediterranean Journal of
happiness-The factors in work Social Sciences, 2 (5).
performance. Economics and Volman, I. (2007). The impact of
Sociology, 2 (1). leadership on performance: A
Sugiyono (2014). Metode penelitian South African case study.
kuantitatif, kualitatif, dan South Africa: Tshwane
kombinasi (mixed methods). University of Technology.
Yogyakarta: Alfabeta. Wang et al. (2011). University staff
Susanty, A. & Miradipta, R. (2013). performance evaluation
Employees’ job performance: systems, organizational
The effect of attitude toward learning, and organizational
works, organizational identification in Taiwan.
commitment and job Social Behavior and
satisfaction. Jurnal Teknik Personality 39 (1), 43-54.
Journal of Accounting & Management Innovation, Vol.2 No.1, January 2018, pp. 67-89

Wibowo (2007). Manajemen kinerja


edisi ketiga. Jakarta: Rajawali
Pers.

89

Anda mungkin juga menyukai