Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan

pendekatan Cross Sectional, dimana variabel Independen ( Pengetahuan, Sikap,

Usia saat haid pertama, Riwayat Keluarga, Konsumsi makanan siap saji,)

maupun Variabel Dependen ( Pelaksanaan pemeriksaan Payudara Sendiri)

diambil atau diukur dalam waktu yang bersamaan (Notoatmodjo, 2010).

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama satu semester.

4.2.2. Tempat Penelitin

Penelitian ini direncanakan akan dilaksnakan di Akademi Keperawatan

(AKPER) Prima Propinsi Jambi.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti, Objek penelitian dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-

tumbuhan, benda-benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang

terjadi di dalam masyarakat atau di dalam alam. (Notoatmodjo, 2010),

57
58

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswi semester genap

T.A 2014/2015 Akademi Keperwatan Prima Propinsi Jambi (semester

II dan IV) pada saat penelitian berlangsung yang diperkirakan

berjumlah kurang dari 76 orang.

4.3.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh

populasi. Sampel bisa merupakan seluruh atau sebagian dari populasi

yang dianggap mewakili populasi itu sendiri. (Notoatmodjo, 2010)

Karena populasi kurang dari 100 orang maka Sampel

penelitian ini adalah total populasi, ini sesuai dengan pendapat Arikunto

yang menyatakan bahwa bila populasi ≤ 100 maka sebaiknya diambil

semua sebagai sampel dan bila populasi > 100 maka dapat diambil 10 –

15 %, 22 – 25% dan 30 % sebagai sampel. (Arikunto, 2005).

4.4 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data Primer dan data

skunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan melalui wawancara

langsung dengan responden yaitu mahasiswi Akademi Keperwatan Prima

propinsi Jambi pada saat penelitian dengan menggunakan alat berupa

kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui arsip atau profil

Akademi Keperawatan prima Jambi serta data yang diperoleh dari referensi

kepustakaan yang dapat mendukung penelitian.


59

4.5 Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian rangkaian kegistsn

penelitian setelah kegiatan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan

merupakan data yang masih mentah (raw data) untuk itu perlu diolah

sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang akhirnya dapat digunakan

untuk menjawab tujuan penelitian. Agar analisis menghasilkan informasi yang

benar, selanjutnya diolah melalui langkah – langkah sebagai berikut : ( Hastono

, 2001)

1) Editing ( Pengeditan )

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau

kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,

relevan, dan konsisten.

2) Coding ( Pengkodingan )

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data

berbentuk angka / bilangan. Kegunaan dari koding adalah untuk

mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat

entry data.

3) Proccessing ( Pemrosesan )

Setelah semua lembar kuesioner terisi penuh dan benar dan telah

dilakukan pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah memproses


60

data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara

meng-entry data dari kuesioner ke paket program komputer.

4). Cleaning ( Pembersihan data )

Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry

apakah ada kesalahan atau tidak, kesalahan tersebut dimungkinkan

terjadi pada saat kita mengentry data ke komputer.

( Hastono , 2001)

4.6 Analisis Data

4.6.1 Analisa Univariat

Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dan

persentase dari masing-masing variabel yang diteliti baik variabel

independen maupun variabel dependen dan selanjutnya dituangkan dalam

bentuk tabel dan teks.

4.6.2 Analisis Bivariat

Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen, analisis dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Chi Square, dimana variabel independen dan

variabel dependen yang diteliti berbentuk kategorik dan dikotom. Batas

kemaknaan yang digunakan adalah α.(alpha) = 0,05. Keputusan hasil

statistik diperoleh dengan cara membandingkan nilai P ( p value) dengan

nilai α.(alpha).
61

Kriteria hasil uji adalah sebagai berikut :

1) Bila p value ≤ 0,05, berarti ada hubungan antara variabel independen

dengan variabel dependen.

2) Bila p value > 0,05, berarti tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

4.6.3 Analisis Multivariat

Analisis Multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan beberapa

variabel independen dengan satu variabel dependen. Analisis multivariat

juga bertujuan untuk mengetahui variabel independen mana yang paling

besar pengarunhya / dominan berhubungan dengan variabel dependen,

kemudian dilakukan uji Interaksi. Dalam Analisis multivariat ini

digunakan metode analisis regresi logistik dikarenakan variabel

independen dan variabel dependennya berbentuk kategorikal dan terdiri

dari dua kategorik/ dikotom. (Hastono,2001).

Variabel yang diikutsertakan dalam analisis model multivariat adalah

variabel yang dalam uji bivariat mempunyai nilai p < 0,25, sedang

variabel yang mempunyai nilai p > 0, 25 tidak diikutsertakan dalam

analsis multivariat.
62

Analisis multivarait dilakukan dengan melalui Langkah – langkah

sebagai berikut :

Langkah I : Pemilihan variabel kandidat multivariat.

Untuk membuat model multivariat seluruh variabel

independen yang diteliti terlebih dahulu dilakukan analisis

bivariat dengan variabel dependen. Variabel yang pada saat

dilakukan uji G (Rasio-likelihood) memiliki nilai p < 0,25 dan

mempunyai kemaknaan secara substansi dapat dijadikan

kandidat yang akan dimasukkan kedalam model multivariat.

Langkah II : Pembuatan Model Faktor Penentu variabel dependen.

Selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan metode

regresi logistik. Analisis multivariat bertujuan mendapatkan

model yang terbaik dalam menentukan determinan variabel

dependen. Dalam pemodelan ini semua variabel kandidat

dicobakan secara bersam-sama. Model terbaik akan

mempertimbangkan dua penilaian, yaitu nilai signifikan ratio

log-likelihood (p ≤ 0,05) dan nilai signifikan p wald (p ≤

0,05). Pemilihan model dilakukan secara hirarki dengan cara

semua variabel independen (yang telah lolos sensor)

dimasukkan ke dalam model, kemudian variabel yang p-

waldnya tidak signifikan dikeluarkan dari model secara

berurutan dimulai dari nilai p-wald yang terbesar. Meskipun


63

demikian bila terdapat suatu variabel yang secara substansi

sangat kuat hubungannya dengan variabel dependen,

walaupun nilai p-waldnya > 0,05 akan tetap dimasukkan

kedalam model.

Langkah III : Uji Interaksi

Setelah model akhir (fit model) tanpa interaksi didapatkan,

kemudian dilanjutkan pengujian interaksi. Dalam pengujian

interaksi tidak perlu semua variabel diuji, variabel – variabel

yang secara substansi/biologis berinteraksi saja yang kita uji.

4.7 Definisi Operasional

4.7.1 Variabel Dependen

Pelaksanaan Pemeriksaan Payudara sendiri (SADARI)

a. Pengertian : Bila responden melaksanakan pemeriksaan payudara

sendiri (SADARI) pada antara 7 – 10 hari setelah hari

pertama menstruasi. Pemeriksaan dilakukan secara rutin 1

– 3 bulan sekali.

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Cara ukur : Wawancara

d. Hasil ukur : 1. Melaksanakan

2. Tidak melaksanakan

e. Skala ukur : Ordinal


64

4.7.2 Variabel Independen

1) Pengetahuan

a. Pengertian : Pengetahuan responden tentang kanker payudara dan

manfaat Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Cara ukur : Wawancara

d. Hasil ukur : 1) Baik : Bila skor ≥ mean

2) Kurang : Bila skor < mean

e. Skala ukur : Ordinal

2) Sikap

a. Pengertian : Sikap responden terhadap pelaksanaan pemeriksaan

payudara sendiri (SADARI)

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Cara ukur : Wawancara

d. Hasil ukur : 1) Positif : Bila skor ≥ mean

2) Negatif : Bila skor < mean

e. Skala ukur : Nominal

3) Usia saat haid pertama

a. Pengertian : Responden yang menperoleh haid pertama pada umur

masih sangat muda (dibawah umur 12 tahun) sehingga

beresiko menderita kanker payudara. Sehingga

termotivasi melakukan SADARI


65

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Cara ukur : Wawancara

d. Hasil ukur : 1) sangat muda : < 12 tahun

2) normal : ≥ 12 tahun

e. Skala ukur : Ordinal

4) Riwayat keluarga

a. Pengertian : Bila responden mempunyai keluarga yang

pernah/menderita kanker payudara, sehingga

responden memiliki resiko kanker payudara. Sehingga

termotivasi melakukan SADARI

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Cara ukur : Wawancara

d. Hasil ukur : 1) Ya

2) Tidak

e. Skala ukur : Nominal

5) Konsumsi makanan cepat saji/Instan

a. Pengertian : Bila responden sering mengkonsumsi makanan sepat

saji seperti mie instan, bubur instan, dll yang

mengandung pengawet, pewarna buatan, lemak.

b. Alat ukur : Kuesioner

c. Cara ukur : Wawancara


66

d. Hasil ukur : 1) Sering

2) Jarang

Skala ukur : Ordinal


67

Pada variabel pengetahuan diberi skor 1 jika jawaban

benar dan diberi skor 0 jika jawaban salah.

Untuk menilai sikap, menurut Azwar (2005) setiap jawaban

dari pertanyaan yang diberikan responden diberikan skor

dengan menggunakan skala Likert yang dimodifikasi.

Jika pertanyaan berbentuk positif maka skor yang diberikan

untuk jawaban :

1). Sangat tidak setuju ( STS ) :0

2). Tidak setuju ( TS ) :1

3). Setuju ( S ) :2

4). Sangat setuju ( SS ) :3

Sebaliknya jika pertanyaan berbentuk negatif akan diberi skor

untuk jawaban :

1). Sangat tidak setuju ( STS ) :3

2). Tidak setuju ( TS ) :2

3). Setuju ( S ) :1

4). Sangat setuju ( SS ) :0

Anda mungkin juga menyukai