Abstrak
Demam dapat dihubungkan dengan infeksi yang dapat berupa infeksi lokal atau sistemik.
Oleh karena itu demam harus ditangani dengan benar karena terdapat beberapa dampak
negatif pada anak. Terapi kompres hangat dan terapi sentuhan merupakan terapi non
farmakologis untuk menurunkan demam anak. Penelitian bertujuan perbedaan efektifitas
antara terapi kompres hangat dan terapi sentuhan terhadap penurunan demam pada anak usia
di RSI Banjarnegara. Metode penelitian menggunakan rancangan penelitian quasy
experiment dengan pendekatan pre-test post-test design. Jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak 30 responden yang terbagi dalam 2 kelompok penelitian. Tehnik pengambilan
sampel menggunakan accidental sampling dan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan
tidak terdapat perbedaan efektifitas antara terapi kompres hangat dan terapi sentuhan
terhadap penurunan demam pada anak di RSI Banjarnegara dengan p value 0,161. Oleh
karena itu, terapi kompres hangat dan terapi sentuhan merupakan terapi non farmakologis
yang efektif untuk menurunkan demam pada anak di RSI Banjarnegara.
Abstract
Fever can be associated with infection which can be local or systemic infection. Therefore,
fever must be handled properly because there are several negative impacts on children.
Warm compress therapy and touch therapy are non-pharmacological therapies to reduce
fever in children. This study aims to determine the difference in effectiveness between warm
compress therapy and touch therapy on reducing fever in children at RSI Banjarnegara. This
research design uses a quasi-experimental approach with a pre-test post-test design
approach. The number of samples in this study were 30 respondents who were divided into 2
research groups. The sampling technique used was accidental sampling and total sampling.
The results showed there is no difference in effectiveness between warm compress therapy
and touch therapy on reducing fever in children aged 1-5 years at RSI Banjarnegara with a p
value of 0.161. Therefore, warm compress therapy and touch therapy are effective non-
pharmacological therapies to reducing fever in children at RSI Banjarnegara.
PENDAHULUAN
2
Set13 \l 1033 ]. Demam pada anak sehingga pori pori kulit akan membuka
sebelum sesudah
38.33 37.88 5.3 14 0.000
69
Hasil menunjukkan jika rerata suhu
sebelum terapi sentuhan adalah 38.30C,
Rerata suhu sebelum terapi dan rerata suhu setelah terapi kompres
0
kompres hangat adalah 38.33 C, dan hangat adalah 37,680C. Hal ini
rerata suhu setelah terapi kompres menunukkan terjadi perubahan
0
hangat adalah 37,88 C. hal ini (penurunan) suhu rata-rata 0,6260C pada
menunukkan terjadi perubahan responden setelah perlakuan terapi sentuh.
0
(penurunan) suhu rata-rata 0,453 C Hasil uji Paired Sample T-Test kelompok
pada responden setelah perlakuan perlakuan kompres hangat diperoleh nilai
kompres hangat. Hasil uji Paired thitung 7.296 dan nilai signifikansi atau p-
Sample T-Test kelompok perlakuan value sebesar 0.000, karena nilai
kompres hangat diperoleh nilai thitung signifikansi atau p-value ≤ 0.05 (0.000 ≤
5.369 dan nilai signifikansi atau p-value 0.05), maka terdapat perbedaan derajat
sebesar 0.000, karena nilai signifikansi suhu tubuh.
atau p-value ≤ 0.05 (0.000 ≤ 0.05),
maka terdapat perbedaan derajat suhu Hasil uji analisis statistik
Mean
df Sig. (2-tailed)
Difference
Berdasarkan data pada tabel diatas,
hasil uji perbedaan kelompok perlakuan 28 0.161 -.1733
kompres hangat dengan terapi sentuhan
27.992 0.161 -.1733
terhadap penurunan demam anak di RSI Usia merupakan salah satu faktor yang
Banjarnegara diperoleh nilai signifikansi dapat berpengaruh terhadap perubahan
atau p-value sebesar 0.161. Nilai suhu tubuh. Pada anak- anak dibawah lima
signifikansi atau p-value > 0.05 (0.161 > tahun masih memiliki mekanisme kontrol
0.05), maka disimpulkan tidak terdapat suhu tubuh yang imatur dan dapat naik
perbedaan terapi kompres hangat dan dengan cepat (Potter & Perry, 2010).
terapi sentuhan terhadap penurunan
demam pada anak di RSI Banjarnegara. Distribusi responden berdasarkan
jenis kelamin pada kelompok kompres
hangat menunjukan lebih banyak
responden laki-laki (15 responden) dan
PEMBAHASAN
responden perempuan lebih sedikit (4
bahwa responden dengan jenis kelamin dan terapi sentuhan efektif terhadap
laki-laki lebih banyak mengalami penurunan suhu tubuh pada anak
kenaikan suhu tubuh dibanding responden demam tifoid dengan hipertermi. Nilai
perempuan. Jenis kelamin merupakan signifikansi atau p-value dari kompres
satu faktor yang dapat mempengaruhi hangat sebesar 0.000, karena nilai
suhu tubuh, pada laki-laki suhu tubuh signifikansi atau p-value ≤ 0.05 (0.000
lebih tinggi daripada perempuan, hal ini ≤ 0.05) maka terdapat keefektifan
diakibatkan karena kegiatan metabolisme kompres hangat terhadap penurunan
tubuh (Mubarak et al., 2015). demam pada anak.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anisa, K., 2019. Efektifitas Kompres Hangat Untuk Menurunkan Suhu Tubuh Pada an.D
Dengan Hipertermia. Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan: Wawasan Kesehatan Vol. 5(2), p. 122–
127.
Asmadi, 2012. Teknik Prosedural Keperawatan: Konsep Anak dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
Ayu, E. I., 2015. Kompres Air Hangat pada Daerah Aksila dan Dahi Terhadap Penurunan
Suhu Tubuh pada Pasien Demam di PKU Muhammadiyah Kutoarjo. Jurnal Ners dan
Kebidanan, Volume 3 (1), pp. 10-14.
Bijari et al, 2012. Gantle Human Touoch and Yakson: The Effect on Preterm's Behavioral
Reactions. ISRN Nursing, pp. 1-6.
Deswita, B. R. Y., 2011. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Respons Fisiologis
Bayi Prematur. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, Volume 5 (156), pp. 227-233.
10
Dewi, A. K., 2016. Penurunan Suhu Tubuh antara Pemberian Kompres Hangat dengan Tepid
Sponge Bath pada Anak Demam. Jurnal Keperawatan Muhammadiyah, Volume 1(1), pp. 63-
71.
Hartini, S. M., 2011. Pengaruh Perawatan Metode Kanguru terhadap Suhu Tubuh Bayi yang
Mengalami demam di RS Telogorejo dan RB Mardi Rahayu Semarang, Jakarta: Publikasi
Tesis FIK Universitas Indonesia.
Hartini, S. P., 2015. Efektifitas Kompres Air Hangat terhadap Penurunan Suhu Tubuh ANak
Demam Usia 1-3 Tahun di SMC RS Telogorejo Semarang, Semarang: Publikasi Karya Ilmiah
STIKES Telogorejo .
Kozier, Berman & Synder, 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC.
Lapau, 2012. Metode Penelitian Kesehatan Metode Ilmiah Penulisan Skripsi, Tesis, dan
DIsertai Pedoman bagi Mahasiswa S-1, S-2 dan S-3. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor
Indonesia.
Mahdiyah, D. R., 2015. Perbedaan Efektifitas Kompress Hangat Basah dan Plester KOmpres
terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Typhoid. Jurnal Kebidanan dan
Keperawatan, Volume 6 (1), pp. 35-47.
Mubarak, I. I. L. S. J., 2015. Buku 1 Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta: Salemba
Medika.
Nelson, 2012. Ilmu Keperawatan Anak Edisi 15, Alih Bahasa Indonesia, A. Samik Wahab.
Jakarta: EGC.
Nurarif, 2015. Aplikasi Asuhan keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NOC-
NIC. Yogyakarta: Medi Action.
Pambudi, 2018. Efektifitas kompres hangat rebusan jahe emprit dan jahe merah terhadap
perubahan intensitas nyeri sendi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha
Magetan di Asrama Ponorogo, Madiun: Publikasi Skripsi STIKES Bhakti Husada Mulia.
Potter & Perry, A. G., 2011. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. (konsep, proses, dan
praktik). Jakarta: EGC.
Pujiati, 2017. Pengaruh terapi sentuahan terhadap penurunan suhu tubuh pada bayi usia 2-
12 bulan di Puskesmas Lebdosari Semarang, Semarang: Publikasi Karya ilmiah STIKES
Telogorejo.
11
Purwaningsih, 2019. Pengaruh skin to skin contact (PMK) terhadap penurunan suhu tubuh
pada bayi demam. Jurnal Perawat Indonesia, Volume 2 (1), pp. 79-84.
Purwanti, S., 2017. Pengaruh kompres hangat terhadap perubahan suhu tubuh pada pasien
anak hipertermia di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Jurnal Berita Ilmu
Keperawatan, Volume 1 (2), pp. 81-86.
Ramada, A. C., 2013. Therapeutic touch: influence on vital signs. einstein Vol 11 (4), pp.
421-425.
Ridho, 2012. Bekam sinergi: Rahasia sinergi pengobatan nabi, medis modern dan
traditional chinese medicine. Solo: Aqwamedika.
Setyowati, L., 2013. Hubungan Tingkat Pengetahuan Orang Tua Dengan Penanganan
Demam Pada Anak Balita Di Kampung Bakalan Kadipiro Banjarsari Surakarta, Surakarta:
Publikasi Skripsi STIKES PKU Muhamadiyah Surakarta..
Sherwood, L., 2011. Fisiologi manusia dari sel ke sistem edisi 2. Jakarta: EGC.
Sodikin, 2012. Prinsip perawatan demam pada anak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sorena, 2019. Efektifitas kompres hangat terhadap suhu tubuh pada anak di RSUD dr. M.
Yunus Bengkulu. Jurnal Vokasi Keperawatan, Volume 2 (1), pp. 17-24.
Sugiono, 2019. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, R & D. Bandung: CV. Alfabeta.
Sultoni, A. M., 2018. Efektivitas kompres hangat jahe merah dalam mengurangi intensitas
nyeri sendi penderita hiperurisemia di Posyandu Lansia Kidul Dalam RW 06, Malang:
Publikasi Skripsi Universitas Muhammadiyah Malang.
Wardiyah, A., 2016. .et. Al.2016. Perbandingan efektifitas pemberian kompres hangat dan
tepid sponge terhadap penurunan suhu tubuh anak yang mengalami demam di Ruang
Alamanda RSU Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Holistik Jurnal Keperawatan,
Volume 10 (1), pp. 36-44.
Yuliastri & Arnis, 2016. Keperawatan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.