Anda di halaman 1dari 7

IDENTIFIKASI POTENSI PENCEMARAN RESIDU

PESTISIDA DI LAHAN PERTANIAN ACEH TENGAH


Vivi Ayu Kumalasari
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Teuku Umar
viviayukumalasari@gmail.com
Abstrackt

The agriculture sector in general is the most important basis for economic development in
Indonesia. Agricultural geography is an activity that is spatially located in an area on the earht’s
surface. Agriculture is an activity to manage land or replace land functions and efforts to modify
the microclimate of plant cultivation and other activities directly related to the cultivation process
and other activities directly related to the cultivation process and post-harvest prosessing. The use
of pestucides for agriculture is increasing along with the number and types of various pestucides
sold in the market. Peticides are often used to increase productivity and quality for agriculture. The
use of pesticides aims to kill plant pests and diseases in order to produce plants that are in
accordance with market demand. The purpose of this study is to determine the level of pesticide
residue cobtamination in agricultural land in Central aceh.

Keyword: Argiculture, Pesticide, farmland

Abstrak

Sektor Pertanian secara umum merupakan basis terpenting bagi pembangunan


perekonomian di Indoensia. Geografi pertanian merupakan suatu aktivititas yang secara spasial
pada suatu wilayah dipermukaan bumi. Pertanian merupakan sebauh kegiatan mengelola lahan
atau menggantikan fungsi lahan dan upaya memodifikasi iklim miro budidaya tanaman serta
kegiatan lainnya berkaitan langsung dengan proses budidaya dan pengelolaan pasca
panen.Penggunaan pestisida untuk pertanian semakin meningkat seiring dengan jumlah dan jenis
berbagai pestisida yang dijual dipasaran. Pestisida seringkali di gunakan untuk meningkatkan
produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Penggunaan pestisida bertiujuan untuk membunuh hama
penyakit tanaman agar dapat menghasilkan tanaman yang sesuai dengan permintaan pasar. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencemaran residu pestisida di lahan pertanian
Aceh Tengah.

Kata Kunci: Pertanian, Pestisida, Lahan Pertanian

PENDAHULUAN aktivitas pertanian antar satu wilayah


Sektor Pertanian secara umum dengan wilayah lainnya berbeda.
merupakan basis terpenting bagi Secara umum faktor penentu
pembangunan perekonomian di produksi pertanian adalah lahan,
Indoensia. Geografi pertanian tenaga kerja modal, pupuk, pestisida,
merupakan suatu aktivititas yang bibit, teknologi dan manajemen.
secara spasial pada suatu wilayah Lahan pertanian sebagai penentu dari
dipermukaan bumi. Hal ini pengaruh komiditas pertanian.
didasarkan pada kenyataan bahwa Penggunaan pestisida untuk
pertanian semakin meningkat seiring
dengan jumlah dan jenis berbagai Residu Pestisida Di Lahan Pertanian
pestisida yang dijual dipasaran. Aceh Tengah. Penyusunan jurnal
Pestisida seringkali di gunakan untuk menggunakan data sekunder yang
meningkatkan produktivitas dan berasal dari temuan atau kajian
kualitas hasil pertanian. Luasnya terdahulu yang dikutip sesuai kaidah
lahan pertanian yang mengakibatkan ilmiah. Adapun metode analisis data
sebakin banyak jumlah pestisida yang digunakan dalam penelitian
yang dihunakan. Pestisida dapat adalah teknik analisis diskriptif
diartikan sebagai campuran bahan kualitatif yang bertujuan
kimia yang digunakan untuk menganalisis pokok permaslahan
mencegah, membasmi hewan atau terkait dengan cara mengatasi
tumbuhan pengganggu dengan tujuan pencemaran residu pestisida di lahan
untuk kesejahteraan manusia. Namun pertanian.
penggunaan pestisida dapat HASIL DAN PEMBAHASAN
menimbulkan risiko kesehatan bagi 1. Sumber Pencemaran
manusia dan lingkungan. Apa saja Penyebab pencemaran pada lahan
risiko pestisida bagi manusia yaitu pertanian dapat digolongkan ke
dapat mengakibatkan keracunan pada dalam 1) kegiatan pertanian, yaitu
saluran pernapasan, saluran cerna penggunaan bahan-bahan agrokimia
hingga kematian. Sedangkan yang berlebihan. dan 2) kegiatan non
penggunaan pestisida juga berakibat pertanian, yaitu kegiatan industri dan
vuruk bagi lingkungan sekitar lahan pertambangan.
pertanian, tanah dan sumber air juga Kegiatan pertanian
tercemar. Pupuk merupakan salah satu
METODE PENELITIAN sumber hara tanaman yag sengaja
Penyusunan jurnal ini menggunakan
ditambahkan untuk meningkatkan
pendekatan kualitatif, adapun metode
produksi tanaman, Penggunaan
yang digunkan adalah study
pupuk P selain mengandung P205
literature atau mengkaji kembali
sebagai unsur utama juga terdapat
temuan terdahulu berkaitan dengan
logam Cd yang membahayakan
Identifikasi Potensi Pencemaran
kesehatan manusia. Kekhawatiran
tentang adanya kandungan logam 300-600 kg.ha". Padahal efisiensinya
berat dalam pupuk ini berkaitan hanya sekitar 30-50% N dan sisanya
dengan : (1) akumulasi logam berat tercuci secara vertikal dan horisontal
dalam tanah dalam jangka panjang serta tervolatilisasi ke atmosfir. Di
akan berpengaruh pada kualitas dan lahan pertanian, tanah sawah yang
kuantitas hasil tanaman; (2) serapan berada pada jalur aliran sungai
logam berat dalam tanaman Cikaniki dan sungai Cisarua
membahayakan kesehatan manusia Penggunaan bahan agrokimia
dan temak; serta (3) menurunkan khususnya pestisida yang makin
kualitas tanah dan membahayakan meningkat dalam meningkatkan
keanekaragaman hayati dalam tanah produksi pertanian terutama tanaman
(Setyorini et al., 2003). Hasil analisis pangan dan sayuran dapat
oleh Puslibangtanak tentang kadar mengakibatkan pencemaran
unsur dalam sumber P yang beredar lingkungan dan berdampak negatif
di Indonesia menunjukkan bahwa terhadap kualitas sumberdaya lahan
selain mengandung P20S sebagai dan sumberdaya manusia. Berbagai
unsur utamajuga terdapat logam Cd, laporan mengemukakan bahwa di
Cr dan Pb (Tabel1). Pupuk nitrogen sentra-sentra produksi padi maupun
(N) merupakan komponen hara sayuran telah terjadi penggunaan
utama pada tanaman. Penggunaan bahan-bahan agrokimia secara
pupuk ini paling besar dibanding berlebihan, dan ada indikasi bahwa
pupuk lainnya (P dan K). Jenis kandungan logam berat dan residu
pupuk N yang paling ban yak pestisida dalam beras dan sayuran di
digunakan adalah urea. Hasil survei beberapa lokasi telah melampaui
Balai Penelitian Lingkungan ambang membahayakan.
Pertanian pada tahun 2005, di Kegiatan Perindustrian
Kabupaten Klaten dan Sragen Pencemaran limbah industri pada
penggunaan pupuk urea di sentra umumnya tergantung pada jumlah
produksi padi telah melebihi dosis dan macam industri, serta produk
anjuran setempat yaitu sekitar 15- sampingan yang dihasilkan. Limbah
100% dengan kisaran penggunaan industri yang dihasilkan tersebut
dapat berdampak negatif, khususnya Tindakan pemulihan (remediasi)
bila limbah terse but dibuang ke perlu dilakukan agar lahan yang
lingkungan tanpa diolah terlebih tercemar dapat digunakan kembali
dahulu, sehingga menimbulkan untuk berbagai kegiatan secara aman.
pencemaran. Limbah cair merupakan limbah pertanian memberikan
masalah yang semakin terasa harapan cukup baik untuk mengatasi
dampaknya baik bagi industri itu pencemaran tanah oleh pencemar
sendiri, maupun lingkungan hidup. organik atau anorganik Dapat
diterapkan dengan cara (1) stabilisasi
Setiap jenis industri menggunakan
pencemar, di mana kondisi tanah dan
bahan baku utama dan pembantu
vegetasi penutupnya dimanipulasi
dalam proses produksinya. Bahan-
untuk mengurangi dampak
bahan baku tersebut umumnya
lingkungan yang terjadi; dan (2)
menggunakan zat-zat kimia yang
proses dekontaminasi, dengan flora
mengandung bahan beracun
bersama mikrofloranya digunakan
berbahaya, sehingga diperkirakan
untuk mengeliminasi kontaminasi
limbahnya mengandung unsur-unsur
pencemar dari tanah. Penambahan
yang sama seperti bahan bakunya
bahan organik juga dapat digunakan
(Kumia et al., 2004). Menurut Tim
untuk mengimobilkan logam berat di
Peneliti Baku Mutu Tanah (2000),
dalam tanah.
dari berbagai jenis industri di
Remediasi tanah tercemar logam
Indonesia, menggunakan bahan baku
berat menggunakan pengapuran
potensial mengandung unsur-unsur
maupun pemberian bahan organik
logam berat.
memanfaatkan proses imobilisasi ion
2. Remediasi Tanah Tercemar
logam yang menjadikannya tidak
Logam Berat
tersedia bagi tumbuhan maupun
Kegiatan yang dilakukan dengan
hewan. Akan tetapi, kedua cara terse
tujuan membersihkan lingkungan
but tidak dapat menurunkan jumlah
atau meningkatkan kualitas
ion logam yang berada di dalam
lingkungan dari zat pencemar
tanah. Untuk mengurangi jumlah
dikenal dengan sebutan remediasi.
logam berat pencemar tanah perlu
dilakukan dengan teknik aktif atau pasif (Volesky and Holand,
fitoremediasi. 1995). Bakteri Bacillus sp potensial
Fitormediasi dalar» remediasi logam berat dalam
Fitoremediasi adalah perbaikan tanah (Tabel 8). Proses-proses terjadi
tanah tercemar logam berat dengan melalui beberapa mekanisme, yaitu
prinsip penanaman tanaman yang adsorbsi, rcaksi reduksi dan oksidasi,
mempunyai kemampuan untuk serta metilasi (Hughes and Rolle,
menyerap, mendegradasi, 1989). Menurut Sims et al., (1990),
mentransformasi dan keberhasilan penanganan biologis
mengimobilisasi bahan pencemar, terhadap kontaminan dalam media
baik itu logam berat maupun tanah ditentukan oleh empat faktor
senyawa organik. Penyerapan dan utama, yaitu heterogenitas limbah,
akumulasi logam berat oleh konsentrasi zat atau senyawa,
turnbuhan dapat dibagi tiga proses toksisitas dan anti degradasi dan
yang sinambung yaitu; penyerapan kondisi yang sesuai untuk
logam oleh akar, translokasi logam pertumbuhan mikrobia.
dari akar ke bagian tumbuhan lain, PENUTUP
dan lokalisasi logam pada bagian sel Kesimpulan
tertentu untuk menjaga agar tidak Berdasarkan uraian yang telah
menghambat metabolisme tumbuhan dikemukakan, dapat sarnpaikan
tersebut. ringkasan secara keseluruhan
Bioremediasi (disimpulkan) sebagai berikut:
Bioremediasi adalah teknologi 1. Pencemaran lingkungan pertanian
perbaikan tanah tercemar logam terjadi akibat adanya kegiatan
berat dengan memanfaatkan pertanian dan non pertanian yaitu
mikroorganisme yang mempu adanya penggunaan pesitisida
mengadsorpsi dan mendegradasi yang berlebihan, penggunaan
logam berat. Mikroorganisme pupuk N yang banyak tercuci atau
merupakan bioremediator ampuh kehilangan N, adanya kegiatan
untuk menghilangkan logam-Iogam industri dan pertambangan diareal
melalui mekanisme serapan secara pertanian dan membuang limbah
cairnya ke badau air yang senyawa residu pestisida maupun
digunakan untuk pertanian. logam berat.
2. Pengendalian pencemaran Saran
lingkungan pertanian, khususnya Walaupun banyak informasi
pencemaran pada lahan sawah dan inovasi teknologi sumberdaya
ditujukan untuk mengcndalikan dan lahan pertanian yang
sumber dan penyebab dihasilkan tetapi masih sangat
pencemaran, den mengendalikan banyak yang harus dilakukan,
dampak yang terj adi pada lahan baik dalam upaya perbaikan
sawah, tanah, air dan tanaman pencemaran lahan dan penajaman
atau produk yang dihasilkan. program pertanian, peningkatan
3. Remediasi lahan pertanian yang mutu hasil penelitian dan
terce mar dilakukan dengan cara menyelesaikan kegiatan yang
a) kemoremediasi yaitu harus dilaksanakan.
memodifikasi tingkat kemasarnan DAFTAR PUSTAKA
tanah melalui pengapuran, Atlas, R.M. dan R. Bartha. 1993.
penmberian bahan organik untuk Microbil Ecology :
mengimobilkan logam berat di Fundamentals and
dalarn tanah dan penambahan Applications. The
karbon ke dalarn tanah untuk Benjamin/Cummings
menurunkan residu pestisida Publishing Company, Inc
dalarn produk pertanian; b) Redwood City.
fitoremediasi dengan Cunningham, S.D., W.R. Berti dan
memanfaatkan kemarnpuan J.W. Huang. 1995.
tanarnan untuk menyerap, Phytoremediation of
mendegradasi, mentransformasi contaminated soils. TIBTECH.
dan mengimobilisasi bahan 13: 393-397.
pencemar; dan c) bioremediasi Darmono, 2001. Lingkungan Hidup
dengan cara memanfaatkan dan Pencemaran
mikroorganisme yang mempunyai Lingkungannya dengan
kemampuan mendegradasi Toksikologio Senyawa Logam.
Universitas Indonesia Press. soil. J. Hazard Subs. Research
HIm 179. 2: 1-25.
Endrawanto dan Winamo. 1996. Mulya Firdausy, , Caruna , Achmad
Proses pengolahan limbah Suryana, Riant Nugroho, T.B
secara Fisika dan kimia. Dalam Suhartoko. 2019. Revolusi
Prosiding Pelatihan dan Industri 4.0 dan Pembangunan
Lokakarya "Peranan ekonomi Berkelanjuta, Pusat
Bioremediasi dalam Penelitian Badan Keahlian
Pengelolaan Lingkungan" DPRI RI, Jakarta.
Cibinong, 24-28 Juni 1996. p Prananditya, Rahardian, Katharina
97. Oginawati, 2016, Identifikasi
Finlayson D.G. and H.R. MacCarthy. dan distribusi Pencemaran
1973. Pesticide Residues in Pestisida Organoklogin Pada
Plants. In: Edwards C.A. udara Ambien Di daerah
Environmental Pollution by Pertanian Hulu Sungai
Pesticides. Vol. 3. Plenum Citarum, Vol.22, No.1.
Press. London and NY. P 76 Taifik Imam, Santosa
Hasim. 2003. Enceng gondok Koessoemadinata, Sutisno,
pembersih polutan logam berat. Asep Nugraha, 2003, Tingkat
Kompas, 2 Juli 2003. akumulasi Residu Pestisida
Kurnia, u., H. Suganda, R. Saraswati Pertanian di Perairan Tambak,
dan Nurjaya. 2004. Teknologi Vo. 9, No.4.
pengendalian pencemaran
lahan sawah. Dalam Buku
Tanah Sawah dan Teknologi
Pengelolaannya.
Puslitbangtanak. Badan
Litbang Pertanian. Deptan.
Hal: 251-281.
Lasat, M.M. 2000. Phytoextraction
of metal from conaminated

Anda mungkin juga menyukai