(I)
a. Teritorial disputes → konflik terkait dengan kawasan/wilayah. Ex. Konflik antara Israel
dan Palestina, Wilayah Kashmir antara India dan Pakistan, wilayah Aceh antara GAM
dan Pemerintah Indonesia, wilayah Ambalat antara Indonesia dan Malaysia, wilayah
laut china Selatan antara China, Fillipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, Indonesia, dan
Thailand.
b. Control of governments → percobaan pengambilan kekuasaan oleh kelompok/kudeta.
Dilakukan oleh pihak internal atau eksternal. Ex. Thailand (Thaksin Shinawatra), Aung
San Suu Kyi (1992) di Myanmar oleh Junta Militer, Invasi Afghanistan, Iraq, Libya.
c. Economic conflict → konflik ekonomi jarang sekali berujung pada penggunaan use of
force, apalagi dalam konteks globalisasi yang mengedepankan integrasi ekonomi secara
global seperti sekarang ini. Kecuali dalam konteks perdagangan yang tidak sesuai
dengan hokum internasional seperti drug trafficking, human trafficking, dan konteks
blackmarket lainnya.
Tipe-Tipe Konflik
– Konflik Bersenjata (Armed conflict)→ suatu konflik kekerasan yang
terdapat dua (2) atau lebih pihak yang berkonflik (combatant), dan
sedikitnya menghasilkan 25 sampai 1000 korban konflik (battle-
related deaths) setiap tahunnya.
– Kerusuhan/Kekerasan satu pihak (One-sided violence) → terdapat
satu atau lebih aktor kekerasan yang melakukan kekerasan ke atas
satu atau lebih entitas lainya yang tidak melawan (non-
combatant), yang menghasilkan 25 sampai 1000 korban konflik
(battle-related deaths) setiap tahunnya.
– Perang (War) → Suatu konflik kekerasan antara dua (2) atau lebih
aktor konflik yang menghasilkan korban konflik (battle-related
deaths) lebih dari 1,000 jiwa per tahunnya. (Uppsala University,
Dept. Peace & Conflict Studies)
– Genosida (Genocide) → suatu tindakan yang berkeinginan atau
melakukan penghancuran (secara keseluruhan atau sebagian)
terhadap entitas yang berkaitan dengan warga negara, etnis, ras,
atau kelompok agama tertentu (Convention on the Prevention and
Punishment of the Crime of Genocide).
Skop Konflik
1. Intra-State Conflict → konflik kekerasan yang berlaku dalam batas-batas
wilayah nasional sebuah Negara.
2. Inter-State Conflict →konflik kekerasan yang berlaku antar Negara-Negara.
3. Extra-State Conflict → konflik kekerasan yang awalnya berasal dari dalam
sebuah negara, kemudian menyebar keluar Negara dan melahirkan konflik
yang baru dengan entitas yang berbeda. Atau konflik yang antara aktor non-
negara dengan aktor Negara di luar batas-batas wilayahnya.
Aktor Konflik
– Negara → Dalam hal ini Negara diwakili oleh perangkat keamanan
seperti → militer, polisi, milisi, intelijen, dsb.
– Non-Negara →
a) Belligerent → pihak yang berperang, apakah dengan alasan merebut
kekuasaan Negara, berupaya merubah ideologi atau sistem negara,
atau berpisah negara). Ex. Separatis.
b) Kelompok yang mengafiliasikan diri dengan ideologi atau identitas
tertentu (etnis, nasionalism, ras, agama dan keyakinan, ideologi sosial
politik, dan identitas lainnya) dan memandang penting untuk
menghilangkan, mengusir atau melukai suatu kelompok lain yang
berbeda dengannya dari suatu wilayah. Ex. Konflik antar etnis.
c) Kelompok Teroris → kelompok yang memiliki ideologi dan
menggunakan instrumen teror dalam mencapai tujuannya. Teroris
secara sadar menggunakan serangan brutal terhadap non-combatant
dengan tujuan untuk menyebarkan ketakutan yang dikemas sebagai
bargaining chip terhadap pihak lawannya. Kelompok teroris yang
dimaksud seringkali mempunyai jaringan internasional.
Terima Kasih