Aku Mencintaimu
Aku Mencintaimu
PENULIS
0
BAHASA ARABNYA “AKU MENCINTAIMU”
Jika kita ingin mengatakan kalimat “Aku mencintaimu” kepada seorang laki-laki (Ayah atau
saudara laki-laki), kita bisa mengatakan dengan bahasa Arab:
“Aku mencintaimu”
Atau,
Jika kita ingin mengatakan kalimat “Aku mencintaimu” kepada seorang wanita (Ibu atau saudari
wanita), kita bisa mengatakan dengan bahasa Arab:
ANAA UHIBBUKI
“Aku mencintaimu”
Atau,
اِأ
َأَأ ا ُأ ِأ ُّب َأ اِأ ا ا
ANAA UHIBBUKA FILLAH
اِأ
َأَأ ا ُأ ِأ ُّب ِأ اِأ ا ا
CATATAN:
1. Ucapan “Aku mencintaimu” ini hanya boleh diucapkan kepada sesama jenis atau kepada
saudara jika aman dari fitnah.
2. Jika ada orang yang berkata kepada kita “”أحبك في هللا, maka kita disunnahkan untuk
membalasnya dengan ucapan “ ُك الَّ ِذيْ أَحْ بَ ْبتَنِ ْي لَه
َ َّ( ”أَ َحبSemoga mencintaimu Dzat yang telah
1
menjadikan engkau mencintaiku karena-Nya). Pembahasan tentang hal ini bisa dibaca di
http://madrasahjihad.wordpress.com/2011/06/14/aku-mencintaimu-karena-allah-uhibbuka-
fillah/.
2
I’ROB KALIMAT
اِأ
َأَأ ا ُأ ِأ ُّب َأ اِأ ا ا
َأَأ
DHOMIR MUNFASHIL MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN
PENJELASAN TAMBAHAN:
DHOMIR INI menempati KEDUDUKAN ISIM YANG MARFU’, yaitu sebagai
MUBTADA
ُأ ِأ ُّبا FI’IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM MARFU’
DHOMMAH FI’IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
” ُأ ِأ ُّباadalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN.
FA’IL dari FI’IL “
Diperkirakan dhomir itu adalah “ ” َأَأyang merujuk kepada MUBTADA atau orang
yang berbicara.
JUMLAH FI’LIYYAH yang tersusun dari FI’IL “ ” ُأ ِأ ُّباdan FA’IL (DHOMIR
MUSTATIR WUJUBAN) menempati kedudukan ISIM YANG MARFU’ sebagai
KHOBAR.
َأا DHOMIR MUTTASHIL MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH
PENJELASAN TAMBAHAN:
DHOMIR ini menempati KEDUDUKAN ISIM YANG MANSHUB, yaitu sebagai
MAF’UL BIH.
ِأ ا HURUF JAR MABNI TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN
اِأ
ا MASBUQ BI HARFIL JAR MAJRUR KASROH ISIM MUFROD
3
KAIDAH SHOROF KALIMAT
Berikut ini beberapa catatan tentang kaidah shorof yang terdapat pada kalimat “ ”َأ َأ َّبا:
1. Fi’il “ ”َأ َأ َّباbentuk asalnya adalah “( ”َأ ْح َأ َأاBerpola “)”َأْحْف َأ َأا. Kemudian harokat huruf BA
yang pertama ditukar dengan harokat huruf sebelumnya yang berharokat sukun menjadi
“”َأ َأ ْح َأا. Kemudian huruf BA yang pertama digabungkan dengan huruf BA yang kedua
menjadi “” َأ َّبا. (Agar lebih jelas, silakan baca buku KITABUT TASHRIF hal 66)
َأ
2. TASHRIF MENDATAR dari FI’IL “ ”َأ َأ َّباadalah sebagai berikut:
http://pustakalaka.wordpress.com