Anda di halaman 1dari 5

BERDASARKAN ILMU NAHWU & SHOROF

PENULIS

MUHAMMAD MUJIANTO AL-BATAWIE


http://pustakalaka.wordpress.com

0
BAHASA ARABNYA “AKU MENCINTAIMU”
Jika kita ingin mengatakan kalimat “Aku mencintaimu” kepada seorang laki-laki (Ayah atau
saudara laki-laki), kita bisa mengatakan dengan bahasa Arab:

‫َأَأ ا ُأ ِأ ُّب َأا‬


ANAA UHIBBUKA

“Aku mencintaimu”

Atau,

Jika kita ingin mengatakan kalimat “Aku mencintaimu” kepada seorang wanita (Ibu atau saudari
wanita), kita bisa mengatakan dengan bahasa Arab:

‫َأَأ ا ُأ ِأ ُّب ِأا‬

ANAA UHIBBUKI

“Aku mencintaimu”

Atau,

Kita bisa menambahkan kata-kata FILLAH di belakangnya, sehingga menjadi:

‫اِأ‬
‫َأَأ ا ُأ ِأ ُّب َأ اِأ ا ا‬
ANAA UHIBBUKA FILLAH

‫اِأ‬
‫َأَأ ا ُأ ِأ ُّب ِأ اِأ ا ا‬

ANAA UHIBBUKI FILLAH

“Aku mencintaimu karena Allah”

CATATAN:

1. Ucapan “Aku mencintaimu” ini hanya boleh diucapkan kepada sesama jenis atau kepada
saudara jika aman dari fitnah.
2. Jika ada orang yang berkata kepada kita “‫”أحبك في هللا‬, maka kita disunnahkan untuk
membalasnya dengan ucapan “ ُ‫ك الَّ ِذيْ أَحْ بَ ْبتَنِ ْي لَه‬
َ َّ‫( ”أَ َحب‬Semoga mencintaimu Dzat yang telah
1
menjadikan engkau mencintaiku karena-Nya). Pembahasan tentang hal ini bisa dibaca di
http://madrasahjihad.wordpress.com/2011/06/14/aku-mencintaimu-karena-allah-uhibbuka-
fillah/.

2
I’ROB KALIMAT
‫اِأ‬
‫َأَأ ا ُأ ِأ ُّب َأ اِأ ا ا‬
‫َأَأ‬
DHOMIR MUNFASHIL  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN
PENJELASAN TAMBAHAN:
DHOMIR INI menempati KEDUDUKAN ISIM YANG MARFU’, yaitu sebagai
MUBTADA
‫ُأ ِأ ُّبا‬ FI’IL MUDHORE TERBEBAS DARI AMIL NASHOB & AMIL JAZEM  MARFU’
 DHOMMAH  FI’IL MUDHORE SHOHIHUL AKHIR
PENJELASAN TAMBAHAN:
 ‫ ” ُأ ِأ ُّبا‬adalah DHOMIR MUSTATIR WUJUBAN.
FA’IL dari FI’IL “

Diperkirakan dhomir itu adalah “ ‫ ” َأَأ‬yang merujuk kepada MUBTADA atau orang
yang berbicara.
 JUMLAH FI’LIYYAH yang tersusun dari FI’IL “ ‫ ” ُأ ِأ ُّبا‬dan FA’IL (DHOMIR
MUSTATIR WUJUBAN) menempati kedudukan ISIM YANG MARFU’ sebagai
KHOBAR.
‫َأا‬ DHOMIR MUTTASHIL  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT FATHAH
PENJELASAN TAMBAHAN:
DHOMIR ini menempati KEDUDUKAN ISIM YANG MANSHUB, yaitu sebagai
MAF’UL BIH.
‫ِأ ا‬ HURUF JAR  MABNI  TETAP DI ATAS HAROKAT SUKUN

‫اِأ‬
‫ا‬ MASBUQ BI HARFIL JAR  MAJRUR  KASROH  ISIM MUFROD

3
KAIDAH SHOROF KALIMAT
Berikut ini beberapa catatan tentang kaidah shorof yang terdapat pada kalimat “ ‫”َأ َأ َّبا‬:

1. Fi’il “ ‫ ”َأ َأ َّبا‬bentuk asalnya adalah “‫( ”َأ ْح َأ َأا‬Berpola “‫)”َأْحْف َأ َأا‬. Kemudian harokat huruf BA
yang pertama ditukar dengan harokat huruf sebelumnya yang berharokat sukun menjadi

“‫”َأ َأ ْح َأا‬. Kemudian huruf BA yang pertama digabungkan dengan huruf BA yang kedua
menjadi “‫” َأ َّبا‬. (Agar lebih jelas, silakan baca buku KITABUT TASHRIF hal 66)
‫َأ‬
2. TASHRIF MENDATAR dari FI’IL “ ‫ ”َأ َأ َّبا‬adalah sebagai berikut:

‫ُأِأ ٌّبا‬ ‫ِأ‬


ً‫إ ْح َأ ب‬ ‫ُّبا‬ ‫ُأِأ‬ ‫َأ َأ َّبا‬
‫ُأَأ ٌّبا‬ ‫َأ ا ُأِأ َّبا‬ ‫َّبا‬ ‫َأ ِأ‬ ‫ُأَأ ٌّبا‬

JADI ADA YANG INGIN DITANYAKAN


SILAKAN AJUKAN PERTANYAAN KE:

http://pustakalaka.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai