Anda di halaman 1dari 10

AFAALUL MUQOROBAH (KATA KERJA MAKNA HAMPIR SAJA)

Beramal semisal KAANA (merofakan mubtada sebagai isimnya dan menashabkan


khobarnya) yaitu KAADA dan ASAA, akan tetapi khobar untuk keduanya ini jarang selain
bentuk fiil mudhari.
Contoh:
KAADA ATS-TSAMARU YATHIIBU
Buah itu hampir matang
ASAA AL-AMNU AN YADUUMA
Mudah-mudahan ketentraman ini untuk selamanya


Adanya khabar tanpa AN setelah ASAA adalah jarang (khobar ASAA sering dengan AN)
sedangkan KAADA, perkara yang ada padanya terbalik (khobar KAADA sering tanpa AN)
Contoh:
1. ASAA ZAIDUN AN YAQUUMA (sering dg AN)
smoga saja zaid berdiri
2. MAA KAADA ZAIDUN YAQUUMU (sering tnp AN)
hampir saja zaid tidak berdiri

HAROO seperti ASAA (sama-sama bermakna semoga saja/afaalur-roja) akan tetapi


khabarnya dijadikan bersambung dengan AN secara wajib.
Contoh:
1. HAROO ZAIDUN AN YAQUUMA (wajib dg AN)
Semoga saja zaid berdiri

Mereka (nuhat/arab) mewajibkan IHLAULAQO dengan AN sebagaimana HAROO,


sedangkan khobar setelah AUSYAKKA tanpa AN adalah jarang.
Contoh:
1. IHLAULAQO ZAIDUN AN YAQUUMA (wajib dg AN)
Semoga saja zaid berdiri
2. AUSYAKKA ZAIDUN AN YAQUUMA (sering dg AN)
Hampir saja zaid berdiri

KAROBA seperti hukum KAADA (sering khobarnya tanpa AN, dan sama bermakna
hampir) demikian menurut kaul yang lebih shahih. Atau wajib tanpa AN sebagai AfaalusSyuruu (kata kerja bermakna memulai).


Contoh (Afaalus-Syuruu) ANSYA-As-saa-iqu yahdzuu, THOFAQO demikian juga
JAALA, AKHODZA dan ALIQO
Contoh:
KAROBA ZAIDUN YAQUUMU
Zaid hampir berdiri
ANSYAA ASSAAIQU YAHDZUU
Kusir itu mulai menggiring/memacu
THOFAQO ZAIDUN YADUU
Zaid mulai berdoa
JAALA ZAIDUN YATAKALLAMU
Zaid mulai berbicara
AKHODZA ZAIDUN YANZHIMU
Zaid mulai menyusun
ALIQO ZAIDUN YAFALU
Zaid mulai bekerja

Mereka (nuhat/orang arab) mempergunakan juga bentuk fiil mudhari (dalam bab afaalul
muqorobah ini) untuk lafazh AUSYAKKA dan KAADA, dan tidak untuk lafazh yg lainnya,
ditambah juga bentuk isim faal contoh MUUSYIKUN.
Contoh:


YAKAADUL-BARQU YAKHTHOFU ABSHOOROHUM
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka (QS. Al-Baqoroh :20)

YUUSYIKU AL-FUROOTU AN YAHSURO AN KANZIN MIN DZAHABIN
Hampir-hampir sungai Furot itu merasa letih karena emas yg dikandungnya (HR. Bukhari
Muslim)




FA MUUSYIKUN ARDHUNAA AN TAUUDA KHILAAFAL-ANIISI WAHUUSYAN
YABAAYAA
Hampir-hampir bumi kami setelah dihuni kembali menjadi tanah liar dan mati. (Syahid Syair
oleh Abu Sahm Al-Hudzaliy)



Setelah ASAA, IKHLAULAQO dan AWSYAKKA, sungguh ditemukan cukup dengan AN
YAFALA (jumlah AN dan Fiil Mudhari cukup sebagai isimnya tanpa Khobar, yani ketiga
Afalul Muqorobah tsb diberlakukan sebagai Fiil Tam) tanpa kata kedua (khobarnya) yang
dihilangkan.
Contoh:
ASAA AN YAQUUMA = mudah-mudahan dia berdiri
IKHLAWLAQO AN YATII = mudah-mudahan dia datang
AWSYAKKA AN YAMALU = hampir lagi dia mengerjakannya

1- Kosongkan! lafazh ASAA, atau (pilih) 2- Rofakan dhamir mustatir yg ada pada ASAA.
Apabila terdapat isim yang disebut sebelumnya.
Contoh: ZAIDUN ASAA AN YABROA semoga zaid sembuh
1. Asaa menjadi Fiil Tam, kosong tanpa dhamir, dan faailnya adalah tawil masdar AN
YABROA
2. Asaa ,menjadi Fiil Naqis, mengandung dhamir mustatir sebagai isimnya, dan khobarnya
adalah tawil masdar AN YABROA

Perkenankanlah! mengharkati fathah atau kasrah untuk Sin dari contoh ASAITU (asaa yg
bersambung dengan dhamir rofa mutaharrik). Memilih harakat fathah adalah yg umum.
Contoh:


Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi..?

Istilah Nahwu Tingkat Jurmiyah


Syatibi Ali Akbar | Selasa, 27 Maret 2012 | Label: Fadhilah-Fadhilah :

Afalul Muqorobah : Kaliat yang menunjukan pada dekatnya datangnya khobar


Afalur Roja : Kalimat fiil yanmg menunjukan pada makna (roja) atau mengharap harapkan
datanmgnya khobar
Afalus Suru : Kalimat fiil yang menunjukan pada makna untuk menunjukan pekerjaan
Aid : Dlomir yang kembali pada isim maushul
Alam Isim : Nama (pertama) yang di buat untuk menentukan suatu yang di namai
Alam Jinis : Nama yang asal pembuatannya guna mencakup seluruh afrodnya isim jinis tidak di
tentukan untuk salah satu afrodnya isim jinis
Alam Kunya : Nama (kedua setelah isim alam) yang pembuatanya diawali dengan lafadz dan
Alam Laqob : Nama (ketiga setelah isim kunya) yang di buat mengandung arti pujian atau cacian
Alam Syakhsh : Alam yang asal pembuatannya di peruntukan untuk satu perkara, tidak sampai
memasukan yang lain
Amil : Suatu (lafadz yang di kira-kirakan) yang bisa menghasilkan suatu makna dan menuntut
wujudnya Irob
Asmaul khomsah : Lafadznya , , , ,, dan
Athof Bayan : Isim yang menyerupai naat dalam hal memperjelas kesamaan mathbu (lafadz lafadz
yang di ikuti) ketika mathbunya berupa isim marifat dan mentakhshish maknanya mathbu ketika
berupa isim nakiroh
Athof Nasaq : Isim yang mengikuti pada matbu ( lafadz lafadz yang di kuti) dalam hal Irob dengan
perantara salah satu huruf athof
Badal : Isim yang merngikuti mathbunya di dalam Irobnya dengan tidak menggunakan huruf athof
dan di maksud dengan hokum
Badal Badi Min Kul : Badal yang maknanya sebagian dengan mubdal minhu (perkara yang di ganti)
Badal Ghulat Badal yang jatuh sesudah mubdal minhu yang sudah terlanjur di ucapkan
Badal Idrob : Apablia mutakalim pada awalnya ingin mengabarkan sesuatu, kemudian ia
menggantinya dengan yang lain dengan membatalkan yang awal

Badal Istimal : Badal yang mubdal minhunya (perkara yang di ganti) memuat badal tersebut
Badal Nisyan : Apabila mutakalim (orang yang bicara) pada awalnya ingin mengabarkan sesuatu,
kemudian ketika ia mengucapkannya . ia ingin bahwa dirinya tidak menghendaki mengucapkannya
karena lupa bukan karena salah ucap , sedang ia ingin mengabarkan yang lain
Badal Kul Min Kul : Badal yang maknanya sama dengan mubdal minhu (perkara yang di ganti)
Dzorof Zaman : Isim zaman yang di baca nashob dengan mengira-ngirakan makna
Fail : Isim yang di baca rofa yang di sebutkan terlebih dahulu fiilnya
Fiil Amar : Kalimat yang menunjukan pada datangnya pekerjaan dari fiil mukhotob dengan tanpa lam
amar (lam perintah)
Fiil Lazim : Kalimat fiil yang dzatnya tidak bisa beramal (digunakan) untuk menashobkan maful bih
Fiil Madi : Isim yang menunjukan makna mandiri dan bersamaan dengan zaman yang sudah lewat
(madi)
Fiil Mudlore : Isim yang menunjukan makna mandiri dan bersamaan dengan zaman sekarang (zaman
hal) dan yang akan datang (zaman istiqbal)
Fiil Mutaadi : Kalimat fiil yang dzatnya bisa beramal (di gunakan) untuk menashobkan maful bih
Hal : Isim yang di baca nashob yang menjelaskan keadaan yang samara
Huruf Maani : Huruf huruf yang telah memiliki arti
Huruf Mabani : Huruf yang bisa membentuk satu kata
Idhofah : Nisbat taqyidiyah (pertalian) antan dua isim yang mengira ngirakan huruf jer yang
menyebabkan atau mewajibkan
Ilgho : Batalnya amal pada lafadz dan mahal (tempat) dengan sebab jatuhnya itu ada di tengah
tengah amil atau akhir amil
Isi Fiil : Kalimat yang menunjukan pada makna fiil tapi tidak menerima alamat (tanda-tanda) kalimat fiil
tersebut
Isim Adad : Isim yang menunjukan arti bilangan
Isim Alam : Isim yang di buat untuk menunjukan suatu yang tertentu atau jelas tanpa di sertai qorenah
(tanda)
Isim Dhohir : Kalimat yang menunjukan pada mutakalim (orang yang berbicara), mukhotob (orang
yang diajak bicara), dan ghoib (orang ketiga)
Isim Dlomir : Kalimat yang menunjukan pada perkara yang dinamainya tanpa dibatasi dengan makna

mutakalim, khitob, dan ghoibah


Isim Dlomir Bariz : Dlomir yang memiliki bentuk untuk di ucapkan
Isim Dlomir Bariz Munfasil : Dlomir yang bisa di buat permulaan dan boleh jatuh setelah
Isim Dlomir Bariz Mutasil : Dlomir yang tidak bisa di buat permulaan dan tidak boleh jatuh setelah
selagi tidak dlorurot
Isim Dlomir Mustatir : Dlomir yang tidak memiliki bentuk untuk di ucapkan
Isim Dlomir Mustatir Jawaz : Dlomir yang mungkin atau bisa di tempati isim dzohir
Isim Dlomir Mustatir Wujub : Dlomir yang tidak mungkin atau tidak bisa di tempati isim dzohir
Isim Fiil : Kalimat yang menunjukan makna yang di miliki kalimat fiil, hanya saja tidak menerima
tanda-tanda yang di miliki kalimat fiil
Isim Fiil Manqul : Isim fiil yang pindahan dari lafadz lain
Isim fiil Murtajal : Isim fiil yang dari awal pembuatan isim fiil tersebut tidak pindahdari yang lain
Isim Ghoiru Munshorif : Isim murob yang menyerupai kalimat fiil dalam hal sama-sama memiliki dua
ilat atau satu ilat yang menempati dua ilat, yang mana ilat yang pertama kembali pada lafadznya
yang kedua pada makna
Isim Istifham : Isim yang dibuat untuk mencari faham atau pertanyaan
Isim Isyaroh : Isim yang menunjukan suatu yang jelas dengan perantara isyarat hissy, yakni menunjuk
menggunakan jari tangan atau semacamnya, ini ketika posisi masyar ilaihnya hadir atau dengan
isyarat maknawy, ini ketika keberadaan masyar ilaihnya tidak bisa di rasa oleh panca indra namun
tidak hadir
Isim Jama : Kalimat isim yang menyimpan makna jama tapi tidak mempunyai lafadz mufrodznya
(makna mufrodznya dari lafadz)
Isim Jinis : Nama yang asal pembuatannya guna mencakupseluruh afrodnya isim jinis tidak di tenukan
untuk salah satu afrodnya
Isim Marifat : Isim yang di buat untuk menunjukan suatu yang tertentu
Isim Mabni : Tetapnya akhir kalimat dalam bentuk kharokat atau sukun
Isim Makan Mubham : Isim yang menunjukan arti tempat yang tidak jelas batasnya, yakni tidak
memiliki bentuk yang bisa dilihat oleh panca indra dan bentuknya tidak terbatas
Isim Makan Mukhtash Isim makan yang menunjukan makna pada tempat yang sudah jelas
Isim Mamdud : Setiap isim murob yang akhirnya berupa hamzah dan huruf sebelum akhir berupa

huruf alif ziyadah (tambahana)


Isim Manqus : Setiap isim murob yang akhirnya berupa huruf Ya lazimah dan huruf sebelum akhir
berharokan kasroh
Isim Maqsur : Setiap isim murob yang akhirnya berupa huruf alif lazimah, dan huruf sebelum akhir
berharokat fathah
Isim Mashdar : Isim yang menunjukan makna pekerjaan tetapi hurufnya kurang dati fiilnya
Isim Maushul : Isim yang menunjukan arti tertentu (jelas) dengan perantara jumlah atau syibeh jumlah
setelahnya, dan jumlah tersebut di namakan silahnya maushul
Isim Maushul Harfi : Setiap huruf yang bisa dig anti serta silahnya dengan mashdar
Isim Maushul Ismiy : Isim yang menunjukan makna yang jelas dengan perantara sila dan aid yang di
sebutkan sebelumnya
Isim Murob : Isim yang harokat huruf akhirnya berubah di sebabkan berbedanya amil yang masuk
Isim Muawal : Kalimat berupa masdar yang di paham dari bentuk fiil yang kemasukan huruf
masdariyah
Isim Mufrod : Isim yang bukan mustana (makna dua), bukan jama (makna banyak), bukan mulkhaq
jama, dan bukan asmaul khomsah
Isim Munshorif : Isim yang menerima tamwin dan alamat jernya menggunakan kasroh
Isim Mustaq : Isim yang menunjukan makna pekerjaan atau sifat serta pelakunya dan menyimpan
makna fiil serta hurufnya
Isim Nakiroh : Isim yang menunjukan suatu yang tertentu
Isim Sorekh : Kalimat yang berisi isim dlohir dan isim dlomir
Isim Syarat : Kalimat fiil yang menyimpan makna syarat
Isim Tasniyah : Isim yang menunjukan makna dua dengan tambahan alif - nun, dan ya nun pada
akhirnya
Isim Zaman Mufham : Isim yang menunjukan kadar waktu yang tidak jelas batasnya
Isim zaman Mukhtash : Isim yang menunjukan kadar waktu yang jelas batasnya
Istisna Munqoti : Mustasna bagian sebagian dari jinis mustasna minhu
Istisna Mutasil : Mustasna bagian dari mustasna minhu
Istisna : Mengeluarkan atau mengecualikan lafadz yang jatuh setelah dan salah satu kawannya dari
hokum yang di sandarkan pada lafadz sebelumnya

Jama Muanas Salim : Lafadz yang di jamakan dengan tambahan alif dan ta pada akhirnya
Jama Mudzakar Salim : Isim yang menunjukan makna lebih dari dua dengan tambahan wawu-nun
dalam tingkah rofa, dan tambahan ya-nun dalam tingkah nashob atau jer
Jama Taksir : Isim yang berubah dari bangunan mufrodnya
Kalam : Setiap ucapan yang tersusun dari dua kalimat atau lebih yang memberikan faidah dan di
sengaja dengan bahasa arab.
Kalimat : Lafadz yang menunjukan pada makna mufrod (satu) yang di sengaja
Kalimat Fiil : Kalilmat yang asal pembuatannya menunjukan makna mandiri dan di sertai dengan
salah satu dari zaman tiga
Kalimat Huruf : Kalimat yang asal pembuatannya menunjukan makna, jika di gabungkan dengan
kalimat lainya dan tidak di sertai dengan zaman
Kalimat Isim : Kalimat yang asal pembuatannya menunjukan makna sendiri dan tidak di sertai dengan
zaman
Khobar : Isim yang di baca rofa yang mananya di sandarkan kepada mubtada
Khobar Jumlah : Khobar yang berupa jumlah filiyah atau jumlah ismiyah
Khobar Mufrod : Khobar yang bulan jumlah, tasniyah atau jama
Lafadz : Suara atau ucapan yang memuat sebagian huruf hijaiyah
Lafadz Muawal : Lafadz jamid (yang tidak bisa di tashrif) yang memiliki makna yang di miliki lafadz
mustaq dan mengandung makna fiil tidak hurufnya
Maful Bih : Kalimat isim yang di baca nashob yang menjadi sasaran pekerjaan
Maful Maa : Kalimat isim yang di baca nashob di sebutkan untuk menunjukan bahwa satu fiil di
lakukan bersamaan
Maful Min Ajlih : Kalimat isim yang di baca nashob untuk menjelaskan sebab terjadinya perbuatan
atau pekerjaan fail (pelaku)
Mashdar : Isim yang di baca nashob yang dalam tashrifan fiil jatuh pada urutan ketiga
Mashdar Mubham : Mashdar yang maknanya sama dengan makna fiilnya yakni tidak boleh lebih atau
tidak kurang
Mashdar Mukhtash : Mashdar yang maknanya melebihi dari maknanya fiil dengan sebab tambahan
untuk menjelaskan makna amilnya atau hubungan amilnya
Mubtada : Isim yang di baca rofa yang sunyi dari amil lafdzi

Mufidz : Ucapan berfaidah (memberikan kepahaman) dengan kepahaman yang sempurna, yang
mana diamnya mutakalim (orang yang bicara) dan sami (pendengar) terhadapnya dianggap baik
Mulhaq Jama Mudzakar Salim : Kalimat isim yang tidak bertemu dengan syarat jama mudzakar
salim tetapi alamat irobnya seperti jama mudzakar salim
Mulhaq Tasniyah : Setiap lafadz yang menyerupai isim tasniyah dalam bentuk tambahannya, hanya
saja tidak terdapat syarat-syarat pembuatan isim tasniyahnya
Munada : Isim yang jatuh setelah salah satu huruf nida (mengundang)
Murokab : Lafad yang tersusun dari dua kalimat atau Lebih.
Murokab Adadi : Setiap bilangan yang diantaranya terdapat huruf athof yang di kira-kirakan
Murokab Athfy : Susunan matuf (lafadz yang di athofkan)dan matuf alahi (lafadz yang di athofi)
Murokab Badaiy : Lafadz yang tersusun dari badal (pengganti) dan mubdal minhu (lafadz yang di
ganti)
Murokab bayani : Setiap dua kalimat yang keberadaan lafadz yang kedua memperjelaskan mana
atau kandungan lafadz yang pertama
Murokab Idlofi : Lafadz yang tersusun dari mudlof dan mudlof alahi
Murokab Isnadi : Lafadz yang tersusun dari musnad (hukum) dan musnad alahi (hukum alahi)
Murokab Madzi : Setiap dua kalimat yang tersusun lalu di jadikan (menjadi) satu kalimat
Murokab taukidi : Lafadz yang tersusun dari muakid (lafadz yang di kuatkan) dan muakad (lafadz
yang di kuatkan)
Murokab Washfiy : Lafadz yang tersusun dari sifat dan yang di sifati
Naat : Lafadz yang mengikuti pada lafadz yang di itutinya, baik dalam rofa, nashob, jer, marifat,
maupun nakirohnya
Naat Haqiqiy : Naat yang menjelaskan salah satu sifat dari sifat-sifatnya lafadz yang berada
setelahnya, yang masih ada kaitan atau hubungan dengan matbunya atau mausufnya
Naibul Fail : Isim yang di baca rofa yang tidak di sebutkan terlebih dahulu failnya
Nida : Memanggil atau menghadap menggunakan huruf Yaa atau salah satu temannya
Silah : Lafaz lafadz yang di butuhkan isim maushul yakni isim yang membutuhkan kepada lafadz lain
Taliq : Batalnya amal pada lafadznya dengan sebab batalnya lafadz padapermulaan kalam
Tamyiz : Kalimat isim yang terbaca nashob guna menjelaskan kesamaran dzat dan nisbat yang
berada sebelumnya

Tamyiz Dzat : Tamyiz yang menjelaskan dzat yang di sebutkan sebelumnya


Tamyiz Nisbat : Tamyiz guna menjelaskan jumlah yang samara penisbatan hokum yang di sandarkan
pada mahkum alaih (orang yang terkena hukum)
Tanwin : Nun mati berupa tambahan yang berada di akhir kalimat isim, namun hanya dalam ucapan
bukan dalam tulisan dan bukan untuk taukid
Tanwin Iwad : Tanwinnya lafadz dan
Tanwin Dlorurot : Tanwinya kalimat yanmg karena dlorurot syair
Tanwin Iwad Harfiy : Tanwinya isim mankus yang mengikutio wazan ( mafia ila) apabila pada
tingkah rofa atau jer
Tanwin Iwad Jumlah : Tanwinya lafadz ( idz) apabila di buang mudlof ilaihnya
Tanwin Iwad Kalimat : Tanwinya lafadz dan
Tanwin Muqobalah : Tanwin untuk jama muanas salim
Tanwin Syad : Tanwinnya kalimat yang keluar dari qoidah
Tanwin Tamkin : Tanwinya isim murob yang munshorif ( yang bisa di tashrif) selain jama muanas
salim
Tanwin Tankir : Tanwinnya isim yang mabni karena untuk membedakan antara isim mabni yang
marifat (khusus) dan isim mabni yang nakiroh ( umum)
Tanwin Ziyadah : Tanwin tambahan untuk atau supaya bisa menyamakan dengan kalimat lain
Taukid : Isim yang mengikuti pada lafadz yang di taukidkan dalam hal rofa, nashob, jer, dan tarif
(kemarifatan)
Taukid Lafdzi : Mengulang lafadz yang lafadznya sendiri atau dengan lafadz lain memiliki arti yang
sama (murodif) dengan tujuan untuk menghindari lupanya sami atau untuk menetapkan di dalam hati
Taukid Manawi : Isim yang mengikuti mathbunya atau muakadnya
Wado : Kalimat yang di sengaja dengan menggunakan bahasa arab

Anda mungkin juga menyukai