Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Tentang

“TANDA- TANDA NASHAB PADA ISIM”

DI SUSUN OLEH

NAMA : MAYROSMILA
MUSTOFA FARHAN HABIBI
NUR HABIBAH

DOSEN PEMBIMBING : KHAIRUL BAHRI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MADINA


TAHUN PELAJARAN
2016-2017
Kata Pengantar

Puji Syukur Penyusun Ucapkan Kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan nikmat kesempatan maupun kesehatan kepada penyusun sehingga
dapat menyusun makalah bahasa arab yang berjudul “Tanda – tanda Nashab pada
Isim” .
Penyusunan makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada
dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahannya sehingga
makalah ini dapat tersusun sebagaimana mestinya
Akhir kata seperti kata pepatah “ Tak ada Gading yang tak Retak “ ,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
tercapainya kelengkapan makalah ini.

Panyabungan, 22 Mei 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................................


DAFTAR ISI .............................................................................................................
TANDA-TANDA NASAB PADA ISIM...................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................

TANDA-TANDA NASHAB PADA ISIM

Irab Nashab mempunyai lima tanda:


1. Fathah
2. Alif
3. Kasroh
4. Ya
5. Hilangnya 'nun'

1. Fathah menjadi tanda irab nashab pada 3 tempat, yaitu pada :


1) Isim mufrad seperti contoh ‫( َراَيْتُ زَ ْيدًا‬aku telah melihat zaid)
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Isim Mufrod yang
berkedudukan sebagai Maf’ul Bih1 dan tanda nasabnya
menggunakan fathah.

2) ِّ ُ‫( َراَيْت‬aku telah melihat beberapa orang


Jamak taksir , contoh : ‫الر َجا َل‬
laki-laki)
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Jama’ Taksir yang
berkedudukan sebagai Maf’ul Bih dan tanda nasabnya menggunakan
fathah.

1 Maf’ul Bih adalah isim yang dibaca nashab yang dikenai pekerjaan (objek).
3) Fi'il mudhari' bila dimasuki amil nashab (pelaku yang menashabkan)
َ ‫لَ ْن أضْر‬
dan pada (huruf) akhirannya tidak bersambung, contoh : ‫ب‬
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Fi’il Mudhori’ yang
kemasukan ‘amil nashab dan tanda nasabnya menggunakan fathah.

2. Adapun alif Menjadi tanda irob nashab pada isim-isim asmaul khomsah.
Seperti contoh : َ‫َراَيْتُ أبَاك‬
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Asma’ul Khomsah yang
berkedudukan sebagai Maf’ul Bih dan tanda nasabnya menggunakan Alif.
Contoh : َ‫ = َرأَيْتُ أ َ َباكَ َوأَ َخاك‬Saya melihat ayahmu dan saudaramu

َ‫ع ََر ْفتُ اَ َخاك‬ = Aku telah mengenaal saudaraku.

َ‫َراَيْتُ اَبَاك‬ = Aku telah melihat ayahku.

3. Adapun Kasroh menjadi tanda irob nashab pada Jama’ Muanas Salim
َّ ‫َخلَقَ هللا ال‬
seperti contoh : ‫س َم َوات‬
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Jama’ Muannas Salim
yang berkedudukan sebagai Maf’ul Bih dan tanda nasabnya menggunakan
Kasroh.

Contoh;

‫ع ََر ْفتُ ا ْل ُمعَلِّ َمات‬ = Aku telah mengenal guru-guru


wanita.

ْ ‫َراَيْتُ ا ْل ُم‬
‫سل َمات‬ = Aku telah melihat guru-guru wanita.

4. Adapun ya' menjadi tanda irob nashab yaitu pada 2 tempat :


1) Isim Tasniyah contoh : ‫( رأيْتُ زَ ْيدَيْن‬aku telah melihat dua zaid)
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Isim Tasniyah yang
berkedudukan sebagai Maf’ul Bih dan tanda nasabnya menggunakan
ya’.
2) Jamak mudzakar salim, contoh : َ‫( َرأيْتُ زَ يْديْن‬aku telah melihat
beberapa zaid)
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Jama’ Mudzakar Salim
yang berkedudukan sebagai Maf’ul Bih dan tanda nasabnya menggunakan
ya’.
Contoh :

)‫سيْن (مثنى مذكر‬ َ ‫قَا َب ْلتُ ْال ُمدَ ِّر‬ 


)‫ستَيْن (مثنى مؤنث‬ َ ‫قَابَ ْلتُ اْل ُمدَ ِّر‬ 
)‫الَّلعبُ ْونَ ُمتَنَافسيْنَ (جمع مذكر‬ َّ َ‫َكان‬ 

5. Adapun Tanda I’rob nashab yang kelima yaitu hilangnya nun, maka ia
menjadi tanda bagi i'rob nashab pada Af’alul Khomsah (fiil fiil yang irab
rafa' menggunakan tanda tetap nya nun).
Contoh : َ‫لَ ْن َي ْف َعَّل‬
Lafadz yang bergaris bawah yang dinamakan Af’alul Khomsah dan tanda
nasabnya membuang nun (yang menjadi gantinya fathah).

Seperti lafadz;

‫ان يعلما‬ =Hendaknya kamu (laki-laki) berdua mengetahui.

‫ان تعلما‬ =Hendaknya kamu (perempuan) berdua mengetahui.

‫ان يعلموا‬ = Hendaknya kamu semua (laki-laki) mengetahui .

‫ان تعلموا‬ = Hendaknya kamu semua (perempuan) mengetahui.

‫ان تعلمي‬ = Hendaknya kamu (seorang perempuan) mengetahui2.

2 Moch. Anwar, Ilmu Nahwu Terjemah Matan al-Jurumiyah dan ‘Imrithy, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2014) cet. ke-33, hal. 32
DAFTAR PUSTAKA

http://irone88.blogspot.co.id/2011/02/tanda-irob-nashab-alamat-nashob.html

Anda mungkin juga menyukai