Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

I’ROB NASHOB
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Terstuktur
Mata Kuliah: Kitab
Dosen Pengampu: M. Zainal Abidin, Lc. Ma

Disusun oleh:
Kelompok 8

Ainul Liriyana (2281010128)


Ahmad Aly (2281010149)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI CIREBON
2022M/1444H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat,
nikmat, ilmu pengetahuan, kemudahan dan petunjuk-Nya sehingga saya dapat menulis
tugas makalah mata kuliah Metode Pembelajaran yang diampu oleh Bapak M. Zainal
Abidin, Lc.Ma. yang berjudul “I’ROB NASOB” ini hingga selesai.

Saya sampaikan terima kasih kepada bapak dosen yang telah memberikan arahan
dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa kemampuan penulis dalam
membuat makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.

Apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan atau kesalahan baik
dalam penulisam maupun pembahasannya penulis mohon maaf. Penulis sangat menyadari
bahwa semua itu atas keterbatasan kemampuan yang di miliki. Semoga makalah ini dapat
bemanfaat dan menambah wawasan bagi penulis dan pembacanya. Aamiin.

Cirebon 8 , april 2023

Penulis
PEMBAHASAN

ALAMAT I’ROB NASHOB

‫للنصب خمس عالمات الفتحة وااللف والكسرة والياء وحذف النون‬

‫فاما الفتحة فتكون عالمة للنصب فى ثالثة مواضع فى االسم المفرد وجمع التكثير والفعل المضارع اذا دخل عليه‬
‫ناصب ولم يتصل باخره شيئ‬

Artinya : I’rob nashob mempunyai Lima alamat,yaitu fathah, alif, kasroh,ya’ dan
membuang nun (yang menjadi tanda I’rob rofa fi’il mudhoi yang bertemu syai’)

Fathah menjadi alamat I’rob nashob berada pada tiga tempat yaitu pada isim
mufrod, jama’ taksir, dan fi’il mudhori yang kemasukan amil yang menashobkan pada
akhir kalimahnya tidak bertemu syai’. Dari lima alamat nashob tersebut yang menjadi
alamat/tanda asli nashob Cuma satu yaitu fathah, sedangkan empat yang lain hanya
sebagai penggantinya atau cadangannya saja.

Fathah tanda i’rob nasob

Fathah menjadi alamat/tanda I’rob nashob berada pada tiga tempat, yaitu:1.isim
mufrod contohnya:

1. ‫ض َربْتُ زَ يدًا‬
َ (saya telah memukul zaid)
2. َ ِ‫(اِ ْشت ََريْتُ ح‬saya telah membeli kuda)
ً‫صان‬

“Lafadz ‫ زَ يدًا‬dan ً‫صان‬


َ ِ‫ح‬dibaca nashob karena menjadi maf’ul. Alamat nashobnya fathah
berada pada isim mufrod”.

2.Jama’ Taksir

Adapun Contohnya:

1. ً ‫َاز َل َج ِد ْيدَة‬
ِ ‫صنَعنَا َمن‬
َ (kami telah membuat rumah rumah yang baru)
2. ‫س‬ َ ‫طفَالَ َم َال ِب‬ْ َ ‫ط ْينَا الأل‬
َ ‫(ا َ ْع‬kami telah memberi anak anak pakaian)
“Lafadz ْ َ ‫الأل‬dibaca nashob karena menjadi maf’ul. Alamat nashobnya
‫ َمن َِاز َل‬dan ‫طفَا َل‬
ditandai fathah karena berada pada jama’ taksir”.

3.Fi’il mudhori

Fiil Mudhori yang kemasukan amil yang menashobkan dan huruf akhirnya tidak
bertemu dengan alif dhomir tasniyyah, wawu dhomir jama’ dan ya’ muannas
mukhotobah. Contohnya:

1. ‫صة فِى ْالفَصْل‬ َ ُ ‫(اَنَا لَ ْن ا َ ْكت‬saya akan menulis kisah dikelas)


َّ ِ‫ب ق‬
2. ‫(اَنَااَ ْن أ َ ْق َرأ َ ْالقُ ْرانَ فِى ْال َمس ِْج ِد‬saya akan membaca qur’an di masjid)

َ ُ ‫ا َ ْكت‬dan ‫أَ ْق َر‬dibaca nashob karena kemasukan amil yang menashobkan. Alamat
“Lafadz ‫ب‬
nashobnya ditandai wujudnya nun karena berada pada fi’il mudhori yang bertemu syai”.

Alif tanda I’rob Nasob

َ ‫ب فِي ْاْل َ ْس َماءِ ْالخ َْم‬


َ‫" َرأَيْتُ أ َ َباكَ َو أَخَاكَ َو َما أ َ ْش َب َه ذَلِك‬: ‫ نَحْ و‬،ِ‫سة‬ ْ َّ‫ع َال َمةً لِلن‬
ِ ‫ص‬ ُ ‫ َوأ َ َّما ْلَل‬: "
َ ‫فَتَكُ ْو ُن‬: ‫ِف‬

Artinya: "Dan Adapun Alif, maka ia menjadi tanda bagi Nashob di Asma'il Khomsah
seperti roaitu abaaka wa akhooka (Saya melihat ayahmu dan saudaramu) dan apapun yag
serupa seperti itu."

Asma’ul khomsah yang alamat nashobnya di tandai alif, adalah asmaul khomsah yang
memenuhi syarat-syarat asmaul khomsah yang telah disebutkan di atas.

contohnya

1. َ‫رأَيْتُ َح َماك‬Saya
َ melihat Ibu Mertua Anda

2. َ‫ص ْرتُ ا َ َباك‬


َ َ‫ن‬Saya telah membantu ayahmu

3. َ‫عدْتُ اَخَاك‬
َ ‫سا‬
َ Saya telah membantu saudaramu

Kasroh Tanda I’rob Nasob

ِ َّ‫ب فِي َج ْم ِع ْال ُم َؤن‬


: ‫ث السّا ِل‬ َ ‫فَتَكُ ْو ُن‬: ُ ‫ َوأ َ َّما ْالكَس َْرة‬:
ْ َّ‫ع َال َمةً لِلن‬
ِ ‫ص‬
Kasroh Menjadi alamat I’rob Nasob hanya bertempat pada jama Muannas salim
Contohnya:

1. ‫ت‬ٍ ‫ص ْرتُ ُم ْس ِل َما‬


َ َ‫ن‬Saya telah menolong muslim-muslim perempuan
2. ‫ت فِى ْالفَصْل‬ ٍ ‫رأَيْتُ ُمع ِلّ َما‬Saya
َ melihat guru-guru wanita di dalam kelas

Lafadz ‫ت‬ ٍ ‫ ُمع ِلّ َما‬dibaca Nashob, Alamat Nashob nhya ditandai dengan kasroh
ٍ ‫ ُم ْس ِل َما‬dan ‫ت‬
karena berada pada jama muannats salim.

Ya’ Tanda i’rob nasob

Ya' menjadi alamat bagi i'rob nahsob berada pada dua tempat; Isim Tasniyyah
dan Jama Mudzakkar salim dan Adapun contoh dari Isim tasniyyah:

1. ‫( قَ َرأْتُ ِكت َابَيْن‬Aku telah membaca dua buah kitab)


2. ‫( َرأَيْتُ ْال ُمعَلَّ َمي ِْن‬Aku telah melihat dua guru)

dibaca nashob karena menjadi ‫ ْال ُم َعلَّ َمي ِْن‬dan ‫ ِكت َا َبي ِْن‬Lafadh maful bih, alamat nashobnya
ditandai dengan ya' karena berada pada isim tatsniyah".

2. Jama' Mudzakkar Salim.

Adapun Contoh:

َّ ُ‫( َرأَيْت‬Aku telah melihat beberapa Zaed)


1. َ‫الزيْدِين‬
2. َ‫( َرأَيْتُ ْال ُمعَلِّمِين‬Aku telah melihat beberapa guru)

dibaca nashob karena menjadi َ‫ ْال ُمعَل ِميْن‬dan َ‫الز ْيدِين‬


َّ Lafadh maf'ul bih, alamat nashobnya
ditandai dengan ya' karena berada pada isim jama' mudzakkar salim".

Ada perbedaan antara isim tatsniyah dan jama' mudzakkar salim ketika tingkah
nashob dan jar. Kalau isim tatsniyah huruf sebelum ya' dibaca fathah dan huruf setelah
ya' dibaca kasroh. Sedangkan jama' mudzakkar salim kebalikannya (huruf sebelum ya'
dibaca kasroh, dan huruf setelah ya' dibaca fathah

Membuang Nun tanda I’rob Nashob


Tanda i’rob nashob yang terakhir adalah hadzfu nun (menghilangkan nun), dan tempatnya
hanya terdapat pada af’alul khomsah. af’alul khomsah adalah ‘kata kerja yang lima’ yaitu
semua kata kerja yang berwazan :

1. ‫ = ت َ ْفعَ َال ِن‬Kamu berdua (laki-laki) sedang mengerjakan


2. ‫ = يَ ْفعَ َال ِن‬Dia berdua (laki-laki) sedang mengerjakan
3. َ‫ = ت َ ْفعَلُ ْون‬Kalian (laki-laki) sedang mengerjakan
4. َ‫ = يَ ْف َعلُ ْون‬Mereka (laki-laki) sedang mengerjakan
5. َ‫ = ت َ ْف َع ِليْن‬Kamu (wanita) sedang mengerjakan

nun tersebut adalah sebagai tanda rofa’ bagi af’alul khomsah, tapi jika kelima kata
tersebut diawali dengan amil yang menashobkan, maka huruf nun nya harus dihilangkan,
contoh:

1. ‫ =لَ ْن ت َ ْفعَ َال‬Kamu berdua (laki-laki) tidak akan mengerjakan


2. ‫ = َل ْن يَ ْف َع َال‬Dia berdua (laki-laki) tidak akan mengerjakan‫ = لَ ْن ت َ ْف َعلُ ْوا‬Kalian (laki-laki)
tidak akan mengerjakan
3. ‫ =لَ ْن يَ ْفعَلُ ْوا‬Mereka (laki-laki) tidak akan mengerjakan
4. ‫ =لَ ْن ت َ ْفعَل ِْي‬Kamu (wanita) tidak akan mengerjakan

Dan contoh ketika diberikan sebuah kalimat yakni;

1. ‫( نَ ْحنُ لَ ْن يَ ْكتُب ُْوا فِى ْال َمس ِْجد‬Kami tidak akan menulis di masjid)

Lafadz ‫ لَ ْن يَ ْكتُب ُْوا‬adalah Termasuk Af’alul Khomsah dan Hilangkan huruf nun nun nya.
Dan kenapa dia diabac nashob? Karena ia kemasukkan huruf yang menashobkan yaitu
kata ‫ لَ ْن‬dan tanda nashob bagi af alul Khomsah adalah Hilangnya huruf nun.
DAFTAR PUSTAKA

Syaikh sayyid Ahmad zaini dahlan “Kitab Mukhtassor Jiddan”

Syaikh Muhammad bin Ahmad bin Abdul bari Al ahdal “Kitab Kawakib Ad Duriyyah”

Anda mungkin juga menyukai