Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“MEMAHAMI MAF’UL BIH SERTA KETERANGAN TEMPAT DAN


WAKTU”
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah
BAHASA ARAB 2
Dosen Pengampu : Sawqi Saad El Hasan, S.Hum, M.Si

Disusun oleh :
Rahmawati (21150001)
Nurul Oktapiani (21150004)
Tresna Pancha Desyana (21140001)

STEBIS BINA MANDIRI


Jl. Raya Jonggol, Cileungsi – Jonggol Km.1 No.12 Desa Cileungsi
Kab. Bogor Jawa Barat
Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur penulis mohonkan kepada Allah SWT karena


atas berkah dan rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan makalah
d e n g a n judul Mashadir Ahkam. M akalah ini penulis buat beris ikan pembahas an
tentang maful bih, keterangan tempat dan w aktu dalam penyusunan makalah ini,
penulis banyak mengambil materi dari buku-buku yang berkaitan dengan buku ilmu
nahwu.

Penulisan dan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
O leh karena itu penulis mengucapkan terima kas ih kepada teman- teman yang
ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya dalam meningkatkan pemahaman tentang menggunakan akal kita untuk berpikir.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaannya, Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.

Cileungsi, 11 April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................


B. Perumusan Masalah .......................................................................................................
C. Maksud dan Tujuan .......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................

A. Pengertian Maf’ul Bih ...................................................................................................


B. Zaraf Zaman ...................................................................................................................
C. Zaraf Makan ...................................................................................................................
D. I’rob Nashob ..................................................................................................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................

A. Simpulan..........................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Maful Bih

Maful Bih ialah, Isim mansub yang menjadi sasaran perbuatan (Objek).

Maksudnya : Maful Bih menurut istilah ahli nahwu ialah, isim mansub yang menjadi
sasaran perbuatan pelaku, Seperti dalam contoh :

Aku telah memukul zaid

Lafaz zaid itu maful bih, Karena menjadi sasaran perbuatan, Yaitu memukul.

Aku telah menunggang kuda.

Maful bih itu terbagi dua bagian, yaitu maful bih yang zahir (telah dikemukakan
penjelasannya) dan maful bih yang mudmar (damir) terbagi lagi dua bagian yaitu damir
muttasil dan damir munfasil.

Contoh damir muttasil :

1. Dia (Laki laki) telah memukul kamu sekalian (para laki laki).

Lafaz Fi’il madi dan failnya mustatir, Sedangkan maful bihnya adalah lafaz
kum.

2. Dia (Laki-laki) telah memukulmu (Laki-laki)

Lafaz fiil madhi dan fail mustatir, dan lafaz ka-nya adalah maful bih.
Contoh damir munfasil:

1. Kepadaku (Ditujukan buat mutakallim sendirian)

2. Kepada kami (Ditujukan kepada mutakallim berikut teman-temannya)

B. Zaraf Zaman (Keadaan Waktu)


Zaraf Zaman ialah isim zaman (keadaan waktu) yang dinasabkan dengan
memperkirakan makna fi (pada/dalam) seperti lafaz :

1. Pada hari ini

2. Pada malam ini

3. Pagi hari

4. Waktu pagi

5. Pada waktu sore

Contoh Zaraf Zaman :

a. Aku telah berpuasa pada hari senin

b. Aku telah beri’tikaf pada malam jumat

c. Aku akan berkunjung kepadamu besok pagi

d. Aku telah berjalan pagi pagi


C. Zaraf Makan (Keadaan tempat)
Zaraf makan ialah isim makan (keadaan waktu) yang dinasabkan dengan
memperkirakan makna fi (pada/dalam) seperti lafaz :

Di Depan

Di Belakang

Di Atas

Di Bawah

Di dekat atau disisi

Contoh Zaraf Makan :

Aku telah duduk dihadapan ustadzku

Aku telah berjalan dibelakang ustadzku

D. I'rob Nashob
I’rob Nashob adalah berubahnya akhir kalimat dengan terdapatnya karena ada
amil yang memasuki di dalam kalimat, baik perubahan tersebut dengan lafadznya
(ucapan) atau taqdir (perkiraannya). Di dalam kitab imrithi karya Syekh syarafuddin al
imrithi menjelaskan tanda I’rob Rofa' ada lima yaitu fathah, alif, kasroh, ya' dan
terbuangnya nun. Sebagaimana tertulis dalam nadhoman imrithi seperti di bawah ini :
Artinya :"I'rob nashob memiliki lima tanda, yaitu (1) Fathah (2) Alif (3) Kasroh (4) ya'
(5) terbuangnya nun."

Contoh I’rob Nashob dengan tanda Fathah

Adapun I’rob Nashob dengan tanda fathah hanya terdapat pada 3 tempat, yaitu di
isim mufrod, jama' taksir dan fi'il mudhori'. sebagaimana tertulis dalam kitab Jurumiyah
yang berbunyi

Artinya : "dan adapun fathah maka ia menjadi tanda bagi tiga tempat yaitu isim mufrod,
jama' taksir dan fi'il mudhori' ketika masuk atasnya amil yang menshobkan dan belum
bersambung di akhirnya dengan sesuatu apapun.

Contoh kalimat

Contoh I’rob nashob dengan tanda alif

Adapun I’rob Nashob dengan tanda Alif hanya terdapat pada satu tempat yaitu di
Asmaul Khomsah, sebagaimana tertulis dalam nadhoman Kitab Jurumiyah yang berbunyi

Artinya : "Dan Adapun Alif, maka ia menjadi tanda bagi Nashob di Asma'il Khomsah
seperti roaitu abaaka wa akhooka (Saya melihat ayahmu dan saudaramu) dan apapun yag
serupa seperti itu."

Contoh kalimat yang menggunakan I'rob Nashob dengan Tanda Alif sebagai berikut :

1. Saya melihat ibu mertua anda

2. Saya telah membantu ayahmu

3. Saya telah membantu saudaramu


Contoh I’rob Nashob dengan Tanda Kasroh

Adapun I’rob Nashob dengan tanda Kasroh hanya terdapat pada satu tempat yaitu
pada Jama' Mu'annas Tsalim,.sebagaimana dalam nadhoman kitab jurumiyah sebagai
berikut :

Artinya : "Dan Adapun kasroh, maka menjadi tanda nashob di jama' mu'annast tsalim."

Contoh kalimat yang menggunakan I'rob Nashob dengan Tanda Kasroh sebagai berikut :

1. Saya telah menolong muslim muslim perempuan

2. Saya melihat guru guru wanita didalam kelas

3. Murid murid wanita telah membaca al-qur’an

Contoh I’rob Nashob dengan Tanda Ya'

Adapun I’rob Nashob dengan tanda Ya' terdapat pada isim tasniyah dan jamak
mudzakkar salim.sebagaimana dalam nadhoman kitab Imrithi sebagai berikut :

Artinya : "Dan nashobkanlah di isim tasniyah dan  jama' mudzakkar salim itu dengan


ya'"

Contoh kalimat yang menggunakan I'rob Nashob dengan Tanda ya' di isim
tasniyah sebagai berikut :

1. Saya membeli 2 buku

2. Saya melihat 2 orang guru

3. Saya memukul 2 ekor anjing


Contoh kalimat yang menggunakan I'rob Nashob dengan Tanda ya' di Jamak Mudzakkar
salim sebagai berikut :

1. Saya melihat banyak orang mukmin

2. Sesungguhnya orang orang muslim menyeru kepada


Kebaikan

3. QS Al mu'minun ayat 113 : Mereka


menjawab,"Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah
kepada mereka yang menghitung."

Contoh I’rob Nashob dengan Terbuangnya Nun

Adapun I’rob Nashob dengan tanda Terbuangnya Nun terdapat pada af'alul khomsah,
seagaimana terdapat tertulis dalam nadhoman kitab jurumiyah yang berbunyi :

Artinya : " Adapun terbuangnya nun maka ia menjadi tanda bagi nashob pada fi'il yang
lima ketika rofa'nya dengan tetap nun."

Adapun contoh terbuangnya nun dengan sebagai tanda i'rob nashob kami berikan tanda
garis bawah. Contoh kalimat i'rob nashob dengan terbuangnya nun sebagai berikut :

1. Kami tidak akan menulis dimasjid

2. Mereka tidak akan memberi bahaya kepada allah sedikit


pun

3.
QS. Muhammad ayat 22 Artinya : "Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu
akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?"

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai