Disusun oleh :
Rahmawati (21150001)
Nurul Oktapiani (21150004)
Tresna Pancha Desyana (21140001)
Penulisan dan penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
O leh karena itu penulis mengucapkan terima kas ih kepada teman- teman yang
ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini penulis buat semoga dapat bermanfaat bagi kita semua,
khususnya dalam meningkatkan pemahaman tentang menggunakan akal kita untuk berpikir.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaannya, Penulis mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................................................
A. Simpulan..........................................................................................................................
B. Saran ................................................................................................................................
PEMBAHASAN
Maful Bih ialah, Isim mansub yang menjadi sasaran perbuatan (Objek).
Maksudnya : Maful Bih menurut istilah ahli nahwu ialah, isim mansub yang menjadi
sasaran perbuatan pelaku, Seperti dalam contoh :
Lafaz zaid itu maful bih, Karena menjadi sasaran perbuatan, Yaitu memukul.
Maful bih itu terbagi dua bagian, yaitu maful bih yang zahir (telah dikemukakan
penjelasannya) dan maful bih yang mudmar (damir) terbagi lagi dua bagian yaitu damir
muttasil dan damir munfasil.
1. Dia (Laki laki) telah memukul kamu sekalian (para laki laki).
Lafaz Fi’il madi dan failnya mustatir, Sedangkan maful bihnya adalah lafaz
kum.
Lafaz fiil madhi dan fail mustatir, dan lafaz ka-nya adalah maful bih.
Contoh damir munfasil:
3. Pagi hari
4. Waktu pagi
Di Depan
Di Belakang
Di Atas
Di Bawah
D. I'rob Nashob
I’rob Nashob adalah berubahnya akhir kalimat dengan terdapatnya karena ada
amil yang memasuki di dalam kalimat, baik perubahan tersebut dengan lafadznya
(ucapan) atau taqdir (perkiraannya). Di dalam kitab imrithi karya Syekh syarafuddin al
imrithi menjelaskan tanda I’rob Rofa' ada lima yaitu fathah, alif, kasroh, ya' dan
terbuangnya nun. Sebagaimana tertulis dalam nadhoman imrithi seperti di bawah ini :
Artinya :"I'rob nashob memiliki lima tanda, yaitu (1) Fathah (2) Alif (3) Kasroh (4) ya'
(5) terbuangnya nun."
Adapun I’rob Nashob dengan tanda fathah hanya terdapat pada 3 tempat, yaitu di
isim mufrod, jama' taksir dan fi'il mudhori'. sebagaimana tertulis dalam kitab Jurumiyah
yang berbunyi
Artinya : "dan adapun fathah maka ia menjadi tanda bagi tiga tempat yaitu isim mufrod,
jama' taksir dan fi'il mudhori' ketika masuk atasnya amil yang menshobkan dan belum
bersambung di akhirnya dengan sesuatu apapun.
Contoh kalimat
Adapun I’rob Nashob dengan tanda Alif hanya terdapat pada satu tempat yaitu di
Asmaul Khomsah, sebagaimana tertulis dalam nadhoman Kitab Jurumiyah yang berbunyi
Artinya : "Dan Adapun Alif, maka ia menjadi tanda bagi Nashob di Asma'il Khomsah
seperti roaitu abaaka wa akhooka (Saya melihat ayahmu dan saudaramu) dan apapun yag
serupa seperti itu."
Contoh kalimat yang menggunakan I'rob Nashob dengan Tanda Alif sebagai berikut :
Adapun I’rob Nashob dengan tanda Kasroh hanya terdapat pada satu tempat yaitu
pada Jama' Mu'annas Tsalim,.sebagaimana dalam nadhoman kitab jurumiyah sebagai
berikut :
Artinya : "Dan Adapun kasroh, maka menjadi tanda nashob di jama' mu'annast tsalim."
Contoh kalimat yang menggunakan I'rob Nashob dengan Tanda Kasroh sebagai berikut :
Adapun I’rob Nashob dengan tanda Ya' terdapat pada isim tasniyah dan jamak
mudzakkar salim.sebagaimana dalam nadhoman kitab Imrithi sebagai berikut :
Contoh kalimat yang menggunakan I'rob Nashob dengan Tanda ya' di isim
tasniyah sebagai berikut :
Adapun I’rob Nashob dengan tanda Terbuangnya Nun terdapat pada af'alul khomsah,
seagaimana terdapat tertulis dalam nadhoman kitab jurumiyah yang berbunyi :
Artinya : " Adapun terbuangnya nun maka ia menjadi tanda bagi nashob pada fi'il yang
lima ketika rofa'nya dengan tetap nun."
Adapun contoh terbuangnya nun dengan sebagai tanda i'rob nashob kami berikan tanda
garis bawah. Contoh kalimat i'rob nashob dengan terbuangnya nun sebagai berikut :
3.
QS. Muhammad ayat 22 Artinya : "Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu
akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?"
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan