Jika di dalam kelas subyektifitas peserta didik tertekan oleh otoritas guru,
maka di alam, guru dan peserta didik dapat dengan leluasa menciptakan hubungan
yang lebih akrab satu sama lain. Dari hubungan yang akrab ini lebih lanjut terjadi
hubungan emosional yang mendalam antara guru dengan peserta didiknya. Dalam
kondisi seperti ini, subyektifitas peserta didik dengan sendirinya akan mengalir
dalam diskusi dengan guru di mana telah tercipta suasana belajar yang kondusif.
Melalui proses eksploratoris seperti di atas, para siswa telah melakukan apa yang
dikenal dengan istilah global learning, sebuah cara belajar yang begitu efektif dan
alamiah bagi manusia tanpa harus merasakan adanya tekanan seperti belajar di
dalam kelas.