Nim : 19045045
A.Pemikiran Klasik
1.Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulsi eksternal dalam
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
2.Nativisme
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri
anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah
diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.
3.Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan
mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi
lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik
anak itu.
4.Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan
di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan
anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat
penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya
dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
5.Implikasi Pemikiran Klasik
Pengajaran alam sekitar adalah suatu konsep pendidikan yang pembelajarannya berlangsung di
lingkungan alam atau sekitar alam.Sekolah-sekolah ini sering menekankan pengalaman
langsung dengan alam sebagai metode pembelajaran utama mereka.Mereka memanfaatkan
lingkungan alam seperti hutan, taman, sungai atau kebun sebagai ruang kelas.Tujuannya adalah
untuk memfasilitasi pembelajaran yang berfokus pada pengalaman langsung dengan alam,
memungkinkan siswa mengamati, bereksperimen, dan mempelajari proses alam secara
langsung.Pendekatan ini bertujuan untuk menjalin hubungan yang lebih erat antara siswa dan
alam, serta mendorong pemahaman dan keberlanjutan lingkungan.
Guru bertindak sebagai fasilitator, membimbing siswa untuk mengeksplorasi topik atau proyek
yang mereka minati dan membantu mereka mengembangkan pengetahuan berdasarkan minat
pribadi.Mengajarkan mindfulness juga dapat membantu siswa menjadi lebih termotivasi karena
materi pembelajaran disesuaikan dengan minatnya sehingga meningkatkan keterlibatan dan
penyerapan terhadap topik yang dipelajari. Hal ini juga dapat membantu siswa memperluas
pemahamannya terhadap topik tertentu karena pembelajaran lebih relevan dan bermakna bagi
mereka.
3.Sekolah kerja
Adalah konsep pendidikan yang menekankan pembelajaran melalui pengalaman kerja praktek di
lingkungan kerja nyata, bukan teori yang diajarkan di kelas.Pendekatan ini menekankan
pentingnya memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung
di dunia kerja.Siswa atau peserta didik ditempatkan pada lingkungan kerja yang sesuai dengan
bidang atau industri tertentu, di mana mereka dapat belajar melalui pengalaman dunia nyata,
berinteraksi dengan para ahli di bidangnya, dan menerapkan pengetahuan yang dipelajari di kelas
ke dalam situasi dunia nyata.
Metode ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk
bekerja di industri atau profesi tertentu. Sekolah kejuruan sering kali mencakup magang,
pelatihan langsung, atau kerja langsung di bawah bimbingan para profesional di industri terkait.
Tujuan utamanya adalah untuk memberikan pengalaman praktis yang berguna bagi pelajar dan
mempersiapkan mereka memasuki pasar kerja dengan keterampilan yang diperlukan.
4. Pengajaran proyek
Adalah metode pendidikan di mana siswa berpartisipasi dalam proyek-proyek yang menantang
atau latihan berbasis proyek yang mengharuskan mereka merencanakan, melaksanakan, dan
menyelesaikan tugas-tugas praktis, layanan praktis. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk
belajar melalui pengalaman kehidupan nyata dengan menyelesaikan proyek atau tugas
tertentu.Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa seringkali mempunyai kebebasan untuk
memilih topik atau tugas proyek yang sesuai dengan minat atau kebutuhannya.
Mereka akan berpartisipasi dalam perencanaan, melakukan penelitian, berkolaborasi dengan tim
jika diperlukan, dan mempresentasikan hasil proyek yang mereka lakukan. Tujuan metode ini
adalah untuk meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang subjek tertentu, meningkatkan
keterampilan kritis, kreativitas, pemecahan masalah, dan kerja tim. Siswa dapat menerapkan
pengetahuannya dalam konteks dunia nyata dan memahami relevansi bahan ajar dengan dunia
nyata melalui proyek yang mereka laksanakan.
5. Homeschooling
Adalah suatu bentuk pendidikan dimana orang tua atau wali mendidik anaknya di rumah, bukan
di sekolah umum atau lembaga pendidikan formal lainnya. Dalam homeschooling, pendidikan
disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kecepatan belajar setiap anak.Orang tua atau wali
homeschooling sering kali merancang kurikulumnya sendiri atau menggunakan kurikulum yang
sudah ada tetapi menyesuaikannya dengan kebutuhan anak mereka.
Mereka bertanggung jawab atas pengajaran, penilaian dan kemajuan akademik anak-anak
mereka.Alasan memilih homeschooling dapat bervariasi dari keinginan untuk memberikan
pendidikan individual, kekhawatiran tentang lingkungan belajar saat ini, hingga kebutuhan anak
berkebutuhan khusus.Namun homeschooling juga membutuhkan banyak waktu, perencanaan,
dan dedikasi dari orang tua atau wali untuk memberikan pengalaman belajar yang seimbang
bagi anaknya.
6. Sekolah alam
Adalah sarana pendidikan yang menekankan pembelajaran di lingkungan terbuka atau alami
sebagai bagian integral dari proses pendidikan.Tujuan utamanya adalah memberikan pengalaman
langsung dengan alam, memanfaatkan lingkungan alam sebagai ruang kelas. Sekolah alam
membuat kurikulum yang menggunakan alam sebagai sumber belajar utama.Kegiatan tersebut
dapat berupa kegiatan mengamati alam, berpetualang di alam terbuka, menjelajahi lingkungan,
belajar mengenal tumbuhan dan hewan, serta kegiatan luar ruangan lainnya.
Tujuannya adalah membangun hubungan yang lebih erat antara siswa dan alam, serta
mendukung pemahaman tentang ekologi, keberlanjutan, dan keterhubungan manusia dengan
lingkungan sekitarnya. Sekolah alam sering kali mempromosikan kreativitas, rasa ingin tahu, dan
koneksi emosional dengan alam.Mereka berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
memungkinkan siswa untuk belajar dari pengalaman alamiah yang lebih mendalam dan praktis.
7.Pendidikan berasrama,
Pendidikan Berasrama tau yang dikenal sebagai "boarding school" dalam bahasa Inggris,
merujuk pada institusi pendidikan di mana siswa tinggal dan belajar di lingkungan sekolah
selama periode waktu tertentu, sering kali mingguan atau tahunan.Siswa di berasrama ini
biasanya tinggal di asrama dan terlibat dalam kegiatan akademis, ekstrakurikuler, serta
kehidupan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah berasrama menyediakan lingkungan yang
intensif, yang memungkinkan pembelajaran dan interaksi konstan di antara siswa dan staf
pengajar.Mereka juga menawarkan kegiatan di luar jam pelajaran, menyediakan lingkungan yang
terstruktur dan terencana untuk pengembangan sosial, emosional, dan akademis siswa.
8. Pesantren Modern
Adalah jenis pondok pesantren yang memadukan ajaran agama Islam dengan kurikulum modern
yang memuat ilmu pengetahuan dan teknologi.Pondok pesantren ini memadukan tradisi
pendidikan agama Islam dengan mata pelajaran umum seperti matematika, IPA, bahasa dan lain-
lain.Pesantren modern biasanya memberikan pendidikan agama Islam yang solid, dengan
pengajaran Al-Quran, studi hadis, fiqh, dll.Namun, mereka juga mencakup kurikulum modern
dan banyak bidang studi umum lainnya, yang menggabungkan metode pendidikan tradisional
dan kontemporer.
Tujuan utama pesantren modern adalah mempersiapkan santrinya dengan ilmu agama yang
kokoh sekaligus memberikan mereka akses terhadap pendidikan umum yang memungkinkan
mereka ikut berpartisipasi dalam dunia modern yang berkembang pesat. Pondok pesantren
modern berupaya menjembatani kesenjangan antara pendidikan tradisional dan modern,
membantu santri mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman dengan
tetap menjaga nilai-nilai dan prinsip-prinsip agama.
9. Pendidikan inklusif
Mengacu pada pendekatan di mana siswa berkebutuhan khusus atau latar belakang beragam
diterima, didukung, dan diajar bersama siswa lain dalam lingkungan pendidikan inklusif.
Pendekatan ini mengedepankan kesetaraan, akses, dan partisipasi siswa berkebutuhan khusus
dalam lingkungan pendidikan yang sama dengan siswa lainnya.
Tujuan utama pendidikan inklusif adalah untuk memajukan lingkungan pendidikan yang
mendukung semua siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan pendidikan khusus atau dari
berbagai latar belakang.Hal ini dilakukan dengan memfasilitasi lingkungan yang ramah dan
menerima perbedaan, memastikan bahwa semua siswa merasa diterima dan didukung.
Pendidikan inklusif melibatkan adaptasi kurikulum, pengajaran, dan lingkungan fisik sekolah
untuk memenuhi beragam kebutuhan siswa.
Hal ini sering kali memerlukan dukungan tambahan, seperti guru sumber daya, teknologi bantu,
dan beberapa penyesuaian dalam pengajaran dan penilaian, berdasarkan kebutuhan individu
siswa.Melalui pendidikan inklusif, diharapkan seluruh peserta didik dapat belajar bersama,
membangun hubungan yang inklusif, dan mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat
yang menghargai keberagaman dan kesetaraan.
Guru perlu didukung dengan pelatihan yang memungkinkan mereka untuk memahami dan
menerapkan pendekatan baru dalam pembelajaran.Ini bisa meliputi workshop, program
pengembangan, atau sumber daya pendukung lainnya.
2.Pengembangan Kurikulum:
Kurikulum harus direvisi atau disesuaikan untuk mencerminkan ide-ide baru dalam pendidikan.
Ini bisa mencakup integrasi teknologi, pembelajaran berbasis proyek, pendekatan inklusif, atau
metode-metode terbaru dalam mengajar.
3.Penggunaan Teknologi:
Memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan metode pengajaran, pembelajaran jarak
jauh, atau akses ke sumber daya pendidikan yang lebih luas.
4. Bermitra dengan masyarakat dan orang tua:
Menghubungkan konsep-konsep baru dengan dukungan orang tua dan masyarakat akan
memperkuat implementasi. Partisipasi mereka dalam proses pendidikan penting bagi
keberhasilan perubahan.
Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk mengevaluasi keberhasilan penerapan
ide-ide baru di bidang pendidikan.Hal ini memungkinkan untuk mengadaptasi pendekatan yang
tidak efektif atau meningkatkan pendekatan yang telah terbukti efektif.
2.Integrasi teknologi:
3.Pendekatan inklusif:
Konsep baru ini menekankan lingkungan pendidikan inklusif, yang memungkinkan siswa dari
berbagai latar belakang untuk berpartisipasi, termasuk mereka yang berkebutuhan khusus.
4.Pembelajaran berbasis proyek dan pengalaman:
Ide-ide baru menyadari pentingnya keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam proses
pendidikan, karena hal ini dapat meningkatkan keberhasilan pendidikan siswa.
Berfokus pada keterampilan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah,
dan literasi digital, karena pentingnya keterampilan tersebut dalam Mempersiapkan siswa untuk
masa depan yang terus berkembang. Implikasi ini menunjukkan perubahan signifikan dalam
paradigma pendidikan yang lebih menyesuaikan dengan tuntutan masa kini dan masa depan,
yang bertujuan untuk membentuk siswa yang lebih siap dan terampil dalam menghadapi
tantangan global yang kompleks.