Sri Aisyah Nuriyah Matdoan (1824070007)
Sri Aisyah Nuriyah Matdoan (1824070007)
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA Y.A.I
2021
Pelaksanaan Wawancara
Narasumber yang sedang diteliti bernama Charunnisa ia biasa disapa Nisa. Nisa berumur 22
tahun. Bertempat tinggal di daerah Ambon, Maluku. Nisa saat ini sedang bekerja disalah satu
Rumah Sakit di Ambon. Nisa adalah seorang fresh graduate yang baru saja menyelesaikan
Pendidikan di salah satu Universitas di Jakarta. Nisa masih berstatus lajang atau belum menikah.
Disini peneliti akan berfokus melakukan wawancara pada narasumber terkait Gangguan
Bipolar yang dialami oleh Nisa dan bagaimana pandangan orang orang sekitar terhadap
gangguan yang dialami narasumber. sebab, hidup dengan penyakit ini membuat tidaklah mudah
kadang Nisa mengalami perubahan emosi yang drastis, dari sangat senang menjadi sangat
terpuruk atau pun sebaliknya.
Pembahasan
Bipolar Disorder
b. Bipolar II (Hypomania/Hypomanic)
Hypmania adalah keadaan dimana merasakan suasana hati atau perasaan yang baik. Jenis
bipolar hypomania merupakan suatu kondisi dimana penderita bipolar berada dalam satu
titik yaitu keadaan dimana individu merasa sangat bahagia secara berlebihan yang tidak
dapat disembunyikan dan ditahan dengan cara-cara tertentu, dalam situasi ini individu
tidak akan mengalami hal-hal yang buruk seperti tidak mengalami halusinasi, imajinasi
yang berlebihan dan delusi. Jenis bipolar hypomania merupakan lawan dari kondisi
individu yang mengalami depresi dan frustasi kendati demikian individu yag mengalami
depresi dan frustasi bukan berarti hal ini tidak memiliki resiko yang cukup
mengkhawatirkan, dimana individu akan berperilaku secara tidak wajar namun trlihat
sepeti orang normal pada umumnya meski demkian hal ini tidak berlangsung lama hanya
bertahan dalam kurung watktu yang relative singkat.
Sebab-sebab Munculnya Bipolar Disorder Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi ini
disebabkan oleh ketidakseimbangan neurtransmitter atau zat pengontrol fungsi otak..
Beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan resiko seseorang terkena gangguan bipolar
adalah mengalmi stres tingkat tinggi, pengalaman traumatik, kecanduan minuman berakohol
atau obat-obatan terlarang, dan memiliki riwayat keluarga dekat yang mengidap gangguan
bipolar. Terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan munculnya penyakit mental bipolar
disorder diantaranya meliputi faktor:
a. Kondisi Otak
Otak dapat melewati berbagai perubahan fisik yang mempengaruhi tingkat bahan kimia
otak (Neurotransmitter) yang ada didalamnya. Transmitter tersebut merupakan zat-zat
yang mempengaruhi mood
b. Keturunan (genetic)
Orang tua atau anggota keluarga lain bisa saja memiliki kemungkinan punya bibit bipolar
disorder yang diwarisinya
Peneliti : “Saya Sri Aisyah dari Universitas Persada Indonesia Y.A. I. Saya ingin
mewawancari Nisa terkait dengan gangguan bipolar yang dihadapi Nisa apakah
boleh?”
Nisa : “Boleh, Silahkan”
Peneliti :“Bagaimana awalnya Nisa mengetahui bahwa Nisa mengalami gangguan Bipolar?
dari kapan? dan bagaimana perasaan Nisa? ”
Nisa : “Aku mengidap gangguan ini Sejak tahun 2016 tepat berusia 17 tahun.Yang aku
rasain itu kalau happy aku bisa happy banget. Terus kalau aku sedih yang bisa sedih
banget sampe bisa ngelupain rasa bahagia tadi. Terus, aku juga nafsu makannya
turun drastis, ngelakuin banyak aktivitas juga. Aku juga gampang banget
tersinggung. Itu sih yang paling aku inget”
Peneliti : “Apakah pada saat itu Nisa pergi ke Psikiater/Psikolog atau Nisa hanya self
diagnose saja?”
Nisa : “Aku ke Psikolog pada tahun 2016 akhir. pada saat itu aku di diagnosa Bipolar.
Sejak saat itu aku tau kalau aku menderita bipolar”
Peneliti : “Bagaimana mengikuti kegiatan yang ada di sekolah / tempat kerja / lingkungan
rumah”
Nisa : “Dulu sebelum bipolar, aktif banget. Sekarang, lihat kondisi badan. Lebih hati-hati
saja agar tidak kecapean. Tapi masih fit, aktif juga walau tidak sekeren dulu”
Peneliti : “Bagaimana perlakuan keluarga terhadap keadaan bipolar yang dialami Nisa? ”
Nisa : “ Baik. Cuma dulu ketika kambuh, pada bingung harus bagaimana. Soalnya aku
jadi menyebalkan banget. Sekarang aku sudah dianggap sukses. Semua bersikap
baik”
Peneliti : “Apakah rekan-rekan kerja Nisa tau dengan gangguan bipolar yang Nisa alami
ini?”
Nisa : “Iya, semua tau kok”
Peneliti : Oh begitu, terus bagaimana perlakuan rekan kerja terhadap Nisa?
Nisa : “Baik. Lumayan pada pengertian, tidak dipaksa mengerjakan all out. Kalau sudah
keliatan capek, di suruh istirahat. Walaupun kadang akunya tetap ngeyel.”
Peneliti : “Bagaimana perlakuan dalam lingkungan sekolah dulu terhadap Nisa?”
Nisa : “aku menderita gangguan bipolar ini setelah aku lulus sekolah. Jadi, tidak banyak
teman sekolah yang tau palingan teman-teman dekat aja sih. Mereka lumayan care
kok. kalau teman di kampus baik, tetapi aku memang jarang bersosialisasi kalau di
kampus. Karena aku sibuk dengan dunia sendiri. Kalau waktu kecil aku malah
sering main. Pada saat sekarang ini aku lebih suka menyendiri dan tidak mau
menyusahkan orang. ”
Peneliti : “ Bagaimana perasaannya sekarang ketika berinteraksi dengan keluarga?”
Nisa : “Awalnya baik, tapi tidak tahu kenapa akhir-akhir ini tidak harmonis. Yang salah
sih memang aku. Seolah-olah kalau aku mengobrol tidak nyambung, aku terlalu
serius juga.”
Peneliti : “Bagaimana perasaannya ketika berinteraksi dengan teman kerja sekarang?”
Nisa : “Tidak nyaman, aku merasa sedang dalam fase depresi. Aku merasa akhir-akhir
ini suka murung dan tidak bersemangat”
Peneliti : “Terus kalau boleh tau hal-hal apa saja yang sudah Nisa lakukan agar dapat
menyembuhkan bipolar ini?”
Nisa : “Aku dulu Terapi waktu masih kuliah tapi cuma beberapa kali aja karena sibuk
dengan kuliah akhirnya jarang untuk terapi. Sekarang udah engga lagi tapi aku
masih terus kontak Psikologku untuk sekedar cerita cerita keadaan yang aku alami”
Peneliti : “Baik Nisa, terimakasih banyak sudah mau meluangkan waktunya untuk saya
wawancarai semoga nisa bisa sembuh dan sehat selalu. Semangat ya”
Nisa : “ Aamiin. Iya, sama – sama senang bisa membantu semangat juga kuliahnya.
Kesimpulan
Penyebab penderita gangguan bipolar berkaitan dengan hubungan antar perseorangan atau
peristiwa-peristiwa pencapaian tujuan dalam hidup. Berdasarkan pembahasan yang telah peneliti
lakukan mengenai Interaksi Sosial dengan penderita gangguan bipolar melalui teknik
wawancancara. Dari wawancara yang dilakukan narasumber sudah menerima dengan situasi
interaksi sosial yang ada dilingkungannya dan lingkungan sekitar dapat menerima gangguan
bipolar yang narasumber alami.
Lampiran Gambar