Anda di halaman 1dari 15

METODOLOGI PENELITIAN

UTS

DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Drs. H. KHAIRINAL, Dpt. BA. M.Si

DISUSUN OLEH:
Rachmat Trianjaya
A1A118009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
SOAL

1. Jelaskanlah inti dari isi yang terkandung dalam alinie pertama, beri contoh.

2. Jelaskanlah inti dari isi yang terkandung dalam alinie kedua,beri contoh.

3. Jelaskanlah inti dari isi yang terkandung dalam alinie ketiga,beri contoh.

4. Jelaskanlah inti dari isi yang terkandung dalam alinie keempat,beri contoh.

5. Jelaskanlah inti dari isi yang terkandung dalam alinie kelima, beri contoh.

6. Jelaskanlah inti dari isi yang terkandung dalam alinie keenam, beri contoh.

7. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang teknik sampling, bagaimana cara
mencarinya dan cara menghitungnya, beri contoh.

8. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji validitas, bagaimana cara mencarinya dan
cara menghitungnya, apa kriteria valid dengan tidak valid,beri contoh.

9. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji reabilitas, bagaimana cara mencarinya
dan cara menghitungnya, apa kriteria riabel/handal/ dengan tidak riabel/handal, beri
contoh.

10. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji acak, bagaimana cara mencarinya dan
cara menghitungnya, apa kriteria acak dengan tidakacak, beri contoh.

11. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji homogenitas, bagaimana cara
mencarinya dan cara menghitungnya, apa kriteria homogenitasdengan tidak homogenitas,
beri contoh.

12. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji normalitas, bagaimana cara mencarinya
dan cara menghitungnya, apa kriteria normalitasdengan tidak normalitas, beri contoh.

13. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji linealitas, bagaimana cara mencarinya
dan cara menghitungnya, apa kriteria linealitasdengan tidak linealitas, beri contoh.

14. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang Uji Asumsi Regresi / uji klasik regresi,beri
contoh.

1
15. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji multikolinieritas,bagaimana cara
mencarinya dan cara menghitungnya, apa kriteria multikolinieritas dengan
tidakmultikolinieritas, beri contoh.

16. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji Heteroskedastisitas,bagaimana cara
mencarinya dan cara menghitungnya, apa kriteria Heteroskedastisitasdengan tidak
Heteroskedastisitas, beri contoh.

17. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji Autokorelasi, bagaimana cara
mencarinya dan cara menghitungnya, apa kriteria Autokorelasi dengan tidak Autokorelasi,
beri contoh.

18. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji hipotesis, bagaimana cara mencarinya
dan cara menghitungnya, beri contoh.

19. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji t, bagaimana cara mencarinya dan cara
menghitungnya, apa kriteria diterima uji t, dengan tidakditerima uji t, beri contoh.

20. Jelaskanlah apa yang saudara ketahui tentang uji F, bagaimana cara mencarinya dan cara
menghitungnya, apa kriteria diterima uji Ft, dengan tidak diterima uji F, beri contoh.

2
JAWABAN

1. Alinea pertama menjelaskan bahwa lembaga tempat penelitian sudah


melakukan upaya ke arah perbaikan. Contoh:
Komunikasi merupakan suatu hal yang mendasar dan tidak bisa dipisahkan
dari manusia. Hal ini muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat
komunikasi yang didapatkan manusia. Manfaat tersebut berupa dukungan
identitas diri, untuk membangun kontak sosial dengan orang yang di sekitar kita,
baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja.
Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang. Saat ini media massa yang dipakai di aspek penyampaian
informasi ke publik tidak lagi menggunakan media dalam ruang saja. Namun
seiring berkembangannya zaman, media di luar ruang menjadi suatu plihan efektif
yang digunakan kepada publik. Media luar ruangan yaitu suatu hasil dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berupa media cetak yang canggih
dan modern. Dari segi sasaran, penggunaan media luar ruangan pun menjadi lebih
efektif apabila dilihat dai sifat audience yakni masyarakat heterogen, yang terdiri
dari berbagai jenis golongan, seperti masyarakat yang beraktivitas di Kota Jambi.
Salah satu media luar ruangan yang dipakai yaitu papan reklame (billboard).

2. Alinea kedua menjelaskan bahwa upaya perbaikan yang dilakukan belum


membawa hasil yang memuaskan seperti yang diharapkan. Contoh:
Kompleksitas kegiatan yang berhubugan dengan perdagangan jasa yang
mengakibatakan suatu kompetitif dalam promosi yang semakin ramai sehingga
media promosi menjadi kebutuhn yang sangat vital pada kawasan perdagangan
dan jasa. Dalam meningkatnya kompetitif di perdagangan, memicu munculnya
private sign yaitu sebuah pesan komersial berupa reklame. Rancangan reklame

3
dibuat semenarik mungkin agar warga masyarakat tertarik pada barang dan jasa
tersebut. Bentuk rancangan reklame itu beragam, diluar kota terlihat bilboard
sepanjang tepi jalan sampai dalam kota berupa billboard, reklame layar (spanduk)
sehingga reklame berbentuk kecil yang ditempelkan pada fasade bangunan.
Terpaan iklan di jalan dapat membuat opini, yang mana akan terbentuk dalam
pikiran masyarakat yang nantinya akan muncul motivasi di manusia dan akan
mengambil suatu tindakan. Dalam penelitian ini melihat bahwa adanya stimulus
yang akan membentuk suatu respon dalam bentuk motivasi yang timbul dalam
diri. Stimulus ini merupakan pesan yang produsen tampilkan dalam bentuk visual
di iklan billboard. Masyarakat yang melihatnya akan muncul perubahan yang
berupa motivasi sebagai bentuk dari respon.

3. Alinea ketiga menjelaskan bahwa upaya kearah perbaikan yang dilakukan


malah hasil yang diperoleh justru semakin menurun. Contoh:
Menurut Peraturan Walikota Nomor 24 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaran Reklame di Kota Jambi menyatakan bahwa, reklame adalah
benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk
tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau
memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum
kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca,
dan/atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh
pemerintahan. Realitanya billboard itu masih banyak terabaikan oleh masyarakat,
apalagi diingat baik memori jangka pendek atau jangka panjang. Hal ini
disebabkan karena karakteristik dalam billboard itu belum bisa mencuri perhatian
masyarakat. Karakteristik billboard itu terdiri seperti warna, penempatan, pesan-
pesan singkat, efek-efek dan gambar. Tidak semua billboard dapat mencuri
perhatian masyarakat baik dalam memori jangka pendek atau jangka panjang
masyarakat.

4. Alinea keempat menjelaskan bahwa keadaan yang diperoleh justru semakin


menurun. Itu sangat perlu untuk diteliti bila tidak apat membawa keburukan
yang lebih parah lagi. Contoh:

4
Keberadaan billboard sendiri belum dimanfaatkan secara dengan baik
sebagai media penyebar informasi bagi lembaga pemerintahan dan non
pemerintahan. Banyak billboard yang tidak berisi informasi apapun di beberapa
ruas jalan. Karena kecenderungan isi billboard itu hanya berisi berupa produk
barang dagang. Jadi masyarakat mengenal billboard sebagai media promosi untuk
barang tertentu. Berdasarkan pengamatan peneliti masih banyak di Kota Jambi
terdapat billboard yang terpasang di ruas-ruas jalan utama. Dan keberadaanya
dimanfaatkan oleh lembaga dan perusahaan yang ingin memberitahukan produk
maupun jasanya kepada publik

5. Alinea kelima menjelaskan alamat lokasi penelitian secara lengkap. Contoh:


Penelitian eksistensi papan reklame (billboard) sebagai sumber informasi
masyarakat ini dilakukan di Kota Jambi.

6. Alinea keenam menjelaskan judul penelitian secara lengkap. Contoh:


“Eksistensi Papan Reklame (Billboard) Sebagai Sumber Informasi
Masyarakat Kota Jambi”

7. Menurut saya teknik sampling adalah suatu kegiatan dalam memilih sampel
penelitian dan data statistik yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari
sekumpulan populasi data yang mempunyai karateristik sama untuk dihitung
jumlah sampelnya.
Dalam penelitian saya teknik sampling yang saya gunakan yaitu teknik purposive
sampling. Cara mencarinya teknik ini mencakup orang-orang yang diseleksi atas
dasar kriteria tertentu yang dibuat berdasarkan tujuan riset.
Cara menghitungya:

Untuk mewakili jumlah sample peneliti menggunakan rumus Taro


Yamane ( dalam Ridwan, 2005: 65). Dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan
90% sebagai berikut:
N
n=
N d 2 +1

5
Keterangan:
N : Populasi
n : Sampel
d : Presisi (digunakan 10% atau 0,1)
591134
n=
591134 ( 0,1)2 +1
591134
n=
5911,34 +1

591134
n=
5912,34
n=99,98

Berdasarkan rumus Taro Yamane, maka sampel yang didpatkan dari


jumlah populasi 591.134 adalah 99 orang. Selanjutnya , untuk mendapatkan
sampel dari setiap kecamatan digunakan rumus sebagai berikut:
n=nl x ∋ ¿ ¿
N
Keterangan:
n : jumlah sampel dari masyarakat setiap kecamatan
nl: jumlah masyarakat di setiap kecamatan
ni: jumlah sampel keseluruhan
N : jumlah populasi

Contoh:
Seperti dalam penelitian saya melakukan penelitian tentang billboard sebagai
sumber informasi maka sampel sumber data diambil dari orang-orang yang ahli
tentang media massa sebanyak 99 orang.

8. Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang digunakan dapat


mengukur variabel penelitian maka dilakukan uji validitas. Lebih lanjut uji
validitas adalah uji untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan
alat ukur itu dalam mengukur data yang sudah diperoleh, dengan maksud untuk
mengetahui apakah valid atau tidaknya alat ukur yang digunakan. Untuk

6
melihat angket, maka digunakan rumus korelasi produk moment Khairinal
(2016: 346) sebagai berikut:
r xy=n ∑ xy−¿ ¿¿
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara x dan y.
N = Jumlah Subyek.
∑XY = Jumlah hasil kali X dan Y.
X = Skor item.
Y = Skor total.
∑X = Jumlah skor item.
∑Y = Jumlah skor total.
∑ X² = Jumlah kuadrat skor item.
∑ Y² = Jumlah kuadrat skor total.
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan bantuan microsoft exel
2010, uji dilakukan pada setiap butir pertanyaan, dan hasilnya dapat dilihat
melalui hasil rhitung yang dibandingkan dengan rtabel, dimana rtabeldapat
diperoleh melalui df (degree of freedom) = n-2 (signifikan 5%, n = jumlah
sampel). Jika rtabel<rhitung maka valid Jika rtabel>rhitung maka tidak valid..

Contoh:
Hasil uji validitas X1

No. rhitung rtabel 5% (99) Validitas Keterangan


1 0,916 0,287 Valid Dipakai
2 0,863 0,287 Valid Dipakai
3 0,885 0,287 Valid Dipakai
4 0,782 0,287 Valid Dipakai
5 0,858 0,287 Valid Dipakai
6 0,683 0,287 Valid Dipakai
7 0,916 0,287 Valid Dipakai
8 0,933 0,287 Valid Dipakai
9 0,932 0,287 Valid Dipakai
10 0,864 0,287 Valid Dipakai
11 0,886 0,287 Valid Dipakai
12 0,824 0,287 Valid Dipakai
13 0,638 0,287 Valid Dipakai
14 0,758 0,287 Valid Dipakai

7
15 0,822 0,287 Valid Dipakai
16 0,823 0,287 Valid Dipakai
17 0,756 0,287 Valid Dipakai
18 0,784 0,287 Valid Dipakai
19 0,924 0,287 Valid Dipakai
20 0,704 0,287 Valid Dipakai
21 0,904 0,287 Valid Dipakai
22 0,792 0,287 Valid Dipakai

9. Reliabel menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk


digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik
penelitian ini menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s
Alpha digunakan untuk mencari reliabilitas yang skornya bukan 1 atau 0.
Menurut Arikunto (2013: 238), rumus yang digunakan dalam uji statistik
tersebut adalah sebgai berikut:
2
∑σ
r 11 =[ ][
k
k−1
1− 2 t
Vt ]
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ σ 2t = Jumlah varian butir/item


2
Vt = Varian total

Untuk mengetahui apakah instrumen penelitian dapat memberikan hasil


pengukuran yang konsisten meskipun dilakukan pengujian berkali-kali maka
dilakukan uji reabilitas. Uji reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk
menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila
pengukuran diulangi dua kali atau lebih berulang kali hasilnya tetap sama disebut
reliabel.

Khairinal (2016: 349) menjelaskan beberapa jenis kriteria dari tingkat


reabilitas sebagai berikut:

a) Jika alpha > 0,90 maka reabilitas sempurna

8
b) Jika alpha antara 0,70 – 0,90 maka reabilitas tinggi
c) Jika alpha 0,50 – 0,70 maka reabilitas moderat
d) Jika alpha <0,50 maka reabilitas rendah
e) Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau brberapa item tidak
reliabel

Contoh:
Reliabilitas Angket Eksistensi Billboard

Reliability Statistics

Cronbac
h's
Alpha N of
Items
.750 25
(Sumber: Data primer diolah dengan SPSS.20, 2018)

Berdasarkan hasil uji reliabel di atas variabel pendidikan kewirausahaan sebesar


0,750 maka koefisien reliabilitas adalah 0,61< 0,750 < 0,80 dikategorikan reliabel.

10. Uji Keacakan , dimaksud dengan untuk mengetahui kebebasan menjawab


antar sesama asampel (responden), yaitu antar satu responden dengan
responden yang lain tidak saling mencontoh terpengaruh mempengaruhi
jawaban angketnya.
11. Uji homogenitas adalah pengujian mengenai sama atau tidaknya variansi-
variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas ini dilakukan dengan
Uji Homogenitas Variansi dan Uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui data dalam variabel X dan variabel Y bersifat homogen atau
tidak.

Langkah-langkah menghitung uji homogenitas:


Langkah pertama mencari Varians/Standar deviasi Variabel X dan Y,

9
dengan rumus:

n . ∑ x 2− ( ∑ X 2 )
sx =
2

√ n( n−1)
2
2
s y =√ n . ∑ Y −¿ ¿ ¿ ¿ ¿

Langkah kedua mencari F hitung dari varians X dan Y, dengan rumus:


S besar
F=
S kecil

12. Uji normalitas adalah uji data yang menunjukkan bahwa data yang ada
disekitar nilai rata-rata yang normal. Untuk uji normalitas dapat dilakukan dengan
langkah-langkah mencarinya dan menghitungnya dua pendekatan, pertama:
pendekatan histogram dan kedua: pendekatan R square dengan memperhatikan
data histogram. Uji normalitas diperlukan untuk melihat data dalam penelitian
dapat dinyatakan dengan normal atau tidak normal. Sedangkan yang dikehendaki
adalah normal.

13. Uji linearilitas adalah untuk uji semua variabel X yang ada dalam model
berhubungan secara kausal atau bukan kausal (korelasional) terhadap variabel Y
dengan melalui satu garis linear (lurus). Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui
pakah dua variabel akan dikenai prosedur analisis statistik korelasional
menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.
Adapun cara menghitung dan mencarinya terdapat tiga pendekatan untuk
melakukan uji linear. yaitu pendekatan Scatterplot, pendekatan R square dan
pendekatan Uji F. dan diakhir ujinya nanti adalah untuk menyatakan bahwa secara
statistik instrument ini dapat dinyatakan linear
Adapun karakteristik untuk mendeteksi apakah model linier atau tidak dapat
dilakukan dengan membandingkan antara nilai Fstatistik dengan Ftabel dengan
taraf signifikan 5% atau 0,05 yaitu:
a) Jika nilai Fstatistik > Ftabel, maka hipotesis yang dinyatakan bahwa model
linier adalah ditolak.
b) Jika nilai Fstatistik < Ftabel, maka hipotesis yang menyatakan bahwa
model linier adalah diterima

10
14. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel indenpenden (eksistensi billboard)
dan satu variabel dependen (sumber informasi) sehingga dalam penelitian ini
digunakan uji analisis regresi sederhana. Menurut Sugiyono (2014 : 270) regresi
sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel
independen dengan satu variabel dependen.

Uji ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat terdapat penyakit atau
tidaknya penyakit dari rergresi, yaitu seperti uji multikolinearitas , uji
heteroskedasitas, dan uji autokorelasi.

15. Analisis multikolinearitas, yaitu kejadian multikolinearitas dalam hasil


penelitian tidak diharapkan. Karena itu perlu di uji untuk mengetahui apakah ada
dua atau lebih item yang saling terkait atau nerhubungan linier erat yang
sempurna diantara beberapa atau semua item independen. Bila hal ini tidak
ditemukan berarti tidak terdapat multikolinearitas.
Uji multikolinearitas dilakukan dengan langkah dan kriterianya bisa
dengan cara, membandingkan nilai VIF (variance inflation factor) faktor
penambahan variance yaitu bila nilai VIF lebih besar dari 5 (5%) berarti telah
memiliki kolinearitas yang tinggi, berarti ini tidak dikehendaki, yang diharapkan
adalah besar nilai VIF harus berada di bawah 5.

16. Analisis heteroskedastisitas, kejadian heteroskedastisitas dalam regresi linear


tidak diharapkan, karema heteroskedastisitas ini termasuk model labil dalam suatu
penelitian dan itu tidak diharapkan dalam suatu penelitian, sedangkan yang
diharapkan homoskedastisitas.
Setelah diuji bila tidak terdapat hubungan signifikan berarti tidak terdapat
penyakit heteroskedastisitas. Di dalam penelitian ini peneliti menguji
heteroskedastisitas dengan menggunakan metode Rank Spearman dan
Scatterplots. Dasar pengambilan keputusan dengan menggunakan metode Rank
Spearman yaitu :
a) Jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih besar dari nilai 0,05 maka
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat masalah heteroskedastisitas.

11
b) Sebaliknya, jika nilai signifikansi atau Sig. (2-tailed) lebih kecil dari nilai
0,05 maka dapat dikatakan bahwa terdapat masalah heteroskedastisitas.
Sedangkan pengujian dengan menggunakan metode Scatterplots dapat
diketahui tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat ciri-
ciri sebagai berikut:
a) Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0.
b) Titik-titik tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
c) Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

17. Analisis autokorelasi, uji autokorelasi ini dilakukan dengan uji Durbin-
Watson, yaitu membandingkan antara d (Durbin-Watson) dengan D1, yaitu jika d
¿dl maka menolak Ho (Gujarati, 1978: 217-218), berarti tidak ada autokorelasi
baik positif atau negatif (ini yang diharapkan).
Dengan demikian sebalik dari itu bila d¿dl berarti ini sudah terjadi
autokorelasi (ini tidak diharapkan). Untuk suatu penelitian yang diharapkan
adalah d¿dl, berarti tidak terjadi autokorelasi.

18. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
tidaknya pengaruh yang signifikan dari variabel independen (eksistensi billboard)
terhadap variabel dependen (sumber informasi). Hipotesis adalah kesimpulan
sementara dari peneliti untuk suatu penelitian dan masih diperlukan pembuktian
atas kesimpulan tersebut.

19. Dalam penelitian ini terdapat satu variabel independen (eksistensi billboard)
maka masing-masing variabel tersebut akan diuji untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap variabel dependen (sumber informasi). Adapun hipotesis yang diuji
dengan uji t adalah sebagai berikut:
1. Ho: Tidak adanya eksistensi billboard sebagai sumber informasi di Kota Jambi
2. Ha: adanya eksistensi billboard sebagai sumber informasi di Kota Jambi
Menurut Priyanto (2010: 86) uji t digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Suatu variabel

12
akan memiliki pengaruh yang berarti jika nilai terhitung variabel tersebut lebih
besar dibandingkan dengan tabel. Dalam penelitian ini, uji t dilakukan dengan
bantuan SPSS 22. Dengan ketentuan thitung > ttabel maka korelasi antara kedua
variabel tersebut signifikan, pada taraf signifikan = 0,05. Adapun kriterianya
adalah sebagai berikut:

1. Jika thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel bebas dari model regresi dapat menerangkan variabel terikat.
Berarti juga dapat menyatakan bahwa terdapat pengaruh eksistensi
billboard (X1) sebagai sumber informasi (Y1).
2. Jika thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa variabel bebas dari model regresi tidak mampu
menjelaskan variabel terikatnya. Berarti juga dapat dinyatakan bahwa tidak
terdapat pengaruh eksistensi billboard (X1) sebagai sumber informasi (Y1).

20. Untuk mengetahui pengaruh keseluruhan variabel independen (tenaga


pendidik dan mata pelajaran ekonomi) terhadap variabel dependen (entrepreneur)
maka dilakukan uji F. Adapun hipotesis yang diuji dengan uji F adalah sebagai
berikut:
1. Ho: Tidak adanya eksistensi billboard sebagai sumber informasi di Kota
Jambi.
2. Ha: Adanya eksistensi billboard sebagai sumber informasi di Kota Jambi.

Menurut Priyanto (2010: 83) uji F digunakan untuk menguji pengaruh


variabel indipenden secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dalam
penelitian ini, uji F dilakukan dengan bantuan SPSS 22. Jika fhitung< ftabel
maka Ho diterima, jika fhitung >ftabel maka Ho ditolak.

Taraf signifikansi meggunakan 0,05. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

1. Jika Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel bebas dari model regresi dapat menerangkan variabel terikat

13
secara serentak. Berarti dapat dinyatakan terdapat eksistensi billboard (X1)
sebagai sumber informasi (Y1).
2. Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Sehingga dapat dikatakan
bahwa variabel bebas dari model regresi tidak mampu menjelaskan variabel
terikatnya. Berarti dapat dinyatakan tidak terdapat eksistensi billboard(X1)
sebagai sumber informasi (Y1).

14

Anda mungkin juga menyukai